KULIAH LAPANGAN II
Edisi ke-2
DISUSUN OLEH :
NURHAKIM
PENGANTAR
NHK-8401@Unlam.Bjb©2003-2004
DAFTAR ISI
Tinjauan Pendahuluan 1
- Sifat dan jenis material tanah / batuan 1
- Waktu Edar (Cycle time) 3
- Efisiensi Alat 5
- Produktivitas dan durasi pekerjaan 7
Bull-dozer 9
Excavator 18
Dump-truck 22
Keserasian Kerja 26
Topik Khusus 27
Tugas 32
SILABI
Prasyarat :
Telah Ambil Matakuliah Pengantar Teknologi Mineral
Uraian :
• Kunjungan ke industri pertambangan
• Observasi sistem tambang terbuka
• Pengenalan urutan Kerja dan peralatan yang dioperasikan pada kegiatan
pertambangan
• Pengenalan Aspek-aspek Tambang Terbuka, meliputi lereng tambang,
penirisan tambang, pengupasan overburden, pengembangan,
transportasi tambang, pengolahan bahan galian pasca tambang
• Pembuatan laporan teknik (engineering report) sesuai dengan studi
kasus di industri pertambangan
Pustaka :
• Pfleider, E.P., 1979, “Surface Mining”, Seeley W Mudd Series, AIME, New
York
• Crawford, Hustrulid, 1979, “Open Pit Mine Planning and Design ”, SME-
AIME, New York
• Hartman, H.L., 1987, “Introductory Mining Engineering”, John Wiley and
Sons, New York
• Rochmanhadi, 1990, “Pengantar dan Dasar-dasar Pemindahan Tanah
Mekanis”, Badan Penerbit PU – Dept. PU, Jakarta
• Partanto, 1993, “Pemindahan Tanah Mekanis”, ITB, Bandung
• Nurhakim, 2003, “Tambang Terbuka”, Teknik Pertambangan FT Unlam,
Banjarbaru
• Nurhakim, 2003, “Buku Panduan Kuliah Lapangan II”, Teknik
Pertambangan FT Unlam, Banjarbaru
• Seluruh pustaka yang berhubungan
TINJAUAN PENDAHULUAN
SIFAT DAN JENIS MATERIAL TANAH / BATUAN
Vloose
• Percent Swell = −1 x 100%
Vundisturbed
V
• Swell Factor = undisturbed x 100%
Vloose
V
• Shrinkage Factor = 1 − compacted x 100%
Vundisbturbed
Kalau angka untuk shrinkage Factor tidak ada, biasanya dianggap sama
dengan percent swell.
Pertama adalah waktu muat atau loading time (LT). Waktu muat
merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat material
ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut. Nilai
LT dapat ditentukan walaupun tergantung dari : jenis tanah, ukuran unit
pengangkut (blade, bowl, bucket, dst.), metode dalam pemuatan, dan
efisiensi alat.
Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT). Waktu angkut
merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari
tempat pemuatan ke tempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari
jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat alat
kembali ke tempat pernuatan maka waktu yang dipeflukan untuk kembali
disebut waktu kembali atau return time (RT). Waktu kembali lebih singkat
daripada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan kosong.
Unsur terakhir adalah waktu manuver atau spotting time (ST). Pada saat
alat kembali ke tempat pemuatan adakalanya alat tersebut perlu antri
dan/atau memutar sampai alat diisi kembali.
CT = LT + HT + DT + RT + ST
EFISIENSI ALAT
Cara yang sangat umum dipakai untuk menentukan efisiensi alat adalah
dengan menghitung berapa menit alat tersebut bekeda secara efektif
dalam satu jam, diformulasikan sebagai:
CT
ε = x 100%
CT + WT
Contohnya jika dalam satu jam waktu efektif alat bekerja adalah 45 menit
maka dapat dikatakan efisiensi alat adalah 45/60 atau 0,75 (75%).
Kapasitas
Pr oduktivita s =
CT
60
Pr oduktivita s = Kapasitas x xEfisiensi
CT
Pada umumnya dalam suatu pekerjaan terdapat lebih dari satu jenis alat
yang dipakai. Sebagai contoh pekerjaan penggalian dan pemindahan tanah.
Umumnya alat yang dipakai adalah excavator untuk menggali, loader
untuk memindahkan hasil galian ke dalam bak truck, dan truck digunakan
untuk pemindahan tanah. Karena ketiga jenis contoh alat tersebut
mempunyai produktivitas yang berbeda-beda, maka perlu diperhitungkan
jumlah masing-masing alat. Jumlah alat perlu diperhitungkan untuk
mempersingkat durasi pekerjaan. Salah satu cara menghitung jumlah alat
adalah sebagai berikut :
Pr oduktivita sterbesar
Jumlahalat1 =
Pr oduktivita s alat1
BULLDOZER
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band)
• Pengukur waktu (Stop-watch)
• Kompas & GPS
• Tabel observasi
C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Ukur dimensi blade dari bulldozer
• Amati jenis material yang digusur
• Pada saat bulldozer bekerj a amati waktu edar dan catat hasil
pengamatan dalam tabel observasi. Pencatatan dilakukan saat
perpindahan gigi maju, mendorong, pindah gigi, mundur, dst.
• Sewaktu bulldozer selesai menggusur, ukur jarak antara titik awal
material berada dengan ujung tempat kerja bulldozer
• Lakukan beberapa kali pengamatan, sehingga dinyatakan hasil
pengamatan layak / representatif
• Hitung produktifitas dan efisiensi alat
D. Perhitungan Produksi
- Produksi per-siklus
q = L x H2 x a
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
L : Lebar blade (m)
H : Tinggi blade (m)
a : Faktor blade
- Waktu Edar
CT = FT + GCTR + RT + GCTF
dimana :
CT : Waktu edar (menit)
FT : Waktu mendorong / maju (menit)
GCTR : Waktu mengganti gigi mundur (menit)
RT : Waktu mundur (menit)
GCTF : Waktu mengganti gigi maju (menit)
- Produksi per-jam
q x 60 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (menit)
60 : Konversi jam -> menit
E : Efisiensi kerja
menggusur
Catatan
Pindah gigi
Pindah gigi
mundur
Mundur
maju
No Mulai Delay Cycle
(WITA) Time Time
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata
SHOVEL-
SHOVEL - DOZER DAN WHEEL-
WHEEL-LOADER
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band)
• Pengukur waktu (Stop-watch)
• GPS
• Tabel Observasi
C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Ukur dimensi bucket atau lihat spesifikasi alat bila tidak ada modifikasi
• Amati jenis material yang dikerjakan dan medan kerjanya
• Pada saat wheel-loader bekerja amati waktu edar dan catat hasil
pengamatan dalam tabel observasi. Pencatatan dilakukan saat
pemuatan, pengangkutan, penumpahan, kembali, dst.
• Saat pemuatan material, perhatikan faktor pengisian bucket
• Lakukan beberapa kali pengamatan, sehingga dinyatakan hasil
pengamatan layak / representatif
D. Perhitungan Produksi
- Produksi per-siklus
q = q1 x K
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
q1 : Kapasitas munjung (lihat spek. alat) (m3)
K : Faktor pengisian bucket
D D1
CT = + +Z
F R
- Pada pemuatan bentuk V
- Pada muat-angkut
D
CT = 2 x + Z
F
dimana :
CT : Waktu edar (menit)
D : Jarak angkut (m)
F : Kecepatan maju (m/menit)
R : Kecepatan mundur (m/menit)
Z : Waktu mengganti gigi persnelling (menit)
- Produksi per-jam
q x 60 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (menit)
60 : Konversi jam -> menit
E : Efisiensi kerja
Wakt kembali
Delay Time
Cycle Time
Waktu maju
Waktu muat
Catatan
mundur
Mulai
No
maju
(WITA)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata
EXCAVATOR
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band)
• Pengukur waktu (Stop-watch)
• GPS
• Tabel Observasi
C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Ukur dimensi bucket atau lihat spesifikasi alat (bila tidak ada
modifikasi)
• Amati jenis material yang dikerjakan
• Pada saat excavator bekerja amati waktu edar dan catat hasil
pengamatan dalam tabel observasi. Pencatatan dilakukan saat
penggalian, ayun bermuatan, penumpahan, ayun kosong, dst.
• Pada saat observasi waktu edar, perhatikan pula isi bucket (peres atau
munjung? dan buat perkiraan volumenya relatif terhadap volume
bucket).
• Lakukan beberapa kali pengamatan, sehingga dinyatakan hasil
pengamatan layak / representatif
- Produksi per-siklus
q = q1 x K
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
q1 : Kapasitas munjung (lihat spek. alat) (m3)
K : Faktor pengisian bucket
- Waktu Edar
CT = DgT + SLT + DpT + SET
dimana :
CT : Waktu edar (detik)
DgT : Waktu penggalian (detik)
SLT : Waktu ayun bermuatan (detik)
DpT : Waktu penumpahan material (detik)
SLT : Waktu ayun kosong (detik)
- Produksi per-jam
q x 3600 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (detik)
3600 : Konversi jam -> detik
E : Efisiensi kerja
Waktu ayun
Waktu ayun
Catatan
Waktu gali
tumpah
kosong
Waktu
berisi
No Mulai Delay Cycle
(WITA) Time Time
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata
DUMP-
DUMP- TRUCK
A. Alat yang diperlukan
• Pengukur jarak (Met-band / speedo-meter)
• Pengukur waktu (stop-watch)
• Kompas dan GPS
• Alat komunikasi (HT)
• Tabel Observasi
C. Prosedur Kerja
• Siapkan alat yang diperlukan dan pastikan alat-alat tersebut bekerja
dengan baik
• Pastikan anda telah mengetahui dimensi bucket yang bertugas mengisi
material ke dalam dump -truck
• Amati jenis material yang dikerjakan
• Pada saat excavator mengisi material ke dalam bak dump -truck, amati
jumlah pengisian bucket dan kondisi bucket (peres atau munjung).
Sambil mengamati hal tersebut, amati pula lama waktu pengisian dan
catat hasil pengamatan dalam tabel observasi.
• Pencatatan waktu dilakukan saat pengisian (loading time),
pengangkutan (hauling time), manuver untuk penumpahan (spotting
dumping time), penumpahan (dumping time), perjalanan kembali
(return time), manuver untuk pengisian (spotting loading time), dst.
D. Perhitungan Produksi
- Produksi per-siklus
q = n x q1 x K
dimana :
q : Produksi per siklus (m3)
n : Jumlah pengisian bak oleh bucket
q1 : Kapasitas munjung (lihat spek. alat) (m3)
K : Faktor pengisian bucket
- Waktu Edar
CT = LT + HLT + SDT + DT + RT + SLT
dimana :
CT : Waktu edar (detik)
LT : Waktu pemuatan material (detik)
HLT : Waktu pergi bermuatan (detik)
SDT : Waktu manuver sebelum menumpah (detik)
DT : Waktu menumpahkan material (detik)
RT : Waktu kembali tanpa muatan (detik)
SLT : Waktu manuver sebelum dimuati (detik)
- Produksi per-jam
q x 3600 x E
Q=
CT
dimana :
Q : Produksi per-jam (m3/jam)
q : Produksi per siklus (m3)
CT : Waktu edar (detik)
3600 : Konversi jam -> detik
E : Efisiensi kerja
Waktu manuver
Waktu kembali
Waktu tumpah
Wakt manuver
Waktu angkut
Delay Time
Cycle Time
Waktu muat
Catatan
Mulai
umpah
No
muat
(WITA)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
Total
Rata-rata
KESERASIAN KERJA
Keserasian kerja (Match Factor) merupakan suatu faktor penting yang
digunakan dalam penentuan jumlah alat angkut atau alat gali muat, agar
terjadi sinkronisasi kerja. Apabila jumlah antara alat gali muat sesuai
dengan alat angkut, akan tercapai efektivitas kerja yang optimal.
Untuk mendapatkan faktor keserasian antara alat gali muat dengan alat
angkut dapat digunakan rumus :
nH x CTL
Q =
nL x CTH
Dimana :
MF = Faktor keserasian
nH = Jumlah alat angkut
nL = Jumlah alat gali muat
CTL = Cycle time alat gali muat
CTH = Cycle time alat angkut
TOPIK KHUSUS
Yang dimaksud dengan topik khusus dalam Kuliah Lapangan II adalah
masalah yang diamati / dikerjakan oleh mahasiwa peserta Kuliah
Lapangan II diluar topik produktivitas dan efisiensi alat pemindahan tanah
mekanis. Topik khusus ini dimasukkan dimasukkan dalam laporan akhir
kuliah lapangan II di Bab IV.
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Metode Penulisan
1.4. Alasan Pemilihan Judul
1.5. Batasan Masalah
(sesuai dengan materi dan tema yang dibahas dalam laporan,
cantumkan kriteria serta parameter yang digunakan)
BAB 5 PENUTUP
5.1. Simpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN :
• Perhitungan dan Analisis Data
• Tabel hasil observasi di lapangan Pengamatan dan tabel rekapitulasi
hasil Perhitungan
• Tabel-tabel pendukung
• Sketsa / Foto / Gambar
Gambar Alat :
GPS
Alat Komunikasi
Stopwatch
Shunto
Gambar Alat :
Metband
Gambar Alat :
Kompas
TUGAS
Hitung :
a. Waktu Edar dan Waktu Tunda
b. Efisiensi Kerja
c. Produktivitas dan Durasi Kerja
d. Faktor Keserasian (Match Factor) dari alat-alat yang bekerja kombinasi