Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL KERJA PRAKTEK

PENGUKURAN TITIK STAKE OUT UNTUK KAWASAN JALAN TOL


SERANG - PANIMBANG
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
(Studi Kasus : Jalan Tol Serang - Panimbang)

Disusun Oleh:

Eko Haryanto
Nim. 17.25.028

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL
MALANG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL KERJA PRAKTEK

1. Profil Perusahaan
a. Nama Perusahaan : PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
b. Alamat : Jl. D.I. Panjaitan Kav. 9 Jakarta 13340
2. Pelaksanaan
a. Lokasi KP : PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
b. Alamat : Jalan Tol Serang - Panimbang
c. Waktu : 12 Agustus – 23 September 2020
3. Nama : Eko Haryanto
4. Program Studi : Teknik Geodesi S-1
5. Materi Pembahasan : Pengukuran Titik Stake Out Untuk Kawasan Jalan
Tol Serang - Panimbang
6. Volume Pekerjaan : + 5 KM.

Malang, 19 Juli 2020

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Penanggung Jawab KerjaPraktek
Teknik Geodesi S-1 Teknik Geodesi S-1

Silvester Sari Sai,ST., MT Silvester Sari Sai,ST., MT


NIPY. 1030600413 NIPY. 1030600413

i
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
I.1. Latar Belakang...............................................................................................1
I.2. Profil Perusahaan...........................................................................................1
I.3. Tujuan............................................................................................................2
I.4. Manfaat..........................................................................................................2
I.5. Lingkup Materi..............................................................................................3
BAB II DASAR TEORI..........................................................................................4
II.1. Jalan Tol........................................................................................................4
II.2. Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal...................................................4
II.3. Kerangka Kontrol Vertikal...........................................................................8
II.4. Pengukuran Detail Situasi.............................................................................9
II.5. Stake Out.....................................................................................................10
II.6. Mutual Check..............................................................................................11
II.7. Cut And Fill................................................................................................12
II.8. Peta Topografi............................................................................................14
BAB III PELAKSANAAN....................................................................................15
III.1. Diagram Alir Pelaksanaan.........................................................................15
III.2. Pelaksanaan Kegiatan................................................................................16
BAB IV WAKTU DAN TEMPAT........................................................................17
IV.1. Waktu Pelaksanaan...................................................................................17
IV.2. Tempat Pelaksanaan..................................................................................17
IV.3. Jadwal Kegiatan........................................................................................17
BAB V PENUTUP.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................20
CURRICULUM VITAE........................................................................................21

ii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami banyak
perkembangan yang semakin maju. Hal ini perlu diimbangi dengan adanya
sumber daya manusia yang siap dan mampu menghadapi era globalisasi yang
penuh dengan persaingan. Mahasiswa sebagai calon tenaga profesional harus
memiliki bekal yang cukup, tidak saja menguasai ilmu yang bersifat teoritis
tetapi juga mampu untuk mengimplementasikannya ke kondisi yang nyata.
Dalam hal ini pihak program studi Teknik Geodesi Institut Teknologi
Nasional Malang telah menyiapkan suatu program berupa mata kuliah Kerja
Praktek yang wajib diikuti oleh setiap mahasiswanya. Dengan demikian
mahasiswa dapat memahami ilmu geodesi secara lebih terarah, karena pada
dasarnya ilmu yang diperoleh pada perkuliahan lebih bersifat ideal.
Berdasarkan pengetahuaan yang saya peroleh dari perkuliahan,
penerapan ilmu geodesi dalam dunia pengukuran jalan tol adalah berkaitan
dengan pengukuran topografi, pengukuran detail situasi, Pengukuran stake
out, pengolahan data perhitungan cut and fill. Namun pengetahuan yang
diperoleh selama perkuliahan tidak berguna jika tidak diterapkan secara
langsung di lapangan.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka saya mengajukan permohonan
untuk dapat melakukan kerja praktek di Perusahaan PT. Wijaya Karya
(Persero) Tbk, dengan topic “Pengukuran Titik Stake Out Untuk Kawasan
Jalan Tol Serang – Panimbang”. Mengingat perusahaan ini merupakan
perusahaan yang sesuai dengan beberapa aplikasi ilmu geodesi.

I.2 Profil Perusahaan


PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah perusahaan induk milik
pemerintah indonesia dengan anak perusahaan yang bergerak dalam kegiatan
usaha konstruksi. Salah satu aset PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk adalah
Pengusaha Jalan Tol Serang - Panimbang yang menghubungkan Kota Serang

1
- Rangkas Bitung - Bojong - Panimbang di Provinsi Banten sepanjang 83,67
km.

I.3 Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini
adalah sebagai berikut :
1. Melatih dan mengembangkan sumber daya manusia dengan fasilitas yang
terdapat dalam perusahaan.
2. Memberikan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi
dunia kerja dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menyatukan
atau menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Agar
dapat lebih percaya diri dan selalu mandiri dalam perkembangan karir di
masa yang datang.
4. Menambahkan kepada para mahasiswa pengertian akan lingkungan
organisasi perusahaan dengan berbagai kegiatan di dalamnya.

I.4 Manfaat
Adapun beberapa manfaat dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman dan data-data yang diperoleh
selama Kerja Praktek kedalam sebuah Laporan Kerja Praktek.
2. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan
membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu
yang ditekuni selama ini.
3. Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman
selama di lapangan untuk menunjang materi perkuliahan.
4. Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana
kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta
sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja.
5. Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang
kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu

2
menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas dunia kerja yang
sebenarnya.

I.5 Lingkup Materi


Materi ditujukan untuk pendalaman ilmu, khusunya dalam bidang
Pengukuran Jalan Tol yang terdapat di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk, bila
diperkenankan kami ingin mempelajari tentang hal-hal antara lain sebagai
berikut :
1. Pengukuran topografi untuk area jalan tol.
2. Pengukuran titik stake out untuk kawasan jalan tol.
3. Pengukuran MC-0 (Mutual Check 0%)
4. Perhitungan volume Cut and Fill.

3
BAB II
DASAR TEORI

II.1 Jembatan Lengkung


Jembatan secara umum adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk
menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-
rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, danau, saluran irigasi, kali,
jalan kereta api, jalan raya yang melintang tidak sebidang dan lain-lain.
(Esprints, 2011).
Jembatan lengkung adalah struktur setengah lingkaran dengan
abutmen di kedua sisinya. Lengkungan pada jembatan digunakan untuk
mengurangi momen tekuk pada strukturstruktur bentang panjang. Pada
dasarnya, lengkungan bekerja sebagai kebalikan dari kabel, sehingga
lengkungan menerima bebannya berupa tekan, karena ketegarannya
lengkungan harus juga menahan beberapa bengkokan dan gaya geser yang
bergantung pada bagaimana lengkungan dibebani dan dibentuk. Khususnya,
jika lengkungan memiliki bentuk parabolik dan dibebani oleh beban vertikal
yang terdistribusi merata secara horizontal, maka dari analisis kabel hanya
mengikuti gaya-gaya mampatan yang akan ditahan oleh lengkungan
(Hibbeler,2002).

Gambar 2.1 Jembatan Lengkung (Sumber : Gunawan, 2020)

II.2 Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal


Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) merupakan kerangka dasar
pemetaan yang memperlihatkan posisi horisontal (X,Y) antara satu titik
relatif terhadap titik yang lain di permukaan bumi pada bidang datar. Metode

4
penentuan posisi horisontal yang sering digunakan adalah metode poligon
dengan data jarak dan sudut. Pengukuran poligon digunakan untuk penentuan
posisi horisontal banyak titik-titik dengan ukuran jarak dan sudut sehingga
membentuk suatu rangkaian segi banyak. Koordinat titik-titik tersebut dapat
dihitung dengan data semua ukuran jarak dan sudut. Posisi titik di lapangan
dapat ditentukan dengan mengukur jarak dan sudut kearah titik kontrol yang
memiliki ketelitian yang tinggi.
Poligon adalah salah satu teknik penentuan koordinat suatu rangkaian
titik di lapangan berdasarkan data pengamatan azimut, sudut, dan jarak.
Rangkaian poligon titik tersebut akan digunakan sebagai acuan pemetaan
yang disebut dengan istilah kerangka peta (Yohannes, 2012). Pengukuran
dengan metode poligon ini terbagi menjadi dua bentuk yaitu:
a. Poligon tertutup
Poligon tertutup adalah rangkaian poligon melingkar yang kembali ke
titik awal, sehingga titik akhir berimpit dengan titik awal. Poligon
tertutup digunakan untuk pengkuran kerangka horizontal daerah proyek
yang berbentuk luasan.

Gambar 2.2. Poligon Tertutup, (Sumber :Yohannes 2012)


Syarat-syarat geometris poligon tertutup adalah sebagai berikut:

Σδ = ( n – 2 ) . 180º ( untuk sudut dalam )

Σδ = ( n + 2 ) . 180º ( untuk sudut luar )

Keterangan :
Σδ = Jumlah Sudut
n = Jumlah titik

5
Syarat absis dan Ordinat poligon tertutup:
Σ( D . sin α ) = ΣΔX = 0
Σ( D . cos α ) = ΣΔY = 0

Keterangan :
D = Jarak
sin α = sudut horizontal
b. Poligon terbuka
Poligon terbuka adalah poligon memanjang yang tidak kembali ke titik
awal.Jadi titik akhir poligon tidak berimpit dengan titik awal
poligon.Poligon terbuka digunakan untuk pengukuran kerangka
horizontal daerah proyek yang bersifat memanjang (Yohanes, 2012).
Poligon terbuka ditinjau dari sistem pengukuran dan cara
perhitungannya dibedakan menjadi 4 macam yaitu :
 Poligon terikat sempurna
Poligon terbuka terikat sempurna adalah poligon yang titik awal dan
titik akhir terikat oleh koordinat dan azimuth atau terikat oleh dua
koordinat pada awal dan akhir pengukuran.Poligon jenis ini memiliki
kelebihan jika dibandingkan dengan poligon lainnya. Pada poligon ini
kesalahan sudut serta kesalahan jaraknya dapat dikoreksi dengan
diketahuinya azimuth dan koordinat awal serta azimuth dan koordinat
akhir.

Gambar 2.3. Poligon Terbuka Terikat sempurna , (Sumber :Yohannes


2012)
Dalam poligon terbuka terikat sempurna, besaran - besaran yang harus
diukur :

Semua sisi jarak = d B−1,d 1−2,……,d 3− P

6
Semua sudut horizontal = δB, δ1, δ2, ……, δP

Jika nilai koordinat titik akhir ( XP,YP ) yang dihitung sama dengan
koordinat titik ikat akhir, maka perhitungannya dinyatakan memenuhi
toleransi serta dapat dilanjutkan pada pekerjaan lainnya.

 Poligon terbuka terikat koordinat


Poligon terikat koordinat adalah poligon yang titik awal dan titik
akhirnya terikat oleh koordinat.Nilai Azimuth awal dan akhir tidak
diketahui.

Gambar 2.4. Poligon Terbuka Terikat Koordinat,


(Sumber:Yohannes 2012)

Dalam poligon terbuka terikat koordinat, besaran-besaran yang harus


diukur yaitu:

Semua sisi/jarak = d A-1 , d 1-2 , …….., d 3-B

Semua sudut horizontal = δ1, δ2, δ3

Jika nilai koordinat titik B yang dihitung sama dengan koordinat titik B
yang diketahui maka perhitungannya dinyatakan benar. Poligon ini
sering dipakai dilapangan karena tidak menutup kemungkinan banyak
dijumpai hambatan-hambatan misalnya hanya ada dua titik pengikat
yang diketahui sehingga azimuth awal dan akhir belum diketahui
sehingga memakai azimuth pendekatan.
Pada poligon jenis ini kurang baik untuk kerangka dasar karenahasil
pengukurannya tidak dapat dikontrol kesalahannya.

7
 Azimuth
Azimuth adalah besaran sudut yang diukur dari arah utara searah jarum
jam dari sembarang meridian acuan yang besarnya berkisar antara 0º –
360º. Azimuth berfungsi sebagai orientasi arah utara pada peta. Sebagai
kontrol pada pengukuran jaringan poligon maupun dalam hitungan
koordinat.

II.3 Kerangka Kontrol Vertikal


Waterpas / sipat datar adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik yang berdekatan yang ditentukan
dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditujukan ke
rambu-rambu ukur yang vertical. Sedangkan pengukuran yang menggunakan
alat ini disebut waterpas atau leveling yang akan ditentukan ketinggiannya
berdasarkan suatu titik referensi atau datum tertentu. Pekerjaan ini dilakukan
dalam rangka penentuan beda tinggi suatu titik bidang acuan. Sistem referensi
yang dipergunakan adalah tinggi permukaan air laut rata-rata (mean sea level)
atau sistem referensi lain yang dipilih. Pada pengukuran beda tinggi dengan
waterpass didasarkan atas kedudukan garis bidik teropong yang dibuat
horizontal dengan menggunakan gelembung nivo.

Gambar 2.5 Pengukuran Beda Tinggi (Sumber: Yohannes 2012)


(Sumber: Yohannes 2012)
hAB = BtA – BtB
keterangan:
BtA = Pembacaan skala rambu untuk benang tengah dititik A
BtB = Pembacaan skala rambu untuk benang tengah dititik B
hAB = Beda tinggi titik A dan B

8
Persamaan di atas merupakan persamaan dasar untuk penentuan beda
tinggi dengan cara sipat datar. Hasil pengukuran beda tinggi digunakan untuk
menentukan tinggi titik terhadap titik tetap atau bidang acuan yang telah
dipilih.

II.4 Pengukuran Detail Situasi


Pengukuran detail situasi adalah pengukuran suatu daerah dengan
cara menentukan objek-objek penting berdasarkan unsur sudut dan jarak
dalam jumlah yang cukup sehingga dapat mewakili atau menggambarkan
daerah tersebut beserta isinya secara jelas dan dituang kedalam skala
tertentu. Titik-titik detail situasi dapat dibedakan atas titik detail buatan,
seperti : gedung, jembatan, jalan dan lain sebagainya serta titik detail alam,
seperti : sungai, gunung, pohon serta bentuk alam lainnya.
Dalam pengukuran titik-titik detail prinsipnya adalah menentukan
koordinat dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat. Pada saat
pengukuran di lapangan, data yang diambil untuk pengukuran detail adalah :
1) Beda tinggi antara titik ikat kerangka dan titik detail yang
bersangkutan.
2) Jarak datar atau jarak optis antara titik kerangka dan titik detail.
3) Sudut antara sisi kerangka dengan arah titik awal detail yang
bersangkutan, atau sudut jurusan magnetis dari arah titik detail yang
bersangkutan.
Sedangkan metode yang digunakan dalam pengukuran titik-titik detail
situasi adalah sebagai berikut :
 Metode Offset
Metode offset adalah pengukuran titik-titik yang menggunakan alat alat
sederhana seperti pita ukur, dan yalon. Pengukuran cara offset ini
menggunakan alat utama pita ukur, sehingga cara ini juga biasa disebut
cara rantai (chain surveying→yaitu teknik pengukuran di lapangan yang
mengacu pada baseline atau garis dasar/patokan).
Metode offset Ini biasa dipakai jika kondisi objeknya relatif lurus.

 Metode Tachymetri

9
Metode tachymetri adalah pengukuran menggunakan alat-alat optis,
elektronis, dan digital seperti theodolite ataupun alat ukur elektronik
seperti total station dan GPS RTK (Real Time Kinematic). Pengukuran
detail cara tachymetri dimulai dengan penyiapan alat ukur di atas titik
ikat dan penempatan rambu di titik bidik. Setelah alat siap untuk
pengukuran, dimulai dengan perekaman data di tempat alat berdiri,
pembidikan ke rambu ukur, pengamatan azimuth dan pencatatan data di
rambu BT, BA, BB serta sudut miring.
Metode yang sering digunakan adalah metode tachymetri karena
Metode tachymetri ini relatif lebih cepat dan mudah karena data yang
diperoleh dari lapangan juga lebih lengkap seperti data jarak, sudut
horizontal, sudut vertikal, tinggi alat dan tinggi target/objek. Untuk alat Ukur
yang menggunakan Elektronik Total Station bisa menghasilkan data
koordinat 3 dimensi (X, Y dan Z), yang sebelumnya di masukan data data
titik ikat yang sudah di peroleh dari pengukuran Kerangka Dasar Horizontal
dan Kerangka Dasar Vertikal.

Gambar 2.6 Pengukuran Detail Situasi (Sumber : Share ITS)

II.5 Stake Out


Stake out adalah memindahkan atau mentransfer titik-titik
yang ada dipeta perencanaan kelapangan (permukaan bumi), Pengukuran
stake out antara lain bertujuan untuk penentuan Center line. Penentuan batas
ROW, pembebasan lahan, pengukuran untuk pembuatan Shop drawing,
maupun pengukuran untuk monitoring pelaksanaan kontruksi.

10
Pengukuran Stakeout untuk pelaksanaan jembatan meliputi, pengukuran
stakeout untuk center line, stakeout posisi abutment dan pier jembatan,
pengukuran stakeout untuk monitoring pelaksanaan kontruksi.
Stake out koordinat merupakan kegiatan utama di lapangan pada
survei topografi. Pada pekerjaan ini, dimana alat ini digunakan untuk
menentukan titik-titik di lapangan yang datanya bersumber dari koordinat
teoritik atau bisa disebut dengan gambar kerja. Selain itu ditentukan juga
elevasi dari MSL untuk titik-titiknya.
Secara teknis sebelum melakukan pengukuran stake out, maka
terlebih dahulu dilakukan pengukuran sunshot untuk medefinisikan azimuth
awal dari titik start line. Selanjutnya dilakukan pengukuran stake out, di
mana koordinat teoritik yang sudah ada dan dimasukkan pada memory alat
dan “dipanggil” untuk menentukan titik-titik di lapangan. Titik-titik ini
ditentukan dari titik-titik ikat poligon yang sudah fix atau dengan kata lain
titik-titik poligon ini adalah titik-titik kerangka dasar utama.

Gambar 2.7. Pengukuran Stake Out (Sumber : Google)

II.6 Mutual Check


Mutual check merupakan kegiatan survey kondisi awal semua item
pekerjaan dilapangan secara detail selama periode pekerjaan berlangsung
yang dilakukan oleh surveyor. Pengukuran data yang diambil berasal dari
setiap item pekerjaan, yaitu semua detail-detail yang ada berupa koordinat
X,Y elevasi beserta keterangan. (Nidaur Rahmah, 2020).

11
II.7 Cut And Fill

Galian dan timbunan berdimensi volume (meter kubik). Volume dapat


diperoleh secara teoritis melalui perkalian luas dengan panjang. Galian dan
timbunan untuk keperluan teknik sipil dan perencanaan diperoleh melalui
perolehan luas rata-rata galian atau timbunan di dua buah profil melintang
yang dikalikan dengan jarak mendatar antara kedua profil melintang tersebut.
Galian dan timbunan banyak digunakan untuk kepentingan pembuatan jalan
raya, saluran irigasi, dan aplikasi lain, seperti pembangunan kavling untuk
perumahan. Teknologi pengukuran dan pemetaan yang digunakan saat ini
sudah sangat demikian berkembang. Survei lapangan dapat diperoleh secara
cepat dan tepat menggunakan perlatan Total Station atau GPS (Global
Positioning System) dan diikuti oleh sistem perekaman data yang dapat
langsung diolah oleh komputer dan dengan menggunakan berbagai macam
perangkat lunak CAD dapat langsung disajikan informasi grafis beserta luas
dan nilai galian timbunannya. Dalam perhitungan volume terdapat beberapa
metode yang sering dilakukan yaitu :
1. Metode tampang (irisan) melintang (cross section method)
Metode tampang melintang dipakai hampir khusus untuk menghitung
volume pada proyek-proyek konstruksi yang memanjang misalnya jalan
raya, jalan baja, dan kanal (saluran). Dalam prosedur ini, setelah sumbu
diberi pancang, profil tanah yang disebut penampang melintang dibuat
(tegak lurus pada sumbu, biasanya dengan selang 50 atau 100 ft.
Pembuatan tampang melintang terdiri atas pengukuran elevasi-elevasi
tanah dan jaraknya yang bersangkutan secara orthogonal kekiri dan
kekanan sumbu, titik tinggi dan rendah, dan lokasi-lokasi dimana
perubahan lereng terjadi untuk menentukan dengan teliti profil tanah.
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan di lapangan memakai sebuah alat sipat
datar, rambu sipat datar dan pita ukur tanah.

12
Gambar 2.8 Cross Section Method (sumber : Labant, Stankova, & Weiss
2013)
2. Metode luas satuan atau lubang galian sumbang (boroow pit method)
Untuk mengetahui kualitas tanah, kerikil, batu atau material lain yang
digali atau yang ditimbunkan pada sebuah proyek konstruksi dapat
ditentukan dengan sipat datar lubang galian sumbang (borrow pit method).

Gambar 2.9 Boroow Pit Method (Sumber :Nwachukwu MA)


3. Metode luas garis tinggi (Contour Area Method)
Volume berdasarkan garis tinggi dapat diperoleh dari peta garis tinggi
dengan pengukuran luas memakai planimeter terhadap wilayah yang
dibatasi masing-masing garis tinggi dan mengalikan luas perata garis
tinggi yang berdampingan dengan interval garis tinggi.

Gambar 2.10 Contour Area Method (Sumber :Google)

13
II.8 Peta Topografi
Peta merupakan gambaran permukaan bumi yang diperkecil,
dituangkan dalam selembar kertas atau media lain dalam bentuk dua dimensi.
Melalui sebuah peta kita akan mudah dalam melakukan pengamatan terhadap
permukaan bumi yang luas, terutama dalam hal waktu dan biaya (Miswar,
2012: 2).
Peta topografi adalah peta yang menggambarkan kenampakan alam
(asli) dan kenampakan buatan manusia, diperlihatkan pada posisi yang benar.
Selain itu peta topografi dapat diartikan peta yang menyajikan informasi
spasial dari unsur-unsur pada mukabumi dan dibawah bumi meliputi, batas
administrasi, vegetasi dan unsur-unsur buatan manusia (Djauhari Noor,
2012).

14
BAB III
PELAKSANAAN

III.1 Diagram Alir Pelaksanaan

Mulai

Pengenalan Instansi

Orientasi Lapangan

Pengukuran Topografi

Pengukuran KKH Pengukuran Detail

No YES
Ketelitian Linear

Pengukuran Stake Out

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Hasil Pengolahan data

Pembuatan Laporan

Selesai

15
III.2 Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan dalam kegiatan pengukuran ini meliputi :
1. Pengenalan Instansi
Hal yang dilakukan saat pengenalan instansi adalah perkenalan pada
pegawai dan staff erusahaan beserta tugasnya masing-masing sehingga
peserta dapat memahami pembagian tugas dan wewenang di perusahaan
tersebut. Ini juga dapat memudahkan peserta untuk beradaptasi dengan
lingkungan tempat pelaksanaan Kerja Praktek.
2. Orientasi Lingkungan Kerja atau Orientasi Lapangan
Merupakan pekerjaan untuk pengenalan lokasi yang akan kita gunakan
sebagai lokasi pengukuran diantaranya lokasi pengukuran yang dapat
dijangkau serta hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan pengukuran.
3. Persiapan pekerjaan pengukuran topografi
Persiapan untuk pelaksanaan kegiatan pengukuran topografi meliputi
persiapan peralatan yang akan digunakan dan juga persiapan personil
tenaga kerja.
4. Pengumpulan Data
Pengumpulan data pengukuran meliputi data pengukuran polygon, KKH
dan KKV, pengukran detail situasi sebagai daar perhitungan volume
pekerjaan tanah.
5. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah pengukuran selesai dilakukan untuk
mempercepat proses perhitungan dan efisiensi kerja, maka data yang
diperoleh dari survey atau pengukuran di lapangan diolah atau dihitung
menggunakan computer dengan bantuan software yang digunakan.
6. Pembuatan Laporan
Setelah melakukan analisis data proses selanjutnya yaitu pembuatan
laporan, dalam proses pembuatan laporan sebaiknya harus ditulis secara
sistematis, sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan laporan.

16
BAB IV
WAKTU DAN TEMPAT

IV.1 Waktu Pelaksanaan


Berdasarkan Kalender akademik Institut Teknologi Nasional (ITN)
Malang Semester Ganjil tahun ajaran 2020/2021, maka kerja praktek ini
diusulkan akan dilaksanakan pada 12 Agustus 2020 s/d 23 September
2020. Mengingat kebijakan dari kampus berdasarkan Kalender Akademik
yang memberikan waktu kerja praktek terbatas seperti yang diusulkan
pada tanggal diatas, maka saya mengharapkan Kebijaksanaan Perusahaan
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk untuk mempertimbangkan dan
menyetujui permohanan ini.

IV.2 Tempat Pelaksanaan


Kerja Praktek akan dilaksanakan di :
a. Nama Instansi/Perusahaan : PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk
b. Alamat Instansi/Perusahaan : Jalan Tol Serang - Panimbang
c. Volume Pekerjaan : + 5 KM

IV.3 Jadwal Kegiatan


1. Program KP Program Studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional
Malang dilaksanakan setiap tahun.
2. Dalam pelaksanaan KP ini dibagi dalam beberapa kegiatan antara lain :
a. Pengarahan pelaksanaan KP oleh dosen pembimbing. 
b. Pelaksanaan kegiatan KP di lapangan (perusahaan).
c. Pembuatan Laporan KP beserta bimbingan laporan.
d. Penyerahan Laporan KP.
3. Pada proses pelaksanaan KP di lapangan maka pihak perusahaan
mempunyai wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa
terutama penyerapan pengetahuan aplikatif di perusahaan.
4. Setelah Pelaksanaan KP di lapangan selesai mahasiswa diwajibkan
membuat laporan KP yang di bimbing oleh dosen yang ditunjuk oleh

17
program studi Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang dan
pembimbing lapangan.
5. Penilaian KP terdiri dari dua unsur yaitu, penilaian dilapangan
dari perusahaan dan penilaian Laporan KP oleh dosen pembimbing.
Berikut ini tabel perencanaan Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek
sebagai pertimbangan untuk pelaksanaan di PT. Wijaya Karya (Persero)
Tbk.
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

N BULAN
Kegiatan AGUSTUS SEPTEMBER
O II III IV I II III
Pengenalan
1
Instansi
Orientasi
2
Lapangan
Identifikasi
3
Kasus
Pengerjaan
4
Kasus
Pembuatan
5
Laporan

Semua jadwal perencanaan yang dibuat hanya berupa usulan dan masih
bersifat sementara. Semua keputusan diserahkan pada kebijakan dari pihak
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk.

18
BAB V
PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat sebenar-benarnya dengan harapan dapat


memberikan gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakannya
Kerja Praktek di PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Kesempatan yang diberikan
oleh pihak perusahaan, dalam hal ini PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Tentu saja
akan kami manfaatkan seoptimal mungkin dan hasilnya akan kami susun dalam
bentuk laporan. Besar harapan kami, agar dapat melaksanakan Kerja Praktek di
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk. Semoga akan selalu terjalin kerja sama yang
baik dan saling menguntungkan antar lembaga Perguruan Tinggi dalam hal ini
Institut Teknologi Nasional Malang dengan pihak PT. Wijaya Karya (Persero)
Tbk.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-
Nya kepada kita semua. Atas kesediaan dan kesempatan yang diberikan, kami
ucapkan terima kasih.

19
DAFTAR PUSTAKA

Djauhari Noor. (2012). BAB 7 Peta Topografi.


Abidin, H.Z. (2007). Metode pengukuran GPS.
Eprints. (2011). Pengertian jembatan.
Suryawijaya. (Rabu, 04 Maret 2015). Kerangka Kontrol Horizontal (KKH).
Nidaur Rahmah. (2020). Pengertian MC-0 Dan Tugas Surveyor Dalam Laporan
MC-0%.
Soedomo, A. S. (2005). Dasar-Dasar Perpetaan. Bandung: Institut Teknologi
Bandung.
Dedy Setiawan, dkk. (Oktober, 2018) Analisis Potensi Desa Berbasis Sistem
Informasi Geografis. Jurnal Geodesi UNDIP.
Sugeng P. Budio. (2016). Optimalisasi Desain Jembatan Lengkung (ARCH
BRIDGE) Terhadap Berat Dan Lendutan. Rekayasa Sipil /
Volume 10, NO.3 UNIVERSITAS BRAWIJAYA.
Danang susetyo. (2013). Dasar-dasar Survey Terestris dalam Konstruksi Struktur.
Sahare ITS. Pengenalan macam-macam pengukuran situasi. ITS
Surabaya.

20
CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI
Nama Lengkap : Eko Haryanto
Tempat/Tanggal Lahir : Bima, 03 April 2000
Jenis Kelamin : Laki laki
Alamat Daerah : Lingkungan NI’U, RT. 17, RW. 06, Kel.
Dara, Kec. Rasanae Barat, Kota Bima,
NTB
Agama : Islam
Status Pernikahan : Belum Menikah
Kebangsaan : Indonesia
No. Telepon : 0823-3350-7216
Email : ekoharyanto03042000@gmail.com

RIWAYAT PENDIDIKAN

2005-2011 SDN 77 KOTA BIMA


2011-2014 MTSN 1 KOTA BIMA
2014-2017 SMKN 2 KOTA BIMA
2017-sekarang Mahasiswa Program Studi Teknik Geodesi S-1, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan ITN Malang

21
RIWAYAT ORGANISASI DAN PELATIHAN

2017 Peserta GEMA “Geodesi Menyapa” 2017 Teknik Geodesi ITN


Malang
2017 Peserta Latihan Kepemimpinan Study Islam UKM Lembaga
Dakwah Islamiyah ITN Malang
2018 Peserta Pelatihan Karya Tulis Ilmiah Himpunan Mahasiswa
Geodesi ITN Malang
2019 Peserta Study Ekskursi 2019 Teknik Geodesi ITN MALANG
2018-2019 Anggota Bidang 2 Bidang Peribadatan & Dakwah UKM Lembaga
Dakwah Islamiyah ITN Malang
2019-2020 Anggota Bidang 1 Bidang Pendidikan & Pengkaderan UKM
Lembaga Dakwah Islamiyah ITN Malang
2018-2019 & Anggota Bidang Sosial & Keagamaan Tahun Kepengurusan 2018-
2019-2020 2019 & 2019-2020 Himpunan Mahasiswa Geodesi ITN Malang
2018 Panitia IMGI “Ikatan Mahasiswa Geodesi Indonesia”
EDUCATION DAY Tahun 2018 Teknik Geodesi ITN Malang
2018 & 2019 Panitia GEMA “Geodesi Menyapa” Tahun 2018 dan 2019 Teknik
Geodesi ITN Malang
2018, 2019 & Panitia IFEST “ITN ISLAMIC FESTIVAL” dan Tabligh Akbar
2020 tahun 2018, 2019 & 2020 UKM Lembaga Dakwah Islamiyah ITN
Malang
2020 Panitia IMGI “Ikatan Mahasiswa Geodesi Indonesia” EDUSRVE
Tahun 2020 Teknik Geodesi ITN MALANG

PENGALAMAN PEKERJAAN

2019 Sebagai Anggota Pengukuran PTSL “Pendaftaran Tanah


Sistematis Lengkap” Tahun 2019 Kecamatan Wawo
Kabupaten BIMA

KETERAMPILAN ALAT
1. Waterpass
2. Theodolite
3. Total Station
4. GPS Geodetic

22
Software yang dikuasai
1. AutoCAD Land Dekstop
2. Microsoft Office (Microsoft Word, Microsoft Excel, Microsoft Power
Point)
3. ArcGIS
4. Global Mapper

23
Transkip Nilai :

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG


Kampus I : Jl. Sigura-gura No. 2 Malang, Kampus II : Jl. Raya Karanglo Km.2 Malang

MAHASISWA

NIM : 1725028
Nama : EKO HARYANTO
Program Studi : TEKNIK GEODESI S-1
SKS : 125 (Tertempuh)
IPK : 3.22

DAFTAR PRESTASI AKADEMIK

Total SKS x Bobot : 403.00 , SKS Pembagi : 125 , IPD : 3.22

Kode
No MK Mata Kuliah SKS Grade

1 GE1101 PENGENALAN TIK 2 B+


2 GE1102 BAHASA INGGRIS 2 C+
3 GE1103 BAHASA INDONESIA 3 A
4 GE1201 STATISTIK 3 C+
5 GE1202 ALJABAR LINIER DAN TRIGONOMETRI 3 B+
6 GE1203 PENGANTAR GEODESI DAN GEOMATIKA 2 C+
7 GE1204 PEMROGRAMAN DATA SPASIAL DASAR 3 C+
8 GE2108 ILMU UKUR TANAH 3 A
9 GE2205 ILMU HITUNG PERATAAN 3 C+
10 GE2206 FOTOGRAMETRI DASAR 3 C+
11 GE2207 SISTEM REFERENSI KOORDINAT 2 B+
12 GE2209 KARTOGRAFI 3 B+
13 GE2210 PENGINDERAAN JAUH 3 B
14 GE2211 JARING KERANGKA KONTROL GEODESI 3 C+
15 GE3104 PENGANTAR TECHNOPRENEURSHIP 2 B+
16 GE3212 FOTOGRAMETRI NUMERIK 4 A
17 GE3213 PROYEKSI PETA 3 B
18 GE3214 SURVEI TOPOGRAFI 4 B+
19 GE3215 PENGINDERAAN JAUH TERAPAN 4 B+
20 GE3216 SURVEI GNSS 3 B
21 GE4105 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 3 B+
22 GE4106 PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK 3
22 GE4107 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN 3
22 GE4108 PENDIDIKAN AGAMA HINDU 3
22 GE4109 PENDIDIKAN AGAMA BUDHA 3
22 GE4217 PEMETAAN MATRA DARAT 6 C+
23 GE4218 SURVEI HIDROGRAFI DAN OSEANOGRAFI 4 B+
24 GE4219 SURVEI KADASTER 4 B

24
25 GE4220 SISTEM BASIS DATA 3 C
26 GE5106 KEWARGANEGARAAN 2 A
27 GE5107 KAPITA SELEKTA 2 B+
28 GE5221 FOTOGRAMETRI NON TOPOGRAFI 4 C+
29 GE5222 METODOLOGI PENELITIAN ILMIAH 2
29 GE5223 PEMETAAN MATRA LAUT 6 B+
30 GE5224 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 4 B+
31 GE6108 PANCASILA 2 A
32 GE6225 FOTOGRAMETRI UDARA 4 C+

32 GE6226 SURVEI REKAYASA LAUT 3 B+


33 GE6227 GEOINFORMATIKA 5 A

33 GE6228 PEMROGRAMAN DATA SPASIAL LANJUT 3 B+

33 GE6229 TEKNIK KOMPUTASI AWAN 3

33 GE6230 BUILDING INFORMATION MODELLING (BIM) 3

33 GE6231 SIG TERAPAN 3

33 GE6232 SURVEI REKAYASA 3 B+

33 GE7233 KERJA PRAKTEK 4

33 GE7234 MODEL PERMUKAAN DIGITAL 3 B

34 GE7235 SISTEM DEFORMASI 4

34 GE7236 SIG BERBASIS WEB 3

34 GE7237 TATA LAKSANA PROYEK 3 B+

35 GE7238 PEMROGRAMAN KECERDASAN BUATAN 3


FOTOGRAMETRI
35 GE7239 PENILAIAN TANAH DAN PROPERTI 3

35 GE7240 SISTEM INFORMASI KADASTRAL 3

35 GE7241 INFRASTRUKTUR DATA SPASIAL 3 A

36 GE8242 SKRIPSI 6

25

Anda mungkin juga menyukai