Anda di halaman 1dari 30

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

WORK OVER AND WELL SERVICE RIG


DI PT BESMINDO MATERI SEWATAMA

Dibuat Untuk Memenuhi Persyaratan Permohonan


Praktik Kerja Lapangan Pada Semester IV

OLEH :
LEONARDO CARLOS NPM. 2103012
AMMAR AIMAN F NPM. 2103020
YUDHA ADINATA NPM. 2103023
SONI ALESSANDRO A NPM. 2103035

PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI


MIGASJURUSAN TEKNIK PERMINYAKAN
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
2023
PROGRAM STUDI TEKNIK EKSPLORASI PRODUKSI MIGAS
POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL

1. Biodata Pelaksana
Nama : Leonardo Carlos NPM. 2103012
Ammar Aiman F NPM. 2103020
YudhaAdinata NPM. 2103023
Soni Alessandro A NPM. 2103035
Program Studi : Teknik Eksplorasi Produksi Migas
Perguruan Tinggi : Politeknik Akamigas Palembang
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Judul : Work Over And Well Service Rig
Waktu : 01 Agustus 2023 — 01 September 2023
Tempat Pelaksanaan : PT BESMINDO MATERI SEWATAMA
Alamat : Jalan Raya Duri - Dumai No.KM.09, Balai
Makam, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten
Bengkalis, Riau 28983

Menyetujui,
Palembang, 14 Juni 2023
Pembimbing Proposal
Koordinator Pelaksana

Azka Roby Antari, ST.,MT. Soni Alessandro A.


NPM. 2103035
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Teknik Eksplorasi Produksi Migas

Roni Alida, ST., MT.


PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Dl PT BESMINDO MATERI SEWATAMA

I. PENDAHULUAN
Pada abad ke-21 ini, perkembangan zaman yang semakin modern di berbagai
bidang menuntut kemapanan sumber daya manusia untuk lebih siap dalam
bersaing di dunia kerja. Mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang akan
memiliki tanggung jawab kemajuan bangsa di masa mendatang, şerta upaya dalam
program pemerataan sosial ekonomi dan pembangunan nasional
yang dilaksanakan oleh pemerintah. Perguruan tinggi merupakan wadah menempa
insan terpelajar yang memiliki peran dan tujuan dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang siap untuk berkompetisi di dunia kerja. Namun perguruan tinggi juga
harus selalu membenahi diri serta meningkatkan kinerja tenaga pendidiknya agar
dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten, tangguh, dan memiliki integritas
sehingga mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja.
Dunia industri migas dan perguruan tinggi merupakan satu kesatuan yang
sangat berkaitan antara satu sama lain. Hubungan ini merupakan salah satu
kemitraan. Seorang mahasiswa yang sedang menuntut ilmu, khususnya mahasiswa
Teknik Perminyakan pada Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas perlu
memahami situasi dan kondisi yang sesungguhnya yang ada di lapangan. Sehingga
mahasiswa tidak hanya memiliki pemahaman teoritis tetapi juga memahami akan
situasi dan kondisi sesungguhnya di lapangan, seperti permasalahan apa saja yang
terjadi, teknologi apa saja yang digunakan, kualitas SDA yang dibutuhkan serta
semua hal yang berhubungan dengan dunia perminyakan.
Program Studi Teknik Eksplorasi Produksi Migas Jurusan Teknik
Perminyakan merupakan salah satu progam studi yang terdapat di Perguruan
Tinggi Politeknik Akamigas Palembang, yang mana dalam penerapannya di
lapangan memerlukan banyak pengaplikasian, salah satunya dengan melakukan
kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di perusahaan yang bergerak dibidang
produksi migas ataupun penyedia jasa untuk menunjang industri migas.
PT BESMINDO MATERI SEWATAMA merupakan salah satu perusahaan
di Indonesia yang bergerak dibidang jasa penunjang kegiatan operasional industri
migas khususnya mengenai kerja ulang dan perawatan sumur minyak dan gas
(Work Over Well Service). PT BESMINDO MATERI SEWATAMA sudah
berkarya di industri migas lebih dari 30 tahun dan bekerja sama dengan berbagai
macam perusahaan bidang migas berskala nasional bahkan internasional.
Perusahaan ini juga mendapatkan pengakuan dari pemerintah dan lembaga resmi
lainnya sehingga reputasinya sudah tidak diragukan lagi terlihat, dari berbagai
macam prestasi dan penghargaan yang sudah didapatkan. Hal inilah yang menjadi
alasan dipilihnya PT BESMINDO MATERI SEWATAMA sebagai tempat
pelaksanaan PKL. Selain itu PT BESMINDO MATERI SEWATAMA memiliki
fasilitas praktik yang baik sesuai tema yang ingin teliti guna menunjang kegiatan
Praktik Kerja Lapangan (PKL).

II. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan kegiatan praktik kerja lapangan mi
antara lain sebagai berikut.
l. Mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama
perkuliahan dengan kondisi sesungguhnya dilapangan.
2. Mahasiswa dapat mempelajari dan mengetahui secara langsung komponen
peralatan Rig WOWS pada kegiatan Work Over Well Service di PT
BESMINDO MATERI SEWATAMA
3. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip kerja dan proses kegiatan Rig WOWS
yang berhubungan dengan kegiatan Work Over Well Service (WOWS).
4. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami trouble shooting di Rig
WOWS pada kegiatan Work Over Well Service (WOWS).
2.2 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan ini antara
lain sebagai berikut :
l. Mahasiswa mengetahui dan mengerti komponen peralatan Rig Service pada
kegiatan Work Over wellSrvice di PT BESMINDO MATERI SEWATAMA
2. Mahasiswa mengetahui rangkaian proses kegiatan yang berhubungan
dengan kegiatan Work Over Well Service (WOWS).
3. Mahasiswa mampu memahami prinsip kerja serta jenis-jenis peralatan yang
digunakan pada kegiatan Work Over well Service (WOWS).
4. Mahasiswa memahami sistem kerja perusahaan sekaligus ikut serta dalam
kegiatan Work Over Well Service (WOWS) yang akan dilakukan atau sedang
berjalan di PT BESMINDO MATERI SEWATAMA
5. Membangun etos kerja mahasiswa yang baik dan memperluas wawasan
mahasiswa tentang dunia kerja.
III. DASAR TEORI
3.1 Pengertian rig pengeboran
Rig pengeboran adalah suatu instalasi peralatan untuk melakukan
pengeboran ke dalam reservoir bawah tanah untuk memperoleh air, minyak, atau
gas bumi, atau deposit mineral bawah tanah. Rig pengeboran bisa berada di atas
tanah (On shore) atau di atas laut/lepas pantai (Off shore) tergantung kebutuhan
pemakaianya.
Dalam suatu Instalasi pemboran, terutama untuk pemboran migas &
geothermal, lazimnya menggunakan spesifikasi peralatan yang mampu bekerja
pada rating tekanan yang cukup tinggi mulai dari 2000 psi sampai 15000 psi.
Rig pengeboran minyak dan gas bumi dapat digunakan tidak hanya untuk
mengidentifikasi sifat geologis dari reservoir tetapi juga untuk membuat lubang
yang memungkinkan pengambilan kandungan minyak atau gas bumi dari reservoir
tersebut.

Gambar 3.1 Rig Pemboran

3.2 Sistem Pemboran


Pada operasi pengeboran terdapat 5 Sistem Pemboran yang menunjang
sehingga operasi pengeboran dapat berjalan dengan lancar. Peralatan-peralatan
tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti untuk mengangkat cutting, dan
lain-lain seperti di bawah ini.
1. Sistem Angkat (Hoisting System)
Sistem Angkat (Hosting System) merupakan peralatan yang berfungsi untuk
menunjang kegiatan mengangkat dan menurunkan peralatan yang ada pada operasi
pengeboran. Peralatan pada sistem angkat terdiri dari:
Drawwork, merupakan tempat diletakkan gulungan drilling line yang
berfungsi untuk menaik dan menurunkan peralatan. Penggunaan drawwork di Rig
ditentukan berdasarkan kedalaman drill pipe pada operasi pengeboran dan biasanya
didesain dengan horse power (hp).
Crown Block, merupakan peralatan yang diletakkan di atas derrick yang
berfungsi layaknya katrol yang dirancang untuk mendukung pergerakan dan
mengubah arah dari kabel yang dipasang.
Traveling Block, bekerja bersama crown block untuk menaik dan
menurunkan rangkaian drilling line.
Drilling Hook, berbentuk layaknya mata pancing yang berfungsi sebagai
tempat untuk mengaitkan peralatan swivel dan rangkaian drilling line.
Elevator, ditempatkan di salah satu sisi travelling block, alat ini berfungsi
untuk menjepit pipa pada saat pengangkatan maupun saat memasukan pipa pada
lubang sumur.
Drilling Line, terdiri dari tali yang ada di resolving drum kemudian
terhubung pada crown block dan travelling block. Selain itu ada juga Dead Line
yaitu tali yang tidak bergerak.
Reveed Drilling Line, yaitu tali yang melewati crown block dan travelling block,
dan juga dead line anchor yang biasanya ditempatkan berlawanan dengan
drawwork, serta storage line anchor yang ditempatkan di dekat rig.
Drilling line juga memiliki peranan penting sebagai penahan dan penarik
beban yang diderita oleh hook. Dalam mencegah terjadinya kecelakaan kerja,
terdapat “Cut Of Program” yang dibuat berdasarkan kekuatan dari kabel terhadap
tarikan serta dinyatakan dengan ton line yang diderita kabel.
Berikut ini merupakan beban berat yang diderita/diterima oleh drilling cable terjadi
pada saat:

• Round Trip (cabut dan masuk drill string).

• Running Casing (pemasangan casing).

• Fishing Job (operasi pemancingan).


Suporting Structure (Struktur Penyangga), merupakan sebuah kerangka
baja yang ditempatkan di atas lubang bor, terdiri dari substructure, lantai bor
(drilling floor), dan menara pengeboran (drilling tower).
Substructure, merupakan kerangka baja yang berfungsi sebagai tiang
penopang untuk menahan beban/memberikan ruang kerja yang ada di atas rig floor
maupun untuk penempatan peralatan yang ada di bawah seperti Blowout Preventer
(BOP).
Rig Floor, merupakan lantai pengeboran yang berfungsi sebagai tempat
utama crew melakukan aktifitas pengeboran.
Drilling Tower (Menara Pengeboran), terdapat tiga jenis menara pengeboran:

• Conventional/standard derrick, tipe ini biasanya digunakan pada


pengeboran lepas pantai (offshore) karena pemasangannya disambungkan
dari beberapa bagian terpisah.

• Portable Skid Mast, menara ini diguanakn pada sumur yang tidak terlalu
dalam, proses pendiriannya yaitu dilas maupun diskrup.

• Mobile atau Trailer Mounted Type Mast, yaitu tipe yang mudah untuk
dipindahkan dan biasanya diletakkan pada sebuah mobil yang dirancang
khusus.
Gambar 3.2 Hoisting System

2. Sistem Putar (Rotary System)


Sistem putar merupakan salah satu dari 5 Sistem Pemboran, fungsi utama
sistem putar yaitu sebagai peralatan yang digunakan untuk memutar rangkaian
perlatan seperti pipa bor, rotary table, dan juga bit.

Gambar 3.3 Rotary System

3. Sistem Sirkulasi
Dalam suatu operasi pengeboran dibutuhkan lumpur sebagai media untuk
membawa cutting dan juga untuk menjaga tekanan formasi, selain itu lumpur juga
memiliki peranan penting lainnya dalam pengeboran antara lain:
 Mengangkat cutting ke permukaan
 Mengontrol/menjaga tekanan formasi
 Menahan cutting saat formasi dihentikan agar tidak jatuh
 Sebagai media logging
 Sebagai pelumas pada bit dan drill string
 Berfungsi sebagai bantalan pada lubang bor (mud cake)
 Membantu dalam menurunkan beban drill string
Lumpur terdiri dari beberapa komposisi penting yang harus dijaga, jika
lumpur terlalu kental maka dapat menyebabkan lumpur masuk ke dalam formasi.
Namun jika terlalu encer maka dapat menyebabkan tekanan formasi lebih
besar dari tekanan hidrostatik lumpur, sehingga dapat menyebabkan fluida formasi
masuk ke dalam lubang pengeboran atau yang dikenal dengan istilah “kick”.

Gambar 3.4 Circulating System

4. Sistem Pencegah Semburan Liar (Blow out Preventer System)


Blow out merupakan kick yang tidak dapat ditanggulangi, sedangkan kick
merupakan masuknya fluida formasi ke dalam lubang bor. Blow out tidak dapat
diperkirakan dan bisa terjadi tiba-tiba dengan waktu yang sangat cepat, dapat
membahayakan para crew yang bertugas di Rig, dan tentu saja dapat membawa
dampak buruk dari sisi ekonomi.
Itulah pentingnya untuk dapat mengendalikan semburuan liar yang terjadi,
karena itu digunakanlah alat yang bernama Blowout Preventer (BOP) yang
berfungsi untuk mencegah semburan liar.
Gambar 3.5 Blow Out Preventer (BOP)

5. Sistem Tenaga (Power System)


Keberhasilan suatu operasi pengeboran tentu saja tidak terlepas dari peran
penting dari sistem tenaga yaitu sebagai sumber utama supply tenaga yang ada di
Rig. Sistem tenaga yang paling banyak digunakan yaitu pada sistem angkat, dan
sistem sirkulasi, ke dua sistem ini harus selalu disupply tenaganya selama operasi
pengeboran berlangsung. Pada rig pengeboran umumnya digunakan tenaga sekitar
1000 sampai 3000 Hp. Tenaga yang dihasilkan oleh prime mover adalah berkisar
antara 500-5000 Hp.

Gambar 3.6 Power System


3.3 Pengertian Work Over Dan Well Service (WOWS)
Work Over Well Service (WOWS) merupakan suatu pekerjaan yang
dilaksanakan apabila produksi suatu sumur minyak menurun tetapi masih ada
potensi untuk dilakukan peningkatan produksi. Work Over merupakan pekerjaan
untuk mempertahankan atau menambah produksi dengan cara mengubah atau
mengganti zona produksi.
Well Services merupakan pekerjaan perbaikan sumur yang dilakukan rutin
untuk mempertahankan produksi atau memperbaiki tanpa harus mengubah zona
produksinya. Well Servicemerupakan suatu bagian yang bertugas menangani segala
kegiatan yang berhubungan dengan sumur. Kegiatan tersebut meliputi usaha agar
sumur siap berproduksi (initialcompletion), maupun usaha perbaikan sumur akibat
kerusakan saat berproduksi (work over). Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh
tim ini bertujuan untukmempertahankan serta meningkatkan laju produksi sumur.

3.4 Sebab-Sebab Dilakukannya Work Over Well Service (WOWS)


Penyebab suatu sumur minyak dilakukan proses Work Over Well Service
yaitu akibat adanya masalah pada reservoar minyak sumur tersebut, berikut ini
beberapa permasalahan yang sering terjadi, diantaranya :
1) Permeabilitas reservoar yang rendah
Penurunan produksi yang cepat, dengan test produksi dan pressure build up
test dapat dibedakan dengan formationdamage.
2) Tekanan reservoar yang rendah
Mekanisme pendorong reservoar adalah faktor yang penting dalam
penurunan tekanan dan pengontrolan semburan dari suatu sumur.
3) Fonnationdamage
Formationdamage adalah kerusakan formasi yang diakibatkan sejalan
dengan proses produksi. Mekanisme kerusakan formasi diidentifikasikan dengan
tiga pendekatan. Menentukan derajat kerusakan, diagnostic mekanisme kerusakan
di lubang sumur, dan studi laboratorium meningkatkan pengetahuan tentang
mekanisme kerusakan formasi.
4) Kerusakan Mekanik
Kerusakan mekanik pada peralatan-peralatan sumur minyak, seperti :
pumpreplacement dan completionfailure.
Diagnosis kerusakan formasi dapat dilakukan dengan dengan beberapa
cara, diantaranya sebagai berikut :
1. Welltestanalysisuntukmenentukan kerusakan secara kuantitatif
2. Observasi video untuk melihat lubang sumur dan daerah formasi.
3. Pengambilan sampel fluida dan padatan dari dasar sumur.
4. Rotary side wall core untuk open hole completion.
Kerusakan formasi akan efisiensi operasi produksi. Untuk
meningkatkan produktivitas sumur akibat kerusakan harus diidentifikasi dan perlu
penanganan yang tepat untuk memperkecil pengaruhnya. Setiap operasi sumur
akan mengganggu kesetimbangan kandungan kimia, hidrodinamik dan
termodinamik serta kemungkinan akan menimbulkan kerusakan. Gangguan yang
terjadi misalnya: tekanan berada di bawah tekanan reservoar dan kemungkinan juga
temperatur dasar sumur, terjadinya interaksi fluida pemboran dan fluida formasi
yang tidak kompatibel.
3.5 Jenis-Jenis Work Over Well Service
3.5.1 Work Over
Berdasarkan definisi, Work Over merupakan suatu pekerjaan untuk
mempertahankan atau menambah produksi sumur dengan cara mengolah zona
produksi atau mengganti zona produksi, contoh pekerjaan tersebut diantaranya
sebagai berikut
3.5.1.1 Kerja Ulang Pindah Lapisan (KUPL)
KUPL adalah kerja ulang pindah lapisan yang bertujuan untuk membuka
lapisan yang memiliki prospek hidrokarbon baru dengan cara menutup lapisan
produksi yang sebelumnya dengan laju produksi yang sudah turun. Dasar
pemilihan lapisan untuk KUPL yaitu dengan melihat analisa petrofisik dari data log
sumur, kemudian sebagai data pendukung adalah data well history, peta struktur,
mud log, cadangan atau reserve, production performance, analisa data tekanan,
radius pengurasan sumur, PVT, CementBond Log (CBL), Inflow Performance
Relationship (IPR) sena korelasi sumur-sumur usulan dengan sumur-sumur
referensi. Referensi dipilih berdasarkan laju produksi sumur yang berproduksi
cukup bagus pada lapisan yang sama.
Data-data pendukung di atas tersebut diintegrasikan untuk bisa memberikan
keputusan dipilihnya lapisan prospek yang akan dilakukan KUPL. Pekerjaan ini
juga melibatkan fungsi Teknik Geologi dan Geofisik, Teknik Produksi, dan Teknik
Reservoar. Dengan melibatkan beberapa fungsi tersebut diharapkan keputusan
pelaksanaan KUPL ini dapat meningkatkan produksi sesuai yang diharapkan.
3.5.1.2 Komplesi Sumur (Well Completion)
Well Completion adalah pekerjaan tahap akhir atau pekerjaan
penyempurnaan untuk mempersiapkan suatu sumur pemboran menjadi sumur
produksi. Untuk mendapatkan hasil produksi yang optimum dan mengatasi efek
negatif dari setiap lapisan produktif maka harus dilakukan pemilihan metode well
completion yang tepat dan ukuran peralatan yang sesuai untuk setiap sumur. Tidak
ada jenis well completion yang sama persis antara sumur satu dengan yang lainnya,
tetapi selalu bervariasi tergantung dari faktor yang dipertimbangkan. Tujuan dari
well completion adalah mengatur aliran fluida dari formasi produktif dasar sumur
ke permukaan sebaik mungkin.
3.5.1.3 Perforation (Perforasi)
Perforation (Perforasi) adalah proses pelubangan dinding sumur (casing
dan lapisan semen) sehingga sumur dapat berkomunikasi dengan formasi. Minyak
atau gas bumi dapat mengalir ke dalam sumur melalui lubang perforasi ini.
Gambar 3.7 Perforasi

Perforating gun yang berisi beberapa shaped-charges diturunkan ke dalam


sumur sampai ke kedalaman formasi yang ditujuh. Shaped-charges ini kemudian
diledakkan dan menghasilkan semacam semburan jet campuran fluida cair dan gas
dari bahan metal bertekanan tinggi (jutaan psi) dan kecepatan tinggi (7000m/s)
yang mampu menembus casing baja dan lapisan semen. Semua proses ini terjadi
dalam waktu yang sangat singkat. Perforasi dapat dilakukan secara elektrikal
dengan menggunakan peralatan logging atau juga secara mekanikal lewat tubing
(TCP-Tubing Conveyed Perforations).
3.5.2 Well Service
Well service adalah aktivitas perbaikan sumur apabila ada kerusakan
mekanik pada alat-alatnya, misalnya seperti kerusakan pump replacement dan
completion failure. Perawatan sumur (well service) merupakan istilah yang
digunakan untuk mendeskripsikan operasi-operasi yang diperlukan dengan tujuan
mempertahankan produksi. Perawatan sumur berhubungan erat dengan instalasi
pengangkatan buatan (artificial lift), reparasi rangkaian tubing dan peralatan
subsurface lainnya yang membutuhkan perawatan. Penyebabnya meliputi
pengikisan (erosion), keausan mekanis, dan korosi. Well Service secara umum
dibagi ke dalam beberapa bagian pekerjaan yaitu:
1. Tool House adalah bagian yang bertugas dalam menyediakan dan
memelihara segala peralatan supaya dapat selalu siap pakai.
2. Operation adalah bagian yang melaksanakan pemasangan artificial lift serta
memperbaiki kerusakan surface dan subsurface yang ada pada sumur-
sumur.
3. Transport Well Service adalah bagian yang memperlancar pekerjaan
wellservice dengan selalu menyediakan transportasi untuk mengantarkan
segala peralatan yang diperlukan saat melakukan service terhadap sumur.
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh divisi ini dibagi dalam empat kelompok
kerja yaitu: initial completion, well service job, work over dan equipment
maintanance.
3.5.2.1 Stimulasi
Stimulasi merupakan suatu proses perangsangan sumur dengan
menginjeksikan zat kimia (chemical) guna meningkatkan harga permeabilitas
formasi yang mengalami kerusakan sehingga dapat memberikan laju produksi yang
besar dan produktivitas sumur akan menjadi lebih besar jika dibandingkan sebelum
dilakukannya stimulasi sumur. Stimulasi dilakukan pada sumur-sumur produksi
yang mengalami penurunan produksi yang disebabkan oleh adanya kerusakan
formasi (formation damage) di sekitar dasar sumur dengan cara memperbaiki
permeabilitas batuan reservoar. Metode stimulasi dapat dibedakan menjadi
Acidizing dan HydraulicFracturing.
1. Acidizing
Acidizing adalah salah satu proses perbaikan terhadap sumur untuk
meminimalsasi atau mengurangi kerusakan formasi dalam upaya peningkatan laju
produksi dengan melarutkan sebagian batuan, dengan demikian akan memperbesar
volume pori batuan yang tersedia atau bahkan bisa lebih dari itu seperti
pembentukan pori-pori baru sebagai akibat adanya pelarutan atau reaksi antara acid
dengan batuan.
Stimulasi dengan acidizing dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode
yaitu sebagai berikut
• Matrix Acidizing, merupakan proses acidizing yang bertujuan untuk
mendapatkan rate of penetration yang uniform secara radial pada formasi.
• Acid Fracturing, yaitu dengan menggunakan asam yang memiliki
kemampuan memakan (etched) permukaan rekahan batuan dan
meningkatkan konduktivitas fluida pada rekahan.
• Acid Washing, yaitu menghilangkan endapan yang dapat larut dalam asam
atau untuk membuka saluran-saluran pada lubang perforasi.

Gambar 3.8 Larutan asam yang sering digunakan

2. Hydraulic Fracturing
Hydraulic fracturing merupakan usaha membuat rekahan untuk jalan
mengalirnya fluida reservoar menuju sumur dengan cara menginjeksikan fluida
perekah pada tekanan diatas tekanan rekah formasi. Setelah formasi mengalami
perekahan fluida tenis diinjeksikan untuk memperlebar rekahan yang terjadi.
Untuk menjaga agar rekahan tidak menutup kembali, maka rekahan yang terjadi
diganjal dengan pengganjal berupa pasir (proppant). Proppant yang digunakan
harus mampu mengalirkan fluida dan dapat menahan agar rekahan tidak menutup
kembali, oleh karena itu proppant tersebut harus memiliki permeabilitas yang besar
dan kekuatan yang cukup agar tidak mudah hancur akibat tekanan dan temperatur
yang tinggi.
Gambar 3.9 Perbedaan sumur di fracturing dengan sumur yang di acidizing

Gambar 3.10 Proses HydraulicFracturing

Alasan dilakukannya stimulasi antara lain karena adanya hambatan alami


yaitu permeabilitas reservoar yang rendah sehingga menyebabkan fluida reservoar
tidak dapat bergerak secara cepat melewati reservoar dan hambatan akibat
kerusakan formasi (formation damage), kerusakan fomasi ini kebanyakan
disebabkan oleh operasi pemboran dan penyemenan yang menyebabkan
permeabilitas batuan menjadi kecil dibandingkan dengan permeabilitas alaminya
sebelum terjadi kerusakan formasi, pengecilan permeabilitas batuan formasi ini
akan mengakibatkan terhambatnya aliran fluida dari formasi menuju ke lubang
sumur sehingga pada akhirnya akan menyebabkan turunnya produktivitas suatu
sumur.
Sasaran dari stimulasi ini adalah formasi produktif, karena itu karakteristik
reservoar mempunyai pengaruh besar pada pemilihan stimulasi. eristik
reservoar meliputi karakteristik batuan maupun karakteristik fluida reservoar
terutama berpengaruh pada pemilihan treatmentfluid pada acidizing maupun pada
hydraulicfracturing, faktor lain yang berpengaruh dalam treatmentini adalah
kondisi reservoar yaitu volume pori, tekanan dan temperatur reservoar.
3.5.2.2 InitialCompletion
InitialCompletion merupakan pekerjaan awal dari suatu sumur baru yang
dilakukan setelah pengeboran yaitu dengan cara melengkapi sumur dengan segala
peralatan sehingga sumur dapat mulai berproduksi.
1. Run CementBondLog (CBL)
Tujuannya untuk mengetahui kualitas penyemenan agar dapat diketahui
daerah yang belum tersemen dengan baik. Semen yang tidak terdistribusi dengan
baik dapat mengakibatkan terjadinya komunikasi antara zona produktif dengan
zona air. Bila ini terjadi maka kandungan air yang terangkat ke permukaan akan
tinggi.
2. SqueezeCementing
Squeezecementing adalah kegiatan penyempurnaan semen sumur produksi.
Kegunaan squeezecementing ini adalah
a. Memperbaiki penyemenan primer yang tidak sempurna.
b. Menutup lostcirculationzone.
c. Memperbaiki casing yang bocor.
d. Menutup perforationholeyang salah.
e. Mengisi zona yang tidak produktif.
yang dilakukan dalam kegiatan penyempurnaan semen sumur
produksi (squeezecementing) dibagi menjadi empat yaitu
• HighPressureCementingyaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan
tinggi yang berfungsi untuk menutup rekahan yang merugikan yang
terdapat di dalam formasi.
• Low PressureCementing yaitu penyemenan dengan menggunakan tekanan
rendah.Tujuannya untuk membentuk filter cake atau dinding penutup
formasi,dan saluranfracture yang mungkin saja terbuka sampai ke formasi.
• Perforating, yaitu suatu pekerjaan yang dilakukan untuk melubangi casing
agar terjadi kontak antara wellbore dengan reservoar. Untuk melakukan hal
ini dibutuhkan sebuah alat yang disebut perforating gun.
• Swabbing, yaitu pekerjaan mengangkat sejumlah fluida dari dalam sumur
dengan menggunakan alat penghisap (swab tool) melalui tubing dan drill
pipe.

IV. RENCANA KEGIATAN


4.1 Tempat dan Jadwal Pelaksanaan
Sesuai dengan surat permohonan yang kami ajukan, kami bermaksud
melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini di:
Tempat : PT BESMINDO MATERI SEWATAMA
Alamat kantor : Jalan Raya Duri - Dumai No.KM.09, Balai
Makam, Kecamatan Bathin Solapan,
Kabupaten Bengkalis, Riau 28983
Waktu : 01 Agustus 2023 — 01 September 2023

4.2 Topik dan Materi Kegiatan


Topik Praktik Kerja Lapangan yang direncanakan yaitu
1. "Pengenalan Peralatan Rig Service Work Over Well Service"
2. Atau dapat menyesuaikan dengan topic-topik lainnya yang aktif yang
diajukan oleh perusahaan terkait, dengan mempertimbangkan efektivitas, efisiensi,
dan ketersediaan data-data yang ada.
Kegiatan Praktik kerja lapangan ini rencananya akan dilaksanakan selama kurang
lebih empat minggu (satu bulan), terhitung mulai tanggal 03 Juli 2023 - 03 Agustus
2023. Dalam pelaksanaannya nanti, kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini
dilaksankan pada jam kerja perusahaan atau sesuai dengan perjanjian.
Pengumpulan data-data dari perusahaan akan dikonsultasikan dengan dosen
pembimbing. Adapun rencana pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah sebagai
berikut :
NO. Rencana Kegiatan Minggu Pelaksanaan
1 2 3 4
I SafetyInduction

2 Pengarahan kegiatan PKL

3 Tahap pengambilan data PKL

4 Tugas khusus PKL

5 Tahap penyusunan laporan


Keterangan : Waktu Pelaksanaan

4.3 Data-Data Yang Diperlukan


Pada Praktik Kerja Lapangan ini diperlukan data-data untuk melengkapi isi
dari Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Data-data tersebut antara lain sebagai
berikut :
1. Profil dan sejarah perusahaan
2. Visi, misi serta tata nilai perusahaan
3. Struktur organisasi
4. Peraturan kerja dan penerapan HSE Peta lokasi
5. Data produksi
6. Spesifikasi umum dan khusus pada peralatan Work Over WellSevice
7. Data profil sumur dan wellhistory
8. Jumlah sumur produksi yang menggunakan Artificial Lift
9. Standard OperatingProcedure (SOP)
4.4 Parameter Keberhasilan
1. Seluruh rangkaian kegiatan Praktik Kerja Lapangan yang diikuti minimal
80% (bisa dibuktikan melalui absensi kegiatan harian mahasiswa PKL).
2. Tujuan PKL dan semua kegiatan dapat terlaksana dengan lancar dari awal
hingga akhir
3. Seluruh data yang diperlukan berhasil diperoleh.
4. Semua kegiatan dapat dijalani dari awal hingga akhir dengan selamat.
5. Laporan hasil kegiatan PKL dapat disusun dengan baik dan dipresentasikan
kepada pihak perusahaan pada akhir masa pelaksanaan
6. PKL
7. Mahasiswa Praktik Kerja Lapangan dapat menjelaskan secara umum proses
dari persiapan pelaksanaan dan penyelesaian pada operasi produksi.
4.5 Laporan
Semua hasil pengolahan data selama Kerja Lapangan akan disusun dalam
bentuk laporan tertulis yang akan dilaporkan kepada PT BESMINDO MATERI
SEWATAMA kemudian diberikan pengesahan sebagai bukti telah menempuh mata
kuliah Praktik Kerja Lapangan sebanyak 4 sks. Sedangkan jadwal kegiatan
pengolahan data disesuaikan dengan kesepakatan dan ketentuan dari perusahaan.

V. PENUTUP

Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa untuk melaksanakan


Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT BESMINDO MATERI SEWATAMA lebih
mengenalkan dan mendekatkan mahasiswa pada lingkungan kerja yang
sesungguhnya sehingga keterkaitan antara perguruan tinggi dengan kebutuhan
kerja perusahaan akan semakin cepat dalam proses penyesuaian mahasiswa dalam
menghadapi dunia kerja di industri yang bergerak dibidang energi nantinya.
Kesempatan yang diberikan kepada mahasiswa tentunya akan dimanfaatkan sebaik
mungkin dan mahasiswa akan berusaha menyelesaikan dan memberikan laporan
penelitian dengan sebaik-baiknya.

Koordinator Pelaksana

Soni Alessandro A.
NPM. 2103035
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI

Nama : Leonardo Carlos


Npm : 2103012
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tempat/Tgl Lahir : Palembang/04 Desember 2002
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Budha
Alamat : Jl. Kenten Raya No.336
Identitas : KTP Palembang
KTM Politeknik Akamigas Palembang
No. Hp : 081238322556
Alamat email : Leonardocarlos0412@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2009 - 2015 : SD Indriasana Palembang
2015 - 2018 : SMP Xaverius Maria Palembang
2018 - 2021 : SMA Xaverius 3 Palembang
2021 - SEKARANG : POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas

C. PENGALAMAN LAPANGAN
2021 :- Pelatihan Pengenalan Operasi Produksi Migas di
PPSDM Migas Cepu
- Studi Geologi Lapangan Palembang-Indralaya
- Kunjungan Pengenalan K3 di PT.Pertamina Refinery
Unit III Plaju
D. ORGANISASI
2021 – Sekarang : Anggota BEM POLITEKNIK AKAMIGAS
2021 – Sekarang : Anggota HIMATEP (Himpunan Mahasiswa Teknik
Eksplorasi Produksi)
E. PENGHARGAAN
1. Piagam OPDIK/MADABINTAL Politeknik Akamigas Palembang

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan


apabila terdapat data yang tidak benar ,pembuat siap menanggung segalanya
resikonya.
Palembang, 21 April 2023

Leonardo Carlos
NPM. 2103012
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. DATA PRIBADI
Nama : Ammar aiman fadhullah
NPM : 2103020
Jenis Kelamin : Laki laki
Tempat/Tgl Lahir : Pasar surulangun, 02 Oktober
2003
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Alamat : Perumaham Griyah Silaberanti No.20 RT/RW
019/022 Seberang ulu I Palembang
Identitas : KTP MUSI RAWAS UTARA
KTM Politeknik Akamigas Palembang
No. Hp : 082237365223
Alamat email : aimanfadhullah893@gmail.com

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
2009- 2015 : SD Negeri 1 SURULANGUN
2015 - 2018 : SMP Negeri Surulangun
2018 - 2021 : SMA Negeri 2 Muratara
2021 - SEKARANG : POLITEKNIK AKAMIGAS PALEMBANG
Jurusan Teknik Eksplorasi Produksi Migas

C. PENGALAMAN LAPANGAN
2022 : - Pelatihan Pengenalan Operasi Produksi Migas di
PPSDM Migas Cepu
- Kunjungan Pengenalan K3 di PT.Pertamina
Refinery Unit III Plaju
- Studi Geologi Lapangan Palembang-Indralaya

D. ORGANISASI
2018 - 2019 : Anggota OSIS SMA Negeri 2 Muratara
2020 – Sekarang : Anggota HIMATEP (Himpunan Mahasiswa Teknik
Eksplorasi Produksi)
2021 - Sekarang : Anggota BEM PAP (Badan Eksekutif Mahasiswa
Politeknik Akamigas Palembang)
2021 – Sekarang : Anggota IATMI SM – PAP

E. PENGHARGAAN
1. Piagam OPDIK/MADABINTAL Politeknik Akamigas Palembang

Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila


terdapat data yang tidak benar ,pembuat siap menanggung segalanya
resikonya.

Palembang, 14 Juni 2023

Ammar Aiman F.
NPM. 2103020
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Yudha Adinata


Tempat/ Tanggal Lahir : Betung, 02 Juni 2003
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki - laki
Status : Mahasiswa
Alamat Orang Tua : Jl. Komplek Griya Anugrah Blok N No. 16
No. Handphone : 085789073242
Email : yudha.adn02@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL
2009 – 2013 : SDN 01 Gajah Mati
2013 – 2015 : SDN 01 Betung
2015 – 2018 : SMP Negeri 01 Betung
2018 – 2021 : SMA Negeri 01 Betung
2021 – Sekarang : Politenik Akamigas Palembang

PENGALAMAN ORGANISASI
2021 – Sekarang : Anggota HIMATEP
2022 – Sekarang : Anggota IATMI SM-PAP

PENDIDIKAN NON-FORMAL
2022 : Pelatihan Pengenalan Operator
Produksi Di PPSDM MIGAS CEPU
2022 : Studi Geologi Lapangan (SGL)

Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila


terdapat data yang tidak benar ,pembuat siap menanggung segalanya resikonya.
Palembang, 14 Juni 2023

Yudha Adinata
NPM. 2103023
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Soni Alessandro A.


Tempat/ Tanggal Lahir : Palembang, 04 Oktober 2002
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Mahasiswa
Alamat Orang Tua : Jl. Palembang-Jambi km. 81
No. 18 Dusun II Desa Tanjung Kerang
Kecamatan Babat Supat
No. Handphone : 082176933279
Email : essandro.sonial@gmail.com

PENDIDIKAN FORMAL
2008 – 2014 : SDN 3 Tanjung Kerang
2014 – 2017 : MTS Raudhatul Ulum
2017 – 2020 : SMAIT Raudhatul Ulum
2021 – Sekarang : Politeknik Akamigas Palembang

PENGALAMAN ORGANISASI
2022 – Sekarang : HRD IATMI SM-PAP
2022 – Sekarang : Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa
2021 – Sekarang : Anggota HIMATEP

PENDIDIKAN NON-FORMAL
2022 : Pelatihan Pengenalan Operator
Produksi Di PPSDM MIGAS CEPU
2022 : Studi Geologi Lapangan (SGL)

Demikian Daftar Riwayat hidup sementara di atas adalah benar


dan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Palembang, 14 Juni 2023

Soni Alessandro A.
NPM. 2103035

Anda mungkin juga menyukai