Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musibah banjir yang dialami kota Semarang adalah karena kota Semarang
berbatasan langsung dengan Laut Jawa sehingga berkaitan erat dengan wilayah
perairan. Sebagai kota pesisir pantai membuat Semarang memiliki banyak daerah
yang berbatasan langsung dengan perairan, salah satunya adalah Sungai Kanal
Banjir Timur. Sungai Kanal Banjir Timur memiliki fungsi utama sebagai saluran
utama drainase kota, sungai ini bersamaan dengan Kanal Banjir Barat dibangun
dengan tujuan mengatasi banjir yang terjadi di Semarang. Sungai Kanal Banjir
Timur merupakan saluran utama yang menjadi jalur lewatnya air sebelum menuju
ke laut, hal tersebut membuat Sungai Kanal Banjir Timur berperan dalam mengatasi
berbagai masalah perairan yang ada di kota Semarang. Akan tetapi Sungai Kanal
Banjir Timur peranannya sempat bekerja dengan tidak optimal karena banyaknya
sendimen lumpur yang ada di seluruh alirannya sehingga volume air yang di
tampung berkurang sangat drastis mengakibatkan air meluap ke pemungkiman
warga saat hujan deras dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai yang dinilai sudah
banyak yang roboh dan di khawatirkan akan membahayakan masyarakat yang
berkediaman sepanjang garis aliran Sungai Kanal Banjir Timur.
Pemerintah Kota Semarang memiliki rencana untuk melakukan
normalisasi Sungai Kanal Banjir Timur dengan cara meminta bantuan kepada
Pemerintah Jepang melalui JICA untuk membantu dalam perencanaan dan
pendanaan proyek tersebut. Saat ini sungai Kanal Banjir Timur akan dinormalisasi
oleh pemerintah sehingga diharapkan kondisinya menjadi lebih lebar, bersih, dan
terawat dengan adanya normalisasi ini telah mampu mengembalikan fungsi utama
Kanal Banjir Barat yakni sebagai saluran pengendali banjir. Selain menormalisasi
fungsi Sungai Kanal Banjir Timur Pemerrintah Kota Semarang juga membangun
proyek tanggul-tanggul digaris aliran Sungai Kanal Banjir Timur sehingga

vi
masyarakat sekitar aliran Sungai Kanal Banjir Timur merasa lebih aman dari luapan
sungai.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pemmbuatan tugas besar mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis
yaitu :

1. Sebagai syarat menyelesaikan tugas besar mata kuliah Pemindahan Tanah


Mekanis

2. Sebagai syarat lolos mata kuliah Pemindahan Tanah Mekanis

1.3 Manfaat

Manfaat dari pemmbuatan tugas besar mata kuliah Pemindahan Tanah


Mekanis yaitu :

1. Mengetahui pembuatan tanggul sungai

2. Mengetahui fungsi Pemindahan Tanah Mekanis

3. Mengetahui jenis alat berat yangdipakai di suatu proyek

4. Mengetahui biaya sewa alat berat

5. Mengetahui biaya operasional alat berat

6. Mengetahui perhitungan

7. Menginformasikan kembali kepada pembaca tentang Jenis, Fungsi, dan


Aplikasi dalam Pembangunan dari Alat

vi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pemindahan Tanah Mekanis

Pemindahan Tanah Mekanis (PTM) adalah semua pekerjaan yang


berhubungan dengan kegiatan penggalian (digging, breaking, loosening), pemuatan
(loading), peng-angkutan (hauling, transporting), penimbunan (dumping, filling),
perataan (spreading, leveling) dan pemadatan (compacting) tanah atau batuan
dengan menggunakan alat-alat mekanis (alat-alat berat/besar). Yang dimaksud
dengan tanah disini adalah bagian teratas dari kulit bumi yang relatif lunak, tidak
begitu kompak dan terdiri dari butiran-butiran lepas. Sedangkan yang dimaksud
dengan batuan adalah bagian kulit bumi yang lebih keras, lebih kompak dan terdiri
dari kumpulan mineral pembentuk batuan tersebut. Oleh karena perbedaan
kekerasan dari material yang akan digali sangat bervariasi, maka sering dilakukan
penggolongan-penggolongan berdasarkan mudah-sukarnya digali dengan peralatan
PTM. Adapun salah satu cara penggolongan material tersebut adalah :
1. Lunak (soft ) atau mudah digali (easy digging), misalnya :
a. Tanah atas atau tanah pucuk (top soil).
b. Pasir (sand ).
c. Lempung pasiran (sandy clay ).
d. Pasir lempungan (clayey sand ).
2. Agak keras (medium hard digging), misalnya :
a. Tanah liat atau lempung (clay ) yang basah dan lengket.
b. Batuan yang sudah lapuk (weathered rocks).
3. Sukar digali atau keras (hard digging), misalnya :
a. Batu sabak (slate).
b. Material yang kompak (compacted material).
c. Batuan sedimen (sedimentary rocks).
d. Konglomerat (conglomerate).
e. Breksi (breccia).

vi
4. Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar (fresh
rocks) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat
digali,misalnya:
a. Batuan beku segar (fresh igneous rocks).
b. Batuan malihan segar (fresh metamorphic rocks).
Macam-macam material ini juga akan dapat berpengaruh terhadap faktor
pengisian ( fill factor ) dan faktor pengembangan (swell factor ) dari tanah/batuan
yang digali. Dalam pembangunan sebuah gedung, jalan, jembatan, DAM dan
beberapa pengerjaan proyek pembangunan lainnya, tentu sangat membutuhkan
peralatan berupa alat berat untuk mempermudah dalam pengerjaannya. Bayangkan
jika tidak ada alat berat, butuh waktu berapa lama untuk mendirikan gedung-gedung
yang megah, membuat jalanjalan yang mulus dan jembatan-jembatan penghubung
yang sekarang ada di hadapan kita, di Indonesia mapun di luar negeri. Semua itu
dapat dilakukan karena bantuan alat berat.

2.2 Alat Berat

Alat berat didalam suatu proyek bangunan memiliki peran yang sangat
penting dalam hal keberlangsungan proyek tersebut. Tidak mungkin sekali kita
manusia dapat mengangkat batuan berton-ton, tanah berkubik-kubik, dan berbagai
hal lainnya tanpa bantuan alat berat. Bisa jadi kita tidak memerlukan alat berat
ketika melakukan pekerjaan bangunan yang berskala kecil, misalnya pembuatan
saluran drainase didepan rumah, pembangunan pos kamling, dan penggalian
pondasi rumah tinggal. Karena dengan tenaga manusia pun pekerjaan tersebut dapat
dilakukan, namun ketika proyek bangunan tersebut sudah berskala besar kita sangat
membutuhkan alat berat untuk mempercepat pekerjaan pembangunan. Dalam
pemindahan tanah secara mekanis, alat berat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
Traktor, Excavator, dan alat berat selain traktor dan excavator.
1. Traktor terdiri dari: Bulldozer, Ripper, Scrapper, Motor Grader, dan Loader.
2. Excavator terdiri dari: Back Hoe, Clam Shell, Power Shovel, Dragline, Mobile
Crane.
3. Alat berat selain traktor dan excavator, terdiri dari: Dump Truck, Trailer, Alat
pemadat,Compressor, Stone Crusher, Dredger.

vi
Penggunaan alat-alat berat yang kurang tepat dengan kondisi dan situasi
lapangan pekerjaan akan berpengaruh berupa kerugian antara lain rendahnya
produksi, tidak tercapainya jadwal/target yang telah ditentukan, atau kerugian biaya
repair yang tidak semestinya. Oleh karena itu sebelum menentukan type dan jumlah
peralatan dan attachmetnya, sebaiknya kita Pahami lebih dahulu fungsi dan
aplikasinya. Ada beraneka macam alat berat yang dewasa ini dipergunakan di
proyek-proyek pembangunan dalam hal ini adalah peralatan yang berhubungan
dengan pekerjaan pemindahan tanah. Beberapa alat berat yang mungkin dapat
ditemui dalam pembangunan gedung, jalan, jembatan dan DAM seperti contoh
sebagai berikut.
a. Alat berat dalam proyek pembangunan gedung, misalnya dozer, excavator, crane
dan truck.
b. Alat berat dalam proyek pembangunan jalan, misalnya excavator, buldozer,
dump truck, tumdem roller, asphalt finisher dan peneumatic roller
c. Alat berat dalam proyek pembangunan jembatan dam DAM, misalnya buldozer,
dredger, loader dan gantry.

2.2 Alat Berat yang di Gunakan untuk Proyek Banjir Kanal Timur

1. Bulldozer
Bulldozer adalah salah satu alat berat yang mempunyai roda rantai ( track
shoe), untuk pekerjaan serba guna yang memliki kemampuan traksi yang tinggi.
Bisa digunakan untuk menggali, mendorong, menggusur, meratakan, menarik
beban dan menimbun ( Digging, cutting/filling, pushing, spreading, grading,
skidding dll ). Mampu beroperasi didaerah yang lunak sampai yang keras. Dengan
swamp dozer untuk daerah yang sangat lunak dan didaerah yang sangat keras
perlu dibantu dengan ripper alat garu) atau blasting (Peledakan dengan tujuan
pemecahan pada ukuran tertentu). Mampu beroperasi pada daerah yang miring
(sudut kemiringan tertentu), berbukit apalagi di daerah yang rata. Untuk jarak
dorong yang effisiensi antara 25 – 40 meter jangan lebih dari 100 meter, jarak
mundur jangan terlalu jauh, bila perlu mendorong dilakukan de ngan estafet,
mendorong pada turunan lebih produktif dari pada tanjakan.

vi
2. Blade
Blade adalah pelat logam berat di bagian depan traktor, digunakan untuk
mendorong benda, dan mendorong pasir , tanah dan puing-puing . Dozer pisau
biasanya datang dalam tiga jenis:
a. A Straight Blade ("S-Blade") yang pendek dan tidak memiliki kurva lateral,
tidak ada sayap samping, dan dapat digunakan untuk grading halus.
b. A Universal Blade ("U-Blade") yang tinggi dan sangat melengkung, dan
memiliki sayap sisi besar untuk membawa lebih banyak bahan.
c. Sebuah "SU" kombinasi pisau yang lebih pendek, memiliki kurang
kelengkungan, dan sayap samping yang lebih kecil. pisau ini biasanya
digunakan untuk mendorong tumpukan batu-batu besar, seperti di
penggalian.

3. Dozer Shovel
Dozer Shovel adalah sebuah alat berat pemuat beroda rantai ( track
loader), biasa digunakan untuk memuat material / tanah atau batu kedalam alat
p engangkut ( dump truck atau hopper pada belt conveyor ) atau memindahkan
material ke tempat lain dengan jarak angkut sangat terbatas (load and carry ).
Hanya bisa beroperasi didaerah yang keras dan agak keras. Pada landasan yang
kurang rata sekalipun, daya cengkeram lebih kuat, tetapi tidak atau kurang
mampu didaerah yang lunak dan basah, mampu mengambil sendiri tanah
merah asli atau yang agak lunak. Memerlukan daerah pemuatan (loading point)
sedikit agak lebar tetapi perpindahan daerah operasi kurang cepat (kurang
mobile). Selain bucket, attachment lainnya adalah log clamp (penjepit kayu
bulat/kepiting).

4. Excavator
Karakteristik penting dari hydraulic excavator pada umumnya
menggunakan tenaga, diesel engine dan full hydraulic system. Operasi
excavating paling efisien adalah menggunakan metode heel dan toe (ujung dan
pangkal), mulai dari atas permukaan sampai ke bagian bawah. Bagian atas bisa

vi
berputar ( swing) 360 derajat. Dalam konfigurasi back hoe, ukuran boom lebih
panjang sehingga jangkauan lebih jauh, tetapi bucket lebih kecil. Ini bukan
berarti produksinya lebih rendah, karena putaran swingnya bisa lebih kecil
berarti cycle timenya lebih pendek / cepat. Pada konfigurasi yang lain adalah
loading shovel, biasanya boom lebih pendek, tetapi bucket lebih besar,
ketinggian permukaan galian lebih tinggi, jangkuan pendek ketinggian muat
lebih tinggi, cycle time swing lebih lama. Hal ini bukan berarti produksinya
lebih rendah, karena besar bucketnya lebih besar dari pada back hoe. Kelebihan
excavator adalah bisa mendistribusikan muatan keseluruh bagian vessel
dengan merata. Artinya lebih mudah dalam mengatur muatan sehingga dump
truck bisa seimbang. Biasanya back hoe pada Komatsu bucketnya kecil, seperti
PC 300 kebawah, sedangkan oading shovel, bucket lebih besar seperti PC 400
keatas. Ekskavator digunakan dalam berbagai cara:
a. Penggalian parit , lubang, yayasan
b. Material handling
c. Sikat pemotongan dengan lampiran hidrolik
d. Kehutanan bekerja
e. Pembongkaran
f. Umum grading / lansekap
g. Angkat berat, misalnya mengangkat dan menempatkan pipa
h. Pertambangan , khususnya, tapi tidak hanya terbuka penambangan
i. Sungai pengerukan
j. Mengemudi tumpukan , dalam hubungannya dengan Pile Driver
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan excavator
adalah Kapasitas bucketnya, Kondisi kerja, bisa menggali pada daerah yang
lunak sampai keras, tetapi. bukan tanah asli berupa batuan keras. Bila batuan
keras pe rlu dilakukan blasting atau ripping lebih dulu. Untuk tanah yang keras,
bila operator mempunyai skill yang kurang bisa. mengakibatkan tekanan
hydraulic yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan kerusakan atau usia alat
yang pendek. Tinggi permukaan galian untuk back hoe bisa mencapai 6 meter,
untuk loading shovel bisa mencapai 10 meter. Mobilitas cukup baik, karena
menggunakan track shoe yang digerakkan secara hydraulic, tetapi bukan

vi
berarti mampu berjalan jauh, hal ini bisa mengakibatkan panas pada travel
motornya. Oleh karenanya parjalanan yang jauh, tiap - tiap 1 km diperlukan
berhenti kira-kira 10 menit. Medan kerja mampu didaerah yang agak sempit
sekalipun (kurang dari 25 meter) tergantung jenis dumptruck yang digunakan.
Landasan kerja yang kurang baikpun (lembek) masih bisa beroperasi, bila perlu
bisa menggunakan bantuan landasan kerja dari kayu bulat yang ditata
walaupun tanah yang dibawahnya sangat lembek. Efisiensi dari alat ini sangat
dipengaruhi oleh skill operator dan kualitas mekanik.

5. Dump Truck
Sebuah truk dump adalah sebuah truk digunakanuntuk mengangkut
material lepas (seperti pasir , kerikil , atau kotoran ) untuk konstruksi . Sebuah
truk dump khas dilengkapi dengan hidrolik tidur terbuka-kotak dioperasikan
berengsel di bagian belakang, depan yang dapat diangkat untuk memungkinkan
isi yang akan disimpan di tanah di belakang truk di tempat pengiriman. Di
Inggris dan Australia istilah ini berlaku untuk jalan konstruksi pabrik-off saja,
dan kendaraan jalan dikenal sebagai tipper, truk tipper (Inggris) atau truk ujung
(AU). Jenis dump truck:
a. Standar dump truck
Sebuah truk dump standar adalah chassis truk dengan tubuh dump mount ke
frame . Tempat muatan yang dibesarkan oleh ram hidrolik dipasang di bawah
depan tubuh Dumper antara frame, dan bagian belakang tempat tidur adalah
engsel di bagian belakang ke truk. Tailgate dapat dikonfigurasi untuk ayunan
pada engsel atau dapat dikonfigurasi di "Angkat Tinggi Tailgate" format
dimana pneumatik domba mengangkat pintu gerbang terbuka dan di atas tubuh
dump.
b. Dump Truck Artikulasi
Sebuah truk dump diartikulasikan, atau "Yuke" di dunia konstruksi,
memiliki engsel antara taksi dan kotak dump, tetapi berbeda dari truk trailer
semi di taksi adalah fixture permanen, bukan kendaraan dipisahkan. Pengarah
ini dicapai melalui domba hidrolik yang poros seluruh taksi, daripada rak dan
pinion kemudi pada as roda depan. Kendaraan ini sangat beradaptasi dengan

vi
medan kasar. Sejalan dengan penggunaan di medan kasar, jarak yang lebih jauh
dan terlalu permukaan datar cenderung menyebabkan masalah driveline, dan
kegagalan.Artikulasi truk sering disebut sebagai modern scrap, dalam arti
bahwa mereka membawa jauh lebih tinggi beban pemeliharaan dari truk
kebanyakan. Lihat massa pertama diproduksi diartikulasikan dump truck
(pengangkut diartikulasikan)
c. Dump Truck Transfer
Sebuah dump transfer adalah dump truk standar yang menarik trailer yang
terpisah yang juga dapat diisi dengan agregat ( kerikil , pasir , aspal , klinkers,
salju, kayu chip, campuran triple, dll). Wadah agregat kedua, ( kotak B ) pada
trailer, didukung baik oleh seorang, pneumatik motor listrik atau garis
hidrolik,. Hal gulungan di atas roda kecil, naik di rel dari bingkai trailer, ke
tempat pembuangan utama kosong (A) kotak. Ini memaksimalkan kapasitas
muatan tanpa mengorbankan manuver dari dump truck standar.
d. Dump Truk Off
Off-road dump truck lebih mirip dengan konstruksi berat peralatan atau
kendaraan rekayasa daripada yang mereka lakukan dump truk jalan raya Off-
road dump truck digunakan ketat off-road untuk pekerjaan berat kotoran
pertambangan dan pengangkutan. Ada dua bentuk utama: frame kaku dan
bingkai mengartikulasikan.

Sumber : eprints.undip.ac.id/22326/1/full_paper.pdf

vi
BAB III

METODE PENYUSUNAN TUGAS

3.1 Metodologi Pembuatan Tugas

Metodologi penyusunan tugas kami buat berdasarkan tahap-tahap yang


kami lalui dalam menyelesaikan tugas besar Peminahan Tanah Mekanis.

START

KUNJUNGAN
LAPANGAN

DATA VISUAL DATA


LAPANGAN LAPANGAN

LAPORAN

SELESAI

vi
3.1 Waktu Pengumpulan Data

Proses pengumpulan data kami mulai dengan mendatangi sebuah


perusahaan konstruksi PT. Jaya Konstruksi di kantornya jalan brigjen soedarto
dan pada hari itu juga kepala kantor PT. Jaya Konstruksi meminta kami untuk
meminta data di bedeng proyek bertemu dengan kepala proyek Banjir Kanal
Timur seksion 3 akan tetapi kepala proyek Banjir Kanal Timur seksion 3 sedang
tidak ada di tempat dan baru pulang beberapa hari kemudian. Setelah beberapa
hari kemudian kita diminta untuk membuat surat resmi dari universitas dan
mengirimkannya ke Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana. Persetujuan
permintaan data kita terima setelah 4 hari kemudian, setellah menerima surat
persetujuan kita diminta untuk ke bagian program dari Balai Besar Wilayah
Sungai Pemali Juana dan setelah itu kita di arahkan ke bagian pelaksanaan Balai
Besar Wilayah Sungai Pemali Juana. kita membutuhkan waktu sekitar bulan
untuk mendapat data Pemindahan Tanah Mekanis di proyek Banjir Kanal
Timur.

vi
eprints.undip.ac.id/22326/1/full_paper.pdf

https://edoc.pub/queue/49129903-alat-alat-berat-ptm-pdf-free.html

vi
BAB 4

ANALISIS DATA DAN BIAYA

4.1 Excavator

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan excavator sebagai alat untuk mengambil tanah dan memindahkan
tanah ke dump truck.. Jumlah excavator yang digunakan ada 5 buah.

4.1.1 Siklus Kerja Alat

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan excavator dengan kapasitas volume bucket 0,91 m3. Adapun siklus
kerja dari alat excavator ini adalah Load Bucket ( Menggali ) lalu ke Swing With
Load ( Manuver ) lalu ke Dump Load ( Membuang ) lalu ke Return Swing ( Manuver
kembali ) dan kembali ke Load Bucket ( Menggali ) seperti pada gambar 4.1.

Load Bucket Swing With Load


( Menggali ) ( Manuver )

Return Swing Dump Load


( Manuver kembali ) ( Membuang )

Gambar 4.1 Siklus Kerja Excavator

vi
4.1.2 Data dan Perhitungan

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan excavator sebagai alat untuk mengambil tanah dan memindahkan
tanah ke dump truck.. Data perhitungan :

1. Berdasarkan Penamatan :

a. Load Bucket = 30 detik

b. Swing With Load = 20 detik

c. Dump Load = 12 detik

d. Return Swing = 15 detik


e. Total siklus waktu = 77 detik
f. Volume bucket excavator = 0,91 m3
g. Volume bucket truck = 35 m3
Volume 𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 35
h. Jumlah loading = = = 38,46 = 39 kali
Volume 𝑏𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟 0,91

i. Load time = Jumlah loading × Total siklus waktu


= 39 × 77 detik
= 3.003 detik
= 50,05 menit
2. Perhitungan Produksi Ideal Excavator :

a. Koeisien = 0,3 – 0,5

b. Volume Galian = 400.170 m3

c.Waktu Kerja = 8 jam

d. Kedalaman = 3 meter

e. Optimum height = Koeisien x Kedalaman galian


= 0,5 × 3 meter
= 1,5 meter
f. Maximum digging =3m

vi
g. Volume bucket excavator = 0,91 m3

h. Angle of swing = 60o

i. Fill factor ( Tanah padas ) = 90 % ( Tabel 4.1 )

Tabel 4.1 Tabel Fill Factor

Material BFF (%).

Pasir dan Kerikli 80 - 110

Lempung keras 90 - 100

Lempung basah 65 - 95

Batuan dengan peledakan buruk 40 -70

Batuan dengan peledakan baik 70 - 90

Sumber : Construction Methods and Management, 1998.


60
j. Ideal Production =( ) × volume bucket exca × fill factor
𝐶𝑦𝑐𝑙𝑒 𝑇𝑖𝑚𝑒
60
=( ) × 0,91 m3 × 0,9
20

= 2,457 m3/min
= 147,42 m3/hour

𝑀𝑎𝑥 𝑑𝑖𝑔𝑔𝑖𝑛𝑔
k. Percent optimum height = 𝑂𝑝𝑡𝑖𝑚𝑢𝑚 ℎ𝑒𝑖𝑔ℎ𝑡

3m
= 1,5 m

= 2 = 200 % > 160 %

l. Height swing factor = 0,96 ( Tabel 4.2 )

Tabel 4.2 Tabel Faktor untuk Tinggi Cut dan Sudut


Efek Swing pada Produksi Sekop
Percent Angle of Swing ( Degress)
Optimum
45 60 75 90 120 150 180
Depth (%)
40 0,93 0,89 0,85 0,8 0,72 0,65 0,59
60 1,10 1,03 0,96 0,91 0,81 0,73 0,66
80 1,22 1,12 1,04 0,98 0,86 0,77 0,69

vi
Tabel 4.2 Tabel Faktor untuk Tinggi Cut dan Sudut
Efek Swing pada Produksi Sekop ( lanjutan )
Percent Angle of Swing ( Degress)
Optimum
45 60 75 90 120 150 180
Depth
100 1,26 1,16 1,07 1 0,88 0,79 0,71
120 1,2 1,11 1,03 0,97 0,86 0,77 0,7
140 1,12 1,04 0,97 0,91 0,81 0,73 0,66
10 1,03 0,96 0,9 0,85 0,75 0,67 0,62
Sumber : Peurioy, et. Al, 2006

m. The adjusted ideal production = Ideal Production × Height swing factor

= 147,42 m3/hour × 0,96

= 141,52 m3/hour

Volume Galian
n. Lama pekerjaan = 𝐼𝑑𝑒𝑎𝑙 𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 × 𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑒𝑥𝑐𝑎𝑣𝑎𝑡𝑜𝑟

400.170 m3
= 147,42 × 6

= 452,41 jam

Jika excavator bekerja selama 8 jam perhari maka waktu yang digunakan untuk
menggali tanah dengan volume 400.170 m3 adalah 56,55 hari. Namun karena ada
faktor-faktor lain sseperti cuaca, maka waktu tidak dapat dihitung secara tepat.

4.2 Dump Truck

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan dump truck yang diunakan untuk memindahkan tanah dari proyek ke
disposal yang telah di tentukan. Dump truck yang digunakan bertipe Hino
FM260PS.

4.2.1 Siklus Kerja Alat

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan dump truck bertipe Hino FM260PS yang berjumlah 20 buah berkerja
secara bergantian dalam melakukan pengangkutan tanah. Adapun siklus kerja dari
dump truck dapat diperlihatkan pada gambar 4.2.

vi
Gambar 4.2. Siklus Kerja Dump Truck
Sumber : Peurioy, et. Al, 2006
4.2.2 Data dan Perhitungan

1. Perhitungan

a. Kecepatan maksimum = 35 km/jam

b. Volume bucket truck = 35 m3

c. Dump truck tersedia = 20 buah

d. Volume fill = 400.170 m3

e. Jarak bank menuju proyek = 3400 m = 3,4 km

f. Loading time, T1 = 20 menit

g. Waktu jalan , T2 = 25 menit

h. Dump time, T3 = 1,5 menit

i. Waktu jalan (without load),T4 = 20 menit

j. Total siklus waktu = T1 + T2 + T3 + T4

= 20 + 25 + 1,5 + 20

= 66,5 menit

k. Waktu kerja sehari (jam 8.00-16.00) = 8 jam

= 480 menit

vi
𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑖
l. Jumlah siklus kerja truck sehari = × no. truck
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘

480
= 66,5 × 20

= 144,36 kali/hari

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑓𝑖𝑙𝑙
m. Total siklus kerja truck = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝐵𝑢𝑐𝑘𝑒𝑡 𝑇𝑟𝑢𝑐𝑘

400.170
= 35

= 11.433,43 kali

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘


n. Total hari kerja truck = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑘𝑙𝑢𝑠 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑡𝑟𝑢𝑐𝑘 𝑠𝑒ℎ𝑎𝑟𝑖

11.433,43
= 144,336

= 79,21hari / 80 hari

𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 (𝑚𝑖𝑛/ℎ𝑟)
o. Production (Truck) = 𝑇𝑟𝑘 𝑐𝑦𝑐 𝑡𝑖𝑚𝑒 (min) × trk vol × no. trk

10 𝑚𝑖𝑛/ℎ𝑟
= × 35m3 × 20
42,5 min

= 164,71

𝑊𝑜𝑟𝑘𝑖𝑛𝑔 (𝑚𝑖𝑛/ℎ𝑟)
p. Production (Loader) = 𝐿𝑜𝑎𝑑𝑒𝑟 𝑐𝑦𝑐 𝑡𝑖𝑚𝑒 (min) × bucket vol

10 𝑚𝑖𝑛/ℎ𝑟
= × 0,91m3/hr
13 min

=
0,7 m3/hr

Waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan tanah sebesar 400.170 m3


menggunakan dump truck yang bervolume 35 m3 adalah selama ± 80 hari.

4.3 Dozer
Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan dozer yang berperan sebagai alat pemindahan tanah yang
pekerjaannya adalah meratakan tanah dengan cara mendorong tanah. Proyek Banjir

vi
Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana menggunakan dozer
dengan tipe Komatsu D885E-5S-2.

4.3.1 Siklus Kerja Alat

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan dozer yang berjumlah 1 buah. Adapun siklus kerja dari dozer dapat
diperlihatkan pada gambar 4.3.

Maneuver

Push Return

Gambar 4.3 Siklus kerja Dozer

4.3.2 Data dan Perhitungan

1. Perhitungan :

a. Cooefficient of Traction = 0,33 ( Tabel 4.3 )

Tabel 4.3 Tabel Cooefficient of Traction


Rubber Crawler
Surface
Tires Tracks
Dry, rough concrete 0,8 - 1 0,45
Dry, Clay 0,5 - 0,7 0,9
Wet, Clay 0,4 - 0,5 0,7
Wet sand and gravel 0,3 - 0,4 0,35
Loose, dry sand 0,3 - 0,3 0,3
Dry snow 0,2 0,15 - 0,35
Ice 0,1 0,1 - 0,25
Sumber : Peurifoy, et. Al, 2006

b. Weight = 13867,1 lb

c. Tractive Effort ( Force ) = Coefficient of Traction × Weight

= 0,3 × 13867,1 lb

= 4160,13 lb

vi
d. Width blade, W = 0,65 m = 0,71 yd

e. Height blade, H = 0,79 m = 0,86 yd

f. Length blade, L = 2,44 m = 2,67 yd

g. Capacity of straight or angle blade, Vs = 0,8 × W × H2

= 0,8 × 0,71 yd × 0,862 yd

= 0,42 lcy

h. Blade load ( lcy ) = 0,0139 × H × W × L

= 0,0139 ×0,86 yd×0,71 yd × 2,67yd


= 0,023 lcy
i. Push Time = 5,316 min

j. Return Time = 2,791 min

k. Manuver time = 0,1 min

60 min × 𝐵𝑙𝑎𝑑𝑒 𝑙𝑜𝑎𝑑


l. Production ( lcy hour ) = 𝑃𝑢𝑠ℎ 𝑡𝑖𝑚𝑒+𝑟𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑡𝑖𝑚𝑒+𝑚𝑎𝑛𝑒𝑢𝑣𝑒𝑟 𝑡𝑖𝑚𝑒

60 min× 0,023 lcy


= 5,316 min + 2,791 min + 0,1 min

= 0,168 lcy/hr

m. One way push distance, D = 1150 m

= 3772,97 ft

n. Net power ( hp ) = 70 hp

net hp × 330
o. Production ( lcy ) = 𝐷+5

70 hp × 330
= 3772,97 ft +5

= 6,11 lcy

vi
Tabel 4.4 Correction Factor for Dozer Production

Sumber : Peurifoy, et. Al, 2006


p. Ideal production = 170 lcy/hr

q. Operator average, a = 0,75

r. Material, b = 0,7

s. Slot dozing, c = 1,2

t. Job efficiency, d = 0,83 ( 50 – min hour )

u. Grade (0O), e = 1%

vi
Gambar 4.4 Grafik Grade Correction factor
Sumber : Peurifoy, et. Al, 2006
v. 𝛾b = 108 pcf

= 108 pcf × 27

= 2916 lb/bcy

w. Swell, % = 12%

𝛾b
= 1+ Swell (%)

2916 lb/bcy
= 1+ 0,12

= 2604 lb/bcy

x. Standard conition = 2300 lb/bcy

𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟𝑑 𝑐𝑜𝑛𝑖𝑡𝑖𝑜𝑛
y. Material weight correction = 𝑆𝑤𝑒𝑙𝑙 𝑓𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟

2300 lb/bcy
= 2604 lb/bcy

= 0,88

vi
z. Total correction = a + b+ c+ d + e + Material weight correction
= 0,75 + 0,7 + 1,2 + 0,83 + 1 + 0,88

= 0,46

aa. Production = Max production × Total correction factor

= 170 lcy/hr × 0,46

=78,2 lcy/hr

=78,2 / 1,12 bcy/hr

=69,8 bcy/hr

4.3 Roller
Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan roller sebagai alat pemadatan tanah. Roller yang digunakan adalah
tipe Bomag BW100AD.

4.3.1 Siklus Kerja Alat

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
menggunakan 1 buah roller dengan tipe Bomag BW211D-40 berkapasitas 2-3 ton,
Adapun siklus kerja dari roller ini adalah :

Forward rolling ke arah


Return ke arah kembali
depan

4.2.2 Data dan Perhitungan

1. Perhitungan

a. Compacted width per roller pass, W = 1150 m

= 3772,97 ft

b. Averange roller speed, S ( mph ) = 2,3 mph

c. Compacted lift (layer) thhickness, L ( in ) = 15 cm

vi
= 5,99 in

= 0,49 ft

d. Number of passees required to achieve there quired density, P = 7 kali

W × S × L × 1,6
e. Compacted volume (cuyd) per hour = 7

3772,97 ft × 2,3 mph × 0,49 ft × 1,6


= 7

= 971,91 cuyd/hr

vi
BAB 5

PERHITUNGAN RENCANA ANGGARAN BIAYA

5.1 Analisis Biaya

Berikut ini adalah tabel harga sewa alat dan upah operator berdasarkan jenis
alat dan tipe dari alat berat :

Tabel 5.1 Harga Sewa Alat Berat dan Upah Operator


Harga Harga Sewa/Hari Upar Operator/Hari
No Nama Alat Tipe
Sewa/Jam (8 Jam) (8 Jam)
Rp 175.000
1 Excavator Zx200 Rp 655.000 Rp 5.240.000
Rp 100.000
2 Dump Truck Hino Rp 127.000 Rp 1.016.000
Rp 175.000
3 Dozer Komatsu 31E Rp 680.000 Rp 5.440.000
Rp 175.000
4 Roller Bomag Rp 505.000 Rp 4.040.000
Sumber : Pembangunan Umum Kota Semarang

5.1.1 Harga Persaingan Solar Industri/HSD

Berikut adalah tabel harga solar industri/HSD berdasarkan pertamina


periode Juni 2019 :

Tabel 5.2 Harga Solar/HSD Berdasarkan Pertamina Periode Juni 2019


Sumber Jenis Produk Harga Keterangan
Pertamina Solar Industri/HSD Rp 5.150 Nett
Sumber : Pertamina Persero Tbk.

5.2 Biaya yang dikeluarkan

1. Excavator

a. Biaya Sewa = Biaya Sewa Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

= 5.240.000 × 57 hari

= Rp. 298.680.000

b. Biaya Operator = Upah Operator Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

vi
= 175.000 × 57 hari

= Rp. 9.975.000

c. Biaya Bahan Bakar = ( Jml. Bahan bakar perhari) ×Hari kerja × Harga bhn bkr

= (20 liter × 8 jam) × 57 hari × 5.150

= Rp. 46.968.000

d. Total = Biaya Sewa + Biaya Operator + Biaya Bahan Bakar

= Rp. 298.680.000+ Rp. 9.975.000+ Rp. 46.968.000

= Rp. 392.616.000

2. Dump Truck

a. Biaya Sewa = Biaya Sewa Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

= 1.016.000 × 83 hari

= Rp. 84.328.000

b. Biaya Operator = Upah Operator Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

= 100.000 ×83 hari

= Rp. 8.300.000

c. Biaya Bahan Bakar = ( Jml. Bahan bakar perhari) ×Hari kerja × Harga bhn bkr

= (30 liter × 8 jam) × 83 hari × 5.150

= Rp. 102.588.000

d. Total = Biaya Sewa + Biaya Operator + Biaya Bahan Bakar

= Rp. 84.328.000+ Rp. 8.300.000+ Rp. 102.588.000

= Rp. 195.216.000

vi
3. Dozer

a. Biaya Sewa = Biaya Sewa Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

= 5.440.000 × 57 hari

= Rp. 310.080.000

b. Biaya Operator = Upah Operator Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

= 175.000 ×57 hari

= Rp. 9.975.000

c. Biaya Bahan Bakar = ( Jml. Bahan bakar perhari) ×Hari kerja × Harga bhn bkr

= (20 liter × 8 jam) × 57 hari × 5.150

= Rp. 46.968.000

d. Total = Biaya Sewa + Biaya Operator + Biaya Bahan Bakar

= Rp. 310.080.000 + Rp. 9.975.000 + Rp. 46.968.000

= Rp. 367.023.000

4. Roller

a. Biaya Sewa = Biaya Sewa Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

= 4.040.000 × 57 hari

= Rp. 230.280.000

b. Biaya Operator = Upah Operator Sehari (8 Jam) × Hari Kerja

= 175.000 ×57 hari

= Rp. 9.975.000

c. Biaya Bahan Bakar = ( Jml. Bahan bakar perhari) ×Hari kerja × Harga bhn bkr

= (20 liter × 8 jam) × 57 hari × 5.150

= Rp. 46.968.000

vi
d. Total = Biaya Sewa + Biaya Operator + Biaya Bahan Bakar

= Rp. 230.280.000+ Rp. 9.975.000 + Rp. 46.968.000

= Rp. 287.223.000

5.3 Pengeluaran Semua Alat Berat yang Dipakai

a. Total = Biaya Total i excavator+ Biaya Total Dummp truck + Biaya


Total Dozer+ Biaya Total Roller
= Rp. 392.616.000 + Rp. 195.216.000 + Rp. 367.023.000
+ Rp. 287.223.000
= Rp. 1.242.078.000

vi
BAB 6

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Proyek Banjir Kanal Timur oleh Balai Besar Wilayah Sungai Pemali Juana
yang berada di daerah Kaligawe ini mengunakan alat berat berupa Excavator,
Dump Truck, Dozer dan Roller.

1. Excavator
a. Volume galian adalah 400.170 m3 dengan menggunakan 5 buah excavator
tipe Komatsu Zx200.
b. Produktifitas excavator adalah 147,42 m3/hour
c. Biaya keseluruhan pekerjaan excavator sebesar Rp. 392.616.000 dengan
estimasi penyelesaian 56,55 hari atau 57 hari.
2. Dump Truck
a. Volume bak truk sebesar 35 m3 untuk dump truck bertipe Hino FM260PS
yang berjumlah 20 buah.
b. Produktivitas dump truck dalam satu hari sebesar 164,71 m3/hour.
c. Total biaya sebesar Rp. 195.216.000 dengan estimasi penyelesaian 83 hari.
3. Dozer
a. Panjang proyek adalah 1150 menggunakan dozer Komatsu 31E.
b. Produktifitas Dozer 170 lcy/hr
c. Total biaya sebesar Rp. 367.023.000 dengan estimasi penyelesaian 83 hari
4. Roller
a. Panjang proyek adalah 1150 menggunakan Roller dengan tipe Bomag.
b. Produktifitas Roller 971,91 cuyd/hr
c. Total biaya sebesar Rp. 287.223.000 dengan estimasi penyelesaian 83 hari

vi
LAMPIRAN
No. Lampiran Gambar

Lampiran A.1

vi
vi
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Gambar

Gambar 2.1

Excavator PC 160

Gambar 2.2

Dump Truck Mitsubishi Colt Diesel

Gambar 2.3

Dozer Komatsu D20P

vi
vi

Anda mungkin juga menyukai