PERTEMUAN 1
V
α
H
PENDAHULUAN
Penggunaan alat-alat berat (mekanis) dalam
pekerjaan teknik sipil (termasuk pekerjaan tanah)
pada umumnya ialah dengan maksud dan tujuan :
1. memenuhi/mempercepat waktu pelaksanaan,
2. melaksanakan pekerjaan yang sukar atau tidak
dapat dikerjakan dengan tenaga manusia,
3. memenuhi kualitas pekerjaan yang
baik/disyaratkan, dan
4. memenuhi efisiensi untuk mencapai biaya
yang ekonomis.
• Maksud dan tujuan penggunaan alat-alat
berat (mekanisasi) tersebut di atas dapat
dicapai dengan baik apabila pengguna alat
berat mempunyai pengetahuan dan
pemahaman yang kuat tentang alat-alat
berat dan metode kerjanya.
• Penggunaan alat-alat berat tanpa
pengetahuan tentang alat-alat berat dan
pemahaman yang kuat tentang metode
kerja yang benar justru akan mendatangkan
pemborosan, kerugian, bahkan kegagalan.
SHE !!!
Pengaruh pemahaman tentang alat-alat berat dan
metode kerja
Pemahaman Pemahaman
metode kerja tentang alat-alat
yang benar berat
Tahanan Gelinding
• Tahanan gelinding (rolling resistance) ialah
perlawanan/tahanan permukaan tempat roda
menapak terhadap gerak gelinding roda kendaraan.
Tahanan gelinding kadang-kadang disebut pula dengan
wheel resistance atau track resistance.
• Secara umum tahanan gelinding tergantung pada
permukaan tempat roda kendaraan/alat berada (licin,
keras, lembek dan sebagainya).
• Pada kendaraan dengan roda karet (wheel), besarnya
tahanan gelinding dipengaruhi pula oleh ukuran ban,
tekanan udara dalam ban dan bentuk permukaan roda.
Tahanan gelinding pada roda kelabang (crawler)
tergantung pada sifat permukaan tempat roda
berada/menapak.
roda karet (wheel)
roda kelabang
(crawler)
Besarnya tahanan gelinding dihitung dengan persamaan berikut :
RR = CRR x W
dengan :
RR : Rolling Resistance (tahanan gelinding) dalam lb atau kg,
CRR : koefisien rolling resistance, dalam lb/ton atau kg/ton.
W : Berat total kendaraan/alat (ton)
Tali
W
P
CRR =
dengan:
CRR : Koefisien rolling resistance
( lb/ton)
P : Tegangan tali (lb)
W : Berat total kendaraan (ton)
Contoh besarnya CRR untuk berbagai macam jenis roda dan
jenis permukaan (dalam lbs per ton berat total kendaraan/alat)
Pasir lepas dan kerikil 280 – 320 160 – 200 260 – 290 220 – 260
Tanah, sangat berlumpur, 350 – 400 200 – 240 300 - 400 280 – 340
berlubang-lubang, lunak
Contoh penggunaan
Soal:
Sebuah alat berat dengan roda ban karet bertekanan tinggi
mempunyai berat total 10 ton berjalan pada permukaan jenis
beton halus. Berapakah besarnya tahanan gelinding (rolling
resistance)?.
Penyelesaian:
Lihat tabel. Ban karet bertekanan tinggi pada permukaan beton
halus, besarnya CRR ialah 35 lbs/ton.
Berat total alat berat ( W ) = 10 ton, maka besarnya tahanan
gelinding atau rolling resistance (RR) ialah:
RR = CRR x W
RR = 35 x 10 = 350 lbs
Tahanan Kelandaian
Tahanan Kelandaian (Grade Resistance) ialah tahanan yang
dialami oleh kendaraan/alat yang berjalan melalui tanjakan.
Sebaliknya, apabila kendaraan/alat berjalan melalui turunan
akan mengalami Bantuan Kelandaian (Grade Assistance). Hal
ini terjadi karena pengaruh gravitasi.
V
α
H
GR atau GA = k x W
dengan:
GR : grade resistance ( kg ),
GA : grade assistance ( kg ),
k : kelandaian (dalam %),
W : berat total kendaraan/alat ( kg ).
Dapat pula dengan sederhana dikatakan bahwa grade resistance atau
grade assistance ialah sebesar 10 kg setiap ton kendaraan setiap %
kelandaian.
Untuk membantu dalam penghitungan tahanan kelandaian tabel berikut
memuat konversi kelandaian dari satuan derajat ( o ) ke satuan %.
Soal:
Sebuah kendaraan dengan berat total 3000 kg (= 3
ton) berjalan naik dengan kemiringan 4%. Berapakah
besarnya grade resistance (GR)?.
Penyelesaian:
GR = k x W
GR = 4 % x 3000 kg = 120 kg
atau dengan cara lain:
GR = ( 4 x 10 x 3 ) kg = 120 kg
Tahanan Total
Berkaitan dengan kelandaian lintasan tempat kendaraan berjalan,
kebutuhan tenaga traksi dibedakan antara tanjakan dan turunan,
seperti penjelasan berikut.
Pada saat kendaraan berjalan naik (di tanjakan) terdapat Grade
Resistance (tahanan kelandaian) yang mengakibatkan perlunya
tambahan tenaga traksi, sebaliknya pada saat kendaraan berjalan
turun (di turunan) terdapat Grade Assistance (bantuan
kelandaian) yang mengakibatkan pengurangan tenaga traksi.
Sehingga dapat dinyatakan sebagai berikut:
TR = RR + GR
dan
TR = RR - GA
dengan:
TR : Total Resistance (tahanan total) dalam lbs atau kg,
RR : Rolling Resistance (tahanan gelinding) dalam lbs atau kg,
GR : Grade Resistance (akibat tanjakan) dalam lbs atau kg,
GA : Grade Assistance (akibat turunan) dalam lbs atau kg.
Contoh penggunaan
Soal 1:
Sebuah alat berat dengan roda ban karet bertekanan tinggi mempunyai
berat total 8 ton berjalan menanjak pada permukaan jenis beton halus
dengan kelandaian 4o. Berapakah besarnya tahanan total yang terjadi?.
Penyelesaian:
Lihat tabel. Ban karet bertekanan tinggi pada permukaan beton halus,
besarnya CRR ialah 35 lbs/ton.
Berat total alat berat ( W ) = 8 ton = 8000 kg.
Besarnya tahanan gelinding atau rolling resistance (RR) ialah:
RR = CRR x W
RR = 35x 8 = 280 lbs
Kelandaian 4o = 7 % (lihat Tabel)
Besarnya tahanan kelandaian atau grade resistance (GR) ialah:
GR = k x W
GR = 7 % x 8000 kg = 560 kg atau 1234,6 lbs
Sehingga besarnya tahanan total (total resistance) ialah:
TR = RR + GR
TR = 280 lbs + 1234,6 lbs = 1514,6 lbs.
Soal 2:
Sebuah alat berat dengan roda ban karet bertekanan rendah mempunyai berat
total 6 ton berjalan turun pada permukaan jenis tanah tak terawat dengan
kelandaian 2o. Berapakah besarnya tahanan total yang terjadi?.
Penyelesaian:
Lihat tabel. Ban karet bertekanan rendah pada permukaan tanah tak terawat,
besarnya CRR antara 70-100 lbs/ton, misal CRR sebesar 90 lbs/ton.
Berat total alat berat ( W ) = 6 ton = 6000 kg.
Besarnya tahanan gelinding atau rolling resistance (RR) ialah:
RR = CRR x W
RR = 90 x 6 = 540 lbs
Kelandaian 2o = 3,5 %
Besarnya bantuan kelandaian atau grade assistance (GA) ialah:
GA = k x W
GA = 3,5 % x 6000 kg = 210 kg atau 463 lbs
Sehingga besarnya tahanan total (total resistance) ialah:
TR = RR - GA
TR = 540 lbs - 463 lbs = 77 lbs.
Pengaruh Ketinggian
Yang dimaksud ketinggian di sini ialah ketinggian
tempat alat bekerja, diukur dari permukaan air
laut. Semakin tinggi suatu tempat, semakin
berkurang kandungan oksigennya. Mesin pada alat
berat, kebanyakan bekerja berdasarkan pada
pembakaran campuran bahan bakar dengan
oksigen. Tenaga maksimal hasil pembakaran
dimaksud akan tercapai apabila didapatkan
perbandingan yang tepat antara bahan bakar dan
oksigen. Apabila oksigen berkurang maka
pembakaran tidak maksimal sehingga tenaga
mesin yang dihasilkan juga tidak maksimal. Oleh
karena semakin tinggi suatu tempat semakin
berkurang oksigennya, maka akan terjadi
pengurangan tenaga mesin.
Jenis mesin pada alat berat yang paling banyak ditemui
saat ini ialah: a) diesel 4 langkah (four cycle engine) dan
b) diesel 2 langkah (two cycle engine). Penurunan
tenaga mesin akibat pengaruh ketinggian tempat kerja
alat pada masing-masing jenis mesin tersebut ialah
sebagai berikut:
• Diesel 4 langkah: penurunan tenaga sebesar 3%
pada setiap 1000 feet kenaikan ketinggian di atas
ketinggian 750 meter ( ± 2500 feet) dari permukaan
air laut.
• Diesel 2 langkah: penurunan tenaga sebesar 1%
pada setiap 1000 feet kenaikan ketinggian di atas
ketinggian 750 meter ( ± 2500 feet) dari permukaan
air laut.
Untuk mengurangi penurunan tenaga mesin, saat ini
telah ada alat yang disebut sebagai super charger.
Contoh Penggunaan
Soal:
Mesin diesel 4 langkah dengan tenaga 300 HP
bekerja pada lokasi dengan ketinggian 4500 feet.
Berapakah tenaga mesin efektifnya?
Penyelesaian:
Pengurangan tenaga mesin ialah sebesar
= 18 HP
Sehingga tenaga mesin efektif = 300 HP - 18 HP
= 282 HP
Koefisien Traksi
Tenaga mesin kendaraan/alat dapat dijadikan tenaga
traksi yang maksimal apabila terdapat gesekan yang
cukup antara permukaan roda dengan permukaan
tempat roda alat bekerja. Apabila gesekan dimaksud
tidak mencukupi, maka kelebihan tenaga mesin yang
dilimpahkan kepada roda penggerak akan
mengakibatkan terjadinya selip.
Kondisi gesekan roda gerak penggerak dengan
permukaan tempat roda bekerja menentukan
besarnya tenaga mesin yang dapat dipindahkan
secara efektif ke permukaan tempat kendaraan/alat
bekerja. Pengaruh kondisi gesekan tertentu dapat
ditunjukkan dengan Koefisien Traksi, yaitu
perbandingan antara besarnya tenaga tarik yang
dapat dikerahkan oleh kendaraan/alat saat tepat
sebelum roda selip dengan keseluruhan beban pada
rodanya.
Secara praktis koefisien traksi dapat dicari dengan cara sebagai
berikut:
TC
CT =
WD
dengan:
CT : koefisien traksi,
TC : traksi kritis (tenaga tarik yang menyebabkan selip), dalam kg,
WD : berat kendaraan pada roda penggerak, dalam kg.
TG = CT × WD
dengan:
TG : tenaga yang dapat digunakan ( kg ),
CT : koefisien traksi,
WD : berat kendaraan/alat pada roda penggerak ( kg )
Rimpull
Rimpull ialah tenaga yang terdapat di antara permukaan roda gerak
dan permukaan tempat roda menapak, guna menggerakkan
kendaraan/alat ke depan. Rimpull dinyatakan dalam lb atau kg.
Besarnya rimpull yang dapat disediakan berkaitan dengan kecepatan
dan gigi (gear) yang digunakan. Data rimpull untuk tiap-tiap
kendaran/alat berat biasanya disediakan oleh pabrik pembuatnya,
yang dapat dalam bentuk tabel atau grafik.
Apabila data Rimpull tidak diperoleh, Rimpull dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut:
Soal 1:
Sebuah traktor dengan roda ban karet (wheel tractor)
mempunyai tenaga mesin 150 HP, berjalan dengan gigi
pertama (1st gear) dengan kecepatan 3 mph. Apabila
efisiensinya sebesar 85%, berapakah besarnya rimpull dengan
gigi pertama tersebut?
Penyelesaian:
Rimpull = 375 150 0,85 lbs
3
Rimpull = 15937,5 lbs
atau:
375 150 0,85
Rimpull = x 0,454 kg
3
Rimpull = 7235,62 kg
Soal 2:
Soal:
Suatu traktor roda kelabang (crawler tractor) dengan
data drawbar pull seperti pada contoh grafik drawbar
pull. Apabila traktor tersebut berjalan menggunakan gigi
3 pada kecepatan 5 km/jam, berapakah besarnya
drawbar pull yang tersedia ?.
Penyelesaian:
Lihat grafik contoh. Kecepatan 5 km/jam, dengan grafik
drawbar pull untuk gigi 3 (lihat grafik dengan tanda F3),
diperoleh besarnya drawbar pull ialah 4000 kg atau 8810
lbs.
Penyesuaian Rimpull atau Drawbar Pull