(Capital Budgeting)
Disusun oleh :
Kelompok IV
1. Hermawan 43110112052
2. Martina Julia Astrioni 43110120140
3. Maria Trinita 43110120026
4. Dian Lestariningsih 43110120130
5. Sely Enggar R 43110120163
PENGANGGARAN MODAL
(Capital Budgeting)
DAFTAR ISI
7. Kasus ……………………………………………………………………………………………………………………………..8
Biaya Investasi
Payback Period
Penerimaan bersih tahunan *
Kelebihan :
1. Memperhitungkan nilai waktu dan uang
Kelemahan :
1. Memakan waktu dalam proses perhitungannya.
2. Pada situasi dimana terdapat aliran kas yang negative maka bisa jadi akan
menghasilkan lebih dari 1 angka IRR
3. Tidak mempertimbang besarnya dana investasi yang berbeda-beda serta nilai
profitabilitas dari masing-masing proyek.
Rumus :
IRR = r1 + N P V1 (r2-r1)
NPV1 – NPV 2
a. Metode terbaik harus memperhitungkan semua arus kas sepanjang umur proyek.
b. Metode terbaik memperhitungkan nilai waktu uang.
c. Dalam memilih proyek dari sejumlah proyek yang “mutually exclusive”, maka proyek
yang dipilih haruslah memaksimumkan harga saham perusahaan.
Kelebihan :
1. Mepertimbangkan profitbiitas
2. Mempertimbangkan umur manfaat proyek secara keseluruhan
Kelemahan :
1. Mengabaikan nilai waktu dari uang
2. Menggunakan data pendapatan, bukannya data arus kas.
Rumus :
Laba Setelah Pajak
a. ARR
Total Investasi
Total Investment
b. Average Investment =
2
c.
5. Profitability Index (PI)
Adalah metode yang menghitung nilai tunai arus kas masuk bersih dibagi nilai tunai
investasi.
Rumus :
Rumus :
PV Biaya = PV Nilai Akhir
PV Biaya PB nilai akhir
n C0F n C1F 1 k n t
MIRR t t
t 0 1 k t 0 1 MIRR
t n
TV TV
PV Biaya Biaya
1 MIRR n 1 MIRR n
Pada proyek-proyek mutually ekslusive, dengan ukuran yang berbeda, proyek
dengan MIRR yang terbesar yang dipilih. MIRR lebih baik dari IRR sebagai
indikator dari tingkat pengembalian proyek yang sebenarnya, namun NPV mesti
tetap merupakan metode terbaik.
Kasus :
Suatu proyek memerlukan investasi aktiva tetap sebesar Rp. 800 juta dan modal kerja sebesar
Rp. 200 juta. Aktiva tetap tersebut ditaksir mempunyai umur ekonomis 8 tahun, metode
penyusutan metode garis lurus tanpa nilai sisa. Penghasilan dari penjualan ditaksir sebesar
Rp. 1400 juta. Biaya operasional tunai diperkirakan sebesar Rp. 900 juta setiap tahuin. Tarip
Pajak =35%. Pertanyaan :
Jawab :
Keterangan Tahun 1
Biaya-Biaya
- Bunga Rp. 0
-------------------------------------
Jumlah Rp.200 juta.
0 (Rp. 100.000.000)
1 Rp. 360.000.000
2 Rp. 360.000.000
3 Rp. 360.000.000
4 Rp. 360.000.000
5 Rp. 360.000.000
6 Rp. 360.000.000
7 Rp. 360.000.000
= 26 %
= 43,33 %
= 1/9 x (800+700+600+500+400+300+200+100+0)
= 2,76 tahun
Jadi investasi tersebut bisa kembali selama 2,76 tahun ≈ 2 tahun 9 bulan
d. NPV dengan r= 25 %
NPV = - 1000.000.000 + Rp. 360 juta (3,162) + Rp. 560 juta (0,168)
= - 1000.000.000 + Rp.1.232.400.000
= Rp. 232.400.000
Karena NPV positip atau dianggap menguntungkan maka usulan proyek diterima.
e. IRR
IRR = r1 + N P V1 (r2-r1)
NPV1 – NPV 2
NPV dengan r = 35 %
= - Rp. 46.160.000
= 33,34 %
Karena IRR = 33,34 % lebih besar dari keuntungan yang disyaratkan 25%, maka kita
mengatakan bahwa proyek inimenguntungkan sehingga usulan proyek diterima.
PV kas keluar
1.232,04 juta
= -------------------
1.000 juta
= 1,232