Santosa
Nilai bearing capacity (daya sangga tanah) untuk berbagai jenis tanah dapat dibaca pada
Soeprodjo (1980).
Untuk melakukan desain, besarnya slip roda traktor kura – kura ditetapkan terlebih dahulu,
yaitu misalnya 16 %. Jika ingin diketahui besarnya slip roda traktor kura – kura, maka
digunakan rumus :
S = (π . D. N – L ) / (π . D . N ) x 100 % ................................................. (3)
dengan :
S = Slip roda (%)
D = Diameter roda (meter)
N = Banyaknya putaran roda, yaitu 10 kali
L = Jarak yang ditempuh oleh traktor pada saat roda berputar N kali (meter).
Selanjutnya ,
Vteo = ω . R ................................................................... (4)
Pada hydro tiller merk Yanmar, Model L60AE-DTMYC, transmisi dayanya adalah
sebagai berikut (Gambar 4).
Dari nilai RPM roda ini dan besarnya RPM poros motor (engine), maka bisa
dihitung besarnya reduksi putaran poros pada traktor kura – kura ini. Sistem transmisi daya
5
tersebut dibuat untuk menyalurkan daya (power) dari poros engine ke poros rotary, dengan
perbandingan transmisi 1 : n. Besarnya n adalah :
n = RPM poros engine / RPMroda traktor kura-kura ..................... ( 8 )
Daya yang diperlukan untuk pengolahan tanah dengan rotary pada traktor kura – kura
adalah (Santosa, 2005) :
Dengan demikian, maka besarnya daya engine yang harus dipasangkan pada traktor
kura – kura ini adalah :
Tegangan kerja pada suatu beban harus berada pada daerah elastis, maka nilainya
harus lebih rendah dari tegangan luluh (Santosa, 2009a). Di dalam desain, tegangan kerja
atau yang disebut juga dengan tegangan ijin (allowable stressess) diperoleh dari persamaan
(11) :
Tegangan Ijin = Tegangan Maksimum / Faktor Keamanan ...................... (11)
Sebagai contoh, baja karbon rendah, yang memiliki tegangan tarik maksimum (atau tegangan
ultimat) sebesar 414 MPa, dengan faktor keamanan sebesar 4,8, maka besarnya tegangan ijin
= 414 MPa / 4,8 = 86,25 MPa.
Nilai tegangan kerja dari beberapa bahan disajikan pada Tabel 2.
A. Static Loading
Bahan Tarik Desak atau Geser
(MPa) Tekan (MPa) (MPa)
Nilai batas mulur dan kekuatan tarik baja karbon untuk konstruksi mesin berdasarkan
JIS (Standar Industri Jepang) G 4051 disajikan pada Tabel 3.
Tabel 3. Batas Mulur dan Kekuatan Tarik Baja Karbon untuk Konstruksi Mesin
Nilai kekuatan tarik baja karbon difinis dingin berdasarkan JIS (Standar Industri Jepang) G
3123 disajikan pada Tabel 4.
Tabel 4. Kekuatan Tarik Batang Baja Karbon Difinis Dingin (Sering Dipakai
untuk Poros)
Perlakuan Kekuatan Tarik
Lambang Diameter (mm)
Panas (kg/mm2)
20 atau kurang 58 – 79
Dilunakkan
21 – 80 53 – 69
S35C-D
Tanpa 20 atau kurang 63 – 82
Dilunakkan 21 – 80 58 – 72
20 atau kurang 65 – 86
Dilunakkan
21 – 80 60 -76
S45C-D
Tanpa 20 atau kurang 71 – 91
Dilunakkan 21 – 80 66 – 81
S55C-D 20 atau kurang 72 -93
Dilunakkan
21 – 80 67 – 83
Tanpa 20 atau kurang 80 – 101
8
Dilunakkan 21 – 80 75 – 91
Sumber : Sularso dan Suga (1987)
Nilai batas mulur dan kekuatan tarik baja khrom nikel berdasarkan JIS (Standar
Industri Jepang) G 4102 disajikan pada Tabel 5.
Besarnya tegangan geser maksimum yang terjadi pada poros rotary (berupa poros
pejal) mengikuti persamaan :
dengan τ max adalah tegangan geser maksimum, ds adalah diameter poros, M adalah
momen lentur maksimum, T adalah torsi yang bekerja, Km adalah faktor koreksi untuk beban
momen lentur, sedangkan Kt adalah faktor koreksi untuk torsi. Dengan mengganti nilai τ max
dengan nilai tegangan izin (berdasarkan bahan poros), maka dapat ditentukan besarnya
diameter poros.
DAFTAR PUSTAKA
Harris, C.O. 1982. Statics and Strength of Materials. John Wiley & Sons, Inc., United
States of America.
Santosa. 2005. “Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 dalam Bidang
Teknik dan Pertanian”, ISBN : 979-731-755-2, Penerbit Andi, Edisi I Cetakan I,
Yogyakarta. 304 hal.
Sularso dan K. Suga. 1987. Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin. Cetakan
Keenam. P.T. Pradnya Paramita. Jakarta.
Suprodjo. 1980. Cara - Cara Menentukan Ukuran Utama dari Traktor untuk Pengolahan
Tanah. Bagian Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.
Manaligod, H. T. and R. E. Stickney. 1988. Puddling Type Floating Power Tiller for
Small Rice Farms. IRRI Saturday Seminar. Agricultural Engineering Department.
13 February 1988. http://dspace.irri.org:8080/dspace/bitstream/ 10269/188/1/
CDPDF2007. 4.Manaligod,HT.pdf [ 10 April 2011]