PKL
OLEH :
RAJU RAMDHANI
0059058624
OLEH :
RAJU RAMDHANI
0059058624
Disahkan di : Banyuasin
Tanggal : Desember 2022
Kepala Sekolah
Penguji I Penguji II
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Praktik Kerja
Lapangan dilaksanakan Di Kandang Wayan Lubuk Seberuk pada tanggal 28 Juli
2022 - 05 Desember 2022 dengan judul laporan “Pemeliharaan Fase Brooding
Ayam Broiler Di Kandang Wayan Lubuk Seberuk”.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dari
awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terima kasih tidak lupa
disampaikan kepada :
1. Soviyanto, S.Pd.,M.Si. Selaku Kepala SMK Unggul Negeri Banyuasin III
2. Ari Astiningsih, S.TP. Sebagai Ketua Pokja Prakerin TP 2022/2023
3. Much Rojaki. S.Pt.,Gr.,M.Pd. Sebagai Ketua Prodi Agribisnis Ternak Unggas
4. Bayu Gilang Perkasa, M.Pt. Selaku Pembimbing Sekolah
5. Wayan Parte dan Ditak Selaku Kepala Kandang di Kandang Wayan Lubuk Seberuk
6. Made Merta D Selaku Pembimbing Lapangan di Kandang Wayan Lubuk Seberuk
7. Apriyanto Selaku Pembimbing Lapangan di Kandang Wayan Lubuk Seberuk
8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharapkan demi perbaikan laporan. Semoga laporan ini
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Raju Ramdhani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........... ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah……. ................................................................................... 1
1.3. Tujuan PKL………… ...................................................................................... 2
1.4. Manfaat PKL………. ....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1 Pemeliharaan ..................................................................................................... 4
2.2 Fase Brooding. .................................................................................................. 4
2.3. Ayam Broiler .................................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI ..................................................................................... 7
3.1. Waktu dan tempat PKL .................................................................................... 7
3.2. Alat dan bahan.................................................................................................. 9
3.3. Metode Penyusunan ......................................................................................... 10
BAB IV PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI ...................................... 11
4.1. Gambaran Umum DU/DI ................................................................................. 11
4.1.1. Profil dan sejarah DU/DI .............................................................................. 11
4.2. Uraian Pelaksanaan dan Pembahasan .............................................................. 11
4.3. Langkah-Langkah Pemeliharaan Fase Brooding Ayam Broiler ...................... 16
4.4. Fase Brooding Ayam Broiler ........................................................................... 17
BAB V PENUTUP .................................................................................................
5.1. Simpulan .......................................................................................................... 18
5.2. Saran ................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19
LAMPIRAN ........................................................................................................... 20
DAFTAR LAMPIRAN
2.1. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan selama ayam di dalam
kandang meliputi kegiatan pemberian pakan, minum dan perawatan (Rasyaf, 2008).
Sistem pemeliharaan unggas dibagi menjadi tiga cara yaitu ekstensif, semi
intensif dan intensif (Marhiyanto, 2000). Pemeliharaan secara intensif yaitu
kehidupan ayam diatur oleh petenak mulai dari kandang, pemberian pakan,
perkawinan dan penetasan untuk memperoleh hasil yang optimal (Sudrajat, 2004).
Sistem pemeliharaan ayam broiler menggunakan 2 sistem, yaitu sistem all
in all out dan multiple brooding. Sistem all in all out artinya hanya ada satu macam
umur dalam farm pada saat semua anak ayam mulai masuk dalam farm pada hari
yang sama dan dijual pada hari yang sama. Setelah itu, kandang ayam dikosongkan
selama 2 minggu untuk memotong siklus hidup penyakit dalam kandang. Sistem
multiple brooding adalah pemeliharaan berbagai macam umur dalam farm.
(Suprijatna dan Kartasudjana 2010),
Pemeliharaan berbagai macam umur dalam farm memang lebih
menguntungkan, namun untuk menghasilkan produksi yang berkesinambungan
sesuai dengan permintaan pasar, pemeliharaan dalam farm harus lebih ketat karena
dikhawatirkan terjadi penularan penyakit dari ayam yang lebih tua kepada ayam
yang lebih muda.
1. Pemanas (heater)
Heater atau pemanas yang baik harus mampu menghasilkan panas yang
cukup, stabil dan terfokus.
2. Jenis Pemanas
Beberapa jenis pemanas yang biasa dipakai di peternak adalah gasolek (gas
infra red), semawar (sumber panas dari minya tanah), batu bara, lampu
bohlam, kayu bakar, serbuk gergaji dan sumber panas lainnya.
Sekat (Chick Guard Brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat
secara melingkar di dalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas, tempat
pakan, tempat minum dan tirai kandang. Chick guard berfungsi untuk
membantu agar panas brooding tetap terfokus dan DOC tidak menyebar keseluruh
ruang kandang. Sedangkan fungsi lain untuk melindungi anak ayam dari terpaan
angin dan hewan liar. Idealnya sekat atau chick guard berbentuk melingkar atau
elips. Fungsi sekat ini untuk menghindari penumpukan anak ayam pada sudut
brooding. Namun pada prakteknya banyak juga yang berbentuk segi empat
atau dengan cara menyekat kandang, karena lebih praktis. Untuk membuat dan
memasang chick guard maka disesuaikan dengan jumlah DOC yang akan
dipelihara. Ketentuannya untuk 1 m2 dapat menampung 50 ekor DOC, sehingga
dengan menggunakan rumus luas lingkaran yaitu , maka diameter dan keliling
brooding dapat dibuat.
Liiter merupakan alas lantai kandang yang berfungsi untuk menampung dan
menyerap air dari feses, meminimalkan terjadinya lepuh dada dan kaki serta untuk
menjaga kehangatan kandang brooder. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai
litter sebaiknya mempunyai sifat daya serap airnya baik, tidak berdebu, mudah
didapat dan murah harganya. Beberapa bahan dari limbah pertanian yang dapat
digunakan sebagai litter antara laini sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang
kedele, kulit kacang hijau, kulit kacang tanah, jerami padi serta limbah
penggergajian kayu.
Bahan litter harus berbersih dari kotoran atau kuman, oleh sebab itu sebelum
digunakan perlu didesinfeksi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan
desinfektan. Dalam penggunaannya, sekam di tabor secara merata dalam brooding
dengan ketinggian 7-8 cm. Diatas litter perlu di alasi dengan menggunakan kertas
Koran agar tempat pakan tetap bersih dan menjaga anak ayam tidak makan litter.
Tempat ransum dan tempat minum dapat diperoleh baik dari limbah/ barang
bekas yang mudah didapat seperti potongan box DOC ataupun tempat pakan yang
sudah jadi yang banyak di jual di poultry shop.
Tempat ini biasanya sudah di design khusus untuk anak ayam. Pada ayam yang
masih kecil yaitu berumur kurang dari 2 minggu, tempat ransum berbentuk seperti
nampan Untuk chickend plate (tempat pakan anak ayam) dengan diameter 35 cm
maka dapat menampung sekitar 75-100 ekor. Demikian juga dengan chickend
found (tempat minum anak ayam) mampu menampung 50-75 ekor
6. Cahaya, suhu dan kelembapan
Pada masa brooding maka perlu perhatian ekstra baik suhu maupun
kelembapannya. Pengontrolan suhu ini harus dilakukan sesering mungkin, dengan
menggunakan thermometer yang diletakkan dalam kandang brooder dengan
ketinggian 20-30 cm diatas litter. Atau dapat juga dilakukan dengan melihat
aktivitas dan penyebaran anak ayam yaitu apakah anak ayam akan menyebar rata
dalam brooding, mendekati pemanas atau malah menjauhi pemanas. Demikian juga
halnya dengan kelembapan, dimana kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu
pertumbuhan jamur dan bakteri pengurai asam urat dalam feses menghasilkan gas
ammonia lebih banyak. Sedangkan kebutuhan suhu dan kelembapan masa brooding
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Suhu dan kelembapan kandang brooder
7. Sirkulasi Udara
8. Kepadatan kandang
1. Metode penyusunan
Dalam penyusunan laporan ini penulisan menggunakan metode
deskriptif mengargumentasikan dan memaparkan masalah secara terperinci
sesuai dengan data dan fakta yang ada.
2. Teknik Penyusunan
Obsevasi yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui
teori yang kemudian diterapkan dalam bentuk kegiatan atau praktek kerja
lapangan (PKL) ini melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui
teori yang kemudian diterapkan dalam bentuk kegiatan atau praktek kerja
lapangan (PKL)
BAB IV
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU-DI
Gambar 4.1 membersihkan kotoran dan sekam yang ada dalam kandang
habis panen
Gambar 4.2 Memasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup
semua permukaan dinding kandang
4.4.2. Hitung jumlah kebutuhan peralatan brooding dan aturlah sesuai dengan tata
letaknya.
1. Isi tempat minum dengan larutan gula dengan konsentrasi 2% dan Isi
ransum untuk DOC (pakan starter) ke tempat pakan “chickend plate”
Gambar 4.15 Mesin pemanas ayam broiler pada kandang wayan lubuk
seberuk
Bila brooding terlalu panas maka regulatornya pemanas diatur yaitu dengan
cara pemanas diangkat, bahan sumber panas dikurangi atau tirai dibuka. Sebagai
control Anda dapat melihat tingkah laku DOC, apakah menyebar merata artinya
pemanas sesuai yang dibutuhkan, atau DOC, mendekati pemanas yang artinya suhu
pemanas kurang atau menjauhi pemanas. Yang artinya suhu pemanas terlalu tinggi.
5.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Di Kandang
Wayan Lubuk Seberuk penyusunan mengambil beberapa kesimpulan :
1. Jumlah populasi ayam atau skala usaha, pengalaman beternak, umur, serta
jenis kelamin peternak merupakan faktor yang berpengaruh dalam
meningkatkan usaha ternak ayam broiler di Kandang Wayan Lubuk
Seberuk.
2. Untuk mengikuti Ujian Nasional siswa perlu melaksankan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) .
3. Pembelajaran didunia kerja suatu strategi yang memberi peluang peserta
yang mengalami proses belajar melalui kerja langsung pada pekerjaan
sesungguhnya dengan adanya PKL Praktik langsung dilingkungan dunia
kerja yang dibimbing oleh pihak industri dan bahkan kami dapat mengukur
sejauh mana penguasaan ilmu praktik di peternakan.
5.2. Saran
1. Bagi siswa yang melakukan kegiatan PKL saran yang paling penting
adalah selalu manjaga nama baik sekolah dimana perusahaan tempat
dilaksanakan kegiatan PKL dan mematuhi peraturan yang ada di
perusahaan.
2. Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke
perusahaan untuk mengikuti kegiatanPKL dibekali terlebih dahulu,sehingga
siswa atau siswi merasa siap baik secara mental maupun fisiknya.
3. Untuk perusahaan diharapkan agar tetap mempertahankan kerapian dan
ketelitian baik untuk keamanan, kenyamanan, dan meningkatkan kualitas
atau kuatintas kerja diproduksi,
4. Penulis sangat mengharapkan agar kedepannya tetap dapat menjalin kerja
sama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak perusahaan/ Du-Di.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, R., K. Nova., dan T. Kurtini. 2014. Pengaruh penggunaan litter sekam,
serutan kayu, dan jerami padi terhadap performa broiler di closed house.
JurnalIlmiah Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian.
Universitas Lampung.
Arifin, MZ. 2013. Pengembangan basis pengetahuan budidaya broiler closed house.
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
Marhiyanto, 2000. Pemeliharaan Ayam Broiler temperatur efektif pada gedung biru
Universitas Budi Luhur. Universitas Budi Luhur, Jakarta.
Dewanti, C. A., P. E. Santosa., dan K. Nova. 2014. Pengaruh berbagai jenis bahan
litter terhadap respon fisiologis broiler fase finisher di closed house. Jurnal
Ilmiah Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas
Lampung.
Akbar Adiguna. 2009. Evaluasi Nutrisi Ransum Ayam Broiler Di Cv Pandu Putra
Mandiri Desa Cibolang Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Sukabumi.
LAMPIRAN