Anda di halaman 1dari 17

RANCANGAN SISTEM CRM NOMNOM EATERY MENGGUNAKAN BPMN

Triningtyas Elisabeth Putri Gusti1, Agus Gunawan2


1,2
Magister Administrasi Bisnis, UNPAR, Bandung
1
elisabethputrigusti@gmail.com
2
agus_gun@unpar.ac.id

ABSTRAK
Meningkatnya jumlah restoran di Bandung mengakibatkan adanya persaingan yang terjadi dalam hal pelayanan.
Hal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah restoran sebanyak 645 restoran dari tahun 2012 ke 2014. NomNom Eatery pun
ingin memberikan pelayanan terbaik sehingga dapat mempertahankan pelanggan. Mempertahankan pelanggan dapat
berdampak pada peningkatan penjualan dengan pembelian kembali. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara membina
hubungan baik dengan pelanggan.
Penelitian ini menggunakan metode exploratori dengan pemilik Nomnom eatery. Kerangka kerja MIT 90’s
digunakan untuk menganalisa perubahan dari tujuh elemen. BPMN akan menjelaskan tentang proses manajerial dan
rancangan sistem CRM usulan yang terdiri dari 3 bagian yaitu identifikasi pelanggan, melacak pembelian sebelumnya, dan
otomasi dalam pesanan.
Hasil dari penelitan menemukan bahwa dibutuhkan system yang memberikan informasi tentang preferensi
pelanggan, yang nantinya digunakan untuk menentukan klasifikasi anggota pelanggan. Berdasarkan umpan balik, pemilik
memberikan respon positif terhadap rancangan sistem manajemen hubungan pelanggan, pemesanan pesanan, laporan
inventaris, dan pembayaran pesanan, serta sistem ini bisa menjadi salah satu pilihan dalam meningkatkan kualitas pelayanan
ke pelangan (bisa meningkatkan penjualan dengan pemesanan kembali).
Kata Kunci : crm, kbs, mit 90’s framework, bpmn

ABSTRACT
The increasing number of restaurants in Bandung has resulted in competition in terms of service. This can be seen
by the increasing number of restaurant from 2012 to 2014 as much as 645 restaurant. NomNom Eatery also wants to
provide the best service so they can retain customers. Retaining customers can lead to increased sales by repurchased. This
can be done by building a good relationships with customers.
This study uses the exploratory method with the owner of NomNom Eatery. MIT 90's Framework is used to
analyse the changes from the seven elements while BPMN will described about the managerial proses and proposed design
system that contains three things such as customers identification, tracking past purchases, and automation in an order.
The result found that NomNom Eatery need a system which give information about customer preferences, which is
used to decide the customer classification of members. Based on feedback, the owner responded positively to the design
system of customer relationship management, booking orders, inventory reports, order payment (billing), and this system
could be a tools to improve the quality of service (and can increase sales by repurchased).
Keyword: crm, kbs, mit 90’s framework, bpmn

PENDAHULUAN sudah cukup baik, namun masih perlu ditingkatkan


dalam hal menyapa pelanggan (maintenance
Dalam dunia bisnis, bidang kuliner di
customer). Peningkatan pelayanan kepada
Indonesia berkembang pesat hal ini dapat dilihat
pelanggan dapat dilakukan antara lain dengan
dari salah satu faktor ekonomi, pedapatan semakin
menyapa pelanggan secara personal ketika
meningkat dan budaya komsumtif juga meningkat.
pelanggan datang ke restoran, pemberitahuan ketika
Bandung saat ini merupakan trendsetter dalam
terdapat promo ataupun kegiatan, dan sebagainya
perkembangan dunia kuliner, sehingga banyak
yang berkaitan langsung dengan pelanggan. Hal
restoran yang berlomba meningkatkan kualitas
seperti ini belum diterapkan oleh NomNom Eatery.
dalam pelayanan. Nom Nom Eatery adalah restoran
Jika NomNom Eatery dapat menerapkannya maka
yang turut terlibat dalam perkembangan dunia
hal itu dapat membantu NomNom Eatery membina
bisnis kuliner. Sistem pelayanan yang diberikan
hubungan yang baik dengan pelanggan atau yang
disebut dengan Customer Relationship Management

12
(CRM) dan akhirnya NomNom Eatery dapat merupakan interaksi dan tindakan yang ditawarkan
mempertahankan pelanggannya. Customer kepada salah satu pihak ke pihak lain yang
Relationship Management (CRM) merupakan dilakukan secara bersamaan atau antara produsen
sebuah strategi bisnis yang dilakukan dengan cara dan konsumen, dan memberikan nilai tambah yang
memilih pelanggan untuk memaksimalkan nilai diberikannya dalam bentuk salah satunya kecepatan
yang terjadi antara perusahaan dengan pelanggan produk yang diberikan tidak berwujud yang dibeli
yang dibantu dengan teknologi untuk masa sekarang dan digunakan tetapi tidak pernah memiliki
dan juga untuk masa depan. (Amstrong, 1997; Solomon, Elnora, & Michael and
Hal ini dapat dilakukan dengan Stuart, 2003; Lukiastuti & Prasetya, 2009).
memanfaatkan Knowledge Base System (KBS). Perilaku pelanggan adalah aktivitas
KBS adalah sebuah sistem dasar-komputer yang pelanggan yang keputusannya didasarkan pada hal
digunakan untuk memecahkan masalah yang yang diinginkan atau dibutuhkan yang akan
kompleks dengan pengetahuan sebagai keputusan. mempengaruhi kehidupannya sehari-hari. (Al-
KBS dapat menunjang CRM dalam menyimpan Jeraisy, 2008; Noel, 2009; Hoyer, Maclnnis, &
data informasi pelanggan sehingga nantinya akan Pieters, 2012). Analisis pelanggan adalah sebuah
memudahkan pelayan dalam berinteraksi dengan informasi yang didapatkan berdasarkan memahami
pelanggan. Pelanggan akan merasa diperlakuan pelanggan melalui tingkah laku pembelian
istimewa oleh perusahaan. Berdasarkan penjelasan pelanggan (5W) yang kedepannya menjadi
tersebut, maka judul penelitian adalah “Rancangan marketing plan bagi perusahaan pontensia
Sistem CRM NomNom Eatery Menggunakan customer. (Nijssen & Frambach, 2001; Woodock,
BPMN”. Adapun tujuan penelitian sebagai berikut Stone, & Foss, 2003; Gray, 2015).
yaitu: Preferensi pelanggan menunjukkan
1. Mengetahui proses bisnis yang dilakukan oleh kesukaan pelanggan dari berbagai pilihan produk
NomNom Eatery pada saat ini. yang ada (Idtesis, 2013).
2. Memberikan usul perancangan sistem CRM Rangkuti (2007) mengatakan bahwa
untuk meningkatkan jumlah pelanggan melalui persediaan mempunyai tujuan antara lain,
pembelian kembali (repurchase). menghilangkan resiko keterlambatan datangnya
3. Mengetahui tanggapan NomNom Eatery pada barang dan barang rusak, mempertahankan stabilitas
usulan perancangan sistem CRM yang operasi perusahaan, mencapai penggunaan mesin
diintegrasikan dengan KBS. yang optimal, dan memberi pelayanan yang sebaik-
baiknya bagi konsumen. Fungsi perencanaan adalah
KAJIAN TEORI untuk memberikan gambaran yang sekaligus
memberikan petunjuk dan arahan kepada pemimpin
Proses bisnis adalah serangkaian aktifitas
dalam pengambilan keputusan masalah persediaan
atau tugas yang terkait dengan inisiasi input, proses,
yang lebih tepat diinginkan (Carter, 2009; Siswanto,
dan output yang berupa produk atau jasa yang
2009). Check list adalah salah satu cara yang
bernilai bagi klien. Suatu proses bisnis dapat
digunakan untuk mengurangi kesalahan atau bahkan
dipecah menjadi subproses. Subproses merupakan
kegagalan yang dapat ditimbulkan oleh keterbatasan
faktor yang berkontribusi dengan nilai tambah dari
memori dan perhatian manusia memastikan
produk atau jasa. Faktor ini bisa dikategorikan ke
konsistensi dan kesempurnaan dalam melaksanakan
dalam proses manajemen, proses operasional, dan
suatu tugas atau kegiatan.
proses pendukung (Harmon, 2003; Appian, 2015).
Sistem informasi manajemen adalah suatu
Dalam sistem operasi (Meredith & Shafer, 2007)
rangkaian aktivitas kegiatan yang menyajikan
terdapat pembagian dalam proses input, sistem
sebuah informasi yang mendukung fungsi opersasi,
transformasi, dan output. Sementara itu, jasa
manajemen, dan juga pengambilan keputusan dalam

13
sebuah organisasi (Martin, 1995; Dimas, 2013; dalam hal pelaksanaan proses integrasi-centric
Laudon & Laudon, 2008; Duniabaca, 2015). kolaboratif. Memeriksa perkembangan baru dengan
CRM adalah sebuah strategi bisnis yang mengacu pada contoh-contoh aktual, dan menilai
dilakukan dengan cara memilih pelanggan untuk potensi mereka dan keterbatasan mereka. Tujuan
memaksimalkan nilai yang terjadi antara perusahaan utama dari BPMN adalah menyediakan notasi yang
dengan pelanggan yang dibantu dengan teknologi mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis, dari
untuk masa sekarang dan juga untuk masa depan. analis bisnis yang menciptakan konsep awal dari
(Buttle, 2009; Kostojohn, Johnson, & Paulen, 2011; proses, untuk para pengembang teknis yang
Kumar & Suresh, 2009). Knowledge Base System bertanggung jawab untuk menerapkan teknologi
(KBS) adalah sebuah sistem dasar-komputer yang yang akan melakukan proses-proses tersebut, dan
digunakan untuk memecahkan masalah yang akhirnya, kepada orang-orang bisnis yang akan
kompleks dengan pengetahuan sebagai keputusan. mengelola dan memantau proses tersebut. BPMN
(Krishna, 1992; Adelman & Riedel, 1997; menciptakan jembatan standar untuk kesenjangan
Gunawan, Herik, Wahdan, Walle, & Aulia, 2012). antara desain proses bisnis dan implementasi proses
Menurut Philip Kotler (2003), kepuasan (Stiehl, 2013).
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi METODELOGI
atau kesan terhadap kinerja atau hasil suatu produk Pendekatan penelitian yang dipakai adalah
dan harapan-harapannya. Dan juga kepuasan pendekatan penelitian kualitatif. Pendekatan
kosumen seringkali disangkut pautkan dengan kualitatif adalah proses penyelidikan terhadap suatu
tingkat keberhasilan perusahaan akan pelayanan pemahaman dengan menggunakan kebiasaan
terhadap konsumen. metodelogi yang berbeda dalam penyelidikan
Ten schools of strategic management ini mengenai eksplorasi masalah sosial (Creswell,
merupakan model dari Hendry Mintzberg (2015) 1994). Dalam pendekatan penelitian kualitatif,
yang berisi gambaran untuk mengkategorikan peneliti memiliki tujuan untuk memahami fenomena
sistem manajemen dari sebuah perusahaan. sosial dari sudut pandang partisipan. Dengan
NomNom Eatery dalam 10 school ini mengadopsi demikian penelitian kualitatif digunakan untuk
strategi design dan kognitif school. Karena meneliti suatu kondisi objek alamiah, sehingga
NomNom Eatery sudah mempunyai konsep akan peneliti berperan sebagai instrumen kunci
café yang dibangun dan ditujukan untuk segmentasi (Sugioyono, 2012).
dan targetnya siapa saja. Kemudian, kognitif school Penelitian berdasarkan tujuan dapat
karena NomNom Eatery ingin membangun kualitas dibedakan menjadi exploratory, deskriptif, dan
yang lebih baik dengan para pelanggannya predictive. Dalam peneltian ini, penulis
dikarenakan semakin meningkatnya persaingan menggunakan jenis penelitian eksploratory. Jenis
yang terjadi di kota Bandung dan NomNom Eatery penelitian eksploratory menurut Sugiyono (2012)
ingin mempertahankan pelangganya. adalah penelitian yang menjelaskan hubungan
MIT 90’s Framework adalah gambaran kausal antara variabel-variabel yang mempengaruhi
sebuah perusahaan dengan strategi, struktur (fungsi hipotesis. Jenis penelitian yang bertujuan untuk
dan proses), teknologi, SDM (individu dan peran) menemukan sesuatu yang baru. Sesuatu yang baru
dan manajemen (proses manajemen). Lingkungan itu dapat saja berupa pengelompokkan suatu gejala,
eksternal terdiri dari lingkungan sosial-ekonomi dan fakta, dan penyakit tertentu.
lingkungan teknologi (Tan, 1996).
Business Process Model dan Notation
(BPMN) (versi 2.0) dapat digunakan untuk tujuan
persis karena ada perkembangan baru yang menarik

14
Tabel 1. Hasil Penelitian Terdahulu
No Pengarang Perusahaan Kota, Sisem yang dipakai Kesimpulan Hambatan
Negara

1 Santoso, Manggo Surabaya, Untuk memenuhi kebutuhan 1.Sistem Informasi Customer dirancang 1. Penggunaan untuk
Budhi, Terrace Indonesia informasi yang cepat, akurat, serta untuk dapat memberikan informasi yang web yang belum
&Herliana Resto memiliki jangkauan luas, baik bagi lengkap dan akurat secara online. terlalu dikuasai oleh
(2011) customer maupun pihak restoran, 2.Dapat digunakan sebagai sarana promosi pihak restoran
maka diperlukan suatu sistem bagi Mango Terrace Resto dan ataupun pelanggan
informasi customer berbasis web mengetahui komentar customer terhadap 2. Fasilitas dalam web
yang dapat diakses secara online oleh restoran. harus terus diupdate,
customer. Sistem informasi customer 3.Menyediakan fasilitas reservasi tempat jika jarang diupdate
ini diharapkan mampu memberikan dan pesta secara online yang dapat dapat menyebabkan
informasi kepada customer mengenai dilakukan setiap saat. adanya bugs dan juga
pemesanan tempat, menu makanan 4. Membantu pihak restoran dalam menjaga dapt ketinggalan
yang ditawarkan, menu makanan hubungan yang baik dengan membernya jaman dengan
terbaru, menu makanan terlaris, melalui pengecekan data-data member teknologi yang
penawaran paket untuk pesta, yang diperlukan. berkembang saat ini
penawaran paket untuk pesta yang 5.Memudahkan administrator dalam
dapat dirancang sendiri oleh melakukan peng-updatean (tambah, edit,
customer, paket promosi yang hapus, cari) data yang diperlukan secara
ditawarkan, guest book, dan juga data cepat, khususnya data peng-updatean peta
member. Selain itu, sistem informasi meja.
customer ini dapat membantu restoran
dalam mengetahui minat customer
terhadap produk makanan tertentu
serta melakukan promosi menu-menu
dan fasilitas yang ditawarkan. Sistem
informasi customer berbasis web ini
akan diintegrasikan dengan sebuah
database yang akan menyimpan data-
data yang dibutuhkan. Dari data-data
yang ada, restoran dapat mengetahui
member yang terdaftar, selera
member terhadap makanan tertentu,
pemesanan tempat yang dilakukan
member, dan informasi lain yang
berguna untuk meningkatkan
pelayanan yang diberikan kepada
customer.
2 Baco (2013) Sunshine Makasar, Rancangan aplikasi CRM untuk 1. Perancangan Aplikasi dibuat agar Tidak adanya

15
Café Indonesia membangun loyalitas pelanggan yang terbangun keloyalitasan pelanggan dukungan sistem
salah satu faktornya mendapatkan Sunshine Café. informasi kepada
perhatian adalah pelayanan kepada 2. Perencangan Aplikasi Customer Relation manajemen dalam hal
pelanggan. Rancangan sistem CRM Management dapat meningkatkan pengelolahan data
dibagi menjadi rancanangan output pertumbuhan jangka panjang dan pelanggan
secara umum, rancangan basis data profitabilitas perusahaan melalui mengakibatkan proses
secara umum, rancangan basis data, pengertian yang lebih baik terhadap bisnis pada perusahaan
rancangan teknologi, dan rancangan kebiasaan (behavior) pelanggan. ini tidak berlangsung
implementasi. Rancangan output secara efektif dan
secara umum berupa hasil yang efisien.
dikeluarkan dimedia keras (kertas dan
lain-lain) dan output yang berupa
hasil dikeluarkan ke media lunak
(tampilan dilayar). Rancangan basis
data secara umum perlu dilakukan
mengidentifikasi terlebih dahulu file-
fie yang dibutuhkan oleh sisitem
informasi. Rancangan basis data
menggunakan Acess. Rancangan
teknologi diperlukan perangkat yang
memadai.
3 Jeffrey & D'Cost dan Jakarta, Sistem Manajemen Restoran 1. Aplikasi mudah untuk digunakan. Aplikasi yang
Gozali (2012) Vegas Indonesia Terintegrasi adalah sebuah sistem 2. Cara penggunaan mudah untuk diingat dibutuhkan harus
Hotdog yang digunakan restoran untuk oleh pengguna. melalui programmer
mengendalikan proses bisnis dan 3. Kinerja dari aplikasi responsif.
administrasi yang saling terhubung 4. Sebagian besar pengguna tidak
satu sama lain, dimana komputer dan mengalami kesalahan.
perangkat pemesanan menjadi 5. Tampilan dari aplikasi menarik bagi
perangkat yang dibutuhkan. pengguna.
Pemesanan makanan adalah proses 6. Fitur yang tersedia dalam aplikasi
memilih menu yang disediakan membantu system pemesanan.
sebuah restoran, dimana proses 7. Penggunaan aplikasi membuat proses
pemesanan merupakan bagian penting pemesanan menjadi lebih mudah dan
dalam proses bisnis restoran. cepat.
Pemesanan juga termasuk mencari 8. Sebagian besar pengguna tertarik untuk
informasi dan keputusan untuk menggunakan aplikasi jika
memesan sebuah menu. Layanan diimplementasikan pada restoran.
restoran adalah berbagai bantuan
yang disediakan oleh pihak restoran
untuk melayani customer yang
datang, yaitu kebutuhan akan

16
peralatan makan, informasi menu dan
restoran serta bantuan lainnya yang
berhubungan dengan restoran.
4 Rojak (2014) Moca Café Tangerang, Sistem informasi restoran yang 1.Komputerisasi pada sistem restoran 1.Belum siapnya
Indonesia berorientasi objek pada restoran Moca sangatlah membantu pelayan, pelanggan perusahaan dengan
Café guna menggantikan sistem dan koki sehingga proses pemesanan dan perubahan sistem
manual yang ada. Dengan metode pembuatan makanan dan minuman akan yang pada awalnya
perancangan proses yang berfokus dapat dilakukan dengan cepat, akurat, dan manual menjadi
pada pengembangan model dengan tidak perlu lagi dilakukan secara manual. otomatis.
menggunakan UML (Unified Model 2.Dengan adanya sistem informasi ini, 2.Biaya yang
Language). Hasil analisis dan pimpinan dapat mengetahui data-data dikeluarkan untuk
pengembangan aplikasi pemesanan yang dibutuhkan dengan akurat perubahaan sistem
makanan dan minuman untuk sehingga membantu pimpinan dalam yang cukup besar.
membantu perusahaan dalam melakukan pengontrolan. 3.Sistem yang
memberikan pelayanan yang 4.Penyimpanan data dalam database digunakan belum
memuaskan bagi pelanggan serta memudahkan dalam penyimpanan, dikuasai oleh
mempermudah dan mempercepat pencarian dan pemeliharaan data, perusahaan.
dalam memberikan pelayanan kepada sehingga kita tidak perlu menyimpan
pelanggan. Serta meninggkatkan data dalam media kertas yang mudah
efektifitas dalam pengolahan data hilang dan rusak seperti pada sistem
agar dapat menghasilkan informasi manual.
yang dibutuhkan dengan lengkap 4.Sistem komputerisasi dapat
serta dapat dihasilkan setiap saat jika meminimalkan kesalahan yang mungkin
diperlukan. terjadi.
5.Perancangan system informasi
berorientasi object dapat menghasilkan
sebuah sistem informasi yang baik dan
lebih mudah dipahami oleh orang lain
dalam struktur perancangannya

17
Metode penelitian yang dipakai adalah studi perusahaan dan akan berpengaruh pada proses yang
kasus. Studi kasus adalah suatu empiris yang dijalankan pada perusahaan. Dan proses tersebut
menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan akan berpengaruh pada perubahan teknologi yang
nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan ada dalam perusahaan. teknologi yang ada dalam
konteks tidak tampak secara tegas atau jelas dan perusahaan juga terpengaruh atas dukungan
menggunakan berbagai sumber atau multisumber perkembangan teknologi.
bukti. Studi kasus memungkinkan untuk Dalam analisis BPMN ini, penulis
mempertahankan karakteristik holistik dan melakukan rancangan sistem yang baru. Rancangan
bermakna dari peristiwa-peristiwa kehidupan nyata sitem ini hasil analisis yang dilakukan oleh penulis
seperti silklus kehidupan seseorang, proses-proses pada saat melakukan wawancara. Analisis BPMN
organisasional dan manajerial, perubahan dilakukan oleh perusahaan untuk melihat kondisi
lingkungan sosial, hubungan-hubungan perusahaan pada sebelum dan sesudah dari
internasional, dan kematangan industri-industri penerapan sistem yang dirancang oleh penulis.
(Robert, 2011). Perubahan yang terjadi pada perusahaan merupakan
Pada penelitian yang dilakukan oleh penulis salah satu tujuan yang dilakukan penulis agar
hanya melakukan 2 tahap yaitu tahap pertama perusahaan NomNom Eatery dapat melakukan
penelitian ruang lingkup dan tujuan dan tahap ke aktivitas pelayanan dengan efektif dan efisien.
dua adalah analisis sistem. Pada tahap pertama,
penulis melakukan wawancara pada perusahaan dan PEMBAHASAN DAN HASIL
menentukan tujuan dari penelitian. Sementara, tahap
Proses bisnis yang terjadi pada perusahaan
dua yaitu analisis sistem dilakukan dari hasil
dianalisis menggunakan MIT 90’s Framework, yang
perancangan sistem. Hasil dari perancangan sistem
akan dibahas dalam hal ini adalah bagaimana faktor
ini nantinya akan menghasilkan data yang kemudian
dari luar perusahaan dapat mempengaruhi
hasil data tersebut dianalisis, yang akan menjadi
perusahaan. Maka, akan tergambarkan perubahan
pertimbangan untuk kemajuan perusahaan.
yang terjadi seperti yang ditunjukkan gambar 1.
Dalam teknik pengumpulan data penulis
Pada umumnya, NomNom Eatery
melakukan dalam 3 tahap yaitu, tahap pertama
mempunyai proses bisnis yang dimulai dari bagian
melakukan studi kepustakaaan (laporan yang
pelayanan yang akan menyapa pelangan ketika
dibutuhkan berupa data menu, data persediaan, data
datang. Lalu, pelayan memberikan rekomendasi
perencanaan, data harga menu, data pelanggan, dan
tempat duduk. Lalu, pelanggan dapat melakukan
data penjualan dimasa lampau), tahap ke dua
pemesan menu yang akan dibahas. Setelahnya,
wawancara (focus group discussion (FGD),
pelayanan melakukan pencatatan yang akan
wawancara pribadi dan juga wawanacara semi
dibahas. Dapur akan menerima pesanan dan
berstruktur), dan tahap terakhir adalah konfirmasi
memproses pesanan tersebut. Pelayan akan
respon perusahaan.
mengantarkan pesanan kepada pelanggan dan
Analisis yang dilakukan oleh penulis
pelanggan dapat menikmati sajian makanan.
pertama dalam hal ini adalah melihat keadaan pada
Kemudian, jika pelanggan telah selesai, pelanggan
faktor diluar perusahaan yaitu kondisi sosial-
dapat melakukan poses transaksi dan pantry akan
ekonomi. Jika kondisi sosial-ekonomi mengalami
membersih meja. Hal ini dapat dilihat pada gambar
perubahan baik dalam perubahan pada peningkatan
2.
pendapatan maka akan memengaruhi faktor dalam
internal perusahaan. Faktor internal yang
berpengaruh yaitu pada peraturan, dan para orang
penting yang berada dalam perusahaan. maka secara
tidak langsung akan berpengaruh pada struktur

18
Gambar 1. MIT 90’s Framework

Dalam pengklasifikasi pelanggan setiap anggota. Terdapat kesimpulan untuk membuat


perusahaan mempunyai pengklasifikasian yang member dibutuhkan data username yang terdiri dari
berbeda. Pada table 2 dapat dilihat, dokumen yang nama, email, dan password.
digunakan untuk adalah dokumen pendaftaran

Gambar 1 Proses Bisnis NomNom Eatery

19
Tabel 2 Pendaftaran Anggota
Dokumen Kompas Gramedia (2016) Garuda Indonesia (2016) NomNom Eatery (Usulan)
pendaftaran anggota
Fungsi Untuk mendapatkan informasi anggota dalam Untuk mendaftarkan identitas pelanggan untuk Mengetahui pelanggan termasuk dalam
melakukan transaksi karena bekerja sama menjadi member klasifikasi apa dan keuntuntungan yang harus
dengan salah satu bank diberikan kepada pelanggan
Isi  Email  Informasi pribadi  Username
 Username  Sapaan (Bapak/Ibu)  Nama
 Password  Nama depan  Tanggal ulang tahun
 Nama belakang  Email
 Tanggal lahir  Nomor handphone
 Kewarganegaraan  Password
 Agama  Jumlah point yang didapat
 Nomor paspor  Tanggal transaksi
 Nomor kartu identitas  Jumlah transaksi
 Bahasa yang diinginkan  Total
(Inggris/Indonesia)  Keterangan
 Hobi
 Kontak data
 Email
 Konfirmasi email
 Telepon seluler
 Telepon rumah/ kantor
 Pilih alamat (Rumah/Kantor)
 Alamat
 Negara
 Provinsi
 Kota
 Kode pos
 Nama perusahaan
 Departemen
 Keamanan data Garudamiles
 Username
 Kata sandi
 Konfirmasi kata sandi
 Berapa hasil dari (kode/Ganti kode)
 Syarat dan ketentuan progam Garudamiles

20
Klasifikasi Pelanggan (Usulan) Tabel 3 Database Setelah Klasifikasi Pelanggan
Database NomNom Eatery
Pada gambar 3 dijelaskan mengenai
Setelah
bagaimana cara mengklasifikasi member pelanggan. Klasifikasi
Pelanggan
Fungsi Untuk melakukan pendekatan
proaktif kepada pelanggan, sehingga
adanya ikatan emosi antara
pelanggan dengan perusahaan
Isi  Data pelanggan
 Username
 Nama
 Tanggal ulang tahun
 Email
 Nomor handphone
Gambar 2 Klasifikasi Member Pelanggan
 Password
 Tracking
Pelanggan akan mendaftarkan sebagai
 Tanggal UlangTahun
member. Pelanggan akan dilihat melalui 2 faktor  Tanggal Hari Ini
yaitu jumlah transaksi dan kedatangan pelanggan.  Umur
Jumlah transaksi kurang atau dibawah Rp.  Email
1.500.000,00 dan atau jumlah kedatangan dibawah  Keterangan
8, masuk ke dalam klasifikasi member dan tidak
mendapatkan keuntungan. Jumlah transaksi
mencapai Rp. 1.500.000,00-Rp. 3.000.000,00 dan
jumlah kedatangan mencapai 8-14 kali
mendapatkan diskon sebesar 5% dan masuk dalam
klasifikasi silver, keuntungannya adalah
mereservasi tempat. Transaksi Rp. 3.000.001 - Rp.
5.000.000,00 dan atau jumlah kedatangan 15-24 kali
mendapatkan diskon sebesar 10%, termasuk dalam Gambar 3. Proses “Peringatan” Setelah Klasifikasi Pelanggan
klasifikasi gold, keuntungan adalah reservasi tempat
dan mendapatkan bonus hidangan atau menu baru. Pada gambar 4 diatas, NomNom Eatery
Transaksi diatas Rp. 5.000.001 dan atau jumlah akan mendapatkan peringatan bahwa ada pelanggan
kedatangan lebih dari 25 kali mendapatkan diskon yang berulang tahun. Kemudian NomNom Eatery
sebesar 20% termasuk dalam klasifikasi platinum, mengecek peringatan tersebut dan mengirimkan
keuntungannya adalah mendapatkan reservasi pesan ucapan ulang tahun melalui email. Dalam
tempat, bonus hidangan atau menu baru, dan tahap prosedur pemesanan pesanan. Studi kasus
mendapatkan makan gratis pada even tertentu. yang dilakukan oleh Abdillah (2012) dan Gat
Setelah klasifikasi pelanggan, sebaiknya (2015) untuk prosedur pemesanan pesanan makanan
perusahaan mendekatkan diri dengan pelanggan. padase buah restoran ataupun rumah makan terdapat
Perusahaan mencoba untuk mendekatan diri dengan sebuah data yang berfungsi untuk menyimpan data
pelanggan dengan cara pendekatan yang proaktif. dari konsumen terhadap pelayan. Hasil dari
Dengan begitu, NomNom Eatery perlu perbandingan data, terdapat data pesanan konsumen
membutuhkan data yang menunjang dalam terdiri dari data menu, detail pesanan dan pesan, dan
pendekatan proaktif ini. master pesan.

21
Tabel 4. Database Pemesanan Pesanan
Database Abdillah (2012) Gat (2015) NomNom Eatery (Usul)
Pemesanan
Pelanggan (Usul) Pelayan (Usul)
Fungsi Untuk memesan makanan dan minuman Interasksi antara pelayan dengan Melihat menu dan secara tidak langsung Untuk menginput data
yang bersumber dari pembeli dengan sistem mendapatkan informasi tentang pelanggan pemesanan yang dilakukan oleh
tujuan pelayan. Frekuensi yang terjadi karena pelanggan mendaftarkan sebagai pelanggan
setiap akan memesan makanan dan username
minuman
Isi  Data meja  Class pelayanan  Data pelanggan  Nomor meja
 Nomor meja  Username  Username  Data pelanggan
 Status  Password  Nama  Username
 Data menu  Nama  Tanggal ulang tahun  Tracking
 Id menu  Master Pesan  Email  Master pesan
 Nama menu  Nomor pesan  Nomor handphone  Tanggal pesan
 Harga  Tanggal pesan  Password  Kode menu
 Deskripsi  Username  Tracking  Nama menu
 Status menu  Nomor meja  Master pesan  Harga
 Detail pesanan Detail pesan  Tanggal pesan  Status
 Id menu  Nomor pesan  Kode Menu Detail pesan
 Id pesan  Kode menu  Nama Menu  Kode menu
 Jumlah  Banyak  Harga  Jumlah total
 Nomor meja  Harga  Deskripsi  Jumlah bayar
 Data pesan  Status  Kategori  Keterangan
 Id pesan  Kategori  Kode kategori
 Jumlah total  Kode kategori  Nama kategori
 Jumlah bayar  Nama kategori
 Kembali Menu
 Tanggal  Kode menu
 Kode kategori
 Nama menu
 Harga
 Food: Nama menu
 Beverage: Nama menu

22
Pemesanan Pesanan Persediaan
Prosedur persediaan yang dilakukan oleh
Riyanto (2014) dan Kurniawati (2015) mempunyai
prosedur yang berbeda. Dalam prosedur yang
dilakukan oleh keduanya tentu saja membutuhkan
sebuah data yang berupa dokumen. Dokumen yang
diperlukan oleh Riyanto (2014) adalah dokumen
laporan barang yang sudah berupa database dan
dokumen yang dibutuhkan oleh Kurniawati (2015)
untuk melakukan pelaporan adalah kartu stock
bahan makanan. Dokumen laporan barang menurut
Riyanto (2014) adalah melaporkan jumlah barang
yang tersisa pada periode tertentu, sementara kartu
Gambar 4.Sign Up/Log in Username stock yang menurut Kurniawati (2015) adalah
menampilkan jumlah persediaan yang masih bisa
Aktivitas berawal dari pelanggan datang, terpakai.
pelayan yang menyambut pelanggan. Pelanggan
akan menempati tempat duduk yang telah Table 5 Laporan Barang
disediakan. Untuk melakukan pemesan dan melihat Dokume Riyanto Kurniawati, NomNom
menu, pelanggan harus melakukan sign in. Untuk n (2014) (2015) Eatery (Usulan)
Laporan
melakukan sign in terdapat 3 jenis aktivitas yaitu (1)
Barang
jika pelanggan mempunyai username tetapi Fungsi Melaporkan Menampilka Memberitahuka
pelanggan lupa akan passwordnya, (2) pelanggan jumlah barang n jumlah n tentang
mempunyai username dan pelanggan mengingat yang tersisa persediaan persediaan yang
passwordnya, dan yang ketiga adalah pelanggan pada periode yang masih masih dapat
tertentu bisa terpakai digunakan untuk
tidak mempunyai password dan harus mendaftarkan membuat
diri sebagai member. Pada aktivitas lupa password, pesanan
tidak dapat langsung mengakses layanan karena makanan
adanya pengecekan dan konfirmasi username. sehingga dapat
memberitahukan
Setelah pelanggan dapat mengakses layanan,
akan menu yang
pelanggan dapat melakukan foto, pengecakan poin, sold out.
dan melakukan pemesan (4). Pemesan dapat Isi  Kode  Kode  Kode bahan
dilakukan dengan cara memanggil pelayan secara barang bahan  Jenis bahan
otomatis melalui layanan. Pada bagian pelayan akan  Nama makanan  Bahan kering
barang  Jenis  Bahan basah
muncul adanya peringatan panggilan. Pelayan
 Satuan bahan  Nama bahan
segera menghampiri pelanggan untuk melakukan barang makanan  Satuan bahan
pencatatan. Data yang dibutuhkan berupa data  Jumlah  Nama  Tanggal
pembelian masa lampau agar pelayan dapat barang bahan terima
merekomendasikan menu yang sesuai selera dengan  Masuk makanan  Tanggal
 Keluar  Tanggal kadaluarsa
pelanggan dan data pesanan, dibutuhkan sebagai
 Sisa terima  Jumlah
data menu yang dipesan oleh pelanggan dan data  Jumlah  Tanggal barang
historis pelanggan. harga kadaluars
 Bertambah a
 Berkurang  Jumlah
 Saldo barang

23
 Keteranga  Masuk bahan baku akan berkurang secara otomatis, bagian
n  Keluar dapur dapat melakukan laporan persediaan bahan
 Sisa
tersebut kepada pelayan.

Hasil yang akan ditampilkan dalam laporan Pembayaran (Billing)


barang adalah mengetahui bahan baku yang Sama seperti prosedur yang lainnya, dalam
digunakan, dapat digunakan untuk berapa kali lagi, prosedur pembayaran yang dilakukan terdapat pula
dan dapat mengetahui bahan baku yang perlu di dokumen yang diperlukan. Dokumen ini sudah
stok kembali. Dokumen yang dibutuhkan akan dalam bentuk database. Jadi, data yang sudah
berbentuk data base sehingga data-data akan diinput dapat langsung terlihat dalam bagian kasir
tersimpan secara otomatis dan dapat langsung dan kasir dapat langsung memproses data yang
diolah. Proses laporan persediaan sudah masuk. Dengan begitu kasir dapat langsung
menghitung total transaksi yang dilakukan
pelanggan pada saat itu dan hari itu. Dokumen
pembayaran yang digunakan oleh Abdillah (2012)
dan Gat (2015) mempunyai fungsi yang sama yaitu
memberikan informasi pesanan dan menghitung
pemabayaran yang belum dibayarkan.

Tabel 6. Pembayaran (Billing) Pesanan


Gambar 5. Laporan Persediaan Dokumen Abdillah (2012) Gat (2015) NomNom
Pembayaran Eatery
(Billing) (Usulan)
Laporan persediaan yang terjadi adalah Pesanan
bagian dapur menerima bahan baku yang langsung Fungsi Berfungsi untuk Tampilan Tampilan data
dicatat tanggal bahan baku tersebut masuk dan menghitung informasi transaksi yang
jumlah kuantitas per bahan baku. Kemudian, bahan pembayaran pesanan dilakukan
dari setiap konsumen pelanggan dan
baku dipisahkan antara jenis bahan baku yang
pembelian yang belum mengetahui
kering dan jenis bahan baku yang basah. Pemisahan makanan dan dilakukan jumlah
dilakukan agar memudahkan mencari bahan baku minuman oleh pembayaran transaksi yang
dan untuk meminimalisasi kontaminasi. Bahan baku kasir. . terjadi
yang akan digunakan menggunakan metode FIFO Isi Id pembayaran  Nomor  Username
Nomor nota meja pelanggan
(First In First Out), bahan baku yang pertama
Tanggal pembelian  Nama  Nomor Nota
diterima yang akan digunakan. Hal ini dilakukan  Tanggal
Nomor meja menu
untuk mencegah bahan baku yang kadaluarsa. Nama pembeli  Banyak transaksi
Bahan baku yang telah keluar harus dicatat berapa Pesanan  Harga  Nama menu
jumlah yang telah digunakan. Persediaan barang Jumlah  Jumlah  Harga
yang sudah dicatat harus di update, melakukan Harga  Waitress  Jumlah
Total bayar  Kontrol  Total
adjustment antara barang masuk dan barang keluar
 Total pembelian transaksi
sehingga dapat diperoleh data sisa barang. Jika sisa  Diskon
bahan yang tersedia hanya untuk beberapa porsi  PPN
lagi, bagian dapur harus melaporkan kepada bagian  Jenis
pelayanan. Adjustment bahan baku merupakan hasil Pembayaran
konversi antara komposisi menu dengan menu yang  Member

terjual. Hal ini dilakukan ketika bahan baku yang


digunakan sesuai dengan kompisisi menu, maka

24
Modul setelah Untuk mendekatkan Cukup bagus, jadi
klasifikasi emosional antara perusahaan punya
pelanggan pelanggan dengan perhatian yang
(Usulan) perusahaan. lebih dengan
pelanggan. Jadi,
pelanggan akan
merasa lebih dekat
dengan
perusahaan.
Modul Terdapat dua fungsi Lebih
pemesanan yaitu untuk pelanggan memudahkan
pesanan dan pelayan. Fungsi pelanggan dalam
untuk pelanggan melakukan
melihat menu, pemesan dan
Gambar 6. Prosedur Pembayaran (Billing) Pesanan
pengecekan poin yang pelanggan dapat
diperoleh, dan langsung
Untuk melakukan pembayaran (billing) melakukan pemesan. mengetahui setiap
pesanan, pelanggan harus melakukan konfirmasi Fungsi untuk pelayan menu terdiri dari
atas pesananan yang dipesan. Data pesanan yang mencatatan pemesan komposisi seperti
makanan dan tanpa perlu
diterima oleh bagian kasir, merupakan data yang
merekomendasikan bertanya lagi ke
telah terhubung secara otomatis dengan data bagian menu. pelayanan. Sudah
pelayanan. Sehingga, ketika pelanggan akan bagus, lebih
melakukan pembayaran, kasir sudah mengetahui memudahkan
jumlah transaksi yang dilakukan oleh pelanggan aktifitas dan lebih
efisien.
karena datanya sudah diterima kasir terlebih dahulu.
Modul laporan Memberitahukan Cukup baik,
Pada tabel dibawah, dijelaskan rancangan persediaan kepada bagian pelayan karena dapat
sistem yang diajukan serta fungsinya bagi NomNom tentang menu yang memberikan
Eatery. Rancangan sistem yang diusulkan anatar sold out atau pun menu pemberitahuan
lain: klasifisikasi pelanggan, setelah klasifikasi porsi yang tersisa langsung pada
pelayan tanpa
pelanggan, pemesan pesanan, laporan perserdiaan, harus bolak-balik
dan pembayaran (billing) pesanan. Modul ke bagian dapur.
selebihnya sudah dapat diterima. Dan bisa jadi
perkiraan juga.
Tabel 7. Modul Sistem dan Tanggapan Responden atas Sistem Modul Mengetahui jumlah Bagus, jadi dapat
yang Diusulkan pembayaran transaksi yang langsung otomatis
Tanggapan dari pesanan dilakukan pada saat itu menginput
Nama Modul Fungsi
responden juga. datanya.
Modul Untuk mengetahui Melalui
klasifikasi identitas dan tracking pendaftaran KESIMPULAN
pelanggan pelanggan sehingga member sudah
dapat membantu bagus, namun Sistem bisnis yang ada belum cukup
perusahaan dalam memungkinkan
mendekatkan diri antara perusahaan dengan
melakukan klasifikasi tidak untuk
pelanggan. pelanggan yang pelanggannya. Pelanggan datang ke NomNom
sudah lanjut usia Eatery dan kegiatan yang terjadi hanya sebatas
mengerti tentang antara perusahaan dengan pelanggan dan tidak
hal seperti ini. adanya perlakukan yang istemewa terhadap
Untuk selebihnya
sasarannya dalam
pelanggan yang sudah lama menjadi pelanggan
member ini sudah tetap NomNom Eatery karena NomNom Eatery
pas. belum mengetahui pelanggan yang sudah menjadi

25
pelanggan tetap NomNom Eatery. Rancangan
sistem CRM dalam meningkatkan jumlah pelanggan DAFTAR PUSTAKA
dapat dilakukan dengan cara pendaftaran member.
Idtesis. (2013, Oktober 13). Retrieved from
Pendaftaran member dapat membantu perusahaan
idtesis.com: https://idtesis.com/preferensi-
dalam mengindentifikasi pelanggan.
konsumen-pengertian-dan/
Identifikasi dilakukan dengan cara melihat
Appian. (2015). Retrieved from www.appian.com:
pola perilaku pelanggan. KBS membantu
http://www.appian.com/about-
perancangan sistem CRM dengan membantu
bpm/definition-of-a-business-process/
pegawai dalam bentuk tampilan sistem layar pada
Duniabaca. (2015). Retrieved from duniabaca.com:
saat digunakan. Dalam hal ini, sistem akan
http://duniabaca.com/pengertian-dan-
membantu pegawai dalam pelayanan terhadap
manfaat-sim-sistem-informasi-
pelanggan menjadi lebih efektif dan efisien. Maksud
manajemen.html
dari efektif dan efesien ini adalah pelayan dapat
Ten Schools of Thought (Mintzberg). (2015).
melakukan pencatatan pemesanan pelanggan dan
Retrieved from 12manage.com:
dapat memberitahukan pelanggan akan jumlah
http://www.12manage.com/methods_mintz
transaksi yang dilakukan. Ada beberapa rancangan
berg_ten_schools_of_thought.html
yang menurut pemilik harus lebih dikembangkan
Abdillah, M. R. (2012). Perancangan Aplikasi
kembali. Pemilik merasa sistem yang sudah
Media Pemesanan Makanan dan Minuman
diusulkan sudah cukup sesuai namun pemilik masih
Berbasis Platform Mobile Android (Studi
mempertimbangkan apakah sistem yang digunakan
Kasus Dapur Runi-Cibubur). Bandung:
dapat berjalan terus dengan pelanggan yang buta
UNIKOM.
dan cuek terhadap teknologi dengan kemungkinan
Adelman, L., & Riedel, S. L. (1997). Handbook For
bahwa pelanggan yang buta teknologi tersebut
Evaluating Knowledge-Based Systems. New
merupakan pelanggan yang melakukan transaksi
York: Springer Science+Business Media.
yang cukup lebih besar dibandingkan dengan
Al-Jeraisy, D. K. (2008). Consumer Behaviour An
pelanggan yang lain.
Analytical Study. Saudi Arabia : King Fahd
Untuk kedepannya perusahaan juga dapat
National Library Cataloging.
mengembangkan sistem secara keseluruhan menjadi
Amstrong, K. (1997). Prinsip-Prinsip Pemasaran.
otomatisasi. Dengan begitu, perusahaan pun dapat
Jakarta: Erlangga.
memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan.
Baco , S. (2013, April). PERANCANGAN
Perusahaan dapat memaksimalkan fasilitas yang ada
APLIKASI CRM (CUSTOMER
seperti Microsoft Office Excel atau Microsoft
RELATIONSHIP MANAGEMENT)
Office Access. Dan seiring dengan berjalannya
PADA SUNSHINE CAFE. ILTEK, 8.
waktu bila dirasa sudah cukup sesuai dengan yang
Buttle, F. (2009). Customer Relationship
diharapkan oleh perusahaan, maka perusahaan dapat
Management Concept and Technologies.
memanggil programmer untuk mengaplikasikan
Elsevier Ltd. .
program tersebut. Untuk meningkatkan kualitas
Carter, W. K. (2009). Akuntansi Biaya, Audit,
pelayanan, perusahaan dapat melakukan pelatihan
Akuntansi Pajak. Jakarta: Salemba Empat.
pegawai tentang kesigapan, kecepatan, dan
Creswell, J. (1994). Research Design: Qualitative
ketepatan pegawai dalam melakukan pelayanan.
and Quantitative Approach . California:
Penambahan struktur pada bagian analis pun dapat
Sage Publication.
dilakukan. Hal ini dapat membantu perusahaan
Dimas. (2013, 11 10). Pengertian SI (Sistem
dalam menganalis keadaan perusahaan terutama
Informasi). Retrieved from Kompasiana:
ketika perusahaan ingin mengubah proses bisnis
http://www.kompasiana.com/dimasosd/pen
menjadi sebuah proses bisnis yang berbasis sistem.

26
gertian-si-sistem- Lukiastuti, F., & Prasetya, H. (2009). Manajemen
informasi_55291077f17e6126268b48b6 Operasi . Jakarta: PT. Buku Kita.
Garuda Indonesia. (2016). GarudaMiles . Retrieved Martin, M. P. (1995). Analysis and Design of
from Garudamiles.com: Business Information Systems (Vol. Second
https://garudamiles.com/ Edition).
Gat. (2015). Sistem Pemesanan Makanan dan Meredith, J. R., & Shafer, S. M. (2007). Operations
Minuman Restoran Berbasis Mobile. Management for MBAs (Vol. 13).
Seminar Nasional Informatika 2015. Nijssen, E. J., & Frambach, R. T. (2001). Creating
Gray, C. (2015). SAS. Retrieved from Customer Value Through Strategic
www.sas.com: Marketing Planning: A Management
http://www.sas.com/en_us/insights/marketi Approach. Dordrecht: Kluwer Academic
ng/customer-analytics.html Publishers .
Gunawan, A., Herik, J., Wahdan, M. A., Walle, B. Noel, H. (2009). Basics Marketing 01: Consumer
V., & Aulia, A. A. (2012). The Design and Behaviour. Switzerland: AVA Publishing
Evaluation of a Knowledge-intensive SA.
System. ICIBSoS 2012, 2. Philip, K. (2003). Marketing Management (11 ed.).
Harmon, P. (2003). Business Process Change. New Jersey: Prentice Hall Int'l.
Morgan Kaufmann Publishers. Rangkuti, F. (2007). Manajemen Persediaan .
Hoyer, W. D., Maclnnis, D. J., & Pieters, R. (2012). Jakarta: Rajawali Pers.
Consumer Behaviour (6th ed.). South- Riyanto. (2014). Publikasi Karya Tulis
Western Cengage Learning. Widyaiswara BDK Cimahi. Aplikasi
Jeffrey, & Gozali, A. (2012). PERANCANGAN Barang Persediaan Berbasis Ms. Excel.
SISTEM PEMESANAN DAN LAYANAN Robert, Y. K. (2011). Studi Kasus; Desain dan
RESTORAN MENGGUNAKAN Metode. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
APLIKASI BERBASIS ANDROID. Rojak, A. (2014). Perancangan Sistem Informasi
Kompas Gramedia. (2016). Gramedia Card Info. Pemesanan E-Menu Berbasis Platform
Retrieved from Kompas Gramedia Value Android Pada Restoran Moca Cafe.
Card: Santoso, L. W., Budhi, G. S., & Herliana. (2011).
http://www.kgvaluecard.com/card/gramedia Perancangan dan Pembuatan Sistem
/about-us/gramedia-card Informasi Customer Berbasis Web di
Kostojohn, S., Johnson, M., & Paulen, B. (2011). Mango Terrace Resto. Scientific Repository.
CRM Fundamentals. New York: Springer Siswanto, H. B. (2009). Pengantar Manajemen.
Science+Business Media . Jakarta: Bumi Aksara.
Krishna, S. (1992). Introduction to Database and Solomon, Elnora, W., & Michael and Stuart, R.
Knowledge-base Systems. World Scientific (2003). Marketing Real People, Real
Publishing. Choices, Internasional Edition. New Jersey:
Kumar, S. A., & Suresh, N. (2009). Operations Prentince Hal.
Management. New Delhi: New Age Stiehl, V. (2013). Process-Driven Applications with
International (P) Ltd., Publisers. BPMN. Waldorf: Springer .
Kurniawati, A. (2015). SOP Penyimpanan Bahan Sugioyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif
Makanan. Kegiatan Penyimpanan Bahan Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabetha.
Makanan. Tan, D. S. (1996). Stages in Information Systems
Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2008). Sistem Management.
Informasi Manajemen 2. Jakarta: Salemba Woodock, N., Stone, M., & Foss, B. (2003). The
Empat. Customer Management Scorecard:

27
Managing CRM for Profit. Kogan Page
Limited.

28

Anda mungkin juga menyukai