Anda di halaman 1dari 27

1.1.

LATAR BELAKANG
Kerja Praktek merupakan kegiatan mahasiswa sebagai syarat untuk
menyelesaikan program studi pada suatu perguruan tinggi sebagai mata
kuliah yang harus diselesaikan, dimana mahasiswa dituntut untuk dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah dengan
keadaan lapangan yang sebenarnya.
Penerapan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah tersebut sering
mengalami kendala dikarenakan terbatasnya ilmu yang diperoleh di
perguruan tinggi yang bersangkutan, baik terbatas sarana dan prasarana
sebagai penunjang kuliah yang disediakan oleh pihak perguruan tinggi
maupun kemampuan dari mahasiswa itu sendiri. Keterbatasan inilah yang
diantisipasi dengan diharuskannya seorang mahasiswa dalam studinya
melaksanakan Kerja Praktek (KP).
Adapun pelaksanaan Kerja Praktek (KP) tersebut dilakukan pada
perusahaan yang bergerak pada bidang usaha sesuai atau relevan dengan
bidang ilmu yang dipelajari, dalam hal ini bidang Pertambangan (sesuai
bidang ilmu dan jurusan yang dipraktekkan).
Perusahaan yang ditunjuk untuk kegiatan praktek tersebut adalah
perusahaan yang diharapkan mampu membina dan mengarahkan serta
bersedia memberikan pengalaman ilmu teori dan praktek secara langsung
dilapangan kepada mahasiswa yang melaksanakan praktek. Hal ini penting
diperhatikan, karena melalui praktek lapangan diharapkan sumber daya
manusia meningkat hingga mendapatkan pengalaman kerja yang dapat
berguna nantinya pada masa mendatang serta dapat memberikan masukan
kepada pihak perusahaan terhadap segala analisa yang akan dilakukan. Sesuai
dengan alasan inilah yang menjadi dasar praktikan memilih tempat Kerja
Praktek (KP) di PT. Global Makara Teknik, Rantau kabupaten Tapin
Kalimantan Selatan.

Judul Kerja Praktek yang kami ajukan yaitu Pengamatan


Produktivitas Alat Gali

Muat dan Alat Angkut dalam Pemindahan

Tanah Penutup di PT. Global Makara Teknik, Rantau kabupaten Tapin


Kalimantan Selatan.
Pemilihan judul dalam kegiatan kerja praktek ini merupakan bagian
dari rencana kami untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah dan
pengetahuan serta pemahaman lebih lanjut mengenai teknik analisis
pemindahan tanah mekanis yang dilakukan oleh PT. Global Makara Teknik,
Rantau kabupaten Tapin Kalimantan Selatan.
1.2.

TUJUAN
Maksud dari kerja praktek (KP) ini adalah :
1.

Menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang alat mekanis berupa


alat gali muat dan alat angkut yang digunakan di PT. Global Makara
Teknik.

2.

Mempraktekkan langsung teori yang didapatkan di bangku kuliah


sehingga dapat mengetahui kendala-kendala apa saja yang dihadapi di
lapangan.
Tujuan dari kerja praktek (KP) yang dilakukan ini

adalah

sebagai berikut :
1.

Mengetahui peralatan mekanis yang digunakan pada pemindahan tanah


penutup di PT. Global Makara Teknik

2.

Mengetahui efesiensi kerja alat gali muat dan alat angkut di PT. Global
Makara Teknik.

3.

Mengetahui produktifitas kerja alat gali muat dan alat angkut di PT.
Global Makara Teknik.

4.

Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja alat


gali muat dan alat angkut pada pemindahan tanah penutup di PT. Global
Makara Teknik.

1.3.

METODE PENGUMPULAN DATA


Metode yang digunakan pada pengumpulan data ini ada tiga, antara lain:
1. Pengumpulan data
a. Primer, data primer berasal dari pengamatan, pengambilan data
langsung di lapangan, dan dokumentasi berupa foto yang diambil
langsung di lapangan.
b. Sekunder, data sekunder berasal dari berbagai sumber literatur seperti
diktat mata kuliah, buku-buku manual handbook alat, internet, serta
interview terhadap karyawan yang bersangkutan.
2. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan dengan perhitungan berdasarkan rumus-rumus
yang didapat dari beberapa buku literatur yang menunjang.
3. Pelaporan
Pelaporan dari kegiatan kerja praktek ini berisi hasil pengamatan dan
perhitungan dari data primer yang dapat dipertanggungjawabkan.

1.4.

BATASAN MASALAH
Pada kegiatan kerja praktek ini, masalah yang diamati hanya terbatas
pada:
1. Kegiatan pemindahan overburden yang dilakukan di PT. Global Makara
Teknik.
2. Pemindahan serta pengangkutan overburden yang dilakukan di PT. Global
Makara Teknik.
3. Alat mekanis yang diamati pada pemindahan overburden berupa alat gali
muat dan alat angkut yang digunakan di PT. Global Makara Teknik.

1.5.

DASAR TEORI
Pemindahan

Tanah

Mekanis

adalah

semua

pekerjaan

yang

berhubungan dengan kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening),

pemuatan (loading), pengangkutan (hauling, transporting), penimbunan


(dumping,

filling),

perataan

(spreading,

leveling)

dan

pemadatan

(compacting) tanah atau batuan dengan menggunakan alat-alat mekanis (alatalat berat/besar). Yang dimaksud dengan tanah disini adalah bagian teratas
dari kulit bumi yang relatif lunak, tidak begitu kompak dan terdiri dari
butiran-butiran lepas. Sedangkan yang dimaksud dengan batuan adalah
bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri dari kumpulan
mineral pembentuk batuan tersebut.
Oleh karena perbedaan kekerasan dari material yang akan digali
sangat bervariasi, maka sering dilakukan penggolongan-penggolongan
berdasarkan mudah-sukarnya digali dengan peralatan mekanis. Adapun salah
satu cara penggolongan material tersebut adalah :
1. Lunak (soft) atau mudah digali (easy digging), misalnya :
a. tanah atas atau tanah pucuk (top soil).
b. pasir (sand).
c. lempung pasiran (sandy clay).
d. pasir lempungan (clayey sand).
2. Agak keras (medium hard digging), misalnya :
a. tanah liat atau lempung (clay) yang basah dan lengket.
b. batuan yang sudah lapuk (weathered rocks).
3. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya :
a. batu sabak (slate).
b. material yang kompak (compacted material).
c. batuan sedimen (sedimentary rocks).
d. konglomerat (conglomerate).
e. breksi (breccia).
4. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar
(fresh rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat
digali, misalnya:
a. batuan beku segar (fresh igneous rocks).
b. batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks).
Macam-macam material ini berpengaruh terhadap faktor pengisian
(fill factor) dan faktor pengembangan (swell factor) dari tanah/batuan yang
digali.
Alat berat yang umum dipakai dalam pekerjaan pemindahan tanah
mekanis ada tujuh macam yaitu, Buldoser, Power Scrapper, Alat pengangkut

(Hauling units), Alat pemuat (Loading units), Alat penggaru (Rooters/


Rippers), Alat penggilas (Rollers), Graders.
Alat berat dapat dibagi menurut dua kategori: berdasarkan penggerak
utamanya, dan berdasarkan fungsinya.
Alat berat dapat dibagi menurut dua kategori: berdasarkan penggerak
utamanya, dan berdasarkan fungsinya.
1. Pembagian Berdasarkan Penggerak Utama
Pembagian alat berat berdasarkan penggerak utamanya, dapat digolongkan
menjadi dua yaitu:
a. Traktor roda kelabang (Crawler Tractor)
Crawler Tractor dibutuhkan jika antara roda dan permukaan
tanah dikehendaki gesekan yang besar, serta mendapatkan tenaga
maksimum pada waktu kerja, sebab Crawler Tractor tidak bisa selip,
tetapi kecepatannya sangat rendah; kecepatan maksimum Crawler
Tractor hanya sekitar 4,5 km/ jam. Umumnya Crawler Tractor
digunakan untuk menggusur tanah.
b. Traktor yang menggunakan roda ban (wheel tractor).
Wheel Tractor menggunakan ban karet yang dipompa dan
penggunaannya dimaksudkan untuk memperoleh kecepatan yang lebih
besar dari Crawler Tractor, tetapi Wheel Tractor memiliki daya tarik
yang lebih kecil dari Crawler Tractor. Tipe Wheel Tractor ada dua
yaitu, Wheel Tractor roda dua dan Wheel Tractor roda empat.
2. Pembagian Berdasarkan Fungsi
Berdasarkan fungsinya, traktor dapat dibedakan menjadi: Peralatan
pekerjaan tanah, peralatan pengangkut, peralatan fondasi, peralatan
stonecrusher, peralatan pengaspalan, dan peralatan lain-lain. Mengingat
ini merupakan alat berat yang digunakan sebagai pemindahan tanah
mekanis, maka peralatan yang dibahas hanya yang berkaitan dengan
pemindahan tanah mekanis saja yaitu

peralatan pekerjan tanah dan

peralatan pengangkut.
a. Peralatan Pekerjaan Tanah
Peralatan pekerjaan tanah dapat dibagi menjadi lima kategori yaitu:
alat penggusur tanah, alat penggali tanah, alat pemuat tanah, alat perata
tanah, dan alat pemadat tanah.

1) Alat Penggusur Tanah


Secara umum alat penggusur tanah dapat dibedakan menjadi dua
yaitu Bulldozer (Buldoser) dan scrapper.
a) Bulldozer
Buldoser-buldoser dapat dibedakan menjadi dua yakni
menggunakan roda kelabang (Crawler Tractor

Dozer) dan

Buldoser yang menggunakan roda karet (Wheel Tractor Dozer).


Pada dasarnya Buldoser menggunakan traktor sebagai tempat
dudukan penggerak utama, tetapi lazimnya traktor tersebut
dilengkapi dengan sudu sehingga dapat berfungsi sebagai
Buldoser yang bisa untuk menggusur tanah.
Buldoser digunakan sebagai alat pendorong tanah lurus
ke depan maupun ke samping, tergantung pada sumbu
kendaraannya.

Untuk pekerjaan di rawa digunakan jenis

Buldoser khusus yang disebut Swamp Bulldozer.


b) Scrapper
Alat ini digunakan untuk menggali muatannya sendiri,
lalu mengangkut ke tempat yang ditentukan, kemudian muatan
itu disebagkan dan diratakan. Scrapper mampu menggali/
mengupas permukaan tanah sampai setebal + 2,5 mm atau
menimbun suatu tempat sampai tebal minimum + 2,5 mm
pula.

Scrapper dapat digunakan untuk memotong lereng

tanggul atau lereng bendungan, menggali tanah yang terdapat


diantara bangunan beton, meratakan jalan raya atau lapangan
terbang.
Efisiensi

penggunaan

Scrapper

tergantung

pada

kedalaman tanah yang digali, kondisi mesin, dan operator yang


bekerja. Jika ditinjau dari penggeraknya, jenis Scrapper ada
dua macam yakni Scrapper yang ditarik Buldoser (Down
Scrapper Tractor), dan Scrapper yang memiliki mesin
penggerak sendiri (Self Propelled Scrappers).
2) Alat Penggali Tanah

Alat penggali sering juga disebut excavator; ada dua tipe


excavator yaitu: excavator yang berjalan menggunakan roda
kelabang (crawler excavator) dan excavator yang menggunakan
roda karet dipompa (wheel excavator). Bagian-bagian utama dari
Excavator antara lain:
- Bagian atas yang dapat berputar (Revolving unit)
- Bagian bawah untuk berpindah tempat (Travelling unit)
- Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai
dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan.
Bagian-bagian tambahan yang penting diketahui adalah:
Crane, Shovel, Back Hoe, Dragline, dan Clam shell. Bagian bawah
Excavator ada yang menggunakan roda rantai (Crawler truck) ada
yang dipasang di atas truck (mounted truck).
a) Crane
Crane (alat pengangkat) jenisnya ada bermacammacam: Crane gelegar, crane kolom putar, crane putar, crane
portal, crane menara, crane kabel, dan mobil crane. Jenis yang
banyak digunakan dalam proyek-proyek bangunan sipil yang
berkaitan dengan pemindahan tanah adalah mobile crane, sebab
crane ini dapat dengan mudah dipindah-pindahkan, karena
pekerjaan pemindahan tanah secara mekanis membutuhkan
mobilitas alat yang relatif tinggi.
b) Shovel
Alat ini baik untuk menggali tanah tanpa bantuan alat
lain, dan memasukkannya ke dalam truck atau alat angkut
lainnya. Shovel dapat juga digunakan untuk membuat timbunan
bahan-bahan persediaan seperti kerikil, pasir, semen PC, dan
sebagainya.
Umumnya Shovel dipasang di Truck Crawler. Dalam
pengunaannya Shovel terutama digunakan untuk menggali
tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat itu
sendiri.
c) Back Hoe

Backhoe adalah alat yang khusus dibuat untuk


menggali material di bawah permukaan tanah atau di bawah
tempat kedudukan alatnya dan juga sebagai alat muat. Untuk
menghitung produksi backhoe faktor yang mempengaruhinya
antara lain kapasitas bucket, dalam galian, jenis material yang
digali, sudut swing dan keadaan medan kerja. Perhitungan
produksi backhoe yang diamati secara langsung yaitu sebagai
berikut.

dimana produksi per siklus adalah


Keterangan:
Q
=
Produksi per jam (m3/jam)
q
=
Produksi per siklus (m3)
CT
=
Cycle time (detik)
E
=
Efisiensi kerja
q1
=
Kapasitas bucket (m3)
K
=
Bucket fill factor
Bucket fill factor merupakan faktor pengisi bucket pada
alat gali muat. Berikut ini merupakan tabel bucket fill factor
berdasarkan materialnya.
Tabel 5.1 Bucket Fill Factor Berdasarkan Material

d) Dragline
Dragline merupakan alat penggali tanah dan dapat
sekaligus memuatkan pada alat-alat angkut misalnya truck,
traktor penarik gerobak, atau meletakkan tanah ke tempattempat penimbunan yang dekat dengan lokasi galian. Pada
proyek-proyek yang membutuhkan pekerjaan penggalian tanah
dengan volume besar, biasanya Dragline bekerja bersama-sama
dengan Shovel; fungsi Shovel untuk menggali (terutama pada
lokasi-lokasi yang letaknya berada di atas alat) sedangkan
Dragline bekerja di daerah permukaan tanah yang bekas digali.
e) Clam Shell
Perbedaan antara Dragline dan Clam Shell hanya
terletak pada Drag Bucket yang digunakan saja. Clam Shell
lebih cocok jika digunakan pada bahan-bahan yang berbutiran
lepas seperti pasir, pasir, batu pecah, batu bara dan sebagainya.
Clam Shell bekerja dengan mengisi bucket, mengangkat
ke arah vertikal ke atas kemudian dengan gerakan memutar,
mengangkut ke tempat yang dikehendaki di sekelilingnya, dan
kemudian ditumpahkan

ke dalam truck atau alat angkut

lainnya, atau hanya menumpuk material yang digali ke tempattempat yang ada disekelilingnya.
3) Alat Pemuat (Loader)
Sama halnya dengan backhoe dan power shovel, loader juga
berfungsi sebagai alat muat. Hanya saja, karena ukuran bucket-nya
yang cenderung lebar, alat ini juga berfungsi untuk membuat
timbunan material. Produksi loader untuk membuat timbunan suatu
material dirumuskan sebagai berikut.
dimana produksi per siklus adalah
dengan waktu edar (cycle time)
Keterangan:

Q
Q
CT
E
q1
K
D
VF
VR
Z

=
=
=
=
=
=
=
=
=
=

Produksi per jam (m3/jam)


Produksi per siklus (m3)
Cycle time (detik)
Efisiensi kerja
Kapasitas bucket (m3)
Bucket fill factor
Jarak untuk memuat (m)
Kecepatan berangkat berisi muatan (km/jam)
Kecepatan kembali (km/jam)
Waktu tunda (menit)

4) Alat Perata Tanah


Alat perata tanah (Grader) berfungsi untuk meratakan
pembukaan tanah secaa mekanis; disamping itu Grader dapat
dipakai pula untuk keperluan lain misalnya untuk penggusuran
tanah, pencampuran tanah, meratakan tanggul, pengurugan kembali
galian tanah dan sebagainya; akan tetapi khusus untuk penggunaan
pada pekerjaan pengurugan kembali galian tanah hasilnya kurang
memuaskan.
Beberapa pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh Grader
antara lain adalah:
- Perataan tanah (Spreading).
- Pekerjaan tahap akhir (finishing) pada pekerjaan tanah.
- Pencampuran tanah maupun pencampuran material (Side cast/
mixing).
- Pembuatan parit (Crowning Ditching)
- Pemberaian butiran tanah (scarifying)
5) Alat Pemadat Tanah
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya,
tanggul sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal
mungkin. Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan
tanah dapat dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan
tanah menyusut dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu
lama dan hasilnya kurang sempurna; agar tanah benar-benar
mampat secara sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk
pemadatan tanah.

b. Peralatan Pengangkut
Alat yang khusus digunakan sebagai alat angkut adalah truck
sebab: mempunyai kemampuan yang besar, dapat bergerak dengan
cepat, punya kapasitas angkut yang besar, dan biaya operasional yang
murah.
Salah satu syarat yang perlu dipenuhi agar truck dapat
digunakan dengan baik, efektif, dan efisien adalah jalan angkut yang
cukup rata, kuat, dan keras. Pada jalan angkut dengan kondisi jelek,
perlu penggunaan truck-truck cross countrying yang harga dan biaya
operasionalnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan truck-truck
biasa. Truck jenis ini dalam pekerjaan konstruksi bangunan sipil
dikenal dengan nama Dump Truck.
Produktivitas dump truck dapat dirumuskan sebagai berikut.
dimana C adalah produksi dump truck per siklus
Keterangan:
P

= Produksi per jam (m3/jam)

Et = Efisiensi kerja dump truck


M = Jumlah truk untuk total produksi alat angkut
C

= Produksi per siklus

= Jumlah siklus untuk pengisian dump truck

q1

= Bucket fill factor

Kapasitas bucket loader (m3)

Salah satu tolak ukur yang dapat dipakai untuk mengetahui baik
buruknya hasil kerja (keberhasilan) suatu alat pemindahan tanah mekanis adalah
besar produksi yang dapat dicapai oleh alat tersebut. Oleh sebab itu usaha dan
upaya untuk dapat mencapai produksi yang tinggi selalu menjadi perhatian yang
khusus.
Langkah-langkah dalam pemilihan alat-alat mekanis adalah :
1. Analisa tempat kerja

Medan kerja sangat berpengaruh sekali, karena apabila medan kerja buruk
akan mengakibatkan peralatan mekanis sulit untuk dapat dioperasikan secara
optimal. Beberapa sifat fisik material yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan peralatan adalah :
a. Pengembangan dan penyusutan (swell factor)
Pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan yang berupa
penambahan atau pengurangan volume material, apabila material tersebut
diganggu dari bentuk aslinya (digali, diangkut atau dipadatkan). Untuk
menghitung swell faktor digunakan rumus
- swell factor (faktor pengembangan)

- shrinkage factor (faktor penyusutan)

keterangan :
V insitu = volume material dalam keadaan asli (BCM)
V loose = volume material dalam keadaan lepas (LCM)
V compact= volume material dalam keadaan padat (CCM)

b. Berat material
Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material. Berat material
akan berpengaruh terhadap volume yang diangkat/didorong dan biasanya
dihitung dalam keadaan asli atau lepas.

c. Bentuk material
Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir material, yang akan
mempengaruhi susunan butir-butir material dalam suatu satu kesatuan
volume dan tempat. Ukuran butir disini akan berpengaruh dalam
pengisian bucket.
d. Kohesivitas material
Kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material itu sendiri. Kohesivitas ini berhubungan
dengan daya dukung tanah, dimana semakin tinggi kohesivitas semakin
tinggi pula daya dukung tanah.
e. Kekerasan material
Material yang keras akan lebih sukar untuk dikoyak, digali atau dikupas
oleh alat mekanis. Hal ini akan menurunkan produktifitas alat. Material
yang umumnya keras adalah batu-batuan (beku, sedimen atau metamorf )
f. Daya dukung tanah
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat
yang berada diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas tanah, maka alat
tersebut akan memberikan Ground Pressure, sedangkan perlawanan
yang akan diberikan tanah adalah Daya Dukung. Jika daya dukung
relatif lebih kecil maka alat tersebut akan terbenam.
g. Kondisi jalan tambang
Pemilihan alat-alat mekanis untuk transportasi sangat ditentukan oleh
jarak yang dilalui. Fungsi jalan adalah untuk menunjang operasi tambang
terutama dalam kegiatan pengangkutan. Ada beberapa geometri penting
yang perlu diperhatikan dan dipenuhi dalam penggunaan jalan angkut
diantaranya panjang lintasan, kemiringan, dan permukaan jalan.
h. Curah hujan dan waktu yang tersedia

Dalam memilih alat-alat mekanis harus diperhatikan pula adalah iklim


dan curah hujan, hal ini perlu untuk mengetahui sampai batasan mana
landasan kerja bila terkena air hujan akan rusak atau tidak, dan untuk
mengetahui jumlah hari kerja yang benar-benar tersedia didaerah
bersangkutan.
2. Penambangan
Penambangan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi yang ada,
misalnya letak endapan andesit, lebar jenjang, tinggi jenjang.Sistem kerja dan
jenis alat yang digunakan disesuaikan dengan kondisi kerja yang ada, karena
jika tidak sesuai akan menyebabkan berkurangnya produktivitas.
3. Memperkirakan kapasitas produksi alat gali muat dan alat angkut
a. Kemampuan ideal
- Alat muat ( Excavator )
(ton/jam)
- Alat angkut ( Dump truck )
(ton/jam)

keterangan :
Qi = kapasitas produksi ideal
Qd = kapasitas bak dump truck
Ct = waktu edar, menit
Qb= kapasitas bucket
F = faktor pengembangan
b. Kemampuan aktual
- Alat muat ( Excavator )
(ton/jam)
- Alat angkut ( Dump truck )

(ton /jam)
Keterangan :
Qi = kapasitas produksi nyata
Qd = kapasitas bak dump truck
Ct = waktu edar, menit
Qb= kapasitas bucket
F = faktor pengembangan
Eu = penggunaan efektif
4. Estimasi jumlah alat yang diperlukan
Untuk dapat mengestimasikan jumlah alat yang diperlukan, maka harus
diketahui terlebih dahulu :
a. Volume pekerjaan, dinyatakan dalam m3/ton
b. Waktu penyelesaian pekerjaan, dinyatakan dalam jam kerja
c. Taksiran kapasitas produksi alat yang digunakan, dinyatakan dalam m 3/jam
atau ton/jam.
Dari ketiga data tersebut maka dapat dihitung jumlah alat yang
diperlukan, dengan memasukkan kepersamaan :
Keterangan :
Vp = volume pekerjaan
Wp = waktu penyelesaian
Tvp = target volume pekerjaan )
Kp = kapasitas produksi alat
5. Keserasian kerja alat muat dan alat angkut
Untuk menilai keserasian kerja alat muat dan alat angkut digunakan dengan
menggunakan Match Factor yang dirumuskan :

keterangan :
Na = jumlah alat angkut
Ctm = Cycle time alat muat (menit)
Nm = jumlah alat muat
Cta

= Cycle time alat angkut(menit)

Adapun cara menilainya adalah :


- MF < 1 , artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat angkut
bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena
menunggu alat angkut yang belum datang.
- MF = 1 , artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehigga tidak terjadi
waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut.
- MF > 1 , artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja
kurang dari 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut
6. Efisiensi Operator
Faktor manusia sebagai operator alat sangat sukar ditentukan dengan
tepat, sebab selalu berubah-ubah dari waktu ke waktu, bahkan dari jam ke
jam, tergantung pada keadaan cuaca, kondisi alat yang dikemudikan, suasana
kerja dan lain-lain. Biasanya memberikan perangsang dalam bentuk bonus
dapat mempertinggi efisiensi operator alat.
Dalam bekerja seorang operator tak akan dapat bekerja selama 60
menit secara penuh, sebab selalu ada hambatan-hambatan yang tak dapat
dihindari seperti pengantian komponen yang rusak, memindahkan alat ke
tempat lain, dan sebagainya. Beberapa pengertian untuk menentukan kondisi
alat dan efisiensi pengunaannya, antara lain:
a. Avability Index (AI)
Avability Index (AI) adalah suatu cara untuk mengetahui kondisi dari alat
tersebut sesungguhnya.
AI =

Keterangan Rumus:
AI = Ability Index (%)
W = Jumlah Jam Kerja (jam)
R = Jumlah jam untuk perbaikan alat (jam)
b. Physical Avaibility (PA)
Adalah suatu cara untuk mengetahui tentang kondisi fisik dari alat yang
digunakan.
PA =
Keterangan:
PA = Physical Avaibility (%)
W = Jumlah Jam Kerja (jam)
R = Jumlah jam untuk perbaikan alat (jam)
S = Jumlah jam suatu alat yang tidak rusak tapi tidak digunakan
c. Use Of Ability (UA)
Menunjukkan berapa persen waktu yang digunakan oleh suatu alat untuk
beroperasi pada saat alat itu digunakan.
UA =
UA menjadi ukuran seberapa baik pengelolaan peralatan yang digunakan
itu.
d. Effective Utilization (EU)
Pengertian EU sebenarnya sama saja dengan pengertian efisiensi kerja,
yaitu menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia
itu dapat dimanfaatkan untuk bekerja secara produktif.
EU =

1.6. JADWAL DAN TEMPAT KEGIATAN


Kegiatan kerja praktek ini diusulkan mulai tanggal 20 Oktober 2015
sampai dengan 20 November 2015 pada PT. Global Makara Teknik. Adapun
kegiatannya adalah sebagai berikut :

No

Uraian Kegiatan

1.

Orientasi Lapangan

September
1

Oktober
4

2.

Pengambilan Data

3.

Pembuatan laporan

4.

Konsultasi

1.7. PENUTUP
Demikian proposal kerja praktek ini kami buat dengan tema yang
diusulkan sebagai bahan pertimbangan pihak perusahaan agar dapat menerima
dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan kerja praktek. Mengenai topik
tidak menutup kemungkinan usulan dari perusahaan. Atas perhatian pihak
perusahaan kami ucapakan terima kasih.

LAMPIRAN 1
RENCANA PENYUSUNAN ISI LAPORAN
Laporan Kerja Praktek (KP) akan kami rangkum secara rinci dan
sistematik dengan rencana daftar isi sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang

1.2.

Maksud dan Tujuan

1.3.

Metode Penulisan

1.4.

Batasan Masalah

BAB II TINJAUAN UMUM


2.1

Sejarah dan perkembangan PT. Global Makara Teknik.

2.2

Keadaan Geologi

2.3

Keadaan Iklim dan Cuaca

2.4

Lokasi Dan Kesampaian Daerah

2.5

Keadaan Masyarakat Sekitar

2.6

Kualitas Dan Cadangan Batubara

BAB III TINJAUAN TEORI


2.1.

Dasar Teori

2.2.

Produktifitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut

2.3.

Mekanisme Operasi Alat Gali Muat dan Alat Angkut

2.4.

Keserasian Kerja Alat Gali Muat dan Alat Angkut

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1

Hasil Pengamatan

4.2

Pembahasan

BAB V PENUTUP
Keterangan :
*

: ISI/PEMBAHASAN disesuaikan dengan pihak perusahaan

LAMPIRAN 2
FLOWCHART PENYUSUNAN LAPORAN KERJA PRAKTEK
Start
Persiapan Literatur
Studi Literatur

Perencanaan & Penjadwalan


Kegiatan
Pengambilan Data

Data Sekunder :
Hasil wawancara
Kondisi Geologi
Letak Topografi
Spesifikasi Alat
Swell Factor
Bucket Fill Factor

Data Primer :
Waktu edar alat
Waktu Kerja alat
Banyak Alat
Jarak Tempuh

Pengolahan Data :
Perhitungan Efektifitas
Perhitungan Avability
Perhitungan Utilitas
Produktivitas Alat Gali Muat dan Alat Angkut

Analisa keserasian Alat Gali Muat dan Angkut


dalam Pencapaian Target Produksi
Pembahasan Produktifitas
Alat
Kesimpulan dan Saran
Finish

LAMPIRAN 3

KOP PERUSAHAAN
Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Mahasiswa*)
Nama
NIM

: ______________________________
: ______________________________

Minggu

Hari
ke

Hari

Kegiatan Praktek Kerja

Senin

Induksi & Pengenalan Lingkungan Kerja

Selasa

Orientasi Lapangan - Produksi & Transportasi

Rabu

Orientasi Lapangan - Reklamasi & K3LH

Kamis

Jumat

Sabtu

Penyusunan Draft - Bab II tentang Perusahaan


Orientasi Lapangan pengamatan produksi alat gali
muat dan angkut
Pengamatan Kegiatan produktifitas alat gali muat
(excavator)

Minggu

12

Jumat

Libur
Pengamatan
(excavator)
Pengamatan
(excavator)
Pengamatan
truck)
Pengamatan
truck)
Pengamatan
truck)

13

Sabtu

Penyusunan Draft - Bab III Tentang Tinjauan Teori

Senin

Selasa

10

Rabu

11

Kamis

Kegiatan produktifitas alat gali muat


Kegiatan produktifitas alat gali muat
Kegiatan produktifitas alat angkut (dump
Kegiatan produktifitas alat angkut (dump
Kegiatan produktifitas alat angkut (dump

Paraf Pembimbing

14

Minggu

Libur

15

Senin

Pengamatan Penambangan Batubara

16

Selasa

Evaluasi Data

17

Rabu

Pengolahan Data

18

Kamis

Penyusunan Draft - Bab III tentang Tinjauan Teori

19

Jumat

Konsultasi laporan & Perbaikan data lapangan

20

Sabtu

Penyelesaian Draft Laporan

21

Minggu

Libur

22

Senin

Konsultasi Persiapan Presentasi Laporan

23

Selasa

Presentasi Laporan

24

Rabu

Konsultasi Perbaikan Draft Laporan

25
Kamis
Persiapan Pulang ke Banjarbaru
*) Tentatif, dapat disesuaikan dengan arahan Pembimbing Lapangan
Telah dipresentasikan pada tanggal
Draft Laporan disetujui Pembimbing Lapangan pada tanggal

: _____ - _____ - _____


: _____ - _____ - _____
PembimbingLapa

Mengetahui
HRD Dept Head,

ngan,

LAMPIRAN 4

KOP PERUSAHAAN
Form Penilaian Kegiatan Praktek Kerja Mahasiswa
Nama
NIM
Topik

: ______________________________
: ______________________________
: __________________________________________________
__________________________________________________

NO

Parameter Penilaian

Kedisiplinan

Tanggung Jawab

Penguasaan Terhadap Teori

Keaktifan

Inisiatif dan Kreativitas

Laporan

Presentasi

Nilai *)

Total
Rata-rata
*) Nilai 0 100
Pembimbing Lapangan,

LAMPIRAN 5

Form pengambilan data untuk alat angkut


Cycle Time Alat Angkut

Pengamat

Waktu Pengamatan

Lokasi

Jarak

Jumlah Alat Angkut

No

no
ala
t

ratarata
total

Ambil
Posisi
Dimuati
(s)

Diberi
Muatan
(s)

mengangk
ut
Muatan(s)

Ambil
Posisi
Menumpah
(s)

Penumpah
an
Muatan(s)

Kembali
Kosong
(s)

Waktu
edar(s)

Waktu
tunda
(s)

waktu
henti
(s)

Ke

LAMPIRAN 6

Form pengambilan data untuk alat Gali Muat


Tipe

Pengamat

Waktu Pengamatan

Lokasi

Jarak

No

Avera
ge

Waktu
Mengg
ali

Swing
On

Waktu
tumpa
h

Swing
Of

Waktu
edar

delay
time

waktu
berhe
nti

Keterang
an

Anda mungkin juga menyukai