1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum evaporasi adalah sebagai
berikut:
1. Membuat neraca massa, menentukan jumlah air yang diuapkan dan
konsentrasi produk
2. Mengetahui pengaruh luas permukaan terhadap kecepatan penguapan
3. mengetahui pengaruh perbedaan bahan terhadap kecepatan evaporasi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Penimbangan bahan
Penimbangan
Penimbangan
Penimbangan
10 gr bahan + 90 ml air
Penimbangan
Penimbangan
Menurut Joharman (2006) semakin banyak air yang diuapkan maka semakin
tinggi total padatan yang dihasilkan sehingga mempengaruhi nilai konsentrasi.
Tingginya nilai konsentrasi akan mempengaruhi pulai nilai viskositas suatu
larutan karena terjadi penyempitan ruang gerak partikel padatan. Menurut
Triwulandari dan Zawawi (2010) menyatakan bahwa konsentarasi larutan
mempengaruhi waktu evaporasi. Semakin banyak zat yang harus dievaporasi
maka makin lama pula proses pemekatan suatu larutan. Hasil dari praktikum
sesuai dengan literatur baik dari segi perhitungan maupun meningkatnya suatu
konsentrasi larutan. Dari data praktikum diketahui bahwa uap air berkurang lebih
banyak karena pengaruh waktu yang diberikan. Hasil dari 15 menit pertama
evaporasi dan 15 menit kedua setelahnya menghasilkan berat uap air yang
semakin tinggi apabila diakumulasikan sehingga kandungan air dalam nahan
berkurang. Hal ini sesuai dengan literatur yang menyatakan bahwa banyaknya uap
air yang keluar dari larutan dipengaruhi oleh waktu pemanasan. Dilihat dari hasil
perhitungan berat uap air tidak mempengaruhi konsentrasi akan tetapi yang
mempengaruhinya adalah berat total solidnya.
Jadi baik larutan gula maupun jasjus berat uap airnya akan bertambah
dikarenakan waktu evaporasi yang diperlukan untuk memekatkan larutan.
Semakin lama waktunya maka semakin besar pula berat uap airnya. Selain itu ada
beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi dilihat dari hasil pengamatan dan
perhitungan yang telah dilakukan. Konsentrasi suatu larutan dipengaruhi oleh
banyaknya padatan atau bahn yang dilarutkan dalam air. Semakin banyak padatan
yang dilarutkan dalam air, maka semakin tinggi pula konsentrasinya. Hal lain
yang mempengaruhi adalah waktu evaporasi. Semakin lama waktu evaporasi yang
dilakukan maka semakin berkurang berat sampel + wadah setelah evaporasi
sehingga konsentrasi yang dihasilkan akan semakin besar apabila total produknya
semakin kecil.
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum evaporasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa evaporasi merupakan proses pemekatan larutan yang dilakukan dengan
cara pemanasan serta penguapan air. Evaporasi yang dilakukan bertujuan untuk
meningkatkan konsentrasi dan viskositas larutan, memperkecil volume larutan,
dan menurunkan aktivitas air. Neraca massa diperlukan dalam proses evaporasi
ini karena jumlah bahan yang masuk sama dengan jumlah produk ditambah
jumlah air yang diuapkan. Dalam membuat neraca massa harus mengetahui berat
sampel dan wadah evaporasi serta mengetahui massa yang masuk berapa sehingga
dapat dilengkapi tabel neraca massa pada bahan (feed), produk, dan uap air. Berat
uap air didapatkan dari pengurangan total massa feed dengan massa produk
dengan rumus sebagai berikut:
Berat Uap Air (mv) = mf – mp
Sedangkan untuk konsentrasi suatu larutan didapatkan dari hasil perbandingan
antara berat solid dan total berat (solid+air) dengan persamaan sebagai berikut:
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑆𝑜𝑙𝑖𝑑
Xp = 𝑋 100%
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 (𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑+𝑎𝑖𝑟)
6.2 Saran
Adapun saran dari dilaksanakannya praktikum evaporasi adalah agar praktikan
lebih berhati-hati dan teliti dalam melakukan praktikum dan perhitungan serta
sebaiknya terlebih dahulu memahami konsep materi yang akan dipraktikkan.
DAFTAR PUSTAKA
Botani, Fauzi. 2008. Pengaruh Suhu Evaporasi Terhadap Kualitas dan Nilai
Organoleptik Susu Kental Manis. Padang: Universitas Andalas
Darwin, P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Takut. Jakarta: Sinar Ilmu
Perpustakaan Nasional.
Joharman, T. 2006. Studi Pengaruh Suhu dan Lama Evaporasi ada Proses
Pemekatan Gelatin. Skripsi. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Kumara, Ravi. 2003. In Vivo anda In Vitro Evaluation of Hair Growth Potential
of Hibiscus rosa-sinensis Linn.. Chennai: Central Leather Research Institute.
Rahmawati. 2011. Hubungan Pola Makan Dan Aktivitas Dengan Kadar Gula
Darah Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 Rawat Jalan Di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Makassar. Skripsi. Makassar. Universitas Sam
Ratulangi.