Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL USULAN PENELITIAN

ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI ALAT


MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN
BATUBARA DI BLOK B PT. MINIMEX INDONESIA SITE
MANDIANGIN, KAB. SAROLANGUN, PROV. JAMBI

MHD. RIFKI ELANDI


F1D114006

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2018
2

PROPOSAL USULAN PENELITIAN

ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI ALAT


MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN
BATUBARA DI BLOK B PT. MINIMEX INDONESIA SITE
MANDIANGIN, KAB. SAROLANGUN, PROV. JAMBI

Diajukan sebagai salah satu syarat dalam melakukan penelitian dalam rangka penulisan
Skripsi pada Program Studi Teknik Pertambangan

MHD. RIFKI ELANDI


F1D114006

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN


JURUSAN TEKNIK KEBUMIAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS JAMBI
2018
3

PROPOSAL USULAN PENELITIAN

ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF INVESTASI ALAT


MUAT DAN ALAT ANGKUT PADA PENAMBANGAN
BATUBARA DI BLOK B PT. MINIMEX INDONESIA SITE
MANDIANGIN, KAB. SAROLANGUN, PROV. JAMBI

Oleh :

MHD. RIFKI ELANDI


F1D114006

Disetujui :
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Yudhi Achnopa, S.P., M.Si Juventa, S.T., M.T


NIP : 196611301994031003 NIDK : 201801071004

Disetujui :
Dekan Ketua Jurusan

Prof. Drs. H. Sutisno, M.Sc., Ph.D Ir. Yulia Morsa Said, M.T
NIP : 196612311991021005 NIP:196207011989021001
4

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut UU No.4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan mineral dan batubara
menjelaskan bahwa Pertambangan adalah Sebagian atau seluruh kegiatan dalam rangka
penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan
umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian,
pengangkutan dan penjualan serta kegiatan pasca tambang. Penambangan dengan metoda
tambang terbuka adalah suatu kegiatan penggalian bahan galian seperti batubara, ore (bijih),
batu dan sebagainya di mana para pekerja berhubungan langsung dengan udara luar dan
iklim.

Usaha penambangan tidaklah sama dengan mengelola usaha sumberdaya yang lain
mengingat pengelolaan usaha pertambangan adalah bersifat padat modal, berisiko tinggi dan
waktu kerjanya lama, sehingga dibutuhkan perencanaan yang baik dengan konsep – konsep
yang sesuai dengan keuntungan sehingga pengendalian biaya dalam setiap tahapan
kegiatannya, dapat menghasilkan keuntungan sebesar – besarnya dengan tetap
memperhatikan faktor sosial dan lingkungan.

Batubara merupakan pilihan alternatif sebagai pengganti dari minyak bumi dimana
cadangan minyak bumi semakin menipis karena permintaan konsumen yang terus
meningkat. Batubara juga salah satu bahan galian yang strategis dan salah satu bahan baku
energi nasional yang mempunyai peran yang besar dalam pembangunan nasional.

PT. Minimex Indonesia adalah salah satu perusahaan yang begerak dibidang
pertambangan batubara di Kecamatan Mandiangin Kabupaten Sarolangun Propinsi Jambi.
Saat ini PT. Minimex Indonesia telah melakukan kegiatan produksi pada wilayah IUP Operasi
Produksi seluas 3.700 Hektar.

Secara administratif wilayah IUP Operasi Produksi PT. Minimex Indonesia berada di
wilayah Kecamatan Mandiangin tepatnya di Desa Mandiangin, Desa Talang Serdang, Desa
Taman Dewa. Secara geografis Wilayah IUP Operasi Produksi PT. Minimex Indonesia terletak
pada 103026’25” - 1030 29’43,30” BT dan 2007’00” – 2007’17,80” LS.

Kegiatan penambangannya menggunakan sistem tambang terbuka (surface mining)


dengan metode open pit. Tahap-tahap penambangan yang dilakukan adalah pembersihan
lahan (land clearing), pengupasan tanah pucuk (stipping top soil), pengupasan tanah penutup
(stripping overburden), pembersihan batubara (coal cleaning up), penggalian batubara (coal
getting), pemuatan dan pengangkutan batubara (coal getting), pengangkutan batubara ke
stockpile (coal hauling & rehandling), dan penjualan/pemasaran (coal loading).
5

Pada kegiatan penambangan itu sendiri, peralatan berat sangat penting didalam
menjalankan proses penambangan batu bara. Dikarenakan pentingnya peralatan berat ini,
dan merupakan investasi yang besar dan sifatnya menunjang operasional dalam kegiatan
pertambangan Batu Bara dibutuhkan suatu seleksi pemilihan yang tepat, efektif dan efesien
sesuai dengan penggunaanya dan yang paling penting sesuai dengan budget dari perusahaan
untuk pembelian asset (capital expenditures) atau penyewaan alat. Apabila dalam pemilihan
alat mekais yang tidak tepat akan sangat mempengaruhi produksi, biaya produksi serta
waktu efektif kerja sehari-hari.

Pemilihan alternatif investasi bagi perusahaan sangat penting, selain masuk kedalam
cash flow, perusahaan membutuhkan modal yang akan ditanamkan sebagai investasi pada
setiap unit bisnis. Dikarenakan investasi memerlukan modal yang besar dan berdampak
jangka panjang, aktivitas tersebut menuntut adanya keputusan strategis yang memerlukan
pertimbangan teknik dan ekonomi yang baik.

Selain itu, rancangan yang tepat juga dibutuhkan dalam menganalisa segi investasi
terhadap pemilihan alat mekanis yang akan digunakan apakah ingin membeli atau dengan
sewa, berdasarkan biaya operasi alat yang ditinjau dari biaya terkecil yang dikeluarkan
perusahaan dengan tetap memperhitungkan pencapaian target produksi.

Hal inilah yang menjadi dasar bagi penulis untuk mengajukan judul tugas akhir
dengan judul “Analisis Pemilihan Alternatif Investasi Alat Muat dan Alat Angkut Pada
Penambangan Batubara Di Blok B PT. Minemex Indonesia Site Mandiangin, Kabupaten
Sarolangun, Provinsi Jambi”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah


Berdasarkan tolak ukur dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Berapa jumlah dan produksi alat yang diperlukan pada alat muat dan alat angkut untuk
mencapai target produksi ?
2. Berapa biaya operasi alat muat dan alat angkut yang akan dikeluarkan selama 5 tahun ?
3. Manakah yang lebih baik digunakan antara beli atau sewa alat muat dan alat angkut
dalam melakukan penambangan batubara ?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Jumlah dan produksi alat yang diperlukan pada alat muat dan alat angkut untuk
mencapai target produksi.
2. Biaya operasi alat muat dan alat angkut yang akan dikeluarkan selama 5 tahun.
3. Biaya yang paling ekonomis yang akan dikeluarkan antara investasi alat baru dengan
sewa alat.
6

1.4 Batasan Masalah


Batasan masalah pada penelitian kali ini adalah :
1. Jumlah dan produksi alat yang diperlukan pada alat muat dan alat angkut untuk
mencapai target produksi di blok B.
2. Biaya operasi alat muat dan alat angkut yang akan dikeluarkan selama 5 tahun di blok B.
3. Biaya yang paling ekonomis yang akan dikeluarkan antara investasi alat baru dengan
sewa alat di blok B.

1.5 Manfaat Penelitian


1.5.1 Manfaat Bagi Perusahaan
1. Dapat memberikan usulan dan rekomendasi dalam peningkatan pencapai target produksi
yang diinginkan perusahaan.
2. Dapat dijadikan bahan referensi perusahaan untuk mengetahui analisa biaya yang paling
ekonomis yang akan dikeluarkan dalam pemilihan alternatif investasi alat muat dan alat
angkut dalam kegiatan penambangan.
1.5.2 Manfaat Bagi Peneliti
1. Mengembangkan kemampuan di bidang pertambangan
2. Menambah ilmu pengetahuan mengenai investasi alat muat dan alat angkut pada
penambangan batubara.
7

II.TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penambangan
Sistem Penambangan
Berdasarkan bentuk dan karakteristik cadangan batubara serta tanah penutupnya,
maka sistem tambang terbuka yang dapat diterapkan adalah metode open pit dengan
menambang lapisan batubara dari singkapan sampai dengan kedalaman tertentu dan
sepanjang daerah tambang dengan memperhatikan Stripping OF Ratio (SR).
Terdapat beberapa blok penambangan yang direncanakan dimana setelah blok
awal dibuka dilanjutkan dengan membuka blok selanjutnya sehingga terdapat kemudahan
dalam membuang overburden dalam jumlah yang besar ke dalam pit yang telah ditinggalkan.
Sistem ini lebih dikenal dengan sistem Back Filling.

Metode Penambangan
Metode penambangan yang cocok untuk diterapkan di daerah prioritas adalah metode
konvesional dengan menggunakan kombinasi Excavator Back Hoe dengan Dump Truck.
Metode ini memiliki kelebihan dalam fleksibilitas dan selektifitas dalam penggalian serta
tersediannya dalam berbagai jenis dan ukuran peralatan pasaran.

Tahapan Kegiatan Penambangan


A. Pembersihan Lahan (Land Clearing)
Pembersihan lahan merupakan kegiatan awal dari kegiatan penambangan yaitu
membersihkan pohon-pohon, baik yang besar maupun yang kecil yang tumbuh pada lokasi
kegiatan penambangan. Pada tahap ini dilakukan dengan menggunakan bulldoser, yaitu
dengan menggilas akar pepohonan berkali-kali sehingga akar tersebut menjadi putus atau
juga dengan mendorong pohon tersebut hingga roboh.
B. Pengupasan Tanah Pucuk (Top Soil)
Pengupasan tanah pucuk ini dilakukan terlebih dulu ditempatkan terpisah, agar pada
saat pelaksanaan reklamasi dapat dimanfaatkan kembali. Pengupasan top soil ini dilakukan
sampai pada batas lapisan subsoil, yaitu pada kedalaman dimana telah sampai di lapisan
yang tidak mengandung unsur hara. Tanah pucuk ini dikupas dengan menggunakan
bulldozer.
C. Pengupasan Tanah Penutup (Stripping Overburden)
Pengertian kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup yaitu pemindahan suatu
lapisan tanah atau batuan yang berada diatas cadangan bahan galian, agar bahan galian
tersebut menjadi tersingkap. Untuk mewujudkan kondisi kegiatan pengupasan lapisan tanah
penutup yang baik diperlukan alat yang mendukung dan sistimatika pengupasan yang baik.
Pekerjaan pengupasan lapisan tanah penutup merupakan kegiatan yang mutlak harus
dikerjakan pada pertambangan terutama pada kegiatan penambangan yang menggunakan
sistim tambang terbuka. Kegiatan pengupasan lapisan tanah penutup ditentukan oleh
rencana target produksi, semakin baik rancangan pada pengupasan lapisan tanah penutup
8

maka rencana target produksi semakin baik. Untuk mewujudkan kondisi tersebut diperlukan
metode dan alat yang mendukung pengupasan lapisan tanah penutup.

Adapun pola teknis dari pengupasan lapisan tanah penutup yaitu :


1. Back filling digging method Pada cara ini tanah penutup di buang ke tempat sudah
digali.
2. Benching System Cara pengupasan lapisan tanah penutup dengan sistem jenjang
(benching). Cara ini pada waktu pengupasan lapisan tanah penutup sekaligus
sambil membuat jenjang.
3. Multi Bucket Exavator System Pada pengupasan cara ini tanah penutup dibuang
ke tempat yang sudah digali atau ke tempat pembuangan khusus. Cara ini ialah
dengan menggunakan Bucket Wheel Exavator ( BWE).
4. Drag Scraper System Cara ini biasanya langsung diikuti dengan pengambilan
bahan galian setelah tanah penutup dibuang, tetapi bisa juga tanah penutupnya
dihabiskan terlabih dahulu, kemudian baru bahan galiannnya ditambang. Sistem
ini cocok untuk tanah penutup yang materialnya lunak dan lepas (loose).
D. Pembersihan Batubara (Coal Cleaning)
Setelah pengupasan tanah penutup selesai dan lapisan batubara mulai terekspose,
maka kegiatan penambangan berikutnya adalah proses pembersihan lapisan batubara dari
unsur pengotor (sisa lapisan tanah penutup/parting). Proses pembersihan batubara ini
dilakukan oleh alat excavator yang telah dilengkapi dengan cutting blade pada sisi luar kuku
bucket. Hal ini menjadikan ujung bucket bukan berupa kuku tajam, melainkan berupa ujung
bucket yang datar rata.
E. Pemuatan Dan Pengangkutan
Proses pemuatan batubara dilakukan engan alat muat Excavator, dimana alat angkut
yang digunakan Dump Truck. Selanjutnya batubara diangkut menuju ke stockpile mini
tambang (ROM). Hal ini dilakukan agar proses penambangan batubara di front tambang dapat
berlangsung lebih cepat.

2.2 Penelitian Relevan


Dalam penelitian ini penulis memaparkan lima penelitian terdahulu yang
relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang analisis pemilihan alternatif
investasi alat muat dan alat angkut pada penambangan batubara, yaitu :

Tahun Peneliti Hasil Penelitian


2014 Riki Rizki Ilahi, PT Bukit Asam menargetkan peningkatan volume
Eddy Ibrahim, penjualan batubara tahun 2014 sebesar 24,56 juta ton,
Fuad Rusydi S naik 38% (6,76 juta ton) dibandingkan rencana volume
Vol 2, No 3 penjualan tahun 2013 sebesar 17,8 juta ton. Salah satu
9

(2014) Pit yang dimiliki oleh PT. Bukit Asam (Persero) Tbk adalah
ISSN: 2338- Pit 3 Banko Barat. Target produksi pengupasan tanah
7459 penutup pada Pit 3 Barat pada bulan September 2013
adalah sebesar 720.000 BCM, dan pada akhir September
kombinasi kerja antara bulldozer, excavator dan dump
truck yang beroperasi dapat menghasilkan ketercapaian
produksi nyata sebesar 747.188 BCM. Namun terdapat
beberapa faktor yang menyebabkan tidak optimalnya
efektifitas dan efisiensi kerja dari excavator dan dump
truck sehingga ketercapaian produksi tidak maksimal.
Sehingga diperlukan adanya optimasi terhadap waktu
kerja efektif, yaitu dengan cara memperkecil waktu
hambatan yang tidak direncanakan agar produksi dapat
meningkat. Secara teoritis ketercapaian produksi pada Pit
3 Banko Barat adalah sebesar 780.975,79 BCM/bulan,
kemudian dilakukan perbaikan pada waktu kerja efektif.
Perbaikan pada waktu kerja efektif dapat meningkatkan
ketercapaian produksi menjadi 872.080,59 BCM/bulan
(121,12%) dari target produksi, dan dengan keserasian
kerja alat sebesar 1,02.
2015 Mayyondra PT. Karbindo Abesyapradhi adalah salah satu tambang
Vol 3, No 03 batubara yang terletak di provinsi Sumatera Barat
(2015) Sijunjung. Dalam pertambangan PT. Karbindo
ISSN: 2302- Abesyapradhi bekerjasama dengan PT. Pasura Bina
3333 Tambang sebagai kontraktor sub yang merupakan anak
perusahaan dari Srikandi Group. Berdasarkan
pengamatan di stripping overburden di PT. Karbindo
Abesyapradhi, ditemukan bahwa kegiatan produksi
overburden tidak optimal. Hal ini disebabkan oleh
peralatan yang bekerja pada bidang non optimal ketika
digunakan, yang terlihat dari alat bongkar muat sedang
menunggu di lapangan. Sebenarnya total produksi
bongkar muat adalah 104.910 BCM / bulan, dan alat
angkut 84.590 BCM / bulan, menyebabkan tidak
tercapainya target produksi overburden yang telah
direncanakan tidak tercapai. Setelah analisis ditemukan
bahwa penyebab efisiensi kerja produksi rendah rendah
dan kurangnya transportasi yang digunakan. Dengan
meningkatkan efisiensi kerja dan membuat angkut
10

tambahan, maka diperoleh total produksi 131.090 BCM


alat bongkar / bulan dan angkut 123.436 BCM / bulan.
Dari hasil perhitungan, biaya produksi dan alat angkut
dan bongkar muat alat untuk stripping overburden
sebelum dianalisis adalah Rp.2,511,980,033 / bulan atau
Rp.29,696 / BCM, dan setelah menganalisis biaya alat
produksi dan alat angkut cocok ke Rp.3,022,347,665 /
bulan atau Rp.24,485 / BCM, sehingga untuk strip
overburden sesuai dengan biaya yang diperlukan target
produksi yang direncanakan Rp.2,938,200,000.
2014 Androly PT. Semen Padang (Persero) merupakan salah satu
Andreas, perusahaan pertambangan yang berlokasi di Sumatera
Sumarya ., Barat. Pada saat ini penambangan dilakukan pada front
Dedi Yulhendra IV tapi karena kadar silika pada front tersebut sudah
Vol 1, No 1 menurun perusahaan mempunyai rencana melakukan
(2014) penambangan pada area 242,3Ha yang belum pernah
ISSN: 2302- dilakukan penambangan sebelumnya. Penambangan di
3333 kuari bukit karang putih mengunakan kombinasi antara
alat muat (Excavator Hitachi) dan alat angkut (Dump
Truck Komatsu). Untuk mencapai target produksi yang
ditetapkan perusahaan maka pada area 242,3Ha
penambangan mengunakan kombinasi alat mekanis yang
berupa Excavator dan Dump Truck dimana Excavator
yang ada saat ini sebanyak 2 buah sedangkan Dump
Truck yang dibutuhkan sebanyak 7 buah untuk shift I
yang terdiri dari 4 buah Dump Truck berkapasitas 100
ton dan 3 buah yang berkapasitas 80 ton sedangkan
untuk shift II mengunakan 2 buah Excavator dan 6 buah
Dump truk yang terdiri dari 3 buah untuk yang
berkapasitas 100 ton dan 3 buah untuk berkapsitas 80
ton. Secara teoritis kemampuan produksi yang dapat
dihasilkan alat mekanis jika dilakukan penambangan
pada area 242,3Ha dengan kondisi seperti saat ini adalah
sebesar 33214,654 ton perhari sedangkan target produksi
yang ditargetkan perusahaan adalah sebesar 30.000 ton
perhari dengan demikian target produksi yang dihasilkan
nanti akan tercapai. Biaya yang dibutuhkan jika
dilakukan penambangan pada area 242,3Ha ini untuk
alat muat pada shift I adalah sebesar Rp 2668,377/ton,
11

dan untuk alat angkut pada shift I adalah Rp


5841,278/ton sedangkan pada shift II biaya pemuatan
sebesar Rp 2668,377/ton dan untuk biaya pengangkutan
Rp 5476,955/ton.
2015 Elvhyn Novan Tujuan penelitian ini adalah, Untuk mengetahui alternatif
Ananda yang lebih menguntungkan antara membeli atau menyewa
Vol 3, No 3 : Bulldozer pada CV. Putri Dita di Tenggarong. Untuk
531-545 (2015) menganalisis permasalahan maka alat analisis yang
ISSN 2355- penulis kemukakan mengacu pada akuntansi
5408 manajemen dalam menganalisis biaya differensial dalam
memilih alternatif membeli atau menyewa alat berat
bulldozer dengan membandingkan biaya-biaya yang
relevan dari kedua alternatif. Untuk menghitung modal
dan biaya-biaya relevan membeli alat berat yang ditaksir
mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun, digunakan
perhitungan nilai waktu uang dimasa sekarang (present
value) dari masa manfaat alat berat dimasa yang akan
datang sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan.
Nilai waktu uang sekarang untuk umur ekonomis 5 tahun
dapat dihitung dengan menggunakan discount factor dari
jumlah biaya modal rata-rata tertimbang. Lebih dahulu
dihitung nilai sekarang dari harga beli dan biaya-biaya
relevan yang berhubungan dengan membeli alat berat
dengan umur ekonomis. Nilai sekarang dihitung dengan
menggunakan discount factor berdasarkan modal
perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui
bahwa dalam pemilihan alternative membeli atau
menyewa alat berat mayoritas lebih menguntungkan
untuk membeli menggunakan kredit bank dibandingkan
dengan menyewa dengan menggunakan sewa guna usaha
dengan selisih nilai total PV arus kas keluar sebesar Rp
76,257,322.93 dimana hasil tersebut merupakan selisih
dari selisih nilai tunai arus kas keluar antara alternative
kredit bank sebesar Rp 1,307,217,877.07 dan Alternatif
menyewa dengan sewa guna usaha sebesar Rp
1,383,475,200.00.
2016 Hj. Rezky Kegiatan Pengupasan Lapisan Tanah Penutup merupakan
Anisari,
suatu proses pemindahan lapisan tanah penutup yang
Vol 16 , No. 1
(2016) bertujuan mengambil bahan galian yang berada di
12

bawahnya. Untuk melaksanakan kegiatan produksi


pengupasan lapisan tanah penutup di perlukan alat
mekanis seperti alat gali muat dan alat angkut. Untuk
mengetahui alat muat dan alat angkut bekerja maksimal
maka diperlukan perhitungan produktivitas alat.
Produktivitas alat merupakan kemampuan kerja alat yang
dihitung dalam satuan jam. Untuk menghitung
Produktivitas alat diperlukan beberapa data diantaranya
waktu siklus alat. Penelitian dilakukan dengan metode
observasi lapangan dan wawancara dengan objek studi
adalah kegiatan pengupasan dan pengangkutan pada
material lapisan tanah penutup di pit 8 fleet D PT. Jhonlin
Baratama job site Satui. Dari hasil penelitan didapatkan
rata-rata waktu siklus alat muat aktual yang dihitung
berdasarkan data penelitian di lapangan sebanyak 209
data adalah 20,68 detik/siklus. Sedangkan rata-rata
waktu siklus alat angkut yang dihitung berdasarkan data
di lapangan dengan 100 data adalah 518,35 detik/siklus.
Produktivitas aktual alat muat Excavator CAT 390 D
adalah457,32 Bcm/jam dari target yang di rencanakan
427 Bcm/jam maka target telah tercapai. Sedangkan
Produktivitas alat angkut Heavy Duty CAT 773 E adalah
126,01 Bcm/jam/unit dari target yang direncanakan 127
Bcm/jam/unit maka target tidak tercapai. Faktor-faktor
yang mempengaruhi produktivitas adalah kondisi jalan
angkut yang bergelombang dikarenakan kurangnya
perawatan pada jalan angkut sehingga mengakibatkan
Waktu siklus alat angkut Heavy Duty CAT 773 E
mencapai 518,35 detik/siklus
Tabel 2.1 Penelitian Relevan

2.3 Landasan Teori


Kebutuhan Alat Muat Dan Alat Angkut
Penentuan jumlah alat mekanis berkaitan erat dengan target produksi yang ingin
diraih perusahaan. Bila target produksi tinggi maka jumlah alat yang dibutuhkan lebih besar
pula. Demikian pula sebaliknya, jika target produksi rendah maka jumlah alat yang
dibutuhkan lebih kecil.
Dari hasil perhitungan kemampuan produksi alat mekanis maka jumlah alat yang
dibutuhkan dalam pencapaian target produksi dapat ditentukan. Persamaan yang digunakan
13

untuk menghitung berapa jumlah alat mekanis yang dibutuhkan untuk mencapai target
produksi yaitu :

Terget Produksi/hari
Jumlah Alat Mekanis = …………………………………………………………..(6)
Target Produksi Alat/hari

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Alat Mekanis


Faktor Pengembang (Swell Factor)
Swell faktor adalah faktor pengembangan volume material dari volume asli yang dapat
mengakibatkan bertambahnya jumlah material yang harus di pindahkan dari kedudukan
aslinya. Ketika digali, material akan terlepas dan terberai sedemikian rupa dan tidak akan
kembali ke bentuk rongga- rongga udara atau voids di antara partikel-partikel material lepas
tersebut. Besarnya perubahan volume sebelum dan sesudah digali ini disebut dengan faktor
pengembangan. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑉𝑖
Swell Factor = x 100%............................................................................................(1)
𝑉𝑙

Dimana : SF = Sweel factor


Vi = Volume insitu
VI = Volume loose

Faktor Pengisian (Fill Factor)


Faktor pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas nyata suatu alat dengan
kapasitas teoritis alat tersebut. Besarnya faktor pengisian suatu alat muat sangat dipengaruhi
oleh beberapa faktor seperti ukuran butir material, kondisi material dan jumlah stock
material yang sedang dikerjakan (angle of refuse), keterampilan dan pengalaman operator.
Jika dilakukan perhitungan langsung di lapangan, maka faktor pengisian alat muat dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
14

Gambar 2.1 Cara Penentuan Fill Factor

Kapasitas Nyata
Fill Factor = x 100% ………………………………………………………….(2)
Kapasitas Teoritis

Cara penentuan fill faktor dari bucket alat muat, yaitu dengan pengamatan dan
perbandingan langsung pada saat pemuatan di lapangan. Dimana terlihat adanya variasi
pengisian bucket alat muat baik pada material yang sama maupun pada material yang
berbeda.
Effesiensi Kerja Alat Mekanis
Effisiensi Kerja adalah perbandingan antara waktu kerja efektif yang digunakan
untuk berproduksi dengan waktu kerja yang tersedia dalam satuan waktu tertentu. Hal ini
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi besar kecilnya produksi alat,
semakin banyak waktu yang efektif digunakan oleh alat untuk beroperasi maka semakin
basar produksi yang dapat dicapai. Dalam perhitungan effisiensi kerja ada beberapa
komponen waktu yang dapat diperhatikan antara lain :
1. Waktu Kerja (W) yaitu waktu yang digunakan alat untuk berproduksi sampai akhir
operasi. Dalam waktu produktif terdapat beberapa variabel waktu meliputi :
a. Waktu Efektif (We) yaitu waktu yang benar-benar digunakan oleh alat untuk
berproduksi secara efektif.
1. Alat muat contohnya : menggali - isi bucket, swing isi, dumping, swing
kosong.
2. Alat angkut contohnya : Manuver kosong, waktu pengisian, waktu angkut,
manuver isi waktu menumpah, kembali kosong.
b. Waktu Delay (Wd) yaitu waktu yang terjadi akibat adanya hambatan-hambatan
seperti melumasi kendaraan, mengisi bahan bakar dan pelumas,
membersihkan bagian-bagian terpenting setelah sekian lama beroperasi,
memindahkan ketempat lain, dan menunggu perbaikan jalan produksi.
15

2. Waktu Repair (R) yaitu waktu kerja yang tidak digunakan karena perbaikan alat
pada saat jam operasi berlangsung
3. Waktu Standby (S) yaitu jam yang tidak dipakai padahal alat tidak rusak sedang
tambang dalam keadaan beroperasi.

Secara umum, untuk menentukan effisiensi kerja alat dapat di gunakan persamaan :
𝑊𝑒
Efisiensi Kerja = x 100%.......................................................................................(3)
𝑊𝑡
Dimana :
Ek = Effisiensi kerja
We = Waktu efektif
Wt = Waktu kerja tersedia

Waktu Edar (Cycle Time)


Waktu Edar merupakan kemampuan suatu alat dalam melakukan satu kali daur
produksi. Waktu edar alat muat dan alat angkut sangat berpengaruh terhadap kemampuan
produksi alat tersebut, dimana jika waktu edar dari masing-masing alat besar maka
kemampuan produksinya akan semakin kecil. Waktu edar dapat dipengaruhi oleh kondisi
jalan, jarak, kondisi mekanis suatu alat, skil operator, dll.
Keadaan Jalan Angkut
Keadaan jalan angkut sangat menunjang dalam bekerjanya alat-alat mekanis.
Pembuatan jalan angkut ini disesuaikan dengan lebar alat angkut atau alat mekanis lainnya.
Konstruksi jalan angkut pada daerah kegiatan penambangan tersebut sudah bagus karena
sudah dipadatkan. Lebar jalan di daerah penelitian dapat dilalui dengan dua kendaraan
secara berpapasan.
Pengaruh Cuaca
Dalam keadaan panas dan berdebu sangat mengganggu kerja operator, sehingga
mengurangi kelincahan gerak peralatan, begitu pula dalam musim hujan, kondisi tempat
kerja dan jalan angkut yang tidak diperkeras akan menjadi licin, sehingga peralatan mekanis
yang digunakan tidak dapat bekerja dengan maksimal.
Jenis Material
Jenis material mempengaruhi kemampuan produksi alat mekanis. Semakin kompak
material semakin sukar untuk digali, sehingga waktu siklus makin tinggi. Juga material yang
dalam keadaan basah dan lengket membutuhkan waktu dumping yang lama.

Faktor-faktor Pemilihan Alat Mekanis


Pada proses dan penggunaan alat-alat mekanis sangat bergantung pada keputusan
manajemen yang akan menggunakan alat tersebut. Analisa untuk dasar pengambilan
keputusan dalam penentuan alat-alat mekanis harus mencakup pada segi teknik dan biaya
yang akan digunakan. Hal ini sangat menentukan dalam pertimbangan pengambilan
keputusan pengadaan alat mekanis, apakah dengan cara membeli alat atau menyewa alat.
16

Segi teknik dan biaya pengadaan peralatan mekanis secara garis besar meliputi
beberapa hal :
a. Tujuan Dan Sasaran Penggunaan
Tujuan dan sasaran penggunaan alat mekanis dapat mencerminkan jenis alat yang
akan digunakan, sehingga dapat membatasi lingkup pertimbangan hanya kepada alat yang
benar-benar dapat digunakan dan diperkirakan berdaya guna sesuai dengan tujuan
penggunaannya.
b. Data Unjuk Kerja
Data unjuk kerja alat mekanis yang sering digunakan antara lain berupa data operasi,
waktu operasi dan produksi peralatan mekanis dimana data tersebut bergantung pada jenis
pekerjaan dan tujuan penggunaannya.
c. Pendanaan
Pengadaan alat mekanis secara umum dapat diadakan dengan cara membeli atau
menyewa alat. Pembelian dapat dilakukan secara langsung ke pabrik pembuat atau melalui
agen resmi.
d. Pemilihan Spesifikasi
Pemilihan spesifikasi merupakan daya guna dari segi ekonomis pada pelaksanaan
pekerjaan yang sebagian besar bergantung dari pemilihan spesifikasi alat berat secara tepat.
Penggunaan alat berat harus menguntungkan pada biaya perawatan, tetapi tingkat produksi
tinggi.
e. Despresiasi
Despresiasi merupakan penurunan atau penyusutan ekonomis dari suatu alat berat
yang dapat dipengaruhi oleh pemakaian alat, kehausan alat dan usia alat yang digunakan.
f. Perawatan Dan Perbaika
Perawatan harus meliputi seluruh kegiatan mulai dari perawatan yang sifatnya
pencegahan dari permasalahan kecil sampai yang besar sehingga perlu adanya program
perawatan dan perbaikan secara kontinyu.
g. Penggantian Peralatan
Penggantian peralatan alat berat benar-benar sangat tergantung dari waktu dan jadwal
yang tepat dalam pelaksanaannya. Dimana umur ekonomis alat sangat dipengaruhi oleh
jenis, model, merek, cara penggunaan, keterempilan operator dan mekanik alat.
h. Penyediaan Suku Cadang
Penyediaan suku cadang dimaksudkan untuk menjaga keseimbangan pelaksanaan
perawatan dan perbaikan, sehingga kegiatan produksi tidak tergangu.
Dari data tersebut di atas maka dipilih atau digunakan alat-alat produksi yang sesuai
pada front penambangan, dilihat dari type, ukuran dan kemampuan produksinya yang sesuai
dengan kondisi endapan dan medan kerja.

Kemampuan Produksi Alat Mekanis


17

Penggunaan alat-alat mekanis pada setiap tahap kegiatan memerlukan pertimbangan


yang matang, oleh karena kemampuan produksi pada setiap tahap akan mempengaruhi tahap
kegiatan selanjutnya, bahkan seluruh rangkaian kegiatan penambangan. Begitu juga dengan
pemilihan jenis dan kapastitas produksi alat yang akan digunakan perlu disesuaikan dengan
target produksi yang ingin dicapai.
Kemampuan Produksi Alat Muat
Produksi alat muat pada pemuatan material ke atas alat angkut dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain keseragaman ukuran butir material yang akan dimuat,
kemampuan operator, ketersediaan stock material yang akan dimuat (hasil pembongkaran).
Faktor-faktor ini secara langsung mempengaruhi waktu edar alat muat dalam melakukan
satu siklus pemuatan dan juga jumlah material yang terambil ke dalam bucket alat muat.
Sehingga untuk memperoleh jumlah material yang dihasilkan perlu dikoreksi dengan
memperhitungkan jumlah faktor pengisian untuk tiap kali melakukan pengisian bucket.
Untuk menghitung kemampuan produksi alat muat tersebut digunakan rumus sebagai
berikut :

Kb x sf x ff x eff x 3600 detik/jam


PE = …………………………………………………………………………………………….........(4)
CT (detik)

Dimana :
PE : Produksi Alat Muat (m³/jam)
Eff : Efisiensi Kerja (%)
Kb : Kapasitas Bucket (m³)

Kemampuan Produksi Alat Angkut


Produksi pada pengangkutan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
1. Pada saat pengisian material ke alat angkut akan terjadi pertambahan volume
material.
2. Keadaan jalan pengangkutan.
3. Kemampuan operator dan jumlah alat angkut yang digunakan.
Untuk menghitung jumlah produksi pengangkutan material dengan
menggunakan alat angkut dump truck digunakan rumus sebagai berikut :
Kb x Sf x ff x n x eff x 3600 detik/jam
PD = ………………………….………………………………… (5)
CT (detik)

Dimana :
PD = Produksi dump truck ( m3/jam )
Kb = Kapasitas bak ( m3 )
Eff = Effisiensi kerja ( % )
Ct = Cycle time ( detik )
n = Jumlah pengisian
18

sf = Swell factor ( % )
ff = Fill factor ( % )
Kajian Ekonomi
Alternatif Beli Alat Baru
A. Investasi Alat
Investasi alat ialah biaya yang harus dikeluarkan guna melaksanakan kegiatan
penambangan batubara, besarnya biaya investasi alat berdasarkan harga di tempat yang telah
ditetapkan.
B. Nilai Sisa Peralatan
Nilai sisa peralatan adalah nilai sisa peralatan bekas pakai, dimana umur
ekonomisnya sudah habis. Berikut cara menghitung nilai sisa alat :

Nilai sisa = 10 % x harga alat …………………………...………………………………………(7)

C. Perhitungan Biaya Kepemilikan Dan Biaya Operasi


1. Biaya Kepemilikan
Biaya kepemilikan adalah biaya dari pembelian alat yang seharusnya diterima
kembali dan dihitung perjam serta dihitung selama umur ekomonisnya. Pemilihan suatu alat
bukan hanya didasarkan atas besarnya produksi atau kapasitas dari alat tersebut, tetapi
didasarkan juga besar kecilnya biaya operasi yang akan dikeluarkan tiap jamnya. Oleh karena
itu harus diketahui untuk memperkirakan biaya operasi dari semua alat yang digunakan.
Ongkos-ongkos yang perlu dipergunakan sebagai berikut :
Biaya-biaya yang diperhitungkan untuk memperoleh biaya suatu alat yaitu:
a. Penyusutan Peralatan (Depresiasi)
Penyusutan peralatan (depresiasi) merupakan investasi pada setiap periode baik
bulan, tahun dan selama umur ekomonisnya, dengan kata lain harus disisipkan guna
memperoleh barang yang sama bila umur ekomonisnya habis. Perhitungan biaya penyusutan
menggunakan metode garis lurus (straight line) dengan cara mengurangi harga alat ditempat
dengan nilai sisa peralatan dibagi umur ekonomisnya.

Harga alat ditempat−nilai sisa alat


Biaya Penyusutan = ………………………………………………..(8)
Umur Alat (Jam)

b. Bunga, pajak, asuransi dan sewa diambil 10% (bunga 5%, pajak 2%, dan asuransi
3%) dari penanaman modal tahunan yang dapat dihitung dengan persamaan :

(1+n) x 100%
Modal Tahunan = …………………………………………………………………………..(9)
2 (n)
= n adalah umur alat
Sehingga biaya total untuk bunga, pajak dan lain-lain :
19

10% x Penanaman Modal Tahunan x harga alat


= ……………………………………………………….(10)
Umur Ekonomis Alat
Jadi total biaya kepemilikan = Despresiasi + Bunga, Pajak, dan Biaya gudang.

2. Biaya Operasi
Didalam memperkirakan biaya operasi setiap tahunannya dilakukan perhitungan
secara estimasi yang disesuaikan dengan data ketetapan dari perusahaan yang merupakan
hasil penelitian sebelumnya dan dianggap konstan pada kondisi normal.
Biaya operasi alat adalah biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pengoperasian
yang terdiri dari :
a. Untuk pembelian bahan bakar
b. Untuk pembelian pelumas mesin dan hydrolik
c. Untuk pembelian grease
d. Untuk pembelian filter, terdiri dari :
• Oli filter
• Engine filter
• Hydrolik filter
• Transmisi filter
• Air cleare
e. Untuk pembelian ban Dump truck
f. Untuk pembelian suku cadang khusus
g. Untuk upah operator, safety dan pakaian.
Alternatif Sewa Alat
A. Sewa Alat
Pembatasan sumber finansial yang ada di dalam pemanfaatannya adalah sangat
penting. Ini dilakukan untuk mencari cara mendapatkan penyelesaian yang terbaik pada
masalah-masalah dengan memilih dari sekian alternatif yang ada untuk memperoleh
keuntungan semaksimal mungkin dengan pengeluaran biaya kecil. Dalam hal ini penyewaan
alat- alat perlu dipertimbangkan dalam usaha mencapai dan meningkatkan target produksi
yang telah ditetapkan pertahunnya dengan memperhitungkan dan mempertimbangkan biaya-
biaya operasi alat sewa yang akan dikeluarkan. Untuk itu, perlu diketahui harga sewa alat
dari pihak yang menyewakan.
B. Perhitungan Biaya Operasi
Pihak penyewa alat yang ditanggung hanya biaya sewa alat. Biaya operasi dan lain-
lainnya ditanggung oleh pihak yang menyewakan.
Analisis Pemilihan Alternatif
20

Kegiatan investasi merupakan kegiatan penting yang memerlukan biaya besar dan
berdampak jangka panjang terhadap kelayakan usaha. Oleh karena itu analisis yang
sistematis dan rasional sangat dibutuhkan sebelum kegiatan direalisasi.
Sebelum keputusan diambil hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
1. Apakah investasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis
terhadap perusahaan.
2. Apakah investasi tersebut merupakan pilihan yang optimal dari berbagai
kemungkinan yang ada.
Untuk mengambil keputusan diperlukan analisis evaluasi investasi yang
bisamenjelaskan apakah investasi tersebut menjanjikan suatu keuntungan
dalam jangka panjang atau tidak. Untuk menjelaskan apakah pilihan yang diambil sudah
merupakan pilihan yang terbaik dari alternatif yang tersedia perlu dilakukan analisis
pemilihan alternatif.
Suatu investasi merupakan kegiatan menanamkan modal jangka panjang, dimana
selain investasi awal dan akan diikuti sejumlah pengeluaran yang secara periodik perlu
disiapkan. Pengeluaran tersebut terdiri dari biaya operasional (operational cost), biaya
perawatan (maintenance cost) dan biaya-biaya lain yang tidak dapat dihindari. Disamping
pengeluaran investasi akan menghasilkan keuntungan atau manfaat mungkin dalam bentuk
penjualan produk atau jasa atau penyewaan fasilitas sehingga kegiatan investasi akan
menghasilkan komponen cash flow.
Analisa Beli Dan Sewa Alat
Dalam memilih alternatif investasi alat baru atau menyewa alat, tidak terlepas dari
pertimbangan biaya yang dikeluarkan, disamping itu juga perlu diperhatikan mengenai umur
tambang, dimana umur tambang yang singkat sebaiknya menyewa alat, tetapi jika umur
tambangnya cukup lama perlu diadakan kajian ekonomis, apakah diperlukan penyewaan alat
atau membeli alat.
Pada penelitian ini memilih alternatif apakah membeli atau sewa alat yang lebih efektif
digunakan pada penambangan batubara. Dengan menggunakan analisa ekonomi Present
Worth Cost (PWC) dan Future Worth Cost (FWC) ditinjau dari biaya terkecil yang akan
dikeluarkan.
Berikut ini adalah rumus dasar yang berkaitan dengan penentuan nilai Present Worth
dan Future Worth, yaitu :
a. Singel Payment Present Worth Factor (mencari nilai sekarang berdasarkan nilai yang
akan datang)
P = F (P/Fi.n)

P = F (P/Fi.n) F………………………………………………………………………………..…….(11)

0 1 2 ..... ..... n...


21

b. Single Payment Compound-Amount Factor (mencari nilai yang akan datang “F”
berdasarkan nilai sekarang)
F = P (F/Pi.n)

P F = P (F/Pi.n) …………………………………………………………………..………..(12)

0 1 2 ..... ..... n.....


22

III. MATERI DAN METODE

3.1 Tempat dan Waktu


Lokasi penelitian akan dilakukan di Blok B PT. Minemex Indonesia Site Mandiangin
Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi selama 1 bulan (1 Agustus – 1 September).
Tabel 3.1 Rencana Waktu Pelaksanaan Tugas Akhir.
Minggu
Jenis Kegiatan
1 2 3 4

Pengamatan Lapangan

Pengambilan Data di Lapangan

Analisis Data

Pembuatan Laporan

3.2 Bahan dan Peralatan


Alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan pengambilan data di lapangan seperti :
1. Safety shoes
2. Safety helmet
3. Kacamata lapangan
4. Perlengkapan P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
5. Alat tulis
6. Stopwatch
3.3 Rencana Penelitian
Rencana penelitian dilakukan dalam 4 tahap dengan deskripsi sebagai berikut:
1. Tahap pertama adalah melakukan studi pustaka yang dimiliki oleh perusahaan baik
berupa laporan harian, bulanan maupun tahunan mengenai kemajuan tambang,
daftar harga beli alat dan sewa alat.
2. Tahap kedua adalah melakukan pengambilan data di lapangan. Adapun data-data
yang diperlukan yaitu waktu edar (cycle time), waktu kerja efektif, faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja alat mekanis, seperti faktor pengisian (fill factor), dan faktor
pengembangan (swell factor), jumlah alat angkut dan alat muat, biaya operasi alat
muat dan angkut, waktu perbaikan alat, spesifikasi alat muat dan alat angkut, dan
data curah hujan.
3. Tahap ketiga adalah analisis data lapangan yang telah diambil.
4. Tahap keempat adalah pembuatan laporan analisis data.
3.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis Data
Data Primer
23

Data ini diambil dengan melakukan pengamatan secara langsung di lapangan dan
mencari informasi pendukung yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas.
Mencocokkan dengan perumusan masalah yang bertujuan agar penelitian yang dilakukan
tidak meluas. Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari pengamatan lapangan
pada objek penelitian, antara lain :
a. Waktu edar (cycle time) alat muat (dimuali dari waktu digging/menggali, swing
bermuatan material, membuang muatan, waktu swing tidak bermuatan, sampai
kembali ke permukaan kerja dan siap untuk menggali lagi) dan alat angkut (dimuai
dari waktu mengisi muatan (loading muatan), mengangkut muatan, kembali kosong,
dan waktu kembali mengambil posisi sampai sap melakukan pemuatan) yang
digunakan oleh perusahaan untuk memuat dan mengangkut batubara dari front ke
stockpille.
b. Waktu kerja efektif (We) , seperti jumlah waktu kerja (W) yaitu waktu yang
digunakan alat untuk berproduksisampai akhir opeasi, dan jumlah waktu delay
(Wd) yaitu waktu hambatan yang terdiri dari waktu melumasi kendaraan, pengisian
bahan bakar, pemindahan alat, menunggu, perbaikan jalan, front,
pemeriksaanmesin serta keadaan cuaca. Serta waktu standby yaitu jumlah waktu
jam kerja dari suatu alat yang tidak dapat dipergunakan sedangkan alat tersebut
tidak rusak dan dalam keadaan siap operasi. Waktu repair alat mekanis yaitu waktu
perbaikan pada saat jam operasi berlangsung misalnya perawatan dan waktu
menunggu suku cadang alat.
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat mekanis, seperti faktor pengisian (fill
factor) merupakan perbandingan antara kapasitas teoritis suatu alat dengan
kapasitas nyata alat tersebut. Dan faktor pengembangan (swell factor) merupakan
penambahan volume material dari keadaan semula yang terkonsolidasi sebagai
akibat adanya pengglalian.
d. Jumlah alat muat dan alat angkut yang digunakan pada kegiatan penambangan
batubara di setiap pit seperti excavator dan dump truck.
e. Biaya operasi alat muat dan alat angkut, seperti bahan bakar, pelumas-pelumas,
grease, filter-filter, perbaikan dan pemeliharaan, pergantian ban, dan upah operator.
f. Daftar harga beli alat dan sewa alat yang digunakan oleh PT. Minemex Indonesia.
g. Spesifikasi alat muat dan alat angkut yang digunakan oleh PT. Minemex Indonesia.
h. Data curah hujan PT. Minemex Indonesia diukur dengan menggunakan ombrometer
ataupun diukur sendiri dengan cara manual.
Data Sekunder
Data ini diambil dengan mengumpulkan sumber informasi yang berkaitan dengan
kegiatan penelitian yang berasal dari referensi berhubungan dengan masalah yang dihadapi,
diperoleh dari perpustakaan dan sumber lainData sekunder adalah data yang sudah ada, baik
yang bersumber dari studi literatur, hasil penelitian sebelumnya ataupun instansi yang
24

memberikan penjelasan atau gambaran umum mengenai lokasi penelitian dan informasi-
informasi yang terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini, data-data sekunder antara
lain :
1. Profil Perusahaan PT. Minemex Indonesia.
2. Data curah hujan PT. Minemex Indonesia.
3. Data peta lokasi dan kesampaian daerah penelitian PT. Minemex Indonesia.
4. Kondisi geologi daerah penelitian PT. Minemex Indonesia.
5. Kualitas batubara di blok B PT. Minemex Indonesia.
6. Luas areal penambangan dan peta daerah penelitian PT. Minemex Indonesia
7. Data jam kerja PT. Minemex Indonesia.
8. Harga beli dan sewa alat PT. Minemex Indonesia.
9. Target Produksi di blok B PT. Minemex Indonesia.
10. Waktu edar (cycle time) alat muat dan alat angkut yang digunakan oleh perusahaan
untuk memuat dan mengangkut batubara dari front ke stockpille.
11. Waktu kerja efektif (We) , seperti jumlah waktu kerja (W), dan jumlah waktu delay
(Wd, Serta waktu standby, Waktu repair alat mekanis.
12. Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja alat mekanis, seperti faktor pengisian (fill
factor). Dan faktor pengembangan (swell factor).
13. Jumlah alat muat dan alat angkut yang digunakan pada kegiatan penambangan
batubara di setiap pit seperti excavator dan dump truck.
14. Spesifikasi alat muat dan alat angkut yang digunakan oleh PT. Minemex Indonesia.
25

3.4 Diagram Alir Penelitian

PT MINEMEX INDONESIA

OBSERVASI LAPANGAN STUDI LITERATUR


- Waktu Edar -Profil Perusahaan
- Waktu Kerja Efetif -Data Curah Hujan
- Fill Factor -Peta Kesampaian Daerah
- Swell Factor Penelitian
-Jumlah Alat Angkut -Kualitas Babtubara
dan Muat -Luas Areal Penambangan
- Biaya Operasi - Data Jam Kerja
- Data Curah Hujan - Harga Sewa dan beli
alat
TARGET PRODUKSI,
HARGA JUAL, DAN
UMUR TAMBANG

KEBUTUHAN ALAT MUAT KEBUTUHAN ALAT ANGKUT

ANALISIS SEWA ALAT ANALISIS INVESTASI


- Biaya Sewa Alat - Biaya Penyusutan
- Jangka Waktu Izin - Bunga Modal
Usaha Pertambangan - Pajak dan Asuransi
- Biaya Operasi Alat - Biaya Operasi Alat

Biaya Rp/Matrix Ton Biaya Rp/Matrix Ton

KESIMPULAN
INVESTASI ALAT BARU /
SEWA ALAT

PENYUSUNAN LAPORAN
26

DAFTAR PUSTAKA

Andi Ilham Samanlangi, 2015, “Sistem Penambangan” Universitas Veteran Republik Indonesia
Makassar.
Andi Amrullah, 2016, “Pedoman Penulisan Skripsi”, Universitas Pejuang Republik Indonesia
Makassar.
Androly Andreas, Vol 1, No 1, 2014, “Perencanaan Biaya Dan Kebutuhan Alat Muat Dan
Angkut Pada Lokasi Penambangan Area 242,3ha Batu Kapur PT. Semen Padang Sumatera
Barat” ISSN: 2302-3333.
Elvhyn Novan Ananda, , Vol 3, No 3 : 531-545, 2015, “Analisis Biaya Differensial Untuk
Pengambilan Keputusan Dalam Rencana Pengadaan Alat Berat Membeli Atau Menyewa
Pada Cv Putri Dita Di Tenggarong” ISSN 2355-5408.
Ishlah T, 1995, “Genesa Bahan Galian”, Pusat Pengembangan Tenaga Pertambangan,
Bandung.
Prodjosumarto Partanto, 1993, “Pemindahan Tanah Mekanis” Departemen Tambang, ITB,
Bandung.
Rezky Anisari, Vol 16, No 1, 2016, “Produktivitas Alat Muat Dan Angkut Pada Pengupasan
Lapisan Tanah Penutup Di Pit 8 Fleet D Pt. Jhonlin Baratama Jobsite Satui Kalimantan
Selatan” ISSN 1412-5609.
Riki Rizki Ilahi, Vol 2, No 3, 2014,“Kajian Teknis Produktivitas Alat Gali- Muat (Excavator) Dan
Alat Angkut (Dump Truck) Pada Pengupasan Tanah Penutup Bulan September 2013 Di Pit
3 Banko Barat Pt. Bukit Asam (Persero) Tbk Upte” ISSN: 2338-7459.
Sukandarrumidi, 1995, “Batubara Dan Gambut”, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Toni Mayyondra, Vol 3, No 03, 2015, “Biaya Produksi Alat Muat Dan Alat Angkut Pada
Kegiatan Pengupasan Overburden Penambangan Batubara Di PT. Karbindo Abesyapradhi”
ISSN: 2302-3333.
27

Anda mungkin juga menyukai