Anda di halaman 1dari 42

Perencanaan Pembiayaan

dan Estimasi Biaya Usaha


Perencanaan Bisnis Usaha Kreatif E5

Oleh: KELOMPOK 8
Manajemen / Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Udayana

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
ANGGOTA KELOMPOK 8

• Kevin Aditya Mahesa 2007521140 / 26

• Nadhiira Syahlaa 2007521166 / 29

• Christine Natalie Wakkary 2007521167 / 30

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
SUB PEMBAHASAN
1 Prakiraan kebutuhan dana dan sumber pendanaan

2 Alokasi pembiayaan (investasi dan operasional)

3 Menentukan nilai persediaan

4 Menetapkan metode, jumlah, dan alokasi penyusutan


aktiva tetap

5 Menetapkan harga pokok (produksi dan penjualan)

6 Prakiraan laporan keuangan (Laba/Rugi,


Neraca, dan Cash Flow)
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 1

Prakiraan kebutuhan
dana dan sumber
pendanaan

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Komponen biaya kebutuhan Dana adalah Biaya aktiva tetap seperti:

1. Aktiva tetap berwujud antara lain : 2. Aktiva tetap tidak berwujud


antara lain :
a) Tanah
a) Good will
b) Mesin-mesin
b) Hak cipta
c) Bangunan
c) Lisensi
d) Peralatan
d) Merk pedagang
e) Inventaris kantor
f) Aktiva berwujud lainnya
Untuk mendanai suatu kegiatan investasi maka biasanya diperlukan dana yang relative cukup besar.
Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yan ada seperti dari modal sendiri atau dari modal
pinjaman atau keduanya. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman atau gabungan dari
keduanya tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dari kebijakan pemilik usaha. Pertimbangannya tidak
lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan. Dilihat dari segi
sumber asalnya, modal dibagi 2 (dua) macam, yaitu:
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
1. Modal asing (modal pinjaman)
Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya
diperoleh secara pinjaman. Sumber dana dari modal asing dapat siperoleh antara lain:
a. Pinjaman dari dunia perbankan
b. Pinjaman darilembaga keuangan seperti perusahaan modal ventura, asuransi, leasing, dana pension, atau
lembaga keuangan lainnya.
c. Pinjaman dari perusahaan nonbank.

2. Modal sendiri
Modal sendiri adalah modal yang diperoleh dari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik tertutup
atau terbuka. Perolehan dana dari modal sendiri biasanya berasal dari:
a. Setoran dari pemegang saham.
b. Dari cadangan laba.
c. Atau dari laba yang belum dibagi. I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Selain itu dengan adanya keputusan
untuk mengadakan investasi maka diperlukan
dana yang dapat membelanjai investasi.
Timbullah masalah bagaimana perusahaan dapat
memperoleh dana yang dibutuhkan untuk
membiayai investasi yang direncanakan dengan
syarat-syarat yang paling menguntungkan dengan
mengingat, bahwa para pemilik dana
mengharapkan balas jasa atas penggunaan
dananya dan merupakan biaya investasi yang
direncanakan tersebut..

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Menurut Bambang Riyanto Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan
(2004 : 25), bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk membelanjai
suatu perusahaan adalah:

1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan sebagai bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan
dananya berasal dari dalam perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan sendiri. Dana
dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau menggunakan laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang
merupakan unsur dana sendiri, sebagai sumber dana intern. Akumulasi penyusutan aktiva tetap karena jangka waktu
penggunaan dari aktiva tersebut biasanya lama, misalnya lima tahun, maka cadangan penyusutan yang masih menganggur
dapat digunakan dan disebut sebagai sumber dana insentif.

Dana dari dalam perusahaan terdiri dari:


a) Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b) Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c) Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar
dari harta yang dimiliki perusahaan.

2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan kebutuhan dana diambil atau berasal dari sumber-
sumber dana yang ada di luar perusahaan. Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari pihak bank,
asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari para kreditur adalah hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana
pinjaman. Dana pinjaman yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga (kreditur).
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat diasumsikan bahwa
sumber dana terdiri dari:
1. Berkurangnya aktiva lancar selain kas
2. Berkurangnya aktiva tetap
3. Bertambahnya setiap jenis hutang
4. Bertambahnya modal
5. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Secara umum dalam menentukan kebutuhan dana untuk proyek dipengaruhi oleh jenis proyek. Proyek
berskala besar memerlukan dana yang besar dan begitu juga sebaliknya. Pengalokasian dana untuk proyek
investasi secara umum dialokasikan ke dalam dua kelompok, yaitu untuk aktiva tetap dan untuk modal
kerja. Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki umur ekonomis lebih dari satu periode, dibeli tidak untuk
dijual kembali tetapi digunakan untuk operasi dan setiap periodenya mengalami penyusutan. Sedangkan
modal kerja adalah aktiva yang digunakan dalam operasi perusahaan (satu tahun) dapat berubah menjadi
kas. Pengeluaran yang berkaitan dengan modal kerja biasanya disebut dengan pengeluaran pendapatan.
Setelah jumlah dana yang dibutuhkan diketahui, tahap berikutnya adalah menentukan dalam bentuk apa
dana tersebut didapat. Beberapa sumber dana yang penting adalah :
a) Modal sendiri yang disediakan oleh pemilik perusahaan.
b) Saham yang diperoleh dari emisi (penerbitan) saham di pasar modal.
c) Obligasi, yang diterbitkan oleh perusahaan dan dijual di pasar modal.
d) Kredit bank.
e) Leasing (sewa guna) dari lembaga non-bank.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 2

Alokasi pembiayaan
(investasi dan operasional)

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban
pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow) terdiri dari
a. Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik lain-lain.
b. Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
c. Pembelian aktiva tetap.
d. Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
e. Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
f. Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari
perusahaan dari suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan
operasi, investasi dan pendanaan. Menurut PSAK No.2 (2002:9) Laporan arus kas harus melaporkan
arus kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan
pendanaan.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
A. Aktivitas Operasi

Aktivitas operasi menimburkan pendapatan dan beban dari operasi utama suatu
perusahaan. Karena itu aktivitas operasi mempengaruhi laporan laba rugi, yang dilaporkan
dengan dasar akrual. Sedangkan laporan arus kas melaporkan dampaknya terhadap kas. Arus
masuk kas terbesar dari opersi berasal dari pengumpulan kas dari langganan

Arus masuk kas yang kurang penting adalah penerimaan bunga atas pinjaman dan dividen
atas investasi saham. Arus keluar kas operasi meliputi pembayaran terhadap pemasok dan
karyawan, serta pembayaran bunga dan pajak.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
B. Aktivitas Investasi

Aktivitas investasi meningkatkan dan menurunkan aktiva jangka panjang yang


digunakan perusahaan untuk melakukan kegiatannya. Pembelian atau penjualan aktiva tetap
seperti tanah, gedung, atau peralatan merupakan kegiatan investasi, atau dapat pula berupa
pembelian atau penjualan investasi dalam saham atau obligasi dari perusahaan lain. Pada
laporan arus kas kegiatan investasi mencakup lebih dari sekedar pembelian dan penjualan
aktiva yang digolongkan sebagai investasi di neraea.

Pemberian pinjaman juga merupakan suatu kegiatan investasi karena pinjaman


menciptakan piutang kepada peminjam. Pelunasan pinjaman tersebut juga dilaporkan
sebagai kegiatan investasi pada laporan arus kas.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
C. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan meliputi kegiatan untuk memperoleh kas dari investor dan kreditor
yang diperlukan untuk menjalankan dan melanjutkan kegiatan perusahaan. Kegiatan
pendanaan mencakup pengeluaran saham, peminjaman uang dengan mengeluarkan wesel
bayar dan pinjaman obligasi, penjualan saham perbendaharaan, dan pembayaran terhadap
pemegang saham seperti dividen dan pembelian saham perbendaharaan.

Pembayaran terhadap kreditor hanyalah mencakup pembayaran pokok pinjaman.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 3

Menentukan Nilai
Persediaan

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Apa itu penilaian persediaan?

• Yang dimaksud dengan penilaian persediaan adalah praktik akuntansi yang digunakan oleh suatu
perusahaan untuk mengetahui nilai persediaan yang tidak terjual.
• Nilai persediaan ini nantinya akan dicatat pada saat perusahaan menyusun laporan keuangannya.
• Sebagaimana yang Anda ketahui bahwa inventaris atau persediaan adalah salah satu aset penting bagi
suatu organisasi, tak terkecuali perusahaan.
• Dan apabila perusahaan ingin mencatatnya di laporan neraca, maka inventaris tersebut perlu memiliki
nilai keuangan atau finansial.
• Nilai ini dapat membantu Anda dalam menentukan rasio perputaran persediaan.
• Tak hanya itu, nilai inventaris nantinya juga akan mempermudah Anda untuk membuat perencanaan
keputusan pembelian Anda.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Macam – macam metode penilaian persediaan

1. Metode FIFO (First In, First Out)


Metode penilaian persediaan yang satu ini mengasumsikan bahwa persediaan yang diproduksi terlebih
dahulu akan menjadi unit pertama yang dijual dan dipenuhi.
Fungsi dari penggunaan metode ini ialah memudahkan Anda untuk menentukan nilai inventaris
berdasarkan persediaan yang ada meskipun ada perubahan pada HPP.
Menurut metode penilaian First-In-First-Out (FIFO), barang-barang persediaan dijual dalam urutan yang
sama dengan pembelian atau pembuatannya.
Metode penilaian FIFO merupakan metode penilaian persediaan yang paling umum digunakan.
Itu karena sebagian besar perusahaan menjual produk mereka dalam urutan yang sama saat mereka
membelinya.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Macam – macam metode penilaian persediaan

2. Metode LIFO (Last In, First Out)


Metode penilaian persediaan last-in-first-out (LIFO) justru merupakan kebalikan dari metode penilaian
FIFO.
Menurut metode LIFO, cara menghitung nilai inventaris adalah dari barang yang paling baru dibeli atau
diproduksi dijual terlebih dahulu.
Dengan LIFO, biaya produk terbaru yang dibeli atau diproduksi adalah yang pertama dihitung sebagai
barang yang terjual.
Menggunakan metode ini, biaya produk lama yang lebih rendah akan dilaporkan sebagai nilai
persediaan.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Macam – macam metode penilaian persediaan

3. Metode WAC (Weighted Average Cost)


Dengan metode penilaian persediaan WAC, persediaan dan Harga Pokok Penjualan dihitung berdasarkan
harga rata-rata semua barang yang dibeli selama suatu periode.
Metode ini banyak digunakan oleh bisnis yang tidak memiliki begitu banyak variasi dalam inventaris
mereka.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 4

Menetapkan metode, jumlah, dan


alokasi penyusutan aktiva tetap

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Apa itu aktiva tetap?

Aktiva tetap merupakan aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai, yang digunakan dalam
operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal entitas perusahaan
dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Faktor yang mempengaruhi penyusutan aktiva tetap diantaranya yaitu:


• Harga Perolehan Aset
• Umur Ekonomis
• Nilai Residu

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Metode Penyusutan Aktiva tetap

• Penyusutan garis lurus


Biaya Penyusutan = (Biaya Perolehan Aset - Nilai Residu) / Umur Ekonomis

• Penyusutan saldo menurun ganda


Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset X (Persentase Depresiasi Ganda)

• Penyusutan saldo menurun tunggal


Biaya Penyusutan = Biaya Perolehan Aset X (Persentase Depresiasi Tunggal)

• Penyusutan jumlah angka tahun


Biaya Penyusutan = [Umur Ekonomis X (Biaya Perolehan Aset - Nilai Residu)] / Jumlah Angka Tahun

• Penyusutan satuan hasil produksi


Biaya Penyusutan = (Jumlah Produksi / Total Produksi Usia Ekonomis) X (Biaya Perolehan - Nilai Residu)

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 5

Menetapkan harga pokok


(produksi dan penjualan)

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Perhitungan Harga Pokok Produksi
Komponen dalam harga pokok produksi adalah :
1. Biaya ahan baku
2. Biaya tenaga kerja langsung
3. Biaya overhead pabrik

Metode Penentuan Harga Pokok Produksi

4. Metode full costing

5. Metode variabel costing

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Perhitungan Harga Pokok Penjualan
Ketepatan perhitungan harga pokok penjualan mempengaruhi keakuratan laba yang diraih perusahaan atau rugi
yang ditanggung perusahaan. komponen harga pokok penjualan terdiri dari: persediaan awal barang, pembelian
bersih, dan persediaan akhir barang.
1. Persediaan awal barang jadi yang tersedia pada awal tahun. Datanya diperoleh dari neraca akhir tahun
sebelumnya.
2. Pembelian bersih adalah pembelian barang dagangan yang akan dijual pada pelanggan, pembelian bersih
merupakan salah satu komponen dalam harga pokok penjualan.
3. Persediaan akhir barang jadi yang tersisa pada akhir periode. Datanya diperoleh dari hasil perhitungan fisik
barang yang ada digudang pada akhir tahun berjalan. Bagi perusahaan yang menggunakan metode perpetual
dalam sistem akuntansi persediaannya, data seperti ini dapat diperoleh dari saldo akhir kartu persediaan
Untuk menghitung harga pokok penjualan dirumuskan sebagai berikut :

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 6

Prakiraan laporan keuangan


(Laba/Rugi,
Neraca, dan Cash Flow)

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Laporan Laba Rugi

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Laporan Neraca

Komponen dalam laporan neraca sebagai berikut :


1. Asset, merupakan sebuah nilai kekayaan perusahaan yang digunakan untuk kebutuhan sekaligus
dukungan untuk operasional. Berdasarkan jangka waktu pemakaiannya, aktiva terbagi menjadi dua jenis,
yaitu aktiva lancar dan aktiva tetap.
2. Kewajiban (liabilities). Kewajiban adalah utang terhadap pihak lain yang harus dibayar, baik dalam
jangka pendek maupun panjang. Akun kewajiban biasanya meliputi, utang, pendapatan diterima di muka,
serta akrual ( biaya yang jatuh tempo di kemudian hari).
3. Ekuitas atau modal. Ekuitas merupakan sebuah elemen dalam laporan neraca keuangan dimana ekuitas
ini dapat mencerminkan kepemilikan perusahaan.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Bentuk Neraca

1. Neraca scontro biasa disebut dengan bentuk T.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Bentuk Neraca

2. Neraca staffel biasa disebut juga dengan neraca bentuk laporan.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Laporan Cashflow

Terdapat 3 komponen atau jenis aktivitas yang terdapat pada laporan arus kas (cash flow statement),
yaitu:
1. Aktivitas Operasi (Operating Activities).
Terdiri dari kegiatan operasional perusahaan yang dapat diperoleh dengan memasukkan nilai dari
pengaruh kas/bank pada transaksi yang dilibatkan dalam penentuan laba bersih.
2. Aktivitas Investasi (Investing Activities).
Berkaitan dengan aktivitas arus kas yang dihasilkan dari penjualan ataupun pembelian aktiva tetap atau
kegiatan memasukkan nilai dari transaksi yang mempengaruhi kas atau bank untuk kegiatan investasi
pada aset yang umurnya diperkirakan lebih dari satu tahun.
3. Aktivitas Pendanaan (Financing Activities).
Merupakan aktivitas kas yang berasal dari penambahan modal perusahaan.
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Metode Laporan Cashflow
1. Metode langsung

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Metode Laporan Cashflow
2. Metode tidak langsung

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 7

Pengelolaan Risiko Bisnis Secara


Fungsional

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
a. Pengertian Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang dihadapi perusahaan saat melakukan kegiatan bisnis
sehari-hari. Dalam beberapa kasus, risiko operasional biasanya memiliki lebih dari satu
penyebab. Sebagai contoh, salah satu karyawan perusahaan yang salah menulis jumlah dalam
sebuah cek atau pembukuan keuangan perusahaan.
b. Jenis Risiko Operasional
1) Manual Risk
2) Computer Risk
3) Pegawai Outsourcing
4) Kecelakaan Kerja
5) Globalisasi dalam Konsep dan Produk
6) Kesalahan Produksi Barang dan Tidak Adanya Kesepakatan tentang Penukaran Produk
I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
PENGENDALIAN

Lakukan Ranking
Lakukan Kontrol Monitoring dan
Identifikasi Berdasar
Risiko Review
Risiko Kerugian

Risk Avoidance Risk Reduction Risk Transfer Risk Retention


(Menghindari (Mengurangi (Memindahkan (Menerima
Risiko) Resiko) Risiko) Risiko)

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Sub 8

Merumuskan Fungsi-Fungsi
Kendali Risiko Bisnis

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Pengendalian risiko yang baik bisa memperkecil risiko, sehingga alternative menahan risiko
menjadi lebih layak. Dengan menggunakan dua dimensi, probabilitas dan severity,
pengendalian risiko bertujuan untuk mengurangi probabilitas munculnya kejadian,
mengurangi tingkat keseriusan (severity), atau keduanya.
1. Teori Domino
Bagan 1. Kartu Domino

Lingkungan& Kesalahan Tindakan yang


Bawaan (fault) ceroboh atau Kecelakaan Cedera
Fisik yang rentan
(physical hazard) I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
2. Rantai Risiko (Risk Chain)
Menurut Mekhofer, 1987, risiko yang muncul bisa dipecah ke dalam beberapa komponen:
1) Hazard (kondisi yang mendorong terjadinya risiko)
2) Lingkungan dimana hazard tersebut berada
3) Interaksi antara hazard dengan lingkungan
4) Hasil dari interaksi
5) Konsekuensi dari hasil tersebut

3. Fokus dan Timing Pengendalian Risiko


• Fokus Pengendalian Risiko. Pengendalian risiko bisa difokuskan pada usaha mengurangi
kemungkinan (probability) munculnya risiko dan mengurangi keseriusan (severity)
konsekuensi risiko tersebut.
• Timing Pengendalian Risiko. Dari sisi timing (waktu), pengendalian risiko bisa dilakukan
sebelum, selama, dan sesudah risiko terjadi.

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I
Terimakasih

I N T E G R I T A S , I N O VA S I , K O L A B O R A S I

Anda mungkin juga menyukai