Disusun oleh:
DIRGANTARA SYAH ADITAMA
NIM 710018024
i
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR
Oleh
Dirgantara Syah Aditama
Nim : 710018024
ii
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
I. JUDUL
PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT GALI MUAT ANGKUT
SERTA ESTIMASI BIAYA PADA KEGIATAN PENGUPASAN
OVERBURDEN DI PT PUTRA PERKASA ABADI SITE PT.
MULTI HARAPAN UTAMA, KABUPATEN KARTANEGARA,
KALIMANTAN TIMUR
Email : syahditama@gmail.com
III. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia teknologi dan ilmu pengetahuan berlangsung dengan
sangatcepat pada era saat ini. Pesatnya perkembangan ilmu dan teknologi tersebut
perlu ditunjang dengan ketersediaan ilmuwan, enginer, teknisi dan para ahli di
bidangnya masing-masing di semua sektor kehidupan. Namun mengingat Indonesia
saat ini merupakan sebuah negara berkembang, dirasa akan sulit dan banyak
kendala untuk memenuhi hal tersebut.
Butuh banyak persiapan dan waktu yang tidak sebentar untuk mengembangkan
sumber daya manusia tersebut. Berbagai macam persiapan harus dilakukan untuk
meningkatkan daya saing dalam hal sumber daya manusia, terutama dengan negara-
negara berkembang lainnya. Karena alasan tersebut, perguruan tinggi yang
merupakan tempat dimana sumber daya manusia dilatih dan dikembangkan
kemampuan intelektualnya harus dapat memiliki lulusan yang memenuhi syarat,
1
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
agar dapat melepas stigma yang ada mengenai ketegantungan negara ini terhadap
tenaga ahlidari luar negeri.
Sebagai salah satu perguruan tinggi di Indonesia, Institut Teknologi Nasional
Yogyakarta yang berbasis ilmu dan teknologi senantiasa berusaha untuk
mengembangkan sumber daya manusia serta ilmu pengetahuan, untuk mendukung
perkembangan disektor peridustrian di Indonesia, oleh sebab itu untuk mencapai
hal tersebut, perlu adanya kerjasama yang baik antara perguruan tinggi dengan
industri itu sendiri Kalau dilihatkondisi saat ini, pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki oleh mahasiswa terkaitdengan dunia kerja masih sangat minim atau bahkan
belum ada sama sekali. Padahal sesungguhnya mahasiswa butuh pengalaman
tersebut, untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang didapat dari bangku
perkuliahan perguruan tinggi di dunia industri yang sesungguhnya. Melalui
Program Penelitian ini diharapkan mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan
tersebut, sehingga lebih terbiasa dalam menghadapai dunia kerja. Dengan adanya
program penelitian, mahasiswa diharapkan dapat memiliki kesempatan untuk
menganalisa, membandingkan, dan mengaplikasikan teori yang selama ini didapat
dari perguruan tinggi dengan kondisi yang ada pada dunia industri yang
sesungguhnya. Serta agar mahasiswa mampu menambah ilmu sekaligus dapat
membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di perusahaan tersebut.
Berangkat dari pemikiran tersebut, kami mengajukan proposal Penelitian ini ke PT.
Putra Perkasa Abadi site PT. Multi Harapan Utama dan kami sangat berharap PT.
Putra Perkasa Abadi site PT. Multi Harapan Utama dapat menerima proposal ini
dengan baik. Kami percaya bahwa ilmu yang kami pelajari di Jurusan Teknik
Pertambangan dapat digunakan di perusahaan bapak/ibu. Dengan bantuan dari
perusahaan dengan memberi izin kepada mahasiswa untuk melaksanaan penelitian
ini, diharapkan akan terjalin hubungan yang baik dan harmonis bagi perusahaan
dan pihak Institusi serta mahasiswa diharapkan dapat memberikan feedback
kepada perusahaan untuk memberikan optimalisasi dan peningkatan kualitas
performa perusahaan.
2
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
3
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Angkut Serta Estimasi Biaya Pada Kegiatan Pengupasan Overburden Di PT. Putra
Perkasa Abadi site PT. Multi Harapan Utama , Kabupaten Kartanegara,
Kalimantan Timur adalah dapat memberikan saran dan rekomendasi Mengenai
usaha yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan penggunaan alat gali muat dan
alat angkut serta untuk meningkatkan target produksi yang telah ditetapkan.
4
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
STUDY LITERATUR
METODE PENELITIAN
OBSERVASI LAPANGAN
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
5
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
6
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
4) Sangat sukar digali atau sangat keras (very hard digging) atau batuan segar
(fresh rock) yang memerlukan pemboran dan peledakan sebelum dapat digali,
misalnya batuan beku segar (fresh igneous rock), batuan malihan segar (fresh
metamorphic rock).
1.1.2 Coefficient Of Traction
Merupakan suatu faktor yang menunjukkan berapa bagian dari seluruh berat
kendaraan itu pada ban atau track yang dapat dipakai untuk menarik atau
mendorong. Faktor ini akan mempengaruhi kondisi kendaraan seperti slip atu
tidaknya kendaraan tersebut ketika tenaga yang dibutuhkan tidak seimbang
dengan tenaga yang diberikan.
1.1.3 Percepatan
Merupakan waktu yang diperlukan untuk mempercepat kendaraan dengan
memakai kelebihan rimpull yang tidak dipergunakan untuk menggerakkan
kendaraan pada jalur jalan tertentu. Biasanya hal ini terjadi disaat kendaraan
menempuh jalan yang menurun.
1.1.4 Ketinggian dari permukaan air laut (Altitude)
Ketinggian letak suatu daerah ternyata berpengaruh terhadap hasil kerja
mesin mesin, karena mesin-mesin tersebut bekerja dipengaruhi tekanan dan
temperatur. Semakin tinggi tempat bekerja maka kekeurangan tenaga terhadap
mesin mesin akan berkurang pula. Untuk kendaraan 4 tak maka akan berkurang
sebesar 3% pada ketinggian setelah 1000 ft pertama. Untuk kendaraan 2 tak akan
berkurang 1 %.
1.1.5 Effisiensi Operator
Merupakan faktor manusia yang menggerakkan alat-alat yang sangat sukar
untuk ditentukan effisiensinya secara tepat karena selalu berubah-ubah dari hari
kehari bahkan dari jam ke jam tergantung dari keadaan cuaca, keadaan alat yang
dikemudikan, suasana kerja dan lainnya. Sebenarnya effisiensi operator tidak hanya
disebabkan oleh kemalasan pekerja itu sendiri, tetapi juga karena kelambatan-
kelambatan dan hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari seperti : melumasi
kendaraan, mengganti yang aus, membersihkan bagian-bagian terpenting sesudah
sekian jam dipakai, memindahkan ketempat lain, tidak adanya keseimbangan antara
alat gali muat dan alat angkut, menunggu peledakan, perbaikan jalan dan
sebagainya.
7
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
% Sweel = ( )
Swell Factor = ( )
8
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat berat
yang berlalu lalng di atasnya. Apabila suatu alat berat berada di atas tanah, maka
alat berat tersebut akan memberikan ground pressure , sedangkan perlawanan yang
diberikan adalah daya dukung tanah. Jika ground pressure alat lebih besar dari daya
dukung tanah maka akan berakibat alat berat akan terbenam/amblas.
1.1.10 Iklim dan Curah Hujan
Dalam memilih alat-alat berat yang harus diperhatikan juga adalah tentang
iklim dan curah hujan. Iklim dan curah hujan perlu diperhatikan, karena hal ini
dapat digunakan untuk mengetahui sampai batasan mana kerusakan landasan kerja
yang ditimbulkan saat terkena air hujan dan apakah nantinya hal ini cukup
mengganggu kelangsungan kerja alat-alat berat, sehingga dapat diketahui berapa
waktu yang tersedia ( jam kerja efektif ) sebenarnya.
1.1.11 Waktu Edar
Waktu edar adalah waktu yang diperlukan oleh alat mekanis untuk
menyelesaikan sekali putaran kerja, dari mulai kerja sampai dengan selesai dan
bersiap-siap memulainya kembali.
a. Waktu edar alat gali-muat
Waktu edar alat gali-muat dapat dirumuskan sebagai berikut :
CT = T1 + T2 + T3 + T4
Keterangan :
CT = Waktu edar alat gali-muat, detik
T1 = Waktu menggali material, detik
T2 = Waktu putar dengan bucket terisi, detik
T3 = Waktu menumpahkan muatan, detik
T4 = Waktu putar dengan bucket kosong, detik
b. Waktu edar alat angkut
Waktu edar alat angkut dapat dirumuskan sebagai berikut :
CT = T1 + T2 + T3 + T4 + T5 + T6
Keterangan :
CT = Waktu edar alat angkut, menit
T1 = Waktu mengambil posisi untuk dimuati, menit
T2 = Waktu diisi muatan, menit
T3 = Waktu mengangkut muatan, menit
9
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
10
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
11
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Perhitungan terhadap lebar jalan angkut pada tikungan atau belokan dapat
menggunakan persamaan (Yanto Indonesianto,2013) :
W= n (U + Fa + Fb + Z) +C)
C = Z = ½ (U + Fa + Fb)
Keterangan :
W = Lebar jalan angkut minimum pada tikungan,( meter)
n = Jumlah jalur
U = Jarak jejak roda kendaraan, (meter)
Fa = Lebar juntai depan (meter) = Ad x sin α
Fb = Lebar Juntai belakang (meter) Fb = Ab x sin α
Ad = Jarak as roda depan dengan bagian depan truk (meter)
Ab = Jarak as roda belakang dengan bagian belakang truk (meter)
C = Z = Jarak antara dua truk yang akan bersimpangan (meter)
α = Sudut penyimpangan (belok) roda depan
Lebar jalan angkut pada tikungan lebih besar dari lebar pada jalan lurus karena
untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja seperti alat angkut terguling
ke luar jalan, tergelincir dan faktor-faktor lain yang dapat menimbulkan
terganggunya proses penambangan.
1.2.2. Kemiringan Jalan Angkut
1. Kemiringan jalan
Kemiringan atau grade jalan angkut merupakan satu faktor penting yang harus
diamati secara detil dalam kajian terhadap kondisi jalan angkut . Hal ini dikarenakan
kemiringan jalan angkut berhubungan langsung dengan kemampuan alat angkut,
baik dari pengereman maupun dalam mengatasi tanjakan pada lokasi. (Gambar
3.8).
12
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Δh
α
A Δx B
Keterangan:
ΔH = Beda tinggi antara 2 titik yang diukur, meter
Δx = Jarak datar antara dua titik yang diukur, meter
Secara umum kemiringan jalan maksimum yang dapat dilalui dengan baik
oleh alat angkut besarnya berkisar antar 10% - 18%. Akan tetapi untuk jalan
naik maupun turun pada bukit, lebih aman kemiringan jalan maksimum sebesar
8%.
2. Kemiringan jalan pada tikungan (superelevasi)
Superelevasi merupakan kemiringan jalan pada tikungan yang terbentuk oleh
batas antara tepi jalan terluar dengan tepi jalan terdalam karena perbedaan
kemiringan. Tujuan dibuat super elevasi pada daerah tikungan jalan angkut
yaitu untuk menghindari atau mencegah kendaraan kergelincir keluar jalan atau
terguling. Kemiringan tikungan tersebut tergantung tajamnya tikungan dan
kecepatan maksimal kendaraan yang diijinkan pada waktu melintasi tikungan
(Gambar 3.9) .
12
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Gambar 3.9
Superelevasi Tikungan Jalan Angkut
�2
� +� =
127 � �
Keterangan :
e = superelevasi
v = kecepatan kendaraan km/jam)
R= radius/ jari-jari tikungan (m)
f = koefisien gesekan melintang
Besarnya angka superelevasi untuk beberapa jari-jari tikungan dengan
berbagai variasi kecepatan alat angkut dapat bermacam-macam, untuk itu
penentuan superelevasi selain dengan menggunakan rumus juga dapat
dilakukan dengan penggunaan tabel seperti ditunjukan dalam Tabel 3.2. Pada
Tabel 3.2 terdapat angka superelevasi yang sama untuk kecepatan dan jari-jari
yang berbeda. Untuk perencanaan, AASHTO menganjurkan pemakaian
beberapa nilai superelevasi yaitu 0,02, 0,04, 0,06, 0,08, 0,010 dan 0,012.
Untuk daerah tambang yang berupa pegunungan umumnya mengambil nilai
0,02 karena kendaraan bergerak relatif lambat.
13
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Keterangan :
1 = Permukaan jalan (m)
2 = Bahu Jalan (m)
3 = Parit
α = Cross slope
X = Lebar Jalan (m)
Y = Beda tinggi antara tepi jalan dengan bagian tengah jalan (m)
P = C x Jumlah Trip/jam x SF x Fp x Ek
Keterangan :
P = Produksi alat (BCM/jam)
C = Kapasitas alat (m3 )
14
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
Biaya bahan bakar = Konsumsi bahan bakar (L/jam) X Harga Solar Industri(Rp/L)
Biaya sewa alat = Biaya sewa alat per jam (Rp) X Jam kerja alat (Jam)
Biaya Upah Operator = Upah Operator per ritase (Rp) X Jam kerja alat (Jam)
16
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
3 PENUTUP
4. Demikianlah proposal ini saya buat sebagai bahan pertimbangan agar dapat
diterima untuk melaksanakan Penelitian di PT. Putra Perkasa Abadi site PT. Multi
Harapan Utama. Melihat keterbatasan dan kekurangan yang saya miliki, maka
saya sangat mengharapkan bantuan dan dukungan baik secara moril maupun
materil dari pihak perusahaan untuk kelancaran penelitian tugas akhir ini.
Semoga hubungan baik antara pihak industri pertambangan dengan pihak institusi
pendidikan pertambangan di Indonesia tetap berlangsung secara harmonis demi
kemajuan dunia pendidikan dan perkembangan industry pertambangan Indonesia.
Atas perhatian dan bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.
17
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
4 DAFTAR PUSTAKA
4.3 Awang Suwandhi. 2004. Perencanaan Jalan Tambang. Diktat Perencanaan
Tambang Terbuka, UNISBA. Bandung.
4.5 Martin, J., Martin, T., Bennett, T., and Martin, K., 1982, Surface Mining
Equipment, Colorado: Martin Consultants Inc.
18
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
LAMPIRAN
A. Transkip Nilai
19
PROPOSAL PENILITIAN
PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKLONOGI MINERAL
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA
20