Anda di halaman 1dari 8

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Alat Mekanis

3.1.1 Excavator
Excavator atau Excapator (Mesin pengeruk) adalah salah satu alat
berat yang terdiri dari mesin di atas roda khusus yang dilengkapi dengan
lengan (arm), alat pengeruk (bucket), keranjang dan rumah rumah dalam
sebuah wahana putar dan digunakan untuk penggalian (akskavasi).Biasanya
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan berat berupa penggalian tanah
yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh tangan manusia. Pengertian
ini didasarkan dari asal-usul Excavator yang diciptakan sebagai alat
penggali tanah untuk membangun rel kereta api, serta dari kata “excavation”
yang berasal dari bahasa Inggris yang berarti “pengggalian” atau mesin
penggali

3.1.2 Dump Truck Hino


Dump Truck Hino adalah kendaraan jenis yang digunakan untuk
pengangkutan (Hauling) dan peninbunan (Dumping) bahan materiel seerti
pasir, kerikil atau tanah untuk keperluan kontruksi. Dump Truckdapat
memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (500 Meter-
UP).Isi muatannya diisikan oleh alat pemuat, sedangkan untuk
membongkar alat berat ini dapat bekerja sendiri dengan mengankat bagian
bak dengan menggunakan teknologi hidrolik.

12
3.2 Parameter Produksi Alat Mekanis

Produksi dinyatakan dalam satuan berat atau volume per satuan


waktu. Untuk memperoleh angka produksi ada empat parameter pokok yang
harus diperhitungan yaitu:

3.2.1 Efisiensi Kerja


Efisiensi dipengaruhi oleh tiga faktor penting yaitu, operator, kondisi
alat, dan kondisi yang tidak dapat ditolak kehadirannya seperti cuaca yang
tidak kondusif, berkurangnya efisiensi kerja disebabkan oleh operator dan
kondisi alat yang sudah tua, dan masalah teknis lainnya.
Dalam perhitungan efisiensi kerja ada dua komponen yang harus
diperhatikan yaitu:
a. Waktu Produktif
Waktu produktif adalah waktu yang digunakan alat untuk
berproduksi sampai akhir operasi.
1) Waktu efektif yaitu waktu yang benar – benar digunakan alat untuk
berproduksi.
2) Waktu delay (waktu hambatan) yang terdiri dari pengecekan alat,
memanaskan alat, memindahkan ketempat lain, keperluan operator,
pengisian bahan bakar dan ganguan cuaca.
3) Waktu repair (perbaikan alat mekanis) yaitu perbaikan saat
berlangsung maupun saat perbaikan di Workshop.
4) Waktu stand by yaitu jam yang tidak dipakai padahal alat tidak rusak
sedang kegiatan penambangan dalam keadaan operasi.

b. Waktu non produktif


Yaitu waktu yang tersedia dalam satu shift tetapi tidak digunakan
untuk kegiatan produksi. waktu nonproduktif meliputi, waktu istirahat,
waktu persiapan awal/akhir shift.

13
Secara umum, untuk menentukan efisiensi kerja alat dapat
digunakan persamaan:
Waktu Efektif
Efisiensi kerja = x 100 %................(1)
Waktu Kerja Tersedia

3.2.2 Jenis Material


Jumlah material umumnya dinyatakan dalam volume asli yang belum
terberai atau volume bank (insitu). Sedangkan material yang dimuat atau
diangkut berupa material lepas (Loose).Perubahan dari kondisi asli material
membentuk material berai setelah penggalian dikuantitatifkan agar hasilnya
dapat digunakan sebagai parameter penentu produksi.
a. Faktor Pengembangan (swell factor)
Swell Factor merupakan faktor pengembangan volume material
apabila material tersebut lepas atau tergali dari tempat aslinya. Untuk
mengetahui berapa besar volume pengembangan tersebut, maka dapat
menggunakan persamaan berikut:
Volume Insitu
Swell Factor = x 100 %...........(2)
Volume Loose

b. Faktor Pengisian (Fill Factor)


Untuk menentukan Fill Factor( factor pengisian ) dari bucket alat
gali - muat dapat di hitung dengan menggunakan 2 cara yaitu :
a) Metode perhitungan
Metode perhitungan ini biasanya dilakukan perhitungan
langsung dilapangan Persamaan yang digunakan untuk menghitung
Fill Factor yaitu:
Kapasitas Bucket (Kb)
Fill Faktor = x 100 %................(3)
Kapasitas Teoritis (Kt)

14
Faktor pengisian adalah faktor perbandingan antara kapasitas
nyata dan kapasitas teoritis suatu alat mekanis. Faktor pengisian
sangat perlu untuk alat muat karena jumlah pengisian material
setiap bucket berbeda – beda.

b) Metode Caterpillar
Yaitu dengan cara pengamatan dan perbandingan langsung
pada saat kegiatan penggalian/pemuatan sedang berlangsung.

Sumber: Hand Book Caterpillar


Gambar 3.1
Penentuan Nilai Fill Factor Metode Caterpillar

Kedua metode tersebut bisa di gunakan untuk menghitung


nilai fill faktor ( Faktor Pengisian ). Metode perhitungan fill faktor
yang saya gunakan untuk mengamati nilai dari faktor pengisian alat
gali/muat Excavatorpada PT. Timah Investasi Mineral adalah
Metode Caterpilar.

c) Densitas Material (Material Density)


Densitas adalah berat per-unit volume dari suatu material.
Setiap material mempunyai densitas yang berbeda – beda, karena

15
dipengaruhi oleh sifat – sifat fisiknya, antara lain: ukuran partikel,
kandungan air, pori – pori dan kondisi fisik lainnya. Material padat
memiliki berat lebih besar dibanding material yang terberai.

d) Waktu Edar
Waktu edar atau cycle Time merupakan waktu yang
diperlukan oleh Excavatoruntuk menyelesaikan pekerjaan
pemindahan material satu putaran, meliputi:
1. Digging Time (waktu menggali) yaitu waktu yang digunakan
untuk menggali dan memuat material.
2. Loaded Swing Time (waktu putar dalam keadaan terisi) yaitu
waktu yang dimana memutar bucket dalam keadaan terisi
material.
3. Dumping Time (waktu menumpah) yaitu waktu yang digunakan
untuk menumpah material yang telah digali ke tumpukan
sementara atau material dari tumpukan sementara ke Dump
Truck.
4. Empety Swing Time (waktu kembali kosong) yaitu waktu yang
digunakan untuk memutar Bucket dalam keadaan kosong untuk
pengisian kembali.

Untuk menghitung cycle time alat muat dapat dirumuskan


CT = T1 + T2 + T3 + T4...............................(4)
Dimana :
CT = Cycle Time alat muat
T1 = Waktu Menggali
T2 = Waktu Swing Isi
T3 = Waktu Menumpah
T4 = Waktu Swing Kosong

16
3.2.3 Efektifitas Alat Mekanis
1. Avaibility Index
Merupakan cara untuk mengetahui kondisi mekanis alat yang
sesungguhnya dari alat yang sedang dipergunakan.Persamaan yang
digunakan adalah:
W
A.I = x 100 %..............................................(5)
W+R

Dimana :
W = “working hours” atau jumlah jam kerja
R = “repair hours” atau jumlah jam untuk perbaikan
Keterangan :
W = waktu yang dibebankan kepada operator alat mekanis dalam
kondisi padat dioperasikan, dalam hal ini termasuk hambatan–
hambatan yang ada seperti pulang dan pergi ke front
penambangan, pindah tempat, pemanasan serta pengisian bahan
bakar serta cuaca yang tidak kondusif. Akan tetapi alat mekanis
tidak mengalami kerusakan.
R = waktu terbuang akibat menunggu perbaikan di Workshop dan
perbaikan di front penambangan saat kegiatan penambangan
berlangsung, termasuk pula waktu untuk penyediaan suku cadang
serta waktu perawatan alatmekanis.
2. Physical Avaibillity/ operasional avaibility
Merupakan catatan mengenai keadaan fisik dari alat mekanis
yang digunakan persamaanya adalah:
W+S
A.I = x 100 %..............................................(6)
W+R+S

17
Dimana :
S= “standby hours” atau jumlah jam satu alat mekanis yang
tidak dapat dipergunakan padahal alat mekanis tersebut
tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi.
W+R+S = “schedule hours” atau jumlah seluruh jam jalan dimana alat
dijadwalkan untuk beroperasi.

3. Use of Avaibillity
Menunjukkan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu
alat mekanis untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat
dipergunakan (avaibillity). Persamaan yang digunakan adalah sebagai
berikut:
W
U.A = x 100 %.............................................(7)
W+S
Angka “Use of Avaibillity” digunakan untuk mengetahui seberapa
efektif alat mekanis yang dalam kondisi baik dapat dimanfaatkan.Hal
ini dapat menjadi tolak ukur seberapa baik manajemen peralatan.

4. Effektive Utilization
Menunjukkan berapa persen dari seluruh waktu kerja yang
tersedia dapat dipergunakan untuk kerja efektif .Effective
Utilizationsama dengan pengertian efesiensi kerja. Persamaan yang
digunakan sebagai berikut:
W+S
U.A = x 100 %.....................................(8)
W+R+S+T
Dimana :
W + R + S + T = “Total hours available” atau “schedule hours” atau
jumlah jam kerja yang tersedia.

18
3.2.4 Kemampuan Produksi Excavator
Kemampuan produksi alat muat Excavator dapat dirumuskan:
Kb x Ff x Ef x Sf x 60 menit/jam
P= …………………...(9)
CT
Dimana :
P = Produksi alat muat (m3/jam)
Kb = Kapasitas bucket (m3)
Ff =Fill faktor (%)
Ef =Efisiensi kerja (%)
Sf =Swell faktor (%)
CT = Cycle Time (menit)

19

Anda mungkin juga menyukai