Anda di halaman 1dari 18

Makalah

Cara Memperoleh Modal


Disusun oleh kelompok 6:

Alief Al-Jakhsy (1941097)


Rafli Timbolu (1941098)

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam


Jurusan Ekonomi Syariah
Kelas 19 Ekonomi Syariah C
Daftar Isi :
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Modal
Sumber-sumber Pendanaan Usaha
Jenis-jenis Dukungan Keuangan
Jenis-jenis Modal
Produk Modal Kerja dan Investasi
Modal asing
Hal-hal Yang harus Diperhatikan Dalam Pendanaan Usaha
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang cukup
untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau
perusahaan harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam upaya pengembangan suatu
usaha di perlukan strategi dan rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu
adalah strategi pembiayaan.
Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru, biasanya dikaitkan dengan
kursus ketrampilan berusaha. Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja
meningkatkan ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan keyakinan
bagi calon pendukung dana dalam usaha anda. Kadang-kadang bantuan juga
diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha
tertentu seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur; atau
untuk bidang tertentu, misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang
mengalami kemunduran pertumbuhan ekonomi.
modal tidak hanya menjadi prioritas dalam ekonomi modern seperti sekarang
ini, tetapi dalam kenyataanya telah terfikirkan sejak 15 abad yang lalu pada
awal kedatangan Islam. Memang perlu diakui tanpa ketersediaan modal yang
mencukupi hampir mustahil rasanya bisnis yang ditekuni bisa berkembang
sesuai dengan yang ditargetkan. Hanya saja system ekonomi Islam mempunyai
cara tersendiri dibandingkan dengan system kapitalis yang selalu berupaya
memperkuat modal dengan memperbesar produksi. Untuk mencapai target
yang diingkan system ini bisa saja menghalalkan segala macam cara tanpa
memikirkan apakah yang ditempuh menguntungkan atau merugikan pihak
lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud modal?
2. Apa saja sumber-sumber dana usaha?
3. Apa jenis-jenis dukungan keuangan?
4. Apa yang dimaksud jenis-jenis modal?
5. Apa produk modal kerja dan investasi?
6. Apa yang dimaksud modal asing?
7. Apa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha?
C. Tujuan
1. Menjelaskan modal
2. Menjelaskan sumber-sumber dana usaha
3. Menjelaskan jenis-jenis dukungan keuangan
4. menjelaskan jenis-jenis modal
5. menjelaskan produk modal kerja dan investasi
6. menjelaskan modal asing
7. menjelaskan hal-hal yang harus diperhatikan dalam pendanaan usaha
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MODAL
Modal adalah uang yang dipakai sebagai pokok (induk) untung berdagang.
Disisi lain modal adalah harta benda (uang), barang yang dapat dipergunakan
untuk menghasilkan sesuatu yang menambah kekayaan.
Pengertian modal menurut Brigham
Modal ialah jumlah dari utang jangka panjang, saham preferen, dan ekuitas
saham biasa, atau mungkin pos-pos tersebut plus utang jangka pendek yang
dikenakan bunga.
1. Untuk mendirikan atau menjalankan suatu usaha diperlukan sejumlah
modal (uang) dan tenaga (keahlian).
2. Modal dlm bentuk uang diperlukan untuk membiayai segala keperluan
usaha;seperti biaya prainvestasi,pengurusan izin,biaya investasi untuk
pembelian aktiva tetap,sampai modal kerja.
3. Modal keahlian adalah keahlian dan kemampuan seseorang untuk
mengelola atau menjalankan suatu usaha.
Menurut Islam harta pada hakikatnya adalah milik Allah SWT. Namun karena
Allah telah menyerahkan kekuasaa-Nya atas harta tersebut kepada manusia,
maka ia diberi wewenang untuk memanfaatkan dan mengembangkanya.
Sebab, ketika seseorang memiliki harta, maka esensinya ia memiliki harta
tersebut hanya untuk dikembangkan dan dimanfaatkan. Namun demikian,
dalam hal ini terkait dengan hukum-hukum syara’, dan tidak bebas mengelola
secara mutlak. Sama halnya manusia tidak dapat bebas mengelola zat sebuah
barang secara mutlak, meskipun ia memiliki zatnya. Alasanya, bahwa dia dalam
mengelola dalam rangka memanfaatkan harta tersebut dengan cara yang tidak
sah menurut syara’ seperti: menghambur-hamburkan, maksiat dan sebagainya,
maka Negara wajib mengawalnya dan melarang untuk mengelolanya, dan
wajib merampas wewenang yang telah diberika oleh Negara kepadanya.
Pengembangan modal supaya jelas, apa yang akan diraih, yaitu untuk
meningkatkan atau memperbanyak jumlah modal dengan berbagai upaya yang
halal, baik melalui produksi atau investasi, baik harta atau aktiva baik tetap
maupun lancar. Semua itu bertujuan agar modal (harta) bisa bertambah
(berkembang) dari yang dimiliki sebelumnya. Contoh aktiva lancar dan tetap
yang digunakan dalam kegiatan produksi seperti pabrik mobil, elektronik dan
kegiatan produksi yang lain. Atau dalam bentuk investasi seperti membeli
saham, obligasi, atau surat berharga lainya.
B. Sumber-Sumber Pendanaan Usaha
Ada berbagai cara mencari sumber dana untuk usaha. Mulai dari koperasi
simpan pinjam sampai dengan rumah gadai.Selain itu kredit usaha yang
ditawarkan oleh bank – bank pun semakin hari kian menggoda.
Berikut ini akan dibahas secara singkat mengenai sumber – sumber dana yang
bisa menyediakan modal untuk usaha, sebagai berikut:
1. Dana Pribadi
Berasal dari tabungan pribadi atau deposito, menjual barang – barang
berharga dan sebagainya. Kelebihan dari dana ini adalah merupakan dana yang
paling murah karena tidak dikenakan beban bunga. Kekurangannya ialah
jumlah yang terbatas.
2. Dana dari sistem gadai
Dapet diperoleh dengan menggadaikan barang maupun surat berharga ke
lembaga formal maupun non-formal, misalkan rumah gadai. Prosedur untuk
mendapatkan dana ini relatif sederhana, keterbatasannya ada pada jumlahnya
yang biasanya terbatas dan juga jangka waktu pinjaman yang relatif pendek.
3. Pinjaman kepada lembaga non-formal
Dana didapatkan dari pinjaman arisan keluarga atau kelompok pertemanan
ataupun meminjam dari rentenir. Caranya sederhana namun jangka waktu
pinjaman juga relatif pendek.
4. Bermitra / berpartner
Mendapatkan pendanaan dengan mengundang investor untuk memodali
usaha, atau pendanaan dari lemabaga pengembangan kemitraan. Dana juga
bisa diperoleh melalui usaha modal ventura. Dana semacam ini tergolong
murah karena tidak ada beban bunga dan kemungkinan perusahaan tumbuh
lebih cepat sangat besar. Kekurangannya adalah proses mendapatkannya
sangat lama sehingga tidak dapat diandalkan untuk keperluan dana yang
sangat mendesak
5. Hibah
Mendapatkan dana dari perusahaan atau lembaga yang mempunyai program
pengembangan kewirausahaan. Dana jenis ini tergolong sangat murah tetapi
persaingan untuk memperolehnya sangat ketat.
6. Pinjaman ke lembaga non-bank
Jenis pinjaman ini antara lain pinjaman ke komperasi simpan pinjam atau BPR,
pinjaman ke lembaga pembiayaan maupun leasing. Prosedurnya relatif lebih
mudah dibandingkan dengan dengan lembaga perbankan.Nilai pinjaman juga
bisa dinegosiasikan demikian juga dengan jangka waktu
pinjamannya.Kekurangannya terkadang suku bunga yang ditawarkan lebih
tinggi.Bila ingin meminjam di koperasi, peminjam harus menjadi anggota
terlebih dahulu.
7. Pinjaman ke bank
Dana didapatkan dengan meminjam langsung ke bank.Kendala terbesar
adalah pada prosedur dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh pemohon
kredit.Pinjaman ini relatif aman karena perjanjiannya jelas dan juga ada
pengawasan dari pihak bank.Jumlah pinjaman relatif besar bila dibandingkan
dengan sumber pendanaan lainnya.
8. Pasar modal
Menerbitkan surat hutang dan ditawarkan ke publik melalui pasar modal.
Untuk kebutuhan dana yang sangat besar maka pinjaman ini bisa menjadi
salah satu pilihan yang tepat. Namun banyak syarat dan prosedur yang harus
terpenuhi terlebih dahulu sebelum pemohon dana layak menerbitkan surat
utang ke publik. Selain itu juga perusahaan wajib menampilkan laporan
keuangan setiap periode.
Selain itu terdapat pula jenis sumber dana berdasarkan waktunya, yakni:
1. Pembiayaan Jangka Pendek
Jenis pembiayaan ini digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan sehari-
hari yang wajib dikembalikan dalam waktu kurang dari satu tahun seperti dari
sumber internal, factoring (anjak piutang), trade credit, commercial paper,
commercial banks, uang teman, uang keluarga, dan lain sebagainya.
2. Pembiayaan Jangka Panjang
Adalah uang / dana yang didapat perusahaan untuk berbagai keperluan jangka
panjang perusahaan dari kreditor, investor, pemilik perusahaan, dll yang
dananya dapat dikembalikan dalam tempo waktu lebih dari setahun seperti
dari laba ditahan (retained earnings), pembiayaan dari utang (debt financing)
dan equity financing (pembiayaan dari ekuitas).
Mendanai Perusahaan Mencapai keseimbangan keuangan dalam perusahaan
anda Setiap perusahaan membutuhkan uang – untuk modal investasi dan
menyediakan modal kerja. Sebagian orang mempunyai cukup uang yang
ditanamkan untuk seluruh kebutuhan perusahaan; orang lain tidak mempunyai
uang sama sekali dan berharap dapat meminjam semuanya. Ada orang yang
tahu caranya untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga. Bank sangat hati-hati
dan bersedia meminjamkan uang sesedikit mungkin – dan berharap bunga
yang menarik. Uang dari sumber lain mempunyai biaya yang lain pula –
sebagian mencerminkan risiko yang berbeda.
Sumber-sumber Dana Perusahaan
Tidak selamanya suatu perusahaan terus menerus memiliki dana yang cukup
untuk membiayai segala kegiatan operasional perusahaan. Mau tak mau
perusahaan harus mendapatkan dana segar yang dapat dilakukan dengan
berbagai cara untuk tetap dapat bertahan. Dalam upaya pengembangan suatu
usaha di perlukan strategi dan rencana bisnis yang tepat, salah satu strategi itu
adalah strategi pembiayaan. Terdapat empat kelompok besar sumber
pendanaan : Dana internal : merupakan dana yang berasal dari internal
perusahaan (cash flow internal: seperti laba dan akumulasi penyusutan) atau
pun berasal dari penjualan aset usaha dan atau aset pribadi.
1. Dana investor : merupakan sumber dana dari pihak eksternal yang tertarik
berinvestasi pada bisnis atau usaha yang sedang dan atau akan dijalankan.
Dana investor dapat berupa pinjaman perusahaan, investasi langsung,
kerjasama investasi, atau pun pembelian saham.
2. Dana Suplier : merupakan sumber dana yang tidak secara langsung terlihat
sebagai fisik uang, namun sumber dana dari suplier berupa fasilitas tempo
pembayaran yang lebih panjang. Sumber dana suplier biasanya terjadi jika
sudah terdapat kepercayaan yang besar kepada kunsumennya.
3. Dana Lembaga Keuangan : lembaga keuangan di maksud dapat berupa Bank,
atau pun lembaga-lembaga pembiayaan lainnya.
Dalam kriteria resiko maka keempat sumber pendanaan ini dapat di
kelompokan menjadi:
a. Low Risk : dana internal
b. Low – Medium risk : dana suplier
c. Medium : dana Lembaga Keuangan
d. Medium – High risk : dana Investor. (saham, investasi)
Dana internal memiliki konsekwensi / risk rendah karena pengeluaran dana
tidak memiliki dapak kewajiban baru, baik dari sisi pengelolaan keuangan
maupun manajemen. Dana suplier dapat menjadi medium risk bilamana
suplier menerapkan bunga progresive terhadap tempo yang kita peroleh, risk
ini akan berdampak pada beban biaya usaha yang semakin besar. Lembaga
keuangan memiliki risk medium karena lembaga keuangan memiliki pola yang
pasti baik itu mengenai syarat, dan imbal hasil yang di harapkan. Lembaga
keuangan tidak mencampuri urusan management, lembaga keuangan hanya
berpengaruh pada pengelolaan keuangan saja. Dana investor cenderung
memiliki risk medium sampai tinggi, karena selain imbal hasil yang tidak
memiliki pola yang pasti, juga cenderung mempengaruhi keputusan
manajemen.
Sumber dana yang terbaik adalah sumber dana yang dapat di ukur manfaat
dan resikonya, bagi perusahaan yang memiliki sumber dana internal kuat dapat
memilih opsi penyediaan dana internal. Namun untuk tetap menjaga
kesehatan cash flow usaha, sumber dana dapat di pertimbangkan yang berasal
dari eksternal, baik itu Bank, Suplier maupun investor. Bank cenderung
memiliki kekuatan yang lebih besar, imbal hasil terukur, menjadi pilihan yang
terbaik.Bank menjadi resiko bilamana usaha atau bisnis yang dijalankan tidak
sesuai dengan rencana dan strategi bisnis.
C. Jenis-Jenis Dukungan Keuangan
Ada tiga sumber dana untuk setiap perusahaan – penyertaan modal, pinjaman
(hutang) dan laba yang ditahan. Kebanyakan perusahaan menggantungkan
pada pinjaman dari bank.Sebagai pemberi pinjaman komersial, bank sangat
mengharapkan hasil dari suatu investasi dan tidak menginginkan kehilangan
uang dari para pemodalnya karena kebangkrutan perusahaan yang dipinjami
uang.Bank sangat tanggap terhadap kebutuhan perusahaan kecil, tetapi ada
saatnya mereka menganggap risiko yang tinggi untuk meminjamkan
uangnya.Hal ini biasanya disebabkan karena perusahaan itu didirikan oleh
seseorang yang mempunyai sedikit pengalaman berusaha dan tidak
mempunyai banyak uang untuk ditanamkan dalam perusahan, dan karena
agunan yang tidak mencukupi.
Perusahaan kecil seringkali membutuhkan sumber bantuan keuangan untuk
dapat mengembangkan usahanya.Bantuan keuangan beserta saran-saran
tersedia dari berbagai sumber terutama didaerah yang tingkat
penganggurannya tinggi.Dana dapat datang dari pemerintah dan dari
organisasi lainnya. Banyak perusahaan PT memberi bantuan kerja sama dalam
bentuk pinjaman atau hibah. Bank pasti akan memberikan bantuan keuangan
pada perusahaan kecil yang menerima bantuan dari sumber-sumber ini.
Jaringan dukungan keuangan untuk perusahaan kecil.Setiap pengusaha yang
sedang memulai atau mengembangkan usahanya dan membutuhkan
dukungan keuangan harus menyiapkan suatu rencana usaha yang
komprehensif yang dengan jelas menguraikan keadaan keuangannya.
Konsultan dapat membantu menyiapkan rencana ini dan juga menunjukkan
organisasi apa saja yang dapat memberikan saran dan pelatihan. Konsultan
yang berpengalaman mengetahui cara terbaik untuk menyiapkan dokumen
pendukung yang cocok untuk usaha kecil dan memberi bimbingan untuk
mengajukan permohonan dukungan keuangan itu. Adanya dukungan keuangan
dari suatu organisasi akan meyakinkan organisasi lainnya untuk memberikan
dukungan juga. Banyak sumber dukungan keuangan tetapi anda harus
waspada mengenai persyaratannya.
Bantuan keuangan, terutama untuk usaha baru, biasanya dikaitkan dengan
kursus ketrampilan berusaha. Mengikuti pelatihan seperti ini bukan saja
meningkatkan ketrampilan berusaha tetapi juga akan meningkatkan keyakinan
bagi calon pendukung dana dalam usaha anda. Kadang-kadang bantuan juga
diberikan untuk tujuan tertentu, misalnya pemasaran, subsidi sewa; usaha
tertentu seperti usaha manufaktur, teknologi; pemuda yang menganggur; atau
untuk bidang tertentu, misalnya daerah pedesaan atau di daerah yang
mengalami kemunduran pertumbuhan ekonomi.
1) Pinjaman
Pinjaman biasanya dikelola oleh instansi pengembangan ekonomi.Syarat dan
kondisinya bisa tergantung pada daerah tempat usaha anda.Bunga pinjaman
ini biasanya tetap besarnya untuk jangka waktu pinjaman atau lebih rendah
dari bunga pinjaman bank pada umumnya.Agunan yang diminta biasanya juga
lebih rendah daripada yang diminta bank.Jangka waktu pengembalian
pinjaman bisa luwes (fleksibel) dan biasanya ada tenggang waktu penangguhan
pengembalian pinjaman.Pinjaman ini mengharuskan adanya pengawasan oleh
pemberi pinjaman dan diberikan dukungan saran menjalankan usaha.Pinjaman
ini hanya diberikan pada usaha yang biasanya tidak bisa mendapatkan hutang
dari bank.
2) Hibah
Ada sumber bantuan keuangan berupa hibah untuk memulai usaha baru,
terutama untuk pembelian peralatan usaha.Hibah dianggap sebagai
pendapatan usaha yang ditunjukkan dalam laporan laba rugi, dan
meningkatkan laba dan pendapatan yang ditahan. Atau, hibah bisa dianggap
meningkatkan dana anda dan ditunjukkan dalam neraca perusahaan dan
meningkatkan cadangan dana.
3) Modal Ventura
Modal ventura adalah alat untuk mendanai usaha yang sedang berkembang
dimana sebagian modal saham atau ekuitas dijual untuk investasi besar dalam
perusahaan. Walaupun kendali terhadap perusahaan hilang, jumlah dana yang
didapatkan sangat besar. Kebanyakan pemberi modal ventura hanya
membantu usaha yang sudah mapan atau perusahaan yang akan menghimpun
dana yang sangat besar (sekitar Rp 3 milyar).

D. JENIS-JENIS MODAL
1. MODAL INVESTASI
a. Modal Investasi digunakan untuk jangka panjang dan dapat digunakan
berulang-ulang, biasanya umurnya lebih dari 1 tahun.
b. Penggunaan modal investasi jangka panjang untuk membeli aktiva tetap
seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, peralatan, kendaraan, bersumber dari
perbankan.
2. MODAL KERJA
a. Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk membiayai operasional
perusahaan pada saat sedang beroperasi.
b. Modal kerja digunakan untuk jangka pendek dan beberapa kali pakai dlm
satu proses produk
E. PRODUK MODAL KERJA DAN INVESTASI
1. Pinjaman Rekening Koran (PRK)
Pinjaman Rekening Koran (PRK) adalah pinjaman untuk kebutuhan modal kerja
suatu usaha dengan jangka waktu relatif pendek (1 tahun) dan dapat
diperpanjang dimana sarana penarikannya berupa Check dan Bilyet Giro.
2. Time Loan Revolving (TLR) / Pinjaman AKSEP
Adalah pinjaman untuk pembiayaan investasi atau cadangan modal kerja,
dimana penarikannya dapat dilakukan sekaligus atau bertahap (On Demand)
melalui Surat Aksep asal tidak melebihi credit line (plafond).
3. Time Loan Fixed (TLF) / Pinjaman Tetap
Adalah pinjaman non revolving yang diberikan guna membiayai kebutuhan
modal kerja atau menggunakan Surat Aksep. Jangka waktu pinjaman TLF sesuai
keutuhan penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu) tahun dan tidak dapat
diperpanjang.Pembayaran tiap bulan adalah pembayaran bunga pinjaman saja,
sedangkan pokok harus dilunasi pada saat jatuh tempo kredit.
4. Time Loan Angsur
Adalah pinjaman yang diberikan guna membiayai kebutuhan modal kerja
jangka pendek dimana penarikannya dilakukan hanya satu kali dengan
menggunakan Surat Aksep.Jangka waktu pinjaman sesuai kebutuhan
penggunaan dana dengan maksimum 1 (satu) tahun dan tidak dapat
diperpanjang. Pembayaran tiap bulan adalah pembayaran pokok dan bunga
pinjaman saja, sedangkan pokok harus dilinasi pada saat jatuh tempo kredit.
F.MODAL ASING
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan, dan bagi perusahaan yang
bersangkutan modal tersebut merupakan utang, yang pada saatnya harus di
bayar kembali. Modal asing di bagi ke dalam tiga golongan yaitu utang jangka
pendek, utang jangka menengah dan utang jangka panjang.
a. Modal Asing atau Utang Jangka Pendek (Short-Term Debt)
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya paling
lama satu tahun. Adapun jenis-jenis yang termasuk ke dalam modal asing
jangka pendek adalah rekening koran, kredit dari penjual, kreditdari pembeli
dan kredit wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan dengan batasan tertentu dimana perusahaan mengambilnya tidak
sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya, dan
bunga yang di bayar hanya untuk jumlah yang telah di ambil saja, meskipun
sebenarnya perusahaan meminjamnya lebih dari jumlah tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan kredit ini terjadi
apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.Apabila penjualan dilakukan
dengan kredit berarti bahwa penjual baru menerima pembayaran dari barang
yang dijualnya beberapa waktu kemudian setelah barang diserahkan. Selama
ini pembeli atau langganan dapat dikatakan menerima ”kredit penjual” dari
penjual atau produsen. Selama waktu itupun berarti penjual atau produsen
memberikan ”kredit penjual” kepada pembeli atau langganan. Pada umumnya
perusahaan yang memberi kredit penjual adalah perusahaan industri,
sedangkan perusahaan yang menerima adalah perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan sebagai pembeli
kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau barang-barang
lainnya.Di sini pembeli membayar harga barang yang dibelinya lebih dahulu,
dan setelah beberapa waktu barulah pembeli menerima barang yang dibelinya.
Selama waktu itu dapat dikatakan bahwa pembeli memberikan ”kredit
pembeli” kepada panjual/ pemasok bahan mentah atau barang dagang. Pada
umumnya kredit pembeli diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria
yang menghasilkan bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-
perusahaan industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan
dasarnya.

4. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan ”surat
pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar sejumlah
uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat promes/
notes payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat di jual atau
diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang sebesar apa yang
tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi dengan bunga sampai hari
jatuh temponya. Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang
mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu mulai
diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di bayar. Bagi bank
atau pihak yang membeli promes tersebut (pembeli kredit), surat utang
tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih (notes receivables), dan bagi
pihak yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut merupakan utang
wesel (notes payables).
b. Modal Asing atau Utang Jangka Menengah (Intermediate-Term Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang yang jangka waktunya
lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentuk utama dari kredit
jangka menengah adalah term loan dan leasing.
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun dan kurang
dari 10 tahun.Pada umumnya term loan dibayar kembali dengan angsuran
tetap selama suatu periode tertentu (amorization payment), misalkan
pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan, setiap kuartal atau setiap
tahun.Term loan ini biasanya diberikan oleh bank dagang, perusahaan
asuransi, supplier atau manufaktur.

2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila kita ingin
memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service dari aktiva tersebut,
kita dapat memperoleh hak penggunaan atas suatu aktiva itu tanpa disertai
dengan hak milik, dengan cara mengadakan kontrak leasing untuk aktiva
tersebut. Dengan demikian leasing adalah suatu alat atau cara untuk
mendapatkan service dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya sama seperti
halnya kalau kita menjual obligasi untuk mendapatkan service dan hak milik
atas aktiva tersebut dan bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih
khususnya leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari
aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee) untuk menggunakan jasa atas
aktiva tersebut selama suatu periode tertentu.
Ada tiga bentuk utama dari leasing :
a. Sale and Leaseback
Sale and leaseback yaitu pemilik aktiva menjual aktivanya kepada leasing
cooporation atau bank, dan bersama dengan itu dibuat kontrak leasing untuk
menggunakan kembali aktiva yang telah dijual oleh pemilik aktiva tersebut
selama periode tertentu dengan syarat tertentu. Dalam hal ini pembeli aktiva
menjadi lessor (yang menyewakan) dan penjual aktiva akan menjadi leasse
(penyewa).
b. Service Leases
Service leases atau operating lease memberikan service baik mengenai bidang
financialnya maupun mengenai pemeliharaannya dalam bentuk aktiva atau
perlengkapan. Dalam bentuk leasing ini sering terdapat kausal yang
memberikan hak kepada leasse untuk membatalkan leasing itu dan
mengembalikan peralatan itu kepada lessor sebelum habis waktu berlakunya
tersebut.Misalnya karena faktor keusangan.
c. Financial Leasing
Financial leasing yaitu bentuk leasing yang tidak memberikan pemeliharaan
atau maintenance service, tidak dapat dibatalkan dan harus diangsur, dalam
hal ini lessor menerima pembayaran sewa dari leasse yang meliputi harga
penuh dan bunga yang diinginkan lessor.
c. Modal Asing atau Utang Jangka Panjang (Long-Term Debt)
Utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya adalah panjang,
umumnya lebih dari 10 tahun.Utang jangka panjang umumnya digunakan
untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi) atau modernisasi dari
perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi
jumlah yang besar. Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka
panjang adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang panjang,
untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan utang yang mempunyai
nominal tertentu. Pembayaran kembali pinjaman obligasi dapat dijalankan
secara sekaligus pada hari jatuh temponya atau berangsur setiap tahunnya.
Apabila pelunasan sekaligus, maka sistem ini disebut ”shinkin funf system”
sedangkan jika secara berangsur disebut ”amortization system”.

Ada tiga macam jenis :


a. Obligasi Biasa (Bonds)
Obligasi biasa ialah obligasi yang bunganya tetap di bayar oleh debitur dalam
waktu-waktu tertentu, dengan tidak memandang debitur memperoleh
keuntungan atau tidak. Biasanya coupon (bunga obligasi) di bayar dua kali
setiap tahunnya.
b. Obligasi Pendapatan (Income Bonds)
Income bonds adalah jenis obligasi dimana pembayaran bunga hanya
dilakukan pada waktu-waktu debitur atau perusahaan yang mengeluarkan
surat obligasi tersebut mendapatkan keuntungan. Tetapi disini debitur
mempunyai “hak kumulatif” artinya apabila pada suatu tahun perusahaan
menderita kerugian sehingga tidak dibayarkan bunga, dan apabila di tahun
kemudiannya perusahaan mendapatkan keuntungan, maka kreditur tersebut
berhak untuk menuntut bunga dari tahun yang tidak di bayar itu.
. c.Obligasi Yang Dapat Ditukarkan (Convertible Bonds)
Convertible bonds adalah obligasi yang memberikan kesempatan kepada
pemegang surat obligasi tersebut untuk pada suatu saat tertentu
menukarkannya dengan saham dari perusahaan yang bersangkutan. Dengan
demikian maka jenis obligasi ini memungkinkan pemegang untuk mengubah
statusnya, yaitu dari kreditur menjadi pemilik.
2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi uang
(kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar
supaya bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang itu dapat di
jual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup
tagihannya.

Perbedaan Modal Asing dan Modal Sendiri :


Modal Asing :
1. Terutama memperhatikan pada kepentingannya sendiri yaitu kepentingan
kreditur.
2. Modal yang tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan perusahaan
3. Modal dengan beban bunga yang tetap tanpa memandang adanya
keuntungan atau kerugian
4. Modal yang hanya sementara turut bekerja sama di dalam perusahaan
5. Modal yang dijamin dan mempunyai hak didahulukan (hak
preferen)sebelum modal sendiri di dalam likuidasi
Modal Sendiri :
1. Terutama berkepentingan terhadap kontinuitas, kelancaran, dan
keselamatan perusahaan
2. Modal yang dengan kekuasaannya dapat mempengaruhi politik perusahaan
3. Modal yang mempunyai hak atas laba sesudah pembayaran modal asing
4. Modal yang digunakan di dalam perusahaan untuk waktu yang tidak
terbatas atau tidak tertentu lamanya
5. Modal yang menjadi jaminan dan haknya adalah sesudah modal asing di
dalam likuidasi
G. Hal-Hal Yang Harus di Perhatikan Dalam Pendanaan Usaha
Perlu di perhatikan dalam mencari sumber modal usaha agar tidak terjebak
hutang besar yang bisa mengakibatkan ke bangkrutan suatu usaha :
a. Perhatikan secara cermat sumber modal atau dana
b. Kalau berasal dari pihak ke tiga perhatikan tingkat suku bunga pinjaman
c. Dalam jangka berapa waktu lama modal bisa kembali
d. Perhatikan seberapa lama kontrak pinjaman modal atau dana
e. Perhitungan dan pelajari secra cermat masalah keuangan suatu
usaha agar proses pencicilan untuk mengembalikan sesuai tepat waktu yang
telah di tentukan
f. Jalin kerja sama yang baik antara ke dua belah pihak antara pelaku
usaha dengan investor
g. Perhatikan Seberapa pesat peluang usaha yang di jalankan
h. Untuk yang berasal dari luar jadikan sebagai tambahan bukan
sebagai modal dasar untuk memulai suatu usaha.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejalan dengan perkembangan teknologi dan makin jauhnya spesialisasi dalam
perusahaan serta makin banyaknya perusahaan-perusahaan yang menjadi
besar, maka modal mempunyai arti yang lebih menonjol lagi. Masalah modal
dalam perusahaan merupakan masalah yang tidak akan pernah berakhir
karena bahwa masalah modal itu mengandung begitu banyak dan berbagai
macam aspek. Hingga saat ini di antara para ahli ekonomi juga belum terdapat
kesamaan opini tentang apa yang disebut modal.Jika di lihat dari sejarahnya,
maka pengertian modal awalnya adalah physical oriented. Dalam hubungan ini
dapat dikemukakan misalnya pengertian modal yang klasik, “dimana arti dari
modal itu sendiri adalah sebagai hasil produksi yang digunakan untuk
memproduksi lebih lanjut”. Dalam perkembangannya ternyata pengertian
modal mulai bersifat non-physical oriented, dimana pengertian modal tersebut
lebih ditekankan pada nilai, daya beli atau kekuasaan memakai atau
menggunakan, yang terkandung dalam barang-barang modal, meskipun dalam
hal ini belum ada kesesuaian pendapat di antara para ahli ekonomi sendiri.
DAFTAR PUSTAKA

elearning.gunadarma.ac.id/modal_kerja.pdf
http://dana usaha.files/wordpress.com
http://id.modal.org/wiki
http://pembiayaan perusahaan.wordpress.com
mardiyatmo.2008.Kewirausahaan.Jakarta:Yudhistira
staff.uny.ac.id/cara_memperoleh_modal_dan_pengendalian_usaha.pdf

Anda mungkin juga menyukai