Disusun oleh :
Kebijakan Satu Peta, muncul pertama kali sejak Presiden RI Susilo Bambang
Yudhoyono, pada Rapat Kabinet 23 Desember 2010. ketika Unit Kerja Presiden
Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) menunjukkan kepada
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono peta tutupan hutan dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Departemen Kehutanan yang berbeda dimana hal tersebut
yang mendorong Presiden SBY memerintahkan penyusunan satu peta "Saya ingin
hanya satu peta saja sebagai satu-satunya referensi nasional!". Selain itu karena
Informasi Geospasial Tematik (IGT) yang dibangun tidak merujuk pada satu sumber
rujukan Peta Dasar (Peta Rupabumi). Bisa dipastikan selama Informasi Geospasial
Tematik tidak merujuk pada Peta Dasar yang dibangun oleh instansi yang
berkompeten dan berkewenangan dalam hal ini Badan Koordinasi Survey dan
Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) maka Informasi Geospasial Tematik yang
dibangun tersebut akan menimbulkan kesimpangsiuran. Adanya perbedaan tersebut
akan mempengaruhi penentuan keputusan berbagai kebijakan strategis nasional.
Kebijakan One Map Policy hadir sebagai aturan yang mengharuskan adanya
penyatuan informasi geospasial. Sehingga tumpang - tindih seperti yang telah terjadi
tersebut, tidak terulang dan kebijakan yang diambil pemerintah dapat tepat sasaran.
1. Banyak peta yang dibuat oleh berbagai K/L dengan spesifikasi sesuai
kebutuhan masing-masing.
2. kebutuhan yang berbeda menyebabkan perbedaan spesifikasi informasi peta
tematik yang dapat menimbulkan kesimpangsiuran informasi.
3. masih diperlukan mekanisme untuk menyatukan keberagaman menuju
kesatuan informasi geospasial dasar dan tematik nasional.
Adapun Tugas Dan Wewenang dari kegiatan percepatan kebijakan satu peta
(PKSP), antara lain :
1. Tim Percepatan
Sesuai dengan Peraturan Presiden No. 9 Tahun 2016, Tim Percepatan
Kebijakan Satu Peta diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
dengan anggota Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri
Dalam Negeri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Agraria dan
Tata Ruang, dan Sekretariat Kabinet. Tim Percepatan berperan dalam pengambilan
keputusan strategis terkait dengan implementasi kegiatan Percepatan Kebijakan
Satu Peta (PKSP).
2. Tim Pelaksana
3. Sekretariat
- Satuan Tugas 1
Bertanggung jawab dalam kegiatan Kompilasi dan Integrasi, dan dipimpin oleh
Badan Informasi Geospasial.
- Satuan Tugas 2
Bertanggung jawab dalam kegiatan Sinkronisasi dan dipimpin oleh Kemenko
Perekonomian.
1. KOMPILASI
2. INTEGRASI
Integrasi merupakan kegiatan koreksi dan verifikasi IGT di atas peta dasar
Informasi Geospasial Dasar (IGD).
3. SINKRONISASI