Diajukan sebagai salah satu syarat dalam melakukan penelitian dalam rangka penulisan
Skripsi pada Program Studi Teknik Pertambangan
Oleh :
Disetujui :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
Disetujui :
Dekan Ketua Jurusan
Prof. Drs. H. Sutisno, M.Sc., Ph.D Ir. Yulia Morsa Said, M.T
NIP : 196612311991021005 NIP:196207011989021001
4
I. PENDAHULUAN
Usaha penambangan tidaklah sama dengan mengelola usaha sumberdaya yang lain
mengingat pengelolaan usaha pertambangan adalah bersifat padat modal, berisiko tinggi dan
waktu kerjanya lama, sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik dengan konsep – konsep
yang sesuai dengan keuntungan sehingga pengendalian biaya dalam setiap tahapan
kegiatannya, dapat menghasilkan keuntungan sebesar – besarnya dengan tetap
memperhatikan faktor sosial dan lingkungan.
Batubara merupakan pilihan alternatif sebagai pengganti dari minyak bumi dimana
cadangan minyak bumi semakin menipis karena permintaan konsumen yang terus
meningkat. Batubara juga salah satu bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku
energi nasional yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional.
PT. Minimex Indonesia adalah salah satu perusahaan yang begerak dibidang
pertambangan batubara di Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi.
Saat ini PT. Minimex Indonesia telah melakukan kegiatan produksi pada wilayah IUP Operasi
Produksi seluas 3.700 Hektar.
Secara administratif wilayah IUP Operasi Produksi PT. Minimex Indonesia berada di
wilayah Kecamatan Mandiangin tepatnya di Desa Mandiangin, Desa Talang Serdang, Desa
Taman Dewa. Secara geografis Wilayah IUP Operasi Produksi PT. Minimex Indonesia terletak
pada 103026’25” - 1030 29’43,30” BT dan 2007’00” – 2007’17,80” LS.
Pada kegiatan penambangan itu sendiri, peralatan berat sangat penting didalam
menjalankan proses penambangan batu bara. Dikarenakan pentingnya peralatan berat ini,
dan merupakan investasi yang besar dan sifatnya menunjang operasional dalam kegiatan
pertambangan Batu Bara dibutuhkan suatu seleksi pemilihan yang tepat, efektif dan efesien
sesuai dengan penggunaanya dan yang paling penting sesuai dengan budget dari perusahaan
untuk pembelian asset (capital expenditures) atau penyewaan alat. Apabila dalam pemilihan
alat mekais yang tidak tepat akan sangat mempengaruhi produksi, biaya produksi serta
waktu efektif kerja sehari-hari.
Pemilihan alternatif investasi bagi perusahaan sangat penting, selain masuk kedalam
cash flow, perusahaan membutuhkan modal yang akan ditanamkan sebagai investasi pada
setiap unit bisnis. Dikarenakan investasi memerlukan modal yang besar dan berdampak
jangka panjang, aktivitas tersebut menuntut adanya keputusan strategis yang memerlukan
pertimbangan teknik dan ekonomi yang baik.
Selain itu, rancangan yang tepat juga dibutuhkan dalam menganalisa segi investasi
terhadap pemilihan alat mekanis yang akan digunakan apakah ingin membeli atau dengan
sewa, berdasarkan biaya operasi alat yang ditinjau dari biaya terkecil yang dikeluarkan
perusahaan dengan tetap memperhitungkan pencapaian target produksi.
Hal inilah yang menjadi dasar bagi penulis untuk mengajukan judul tugas akhir
dengan judul “Analisis Pemilihan Alternatif Investasi Alat Muat dan Alat Angkut Pada
Penambangan Batubara Di Blok B PT. Minemex Indonesia Site Mandiangin, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi”.
II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penambangan
Sistem Penambangan
Berdasarkan bentuk dan karakteristik cadangan batubara serta tanah penutupnya,
maka sistem tambang terbuka yang dapat diterapkan adalah metode open pit dengan
menambang lapisan batubara dari singkapan sampai dengan kedalaman tertentu dan
sepanjang daerah tambang dengan memperhatikan Stripping OF Ratio (SR).
Terdapat beberapa blok penambangan yang direncanakan dimana setelah blok
awal dibuka dilanjutkan dengan membuka blok selanjutnya sehingga terdapat kemudahan
dalam membuang overburden dalam jumlah yang besar ke dalam pit yang telah ditinggalkan.
Sistem ini lebih dikenal dengan sistem Back Filling.
Metode Penambangan
Metode penambangan yang cocok untuk diterapkan di daerah prioritas adalah metode
konvesional dengan menggunakan kombinasi Excavator Back Hoe dengan Dump Truck.
Metode ini memiliki kelebihan dalam fleksibilitas dan selektifitas dalam penggalian serta
tersediannya dalam berbagai jenis dan ukuran peralatan pasaran.
maka rencana target produksi semakin baik. Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan
metode dan alat yang mendukung pengupasan lapisan tanah penutup.
(2014) Pit yang dimiliki oleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah
ISSN: 2338- Pit 3 Banko Barat. Target produksi pengupasan tanah
7459 penutup pada Pit 3 Barat pada bulan September 2013
adalah sebesar 720.000 BCM, dan pada akhir September
kombinasi kerja antara bulldozer, excavator dan dump
truck yang beroperasi dapat menghasilkan ketercapaian
produksi nyata sebesar 747.188 BCM. Namun terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan tidak optimalnya
efektifitas dan efisiensi kerja dari excavator dan dump
truck sehingga ketercapaian produksi tidak maksimal.
Sehingga diperlukan adanya optimasi terhadap waktu
kerja efektif, yaitu dengan cara memperkecil waktu
hambatan yang tidak direncanakan agar produksi dapat
meningkat. Secara teoritis ketercapaian produksi pada Pit
3 Banko Barat adalah sebesar 780.975,79 BCM/bulan,
kemudian dilakukan perbaikan pada waktu kerja efektif.
Perbaikan pada waktu kerja efektif dapat meningkatkan
ketercapaian produksi menjadi 872.080,59 BCM/bulan
(121,12%) dari target produksi, dan dengan keserasian
kerja alat sebesar 1,02.
2015 Mayyondra PT. Karbindo Abesyapradhi adalah salah satu tambang
Vol 3, No 03 batubara yang terletak di provinsi Sumatera Barat
(2015) Sijunjung. Dalam pertambangan PT. Karbindo
ISSN: 2302- Abesyapradhi bekerjasama dengan PT. Pasura Bina
3333 Tambang sebagai kontraktor sub yang merupakan anak
perusahaan dari Srikandi Group. Berdasarkan
pengamatan di stripping overburden di PT. Karbindo
Abesyapradhi, ditemukan bahwa kegiatan produksi
overburden tidak optimal. Hal ini disebabkan oleh
peralatan yang bekerja pada bidang non optimal ketika
digunakan, yang terlihat dari alat bongkar muat sedang
menunggu di lapangan. Sebenarnya total produksi
bongkar muat adalah 104.910 BCM / bulan, dan alat
angkut 84.590 BCM / bulan, menyebabkan tidak
tercapainya target produksi overburden yang telah
direncanakan tidak tercapai. Setelah analisis ditemukan
bahwa penyebab efisiensi kerja produksi rendah rendah
dan kurangnya transportasi yang digunakan. Dengan
meningkatkan efisiensi kerja dan membuat angkut
10
untuk menghitung berapa jumlah alat mekanis yang dibutuhkan untuk mencapai target
produksi yaitu :
Terget Produksi/hari
Jumlah Alat Mekanis = …………………………………………………………..(6)
Target Produksi Alat/hari
𝑉𝑖
Swell Factor = x 100%............................................................................................(1)
𝑉𝑙
Kapasitas Nyata
Fill Factor = x 100% ………………………………………………………….(2)
Kapasitas Teoritis
Cara penentuan fill faktor dari bucket alat muat, yaitu dengan pengamatan dan
perbandingan langsung pada saat pemuatan di lapangan. Dimana terlihat adanya variasi
pengisian bucket alat muat baik pada material yang sama maupun pada material yang
berbeda.
Effesiensi Kerja Alat Mekanis
Effisiensi Kerja adalah perbandingan antara waktu kerja efektif yang digunakan
untuk berproduksi dengan waktu kerja yang tersedia dalam satuan waktu tertentu. Hal ini
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya produksi alat,
semakin banyak waktu yang efektif digunakan oleh alat untuk beroperasi maka semakin
basar produksi yang dapat dicapai. Dalam perhitungan effisiensi kerja ada beberapa
komponen waktu yang dapat diperhatikan antara lain :
1. Waktu Kerja (W) yaitu waktu yang digunakan alat untuk berproduksi sampai akhir
operasi. Dalam waktu produktif terdapat beberapa variabel waktu meliputi :
a. Waktu Efektif (We) yaitu waktu yang benar-benar digunakan oleh alat untuk
berproduksi secara efektif.
1. Alat muat contohnya : menggali - isi bucket, swing isi, dumping, swing
kosong.
2. Alat angkut contohnya : Manuver kosong, waktu pengisian, waktu angkut,
manuver isi waktu menumpah, kembali kosong.
b. Waktu Delay (Wd) yaitu waktu yang terjadi akibat adanya hambatan-hambatan
seperti melumasi kendaraan, mengisi bahan bakar dan pelumas,
membersihkan bagian-bagian terpenting setelah sekian lama beroperasi,
memindahkan ketempat lain, dan menunggu perbaikan jalan produksi.
15
2. Waktu Repair (R) yaitu waktu kerja yang tidak digunakan karena perbaikan alat
pada saat jam operasi berlangsung
3. Waktu Standby (S) yaitu jam yang tidak dipakai padahal alat tidak rusak sedang
tambang dalam keadaan beroperasi.
Secara umum, untuk menentukan effisiensi kerja alat dapat di gunakan persamaan :
𝑊𝑒
Efisiensi Kerja = x 100%.......................................................................................(3)
𝑊𝑡
Dimana :
Ek = Effisiensi kerja
We = Waktu efektif
Wt = Waktu kerja tersedia
Segi teknik dan biaya pengadaan peralatan mekanis secara garis besar meliputi
beberapa hal :
a. Tujuan Dan Sasaran Penggunaan
Tujuan dan sasaran penggunaan alat mekanis dapat mencerminkan jenis alat yang
akan digunakan, sehingga dapat membatasi lingkup pertimbangan hanya kepada alat yang
benar-benar dapat digunakan dan diperkirakan berdaya guna sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
b. Data Unjuk Kerja
Data unjuk kerja alat mekanis yang sering digunakan antara lain berupa data operasi,
waktu operasi dan produksi peralatan mekanis dimana data tersebut bergantung pada jenis
pekerjaan dan tujuan penggunaannya.
c. Pendanaan
Pengadaan alat mekanis secara umum dapat diadakan dengan cara membeli atau
menyewa alat. Pembelian dapat dilakukan secara langsung ke pabrik pembuat atau melalui
agen resmi.
d. Pemilihan Spesifikasi
Pemilihan spesifikasi merupakan daya guna dari segi ekonomis pada pelaksanaan
pekerjaan yang sebagian besar bergantung dari pemilihan spesifikasi alat berat secara tepat.
Penggunaan alat berat harus menguntungkan pada biaya perawatan, tetapi tingkat produksi
tinggi.
e. Despresiasi
Despresiasi merupakan penurunan atau penyusutan ekonomis dari suatu alat berat
yang dapat dipengaruhi oleh pemakaian alat, kehausan alat dan usia alat yang digunakan.
f. Perawatan Dan Perbaika
Perawatan harus meliputi seluruh kegiatan mulai dari perawatan yang sifatnya
pencegahan dari permasalahan kecil sampai yang besar sehingga perlu adanya program
perawatan dan perbaikan secara kontinyu.
g. Penggantian Peralatan
Penggantian peralatan alat berat benar-benar sangat tergantung dari waktu dan jadwal
yang tepat dalam pelaksanaannya. Dimana umur ekonomis alat sangat dipengaruhi oleh
jenis, model, merek, cara penggunaan, keterempilan operator dan mekanik alat.
h. Penyediaan Suku Cadang
Penyediaan suku cadang dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan pelaksanaan
perawatan dan perbaikan, sehingga kegiatan produksi tidak tergangu.
Dari data tersebut di atas maka dipilih atau digunakan alat-alat produksi yang sesuai
pada front penambangan, dilihat dari type, ukuran dan kemampuan produksinya yang sesuai
dengan kondisi endapan dan medan kerja.
Dimana :
PE : Produksi Alat Muat (m³/jam)
Eff : Efisiensi Kerja (%)
Kb : Kapasitas Bucket (m³)
Dimana :
PD = Produksi dump truck ( m3/jam )
Kb = Kapasitas bak ( m3 )
Eff = Effisiensi kerja ( % )
Ct = Cycle time ( detik )
n = Jumlah pengisian
18
sf = Swell factor ( % )
ff = Fill factor ( % )
Kajian Ekonomi
Alternatif Beli Alat Baru
A. Investasi Alat
Investasi alat ialah biaya yang harus dikeluarkan guna melaksanakan kegiatan
penambangan batubara, besarnya biaya investasi alat berdasarkan harga di tempat yang telah
ditetapkan.
B. Nilai Sisa Peralatan
Nilai sisa peralatan adalah nilai sisa peralatan bekas pakai, dimana umur
ekonomisnya sudah habis. Berikut cara menghitung nilai sisa alat :
b. Bunga, pajak, asuransi dan sewa diambil 10% (bunga 5%, pajak 2%, dan asuransi
3%) dari penanaman modal tahunan yang dapat dihitung dengan persamaan :
(1+n) x 100%
Modal Tahunan = …………………………………………………………………………..(9)
2 (n)
= n adalah umur alat
Sehingga biaya total untuk bunga, pajak dan lain-lain :
19
2. Biaya Operasi
Didalam memperkirakan biaya operasi setiap tahunannya dilakukan perhitungan
secara estimasi yang disesuaikan dengan data ketetapan dari perusahaan yang merupakan
hasil penelitian sebelumnya dan dianggap konstan pada kondisi normal.
Biaya operasi alat adalah biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pengoperasian
yang terdiri dari :
a. Untuk pembelian bahan bakar
b. Untuk pembelian pelumas mesin dan hydrolik
c. Untuk pembelian grease
d. Untuk pembelian filter, terdiri dari :
• Oli filter
• Engine filter
• Hydrolik filter
• Transmisi filter
• Air cleare
e. Untuk pembelian ban Dump truck
f. Untuk pembelian suku cadang khusus
g. Untuk upah operator, safety dan pakaian.
Alternatif Sewa Alat
A. Sewa Alat
Pembatasan sumber finansial yang ada di dalam pemanfaatannya adalah sangat
penting. Ini dilakukan untuk mencari cara mendapatkan penyelesaian yang terbaik pada
masalah-masalah dengan memilih dari sekian alternatif yang ada untuk memperoleh
keuntungan semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya kecil. Dalam hal ini penyewaan
alat- alat perlu dipertimbangkan dalam usaha mencapai dan meningkatkan target produksi
yang telah ditetapkan pertahunnya dengan memperhitungkan dan mempertimbangkan biaya-
biaya operasi alat sewa yang akan dikeluarkan. Untuk itu, perlu diketahui harga sewa alat
dari pihak yang menyewakan.
B. Perhitungan Biaya Operasi
Pihak penyewa alat yang ditanggung hanya biaya sewa alat. Biaya operasi dan lain-
lainnya ditanggung oleh pihak yang menyewakan.
Analisis Pemilihan Alternatif
20
Kegiatan investasi merupakan kegiatan penting yang memerlukan biaya besar dan
berdampak jangka panjang terhadap kelayakan usaha. Oleh karena itu analisis yang
sistematis dan rasional sangat dibutuhkan sebelum kegiatan direalisasi.
Sebelum keputusan diambil hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Apakah investasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis
terhadap perusahaan.
2. Apakah investasi tersebut merupakan pilihan yang optimal dari berbagai
kemungkinan yang ada.
Untuk mengambil keputusan diperlukan analisis evaluasi investasi yang
bisamenjelaskan apakah investasi tersebut menjanjikan suatu keuntungan
dalam jangka panjang atau tidak. Untuk menjelaskan apakah pilihan yang diambil sudah
merupakan pilihan yang terbaik dari alternatif yang tersedia perlu dilakukan analisis
pemilihan alternatif.
Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana
selain investasi awal dan akan diikuti sejumlah pengeluaran yang secara periodik perlu
disiapkan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya operasional (operational cost), biaya
perawatan (maintenance cost) dan biaya-biaya lain yang tidak dapat dihindari. Disamping
pengeluaran investasi akan menghasilkan keuntungan atau manfaat mungkin dalam bentuk
penjualan produk atau jasa atau penyewaan fasilitas sehingga kegiatan investasi akan
menghasilkan komponen cash flow.
Analisa Beli Dan Sewa Alat
Dalam memilih alternatif investasi alat baru atau menyewa alat, tidak terlepas dari
pertimbangan biaya yang dikeluarkan, disamping itu juga perlu diperhatikan mengenai umur
tambang, dimana umur tambang yang singkat sebaiknya menyewa alat, tetapi jika umur
tambangnya cukup lama perlu diadakan kajian ekonomis, apakah diperlukan penyewaan alat
atau membeli alat.
Pada penelitian ini memilih alternatif apakah membeli atau sewa alat yang lebih efektif
digunakan pada penambangan batubara. Dengan menggunakan analisa ekonomi Present
Worth Cost (PWC) dan Future Worth Cost (FWC) ditinjau dari biaya terkecil yang akan
dikeluarkan.
Berikut ini adalah rumus dasar yang berkaitan dengan penentuan nilai Present Worth
dan Future Worth, yaitu :
a. Singel Payment Present Worth Factor (mencari nilai sekarang berdasarkan nilai yang
akan datang)
P = F (P/Fi.n)
P = F (P/Fi.n) F………………………………………………………………………………..…….(11)
b. Single Payment Compound-Amount Factor (mencari nilai yang akan datang “F”
berdasarkan nilai sekarang)
F = P (F/Pi.n)
P F = P (F/Pi.n) …………………………………………………………………..………..(12)
Pengamatan Lapangan
Analisis Data
Pembuatan Laporan
Data ini diambil dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan dan
mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
Mencocokkan dengan perumusan masalah yang bertujuan agar penelitian yang dilakukan
tidak meluas. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari pengamatan lapangan
pada objek penelitian, antara lain :
a. Waktu edar (cycle time) alat muat (dimuali dari waktu digging/menggali, swing
bermuatan material, membuang muatan, waktu swing tidak bermuatan, sampai
kembali ke permukaan kerja dan siap untuk menggali lagi) dan alat angkut (dimuai
dari waktu mengisi muatan (loading muatan), mengangkut muatan, kembali kosong,
dan waktu kembali mengambil posisi sampai sap melakukan pemuatan) yang
digunakan oleh perusahaan untuk memuat dan mengangkut batubara dari front ke
stockpille.
b. Waktu kerja efektif (We) , seperti jumlah waktu kerja (W) yaitu waktu yang
digunakan alat untuk berproduksisampai akhir opeasi, dan jumlah waktu delay
(Wd) yaitu waktu hambatan yang terdiri dari waktu melumasi kendaraan, pengisian
bahan bakar, pemindahan alat, menunggu, perbaikan jalan, front,
pemeriksaanmesin serta keadaan cuaca. Serta waktu standby yaitu jumlah waktu
jam kerja dari suatu alat yang tidak dapat dipergunakan sedangkan alat tersebut
tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi. Waktu repair alat mekanis yaitu waktu
perbaikan pada saat jam operasi berlangsung misalnya perawatan dan waktu
menunggu suku cadang alat.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat mekanis, seperti faktor pengisian (fill
factor) merupakan perbandingan antara kapasitas teoritis suatu alat dengan
kapasitas nyata alat tersebut. Dan faktor pengembangan (swell factor) merupakan
penambahan volume material dari keadaan semula yang terkonsolidasi sebagai
akibat adanya pengglalian.
d. Jumlah alat muat dan alat angkut yang digunakan pada kegiatan penambangan
batubara di setiap pit seperti excavator dan dump truck.
e. Biaya operasi alat muat dan alat angkut, seperti bahan bakar, pelumas-pelumas,
grease, filter-filter, perbaikan dan pemeliharaan, pergantian ban, dan upah operator.
f. Daftar harga beli alat dan sewa alat yang digunakan oleh PT. Minemex Indonesia.
g. Spesifikasi alat muat dan alat angkut yang digunakan oleh PT. Minemex Indonesia.
h. Data curah hujan PT. Minemex Indonesia diukur dengan menggunakan ombrometer
ataupun diukur sendiri dengan cara manual.
Data Sekunder
Data ini diambil dengan mengumpulkan sumber informasi yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian yang berasal dari referensi berhubungan dengan masalah yang dihadapi,
diperoleh dari perpustakaan dan sumber lainData sekunder adalah data yang sudah ada, baik
yang bersumber dari studi literatur, hasil penelitian sebelumnya ataupun instansi yang
24
memberikan penjelasan atau gambaran umum mengenai lokasi penelitian dan informasi-
informasi yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini, data-data sekunder antara
lain :
1. Profil Perusahaan PT. Minemex Indonesia.
2. Data curah hujan PT. Minemex Indonesia.
3. Data peta lokasi dan kesampaian daerah penelitian PT. Minemex Indonesia.
4. Kondisi geologi daerah penelitian PT. Minemex Indonesia.
5. Kualitas batubara di blok B PT. Minemex Indonesia.
6. Luas areal penambangan dan peta daerah penelitian PT. Minemex Indonesia
7. Data jam kerja PT. Minemex Indonesia.
8. Harga beli dan sewa alat PT. Minemex Indonesia.
9. Target Produksi di blok B PT. Minemex Indonesia.
10. Waktu edar (cycle time) alat muat dan alat angkut yang digunakan oleh perusahaan
untuk memuat dan mengangkut batubara dari front ke stockpille.
11. Waktu kerja efektif (We) , seperti jumlah waktu kerja (W), dan jumlah waktu delay
(Wd, Serta waktu standby, Waktu repair alat mekanis.
12. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat mekanis, seperti faktor pengisian (fill
factor). Dan faktor pengembangan (swell factor).
13. Jumlah alat muat dan alat angkut yang digunakan pada kegiatan penambangan
batubara di setiap pit seperti excavator dan dump truck.
14. Spesifikasi alat muat dan alat angkut yang digunakan oleh PT. Minemex Indonesia.
25
PT MINEMEX INDONESIA
KESIMPULAN
INVESTASI ALAT BARU /
SEWA ALAT
PENYUSUNAN LAPORAN
26
DAFTAR PUSTAKA
Andi Ilham Samanlangi, 2015, “Sistem Penambangan” Universitas Veteran Republik Indonesia
Makassar.
Andi Amrullah, 2016, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Universitas Pejuang Republik Indonesia
Makassar.
Androly Andreas, Vol 1, No 1, 2014, “Perencanaan Biaya Dan Kebutuhan Alat Muat Dan
Angkut Pada Lokasi Penambangan Area 242,3ha Batu Kapur PT. Semen Padang Sumatera
Barat” ISSN: 2302-3333.
Elvhyn Novan Ananda, , Vol 3, No 3 : 531-545, 2015, “Analisis Biaya Differensial Untuk
Pengambilan Keputusan Dalam Rencana Pengadaan Alat Berat Membeli Atau Menyewa
Pada Cv Putri Dita Di Tenggarong” ISSN 2355-5408.
Ishlah T, 1995, “Genesa Bahan Galian”, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan,
Bandung.
Prodjosumarto Partanto, 1993, “Pemindahan Tanah Mekanis” Departemen Tambang, ITB,
Bandung.
Rezky Anisari, Vol 16, No 1, 2016, “Produktivitas Alat Muat Dan Angkut Pada Pengupasan
Lapisan Tanah Penutup Di Pit 8 Fleet D Pt. Jhonlin Baratama Jobsite Satui Kalimantan
Selatan” ISSN 1412-5609.
Riki Rizki Ilahi, Vol 2, No 3, 2014,“Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali- Muat (Excavator) Dan
Alat Angkut (Dump Truck) Pada Pengupasan Tanah Penutup Bulan September 2013 Di Pit
3 Banko Barat Pt. Bukit Asam (Persero) Tbk Upte” ISSN: 2338-7459.
Sukandarrumidi, 1995, “Batubara Dan Gambut”, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Toni Mayyondra, Vol 3, No 03, 2015, “Biaya Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut Pada
Kegiatan Pengupasan Overburden Penambangan Batubara Di PT. Karbindo Abesyapradhi”
ISSN: 2302-3333.
27