Anda di halaman 1dari 23

INTRODUCTION

MANAGEMENT AND BUSINEES


(9)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PAKUAN UNIVESITY

2021
PRODUKSI : Produksi &
Manajemen Produksi

 PRODUKSI :
 Suatu kegiatan bisnis yang menggunakan orang dan mesin
untuk mengubah material menjadi produk yang dapat dijual.
(adalah semua kegiatan untuk menciptakan dan menambah
kegunaan suatu barang atau jasa, dengan memanfaatkan faktor-
faktor produksi yang tersedia.),
sedangkan Proses Produksi ,yaitu cara,metode/teknik untuk
menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang/jasa
dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang ada.
Manajemen Produksi

 Adalah pekerjaan Mengkoordinasi dan


mengendalikan semua kegiatan yang
diperlukan untuk membuat suatu
produk,sesuai dengan yang direncana kan.
Proses penciptaan dan penambahan kegunaan/faedah tersebut
terbagi kedalam :
a. Faedah bentuk:
Misal rotan dari hutan setelah diproses maka akan
dibentuk menjadi tas,meja,kursi dan lain-lain.
b. Faedah waktu;
Jasa pergudangan yg dalam hal berfungsi sebagai
tempat penyimpan barang. Dengan menyimpan
barang yg dibeli sekaligus dlm jumlah tertentu, maka
dengan adanya perbedaan waktu barang tersebut
nilai atau fanfaatnya meningkat. 4
.c. Faedah tempat: jasa transport, dengan berpindahnya
produk dari suatu kota/daerah ke daerah lain maka
akan tercipta faedah tempat.
Misalnya buah-buahan dan sayuran dibawa dari desa
ke kota yang harganya relatif lebih tinggi.

d.Faedah milik: usaha perdagangan, dengan adanya


pemindahan hak milik dari pedagang ke pembeli maka
akan terdapat faedah yang lebih tinggi dari barang
tersebut.

5
Menurut sifat Proses Produksi,pengelolahan produk dapat dibedakan
atas :

1. Proses ekstratif: Produksi mengambil bahan-bahan langsung dari alam.


Proses ini terdapat dalam industri produk dasar( contoh; pertambangan
timah,pertambangan batubara,pertanian,perikanan).
2. Proses Fabrikasi (proses pegubahan); yaitu suatu proses pengolahan bahan
mentah menjadi barang jadi dlm bentuk yang lain (perusahaan meubel,tas
dll)
3. Proses Analitik ; proses ini memisahkan suatu bahan menjadi beberapa
macam bahan yang mirip dengan bentuk aslinya.(contoh; minyak bumi bisa
menjadi bensin, solar,kerosin
4. Proses Sintetik; suatu proses pengkombinasiaan beberapa bahan
ke dalam satu bentuk produk dan produk akhir akan sangat berbeda
dengan bentuk aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia.
6
5. Proses perakitan;dilakukan dgn cara menggabungan
komponen-komponen sehingga menjadi produk akhir,
dimana produk akhir tsb terdiri dari bagian/komponen
yang saling berhubungan.
6. Proses Penciptaan jasa-jasa administrasi, adakalanya
adakalanya perusahaan memerlukan data atau
informasi secara tepat dan cepat. Karena informasi itu
banyak jumlah dan jenisnya, maka diperlukan suatu
bagian tersendiri untuk menangani masalah itu.
contoh : Lembaga konsultasi dalam bidang
Administrasi keuangan. 7
Pengendalian Persediaan
Pengendalian persediaan mencakup masalah
keseimbangan antara jumlah persediaan yang
memadai dengan biaya biaya persediaan yang
muncul, seperti biaya pembelian dan biaya
penyimpanan.
 Bagian Pembelian Bertanggungjawab :
1. Atas pembelian bahan agar rencana operasi dapat dipenuhi secara efesien.
2. Atas usaha untuk mengikuti perkembangan bahan baku baru yang lebih
menguntungkan, misalnya dalam hal desain dan harga.
3. Untuk meminimumkan investasi atau meningkatkan perputaran bahan baku dengan
cara penentuan skedul arus bahan ke dalam pabrik yang tepat.

8
4.Untuk memelihara bahan yang telah dibeli,sekaligus
bertanggungjawab atas persediaan bahan dalam
pengendaliannya.
Secara umum tugas bagian pembelian ada:
a.Melaksanakan pembelian nahan atau barang untuk
penggantian dan penambahan fasilitas produksi.
b.Pembelian bahan baku perusahaan

9
Pengendalian Persediaan Bahan Baku;

Pada hakekatnya persediaan akan dapat memperlancar operasi


perusahaan sehari-hari,terutama bagi perusahaan yang jauh dari lokasi
bahan baku dan jauh dari konsumen.
Persediaan bahan mentah maupun bahan jadi dapat berguna :
a. menghilangkan resiko dari material yang
kualitas kurang baik,sehingga harus di kembalikan
b. Memperkecil resiko keterlambatan datangnya barang
b. Memperkecil resiko keterlambatan datangnya barang
yang disimpan.
c. Untuk mempertahankan stabilitas organisasi
perusahaan atau menjamin kelancaran arus produksi.
d. Untuk mencapai efisiensi penggunaan mesin.
e. Memberikan pelayanan kepada langganan dengan sebaik-
baiknya pada setiap saat 10
Persediaan yang terlalu besar kurang menguntungkan
sebab:
a.Dana yang tertanam dalam persediaan merupakan
dana yg menganggur, akibatnya perusahaan harus
mengeluarkan biaya modal.
b.Dapat menimbulkan kerusakan pada bahan yang
disimpan.
c.Perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya
penyimpanan yg besar seperti, asuransi bahan,sewa
gudang dan biaya pemeliharaan.
11
Bila jumlah persediaan terlalu kecil bisa
mengakibatkan :

 (a). Terganggunya proses produksi, sehingga produk


jadi akan terlambat sampai ke tanggan konsumen
sehingga keuntungan dapat hilang
(b). Terlalu sering dilakukan pemesanan bahan
persediaan sehingga perusahaan harus banyak
mengeluarkan biaya pemesanan.

12
Faktor-faktor yg perlu dipertimbangkan dlm menentukan besar
kecilnya persediaan ;

1. Besarnya persediaan minimal, yaitu persediaan


yang harus selalu ada untuk menjaga kelancaran
proses produksi.
2. Jumlah produk yang akan dibuat/dijual oleh
perusahaan.
3. Adanya resiko kerusakan barang digudang,
4. Perkiraan tentang harga
13
Economic Order Quantity (EOQ)
 Adalah kualitas optimal persediaan yang harus dibeli
dan dipesan.
Atau dengan kata lain, EOQ merupakan jumlah setiap
kali pembelian bahan yang ekonomis.
Dengan demikian akan timbul dua kelompok biaya:

1. Biaya perusahaan (biaya pesanan)


2. Biaya penyimpanan.
14
Biaya Pesanan.(Ordering Cost/set up Cost

 Biaya ini meliputi semua biaya mulai dari


mengadakan persiapan pesanan sampai dengan
barang yang dipesan datang.
Sifat dari biaya ini adalah relatif konsisten, tidak
tergantung besarnya jumlah barang yang dipesan.
jadi semakin tinggi frekuensi pemesanan, maka
biaya ini akan semakin besar

15
Termasuk ke dalam biaya pemesanan

a. Baiaya untuk mempersiapkan pemesanan


b. Biaya mengirim atau menugaskan karyawan
untuk melakukan pemesanan
c. Biaya yg terjadi pada saat penerimaan bahan
yang dipesan
d. Biaya penyelesaian pembayaran pemesanan.

16
Biaya penyimpanan di gudang (Inventoring Carrying Cost)

1. biaya sewa gudang


2. biaya pemeliharaan bahan
3. biaya asuransi bahan
4. biaya kerusakan bahan baku dalam
penyimpanan.
Dalam hal ini sering terjadi pertentangan antara kedua jenis biaya ini,
satu pihak biaya pemesanan menghendaki agar jumlah barang yang
dipesan sebesar-besarnya , sedangkan bagian penyimpanan
menghendaki agar jumalah barang yang dipesan sekecil-kecilnya
sehingga akan dapat menghemat biaya penyimpanan.
17
 Dengan melihat sifat sifat kedua jenis biaya
tersebut, dapat dikatakan bahwa jumlah pesanan
yang paling ekonomis akan terletak di antara kedua
batas yaitu pada saat jumlah biaya pemesanan sama
dengan jumlah biaya penyimpanan dan atau jumlah
biaya penyimpanan dan biaya pemesanan selama
satu periode adalah paling rendah.

18
 Dimana :
R : kebutuhan barang dlm satu
Economical Order Quantity (EOQ) periode tertentu,misalnya
dapat dirumuskan satu tahun.
S : biaya pemesanan setiap kali pesan
P : harga beli tiap unit barang
I : biaya penyimpanan yang dinyatakan
dalam persentase dari nilai rata-rata
persediaan barang yang disimpan
EOQ = Click icon to add picture

(I)
 Untuk pemakaian rumus ke dua yaitu jika biaya
penyimpanan dinyatakan dalam rupiah tiap unit barang
Atau yang disimpan.
 Jadi :
EOQ = 2xRxS
C (II)  C: adalah biaya penyimpanan tiap unit barang yang
disimpan ( dalam rupiah )

Rumus tsb akan sangat baik digunakan jika dipenuhi


anggapan bahwa, harga barang tiap unit adalah
19
tetap
untuk setiap periode.
Untuk menjaga agar kelancaran proses produksi tidak terganggu yang disebabkan
karena terlambatnya pesanan tiba, maka diperlukan adanya persediaan
pengamanan (safety Stock) dan disamping itu sebelum bahan habis dipakai, harus
sudah dilakukan pemesanan kembali yang maksudnya agar pada saat pesanan
datang, persediaan bahan masih berada atau tepat diatas persediaan pengaman.
Titik dimana harus dilakukan pemesanan kembali, disebut Re Order Point ( ROP
).

 (Lead Time) / tenggang waktu adalah waktu yang dibutuhkan sejak


memesan barang sampai barang yang dipesan itu datang.
 Untuk menghitung ROP dapat ditentukan dengan cara :
menentukan jumlah penggunaan selama Lead Time ditambah
dengan besarnya Safety Stock.
contoh perhitungan sebagai berikut :
20
 Perhitungan :
R = 6.400 unit
S = Rp.10 + Rp.20 + Rp.20= Rp.50.
C = Rp.1.

(a). EOQ = 2 x R x S akar 2xRxS


C C
= akar 2 x 6.400 x 50
1
= akar 640.000 = 800 unit

21
 b). Penggunaan selama 1 thn = 6.400 unit
penggunaan 1 hari = 6400:320= 20 unit
penggunaan selama
lead tim = 6x20 unit = 120 unit
Safety stock = 500 unit
jadi ROP = 120+500= 620 unit
c) Frekuensi pembelian selama 1 tahun =
6.400 : 800 = 8 kali
atau (320:8) x 1 hari = 40 hari sekali

22
THANK
YOU!
Management Is Good
Pahami materi dengan baik
semoga nantinya Ada
menjadi Pempinan .
Phone

083120196955
Email
dewi.maharani@unpak.ac.id

Anda mungkin juga menyukai