Anda di halaman 1dari 6

A.

Availability Index atau Mechanical Availability


Merupakan suatu cara untuk mengetahui kondisi mekanis yang sesungguhnya
dari alat yang sedang dipergunakan (untuk mengoptimalkan faktor ketersediaan). Persamaan
untuk availability index (A.I) adalah sebagai berikut,

dimana:
W = working hours atau jumlah jam kerja alat
R = repair hours atau jumlah jam untuk perbaikan

W merupakan waktu yang dibebankan kepada seorang operator suatu alat yang
dalam kondisi dapat dioperasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi pula tiap hambatan
(delay time) yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu-waktu untuk pulang
pergi ke permuka kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar, hambatan
karema keadaan cuaca, dll.

R merupakan waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu
saat perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang (spare parts) serta waktu
untuk perawatan preventif. Untuk perhitungan availability index sebagai berikut

Tabel 6.15 Availibility Index

B. Effective Utilization
Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dimanfaatkan untuk kerja produktif (untuk mengukur kinerja peralatan). Effective utilization
sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Persamaannya adalah:
W+R+S=T
dimana:
W= working hours atau jumlah jam kerja alat
R= repair hours atau jumlah jam untuk perbaikan
S= standby hours atau jumlah jam suatu alat yang tidak dipergunakan padahal
alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi.
T= total hours available atau scheduled hours atau jumlah jam kerja yang
tersedia.

Untuk perhitungan Effective utilization sebagai berikut:

Tabel 6.16 Effective Utilization

VI.4.3.2 Produktivitas Alat


VI.4.3.2.1 Produktivitas Alat Gali Muat
Alat gali muat yang akan digunakan adalah Komatsu PC160LC-8, karena
kapasitasnya mencukupi dan alat ini dijual di Indonesia. Perhitungan produktivitas dari alat
gali muat digunakan beberapa asumsi diantaranya:

 Bucket Fill Factor = 1


 Standar swing angle = 45º – 90º
 Kemampuan alat = 1 (Normal) (60%)
 Efisiensi kerja = 83%

Tabel 6.17 Cycle Time Excavator


Tabel 6.18 Asumsi yang Digunakan untuk Menentukan Produktivitas

DATA
Variabel Keadaan Nilai
* Faktor mangkuk k Mudah 1.00
* Waktu edar standar (Cms) min. Sedang 23.00
* Faktor konversi f Normal (60%) 1.00
* Efisiensi kerja pekerja Ef Average 0.83
* Availability Av 0.75

Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja
dengan waktu kerja yang tersedia. Dalam keadaan di lapangan tentu saja efisiensi kerja tidak
bisa mencapai 100% karena berbagai hambatan-hambatan baik itu langsung dari operator
maupun dari alat.

Selain itu, waktu edar atau cycle time adalah salah satu hal yang paling penting.
Semakin besar nilai waktu edar berarti semakin kecil nilai produktivitasnya. Waktu edar suatu
alat gali muat adalah penjumlahan dari waktu gali, waktu swing penuh, waktu tuang, waktu swing
kosong, dan delay. Waktu edar dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya:
1. Tahanan gali material yang dimuat.
2. Bobot isi material yang digali.
3. Fragmentasi material.
4. Kedalaman galian.
5. Ketinggian jenjang penggalian.
6. Sudut ayunan.

Tabel 6.19 Produktivitas Komatsu PC 160LC-8


Keterangan Satuan Tipe Alat
Jenis Excavator Backhoe
Model alat PC 160 LC-8
Kapasitas mangkuk q1 0.85
m3
Faktor mangkuk k 1.00
Availability Alat 0.75
Efisiensi kerja alat E=Av x Ef 0.62
Produksi per siklus q=q1xk LCM 0.85
Waktu edar standar Cms min. 0.38
Faktor konversi f 1.00
Waktu edar C m=C ms x f min. 0.38
Swell Factor SF 0.85
Produktivitas Q=q x (60/Cm) x E LCM/Jam 82.82
BCM/Jam 70.40
Setelah mengetahui target produksi tiap tahunnya dan produktivitas alat gali muat,
maka kita dapat menghitung berapa alat gali muat yang dibutuhkan dalam satu tahun untuk
mendukung pencapaian target produksi.

Tabel 6.20 Rekapitulasi Kebutuhan Alat Gali Muat


Tahun Target
ke- Produktivitas Alat (BCM/jam) Produksi(BCM/jam)
Kebutuhan Alat
1 70.40 59.46 0.84 1
2 70.40 46.95 0.67 1
3 70.40 50.08 0.71 1
4 70.40 51.00 0.72 1
5 70.40 48.35 0.69 1
6 70.40 34.24 0.49 1

VI.4.3.2.2 Produktivitas Alat Angkut


Alat angkut yang akan digunakan ialah Hino Dutro 110 HD, digunakan alat
angkut jenis ini karena dinilai kapasitasnya akan mencukupi dan ground pressure alat
terhadap tanah tidak terlalu besar, hingga tidak akan amblas.

Produktivitas alat angkut juga dipengaruhi oleh waktu edar alat angkut itu
sendiri. Waktu edar suatu alat angkut ialah penjumlahan dari waktu spotting sebelum isi,
waktu isi, waktu jalan penuh waktu spotting sebelum tuang, waktu tuang, waktu jalan kosong
dan waktu antrean. Waktu edar alat angkut dipengaruhi beberapa faktor diantaranya:
 Kondisi loading point yaitu lokasi dimana pemuatan material dilakukan.
 Kondisi jalan pengangkutan, termasuk kemiringan jalan, lebar jalan, belokan,
persimpangan serta keadaan fisik dari jalan.
 Pola pemuatan material.

Tabel 6.21 Efisiensi Rata-Rata


Tabel 6.22 Jumlah Pengisian Alat Angkut
Alat Angkut
Spek Satuan Nilai
Model Alat Hino Dutro 110 HD
Volume Bucket Exca BCM 0.85
Density Material Rata-rata ton/m3 1.54
Tonase Bucket Exca (ton) ton 1.31
Heaped Capacity Truck (ton) ton 5.20
Bucket Factor 1.00
LCM 6.10
Volume Maximum Truck (LCM)
Nett BCM 5.19
3.97
Jumlah Pengisian
4.00

Tabel 6.23 Parameter Produktivitas Alat Angkut


Deskripsi Simbol Satuan Nilai
Volume Angkut Hauler C BCM 3.40
Efficiency Factor CF 0.64
Number of Cycle n 4
Cycle Time of Loader CTL min 0.38
Loaded Truck Speed V1 m/min 416.67
Empty Truck Speed V2 m/min 583.33
Dumping Time T1 min 0.33
Positioned Time T2 min 0.33
Diasumsikan bahwa kecepatan maksimal truk isi adalah 40 km/jam dan
kecepatan maksimal truk kosong adalah 50 km/jam. Memerhatikan kesehatan dan
keselamatan kerja. Setelah itu dilakukan perhitungan terhadap produktivitas terhadap alat
angkut Hino Dutro 110 HD tersebut.

Tabel 6.24 Produktivitas dan Jumlah Alat Angkut yang Dibutuhkan


Parameter/Tahun ke- 1 2 3 4 5 6
Hauling distance D m 1483.57 1696.75 1781.99 1839.06 1672.88 1616.47
CT of dump truck CTD min. 8.30 9.18 9.53 9.77 9.08 8.85
Trips per hour 7.23 6.54 6.29 6.14 6.61 6.78
Produktivitas P BCM/jam 15.69 14.19 13.67 13.34 14.35 14.72
Target Produksi BCM/jam 59.46 46.95 50.08 51.00 48.35 34.24
Kebutuhan Truk n Unit 4 4 4 4 4 3

VI.4.3.2.3 Match Factor


Setelah memperoleh tabel tersebut, kita dapat memperkirakan berapa jumlah truk
dan alat gali muat yang kita butuhkan setiap tahun. Namun, satu pertimbangan lagi yang tidak
boleh diabaikan ialah mengenai match factor. Match factor adalah faktor yang dapat
memperlihatkan kecocokan antara jumlah alat angkut dan alat gali muat.
Match factor dihitung untuk melihat apakah akan terjadi antrean di
lapangan atau tidak. Match factor dihitung menggunakan rumus:

Tabel 6.25 Match Factor Setiap


Tahunnya
Tahun Kebutuhan Cycle Time Match
ke- Truk Exca Truk Exca Factor
1 4 1 8.30 0.38 0.74
2 4 1 9.18 0.38 0.67
3 4 1 9.53 0.38 0.64
4 4 1 9.77 0.38 0.63
5 4 1 9.08 0.38 0.68
6 3 1 8.85 0.38 0.52

Anda mungkin juga menyukai