Studi
Kelayakan
Bisnis
Aspek Keuangan
05
S1 Sari Puspitarini SE, MM
Abstract Kompetensi
Mampu memahami dan menjelaskan Mampu memahami dan menganalisis
aspek keuangan aspek keuangan
Pendahuluan
Tujuan menganalisis aspek keuangan dari suatu studi kelayakan proyek bisnis adalah untuk
menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan,
dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan, seperti ketersediaan dana,
biaya modal kemampuan proyek untuk membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang
telah ditentukan dan menilai apakah proyek akan dapat berkembang terus
Penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang bersifat
insidential. Sumber -sumber penerimaan kas dapat berasal dari :
1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau adanya penurunan aktiva
tidak lancar yang diimbangi dengan penerimaan kas.
2. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas.
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi
dengan penerimaan kas.
4. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan
kas, misalnya berkurangnya persediaan barang dagangan karena adanya penjualan
secara tunai.
5. Adanya penerimaan kas karena sewa, bunga, atau deviden.
Biaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat dihitung misalnya
dengan menggunakan konsep present value.
Jumlah tahun yang dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran/investasi awal. suatu periode
yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial cash investment)
dengan menggunakan aliran kas.
Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari
arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan pengeluaran
investasi awal. Tingkat pengembalian yang menyeimbangkan nilai sekarang dari arus kas
masa depan dengan pengeluaran awal proyek.
Kriteria :
Yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-
penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun aliaran kas terminal) di masa
yang akan datang. Perbedaan nilai sekarang arus kas dengan pengeluaran awal
menentukan nilai bersih atas penerimaan investasi dalam nilai uang masa sekarang
Kriteria :
Titik Impas atau Break Even Point adalah titik dimana suatu bisnis tidak mengalami
kerugian dan juga tidak memperoleh keuntungan.
Dengan Analisi Break Even Point (BEP) ini, Manajemen Perusahaan dapat mengetahui
jumlah penjualan minimum yang harus dipertahankan agar tidak mengalami kerugian dan
juga mengetahui jumlah penjualan yang diharuskan untuk memperoleh tingkat
keuntungan tertentu serta membantu manajemen dalam pengambilan keputusan apakah
akan melanjutkan atau memberhentikan bisnisnya.
a. BEP Unit :
Untuk menghitung berapa unit yang harus dijual agar terjadi Break Even Point
b. BEP Rupiah :
Untuk menghitung BEP yang dinyatakan dalam jumlah penjualan tertentu.
3. Urutan Prioritas
b. Skenario Contigency (saling terkait). Skenario ini dipakai jika suatu proyek A yang
dipilih, maka proyek B (atau mungkin ada proyek lain) harus diikutsertakan pula.
Proyeksi Keuangan
Contoh
Jika di asumsikan sebagai berikut
Jika pada kasus diatas, apabila investasi menggunakan pinjaman dengan bunga 20% per
tahun, maka perhitungan proyeksi rugi labanya adalah
Tabel 5.2 perhitungan proyeksi laba rugi
Uraian Nilai
Penghasilan 145.000.000
Biaya : Tunai 95.000.000
Penyusutan 20.000.000 +
115.000.000 -
Laba sebelum pajak 30.000.000
Payback period adalah periode yang diperlukan untuk dapat menutup kembali
pengeluaran investasi yang menggunakan aliran kas /proceed. Waktu yang diperlukan agar
dana yang ditanam pada suatu investasi dapat diperoleh kembali seluruhnya.
Payback period ¿
Contoh
PT. Jaya Mandiri melakukan investasi sebesar Rp. 250.000.000, dengan proceed sebagai
berikut:
Tahun Proceed
1 106.000.000
2 76.000.000
3 112.000.000
4 88.000.000
5 50.000.000
Jawab:
Langkah 1
“Kurangkan nilai investasi dengan nilai aliran kas pada tahun tersebut. Lakukan hal yang
sama pada tahun berikutnya hingga nilai “investasi” tersebut tidak
bisa dikurangi dengan cashflow tahun tersebut.”
Langkah 2
“Jumlah tahun Payback Period-nya adalah senilai yang dapat dikurangi (yaitu 2 tahun),
sedangkan sisanya digunakan untuk menghitung nilai bulannya.”
Langkah 3
“menghitung bulan dengan memasukkan rumus”
68.000 .000 x 12bulan
Payback periode ( PP )=2 tahun,+
112.000 .000
Perhitungan NPV
Keterangan
Contoh:
Perusahaan sepatu TOP berencana melakukan investasi dengan senilai Rp. 100.000.000.
Proceeds tahunan tetap selama 5 tahun sebesar Rp. 47.000.000, dengan menggunakan
Disount rate yang diinginkan sebesar 10% . Hitunglah NPV nya dan berikan pendapat
apakah investasi tsb layak atau tidak untuk djalankan
Jawab
Jumlah investasi Rp. 100.000.000
Proceeds tahunan selama 5 tahun = Rp. 47.000.000
Discount rate = 10%
Perhitungan DF (discount faktor) = 1/(1+10%)n
Contoh
Total biaya tetap suatu produk lampion adalah Rp. 200.000
Total biaya variabel = Rp. 25.000
Kapasitas produksi = 5 Unit
Maka biaya variabel per unit adalah Rp. 25.000/5 = Rp. 5.000/unit
Harga jual = Rp.10.000/unit
Pertanyaan
1. Jawablah pola Proceed dibawah ini:
2. Payback Period ?
3. NPV dengan discount rate 15% ?
3. Bagaimana menilai rencana bisnis dari sisi keuangan dari berbagai sisi, sehingga
ada pegangan yang jelas terhadap prakiraan pemasukan dan pengeluaran dana
investasi tersebut. Penilaian dapat dilakukan dengan metode PI, NPV, IRR, PP
dan BEP. Termasuk dalam penentuan leasing atau beli terhadap aktiva tetap
tertentu.
4. Bagaimana proses pemilihan prioriritas proyek bisnis, jika terdapat lebih dari satu
rencana proyek bisnis yang dinyatakan layak.
Hasil Anlisis
Hasil analisis terhadap elemen-elemen diatas sebagai bagian aspek keuangan nanti akan
berupa suatu peryataan apakah rencana bisnis dinaggap layak atau tidak. Jika, rencana
bisnis dinyatakan layak, maka studi dilanjutkan ke aspek yang lain. Jika bisnis tidak
Daftar Pustaka
Dr. Suliyanto, Studi Kelayakan Bisnis Pendekatan praktis, Penerbit Andi Yogyakarta, 2010