dimana:
W = working hours atau jumlah jam kerja alat
R = repair hours atau jumlah jam untuk perbaikan
W merupakan waktu yang dibebankan kepada seorang operator suatu alat yang
dalam kondisi dapat dioperasikan, artinya tidak rusak. Waktu ini meliputi pula tiap hambatan
(delay time) yang ada. Termasuk dalam hambatan tersebut adalah waktu-waktu untuk pulang
pergi ke permuka kerja, pindah tempat, pelumasan dan pengisian bahan bakar, hambatan
karema keadaan cuaca, dll.
R merupakan waktu untuk perbaikan dan waktu yang hilang karena menunggu
saat perbaikan termasuk juga waktu untuk penyediaan suku cadang (spare parts) serta waktu
untuk perawatan preventif. Untuk perhitungan availability index sebagai berikut
B. Effective Utilization
Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang tersedia dapat
dimanfaatkan untuk kerja produktif (untuk mengukur kinerja peralatan). Effective utilization
sebenarnya sama dengan pengertian efisiensi kerja. Persamaannya adalah:
W+R+S=T
dimana:
W= working hours atau jumlah jam kerja alat
R= repair hours atau jumlah jam untuk perbaikan
S= standby hours atau jumlah jam suatu alat yang tidak dipergunakan padahal
alat tersebut tidak rusak dan dalam keadaan siap beroperasi.
T= total hours available atau scheduled hours atau jumlah jam kerja yang
tersedia.
DATA
Variabel Keadaan Nilai
* Faktor mangkuk k Mudah 1.00
* Waktu edar standar (Cms) min. Sedang 23.00
* Faktor konversi f Normal (60%) 1.00
* Efisiensi kerja pekerja Ef Average 0.83
* Availability Av 0.75
Efisiensi kerja adalah perbandingan antara waktu yang dipakai untuk bekerja
dengan waktu kerja yang tersedia. Dalam keadaan di lapangan tentu saja efisiensi kerja tidak
bisa mencapai 100% karena berbagai hambatan-hambatan baik itu langsung dari operator
maupun dari alat.
Selain itu, waktu edar atau cycle time adalah salah satu hal yang paling penting.
Semakin besar nilai waktu edar berarti semakin kecil nilai produktivitasnya. Waktu edar suatu
alat gali muat adalah penjumlahan dari waktu gali, waktu swing penuh, waktu tuang, waktu swing
kosong, dan delay. Waktu edar dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya:
1. Tahanan gali material yang dimuat.
2. Bobot isi material yang digali.
3. Fragmentasi material.
4. Kedalaman galian.
5. Ketinggian jenjang penggalian.
6. Sudut ayunan.
Produktivitas alat angkut juga dipengaruhi oleh waktu edar alat angkut itu
sendiri. Waktu edar suatu alat angkut ialah penjumlahan dari waktu spotting sebelum isi,
waktu isi, waktu jalan penuh waktu spotting sebelum tuang, waktu tuang, waktu jalan kosong
dan waktu antrean. Waktu edar alat angkut dipengaruhi beberapa faktor diantaranya:
Kondisi loading point yaitu lokasi dimana pemuatan material dilakukan.
Kondisi jalan pengangkutan, termasuk kemiringan jalan, lebar jalan, belokan,
persimpangan serta keadaan fisik dari jalan.
Pola pemuatan material.