Anda di halaman 1dari 18

PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang


Ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami banyak perkembangan yang
semakin maju. Hal ini perlu diimbangi dengan adanya sumber daya manusia yang
siap dan mampu menghadapi era globalisasi yang penuh dengan persaingan.
Mahasiswa sebagai calon tenaga profesional harus memiliki bekal yang cukup,
tidak saja menguasai ilmu yang bersifat teoritis tetapi juga mampu untuk
mengimplementasikannya ke kondisi yang nyata.
Dalam hal ini pihak Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional
Malang telah menyiapkan suatu program berupa mata kuliah Kerja Praktek yang
wajib diikuti oleh setiap mahasiswanya. Dengan demikian mahasiswa dapat
memahami ilmu geodesi secara lebih terarah, karena pada dasarnya ilmu yang
diperoleh pada perkuliahan lebih bersifat ideal.
Berdasarkan pengetahuaan yang saya peroleh dari perkuliahan, penerapan
ilmu geodesi dalam dunia pertambangan dan industri adalah berkaitan dengan
penentuan posisi batas-batas kawasan industri, pengukuran topografi original atau
topografi progress bahan baku tambang, penentuan titik-titik penempatan bahan
baku, perhitungan volume galian bahan baku pada daerah industri, dll. Namun
pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan tidak berguna jika tidak
diterapkan secara langsung di lapangan.
Berkenaan dengan hal tersebut, maka saya mengajukan permohonan untuk
dapat melakukan kerja praktek di Perusahaan PT. Bumi Suksesindo. Mengingat
perusahaan ini merupakan perusahaan tambang yang sesuai dengan beberapa
aplikasi ilmu geodesi.

1
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

I.2. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini
adalah sebagai berikut :
1. Melatih dan mengembangkan sumber daya manusia dengan fasilitas yang
terdapat dalam perusahaan.
2. Memberikan bentuk pengalaman nyata serta permasalahan yang dihadapi
dunia kerja dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk dapat menyatukan atau
menganalisis pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki. Agar dapat lebih
percaya diri dan selalu mandiri dalam perkembangan karir di masa yang
datang.
4. Menambahkan kepada para mahasiswa pengertian akan lingkungan
organisasi perusahaan dengan berbagai kegiatan di dalamnya.

I.3. Manfaat
Adapun beberapa manfaat dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah
sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat menyajikan pengalaman dan data-data yang diperoleh
selama Kerja Praktek kedalam sebuah Laporan Kerja Praktek.
2. Mahasiswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang akan
membuka cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang
ditekuni selama ini.
3. Mahasiswa dapat mengembangkan dan mengaplikasikan pengalaman
selama di lapangan untuk menunjang materi perkuliahan.
4. Mahasiswa dapat mengenalkan dan membiasakan diri terhadap suasana
kerja sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta
sebagai upaya untuk memperluas cakrawala wawasan kerja.
5. Mahasiswa dapat mengetahui secara lebih mendalam gambaran tentang
kondisi nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu
menerapkan ilmu yang telah didapat dalam aktivitas dunia kerja yang
sebenarnya.

2
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

I.4. Lingkup Materi


Materi ditujukan untuk pendalaman ilmu, khusunya dalam bidang Suvey
Topografi dan Survey Tambang yang terdapat di PT. Bumi Suksesindo, bila
diperkenankan kami ingin mempelajari tentang hal-hal antara lain sebagai
berikut :
1. Survey topografi untuk kawasan industri pertambangan.
2. Aplikasi Stake Out posisi baik untuk pertambangan (blok material
tambang, desain tambang, kemiringan (slope) dinding, dll).
3. Perhitungan volume Cuting Out tambang per bulan, dan Stock Pile.

3
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. Survei Pertambangan


Survei pertambangan merupakan suatu cabang ilmu dan teknologi di bidang
pertambangan. Pekerjaan ini meliputi pengukuran, perhitungan, dan pemetaan
yang melayani tujuan mendapatkan informasi pada semua tahap dari prospeksi
untuk eksploitasi dan memanfaatkan kandungan mineral, baik berada pada
permukaan maupun pada bawah tanah. Berikut ini adalah kegiatan utama dari
survei pertambangan :

1. Menginterpretasi geologi tentang kandungan mineral dalam kaitanya


dengan eksploitasi ekonomi daripadanya.
2. Penyelidikam dan negoisasi hak pertambangan mineral.
3. Membuat dan merekam, dan perhitungan pengukuran survei tambang
pertambangan kartografi.
4. Investasi dan prediksi dampak tambang yang bekerja pada permukaan
dan dibawah permukaan.
5. Perencanaan tambang dalam konteks lingkungan setempat dan
rehabilitasi setelah ditambang.

II.2. Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal


Kerangka Kontrol Horisontal (KKH) merupakan kerangka dasar pemetaan
yang memperlihatkan posisi horisontal (X,Y) antara satu titik relatif terhadap titik
yang lain di permukaan bumi pada bidang datar. Metode penentuan posisi
horisontal yang sering digunakan adalah metode poligon dengan data jarak dan
sudut. Pengukuran poligon digunakan untuk penentuan posisi horisontal banyak
titik-titik dengan ukuran jarak dan sudut sehingga membentuk suatu rangkaian
segi banyak. Koordinat titik-titik tersebut dapat dihitung dengan data semua
ukuran jarak dan sudut. Posisi titik di lapangan dapat ditentukan dengan
mengukur jarak dan sudut kearah titik kontrol yang memiliki ketelitian yang
tinggi.

Poligon adalah salah satu teknik penentuan koordinat suatu rangkaian titik di
lapangan berdasarkan data pengamatan azimut, sudut, dan jarak. Rangkaian

4
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

poligon titik tersebut akan digunakan sebagai acuan pemetaan yang disebut
dengan istilah kerangka peta (Yohannes, 2012). Pengukuran dengan metode
poligon ini terbagi menjadi dua bentuk yaitu:

a. Poligon tertutup
Poligon tertutup adalah rangkaian poligon melingkar yang kembali ke titik
awal, sehingga titik akhir berimpit dengan titik awal. Poligon tertutup
digunakan untuk pengkuran kerangka horizontal daerah proyek yang
berbentuk luasan.

Gambar 2.1. Poligon Tertutup, (Sumber :Yohannes 2012)


Syarat-syarat geometris poligon tertutup adalah sebagai berikut:

Σδ = ( n – 2 ) . 180º ( untuk sudut dalam )

Σδ = ( n + 2 ) . 180º ( untuk sudut luar )

Keterangan :
Σδ = Jumlah Sudut
n = Jumlah titik
Syarat absis dan Ordinat poligon tertutup:
Σ( D . sin α ) = ΣΔX = 0
Σ( D . cos α ) = ΣΔY = 0

Keterangan :
D = Jarak
sin α = sudut horizontal

5
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

b. Poligon terbuka
Poligon terbuka adalah poligon memanjang yang tidak kembali ke titik
awal.Jadi titik akhir poligon tidak berimpit dengan titik awal
poligon.Poligon terbuka digunakan untuk pengukuran kerangka horizontal
daerah proyek yang bersifat memanjang (Yohanes, 2012). Poligon terbuka
ditinjau dari sistem pengukuran dan cara perhitungannya dibedakan
menjadi 4 macam yaitu :
 Poligon terikat sempurna
Poligon terbuka terikat sempurna adalah poligon yang titik awal dan
titik akhir terikat oleh koordinat dan azimuth atau terikat oleh dua
koordinat pada awal dan akhir pengukuran.Poligon jenis ini memiliki
kelebihan jika dibandingkan dengan poligon lainnya. Pada poligon
ini kesalahan sudut serta kesalahan jaraknya dapat dikoreksi dengan
diketahuinya azimuth dan koordinat awal serta azimuth dan
koordinat akhir.

Gambar 2.2. Poligon Terbuka Terikat sempurna , (Sumber


:Yohannes 2012)
Dalam poligon terbuka terikat sempurna, besaran - besaran yang
harus diukur :

Semua sisi jarak = d B−1,d 1−2,……,d 3− P

Semua sudut horizontal = δB, δ1, δ2, ……, δP

Jika nilai koordinat titik akhir ( XP,YP ) yang dihitung sama dengan
koordinat titik ikat akhir, maka perhitungannya dinyatakan
memenuhi toleransi serta dapat dilanjutkan pada pekerjaan lainnya.

6
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

 Poligon terbuka terikat koordinat


Poligon terikat koordinat adalah poligon yang titik awal dan titik
akhirnya terikat oleh koordinat.Nilai Azimuth awal dan akhir tidak
diketahui.

Gambar 2.3. Poligon Terbuka Terikat Koordinat,


(Sumber:Yohannes 2012)

Dalam poligon terbuka terikat koordinat, besaran-besaran yang harus


diukur yaitu:

Semua sisi/jarak = d A-1 , d 1-2 , …….., d 3-B

Semua sudut horizontal = δ1, δ2, δ3

Jika nilai koordinat titik B yang dihitung sama dengan koordinat titik
B yang diketahui maka perhitungannya dinyatakan benar. Poligon ini
sering dipakai dilapangan karena tidak menutup kemungkinan
banyak dijumpai hambatan-hambatan misalnya hanya ada dua titik
pengikat yang diketahui sehingga azimuth awal dan akhir belum
diketahui sehingga memakai azimuth pendekatan.

Pada poligon jenis ini kurang baik untuk kerangka dasar karenahasil
pengukurannya tidak dapat dikontrol kesalahannya.

 Azimuth
Azimuth adalah besaran sudut yang diukur dari arah utara searah
jarum jam dari sembarang meridian acuan yang besarnya berkisar
antara 0º – 360º. Azimuth berfungsi sebagai orientasi arah utara

7
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

pada peta. Sebagai kontrol pada pengukuran jaringan poligon


maupun dalam hitungan koordinat.

II.3. Kerangka Kontrol Vertikal


Waterpas / sipat datar adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan untuk
mengukur beda tinggi antara titik-titik yang berdekatan yang ditentukan dengan
garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditujukan ke rambu-rambu
ukur yang vertical. Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini disebut
waterpas atau leveling yang akan ditentukan ketinggiannya berdasarkan suatu titik
referensi atau datum tertentu. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka penentuan
beda tinggi suatu titik bidang acuan. Sistem referensi yang dipergunakan adalah
tinggi permukaan air laut rata-rata (mean sea level) atau sistem referensi lain yang
dipilih. Pada pengukuran beda tinggi dengan waterpass didasarkan atas
kedudukan garis bidik teropong yang dibuat horizontal dengan menggunakan
gelembung nivo.

Gambar 2.4 Pengukuran Beda Tinggi (Sumber: Yohannes 2012)


(Sumber: Yohannes 2012)
hAB = BtA – BtB
keterangan:
BtA = Pembacaan skala rambu untuk benang tengah dititik A
BtB = Pembacaan skala rambu untuk benang tengah dititik B
hAB = Beda tinggi titik A dan B

Persamaan di atas merupakan persamaan dasar untuk penentuan beda tinggi


dengan cara sipat datar. Hasil pengukuran beda tinggi digunakan untuk
menentukan tinggi titik terhadap titik tetap atau bidang acuan yang telah
dipilih.

8
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

II.4. Pengukuran Detail Situasi


Pengukuran detail situasi adalah pengukuran suatu daerah dengan cara
menentukan objek-objek penting berdasarkan unsur sudut dan jarak dalam
jumlah yang cukup sehingga dapat mewakili atau menggambarkan daerah
tersebut beserta isinya secara jelas dan dituang kedalam skala tertentu. Titik-titik
detail situasi dapat dibedakan atas titik detail buatan, seperti : gedung, jembatan,
jalan dan lain sebagainya serta titik detail alam, seperti : sungai, gunung, pohon
serta bentuk alam lainnya.
Dalam pengukuran titik-titik detail prinsipnya adalah menentukan koordinat
dan tinggi titik-titik detail dari titik-titik ikat. Pada saat pengukuran di lapangan,
data yang diambil untuk pengukuran detail adalah :
1) Beda tinggi antara titik ikat kerangka dan titik detail yang
bersangkutan.
2) Jarak datar atau jarak optis antara titik kerangka dan titik detail.
3) Sudut antara sisi kerangka dengan arah titik awal detail yang
bersangkutan, atau sudut jurusan magnetis dari arah titik detail yang
bersangkutan.
Sedangkan metode yang digunakan dalam pengukuran titik-titik detail situasi
adalah sebagai berikut :
 Metode Offset
Metode offset adalah pengukuran titik-titik yang menggunakan alat alat
sederhana seperti pita ukur, dan yalon. Pengukuran cara offset ini
menggunakan alat utama pita ukur, sehingga cara ini juga biasa disebut
cara rantai (chain surveying→yaitu teknik pengukuran di lapangan yang
mengacu pada baseline atau garis dasar/patokan).
Metode offset Ini biasa dipakai jika kondisi objeknya relatif lurus.

 Metode Tachymetri
Metode tachymetri adalah pengukuran menggunakan alat-alat optis,
elektronis, dan digital seperti theodolite ataupun alat ukur elektronik
seperti total station dan GPS RTK (Real Time Kinematic). Pengukuran
detail cara tachymetri dimulai dengan penyiapan alat ukur di atas titik ikat

9
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

dan penempatan rambu di titik bidik. Setelah alat siap untuk pengukuran,
dimulai dengan perekaman data di tempat alat berdiri, pembidikan ke
rambu ukur, pengamatan azimuth dan pencatatan data di rambu BT, BA,
BB serta sudut miring.
Metode yang sering digunakan adalah metode tachymetri karena Metode
tachymetri ini relatif lebih cepat dan mudah karena data yang diperoleh dari
lapangan juga lebih lengkap seperti data jarak, sudut horizontal, sudut vertikal,
tinggi alat dan tinggi target/objek. Untuk alat Ukur yang menggunakan
Elektronik Total Station bisa menghasilkan data koordinat 3 dimensi (X, Y dan
Z), yang sebelumnya di masukan data data titik ikat yang sudah di peroleh dari
pengukuran Kerangka Dasar Horizontal dan Kerangka Dasar Vertikal.

II.5. Perhitungan Volume

Galian dan timbunan berdimensi volume (meter kubik). Volume dapat


diperoleh secara teoritis melalui perkalian luas dengan panjang. Galian dan
timbunan untuk keperluan teknik sipil dan perencanaan diperoleh melalui
perolehan luas rata-rata galian atau timbunan di dua buah profil melintang yang
dikalikan dengan jarak mendatar antara kedua profil melintang tersebut. Galian
dan timbunan banyak digunakan untuk kepentingan pembuatan jalan raya, saluran
irigasi, dan aplikasi lain, seperti pembangunan kavling untuk perumahan.
Teknologi pengukuran dan pemetaan yang digunakan saat ini sudah sangat
demikian berkembang. Survei lapangan dapat diperoleh secara cepat dan tepat
menggunakan perlatan Total Station atau GPS (Global Positioning System) dan
diikuti oleh sistem perekaman data yang dapat langsung diolah oleh komputer dan
dengan menggunakan berbagai macam perangkat lunak CAD dapat langsung
disajikan informasi grafis beserta luas dan nilai galian timbunannya. Dalam
perhitungan volume terdapat beberapa metode yang sering dilakukan yaitu :
1. Metode tampang (irisan) melintang (cross section method)
Metode tampang melintang dipakai hampir khusus untuk menghitung
volume pada proyek-proyek konstruksi yang memanjang misalnya jalan
raya, jalan baja, dan kanal (saluran). Dalam prosedur ini, setelah sumbu
diberi pancang, profil tanah yang disebut penampang melintang dibuat

10
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

(tegak lurus pada sumbu, biasanya dengan selang 50 atau 100 ft.
Pembuatan tampang melintang terdiri atas pengukuran elevasi-elevasi
tanah dan jaraknya yang bersangkutan secara orthogonal kekiri dan
kekanan sumbu, titik tinggi dan rendah, dan lokasi-lokasi dimana
perubahan lereng terjadi untuk menentukan dengan teliti profil tanah.
Pekerjaan ini dapat dilaksanakan di lapangan memakai sebuah alat sipat
datar, rambu sipat datar dan pita ukur tanah.

Gambar 2.51 Cross Section Method (sumber : Labant, Stankova, & Weiss
2013)
2. Metode luas satuan atau lubang galian sumbang (boroow pit method)
Untuk mengetahui kualitas tanah, kerikil, batu atau material lain yang
digali atau yang ditimbunkan pada sebuah proyek konstruksi dapat
ditentukan dengan sipat datar lubang galian sumbang (borrow pit method).

Gambar 2.6 Boroow Pit Method (Sumber :Nwachukwu MA)


3. Metode luas garis tinggi (Contour Area Method)
Volume berdasarkan garis tinggi dapat diperoleh dari peta garis tinggi
dengan pengukuran luas memakai planimeter terhadap wilayah yang

11
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

dibatasi masing-masing garis tinggi dan mengalikan luas perata garis tinggi
yang berdampingan dengan interval garis tinggi.

Gambar 2.7 Contour Area Method (Sumber :Google)

II.6. Penggambaran Peta

Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala
tertentu melalui system proyeksi. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi
dari suatu ruang tiga dimensi. Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut
kartografi. Banyak peta mempunyai skala, yang menentukan seberapa besar objek
pada peta dalam keadaan yang sebenarnya.

12
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

BAB III
PELAKSANAAN

III.1. Diagram Alir Pelaksanaan

Pengenalan Instansi

Studi Literatur

Orientasi Lapangan

Persiapan Pekerjaan Pemetaan Topografi

Pengukuran Toografi di Lapangan

Pengumulan Data

Pengolahan Data

\ Laporan
Pembuatan

III.2. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan dalam kegiatan pengukuran ini meliputi :

1. Pengenalan Instansi

Hal yang dilakukan saat pengenalan instansi adalah perkenalan pada


pegawai dan staff erusahaan beserta tugasnya masing-masing sehingga
peserta dapat memahami pembagian tugas dan wewenang di perusahaan

13
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

tersebut. Ini juga dapat memudahkan peserta untuk beradaptasi dengan


lingkungan tempat pelaksanaan Kerja Praktek.

2. Orientasi Lingkungan Kerja atau Orientasi Lapangan

Merupakan pekerjaan untuk pengenalan lokasi yang akan kita gunakan


sebagai lokasi pengukuran diantaranya lokasi pengukuran yang dapat
dijangkau serta hal-hal yang berkaitan dengan pekerjaan pengukuran.

3. Persiapan pekerjaan pengukuran topografi

Persiapan untuk pelaksanaan kegiatan pengukuran topografi meliputi


persiapan peralatan yang akan digunakan dan juga persiapan personil tenaga
kerja.

4. Pengumpulan Data

Pengumpulan data pengukuran meliputi data pengukuran polygon, KKH


dan KKV, pengukran detail situasi sebagai daar perhitungan volume
pekerjaan tanah.

5. Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan setelah pengukuran selesai dilakukan untuk


mempercepat proses perhitungan dan efisiensi kerja, maka data yang
diperoleh dari survey atau pengukuran di lapangan diolah atau dihitung
menggunakan computer dengan bantuan software yang digunakan.

6. Pembuatan Laporan
Setelah melakukan analisis data proses selanjutnya yaitu pembuatan
laporan, dalam proses pembuatan laporan sebaiknya harus ditulis secara
sistematis, sesuai dengan kaidah-kaidah penyusunan laporan.

III.3. Waktu Pelaksanaan

Berdasarkan Kalender akademik Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang


Semester Ganjil tahun ajaran 2020/2021, maka kerja praktek ini diusulkan akan
dilaksanakan pada 02 Juli 2020 s/d 13 Agustus 2020. Mengingat kebijakan dari
kampus berdasarkan Kalender Akademik yang memberikan waktu kerja praktek

14
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

terbatas seperti yang diusulkan pada tanggal diatas, maka saya mengharapkan
Kebijaksanaan Perusahaan PT. Bumi Suksesindo untuk mempertimbangkan dan
menyetujui permohanan ini.

III.4. Tempat Pelaksanaan


Kerja Praktek akan dilaksanakan di :
a. Nama Instansi/Perusahaan : PT. Bumi Suksesindo
b. Alamat Instansi/Perusahaan : Sumberagung Pesanggaran, Banyuwangi
(Jawa Timur)
c. Volume Pekerjaan : + 20 Ha

III.5. Jadwal Kegiatan


1. Program KP jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang
dilaksanakan setiap tahun.
2. Dalam pelaksanaan KP ini dibagi dalam beberapa kegiatan antara lain :
a. Pengarahan pelaksanaan KP oleh dosen pembimbing. 
b. Pelaksanaan kegiatan KP di lapangan (perusahaan).
c. Pembuatan Laporan KP beserta bimbingan laporan.
d. Penyerahan Laporan KP.
3. Pada proses pelaksanaan KP di lapangan maka pihak perusahaan
mempunyai wewenang penuh terhadap proses pendidikan mahasiswa
terutama penyerapan pengetahuan aplikatif di perusahaan.
4. Setelah Pelaksanaan KP di lapangan selesai mahasiswa diwajibkan
membuat laporan KP yang di bimbing oleh dosen yang ditunjuk oleh
jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Nasional Malang dan
pembimbing lapangan.
5. Penilaian KP terdiri dari dua unsur yaitu, penilaian dilapangan
dari perusahaan dan penilaian Laporan KP oleh dosen pembimbing.
Berikut ini tabel perencanaan Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek sebagai
pertimbangan untuk pelaksanaan di PT. Bumi Suksesindo.

15
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktek

Semua jadwal perencanaan yang dibuat hanya berupa usulan dan masih
bersifat sementara. Semua keputusan diserahkan pada kebijakan dari pihak PT.
Bumi Suksesindo.

16
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

BAB 1V
PENUTUP

Demikian proposal ini dibuat sebenar-benarnya dengan harapan dapat


memberikan gambaran singkat dan jelas tentang maksud dan tujuan diadakannya
Kerja Praktek di PT. Bumi Suksesindo. Kesempatan yang diberikan oleh pihak
perusahaan, dalam hal ini PT. Bumi Suksesindo. Tentu saja akan kami
manfaatkan seoptimal mungkin dan hasilnya akan kami susun dalam bentuk
laporan. Besar harapan kami, agar dapat melaksanakan Kerja Praktek di PT. Bumi
Suksesindo. Semoga akan selalu terjalin kerja sama yang baik dan saling
menguntungkan antar lembaga Perguruan Tinggi dalam hal ini Institut Teknologi
Nasional Malang dengan pihak PT. Bumi Suksesindo.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan petunjuk-
Nya kepada kita semua. Atas kesediaan dan kesempatan yang diberikan, kami
ucapkan terima kasih.

17
PROGRAM STUDI TEKNIK GEODESI
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Institut Teknologi Nasional Malang
Proposal Kerja Praktek

DAFTAR PUSTAKA

Soedomo, A. S. (2005). Dasar-Dasar Perpetaan. Bandung: Institut Teknologi


Bandung.

Ilmu Survey Pemetaan. (17 Mei 2012). MATERI.3 SURVEI


PERTAMBANGAN.

Abidin, H.Z. (2007). Metode pengukuran GPS.

TreeMusketer. (Rabu, 04 Maret 2015). KERANGKA KONTROL HORISONTAL


(KKH).

Kementrian Pekerjaan Umum. (Desember 2017). MODUL 2 DASAR-DASAR


PENGUKURAN TOPOGRAFI UNTUK PEKERJAAN
JALAN. Bandung.

18

Anda mungkin juga menyukai