Anda di halaman 1dari 27

ASPEK

FINANSIAL
Kelompok 7 :
1. Citra Robiatul Mar’fuah C1B020056
2. Sigit Vebrianto C1B020034
3. Riri Ulandari C1B020006
4. Dwi Abdul Aziz C1B020141
5. Movid Deta Pratama C1B018117
Aliran kas (cash Biaya Modal
Kebutuhan dana
01. dan sumbernya 02. flow) 03. (cost of capital)

Initial dan Analisis Penilaian dan


04. operational cash 05. kepekaan
(sensitivity
06. pemilihan
flow investasi
analysis)
01 Kebutuhan Dana
dan Sumbernya
Dana dan Sumbernya
Dana dikasifikasikan atas dasar aktiva tetap berwujud (tanah,
bangunan, pabrik dan mesin-mesin), serta aktiva tetap tak
berwujud (paten, lisensi, biaya-biaya pendahuluan dan biaya-
biaya sebelum operasi.

Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, selanjutnya


sumber dana yang tidak menimbulkan masalah bagi
perusahaan. Beberapa sumber dana yang penting adalah
sebagai berikut :
1. Modal pemilik perusahaan yang disetorkan
2. Saham yang diperoleh dari penerbitan saham di pasar
modal
3. Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di
pasar modal
4. Kredit yang diterima dari bank
5. Sewa guna (leasing) dari lembaga non-bank
02 Aliran Kas
(cash flow)
Aliran Kas (cash flow)
Kas merupakan aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal kerja yang
paling tinggi likuiditasnya.

Sumber-sumber penerimaan kas dapat berasal dari :


1. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau adanya penurunan aktiva tidak
lancar yang diimbangi dengan penambahan kas
2. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas
3. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan
penerimaan kas
4. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas
5. Adanya penerimaan kas
Aliran Kas (cash flow)
Sedangkan pengeluaran kas dapat disebabkan oleh transaksi-transaksi yaitu sebagai berikut :
1. Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainnya
2. Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan oleh pemilik
perusahaan
3. Pembayaran angsuran atau pelunasan utang
4. Pembelian barang dagangan secara tunai
5. Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak, denda, dan lain sebagainya.

 Aliran kas penting dilakukan karena laba dalam pengertian akuntansi tidak sama dengan kas
masuk bersihnya yang bagi investor justru lebih penting untuk diketahui
03 Biaya Modal
(cost of capital)
Biaya Modal (cost of capital)
1. Biaya Utang
Biaya utang untuk jangka panjang maupun jangka pendek dapat
dihitung, misalnya dengan menggunakan konsep present value

2. Biaya Modal Sendiri


1 2 3
Biaya Saham Biaya Saham Biaya Laba yang
Preferen Biasa Ditahan
Biaya Modal (cost of capital)
Saham preferen memberikan peng- hasilan berupa dividen yang tetap kepada
pemiliknya yang diambilkan dari laba bersih setelah pajak.
1 Perhitungannya :

Biaya Saham
di mana:
Preferen
PO = harga jual saham saat ini
A = nilai dividen (dalam persen)
B = nilai nomonal saham
Kp = biaya saham preferen
Biaya Modal (cost of capital)
Biaya saham biasa merupakan suatu ting- kat keuntungan minimal yang harus
diperoleh suatu investasi yang dibelanjai oleh saham biasa
2 Perhitungannya :

Biaya Saham
Biasa di mana:
 
ke = biaya modal dari saham biasa
D = dividen per lembar saham yang konstan setiap kurun waktu tertentu,
misalnya setiap tahun
P0 = harga saham saat ini
Biaya Modal (cost of capital)

Biaya laba yang ditahan pada prin- sipnya sama dengan biaya dari saham biasa.
3 Bedanya, untuk biaya saham biasa memiliki floatation cost, yaitu biaya yang
dikeluarkan untuk melaksanakan proses saham, sedangkan menggunakan dana
dari laba yang ditahan tidak memerlukan biaya.
Biaya Laba yang
Ditahan Biaya penggunaan modal rata-rata dari keseluruhan dana yang akan dipakai
perlu diketahui untuk menentukan nilai investasi. Kalau berinvestasi mengguna-
kan modal sendiri, maka cut off rate-nya adalah biaya modal sendiri. Sedangkan,
investasi yang menggunakan biaya sendiri dan utang, at a rate-nya
mempertimbangkan biaya modal baik dari utang maupun dari modal sendiri.
04 Initial dan
Operational Cash
Flow
Initial dan Operational Cash Flow

Operational cash flow merupakan rencana keluar-masuk


dana jika proyek sudah dioperasionalkan. dipaparkan
sebuah contoh rancangan initial cash flow dan
operational cash flow suatu proyek pembangunan sistem
informasi akuntansi di suatu perusahaan.
Initial dan Operational Cash Flow
Contoh Kasus-1

Komponen biaya yang diperlukan dalam pengembangan siste meliputi biaya pengadaan, biaya persiapan
operasi, biaya pem ngunan proyek, dan biaya operasi perawatan.
Untuk contoh ka ini, berikut adalah rinciannya:
1. Biaya pengadaan, yaitu semua biaya dalam rangka pengadaan bardware (perangkat keras)
2. Biaya persiapan operasi, yaitu semua biaya yang berkaitan dengan pembuatan sistem yang siap
dioperasikan.
3. Biaya pembangunan proyek, merupakan biaya-biaya pengembangan sistem termasuk penerapannya
(install),
4. Biaya operasi dan perawatan, yaitu biaya untuk mengoperasikan dan merawat sistem yang rutin untuk setiap
kurun waktu tertentu, Misalnya setiap tahun.
Initial dan Operational Cash Flow
Contoh Kasus-2 Payback period untuk proyek ini dapat dihitung
sebagai berikut:
Contoh mengenai proyek sistem infor masi akuntansi  
senilai 173 juta rupiah. Perkiraan umur ekonomis. nya Nilai investasi Rp. 173,0
adalah 4 tahun dengan proceed (keuntungan bersih Proceed tahun I Rp. 55,8 ─
sesudah pajak ditambah dengan depresiasi) tiap tahun
adalah: Sisa Investasi tahun II Rp. 117,2
Proceed tahun II Rp. 74,5 ─
Tahun I : Rp. 55.800.000
Tahun II : Rp. 74.500.000 Sisa investasi tahun III Rp.42, 7
Tahun III : Rp. 97.200.000 Sisa investasi tahun ketiga tertutup oleh proceed
Tahun IV : Rp. 108.450.000
 

Sisa investasi tahun ketiga tertutup oleh proceed tahun ketiga dari sebesar
Rp. 97,2 yaitu 42,7 / 97,2 0,43 bagian. Jadi, pay- back period untuk investasi
ini adalah 2 tahun 5,27 bulan atau mendekati 2,5 tahun.
05 Analisis Kepekaan
(sensitivity analysis)
Analisis Kepekaan (sensitivity analysis)

Pada saat menganalisis perkiraan arus kas di masa yang akan datang, kita
berhadapan dengan ketidakpastian. Akibatnya, hasil perhitungan diatas kertas
dapat menyimpang jauh dari kenyataan. Ketidakpastian itu dapat menyebabkan
berkurangnya kemampuan suatu proyek bisnis dalam beroperasi untuk
menghasilkan laba bagi perusahaan
Analisis Kepekaan (sensitivity analysis)
  Tahun-0 Tahun 1-10
Investasi 150 - ● Dari tabel diismaping terlihat
1. Penghasilan - 375 bahwa proyek kelihatannya
2. Biaya variabel - 300 cukup fleksibel sehingga layak
3. Biaya tetap - 30 untuk diteruskan, karena nilai
4. Depresiasi - 15
NPV-nya positif pada biaya
5. Laba sebelum pajak - 30
kesempatan sebesar 10 persen
6. Pajal (mis. 50%) - 15
7. Laba bersih (5-6) - 15
seperti tertera pada hasil hitung
8. Arus kas dari operasi - 30 di bawah ini.
Arus kas bersih -150 30
NPV = -150 = 34,3 juta
Analisis Kepekaan (sensitivity analysis)
Kelemahan Analisis Kepekaan

Manfaat dari analisis kepekaan, yaitu berupa pemakaian kepada manajer proyek
untuk mengidentifikasikan sebanyak mungkin variabel-variabel yang belum
diketahui dan mengungkapkan taksiran-taksiran yang menyesatkan atau yang
tidak tepat. Selain itu kekurangan dari analisis ini pun ada, salah satunya adalah
sangat relatifnya nilai-nilai dari optimistis dan pesimistis itu sendiri. Masalah kedua
adalah mengenai variabel-variabel yang mendasarinya bisa jadi saling
berhubungan.
06 Penilaian dan
pemilihan investasi
Penilaian dan pemilihan investasi
1. Metode penelitian investasi

1 3
Metode payback Metode Net
period(PP) 2 Present Value 4
(NPV)
Metode Internal Metode
Rate of Return Profitability Index
(IRR). (IP)
Penilaian dan pemilihan investasi
● Metode Net Present Value (NPV).
● Metode payback period(PP). Rumus :
Rumus :
Payback = × 1 tahun
NPV = -
Dimana :
● Metode Internal Rate of Return (IRR).
CFt = aliran kas pertahun pada periode t
Rumus :
= investasi awal pada tahun 0
=
= suku bunga
Dimana :
t = tahun ke ● Metode Profitability Index (IP)
n = jumlah tahun
Rumus :
= nilai investasi awal
PI =
= Arus kas bersih
= tingkat bunga yang dicari
harganya
Penilaian dan pemilihan investasi
Titik peluang pokok (Break Even Point)
Analisis peluang pokok adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui
hubungan antarbeberapa variabel di dalam kegiatan perusahaan, seperti luas produksi
atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang
diterima perusahaan dari kegiatannya.
● Biaya tetap, merupakan biaya yang jumlahnya tetap, tidak tergantung kepada
perubahan tingkat kegiatan dalam menghasilkan keluaran atau produksi dalam
interval tertentu. Biaya dikatakan tetap dilihat dari besarnya jumlah biaya bukannya
biaya perunit.
● Biaya variabel, merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan
perubahan tingkat produksi.
● Biaya semi-variabel, merupakan biaya yang di dalamnya terkandung biaya tetap dan
biaya variabel sekaligus
Penilaian dan pemilihan investasi
2. Pilihan Leasing atau Beli

Dari kepentingan penyewa, biaya untuk leasing dapat dihitung dengan rumus dibawah ini
:
NAL = -

Dimana :
NAL = Net Advantage of Leasing
= harga mesin (aktiva tetap)
= pembayaran sewa secara periodik
= jumlah beban penyusutan dalam periode t
Kb = biaya utang sebelum pajak
T = tarif pajak
n = umur penyusutan dan umur ekonomis
Penilaian dan pemilihan investasi
3. Urutan prioritas

Apabila dijumpai beberapa usulan proyek yang feasible atau layak untuk dilaksanakan, padahal
hanya akan melaksanakan satu atau sebagian saja dari usulan-usulan itu karena keterbatasan
sumber daya, seperti dana, maka dapat dilakukan pengurangan prioritas (ranking) atau capital
rationing untuk menentukan usulan proyek yang paling layak. Lima diantaranya yaitu
a. Skenario Mutually Exclusive (saling meniadakan).
b. Skenario contigency (saling terkait)
c. Skenario independence (saling bebas)
d. Skenario capital budget constrain (keterbatasan finansial)
e. Skenario cost effectiveness (biaya efektif).
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai