LATAR BELAKANG
Kerja Praktek merupakan kegiatan mahasiswa sebagai syarat untuk
menyelesaikan program studi pada suatu perguruan tinggi sebagai mata
kuliah yang harus diselesaikan, dimana mahasiswa dituntut untuk dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah dengan
keadaan lapangan yang sebenarnya.
Penerapan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah tersebut sering
mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu yang diperoleh di
perguruan tinggi yang bersangkutan, baik terbatas sarana dan prasarana
sebagai penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak perguruan tinggi
maupun kemampuan dari mahasiswa itu sendiri. Keterbatasan inilah yang
diantisipasi dengan diharuskannya seorang mahasiswa dalam studinya
melaksanakan Kerja Praktek (KP).
Adapun pelaksanaan Kerja Praktek (KP) tersebut dilakukan pada
perusahaan yang bergerak pada bidang usaha sesuai atau relevan dengan
bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang Pertambangan (sesuai
bidang ilmu dan jurusan yang dipraktekkan).
Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktek tersebut adalah
perusahaan yang diharapkan mampu membina dan mengarahkan serta
bersedia memberikan pengalaman ilmu teori dan praktek secara langsung
dilapangan kepada mahasiswa yang melaksanakan praktek. Hal ini penting
diperhatikan, karena melalui praktek lapangan diharapkan sumber daya
manusia meningkat hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat
berguna nantinya pada masa mendatang serta dapat memberikan masukan
kepada pihak perusahaan terhadap segala analisa yang akan dilakukan. Sesuai
dengan alasan inilah yang menjadi dasar praktikan memilih tempat Kerja
Praktek (KP) di PT. Global Makara Teknik, Rantau kabupaten Tapin
Kalimantan Selatan.
TUJUAN
Maksud dari kerja praktek (KP) ini adalah :
1.
2.
adalah
sebagai berikut :
1.
2.
Mengetahui efesiensi kerja alat gali muat dan alat angkut di PT. Global
Makara Teknik.
3.
Mengetahui produktifitas kerja alat gali muat dan alat angkut di PT.
Global Makara Teknik.
4.
1.3.
1.4.
BATASAN MASALAH
Pada kegiatan kerja praktek ini, masalah yang diamati hanya terbatas
pada:
1. Kegiatan pemindahan overburden yang dilakukan di PT. Global Makara
Teknik.
2. Pemindahan serta pengangkutan overburden yang dilakukan di PT. Global
Makara Teknik.
3. Alat mekanis yang diamati pada pemindahan overburden berupa alat gali
muat dan alat angkut yang digunakan di PT. Global Makara Teknik.
1.5.
DASAR TEORI
Pemindahan
Tanah
Mekanis
adalah
semua
pekerjaan
yang
filling),
perataan
(spreading,
leveling)
dan
pemadatan
(compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis (alatalat berat/besar). Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas
dari kulit bumi yang relatif lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari
butiran-butiran lepas. Sedangkan yang dimaksud dengan batuan adalah
bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri dari kumpulan
mineral pembentuk batuan tersebut.
Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali
sangat bervariasi, maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan
berdasarkan mudah-sukarnya digali dengan peralatan mekanis. Adapun salah
satu cara penggolongan material tersebut adalah :
1. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya :
a. tanah atas atau tanah pucuk (top soil).
b. pasir (sand).
c. lempung pasiran (sandy clay).
d. pasir lempungan (clayey sand).
2. Agak keras (medium hard digging), misalnya :
a. tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket.
b. batuan yang sudah lapuk (weathered rocks).
3. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya :
a. batu sabak (slate).
b. material yang kompak (compacted material).
c. batuan sedimen (sedimentary rocks).
d. konglomerat (conglomerate).
e. breksi (breccia).
4. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar
(fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat
digali, misalnya:
a. batuan beku segar (fresh igneous rocks).
b. batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks).
Macam-macam material ini berpengaruh terhadap faktor pengisian
(fill factor) dan faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang
digali.
Alat berat yang umum dipakai dalam pekerjaan pemindahan tanah
mekanis ada tujuh macam yaitu, Buldoser, Power Scrapper, Alat pengangkut
peralatan pengangkut.
a. Peralatan Pekerjaan Tanah
Peralatan pekerjaan tanah dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu:
alat penggusur tanah, alat penggali tanah, alat pemuat tanah, alat perata
tanah, dan alat pemadat tanah.
Dozer) dan
penggunaan
Scrapper
tergantung
pada
d) Dragline
Dragline merupakan alat penggali tanah dan dapat
sekaligus memuatkan pada alat-alat angkut misalnya truck,
traktor penarik gerobak, atau meletakkan tanah ke tempattempat penimbunan yang dekat dengan lokasi galian. Pada
proyek-proyek yang membutuhkan pekerjaan penggalian tanah
dengan volume besar, biasanya Dragline bekerja bersama-sama
dengan Shovel; fungsi Shovel untuk menggali (terutama pada
lokasi-lokasi yang letaknya berada di atas alat) sedangkan
Dragline bekerja di daerah permukaan tanah yang bekas digali.
e) Clam Shell
Perbedaan antara Dragline dan Clam Shell hanya
terletak pada Drag Bucket yang digunakan saja. Clam Shell
lebih cocok jika digunakan pada bahan-bahan yang berbutiran
lepas seperti pasir, pasir, batu pecah, batu bara dan sebagainya.
Clam Shell bekerja dengan mengisi bucket, mengangkat
ke arah vertikal ke atas kemudian dengan gerakan memutar,
mengangkut ke tempat yang dikehendaki di sekelilingnya, dan
kemudian ditumpahkan
lainnya, atau hanya menumpuk material yang digali ke tempattempat yang ada disekelilingnya.
3) Alat Pemuat (Loader)
Sama halnya dengan backhoe dan power shovel, loader juga
berfungsi sebagai alat muat. Hanya saja, karena ukuran bucket-nya
yang cenderung lebar, alat ini juga berfungsi untuk membuat
timbunan material. Produksi loader untuk membuat timbunan suatu
material dirumuskan sebagai berikut.
dimana produksi per siklus adalah
dengan waktu edar (cycle time)
Keterangan:
Q
Q
CT
E
q1
K
D
VF
VR
Z
=
=
=
=
=
=
=
=
=
=
b. Peralatan Pengangkut
Alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut adalah truck
sebab: mempunyai kemampuan yang besar, dapat bergerak dengan
cepat, punya kapasitas angkut yang besar, dan biaya operasional yang
murah.
Salah satu syarat yang perlu dipenuhi agar truck dapat
digunakan dengan baik, efektif, dan efisien adalah jalan angkut yang
cukup rata, kuat, dan keras. Pada jalan angkut dengan kondisi jelek,
perlu penggunaan truck-truck cross countrying yang harga dan biaya
operasionalnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan truck-truck
biasa. Truck jenis ini dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil
dikenal dengan nama Dump Truck.
Produktivitas dump truck dapat dirumuskan sebagai berikut.
dimana C adalah produksi dump truck per siklus
Keterangan:
P
q1
Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik
buruknya hasil kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis adalah
besar produksi yang dapat dicapai oleh alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan
upaya untuk dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian yang
khusus.
Langkah-langkah dalam pemilihan alat-alat mekanis adalah :
1. Analisa tempat kerja
Medan kerja sangat berpengaruh sekali, karena apabila medan kerja buruk
akan mengakibatkan peralatan mekanis sulit untuk dapat dioperasikan secara
optimal. Beberapa sifat fisik material yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan peralatan adalah :
a. Pengembangan dan penyusutan (swell factor)
Pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan yang berupa
penambahan atau pengurangan volume material, apabila material tersebut
diganggu dari bentuk aslinya (digali, diangkut atau dipadatkan). Untuk
menghitung swell faktor digunakan rumus
- swell factor (faktor pengembangan)
keterangan :
V insitu = volume material dalam keadaan asli (BCM)
V loose = volume material dalam keadaan lepas (LCM)
V compact= volume material dalam keadaan padat (CCM)
b. Berat material
Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material. Berat material
akan berpengaruh terhadap volume yang diangkat/didorong dan biasanya
dihitung dalam keadaan asli atau lepas.
c. Bentuk material
Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir material, yang akan
mempengaruhi susunan butir-butir material dalam suatu satu kesatuan
volume dan tempat. Ukuran butir disini akan berpengaruh dalam
pengisian bucket.
d. Kohesivitas material
Kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material itu sendiri. Kohesivitas ini berhubungan
dengan daya dukung tanah, dimana semakin tinggi kohesivitas semakin
tinggi pula daya dukung tanah.
e. Kekerasan material
Material yang keras akan lebih sukar untuk dikoyak, digali atau dikupas
oleh alat mekanis. Hal ini akan menurunkan produktifitas alat. Material
yang umumnya keras adalah batu-batuan (beku, sedimen atau metamorf )
f. Daya dukung tanah
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat
yang berada diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas tanah, maka alat
tersebut akan memberikan Ground Pressure, sedangkan perlawanan
yang akan diberikan tanah adalah Daya Dukung. Jika daya dukung
relatif lebih kecil maka alat tersebut akan terbenam.
g. Kondisi jalan tambang
Pemilihan alat-alat mekanis untuk transportasi sangat ditentukan oleh
jarak yang dilalui. Fungsi jalan adalah untuk menunjang operasi tambang
terutama dalam kegiatan pengangkutan. Ada beberapa geometri penting
yang perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam penggunaan jalan angkut
diantaranya panjang lintasan, kemiringan, dan permukaan jalan.
h. Curah hujan dan waktu yang tersedia
keterangan :
Qi = kapasitas produksi ideal
Qd = kapasitas bak dump truck
Ct = waktu edar, menit
Qb= kapasitas bucket
F = faktor pengembangan
b. Kemampuan aktual
- Alat muat ( Excavator )
(ton/jam)
- Alat angkut ( Dump truck )
(ton /jam)
Keterangan :
Qi = kapasitas produksi nyata
Qd = kapasitas bak dump truck
Ct = waktu edar, menit
Qb= kapasitas bucket
F = faktor pengembangan
Eu = penggunaan efektif
4. Estimasi jumlah alat yang diperlukan
Untuk dapat mengestimasikan jumlah alat yang diperlukan, maka harus
diketahui terlebih dahulu :
a. Volume pekerjaan, dinyatakan dalam m3/ton
b. Waktu penyelesaian pekerjaan, dinyatakan dalam jam kerja
c. Taksiran kapasitas produksi alat yang digunakan, dinyatakan dalam m 3/jam
atau ton/jam.
Dari ketiga data tersebut maka dapat dihitung jumlah alat yang
diperlukan, dengan memasukkan kepersamaan :
Keterangan :
Vp = volume pekerjaan
Wp = waktu penyelesaian
Tvp = target volume pekerjaan )
Kp = kapasitas produksi alat
5. Keserasian kerja alat muat dan alat angkut
Untuk menilai keserasian kerja alat muat dan alat angkut digunakan dengan
menggunakan Match Factor yang dirumuskan :
keterangan :
Na = jumlah alat angkut
Ctm = Cycle time alat muat (menit)
Nm = jumlah alat muat
Cta
Keterangan Rumus:
AI = Ability Index (%)
W = Jumlah Jam Kerja (jam)
R = Jumlah jam untuk perbaikan alat (jam)
b. Physical Avaibility (PA)
Adalah suatu cara untuk mengetahui tentang kondisi fisik dari alat yang
digunakan.
PA =
Keterangan:
PA = Physical Avaibility (%)
W = Jumlah Jam Kerja (jam)
R = Jumlah jam untuk perbaikan alat (jam)
S = Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi tidak digunakan
c. Use Of Ability (UA)
Menunjukkan berapa persen waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat itu digunakan.
UA =
UA menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan peralatan yang digunakan
itu.
d. Effective Utilization (EU)
Pengertian EU sebenarnya sama saja dengan pengertian efisiensi kerja,
yaitu menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia
itu dapat dimanfaatkan untuk bekerja secara produktif.
EU =
No
Uraian Kegiatan
1.
Orientasi Lapangan
September
1
Oktober
4
2.
Pengambilan Data
3.
Pembuatan laporan
4.
Konsultasi
1.7. PENUTUP
Demikian proposal kerja praktek ini kami buat dengan tema yang
diusulkan sebagai bahan pertimbangan pihak perusahaan agar dapat menerima
dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek. Mengenai topik
tidak menutup kemungkinan usulan dari perusahaan. Atas perhatian pihak
perusahaan kami ucapakan terima kasih.
LAMPIRAN 1
RENCANA PENYUSUNAN ISI LAPORAN
Laporan Kerja Praktek (KP) akan kami rangkum secara rinci dan
sistematik dengan rencana daftar isi sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
1.3.
Metode Penulisan
1.4.
Batasan Masalah
2.2
Keadaan Geologi
2.3
2.4
2.5
2.6
Dasar Teori
2.2.
2.3.
2.4.
Hasil Pengamatan
4.2
Pembahasan
BAB V PENUTUP
Keterangan :
*
LAMPIRAN 2
FLOWCHART PENYUSUNAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Start
Persiapan Literatur
Studi Literatur
Data Sekunder :
Hasil wawancara
Kondisi Geologi
Letak Topografi
Spesifikasi Alat
Swell Factor
Bucket Fill Factor
Data Primer :
Waktu edar alat
Waktu Kerja alat
Banyak Alat
Jarak Tempuh
Pengolahan Data :
Perhitungan Efektifitas
Perhitungan Avability
Perhitungan Utilitas
Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut
LAMPIRAN 3
KOP PERUSAHAAN
Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa*)
Nama
NIM
: ______________________________
: ______________________________
Minggu
Hari
ke
Hari
Senin
Selasa
Rabu
Kamis
Jumat
Sabtu
Minggu
12
Jumat
Libur
Pengamatan
(excavator)
Pengamatan
(excavator)
Pengamatan
truck)
Pengamatan
truck)
Pengamatan
truck)
13
Sabtu
Senin
Selasa
10
Rabu
11
Kamis
Paraf Pembimbing
14
Minggu
Libur
15
Senin
16
Selasa
Evaluasi Data
17
Rabu
Pengolahan Data
18
Kamis
19
Jumat
20
Sabtu
21
Minggu
Libur
22
Senin
23
Selasa
Presentasi Laporan
24
Rabu
25
Kamis
Persiapan Pulang ke Banjarbaru
*) Tentatif, dapat disesuaikan dengan arahan Pembimbing Lapangan
Telah dipresentasikan pada tanggal
Draft Laporan disetujui Pembimbing Lapangan pada tanggal
Mengetahui
HRD Dept Head,
ngan,
LAMPIRAN 4
KOP PERUSAHAAN
Form Penilaian Kegiatan Praktek Kerja Mahasiswa
Nama
NIM
Topik
: ______________________________
: ______________________________
: __________________________________________________
__________________________________________________
NO
Parameter Penilaian
Kedisiplinan
Tanggung Jawab
Keaktifan
Laporan
Presentasi
Nilai *)
Total
Rata-rata
*) Nilai 0 100
Pembimbing Lapangan,
LAMPIRAN 5
Pengamat
Waktu Pengamatan
Lokasi
Jarak
No
no
ala
t
ratarata
total
Ambil
Posisi
Dimuati
(s)
Diberi
Muatan
(s)
mengangk
ut
Muatan(s)
Ambil
Posisi
Menumpah
(s)
Penumpah
an
Muatan(s)
Kembali
Kosong
(s)
Waktu
edar(s)
Waktu
tunda
(s)
waktu
henti
(s)
Ke
LAMPIRAN 6
Pengamat
Waktu Pengamatan
Lokasi
Jarak
No
Avera
ge
Waktu
Mengg
ali
Swing
On
Waktu
tumpa
h
Swing
Of
Waktu
edar
delay
time
waktu
berhe
nti
Keterang
an