Anda di halaman 1dari 44

III.

ANALISIS TENAGA ALAT BERAT

Menganalisa tenaga alat berat merupakan langkah


penting yang harus dilakukan sebelum menghitung
menghitung produksi kerja alat berat terutama alat
angkut seperti dump-truck dan wheel tractor scraper.
Tenaga alat berat akan menentukan sanggup tidaknya
sebuah alat bergerak melintasi permukaan
lintasan,tenaga alat juga sangat menetukan cepat atau
lambatnya waktu penyelesaian pekerjaan.
Jadi tenaga merupakan salah satu faktor yang
cukup menetukan berhasil tidaknya alat angkut
dalam melaksanakan pekerjaannya, maka ada
tiga tenaga yang harus dipertimbangkan dalam
mengoperasikan alat berat yaitu :

1. TENAGA YANG DIBUTUHKAN ( Power Required )


2. TENAGA YANG TERSEDIA ( Power Available)
3. TENAGA YANG DAPAT DIGUNAKAN ( Power Usable )
1. Tenaga Yang dibutuhkan

Tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga yang


diperlukan untuk menggerakkan alat berat
pada permukaan lintasan.

Tenaga yang dibutuhkan dipengaruhi oleh dua


faktor :
a. Berat Total Alat
b. Daya Hambat yang terjadi antara
roda dan permukaan Jalan
a. Berat total alat
adalah berat alat kosong ditamba dengan
berat muatan

Gross Vehicle Weight = Emty Weigh + Load Weight

GVW = EW + LW

Berat Total Alat = Berat Alat Kosong + Berat Muatan


= Berat Alat Kosong + Kapasitas *
Berat isi
Contoh :
Sebuah Dump-Truck model 769c / 450 Hp dengan berat
kosong 40 ton memiliki kapasitas bak 30 meter cubik,
sedang membawa sirtu dengan berat isi 1800 kg/meter
cubik tentukanlah berapa berat total alat tersebut :

Solusi :
Berat kosong alat = 40.000 kg
Berat Muatan
1800 k/m3 * 30 m3 = 54.000 kg

GVW = 94.000 kg
= 94 ton
b. Daya Hambat yang terjadi antara roda dan
permukaan Jalan

Daya hambat adalah daya yang terjadi antara roda


dan permukaan jalan yang biasanya disebut Total
Resistance ( TR ) dipengaruhi oleh dua faktor :

1). Tahanan Gelinding atau Tahanan Guling


( Rolling Resistance = RR )

2). Tahanan Kelandaian atau Tahanan Kemiringan


( Grade Resistence = GR )
1). Tahanan Gelinding ( Rolling Resistance = RR )

Tahanan gelinding adalah daya hambat yang


terjadi antara roda dan permukaan jalan. Besar
atau kecilnya tahanan gelinding tergantung dari
beberapa faktor antara lain :

◦ Jenis permukaan jalan


◦ Penetrasi ban
◦ Beban pada roda
◦ Kelenturan roda
◦ Gesekan pada bahagian dalam
Untuk menentukan berat angka faktor rolling
resistance permukaan jalan memang sulit. Bila
tidak dilakukan pengujian lansung dilapangan.
Namun sebagai pedoman dalam perhitungan
telah ditetapkan berat angka faktor rolling
resistance beberapa jenis permukaan jalan yang
sering dijadikan patokan dalam industri
pemindahan tanah lihat (tabel 3.1). Bila data
tentang faktor rolling resistence suatu jenis
permukaan jalan tidak diketahui dapat dihitung
dengan menggunakan rumus umum berikut :
Rolling Resistence = 2 % X GVW
Tahanan Gelinding = 20 kg/ton x GVW
RR = 20 kg/ton x GVW

Secara umum :

RR = r x GVW

RR = Rolling Resistance
r = Faktor Rolling Resistance
GVW = Berat total alat
Rolling Resistance dalam %
dalam kg/ton
RR = 3 % = 30 kg/ton
RR = 4 % = 40 kg/ton

Penetrasi Ban
Penetrasi ban terjadi akibat lunaknya permukaan jalan
yang dilintasi, akan mengakibatkan penambahan daya
hambat.

Setiap Penetrasi 1 inci menimbulkan RR =15 kg/ton ( 1,5 % )


Setiap Penetrasi 1 cm menimbulkan RR = 6 kg/ton ( 0,6 % )
2). Tahanan Kelandaian ( Grade Resistence = GR ) dan
( Grade Asistence = GA )

Tahanan kelandaian adalah daya hambat yang terjadi atau


dialami oleh setiap alat yang melewati lintasan yang
mempunyai kemiringan ini timbul akibat adanya
pengaruh gravitasi bumi.

Tahanan Kelandaian ( Grade Resistance )

GR = % k x GVW

GR = Tahanan Kelandaian
k = faktor Kelandaian %
GVW = Berat total alat
Suatu kemiringan seperti dibawah ini :

1/10 1

A B
10

kelandaian = 10 %
GR = 10 % = 100 kg/ton
Tenaga yang dibutuhkan untuk alat dapat
bergerak :

Tenaga dibutuhkan = GVW X Total Resistance ( TR )


= GVW X ( RR + GR + Pen. Ban )

Tenaga Yang dibutuhkan = Kg atau ton


GVW = Kg atau ton
Total Resistance ( TR ) = % atau kg /ton
Example :

Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat kosong


40 ton, kapasitas muat adalah 30 m3 dan membawa
tanah berpasir dengan berat isi 2000 kg/m3. alat ini
beroperasi pada suatu proyek dengan kondisi jalan
angkut mempunyai Rolling Resistance ( RR = 4% ),
serta kemiringan jalan GR = 3 %, jalan dalam
kondisi becek dengan penetrasi sedalam 3 cm.
Berapakah tenaga yang dibutuhkan oleh alat
tersebut untuk bergerak.
Solusi :
RR = 4 %
GR = 3 %
Pen = 3 cm

Tenaga yang Dibutuhkan = GVW X Total Resistance ( TR )

Berat Total Alat = Berat alat Kosong + berat Muatan


GVW = 40 ton + Berat isi x Kapasitas bak
= 40 ton + 2000 kg/m3 x 30 m3
= 40 ton + 60000 kg
= 100 ton
Total Resistance

Rolling Resistance ( RR ) = 4 %
Grade Resistance ( GR ) = 3 %
Penetrasi Ban = 3 x 0,6 % = 1,8 %

Total Resistance ( T R ) = 8,8 %


= 88 kg/ton

Jadi
Tenaga dibutuhkan = GVW X TR
= 100 ton X 88 kg/ton
= 8800 kg
= 8,8 ton
Soal-soal

1. Sebuah alat berat yang memiliki berat kosong = 35 ton dan


mampu membawa beban seberat 25 ton diatas jalan
dengan rolling resistance 40 kg/ton dan dengan tanjakan
kemiringan 5 % dan 7 % berapakah total resisten dari
kondisi di atas.

2. Sebuah Dump-Truck tipe 769 c / 450 Hp dengan berat


kosong 45 ton dengan kapasitas bak 30 m3 membawa
material dengan berat isi 1800 kg/m3 dengan kondisi
lintasan seperti gambar di bawah ini.
RR = 50 kg/ton RR = 55 kg/ton
GR = 3,5 % D GR = 4,5 %
C
RR = 40 kg/ton
GR = 0 % RR = 45 kg/ton
Pen = 2 cm GR = 4 % E

A B

Hitunglah tenaga yang dibutuhkan untuk masing-masing


section.
A --- B
B --- C
C --- D
D --- E
2. Tenaga yang Tersedia
Tenaga yang tersedia adalah tenaga yang
dapat disediakan oleh mesin alat berat untuk
melakukan pekerjaan, dimana tenaga yang
tersedia ini merupakan tenaga yang didisein
untuk sebuah alat berat agar mampu untuk
melakukan jenis pekerjaan tertentu atau
kemampuan maksimum alat untuk melakukan
pekerjaan.
Jika dalam pekerjaan “ tenaga yang tersedia
lebih kecil dari tenaga yang dibutuhkan maka
alat tidak akan mampu untuk bergerak”.
Faktor yang mempengaruhi tenaga yang tersedia :

1. Tenaga Kuda atau Hourse Power ( HP )


2. Kecepatan dan gigi ( Gear )

1. Tenaga Kuda ( HP )
adalah waktu rata-rata untuk melakukan
pekerjaan pekerjaan dan merupakan nilai
konstan bagi setiap alat. ( Spesifikasi alat )
Tenaga Kuda ( HP ) = Tenaga tarik x Kecepatan

Tenaga Kuda ( HP ) = kg / pound


Kecepatan = km / jam atau mill / jam
jadi Tenaga tarik atau Tenaga tersedia

Tenaga Kuda ( HP )
Tenaga Tarik =
Kecepatan

Tenaga tarik yang tersedia pada alat berat ada dua


macam :
1. Drawbar Pull ( Tenaga Tarik pada alat berat
beroda rantai )

atau tenaga tarik yang biasanya digunakan oleh traktor untuk


menarik suatu muatan di acu sebagai tarikan batang gandeng
traktor
2. Rimpull

Rimpull adalah gaya traksi atau tenaga tarik


yang disediakan oleh mesin untuk
menggerakkan roda pada Wheel tractor ( roda
ban karet dan biasanya dinyatakan dalam “ Kg “

375 x HP x Effisiensi
Rimpull 
Kecepatan
Rimpull = Tenaga Tersedia (kg atau ton)
HP = Tenaga Kuda ( kilowatt )
Effisiensi = eff ( 80 % -- 85 % )
Kecepatan = Km / jam
375 = angka konstanta untuk merobah
satuan HP dari Kw menjadi
Kg Km/jam

( Kw x 375 kg km/jam )

Rimpull = ( kg atau ton )


Example :
1. Sebuah dump-truck model 769 c / 450 HP
dengan effisiensi 85 %. Hitunglah tenaga tarik
yang tersedia untuk masing-masing kecepatan
berikut ini :

No Gigi atau Gear Kecepatan ( km/jam)


1 1 11
2 2 14
3 3 21
4 4 28
5 5 37
6 6 51
Solusi
Tenaga tersedia ( Rimpull )

375 x HP x Effisiensi
Rimpull 
Kecepatan

Gear 1
375 x 450 x 0 ,85
Rimpull 
11
 13039,77 kg
 13,04 ton
gear 2 375 x 450 x 0 ,85
Rimpull 
14
 10245,54 kg
 10,245 ton

375 x 450 x 0 ,85


gear 3 Rimpull 
21
 6830,357 kg
 6,830 ton
gear 4 375 x 450 x 0 ,85
Rimpull 
27
 5312,5 kg
 5,313 ton
Gear 5
375 x 450 x 0 ,85
Rimpull 
51
 2812,5 kg
 2,813 ton

Gear 6
375 x 450 x 0 ,85
Rimpull 
51
 2812,5 kg
 2,813 ton
Soal
1. Sebuah dump-truck model 773 B/650 HP
dengan berat kosong 60 ton, mempunyai
kapasitas bak 50 m3 dan membawa sirtu dari
suatu lokasi ke lokasi lain seperti tertera pada
gambar dibawah ini ;

Berat isi material = 2000 kg/m3


jarak A – B = 1200 m
B – C = 1000 m
C – D = 800 m
D – E = 900 m
RR = 50 kg/ton RR = 55 kg/ton
GR = 3,5 % D GR = 4,5 %
C
RR = 40 kg/ton
GR = 0 % RR = 50 kg/ton
Pen = 3 cm GR = 4 % E

A B

Hitunglah
a. Tenaga yang dibutuhkan untuk masing-
masing section
b. Tenaga tersedia
c. Kecepatan maximum tiap section
d. Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A
e. Total Waktu tempuh. Pergi dan pulang.
3. Tenaga Yang Dapat Digunakan

Tidak seluruhnya “ Tenaga yang Tersedia “ dapat


digunakan secara penuh untuk menggerakkan alat.
Karena ada beberapa kondisi kerja yang
membatasinya. Keterbatasan pemanfaatan tenaga
tarik inilah yang disebut “ Tenaga Yang Dapat
Digunakan “

Tenaga yang dapat digunakan dipengaruhi oleh dua


faktor :
1. Faktor Traksi
2. Ketinggian Lokasi Pekerjaan dari
permukaan laut
Untuk menentukan beratnya “ tenaga yang dapat
digunakan “ dapat dihitung dengan persamaan
berikut :

TENAGA YANG DAPAT DI GUNAKAN


= BERAT PADA RODA PENGGERAK X FAKTOR
TRAKSI X FAKTOR KETINGGIAN LOKASI
1. Koefisien Traksi

Traksi adalah daya cengkeram antara roda atau


track dengan permukaan jalan pada waktu
kendaraan bergerak . Cengkeraman inilah yang
memungkinkan roda dapat bergerak melewati
jalan sehingga terjadi slip. Jadi cengkraman akan
membatasi tenaga yang dapat digunakan.

Berapapun beratnya tenaga yang tersedia untuk


menggerakkan alat , tetapi bila cengkraman atau
traksi ( untuk menahan agar roda tidak slip )
kurang mencukupi. Maka alat tidak akan dapat
berpindah tempat.
Koefisien Traksi

Adalah perbandingan beratnya tenaga yang dapat


dikerahkan pada roda penggerak dengan beban
yang bekerja pada roda penggerak tersebut
sebelum terjadi slip. Beratnya tenaga yang
dimaksud di atas adalah tenaga tarik maksimal
yang digunakan sebelum terjadi slip. Sedangkan
beban yang bekerja pada roda penggerak
merupakan persentase dari berat seluruh
kendaraan.
Example :
1. Sebuah Dump-truck dengan berat total (GVW) 100 ton
ternyata slip setelah ditarik dengan tenaga 40 ton.
Berapakah faktor traksi permukaan jalan tersebut jika
distribusi berat pada roda penggerak adalah 60 %.

Penyelesaian :
Berat alat pada roda penggerak
= 60 % x 100 ton
= 60 ton

Faktor Traksi
Tenaga tarik sebelum terjadi Slip 40 ton
= = = 0,66
Beban pada roda penggerak 60 ton
2. Sebuah Dump-Truck model 769c/450 Hp dengan berat
total (GVW) 60 ton, beroperasi pada jalan angkut yang
memiliki faktor traksi 0,40 ( jalan tanah liat penuh bekas
roda). Berdasarkan spesifikasi diperoleh distribusi berat
pada roda penggeraknya 66,7 %. Berapakah tenaga tarik
yang dapat digunakan.

Penyelesaian :
Tenaga yang dapat digunakan
= Berat alat pada roda penggerak x Faktor Traksi
= ( 66,7 % x 60 ton ) x 0,40
= 16,0 ton
Tabel
Koefisien Faktor Traksi
Jenis Roda
N0 Jenis Permukaan Jalan Ban Rantai
Karet ( track )
1 Beton 0,90 0,45
2 Tanah Liat Kering 0,55 0,90
3 Tanah Liat Basah 0,45 0,70
4 Tanah Liat Penuh Bekas Roda Kendaraan 0,40 0,70
5 Pasir Kering 0,20 0,30
6 Pasir Basah 0,40 0,50
7 Penambangan Batu 0,65 0,55
8 Jalan Kerikil ( Gembur / Tidak Padat ) 0,36 0,50
9 Tanah Padat 0,55 0,90
10 Tanah Gembur 0,45 0,60
11 Batubara Timbunan 0,45 0,60
2. Ketinggian Lokasi Dari Permukaan laut

Ketinggian lokasi kerja dari permukaan laut


merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan tenaga yang
tersedia maupun tenaga yang dapat digunakan.

Hilangnya tenaga tarik akibat ketinggian lokasi


kerja dari permukaan laut hanya terjadi pada
batas-batas tertentu. Secara umum ketinggian
lokasi kerja ini akan berpengaruh bila melebihi
angka 3000 kaki atau sekitar 900 m, artinya
sebelum mencapai ketinggian tersebut tenaga
tarik pada alat tidak akan berpengaruh.
Besarnya pengurangan tenaga akibat ketinggian
lokasi kerja adalah :
Pengurangan tenaga tarik sebesar 3 % untuk
setiap penambahan ketinggian 1000 kaki ( setelah
3000 kaki yang pertama )
Example :
Sebuah alat beroperasi pada ketinggian 5000 kaki
diatas permukaan laut, berapakah berkurangnya
tenaga alat tersebut.
Tenaga akan berkurang (5000 – 3000)/1000 x 3%
(2000/1000) x 3 % = 6 %
Tenaga dapat digunakan = 100 % - 6 % = 94 % dan
dapat dinyatakan dalam angka faktor ketinggian
lokasi = 0,94
Ketr. + 6000 kaki berkurang (9 %)

+ 5000 kaki berkurang (6 %)

+ 4000 kaki berkurang (3 %)

+ 3000 kaki
Pegunungan

Muka Laut
Example :

Sebuah Wheel Tractor Scraper dengan berat total


90 ton, bergerak pada suatu permukaan jalan tanah
yang cukup keras dengan rolling resistance 40
kg/ton. Disamping itu jalan angkut tersebut juga
menanjak 2,5 %, hitunglah tenaga yang dibutuhkan
dan tenaga yang dapat digunakan, bila faktor traksi
0,35 dan ketinggian lokasi kerja 7500 kaki dari
permukaan laut dengan distribusi berat pada roda
penggerak 60 %
Solusi

Tenaga yang dibutuhkan


= 90 ton x ( 40 kg/ton + 2,5 % )
= 90 ton x ( 40 kg/ton + 25 kg/ton )
= 90 ton x ( 65 kg/ton )
= 5850 kg = 5,85 ton

Tenaga yang dapat digunakan


= ( 90 ton x 0,60 )x 0,35 x ( 100% - 13,5% )
= 16,35 ton
Soal-soal
1. Sebuah wheel Tractor scraper dengan berat total 100 ton,
bergerak pada suatu permukaan jalan tanah yang cukup keras
dengan rolling resistance 60 kg/ton. Disamping itu alat ini juga
harus mengatasi tanjakan dengan kemiringan 4%. Hitung tenaga
yang dibutuhkan dan tenaga yang dapat digunakan, jika faktor
traksi 0,40 dan ketinggian lokasi dari permukaan laut 8000 kaki
serta distribusi berat pada roda penggerak 65 %.
2. Sebuah Wheel Tractor Sraper model 651E/550 HP digunakan
untuk memindahkan material dari lokasi A ke likasi E dengan
potongan memanjang jalan angkut seperti gambar berikut ini :
D E

B C

A
Dengan data :
Model alat : 651E/550 HP
Kapasitas muat bwol : 70 m3
Berat Kosonng alat : 60 ton
Faktor Traksi : A---C = 0,30 C---E = 0,50
Distribusi berat
-bermuatan : 66,7 %
- kosong : 49,0 %
Berat isi material : 1200 kg/m3
Effisiensi mesin : 85 %
Kecepatan Rata-rata
Gear 1 = 7,93 km/jam Gear 2 = 10,26 km/jam
Gear 3 = 14,53 km/jam Gear 4 = 19,38 km/jam
Gear 5 = 31,71 km/jam Gear 6 = 72,66 km/jam

N0 Ruas RR GR Jarak
1 A----B 55 kg/ton 4,0 % 1000 m
2 B----C 80 kg/ton 4,5 % 1500 m
3 C----D 40 kg/ton 3,0 % 1800 m
4 D----E 0 kg/ton 0 % 2000 m
Pertanyaan :
1. Hitung tenaga yang dibutuhkan dari A ke E dan dari E ke A
2. Hitung tenaga yang tersedia pada setiap tingkatan gigi ( gear )
3. Hitung tenaga yang dapat digunakan dari A ke E dan dari
E ke A dalam keadaan kosong.
4. Tentukan kecepatan maksimal dari A ke E dan dari E ke A
5. Tentukan Waktu tempuh dari A ke E dan dari E ke A

Anda mungkin juga menyukai