Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMELIHARAAN FASE BROODING AYAM BROILER


DI KANDANG WAYAN LUBUK SEBERUK

PKL

OLEH :
RAJU RAMDHANI

0059058624

AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS

SMK UNGGUL NEGERI 2 BANYUASIN III


DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
2022
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

PEMELIHARAAN FASE BROODING AYAM BROILER


DI KANDANG WAYAN LUBUK SEBERUK

Laporan disusun untuk memenuhi sebagian syarat untuk mengikuti Ujian


Kompetensi Keahlian dan Ujian Nasional Tahun Pembelajaran
2022/2023

OLEH :
RAJU RAMDHANI
0059058624

AGRIBISNIS TERNAK UNGGAS


SMK UNGGUL NEGERI 2 BANYUASIN III
DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
2022
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK UNGGUL NEGERI 2 BANYUASIN III
Alamat : Jln. Lingkar Sekojo Ujung, Kedondong Raye Banyuasin III, 30753
Laman : smkun2ba3.sch.id; Pos-El : smakun2ba3@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH

Judul Laporan : Pemeliharaan Fase Brooding Ayam Broiler


Di Kandang Wayan Lubuk Seberuk.
Nama Praktikan : Raju Ramdhani
NISN : 0059058624
Kelas : XII
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas

Disahkan di : Banyuasin
Tanggal : Desember 2022

Ketua Program Keahlian Pembimbing Sekolah

Much Rojaki. S.Pt.,Gr.,M.Pd. Bayu Gilang Perkasa, M.Pt.


NIP. 197805062012121002 NIP.

Kepala Sekolah

Soviyanto, S.Pd., M.Si.


NIP. 197408131999031002
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN
DINAS PENDIDIKAN
SMK UNGGUL NEGERI 2 BANYUASIN III
Alamat : Jln. Lingkar Sekojo Ujung, Kedondong Raye Banyuasin III, 30753
Laman : smkun2ba3.sch.id; Pos-El : smakun2ba3@gmail.com

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN LAPORAN

Judul Laporan : Pemeliharaan Fase Brooding Ayam Broiler


Di Kandang Wayan Lubuk Seberuk.
Nama Praktikan : Raju Ramdhani
NISN : 0059058624
Kelas : XII
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Ternak Unggas

Telah diujikan dihadapan Tim Penguji pada Tanggal Desember 2022

Penguji I Penguji II

Kepala Sekolah Ketua Panitia Ujian/Ketua Pokja PKL

Soviyanto, S.Pd., M.Si Ari Astiningsi S.TP.


NIP. 197408131999031002 NIP. 1978050520122001
MOTTO

“Hari ini berjuang,


besok raih kesuksesan!”
RINGKASAN

Raju Ramdhani, 2022. Kandang Wayan Lubuk Seberuk adalah kandang


ayam pedaging/broiler berdiri pada tanggal 19 Juni 2019 di Lubuk Seberuk
Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera
Selatan.
Ayam broiler merupakan salah satu unggas penghasil daging sebagai
sumber protein hewani untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.
Kunci keberhasilan pemeliharaan broiler yaitu pada tahap periode brooding.
Periode brooding merupakan periode emas yang tidak bisa dikonversikan ke
periode berikutnya. Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui
pemeliharaan fase brooding ayam broiler pada periode brooding pada sistem
kandang closed house di peternakan kandang wayan lubuk seberuk selama 6 bulan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada tanggal 28 Juli-05 Desember 2022. Metode
yang digunakan untuk pengambilan data laporan yaitu metode observasi,
wawancara dan praktek langsung. Hasil Praktek Kerja Lapangan kandang wayan
lubuk seberuk dapat diketahui bahwa ayam yang dipelihara berasal dari strain
Lohmann MB-202 yang berjumlah 13.000 ekor. Periode brooding berlangsung
pada umur 1-14 hari. Pengontrolan suhu, kelembapan dan kecepatan angin
dilakukan setiap hari pada pukul 08.00, 10,00, 13.00 dan 15.00. Pakan pada
periode brooding diberikan dua kali sehari pada pagi dan sore hari. Pemberian air
minum dilakukan secara ad libitum. Periode brooding dilakukan pelebaran chick
guard dua kali sehari selebar 2-3 meter sampai diperlebar seluruhnya pada umur 14
hari. Seleksi ayam broiler dilakukan setiap hari dengan mengambil ayam yang mati
dan pertumbuhan kurang baik untuk dibuang ke tempat pembakaran. Penimbangan
berat badan dilakukan seminggu tiga kali pada hari senin, kamis dan sabtu.
Vaksinasi ND (Newcastle Disease) dilakukan pada ayam umur 12 hari dengan
metode melalui air minum yang dicampur dengan susu skim merk Cevamune
Cebamyh. Sanitasi yang dilakukan pada peternakan ayam broiler berupa desinfeksi
kendaraan, desinfeksi petugas, dan pembersihan tempat minum setiap hari, sanitasi
kandang serta lingkungan kandang dengan sprayer setiap 2-3 hari sekali.
Pelaksanaan pemeliharaan ayam broiler periode brooding pada kandang closed
house di kandang wayan lubuk seberuk sudah baik dan telah mencapai target
kandang wayan lubuk seberuk, namun untuk pelaksanaan sanitasi perlu
ditingkatkan.

Kata Kunci : Broiler, Kandang Closed House, Pemeliharaan, Periode Brooding


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Praktik Kerja Lapangan
(PKL) dan dapat menyusun laporan ini dengan baik dan tepat waktu. Praktik Kerja
Lapangan dilaksanakan Di Kandang Wayan Lubuk Seberuk pada tanggal 28 Juli
2022 - 05 Desember 2022 dengan judul laporan “Pemeliharaan Fase Brooding
Ayam Broiler Di Kandang Wayan Lubuk Seberuk”.
Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dapat disusun dengan baik berkat
bantuan dari pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dari
awal sampai akhir pelaksanaan kegiatan ini. Ucapan terima kasih tidak lupa
disampaikan kepada :
1. Soviyanto, S.Pd.,M.Si. Selaku Kepala SMK Unggul Negeri Banyuasin III
2. Ari Astiningsih, S.TP. Sebagai Ketua Pokja Prakerin TP 2022/2023
3. Much Rojaki. S.Pt.,Gr.,M.Pd. Sebagai Ketua Prodi Agribisnis Ternak Unggas
4. Bayu Gilang Perkasa, M.Pt. Selaku Pembimbing Sekolah
5. Wayan Parte dan Ditak Selaku Kepala Kandang di Kandang Wayan Lubuk Seberuk
6. Made Merta D Selaku Pembimbing Lapangan di Kandang Wayan Lubuk Seberuk
7. Apriyanto Selaku Pembimbing Lapangan di Kandang Wayan Lubuk Seberuk
8. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung
sehingga penyusunan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat diselesaikan.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kekeliruan
dalam penulisan laporan ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca sangat diharapkan demi perbaikan laporan. Semoga laporan ini
bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Banyuasin, Desember 2022

Raju Ramdhani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... ii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................... iii
RINGKASAN ........................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang........... ...................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah……. ................................................................................... 1
1.3. Tujuan PKL………… ...................................................................................... 2
1.4. Manfaat PKL………. ....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4
2.1 Pemeliharaan ..................................................................................................... 4
2.2 Fase Brooding. .................................................................................................. 4
2.3. Ayam Broiler .................................................................................................... 5
BAB III METODOLOGI ..................................................................................... 7
3.1. Waktu dan tempat PKL .................................................................................... 7
3.2. Alat dan bahan.................................................................................................. 9
3.3. Metode Penyusunan ......................................................................................... 10
BAB IV PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU/DI ...................................... 11
4.1. Gambaran Umum DU/DI ................................................................................. 11
4.1.1. Profil dan sejarah DU/DI .............................................................................. 11
4.2. Uraian Pelaksanaan dan Pembahasan .............................................................. 11
4.3. Langkah-Langkah Pemeliharaan Fase Brooding Ayam Broiler ...................... 16
4.4. Fase Brooding Ayam Broiler ........................................................................... 17
BAB V PENUTUP .................................................................................................
5.1. Simpulan .......................................................................................................... 18
5.2. Saran ................................................................................................................. 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 19
LAMPIRAN ........................................................................................................... 20
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Foto ditempat PKL .............................................................................31


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Merupakan Sekolah Yang Memang
Sudah mempersiapan siswanya untuk bisa bekerja setelah lulus. Hal ini bisa dilihat
dari kegiatan prakerin yang dilaksanakan oleh para siswa atas kerjasamanya antar
pihak sekolah dengan pihak perusahaan. Tentu ini akan sangat membantu siswa
dalam mengembangkan potensi bekerjanya karena ketika prakerin , siswa memang
sudah dituntut untuk bekerja yang sebenarnya.
Praktik kerja industri (Prakerin) adalah suatu modal penyelenggaraan
pendidikan yaang memadukan secara utuh kegiatan belajar dengan proses
penguasaan keahlian kejurusan melalui kegiatan praktik langsung di lapangan kerja.
Prakerin merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh setiap siswa SMK yang
dipersiapakan menjadi tenaga kerja yang siap untuk mengisi lapangan kerja tingkat
menengah sesuai dengan bidang keahlian yang ditekuninya. Latar belakang
pelaksanaan prakerin menambah ilmu pengetahuan dalam dunia industri /
perusahaan untuk meningkatkan mulu serta kualitas sebagai SMK untuk menjadi
sumber daya manusia yang handal dan professional.
Kegiatan praktik Kerja industri (Prakerin) dilaksanakan oleh SMK Unggul
Negeri 2 Banyuasi III yang memiliki 3 (tiga) sasaran melalui beberapa tahap
sebagai berikut :
1. Siswa mempelajari kebiasaan kerja cara hidup di dunia usaha dan di dunia
industri (DU/DI).
2. Siswa belajar sambil bekerja (Leaming by doing) untuk memahami bagaimana
bekerja secara profesional di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
3. Siswa telah memiliki kemampuan dan keterampilan untuk bekerja secara
profesional dan mampu mempromosikan diri bahwa mereka telah mampu
melaksanakan pekerjaan secara profesional (Promotion ot job ).
1.2. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan hal diatas, maka penyusun memilih masalah
pengendalian mutu sebagai kajian dalam penyusunan laporan Praktik Kerja
Lapangan yang dilaksanakan di Kandang Wayan Lubuk Seberuk. Adapun judul
yang diambil adalah “Pemeliharaan Fase Brooding Ayam Broiler Di
Kandang Wayan Lubuk Seberuk”.

1.3. Tujuan PKL


Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang berharga, dan
memperoleh masukan serta umpan balik guna memperbaiki dan
memperkembangkan kesesuaian pendidikan dan kenyataan yang ada dilapangan.
2. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek-aspek usaha yang propesional
dalam lapangan kerja antara lain struktur organisasi,jenjang karier dan teknik yang
baik.
3. Untuk mencapai visi dan misi sekolah menengah kejuruan SMK Unggul Negeri
2 Banyuasin III.
4. Melahirkan sikap tanggung jawab, disiplin,sikap mental,etika yang baik sarta
dapat bersosialisasi dengan lingkugan masyarakat.
5. Memberikan motivasi sehingga siswa bersemangat dalam meraih cita – cita.

1.4. Manfaat PKL


Adapun Manfaat dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) Manfaatnya adalah
sebagai berikut:
1. Dapat mengenali suatu pekerjaan industri dilapangan sehingga setelah
selesai dari Sekolah Menengah Kejuruan SMK Unggul Negeri 2 Banyuasin
lll dapat terjun kelapangan kerja industri dapat memandang suatu pekerjaan
yang tidak asing lagi baginya.
2. Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang
profesional dan handal.
3. Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan disekolah dan juga
sesuai dangan Visi dan Misi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Unggul
Negeri 2 Banyuasin III.
4. Membina hubungan kerja sama yang baik antara pihak sekolah dengan
perusahaan atau lembaga instansi lainya.
5. Mendapatkan pengalaman untuk bekal pada saat bekerja nantinya.
6. Menumbuhkan rasa kebersamaan dan kekeluargaan antara pihak sekolah
dan perusahaan/Du-Di.
7. Praktik Kerja Lapangan juga dapat membentuk mental seorang siswa/i dan
memotivasi siswa/i sebagai tenaga kerja yang siap kerja dan berjiwa
enterpreneur serta mandiri,jujur,pekerja keras,ulet, dan bertanggung jawab
dalam bekerja.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemeliharaan
Pemeliharaan adalah kegiatan yang dilakukan selama ayam di dalam
kandang meliputi kegiatan pemberian pakan, minum dan perawatan (Rasyaf, 2008).
Sistem pemeliharaan unggas dibagi menjadi tiga cara yaitu ekstensif, semi
intensif dan intensif (Marhiyanto, 2000). Pemeliharaan secara intensif yaitu
kehidupan ayam diatur oleh petenak mulai dari kandang, pemberian pakan,
perkawinan dan penetasan untuk memperoleh hasil yang optimal (Sudrajat, 2004).
Sistem pemeliharaan ayam broiler menggunakan 2 sistem, yaitu sistem all
in all out dan multiple brooding. Sistem all in all out artinya hanya ada satu macam
umur dalam farm pada saat semua anak ayam mulai masuk dalam farm pada hari
yang sama dan dijual pada hari yang sama. Setelah itu, kandang ayam dikosongkan
selama 2 minggu untuk memotong siklus hidup penyakit dalam kandang. Sistem
multiple brooding adalah pemeliharaan berbagai macam umur dalam farm.
(Suprijatna dan Kartasudjana 2010),
Pemeliharaan berbagai macam umur dalam farm memang lebih
menguntungkan, namun untuk menghasilkan produksi yang berkesinambungan
sesuai dengan permintaan pasar, pemeliharaan dalam farm harus lebih ketat karena
dikhawatirkan terjadi penularan penyakit dari ayam yang lebih tua kepada ayam
yang lebih muda.

2.2. Fase Brooding


Brooding merupakan fase kritis dalam kehidupan ayam broiler karena
pada fase ini broiler belum mempunyai sistem thermoregulasi yang baik untuk
menjaga suhu tubuhnya agar tetap normal, sehingga diperlukan pemanas sebagai
pengganti dari induk ayam yaitu brooder.
Organ – organ penting dalam tubuh ayam broiler berkembang pada masa
brooding ini seperti organ pencernaan, organ pernapasan, sistem kekebalan tubuh,
kerangka tubuh ayam (tulang), organ reproduksi (Hardianti_2012)

Pada masa brooding pencernaan berkembang sangat cepat, begitu pula


perkembangan organ-organ yang berhubungan dengan sistem kekebalan sehingga
fase ini sangat menentukan performans akhir ayam. Pada ayam broiler, organ
pencernaan akan berkembang pesat pada umur 2-14 hari dan enzim-enzim
pencernaan mulai disekresikan dan berfungsi secara optimal pada umur 4-21 hari.
Organ pernapasan berkembang pesat pada umur 4-14 hari, sedangkan sistem
kekebalan tubuh berfungsi optimal pada umur 7 hari (Medion.2017).

Keberhasilan pemeliharaan broiler ditentukan pada dua minggu pertama,


pada masa ini terjadi perkembangan sistem kekebalan, saluran pernapasan dan
saluran pencernaan. Kondisi di lapangan, perilaku peternak berbeda-beda dalam
menyikapi masa brooding, dan juga peralatan periode brooding yang di gunakan.
Tujuan dari brooding adalah untuk menyediakan lingkungan yang nyaman dan
sehat secara efisien dan ekonomis bagi anak ayam dan untuk menunjang
pertumbuhan secara optimal. Periode ini penting karena saat anak ayam (DOC)
baru ditetaskan, sistem pencernaan dan kekebalannya belum berkembang sempurna
dan ayam belum siap menghadapi perubahan suhu lingkungan. ketika anak ayam
mulai masuk masa kritis inilah, terjadi perkembangan saluran pencernaan, sistem
kekebalan, sistem thermoregulasi (pengaturan suhu tubuh), dan kerangka tubuh
ayam (DOC). (Ravindran, et al, 2003).

2.3. Ayam Broiler


Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah
jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya
produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Dari survei yang
dilakukan pada beberapa peternakan ayam broiler di Kabupaten Pekalongan, proses
penyampaian informasi dan tanya jawab mengenai peternakan ayam broiler masih
dilakukan secara konvensional, sehingga menyulitkan bagi calon peternak yang
ingin memulai bisnis peternakan ayam broiler.
Ayam broiler atau yang disebut juga ayam ras pedaging (broiler) adalah
jenis ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-bangsa ayam yang memiliki daya
produktivitas tinggi, terutama dalam memproduksi daging ayam. Ayam broiler yang
merupakan hasil perkawinan silang dan sistem berkelanjutan sehingga mutu
genetiknya bisa dikatakan baik. Mutu genetik yang baik akan muncul secara
maksimal apabila ayam tersebut diberi faktor lingkungan yang mendukung,
misalnya pakan yang berkualitas tinggi, sistem perkandangan yang baik, serta
perawatan kesehatan dan pencegahan penyakit. Ayam broiler
merupakan ternak yang paling ekonomis bila dibandingkan dengan ternak lain,
kelebihan yang dimiliki adalah kecepatan pertambahan/produksi daging dalam
waktu yang relatif cepat dan singkat atau sekitar 4 - 5 minggu produksi daging
sudah dapat dipasarkan atau dikonsumsi. Keunggulan ayam broiler antara lain
pertumbuhannya yang sangat cepat dengan bobot badan yang tinggi dalam waktu
yang relatif pendek, konversi pakan kecil, siap dipotong pada usia muda serta
menghasilkan kualitas daging berserat lunak. Perkembangan yang pesat dari ayam
ras pedaging ini juga merupakan upaya penanganan untuk mengimbangi kebutuhan
masyarakat terhadap daging ayam. Perkembangan tersebut didukung oleh semakin
kuatnya industri hilir seperti perusahaan pembibitan (Breeding Farm) yang
memproduksi berbagai jenis strain.
BAB III
METODOLOGI PRAKTEK KERJA LAPANGAN

3.1 Waktu dan Tempat

Praktik Kerja Lapangan ini di laksanakan selama 6 bulan pada tanggal 28


Juli 2022 sampai dengan tanggal 05 Desember 2022 di Kandang Wayan Lubuk
Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi
Sumatera Selatan.

3.2. Alat dan Bahan

Sebelum melakukan brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah


dipersiapkan terlebih dahulu. Alat dan Bahan dalam mempersiapkan kandang
antara lain:

1. Pemanas (heater)

Heater atau pemanas yang baik harus mampu menghasilkan panas yang
cukup, stabil dan terfokus.

2. Jenis Pemanas

Beberapa jenis pemanas yang biasa dipakai di peternak adalah gasolek (gas
infra red), semawar (sumber panas dari minya tanah), batu bara, lampu
bohlam, kayu bakar, serbuk gergaji dan sumber panas lainnya.

3. Sekat (Chick Guard Brooder)

Sekat (Chick Guard Brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat
secara melingkar di dalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas, tempat
pakan, tempat minum dan tirai kandang. Chick guard berfungsi untuk
membantu agar panas brooding tetap terfokus dan DOC tidak menyebar keseluruh
ruang kandang. Sedangkan fungsi lain untuk melindungi anak ayam dari terpaan
angin dan hewan liar. Idealnya sekat atau chick guard berbentuk melingkar atau
elips. Fungsi sekat ini untuk menghindari penumpukan anak ayam pada sudut
brooding. Namun pada prakteknya banyak juga yang berbentuk segi empat
atau dengan cara menyekat kandang, karena lebih praktis. Untuk membuat dan
memasang chick guard maka disesuaikan dengan jumlah DOC yang akan
dipelihara. Ketentuannya untuk 1 m2 dapat menampung 50 ekor DOC, sehingga
dengan menggunakan rumus luas lingkaran yaitu , maka diameter dan keliling
brooding dapat dibuat.

4. Alas lantai kandang ( litter )

Liiter merupakan alas lantai kandang yang berfungsi untuk menampung dan
menyerap air dari feses, meminimalkan terjadinya lepuh dada dan kaki serta untuk
menjaga kehangatan kandang brooder. Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai
litter sebaiknya mempunyai sifat daya serap airnya baik, tidak berdebu, mudah
didapat dan murah harganya. Beberapa bahan dari limbah pertanian yang dapat
digunakan sebagai litter antara laini sekam padi, tongkol jagung, kulit kacang
kedele, kulit kacang hijau, kulit kacang tanah, jerami padi serta limbah
penggergajian kayu.

Bahan litter harus berbersih dari kotoran atau kuman, oleh sebab itu sebelum
digunakan perlu didesinfeksi terlebih dahulu dengan menggunakan larutan
desinfektan. Dalam penggunaannya, sekam di tabor secara merata dalam brooding
dengan ketinggian 7-8 cm. Diatas litter perlu di alasi dengan menggunakan kertas
Koran agar tempat pakan tetap bersih dan menjaga anak ayam tidak makan litter.

5. Tempat pakan dan tempat minum

Tempat ransum dan tempat minum dapat diperoleh baik dari limbah/ barang
bekas yang mudah didapat seperti potongan box DOC ataupun tempat pakan yang
sudah jadi yang banyak di jual di poultry shop.

Tempat ini biasanya sudah di design khusus untuk anak ayam. Pada ayam yang
masih kecil yaitu berumur kurang dari 2 minggu, tempat ransum berbentuk seperti
nampan Untuk chickend plate (tempat pakan anak ayam) dengan diameter 35 cm
maka dapat menampung sekitar 75-100 ekor. Demikian juga dengan chickend
found (tempat minum anak ayam) mampu menampung 50-75 ekor
6. Cahaya, suhu dan kelembapan

Untuk dapat tumbuh secara optimal, broiler perlu mengkonsumsi


ransumnya secara maksimal. Oleh sebab itu perlu pencahayaan yang optimal
terutama pada masa brooding. Pada minggu pertama broiler membutuhkan
pencahayaan baik siang maupun malam selama 24 jam. Adanya pencahayaan akan
menstimulasi ayam untuk selalu mengkonsumsi ransum. Cahaya juga dapat
merangsang kelenjar tiroid untuk mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi
meningkatkan proses metabolisme sehingga dapat memacu pertumbuhan anak
ayam. Sedangkan kebutuhan pencahayaan dalam masa brooding adalah antara 10-
20 lux atau 20-40 watt tiap 10 m2. Lama pencahayaan tergantung pada umur anak
ayam. Semakin besar umur ayam maka membutuhkan waktu yang lebih kecil. Pada
umur 1-3 hari lama pencahayaan 24 jam, umur 4-7 hari adalah 22 jam, umur 8-14
hari adalah 20 jam, umur 15-21 hari adalah 18 jam dan menjelang panen yaitu umur
22-24 hari adalah 16 jam

Pada masa brooding maka perlu perhatian ekstra baik suhu maupun
kelembapannya. Pengontrolan suhu ini harus dilakukan sesering mungkin, dengan
menggunakan thermometer yang diletakkan dalam kandang brooder dengan
ketinggian 20-30 cm diatas litter. Atau dapat juga dilakukan dengan melihat
aktivitas dan penyebaran anak ayam yaitu apakah anak ayam akan menyebar rata
dalam brooding, mendekati pemanas atau malah menjauhi pemanas. Demikian juga
halnya dengan kelembapan, dimana kelembapan yang terlalu tinggi dapat memicu
pertumbuhan jamur dan bakteri pengurai asam urat dalam feses menghasilkan gas
ammonia lebih banyak. Sedangkan kebutuhan suhu dan kelembapan masa brooding
adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Suhu dan kelembapan kandang brooder

Umur (hari) Suhu (0 Celcius) Kelembapan (%)

0-3 33-31 55-60

4-7 32-31 55-60

8-14 30-28 55-60

15-21 28-26 55-60

22-24 26-23 55-65

Sumber : Manual Guide Logman, 2004

7. Sirkulasi Udara

Pengaturan ventilasi dilakukan dengan cara pengaturan buka tutup tirai


kandang. Namun demikian pengaturan ini harus disesuaikan dengan kondisi
lingkungan terutama suhu dan kecepatan angin sekitar kandang. Sirkulasi udara
yang baik akan mengurangi bau ammonia, debu ataupun asap pemanas. Brooder
yang ditutup tanpa adanya ventilasi dapat menyebabkan kandungan O2 berkurang
dan gas beracun yaitu CO2 dan amoniak akan meningkat.Cara pengaturan tirai
adalah :

1. Minggu I : Tirai kandang tertutup rapat


2. Minggu II : Tirai kandang dibuka sepertiga pada bagian atas
3. Minggu III : Tirai kandang dibuka 2/3 pada bagian atas
4. Minggu IV : Tirai kandang sudah terbuka semua.

8. Kepadatan kandang

Kandang brooder yang terlalu padat akan menurunkan ketersediaan O2,


meningkatkan amoniak, mempengaruhi aktivitas ayam dan meningkatkan
persaingan antar ayam dalam mendapatkan oksigen dan makanan serta
menstimulasi kanibalisme pada ayam. Pengaturan kepadatan kandang brooder
adalah dengan cara melebarkan chick guard setiap 3-4 hari sekali sampai anak
ayam berumur 14 hari. Pada saat itu ayam sudah tidak membutuhkan kandang
brooder lagi dan ayam akan memenuhi seluruh ruang kandang sampai nanti saat
panen tiba.

3.3. Metode Penyusunan

Dalam penyusunan laporan ini penulisan mengunakan metode dan beberapa


penulisan dengan maksud agar memudahkan didalam pengumpulan data,sehingga
susunan laporan ini dapat tersusunan dengan lebih baik dan sesuai situasi
kondisi.adapun metode dan teknik yang digunakan dalam menyusunan laporan
antara lain sebagai berikut :

1. Metode penyusunan
Dalam penyusunan laporan ini penulisan menggunakan metode
deskriptif mengargumentasikan dan memaparkan masalah secara terperinci
sesuai dengan data dan fakta yang ada.
2. Teknik Penyusunan
Obsevasi yaitu melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui
teori yang kemudian diterapkan dalam bentuk kegiatan atau praktek kerja
lapangan (PKL) ini melaksanakan secara langsung di perusahaan melalui
teori yang kemudian diterapkan dalam bentuk kegiatan atau praktek kerja
lapangan (PKL)
BAB IV
PROSES DAN HASIL BELAJAR DI DU-DI

4.1. Gambaran Umum Kandang Wayan Lubuk Seberuk

4.1.1. Profil dan Sejarah Kandang Wayan Lubuk Seberuk

Kandang Wayan Lubuk Seberuk Pendirinya Bapak Wayan Parte yang


berkontribusi memajukan peternakan dan menciptakan lapangan pekerjaan di
Kandang Wayan Lubuk Seberuk yang berdiri pada tanggal 19 Juni 2019 di Lubuk
Seberuk Kecamatan Lempuing Jaya Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi
Sumatera Selatan.
4.2. Uraian Pelaksanaan Dan Pembahasan
Proses pemeliharaan fase brooding dilakukan sebelum ayam besar atau
masih dalam keadaan kecil (DOC).
4.3. Langkah-Langkah Pemeliharaan Fase Brooding Ayam Broiler
Sebelum melakukan brooding, kandang dan peralatan kandang harus sudah
dipersiapkan terlebih dahulu. Langkah-langkah dalam mempersiapkan kandang
antara lain:

Gambar 4.1 membersihkan kotoran dan sekam yang ada dalam kandang
habis panen
Gambar 4.2 Memasangan tirai kandang dilakukan dengan cara menutup
semua permukaan dinding kandang

Gambar 4.3 Mencuci kandang dengan air bersih.

Dilakukan dengan cara membasahi atau menyemprot kandang dengan air


disemua permukaannya.
Gambar 4.4 Mencuci dengan desinfektan.

Pencucian ini dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisma yang


memiliki lapisan lunak sebagai pelindung saat berada di luar tubuh ternak
dan juga akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran-kotoran ayam
yang menempel di lantai atau dinding kandang. Kegiatan
mencuci/menyemprokan dengan desinfektan ini ber tujuan agar semua
mikroorganisma yang masih menempel di dinding-dinding kandang, langit-
langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang didinding kandang
serta dilingkungan sekitar kandang mati.

Gambar 4.5 Menebar sekam.


Sebelum dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam
sudah disemprot dengan NaOH atau desinfektan lainnya, setelah kering baru
dimasukkan.

Gambar 4.6 Mengapur kandang

Dengan cara kapur diencerkan dengan air, kemudian semprotkan


dengan alat semprot pada permukaan kandang, yang meliputi : dinding
kandang baik di dalam maupun di luar kandang, lantai kandang, kerangka
kandang dan lantai disekitar kandang.

Gambar 4.7 Pemasangan Sekat


Gambar 4.8 Pemasangan alas kandang(litter)

Gambar 4.9 Persiapan Kandang sebelum DOC masuk

Gambar 4.10 Penerimaan DOC dari supplier


Gambar 4.11 Menghitung DOC yang baru datang

Gambar 4.12 DOC setelah dikandang

Setelah kandang dan peralatannya sudah siap maka kegiatan selanjutnya


adalah membuat brooding. Brooding harus sudah dipersiapkan kira-kira 3 hari
sebelum DOC broiler tiba. Brooding yang baik harus dapat melindungi ayam dari
angin, hujan, perubahan suhu yang mendadak dan serangan hewan liar (tikus,
burung). Serangkaian sistem yang mendukung brooding antara lain heater
(pemanas), chickguard (sekat), tempat ransum dan minum, litter, pencahayaan,
suhu dan kelembapan sirkulasi udara dan kepadatan brooding.
4.4. Fase Pemeliharaan Brooding Ayam Broiler

4.4.1. Pastikan bahwa semua peralatan kandang berfungsi dengan baik

4.4.2. Hitung jumlah kebutuhan peralatan brooding dan aturlah sesuai dengan tata
letaknya.

4.4.3. Tiga jam sebelum DOC tiba, lakukan :

1. Isi tempat minum dengan larutan gula dengan konsentrasi 2% dan Isi
ransum untuk DOC (pakan starter) ke tempat pakan “chickend plate”

Gambar 4.13 Mengisi ransum/pakan pada chickend plate

2. Nyalakan gas untuk pemanas

Gambar 4.14 Nyalakan gas untuk pemanas


3. Atur ketinggian dan posisi pemanas, sampai tercapai suhu yang ideal.

Gambar 4.15 Mesin pemanas ayam broiler pada kandang wayan lubuk
seberuk

4.4.4. Pasang lampu di setiap area brooding terutama di malam hari

Bila brooding terlalu panas maka regulatornya pemanas diatur yaitu dengan
cara pemanas diangkat, bahan sumber panas dikurangi atau tirai dibuka. Sebagai
control Anda dapat melihat tingkah laku DOC, apakah menyebar merata artinya
pemanas sesuai yang dibutuhkan, atau DOC, mendekati pemanas yang artinya suhu
pemanas kurang atau menjauhi pemanas. Yang artinya suhu pemanas terlalu tinggi.

Berikan ransum secara ad libitum dalam brooding tetapi cara pemberiannya


dilakukan sedikit demi sedikit tetapi sesering mungkin. Berikan air minum dengan
menggunakan air yang bersih, segar dan dingin. Berikan vitamin atau obat anti
stress yang dilarutkan dalam air minumnya pada saat DOC baru tiba, cuaca buruk,
3 hari sebelum dan 3 hari setelah dilakukan vaksinasi. Lakukan vaksinasi ND pada
saat anak ayam berumur 4 hari dengan cara tetes mata ayam. Masa brooding ini
berlangsung selama 2 minggu.
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Di Kandang
Wayan Lubuk Seberuk penyusunan mengambil beberapa kesimpulan :
1. Jumlah populasi ayam atau skala usaha, pengalaman beternak, umur, serta
jenis kelamin peternak merupakan faktor yang berpengaruh dalam
meningkatkan usaha ternak ayam broiler di Kandang Wayan Lubuk
Seberuk.
2. Untuk mengikuti Ujian Nasional siswa perlu melaksankan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) .
3. Pembelajaran didunia kerja suatu strategi yang memberi peluang peserta
yang mengalami proses belajar melalui kerja langsung pada pekerjaan
sesungguhnya dengan adanya PKL Praktik langsung dilingkungan dunia
kerja yang dibimbing oleh pihak industri dan bahkan kami dapat mengukur
sejauh mana penguasaan ilmu praktik di peternakan.
5.2. Saran
1. Bagi siswa yang melakukan kegiatan PKL saran yang paling penting
adalah selalu manjaga nama baik sekolah dimana perusahaan tempat
dilaksanakan kegiatan PKL dan mematuhi peraturan yang ada di
perusahaan.
2. Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke
perusahaan untuk mengikuti kegiatanPKL dibekali terlebih dahulu,sehingga
siswa atau siswi merasa siap baik secara mental maupun fisiknya.
3. Untuk perusahaan diharapkan agar tetap mempertahankan kerapian dan
ketelitian baik untuk keamanan, kenyamanan, dan meningkatkan kualitas
atau kuatintas kerja diproduksi,
4. Penulis sangat mengharapkan agar kedepannya tetap dapat menjalin kerja
sama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak perusahaan/ Du-Di.
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, R., K. Nova., dan T. Kurtini. 2014. Pengaruh penggunaan litter sekam,
serutan kayu, dan jerami padi terhadap performa broiler di closed house.
JurnalIlmiah Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian.
Universitas Lampung.

Arifin, MZ. 2013. Pengembangan basis pengetahuan budidaya broiler closed house.
Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Marhiyanto, 2000. Pemeliharaan Ayam Broiler temperatur efektif pada gedung biru
Universitas Budi Luhur. Universitas Budi Luhur, Jakarta.

Suprijatna dan Kartasudjana, 2010. Pemeliharaan berbagai macam umur dalam


farm.

Dewanti, C. A., P. E. Santosa., dan K. Nova. 2014. Pengaruh berbagai jenis bahan
litter terhadap respon fisiologis broiler fase finisher di closed house. Jurnal
Ilmiah Peternakan. Jurusan Peternakan. Fakultas Pertanian. Universitas
Lampung.

Efendi, B. 2016. Pengaruh kandang minimum ventilasi terhadap penyakit chronic


respiratory disease (CRD) pada ayam broiler di PT Ciomas Adisatwa II unit
Kediri. Fakultas Vokasi. Universitas Airlangga. Surabaya.

Akbar Adiguna. 2009. Evaluasi Nutrisi Ransum Ayam Broiler Di Cv Pandu Putra
Mandiri Desa Cibolang Kecamatan Karang Tengah Kabupaten Sukabumi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai