Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL TUGAS AKHIR

APLIKASI METODA DISKONTO UNTUK MENENTUKAN NILAI


INVESTASI PADA STOCKPILE PT. MUARA ALAM SEJAHTERA UNIT
DERMAGA KERTAPATI

Diajukan Untuk Penelitian Tugas Akhir Mahasiswa


Jurusan Teknik Pertambangan Fakultas Teknik
Universitas Sriwijaya

Oleh:
Deltha Majid
03021281320014

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITS SRIWIJAYA
2017
IDENTITAS DAN PENGESAHAN USULAN PENELITIAN
TUGAS AKHIR MAHASISWA

1. Judul : APLIKASI METODA DISKONTO UNTUK MENENTUKAN


NILAI INVESTASI PADA STOCKPILE PT. MUARAM ALAM
SEJAHTERA UNIT DERMAGA KERTAPATI

2. Pengusul
a. Nama : Deltha Majid
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIM : 03021281320014
d. Semester : 9 (Sembilan)
e. Fakultas/Jurusan : Teknik/Teknik Pertambangan
f. Institusi : Universitas Sriwijaya
g. Nomor Telepon : 0812-7968-7337
h. Alamat Email : delthamajid@gmail.com

3. Waktu Penelitian : 21 September 2017 21 Oktober 2017

4. Lokasi Penelitian : PT. Muara Alam Sejahtera Unit Dermaga Kertapati

Palembang, September 2017


Pembimbing Proposal, Pengusul,

Ir. Mukiat, M. S. Deltha Majid


NIP. 195811221986021002 NIM. 03021281320014

Menyetujui :
Ketua Jurusan Teknik Pertambangan

Hj. RR. Harminuke Eko Handayani, S.T.,M.T.


NIP.196902091997032001
A. JUDUL
APLIKASI METODA DISKONTO UNTUK MENENTUKAN NILAI
INVESTASI STOCKPILE PT. MUARA ALAM SEJAHTERA UNIT
DERMAGA KERTAPATI

B. LOKASI
PT. Muara Alam Sejahtera Unit Dermaga Kertapati

C. BIDANG ILMU
Teknik Pertambangan

D. LATAR BELAKANG
Industri pertambangan merupakan industri yang membutuhkan capital besar
dan mempunyai tingkat resiko yang tinggi. Hal inilah yang mempengaruhi
investor baik indiviu maupun perusahaan untuk menanamkan modal atau
melakukan investasi pada industri pertambangan. Kapital yang dimaksud dapat
berupa uang, barang modal, teknologi, lahan, maupun sesuatu yang tidak ril,
misalnya hak paten dan kemampuan manajerial. Sedangkan tingkat resiko
dipengaruhi oleh ketidakpastian (uncertainty) dalam industri ini yang diakibatkan
oleh eskalasi dan inflasi dari biaya dan pendapatan.
Penambangan batubara dapat dilakukan melalui beberapa metode yaitu
dengan tambang terbuka dan tambang bawah tanah. Tambang terbuka merupakan
suatu sistem penambangan yang dilakukan dimana seluruh aktifitas kerja
berhubungan langsung dengan udara luar sedangkan tambang bawah tanah yaitu
aktifitas kerja dilakukan dibawah tanah dengan cara terlebih dahulu membuat
jalan masuk berupa sumuran atau terowongan bantu. Metode penambangan yang
diterapkan oleh PT. Muara Alam Sejahtera Unit Pertambangan Kabupaten Lahat
merupakan metode penambangan terbuka. Setelah ditambang, batubara yang
berada di front penambangan lalu dibersihkan dan diproses untuk menghilangkan
batu dan material lainnya yang tidak diinginkan.
Batubara yang telah ditambang oleh PT. Muara Alam Sejahtera Unit
Pertambangan Kabupaten Lahat selanjutnya dikirim atau diangkut ke Unit
Dermaga Kertapati. Sistem penumpukan batubara harus diatur sedemikian rupa
agar pemisahan batubara yang berbeda kualitas dapat dilakukan sehingga dapat
mengoptimalkan nilai mutu dari batubara itu sendiri serta dapat memenuhi
kapasitas dan target produksi pada pengiriman batubara ke konsumen.
Untuk memperlancar proses pengangkutan batubara yang akan dikirim,
PT. Muara Alam Sejahtera Unit Dermaga Kertapati menggunakan belt
conveyor sebagai alat muat batubara ke tongkang. Belt conveyor yang digunakan
adalah Belt conveyor 01 dan Belt Conveyor 02 memiliki kapasitas angkut 500
ton/jam dan 1000 ton/jam . Namun dalam kondisi aktual di
lapangan, kapasitas angkut yang dicapai hanya mencapai 200 ton/ jam dan 600
ton/jam,sehingga produksi yang ditargetkan sebesar 185.000 ton setiap
bulannyatidaksepenuhnya tercapai. Tidaktercapainya produksi yang ditargetkan
karena dipengaruhi oleh beberapakendala, seperti adanya penggantian belt yang
rusak pada saat sedangmelakukan operasi, alat pengumpan batubara yang sedang
bermasalah,cuaca yang juga berpengaruh terhadap aktivitas pengangkutan
batubara, dan terlambatnya pengiriman batubara melalui kereta api bahkan sampai
dengan berkombinasinya jenis batubara dalam sekali pengiriman menggunakan
kereta api. Dalam hal ini tentu kinerja ban berjalan atau belt conveyor dapat
berpengaruhbesar terhadap kapasitas dan target produksi pada pengiriman
batubara sertasistem penumpukan ataupun penimbunan pada stockpile batubara.

Resiko pada industri pertambangan berasal dari faktor ketidakpastian.


Ketidakpastian (uncertainty) dalan industri ini dapat diklasifikasikan menjadi
faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal dari ketidakpastian
berhubungan dengan badan bijih (ore body) dan distribusi kadar in-situ, hal-hal
teknis penambangan seperti kondisi tanah, kapasitas alat, workforce dan
kemampuan manajerial. Faktor eksternal mencakup harga komoditas, resiko
politik, sosial, keadaan lingkungan dan kebijakan pemerintah (Topal, 2008).
Adanya ketidakpastian ini menyebabkan evaluasi investasi pada perusahaan
tambang bukan hal yang mudah untuk dilakukan. Analisi yang akurat dibutuhkan
untuk mendapatkan nilai keuntungan maksimal dati deposit yang merupakan asset
utama bagi perusahaan dalam meramalkan atau menghitung pengaruhnya dari
beberapa alternatif investasi yang ada.
Metoda analisis investasi yang telah umum digunakan pada perusahaan-
perusahaan tambang di Indonesia adalah analisis Aliran Kas Diskonto atau yang
lebih dikenal dengan Discounted Cash Flow Analysis (DCF). Metoda DCF ini
mengevaluasi suatu proyek dengan menggunakan tingkat diskonto (discount rate)
tertentu yang merupakan gabungan antara faktor resiko itu sendiri dengan faktor
adanya penurunan nilai uang akibat waktu (time value of money). Tingkat
diskonto (discount rate) inilah yang digunakan untuk mempertimbangkan resiko
terhadap arus kas yang akan diterima didepan dari suatu proyek untuk
mendapatkan nilai ekonomis saat ini, dalam bentuk Net Present Value (NPV).
Semakin besar proyek (resiko) perusahaan, nilai dari discount rate akan semakin
besar.
Analisis investasi dengan menggunakan tingkat diskonto (DCF) tidak
memperhitungkan ketidakpastian (uncertainty) karena pendekatan valuasinya
lebih statik. Variabel-variabel inputan untuk metoda ini seperti harga komoditas,
kadar bijih, recovery, biaya penambangan dan pengolahan, serta produksi
diasumsikan diketahui selama umur proyek dengan nilai tingkat diskonto
(discount rate) konstan. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan pada metoda
analisi DCF maka diperkenalkan sebuah metoda Real Option Valuation. Real
Option (RO) sering dianggap sebagai alternatif dari metoda DCF. RO telah
memasukan unsur manajemen fleksibilitas dalam menghadapi ketidakpastian.
Sejauh ini, analisis Real Option yang meliputi evaluasi fleksibilitas dan
strategi meningkatkan nilai dari suatu proyek secara sistematis sudah diterapkan
untuk mengevaluasi investasi dalam pengembangan lapangan minyak yang juga
mempunyai faktor ketidakpastian yang tinggi seperti halnya industri
pertambangan. Analisis ini dianggap sebagai terobosan baru dalam mengevaluasi
investasi karena dinilai dapat memperbaiki kekurangan teknik perhitungan
Discounted Cash Flow (DCF). Analisis Real Option mempresentasikan faktor
uncertainty yang merupakan karakteristik utama dalam investasi. Oleh karena itu,
analisi Real Option ini juga dapat diaplikasikan pada proyek industri
pertambangan yang memiliki fleksibilitas dan ketidakpastian yang tinggi. Studi
kasus dilakukan pada data primer dan data sekunder PT. Muara Alam Sejahtera.

E. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana analisis kelayakan investasi dengan metoda Diskonto untuk
menentukan Fix Cost, Variable Cost, dan Pendapatan (Income) pada
Stockpile PT. MAS Unit Dermaga Kertapati ?
2. Bagaimana analisis Sensitifitas untuk mengetahui parameter yang
mempengaruhi nilai NPV dengan metoda Diskonto Pada Stockpile PT.
MAS Unit Dermaga Kertapati ?
3. Bagaimana analisis investasi dengan metoda Diskonto untuk menentukan
Breack Event Point dan IRR pada Stockpile Pada Stockpile PT. MAS Unit
Dermaga Kertapati ?

F. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian dilakukan berdasarkan data sekunder PT. MAS dan data primer di
lapangan (Sockpile Unit Dermaga Kertapati). Tujuannya untuk :
1. Melakukan analisis kelayakan investasi dengan metoda Diskonto untuk
menentukan Fix Cost, Variable Cost, dan Pendapatan (Income) pada
Stockpile PT. MAS Unit Dermaga Kertapati .
2. Melakukan analisis Sensitifitas untuk mengetahui parameter yang
mempengaruhi nilai NPV dengan metoda Diskonto Pada Stockpile PT. MAS
Unit Dermaga Kertapati.
3. Melakukan analisis investasi dengan metoda Diskonto untuk menentukan
Breack Event Point dan IRR pada Stockpile Pada Stockpile PT. MAS Unit
Dermaga Kertapati.
G. PEMBATASAN MASALAH
Batasan masalah pada analisis ini adalah :
1. Analisis dilakukan berdasarkan harga batubara saat penilitian dan tidak
mempertimbangkan perubahan harga dimasa mendatang.
2. Biaya Fix Cost dan Variable Cost tidak mencampurkan dengan biaya
penambangan batubara sehingga lingkup penelitian hanya berbatas pada
aliran dana Investasi di Stockpile.

H. METODE PENELITIAN
1. Studi literatur dan pengumpulan data sekunder
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :
dokumen laporan Studi Kelayakan, jurnal, penelitian dan buku-buku,
website dan literatur lainnya.
2. Pengolahan data
Data yang sudah didapat kemudian digunakan untuk menghitung aliran kas
dengan metoda (Discounted Cash Flow Analysis), Analisis Sensitivitas, dan
Perhitungan RO (Real Option) untuk mendapatkan nilai NPV dan eNPV.
3. Analisis data
Data hasil perhitungan dengan metoda diskonto dan RO kemudian akan
dibandingkan nilai NPV dan eNPV untuk mengambil kesimpulan.

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Perhitungan Aliran Kas


dengan metoda DCF

Penentuan parameter-
parameter dalam Real
Option

Analisis Sensitivitas Nilai NPV dan hasil


Perhitungan Real Option
Analisis Sensitivitas dengan metoda Black
Scholes Formula dan
Binomial Lattice

Membandingkan
Kesimpulan Nilai eNPV dari
nilai NPV dengan
perhitungan RO
eNPV

Gambar 1. Bagan Alir Penelitian


I. TINJAUAN PUSTAKA
1 Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian
PT. Muara Alam Sejahtera (MAS) terletak di Kabupaten Lahat, Sumatera
Selatan. Dari Kota Palembang membutuhkan waktu sekitar 6 jam (keadaan
normal) dengan menggunakan kendaraan darat dengan jarak tempuh lebih kurang
225 km. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2.1berikut ini:

Gambar 2. Lokasi Penelitian (Google Earth)

2. Pengertian Analisis Investasi


Investasi adalah penggunaan kapital dengan tujuan untuk memperoleh nialai
lebih atau keuntungan di masa depan dari kapital yang diinvestasikan. Sedangkan
pengertian analisis investasi adalah suatu langkah sistematis yang dilakukan untuk
mengevaluasi potensi keuntungan (profitability) sebuah investasi. Dengan
menempuh langkah-langkah sistematis ini diharapkan pengambilan keputusan
untuk melakukan investasi dapat dilakukan dengan tepat sehingga investasi tidak
mengalami kerugian.
Menurut Peter Drucker (Stermole & Stermole, 1987) terdapat lima langkah
penting dalam pengambilan keputusan investasi, yaitu :
a) Mendefinisikan masalah
b) Menganalisis masalah
c) Mengembangkan alternatif solusi
d) Memutuskan solusi terbaik
e) Mengubah keputusan menjadi tindakan yang efektif

3. Konsep Nilai Uang Terhadap Waktu


Istilah kapital berarti kekayaan dalam bentuk uang atau property yang memiliki
kemampuan untuk digunakan dan menghasilkan kekayaan yang lebih banyak.
Penanaman kapital dalam bentuk investasi biasanya dalam jangka waktu tertentu.
Oleh karena itu, nilai uang di awal investasi tentunya tidak sama dengan nilai di
akhir investasi dikarenakan adanya laju bunga (interest) dan faktor waktu. Nilai
uang saat ini lebih berharga daripada nilai uang dimasa mendatang. Hal inilah
yang disebut dengan nilai waktu dari uang (time value of money).
Konsep niali uang terhadap waktu berhubungan erat dengan bunga. Utuk
memahami mengapa bunga ada, maka perlu mengambil sudut pandang sebagai
pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman mempunyai beberapa alasan untuk
mengambil bunga (Gentry & ONeil, 1984), yaitu :
Resiko
Pemberi pinjaman berhadapan dengan resiko bahwa kemingkinan
peminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya.
Inflasi
Uang yang dibayarkan dimasa mendatang mempunyai nilai yang lebih
rendah, hal disebabkan oleh inflasi.
Biaya transaksi
Akan terjadi pengeluaran selama dilakukan persiapan untuk kesepakatan
peminjam, pencatatan, dan biaya administrasi lainnya.
Biaya peluang
Pemberi pinjaman tidak dapet mengambil keuntungan dari peluang lain
karena adanya kesepakatan pinjaman (kesempatan menggunakan uang).
Penangguhan kesenangan
Dengan meminjamkan uang, maka pemberi pinjaman akan tertunda dalam
menikmati kesenangan dengan membelanjakan uangnnya.

Dalam ilmu ekonomi terdapat 2 jenis bunga, yaitu bunga sederhana (simple
interest) dan bunga majemuk (compound interest). Bunga sederhana adalah
sejumlah uang yang dibayarkan secara sama setiap tahun akibat dari pinjaman
uang. Sedangkan bunga majemuk adalah sejumlah uang dibayarkan tidak sama
setiap tahun. Kedua bunga tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Bs = Pi
Bc = P(1+i)r
Keterangan :
i = laju pengembalian bunga
P = uang diawal tahun (principal)
r = tahun

4. Aliran Kas
Pengertian dari aliran kas adalah aliran pemasukan dan pengeluaran uang yang
dapat terjadi selama periode operasi (Stremole & Stremole, 1987). Analisis aliran
kas penting dilakukan untuk mengetahui potensi pendapatan pada masa sekarang
dan pada masa yang akan datang bila dilakukan penambangan terhadap suatu
deposit mineral. Analisis aliran kas tahunan memerlukan pertimbangan-
pertimbangan berikut ini :
Jumlah total ton yang ditambang per tahun,
Prediksi harga bahan tambang,
Pembayaran royalty tiap tahun,
Biaya produksi tahunan,
Pajak, dll.
Berikut dapat kita lihat komponen aliran kas tahunan untuk perusahaan
tambang :
Tabel 1. Komponen Aliran Kas Perusahaan Tambang
CALCULATION COMPONEN

Revenue

Less Operating Cost

Equals Net income before


depreciation

Less Depreciation and


amortization
allowance

Equals Net taxable income

Less Income tax

Equals Net profit after tax

Less Depreciation and


amortization
allowance

Equals Operating cost flow

Less Capital expenditure

Equals Net annual cash flow

(Sumber: Stremole & Stremole, 2000)

5. Aliran Kas Masuk


Aliran kas terdiri dari aliran kas masuk (cash inflow) dan aliran kas keluar
(cash outflow). Cash inflow terdiri dari: revenue (pendapatan) dari penjualan
bahan tambang, salvage value (nilai sisa dari alat) dll. Revenue adalah masukan-
masukan yang membat aliran kas menjadi positif seperti pemasukan (income),
laba, simpanan, nilai sisa, dll.
6. Pendapatan Penjualan
Aliran kas pendapatan dapat diperoleh dari perkalian antara jumlah produksi
dengan harga. Harga tembaga, emas, dan perak tergantung dari harga pasar dan
hanya berperan sebagai price taker, artinya perusahaan hanya mengambil harga
yang sedang berlaku diperusahaan. Dengan karakteristik harga seperti ini akan
tercipta pesaingan yang lebih baik karena perusahaan tidak bisa menetapkan atau
memonopoli harga sendiri.
7. Niali Sisa
Nilai sisa adalah perkiraan nilai dari asset tersebut ketika asset tersebut
dianggap tidak lagi mampu memberikan aliran manfaat ekonoisnya lagi kepada
perusahaan. Seperti halnya penentuan masa manfaat, penentuan nilai sisa juga
merupakan kebijakan perusahaan, yang antara lain juga dapat dilakukan dengan
menggunakan jasa penilaian professional dan juga pengalaman menggunakan
asset sejenis sebelumnya.
8. Aliran Kas Keluar
Cash outflow, terdiri dari: explorations expenditures (biaya pra penambangan),
capital expenditures untuk peralatan yang baru, operating cost, tax, royalti, dan
biaya-biaya pendukung lainnya. Cost (ongkos) adalah aliran uang keluar yang
membuat aliran kas menjadi negatif.
9. Biaya Kapital
Biaya kapital atau biasa disebut biaya investasi dapat diartikan sebagai jumlah
biaya yang dibutuhkan untuk membuat suatu endapan bahan galian yang berada
didalam bumi menjadi produk tambang yang dapat dijual. Baiaya kapital terdiri
dari dua komponen penting, yaitu:
1. Biaya Kapital Tetap
2. Modal Kerja
Jika tambang yang akan dikerjakan adalah tambang baru, maka biaya tetap
biasanya terdiri dari kompone-komponen berikut:
Land acquisition (pembebasan lahan), biayanya tergantung pada luas
dan lokasi lahan.
Konstruksi pra-penambangan (pengupasan tanah penutup, dan
sebagainya)
Pembangunan konstruksi
Analisa dampak lingkungan
Peralatan tambang, bangunan, sarana lain
Peralatan pabrik, bangunan, dan sarana lain
Sarana penunjang (jalan, listrik, perumahan, sarana olahraga, instalasi
air dan sebagainya)
Jasa perancangan dan konsultasi
Contingency

Sedangkan modal kerja (working capital) adalah biaya yang diguanakan untuk
memualai produksi sebelum perusahaan mendapatkan uang dari hasil penjualan
produksinya. Besarnya modal kerja umumnya dalah 25% dari biaya operasi atau
mencukupi kebutuhan operasi selama 3-6 bulan. Secara umum, besarnya modal
kerja dapat dihitung dengan rumus dibawah ini :
Biaya Operasi produksi Y bulan
=
Ton b tahun 12 bulan

Harga Y tergantung pada jalur pemasaran produk tambang. Modal kerja


umumnya komponen persediaan, piutang dagang, hutang dagang, kas, dan lain-
lain.
10. Biaya Operasi
Biaya operasi didefinisikan sebagai segala macam biaya yang harus
dikeluarkan agar biaya penambangan dapat beroperasi atau berjalan dengan
normal. Dalam suatu operasi penambangan, keseluruhan biaya penambangan akan
terdiri dari banyak komponen biaya yang merupakan akibat dari masing-masing
tahap kegiatan. Besar kecilnya biaya penambangan akan tergantung pada
perancanga teknis system penambangan, jenis dan jumlan alat yang digunakan.
Untuk mencapai biaya penambangan yang sekecil mungkin, maka dalam system
penambangan perlu diperhatikan pemilihan alat yang dapat memberikan biaya
produksi per ton termurah. Pemilihan alat (jenis dan merk) sebaiknya tidak
dilakukan semata-mata karena besar kecilnya produksi atau kapasitas alat
tersebut.
Aspek tenis dan aspek ekonomis tidak dapat jalan sendiri-sendiri, keduanya
akan selalu saling mempengaruhi. Perkiraan biaya investasi alat akan bergantung
pada jumlah alat yang dipergunakan dan kapasitas alat yang dipilih. Demikian
pula biaya produksi merupakan fungsi dari kapasitas alat yang digunakan. Jadi
jelaslah dari diagram diatas bahwa biaya penambangan yang rendah akan dapat
dicapai jika rancangan teknis dapat dioptimasi dangan memperhatikan pemilihan
dan jumlah alat yang digunakan.
Secara umum biaya operasi dibagi menjadi tiga kompone utama, yaitu:
1. Biaya operasi langsung
Biaya operasi langsung merupakan biaya utama dan berkaitan langsung
dengan produk yang dihasilkan. Walaupun komponen biaya operasi
langsung dari suatu tambang ke tambang lain berfariasi, akan tetapi
pada umumnya terdiri dari :
- Pekerja (pekerja lapangan, pengawas lapangan, dan lain-lain)
- Bahan bakar
- Royalty
- Persiapan daerah produksi
2. Biaya operasi tidak langsung
Biaya operasi tidak langsung adalah pengeluaran-pengeluaran yang
tidak terpengaruhi oleh produksi yang dihasilkan. Umumnya terdiri
dari:
- Penyusutan alat (depresiasi)
- Pajak
- Reklamasi daerah bekas tambang
- Humas, dll.
3. Biaya administrasi dan umum
Biaya ini dapat dimasukan dalam komponen biaya operasi tetapi biaya-
biaya ini berpengaruh terhadap total biaya produksi walaupun
umumnya mencerminkan biaya-biaya diluar tambang/biaya-biaya
perusahaan.
11. Royalti
Pengertian royalty menurut Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral
Indonesia (ESDM) adalah iuran produksi/eksploitasi yakni iuran produksi yang
wajib dibayarkan oleh produsen bahan tambang ke pemerintah atas upaya-upaya
yang dilakukan untuk mengeksploitasi bahan tambang tersebut. Berdasarkan
sejarah regulasi dan perundangundangan di sector pertambangan umum,
Indonesia pernah menerapkan siste royalti ad valorem dan flat rate yang
diterapkan khusus untuk bahan tambang mineral seperti emas, perak, tembaga,
tungsten, kuningan, dan bahan tambang logam lainnya.

12. Pajak
Pajak adalah besarnya kewajiban yang harus dibayarkan oleh suatu perusahaan
kepada pemerintah. Didalam aliran kas dikenakan pada aliran pendapatan kena
pajak (taxable income). Pendapatan kena pajak adalah total pendapatan dikurangi
biaya operasi, depresiasi, dan amortisasi.
Secara umum terjadi penurunan rate dari perusahaan. Saat ini jarang dijumpai
Negara yang menerapkan pajak pendapatan perusahaan dengan rate lebih dari
35%. Besarnya corporate income tax yang diterapkan di Indonesia besarnya
maksimum 30%, dibandingkan dengan tax rate rata-rata dari Negara lain.

13. Discounted Cash Flow Analysis (Diskonto)


Discounted Cash Flow Analysis atau aliran kas diskonto merupakan salah satu
metode aliran kas yang mempertimbangkan konsep nilai uang terhadap waktu
dalam evaluasi proyek. Metode aliran kas diskonto ini menitikberatkan pada
aliran kas yang digeneralisasikan sepanjang umur proyek. Pendekatan yang
dilakukan dengan metode DCF adalah dengan menggunkan satu discount factor
(i) yang merupakan gabungan antara factor resiko atas ketidakpastian dan waktu,
dimana discount factor ini yang akan digunakan untuk menghitung Net Present
Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR) dari aliran kas suatu proyek.
Ada 2 jenis prinsip dasar dalam metode ini, yaitu dengan menghitung NPV dan
IRR.
14. Net Present Value
NPV adalah perbedaan antara nilai present value dari aliran kas masuk (cash
inflow) dan nilai present value dari aliran kas keluar (cash outflow). NPV ini
digunakan untuk menganalisis keuntungan dari suatu proyek atau investasi. Nilai
NPV didapat dengan persamaan dibawah ini :


=
(1 + )
=1

Keterangan :
Ct = aliran kas proyek
r = nilai discount rate tertentu
n = umur proyek
Co = biaya investasi
15. Internal Rate of Return
Internal Rate of Return (IRR) merupakan besar laju pengembalian investasi
(dalam persen) pada saat nilai Net Present Value = 0. Atau pada saat :

IRR dapat juga diartikan sebagai tingkat bunga yang menyamakan present
value dari aliran kas investasi dengan biaya investasi. Istilah IRR juga memiliki
pengertian yang sama dengan Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR).
Nilai IRR dapat digunakan untuk menentukan kelayakan suatu investasi dengan
cara membandingan nilai IRR denga Rate of Return (ROR) minimum (i*) yang
ditetapkan perusahaan. Apabila nilai IRR lebih besar dari ROR minimum makan
investasi layak secara ekonomis. Sebaliknya apabila IRR < ROR minimum maka
investasi tidak layak secara ekonomis.
Perhitungan IRR dilakukan berdasarkan pada suatu aliran kas setelah
didapatkan aliran kas after tax selama umur proyek. Niali IRR didapatkan dari
metode coba-coba (trial and error).


=0
(1 + )
=0

Keterangan :
Ct = aliran kas untuk periode T, apakah itu menjadi net inflow atau
net aliran kas termasuk initial investment saat T=0
n = umur proyek
r = nilai IRR sebagai discounted rate yang menghasilkan NPV = 0
16. Analisis Sensitivitas
Nilai-nilai parameter dalam invests biasanya diestimasikan besarnya maka
nilai-nilai tersebut tidak akan bisa lepas dari faktor kesalahan. Artinya, nilai-nilai
parameter tersebut mungkin lebih besar atau lebih kecil dari estimasi yang
diperoleh, atau berubah pada saat-saat tertentu. Perubahan yang terjadi pada nilai
parameter tentunya akan mengakibatkan perubahan pada tingkat output atau hasil.
Perubahan output ini mengakibatkan preferensi akan berubah dari satu alternatif
ke alternatif lainnya.
Untuk mengetahui seberapa sensitif suatu keputusan terhadap perubahan
factor-faktor atau parameter-parameter yang mempengaruhinya maka setiap
pengambilan keputusan hendaknya disertai dengan analisis sensitifitas. Analisis
ini dapat memberikan gambaran sejauh mana suatu keputusan akan cukup kuat
berhadapan dengan perubahan factor-faktor atau parameter-parameter yang
mempengaruhi.
Analisis sensitifitas dilakukan dengan dua metode, yaitu :
1. Metode Deterministik
Analisis sensitivitas dengan metode ini dilakukan dengan mengubah
parameter-parmeter seperti biaya penambangan, biaya capital,
pendapatan, discounted rate, dll dengan besaran tertentu misalnya
sebesar 5%, 10%, 15%, dst.
Berdasarkan perubahan tersebut maka dapat diketahui pengaruh
parameter-parameter tersebut terhadap nilai keuntungan atau nilai
NPV dan IRR. Selain itu dari analisis sensitivitas dapat ditentukan
parameter yang paling sensititif terhadap perubahan, sehingga
perusahaan dapat menentukan parameter mana yang harus
mendapatkan perhatian khusus.
2. Metode Probabilistik
Analisis sensitivitas dengan metode probabilistik dilakukan dengan
mengetahui peluang terjadinya suatu kejadian. Dalam anilisis
keekonomian, metode probabilistik dilakukan untuk mengetahui
peluang perusahaan untuk memperoleh keuntungan berdasarkan nilai
NPV dan IRR yang diperoleh dari perhitungan Discounted Cash Flow.
Salah satu teknik yang digunakan adalah dengan Simulasi Montecarlo.

Simulasi Montecarlo adalah proses menurunkan secara acak nilai


variable pasti secara berulang-ulang mensimulasikan model. Simulasi
Montecarlo seringkali digunakan untuk memprediksi value tertentu,
berdasarkan sekumpulan data historis. Metode ini adalah metode yang
berusaha menganalisis ketidakpastian, dimana tujuannya adalah
bagaimana menetukan variasi random, kurangnya knowledge, dan
error, dapat mempengaruhi sensitivitas, kinerja, atau reliability dari
sistem yang dimodelkan.

Simulasi ini dikelompokkan sebagai metode sampling, karena inputnya


dihasilkan secara random dari distribusi probabilitas, untuk
mensimulasikan proses sampling dari populasi sebenernya. Sehingga,
disini kita berusaha untuk memilih distribusi input yang paling sesuai
dengan data yang dimiliki. Data yang dihasilkan dari simulasi ini
kemudian dimunculkan sebagai distribusi probabilitas (histogram) atau
dikonversi menjadi error bars, reliability prediction, tolerance zones,
hingga confidence interval.

Simulasi biasanya dimulai dengan pengumpulan data-data yang akan


dipertimbangkan seperti besarnya investasi awal, pendapatan tahunan,
nilai sisa, umur proyek, dan tingkat bunga, yang semua itu mungkin
mengikuti distribusi probabilitas tertentu. Data-data diatas dipakai
sebagai dasar dalam melakukan eksperimen. Eksperimen dilakukan
dengan membangkitkan bilangan random uniform yang kemudian
ditransformasikan menjadi variable random sesuai dengan masing-
masing variable yang dipertimbangkan.
Dalam gambar 3 di bawah ini menunjukan proses Simulasi Montecarlo
secara global.
Investasi Umur Proyek . Pendapatan Netto

Kumpulan data distribusi variable


yang berpengaruh

Lakukan eksperimen dengan


menjaga keacakan

Hitung ukuran performansi


investasi

Jumlah Tidak
eksperimen
cukup ?

Ya

Stop !!

Gambar 3. Langkah umum Simulasi Montecarlo dalam evaluasi investasi


(Sumber: I Nyoman Pujawan, 2009)

J. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 (enam) minggu terhitung
disetujuinya proposal ini, dengan perincian seperti di bawah ini :

Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Jenis Kegiatan Minggu ke-


1 Pedalaman aspek teoritis 1 2 3 4 5 6
Studi literatur
Pengumpulan dan analisis data sekunder
2 Pelaksanaan
Pengurusan perizinan
Survey awal
Pengambilan data lapangan
3 Pengolahan dan analisis data
4 Evaluasi dan rekomendasi
5. Pembuatan laporan akhir
K. PENUTUP
Demikianlah proposal ini dibuat untuk dijadikan acuan pelaksanaan Tugas
Akhir dan sebagai pertimbangan bagi PT. Muara Alam Sejahtera Unit Dermaga
Kertapati, dengan harapan perusahaan dapat memberikan kesempatan pada
pelaksana untuk melaksanakan penelitian atau Tugas Akhir tersebut.

L. DAFTAR PUSTAKA
Damodoran, Aswath, Investment Valuation Tools and Techniques for
Determinating the Value of Any Asset, Wiley Finance, 2002

Stermole, Franklin J. and Stermole, John M., Economic Evaluation and


Investment Decision Methods, Investment Evaluation Corp., 2000

Topal, Erkan, Evaluation of A Mining Project Using Discounted Cash Flow


Analysis, Decision Tree Analysis, Montercarlo Simulation, and Real Option
Using An Example, Mining and Mineral Engineering Journal, Vol.1, No. 1,
2008

Anda mungkin juga menyukai