Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KERJA PRAKTEK

CARA KERJA BLOW OUT PREVENTER DARI LUAR


DI RIG PDSI #38.2/D1000 E-FIELD MAJALENGKA
PT. PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA ( PDSI )
Laporan di susun untuk memenuhi syarat praktek kerja industri

Di Susun Oleh :
Nama : Syaiful Bachri
NISN : 1415410022
PROGRAM STUDI TEKNIK PEMBORAN MIGAS
SMK MIGAS CIBINONG KAB BOGOR
2016

LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PT. PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA

BLOW OUT PREVENTER


RIG PDSI #38.2/D1000-E FIELD MAJALENGKA

(28 MARET 2016 S/D 28 MEI 2016)

Disusun Oleh:
Syaiful Bachri
NISN :
9993495610
Laporan praktek kerja lapangan (PKL) ini telah disetujui oleh :
Mengetahui ,
Pembimbing Lapangan
Sekaligus Driller Rig 56

Anang Devi Prayog

Lembar Pengesahan
LAPORAN KERJA PRAKTEK INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL
....................................
PT PERTAMINA DRILLING SERVICES INDONESIA
KARANGAMPEL - INDRAMAYU

: CARA KERJA BLOW OUT PREVENTER DI

JUDUL

RIG PDSI 38.2/D1000-E/56 FIELD MAJALENGKA PT.


PERTAMINA DRILLING SERVICE INDONESIA (PDSI)
NAMA

: SYAIFUL BACHRI

NISN

: 9993495610

BIDANG STUDI

: TEHKNIK PEMBORAN MIGAS

MENGETAHUI,

PT. Pertamina Drilling Services Indonesia

Pembimbing Lapangan

Karangampel Indramayu

CHAER RONY

ANANG DEVI PRAYOGI

Lembar Persembahan
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
saya kesehatan jasmani maupun rohani yang tak akan
pernah tertandingi kuasanya Ibu dan Ayah sosok yang selalu
menjadi inspirasi untuk saya bias lebih baik lagi selanjutnya
dan semoga Allah selalu memberikankesehatan kepada
beliau Teman-teman angkatan III Tekhnik Perminyakan
khususnya teman yang satu tempat kerja praktek yang telah
bekerja sama dengan baik melakukan Kerja Praktek
lapangan di Pertamina Drilling Services Indonesia . Dan
terima kasih kepada Bapak Anang , Bapak Mulus , Bapak
Ridwan , Bapak Adi , Bapak Ujang dan pembimbing lainnya
yang telah memberikan waktu dan ilmunya selama saya
kerja praktek lapangan .

Abstrak
Blow Out Preventer System sangat berperan penting dalam
operasi pegeboran, alat ini berfungsi sebagai pengaman apabila
sewaktu-waktu terjadi Kick . Apabila tidak di tangani dengan baik
maka akan terjadi hal yang tidak di inginkan yaitu Blow Out ,
maka dari itu petugas/driller harus siap mengantisipasi dengan
menutup Blow Out Preventer dengan cepat tepat dan benar .
Faktor utama yang harus di perhatikan adalah tentang keadaan
lumpur bor . Lumpur bor harus terus di control sehingga kita dapat
mengetahui kalau terjadi kick . Tanda-tanda terjadinya kick antara
lain lumpur bor memberikan tekanan hidrostatik lebih kecil dari
tekanan formasi , volume lumpur mud pit bertambah besar , laju
pengeboran cepat/drilling break dan lain-lain .
Sistem ini terdiri dari dua sub-komponen utama , yaitu BOP
stack dan accumulator serta supporting system . Adapun fungsi
dari BOP stack adalah menutup/menahan tekanan lubang bor bila
terjadi kick dan apabila terjadi kick maka BOP ditutup dengan
accumulator unit . Accumulator unit system tenaga penutupan BOP
beserta kontrolnya karena cairan hidrolik di kumpulkan (
accumulates ) atau di timbun di dalam tabung terbuat dari baja
yang bertekanan tinggin denagn sumber tenaga yaitu angin dan
nitrogen .

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang mengatur segala alam dan mencurahkan
segala rahmat-Nya untuk semua makhluk-Nya . Atas hidayah dan inayahNya pula penulis dapat menyusun laporan kerja praktek dengan judul Blow
Out Preventer pada RIG PDSI #38.2/D1000-E FIELD MAJALENGKA .
Perwujudan laporan ini adalah berkat bantuan dari berbagai pihak
sehingga laporan ini dapat diselesaikan . Oleh karena itu, pada kesempatan
kali ini perkenankan penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Kedua Orang Tua saya yang senantiasa memberikan doa serta
dukungan untuk menyelesaikan laporan ini
2. Bapak Ahmad Romli , MSi.S,Ag selaku Kepala Sekolah SMK
MIGAS CIBINONG .
3. Ir. Dencik. selaku Ketua Jurusan Teknik Pemboran Minyak SMK
MIGAS CIBINONG .
4. Anggun A Sulis, S.Si. selaku Koordinator Praktek Kerja Industri
Smk Migas Cibinong .
5. Bapak Ir. Dencik selaku Guru Pembimbing dalam Praktek Kerja
Lapangan ini .
6. Bapak Anang Devi Prayogi selaku Pembimbing Lapangan dalam
Kerja Praktek ini .
7. Bapak Afriansyah Selaku Rig Supt di Rig Pdsi 38.2/D1000-E/56
8. Rig Crew di RIG PDSI #38.2/D1000-E FIELD MAJALENGKA
9. Rekan-rekan kerja di P.T. Pertamina Drilling Service Indonesia
yang telah mendukung penulis dalam menyusun laporan Kerja
Praktek ini .
10.Teman-teman SMK Migas Cibinong yang telah membantu dalam
menyelesaikan laporan Kerja Praktek ini .
11.Dan terima kasih juga kepada pihak-pihak yang turut membantu
membuat laporan baik secara langsung maupun tidak langsung
yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu namanya

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih banyak


terdapat kekurangan baik dilihat dari segi menyajikan data maupun
penulisannya . Mohon maaf apabila ada kekurangan dalam laporan
yang telah di buat ini .

Indramayu, Maret 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPULDALAM.................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING LAPANGAN. iii
KATA PENGANTAR .......................................................................... iv
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................ vi
DAFTAR TABLE ................................................................................ vii
1. BAB I (PENDAHULUAN)
a. Latar Belakang ......................................................................... 1
b. Tema Kerja Praktek ................................................................. 2
c. Tujuan Kerja Praktek ............................................................... 4
d. Manfaat .................................................................................... 5
c. Ruang Lingkup ........................................................................ 6
2. BAB II (Gambaran Umum Perusahaan)
a. Sejarah Perusahaan .................................................................. 6
b. Visi & Misi .............................................................................. 7
c. Tata Nilai ............................................................................. 8
3. BAB III (Landasan Teori)
a. Landasan teori .......................................................................... 10
b. Uraian ...................................................................................... 11
4. BAB IV Tinjauan
a. Tinjauan umum ........................................................................ 15
b. Tinjauan khusus ....................................................................... 19
5. BAB V Penutup
a. Simpulan .................................................................................. 41
b. Saran .................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN - LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1

Diverter

Gambar 4.2

Ram Preventer

Gambar 4.3

Pipe Ram

Gambar 4.4

Blind Ram

Gambar 4.5

Shear Ram

Gambar 4.6

Variable Ram

Gambar 4.7

Accumulator

Gambar 4.8

Kill Line

Gambar 4.9

Choke Line

Gambar 4.10

Drilling Spools

Gambar 4.11

Casing Head

Gambar 4.12

Double Studed Adapter

Gambar 4.13

Bottom Flange

Gambar 4.14
Gambar 4.15

BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada zaman seperti ini , ilmu pengetahuan berkembang begitu pesat .
Melihat semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini ,
maka tuntutan dalam pendidikan semakin tinggi sehingga materi yang di
terapkan dalam dunia pendidikan semakin kompleks . Makadari itu , SMK
Migas Cibinong yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi
dibidang perminyakan dan gas bumi di harapkan mampu mengakomodasi
perkembangan
yang
ada
.
Bidang perminyakan dan petrokimia merupakan salah satu bidang yang
terus mengalami perkembangan yang demikian pesat dan kompleks terutama
pada aplikasi-aplikasinya di lapangan . Agar dapat menjembatani dan
menunjang eksitensi antara kebutuhan perusahaankan sumber daya manusia
yang terampil dengan kondisi SMK MIigas Cibinong sebagai lembaga yang
berorientasi pada akademis maka Program Studi Tekhnik Perminyakan SMK
Migas Cibinong memandang perlu adanya penyesuaian , dalam hal ini
berbentuk Kerja Praktek , antara pendidikan akademis dengan perusahaan
sehingga dapat dihasilkan lulusan yang mempunyai kuantitas yang tinggi
dalam
melaksanakan
pekejaannya
.
1.2 Tema Kerja Praktek
Tema yang akan diambil dalam kerja praktek ini adalah Blow Out
Preventer System Pada Rig PDSI
1.3 Tujuan Kerja Praktek
Adapun tujuan yang hendak di capai sehubungan dengan pelaksanaan
kerja praktek ini adalah sebagai berikut .
1.3.1 Tujuan yang bersifat umum

1. Mengetahui informasi mengenai pelaksanaan pekerjaan


perusahaan atau instusi tempat kerja praktek berlangsung .
2. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat dari bangku sekolah .
3. Untuk meningkatkan daya kreatifitas dan keahlian pelajar .
4. Melatih kepekaan pelajar untuk mencari solusi masalah yang
dihadapi dalam dunia industry atau dunia kerja .
5. Mengetahui, mengenali dan memahami prinsip Blow Out
Preventer System .
1.3.2 Tujuan Yang Bersifat Khusus
Adapun tujan yang bersifat khusus adalah sebagai berikut :
1. Mengenal peralatan pemboran .
2. Mengetahui proses pemboran sumur migas .
3. Mengetahui penerapan Blow Out Preventer System .
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Perusahaan
1. Perusahaan dapat memanfaatkan tenaga pelajar yang kerja praktek
dan membantu menyelesaikan tugas-tugas untuk kebutuhan di
unit-unit kerja yang relavan .
2. Perusahaan mendapatkan alternative calon karyawan pada
spesialisasi yang ada pada perusahaan tersebut .
3. Menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan
bermanfaat perusahaan tempat kerja praktek dengan pelajar SMK
Migas Cibinong .
1.4.2 Bagi Pelajar
1. Dapat mengenal secara dekat dan nyata kondisi dilingkungan kerja .
2. Dapat mengaplikasikan keilmuan mengenai Tekhnik Perminyakan
yang diperoleh di bangku sekolah dalam praktek dan kondisi kerja
yang sebenarnya .
3. Dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan
tempat pelajar kerja praktek .
4. Mengetahui proses penyelesaian masalah yang diambil oleh pekerjapekerja professional .

1.4.3 Manfaat Bagi SMK Migas Cibinong


1. Sebagai sarana pemantapan keilmuwan bagi pelajar dengan
mempraktekan di duina kerja.
2. Terbinanya suatu jaringan kerjasama dengan instusi tempat
mahasiswa melakukan kerja praktek dalam upaya
meningkatkan keterkaitan dan kesepadananan antara substansi
akademik dengan kegiatan manajemen maupun operasional
institusi tempat pelajar melakukan kerja praktek .
3. Sebagai sarana untuk membina network dan kerjasama dengan
perusahaan di bidang perminyakan .
4. Meningkatkan kapasitas dan kualitas pendidikan dengan
melibatkan tenaga terampil dari lapangan dalam kegiatan kerja
praktek .
1.5 Ruang Lingkup
Kerja praktek dilakukan di PT Pertamina Drilling Services Indonesia
mulai tanggal 23 Maret 2016 hingga tanggal 28 Mei 2016 yang dilakukan
oleh pelajar dalam rangka menyelesaikan rangkaian kerja praktek .

BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN DAN RIG

A. Sejarah Berdirinya PT. Pertamina Drilling Services Indonesia


Dengan berubahnya status PERTAMINA sebagai suatu perseroan
BUMN , maka kini selain mengemban peran PSO (Public Service
Obligation), PERTAMINA di tuntut untuk meraih laba dan menciptakan
nilai bagi Negara dan para pemangku kepentingan . Oleh karena itu
PERTAMINA kini harus mampu mengelola keseluruhan spectrum
usahanya dengan efektif dan efesien. Salah satu kebijakan yang di
tempuh adalah dengan melakukan pemilihan segmen usaha dan
pengolahannya agar dapat focus dan tanggap terhadap persaingan
usaha .
Pada awalnya Drilling Services merupakan fungsi bor di dalam
organisasi PERTAMINA Direktorat Eksplorasi & Produksi. Upaya
menjadikan Drilling Services sebagai anak perusahaan sudah lama
dilakukan, tetapi belum berhasil karena munculnya beberapa kendala
pada saat pelaksanaanya .
Menyikapi kondisi tersebut, pada tahun 1993 ada upaya untuk
mengubah fungsi bor mandiri. Upaya ini gagal karena ditolak oleh
DKPP. Pada tahun 1996 pernah dicoba untuk dialih kelola oleh YKPP
(SK 160/C00000/95-S0, tanggal 16 september 1996), tetapi upaya ini
pun gagal karena tidak tercapainya kesepakatan pembebanan .
Lalu pada tahun 1999 mulai lagi dirintis pengelolaan fungsi bor
menjadi Unit Usaha Bor EP (Ref. SK Direktur Utama No. Kpts104/C00000/1999-S0 tangaal 29 Mei 1999). Ternyata langkah ini
membawa hasil yang positif .
Selanjutnya pada tahun 2001, dibentuk organisasi sementara dengan
nama PERTAMINA Drilling Services Indonesia (PT. PDSI) (SK-Kpts.
91/D00000/2001-SO, tanggal 18 Juli 2001). Lalu pada tahun 2002

berganti nama lagi menjadi Driling Services Dit. Hulu (Ref. SK Dirut
No. Kpts-113/C00000/2001-S0, tanggal 23 Oktober 2001 dan SK
Direktur Hulu No.Kpts-011/C00000/2002-S0, tanggal 26 Februari
2002).
Dalam perkembangannya, Drilling Services menjadi unit usaha
Direktorat Hulu sampai dengan bulan September 2005 dan kemudian
beralih mejadi bagian dari Direktorat Perkembangan Usaha PT.
PERTAMINA EP. Akhirnya pada tanggal 17 Juli 2006, berdasarkan SK
Dirut No. Kpts-081/C00000/2006-S0, struktur organisasi Drilling
Services Dit Hulu di kembalikan menjadi unit usaha di bawah
oreganisasi Direktorat Hulu sebagai persiapan membentuk Anak
Perusahaan di tahun 2007.
PT. Pertamina Drilling Services Indonesia (PT. PDSI) didirikan
berdasarkan Akta Notaris Marianne Vincentia Hamdani No. 13, tanggal
13 Juni 2008. Pemegang saham adalah PT Pertamina (Persero) sebesar
99,87% dan PT Pertamina Hulu Energi (PT PHE) sebesar 0,13%.
B. Visi dan Misi PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
VISI, Untuk menjadi pemimpin regional dalam pemboran dan Well
Services dengan standar kelas dunia.
MISI, memberikan solusi terpadu yang berkualitas tinggi dalam nilai
tambah bagi pelanggan, pemegang saham, karyawan, dan pemangku
kepentingan lainnya.
C. Tata Nilai PT. Pertamina Drilling Services Indonesia
Dalam mencapai visi dan misinya, PDSI berkomitmen untuk
menerapkan tata nilai sebagai berikut :
1. Clean (Jujur)
Dikelola secara profesionaln menghindar benturan kepentingan,
tidak menoleransi suap, menjunjung tinggi kepercayaan dan
intregitas. Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi .

2. Comperirive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional,
mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun budaya
sadar biaya dan menghargai kinerja.
3. Confidents (Percaya Diri)
Berperan dalam membangun ekonomi, menjadi pelopor dalam
reformasi BUMN, dan membangun kebanggaan bangsa.
4. Customer Focused (Prima)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk
memberikan pelayanan berkualitas tinggi pada pelanggan
berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat .
5. Commercial (Komersil)
Menciptakan nilai tambah dengan orientasi komersil, mengambil
keputusan dengan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang professional dan
memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi, berkomitmen
dalam mebangun riset dan pengembangan.

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1. 5 Sistem Dalam Pengeboran


Pada perkembangan teknologi pengeboran semakin maju, dan hingga
saat ini sitem peralatan bor adalah teknologi yang paling tepat untuk
digunakan dalam operasi pembuatan sumur pengeboran . Pada sistem
peralatan bor putar ini memiliki beberapa fungsi utama yang mendukung
dalam kegiatan operasi pengeboran, secara garis besar peralatan pengeboran
dapat dibagi menjadi 5 sistem peralatan utama, yaitu Sistem Angkat
(Hoisting System), Sistem Putar (Rotating System), Sistem Sirkulasi
(Circulating System), Sistem Tenaga (Power System), dan Sistem
Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System) .
1. Sistem Angkat (Hoisting System)
Sistem angkat (hoisting system) fungsi utamanya adalah memberikan ruang
kerja yang cukup bagi crew pengeboran dan untuk pengangkatan serta
penurunan rangkaian pipa bor dan peralatan lainnya . Sistem angkat ini
sangat penting dalam kegiatan menyambung dan melepaskan rangkaian
pengeboran seperti bit, drill collar, drill pipe, dan kelly . Sistem angkat
terdiri dari dua bagian utama , yaitu :
a. Struktur pendukung (Supporting Structure)
b. Peralatan Angkat (Hoisting Equipment)
2. Sistem Putar (Rotating System)
Fungsi utama dari sistem putar (rotating system) adalah untuk memberikan
putaran pada rangkaian pipa bor dan juga memberikan beratan pada pahat
dalam mengebor suatu formasi . Putaran bersumber dari putaran rotary table
(pada menggunakan Kelly) atau dari putaran motor pada top drive .
Besarnya putaran yang diinginkan biasanya disebut dengan Rotation Per
Minutes (RPM) . Besarnya beban rangkaian pemboran akan memberikan
beratan yang berguna untuk membantu mata bor dalam pemecahan batuan
pada saat operasi pengeboran berlangsung . Beban ini sering dinamakan
dengan Weight On Bit (WOB) . Dengan kombinasi RPM dan WOB yang

tepat akan menghasilkan kecepatan pengeboran yang optimum (Rate of


Penetration Optimum) .
3. Sistem Sirkulasi (Circulating System)
Sistem sirkulasi merupakan salah satu sistem yang memegang peran penting
dalam operasi pengeboran putar (Rotary Drilling) . Tugas utamanya adalah
membantu sistem pemutar di dalam mengebor sumur dengan
menyediakan perlengkapan yang sesuai untuk mengatur bahan bahan lumpur
dan tempat-tempat kerja untuk mempersiapkan, merawat dan mengganti
fluida pengeboran . Sistem sirkulasi tersusun oleh empat sub komponen
utama, yaitu :
a.
b.
c.
d.

Lumpur pengeboran (Drilling Fluid)


Tempat Persiapan (Preparatio Area)
Peralatan Sirkulasi (Circulating Equipment)
Tempat Pengkondisian Lumpur (Conditioning Area atau Solid Control
Equipment)

Secara umum lumpur pengeboran dapat disirkulasikan dengan urutan


sebagai berikut : Lumpur dalam steel mud pit dihisap oleh pompa pipa
tekanan stand pipe rotary house swivel head Kelly drill pipe drill
collar bit annulus drill collar annulus drill pipe mud line/flow line,
shale shaker steel mud pit di hisap pompa kembali dan seterusnya .
4. Sistem Tenaga (Power System)
Sistem tenagadalam operasi pengeboran terdiri dari power suplay
equipment, yang dihasilkan oleh mesin-mesin besar yang biasa dikenal
dengan nama :Prime Mover dan distribution equipment yang berfungsi
untuk meneruskan tenaga yang diperlukan untuk mendukung jalannya
kegiatan pengeboran . Tenaga yang dihasilkan prime mover besarnya
berkisar 500-5000 Hp . Pada umumnya suatu operasi pengeboran
memerlukan dua atau tiga buah mesin . Sedangkan untuk pengeboran yang
lebih dalam memerlukantenaga yang lebih besar, sehingga prime mover
yang diperlukan dapat mencapai empat unit . Prime mover sebagai sistem
daya penggerak haru mampu mendukung keperluan fungsi angkat, putar,

penompaan, penerangan, dan lain-lain . Dengan demikian perencanaan dan


pemilihan tipe dan jenis prime mover yang dipergunakan harus
memperhatikan hal tersebut.
5. Sistem Pencegahan Semburan Liar (Blow Out Preventer System)
Lumpur pengeboran merupakan pencegahan semburan liar (blow out) yang
utama atau primer, sedangkan blow out preventer (BOP System) merupakan
pencegah blowout sekunder . Apabila kick sudah terjadi, segera penutupan
sumur sesuai prosedur kemudian dilakuakn sirkulasi untuk mematikannya .

3.1

Uraian

BAB IV
TINJAUAN

4.1

Tinjauan Umum

4.1.1 Pengertian Blowout


Pada saat melakukan pemboran sumur minyak, sangat mamiliki resiko
yang tinggi. Salah satunya adalah resiko terjadinya semburan liar dari dalam
sumur pemboran. Semburan liar ini di akibatkan oleh kick. Kick adalah
suatu peristiwa dimana merembesnya atau masuknya fluida formasi
(minyak,gas, atau air) dari dalam tanah masuk ke lubang yang sedang di bor
tanpa di sengaja .Karena resiko itu bisa terjadi kapan saja, maka di buatlah
alat untuk mencegah semburan liar, yaitu Blow Out Preventer. Blow Out
Preventer ini mempunyai sistem tersendiri dalam sumur pemboran, dan tentu
sangat berkaitan antara sistem satu dengan sitem lainnya .
Blow Out Preventer adalah suatu alat yang digunakan untuk menahan
semburan liar atau mengalirnya fluida formasi ke dalam lubang sumur
secara tak terkendali (menghentikan laju Kick dan mencegah terjadinya
Blowout) .
Fungsi utama dari sistem pencegahan semburan liar (Blow Out
Preventer) adalah untuk menutup lbang bor ketika terjadi Kick. Blow Out
terjadi karena masuknya fluida formasi yang tak terkendali ke permukaan.
Blow Out biasanya di awali dengan adanya Kick yang merupakan suatu
intrusi fluida formasi bertekanan tinggi kedalam lubang bor seperti yang
sudah di sebutkan sebelumnya .
Kejadian ini bisa berkembang menjadi Blow Out jika tidak segera di
atasi oleh cre bor , rangkaian peralatan sistem pencegahan semburan liar
(BOP System) terdiri dari tiga sub komponen utama yaitu Rangkaian BOP
Stack, Accumulator dan Sistem Penunjang (Supporting System) .
Sembur liar (Blowout) adalah peristiwa mengalirnya fluida formasi
(bawah tanah) dari dalam sumur secara tidak terkendali . Kejadian ini di
dahului dengan masuknya fluida formasi kedalam lubang bor (Well Kick) .
Peralatan pencegahan Blowout di tempatkan pada kepala Casing di bawah
Rotary Table pada lantai bor .

4.2

Tinjauan Khusus

4.2.1 Rangkaian Blow Out Preventer System

Rangkaian BOP terdiri dari beberapa bagian , dari yang paling atas
Annular Preventer dan juga Ram Preventer dan juga System Penunjang
lainnya . Pada Blow Out Preventer terdapat 3 sub komponen utama :
1. BOP Stack
2. Accumulator
3. Supporting System (Sistem Penunjang)
Annular Preventer
Annular Preventer ditempatkan paling atas dari susunan BOP
Stack . Annular type Preventer memiliki elemen yang terbuat dari karet ,
bila mendapat tekanan , maka maka piston akan mendorong elemen
penutup ( Rubber Packing Element ) dan mengembang ke dalam sesuai
dengan bentuk benda ( pipa ) serta merapat dengan baik .
Rubber Packing Elemen ini juaga dapat menutup lubang annulus baik
lubang dalam keadaan kosong ataupun ada rangkaian pipa bor . Annuar
Preventer merupakan bagian penting dalam rangkaian BOP , karena ia
dapat menahan tekanan paling besar . Di dalam Annular Preventer
terdapat beberapa komponen utama , yaitu Head Cover , Wear Plate
Packing Element , Openning Chamber , Piston , Closing Chamber ,
Piston Indicator Hole , Body , Slotted Body Sleeve , Seal-Seal .
Annular type Hydrill
Pencegahan semburan liar tipe Hydrill akan menutup karena
mendapat dorongan tekanan hidrolik sehingga piston akan
bersinggungan dengan packing element dan bergerak keatas , maka jarijari baja dari packing element akan merapat dan karet mengembang
kedalam
dan
menutup
dengan
rapat
.
Pencegahan semburan liar Annular ada (empat) 4 macam , yaitu :
A. Annular type MSP , untuk operasi dengan tekanan kerja rendah 500
psi sampai 2000 psi .
B. Annular type GK dengan tekanan kerja antara 3000 psi sampai 10.000
psi , tipe ini yang paling banyak di pakai di lapangan .

C. Annular type GL ukuran dengan tekanan kerja rendah antara 5000 psi
dan dipakai untuk operasi pemboran di dasar laut .
D. Annular type GKS untuk operasi snubbing dengan ukuran kecil dan
tekanan kerja besar 3000 psi sampai dengan 2000 psi .
Hydril GK Annular BOP , tipe ini paling banyak di pakai di banding
tipe lainnya . Annular ini dapat di pakai untuk BOP ang di pasang di
permukaan ( Surface BOP Stack System ) dan untuk BOP yang di
pasang di dasar laut ( Subsea BOP Stack ) . Packing element atau
packing unit dari Hydrill di buat dari karet alam atau karet sintetis , ia
memiliki deretan jari-jari baja yang bersatu dengan karet tersebut , untuk
penghimpit dan memperkuat karet saat penutupan .
Pencegah semburan liar ini di tutup dengan cara mempergunakan
tekanan hidrolik untuk mendorong piston melalui ruangan penutup
( Closing Chamber ) . Karena bentuk permukaan piston yang
bersinggungan dengan Packing Element berbentuk konis maka begitu
piston bergerak ke atas karena tekanan hydrolis maka jari-jari baja dari
packing element merapat dan karet akan mengembang ke dalam dan
melakukan penutupan .
Diverter
Diverter ditempatkan dibagian atas biasanya pada awal
pengeboran/baru dimulai . Alat ini mirip seperti BOP , fungsinya
untuk membuang atau mengalirkan ke flare sampai gas tersebut hilang
.

Gambar 4.1 Diverter


Ram Preventer
Pencegahan semburan liar tipe Ram Preventer berbeda dengan
pencegahan semburan liar tipe Annular . Kalau tipe Annular mampu
menutup sumur pada segala keadaan lubang , sedangkan untuk type
ram hanadapat menutup satu macam kondisi lubang tertentu ,
misalnya untuk tidak ada pipa atau untuk satu ukuran tertentu atau
juga untuk satu variasi ukuran pipa tertentu , yang dalam hal ini sangat
tergantung design dari ukuran dan jenis ram yang dipasang .

Gambar 4.2 Ram Preventer

Ram Preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran


pipa tertentu , atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang .
Jenis Ram Preventer yang biasanya di gunakan adalah :
Pipe Ram
Digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa
bor berada pada lubang bor .

Gambar 4.3 Pipe Ram


Blind or Blank Ram
Digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa
bor tidak berada pada lubang bor .

Gambar 4.4 Blind or Blank Ram


Shear Ram
Digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu rangkaian pipa
bor berada pada lubang bor . Pada saat pengebopran berlangsung
Shear Ram jarang digunakan karna pengeboran berlangsung
tergantung kebutuhan.

Gambar 4.5 Shear Ram


Variable Ram
Pencegahan semburan liar dengan Variable Ram dapat dipergunakan
untuk menutup lubang pipa dengan ukuran pipa yang berbedda-beda
tetapi masih dalam batas range kemampuan dan dapat untuk menutup
annulus hexagonal Kelly . Khusus untuk pencegahan semburan liar
didasar laut ram variable di pakai sebagai cadangan bila ukuran pipa
berubah .

Gambar 4.6 Variable Ram

4.3 Sistem Kontrol (Control System)


Accumulator
Accumulator adalah botol tekan atau pressure bottle yang mula-mula
diisikan dengan nitrogen bertekanan , yang dapat di pompakan cairan
kedalam , nitrogen didalam mengalami kompresi . Accumulator bekerja
pada BOP Stack dengan saluran hydraulic bertekanan tinggi . Pada saat
terjadi Kick, driller dengan cepat menutup Blow Out Preventer dengan
menghidupkan control pada Accumulator atau Remote Control Panel
yang terletak pada lantai bor/Rig Floor . Accumulator tersedia dalam
tekanan kerja 1500 Psi , 2000 Psi , 3000 Psi .

Gambar 4.7 Accumulator Unit


Remote Control Panel
Suatu pengangkat yang ditempatkan di Rig Floor yang dapat di
operasikan oleh Driller untuk memberikan tekanan tenaga Hydraulic
pada rangkaian BOP agar valve pada PSL dapat di buka dan di tutup
ssecara otomatis tanpa harus ke Accumulator ataupun manual langsung
menutup BOP dari Valve BOP .

3.4 Supporting System ( Sistem Penunjang )


Peralatan penunjang yang terpasang rangkaian peralatan system
pencegahan semburan liar (Blow Out Preventer) meliputi :
Choke Manifold
Atau bias disebut Back Pressure Manifold karena saat operasi
pemboran mengalirkan gas dan lumpur . Choke Manifold merupakan
suatu kumpulan fitting dengan beberapa Outlet yang dikendalikan secara
manual atau otomatis . Bekreja pada BOP Stack dengan High Pressure
Line disebut Choke Line .
Bila dihidupkan Choke Manifold membantu menjaga Back Pressure
dalam lubang bor untuk mencegah erjadinya intrusi fluida formasi .

Kill Line
Kill Line bekerja pada BOP system biasanya berlawanan berlangsung
dengan Choke Manifold ( dan Choke Line ) . Lumpur berat di pompakan
melalui Kill Line kedalam lumpur bor sampai tekanan hidrostatik
lumpur dapat mengimbangi tekanan formasi .

Gambar 4.8 Kill Line

Choke Line
Choke Line biasa di sebut HCR 4 sama seperti Kill Line , alat ini
bekerja pada BOP system . Alat ini biasanya dipasang berlawananan
dengan Kill Line . Fungsinya untuk mengalirkan mengalirkan fluida
bertekanan dari dalam sumur ke Choke Manifold jika terjadi Kick .
Ukuran Choke Line minimum 3 dan lebih besar dari Kill Line karena
aliran lebih besar yang mengalir melalui Choke Line .

Gambar 4.9 Choke Line


Hydraulic Adjustable Choke
Pada choke ini merupakan jenis Hydraulic Adjustable Choke yang
dapat menutup penuh sehingga dipakai untuk menutup sumur . Tenaga
kerja dari choke ini 10.000psi . Pembangkit tenaga hydraulic dapat
menggunakan udara / pompa tenaga hydraulic sebagai cadangan jika
saluran hydraulic dari consule rusak sampai choke maka choke
dioperasikanlangsung dengan manual yaitu di putar memakai tongkat
besi .
Drilling Spools
Drilling Spools terletak diantara Ram Preventer . Drilling Spools
berfungsi untuk tempat pemasangan Choke Line (yang mengsirkulasikan

Kick keluar dari lubang bor) dan Kill Line (yang memompakan
lumpur berat) . Drilling Spools diperlukan untuk menghindari ausnya
outlet pada Ram Preventer . Drilling Spools harus mempunyai tekanan
kerja yang ssama dengan Annular Preventer dan Ram Preventer yang
terpasang .

Gambar 4.10 Drilling Spools


Casing Head

Alat tambahan pada bagian atas casing yang berfungsi sebagai fondasi
BOP Stack .

Gambar 5.11 Casing Head

Double Studded Adapter


Alat tambahan untuk menyambungkan RAM Preventer ke Drilling
Spools/Annular Preventer . Gambar 5.11 Drilling Spools

Gambar 5.12 Double Studded Adapter


Flange
Alat tambahan apabila Blow Out Preventer yang di pasang tidak
sampai pada Rig Floor (Subtructure) .
Bottom Flange
Adalah tempat dudukan aau pondasi BOP diatas Casing agar BOP
bisa di rangkai dan agar tidak bergerak . Pemasangan bottom flange ini
harus benarRibenar di perhatikan saat pengelasan karena bisa
mengalami kebocoran dan tidak kuat menopang bagian BOP yang
lainnya, pengelasan harus dilakukan berulang-ulang kali agar kuat
menempel pada Casing .

Gambar 4.13 Bottom Flange

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
1 BOP (Blow Out Preventer adalah alat yang digunakan untuk
menutup/menahan semburan liar atau mengalirnya fluida formasi ke
dalam lubang bor secara tak terkendali ( menghentikan laju Kick dan
mencegah terjadinya Blow Out )
1

Komponen-komponen Blow Out Preventer terdiri dari :


Blow Out Preventer dari luar pipa :
a. Annular Preventer
b. Ram Preventer
Blow Out Preventer dari dalam pipa :
a. Upper Kelly Cock
b. Lower Kelly Cock
c. Safety Valve
d. Inside BOP
e. Drop In Check Valve
f. Drill Pipe Float Valve

Saluran pengendali :
a. Drilling Spools
b. Kill Line
c. Choke Flow Line ( Choke Line )
d. Choke Manifold ( Back Pressure Manifold )
Sistem Kontrol :
a. Accumulator Unit
b. Remote Control Panel
2

Annular Preventer berisi Rubber Packing Element yang dapat


menutup lubang annulus baik lubang dalam keadaan kosong ataupun
rangkaian pipa bor .
3 Diverter ditempatkan di bagian atas biasanya pada awal
pengeboran/baru dimulai .
4 Ram Preventer hanya dapat menutup lubang annulus untuk ukuran
pipa tertentu atau pada keadaan tidak ada pipa bor dalam lubang .
5 Pipe Ram digunakan untuk menutup lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor berada pada lubang bor .
6 Blind Ram digunakan untuk menutuk lubang bor pada waktu
rangkaian pipa bor tidak berada pada lubang .
7 Shear Ram digunakan untuk memotong pipa sehingga lubang bor
kosong .
8 Accumulator adalah botol tekanan atau Pressure Bottle yang
berfungsi menutup Blow Out Preventer dengan menghidupkan
control pada Remote Control Panel .
9 Remote Control Panel adalah alat untuk menghidupkan accumulator
unit .
10 Nitrogen Back Up System berfungsi menyediakan sumber
emergency power untuk menutup Ram Preventer .
11 Kill Line berfungsi member injeksi fluida ke dalam sumur pemboran
apabila diperlukan untuk mematikan sumur .
12 Choke Line berfungsi membuang lumpur atau gas pada sumur
pemboran ke flare dan biasanya berukuran lebih besar ketimbang
Kill Line .

B. Saran
1
2

3
4
5
6

Meminimalisir kecelakaan kerja di lapangan , bekerja dengan baik


pada saat operasi berlangsung .
Blow Out Preventer menjadi alat vital dalam pengeboran maka terus
di perhatikan dan di rawat aga tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
.
Para crew Rig lebih berhati-hati karena sewaktu-waktu Kick dan
Blow Out biasa terjadi .
Jangan bekerja sambil bercanda karena bias membahayakan
keselamatan sendiri dan orang lain .
Susunan Blow Out Preventer harus di dasarkan oleh tingkat Kick
yang di perkirakan akan terjadi .
Tekanan kerja dari Blow Out Preventer minimum harus sama
dengan tekanan sumur yang akan di hadapi .

DAFTAR PUSTAKA

Erwyn Saputra . 2014 . Laporan Kerja Praktek : Blow Out Preventer


System. Indramayu : Akademi Minyak dan Gas Balongan
Pusdiklat Migas. 2012 . Peralatan Pencegahan Semburan Liar (Well
Control Equipment) .

Anda mungkin juga menyukai