Pendahuluan
Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan
hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi
sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan
(Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179)
Masalah Pokok dan paling sering dihadapi oleh setiap perusahaan yang bergerak dalam
bidang usaha apapun selalu tidak terlepas dari kebutuhan akan dana (modal) untuk
membiayai usahanya. Kebutuhan akan dana ini diperlukan baik untuk modal investasi
atau modal kerja. Dana memang dibutuhkan baik untuk perusahaan yang baru berdiri
maupun sudah berjalan bertahun-tahun. Perusahaan yang bergerak dibidang keuangan
memegang peranan sangat penting dalam memenuhi kebutuhan dana. Hal ini
disebabkan perusahaan keuangan memang bidang utama usahanya adalah menyediakan
fasilitas pembiayaan dana untuk perusahaan lainnya, sebab hampir tidak ada bidang
usaha yang tidak memerlukan dana. Dana merupakan masalah pokok yang selalu ada
dan selalu muncul dalam setiap usaha (Kasmir, 2005: 1-2).
Dalam hal penyaluran dana, pembiayaan yang diberikan didominasi oleh skema
murabahah atau jual beli, dimana keuntungan diperoleh berdasarkan margin. Secara
praktek pengambilan margin yang dilakukan oleh koperasi jasa keuangan syariah seperti
pengambilan bunga yang dilakukan perbankan konvensional. Cara seperti ini yang
menyebabkan melekatnya anggapan masyarakat bahwa lembaga keuangan syariah tidak
berbeda dengan bank konvensional pada umumnya.
2. Tujuan Pembiayaan
Tujuan pembiayaan secara umum terbagi menjadi 2 bagian, yaitu secara makro
juga secara mikro. Secara makro pembiayaan bertujuan untuk:
Meningkatkan akses pembiayaan ekonomi bagi masyarakat yang sebelumnya
tidak dapat melakukan pembiayaan
Menyediakan dana untuk menambah tingkat kualitas usaha bagi orang yang
membutuhkan
meningkatkan daya produktivitas bagi masyarakat
memperluas lapangan kerja karena banyaknya sektor usaha yang baru di buka.
Adapun tujuan mikro pembiayaan yaitu:
Memaksimalkan keuntungan untuk usaha yang dijalankan
Memaksimalkan risiko yang akan terjadi pada usaha yang dijalankan untuk laba
yang akan dihasilkan
Masyarakat yang berkekurangan akan diberikan dana yang lebih.
C. STRATEGI PEMBIAYAAN
1. Pengertian Strategi
Strategi merupakan upaya bagaimana tujuan-tujuan perencanaan dapat dicapai dengan
mempergunakan sumber-sumber yang dimiliki. Di usahakan pula untuk mengatasi
kesulitan-kesulitan serta tantangan-tantangan yang ada. Strategi dapat berupa upaya
untuk menyusun target, program, proyek untuk tercapainnya tujuan-tujuan serta tugas
pokok perencanaan. Strategi disusun berdasarkan premises dan tujuan yang telah di
tetapkan.
Dalam manajemen strategis yang baru , Mintzberg mengemukakan 5P yang sama
artinya dengan strategi, yaitu perencanaan (plan), pola (patern), posisi (position,
prespektif (prespectife), dan permainan atau taktik (play)6.
Konsep strategi tidak lepas dari aspek perencanaan, arahan atau acuan gerak
langkah perusahaan untuk mencapai suatu tujuan dimasa depan. Akan tetapi, tidak
selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan.
Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan di masa lampau, misalnya
pola-pola perilaku bisnis yang telah dilakukan di masa lampau.
Dalam pemberian pembiayaan, bank akan menghadapi resiko yang salah satunya adalah
kemacetan pembiayaan. Oleh karena itu diperlukan adanya kebajikan dan prosedur
penyelamatan yang mendasar, tepat dan efektif. Di bawah ini terdapat beberapa proses
penanganan pembiayaan yang dilakukan sesuai kolektabilitas pembiayaan berdasarkan
ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Pembiayaan Lancar, dilakukan dengan cara:
a. Pemantauan usaha nasabah
b. Pemantauan nasabah dengan memberikan pelatihan-pelatihan
2. Pembiayaan Potensial Bermasalah, dilakukan dengan cara:
a. Melakukan pembinaan kepada nasabah
b. Pemberitahuan dengan surat teguran
c. Kunjungan lapangan atau silaturrahmi oleh bagian pembiayaan kepada nasabah
d. Upaya preventif, yakni dengan penanganan rescheduling yaitu penjadwalan kembali
jangka waktu angsuran serta memperkecil
jumlah angsuran. Dan juga dapat dilakukan dengan reconditioning yaitu memperkecil
margin keuntungan atau bagi hasil.
3. Pembiayaan Kurang Lancar, dilakukan dengan cara:
a. Memberikan surat teguran atau peringatan
b. Kunjungan lapangan atau silaturrahmi oleh bagian pembiayaan kepada nasabah
dengan cara lebih sungguh-sungguh
c. Upaya penyehatan dengan cara rescheduling, yaitu penjadwalan kembali jangka
waktu angsuran serta memperkecil jumlah angsuran dan juga dapat dilakukan dengan
reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan atau bagi hasil.
4. Pembiayaan Diragukan atau Macet, dilakukan dengan cara:
a. Dilakukan dengan cara rescheduling, menjdwal kembali jangka waktu angsuran serta
memperkecil jumlah angsuran.
b. Dilakukan dengan cara reconditioning, yaitu memperkecil margin keuntungan atau
bagi hasil usaha.
D. JENIS-JENIS PEMBIAYAAN
Jenis-jenis pembiayaan pada dasarnya dapat dikelompokkan menurut beberapa aspek
diantaranya:
b) Kondisi Lingkungan
Bencana Alam
Faktor bencana alam merupakan indikator kegagalan yang sulit diprediksikan, gempa
bumi, banjir dan tsunami merupakan salah satu penyebab terjadinya pembiayaan
menjadi macet, Antisipasi Kondisi Ini Hanya Satu Jalan Keluar Yaitu Dengan
Mengasuransikan Baik Jiwa Maupun Aset-Aset Yang Dimilikinya.
Kebijakan Pemerintah
Kebijakan Pemerintah Terkadang Memengaruhi Pula Terjadinya Pembiayaan
Bermasalah Salah Satu Contohnya, Terjadi Impor Beras Dari Luar Negeri
Menyebabkan Turunnya Harga Beras Di Pasaran Sementara Biaya Produksi Pertanian
Menjadi Tidak Sebanding Dengan Harga Jual Produksinya, Jika Pembiayaan Diperoleh
Dari Pembiayaan Koperasi Maka Sudah Dapt Dipastikan Akan Terjadi Kemacetan
Dalam Pengembalian.
Huru Hara/ Demonstrasi
Iklim Demokrasi Di Indonesia Tidak Hanya Memberikan Nilai-Nilai Positif Bagi
Kehidupan Bernegara, Akan Tetapi Iklim Ini Juga Membawa Dampak Negatif. Kasus
Pembakaran Yang Terjadi Pada Tahun 1997 Di Jakarta Membuat Jutaan Debitur Bank
Tidak Mampu Melunasi Hutangnya Yang Disebabkan Hilangnya Kesempatan Berusaha
Dan Timbulnya Kepanikan Harga-Harga Komoditi.
Kendala Musim
Iklim Indonesia Saat Ini Tidak Menentu, Kendati Hanya Memiliki Dua Iklim Yaitu
Musim Panas Dan Musim Penghujan, Seorang Petugas Pembiayaan Jika Memberikan
Pembiayaan Kepada Anggota Koperasi Yang Berprofesi Sebagai Pedagang Es Pada
Saat Musim Penghujan Maka Sudah Dapat Dipastikan Pengembalian Pembiayaannya
Akan Mengalami Permasalahan. Karena Pedagang Es Pada Musim Hujan Biasanya
Mengalami Penurunan Pendapatan Atau Sama Sekali Tidak Laku Dagangannya.
2) Syarat Kondisi:
A) Penghapusbukuan Hanya Boleh Dilakukan Terhadap Mitra Yang Pembiayaannya
Sudah Tergolong Macet Akan Tetapi Berdasar Analisis Koperasi Secara Material Masih
Ada Sumber Walau Sangat Terbatas Jumlahnya Untuk Membayar
5. Pembenahan Pembiayaan Secara Preventif Ini Oleh Account Officer Tetap Harus
Diajukan Kepada Panitian Pembiayaan Untuk Disetujui. Setelah Disetujui, Maka Proses
Berikutnya Sama Seperti Proses Pembiayaan Terhadap Mitra Baru
6. Terhadap Pembiayaan Yang Menunggak 1-4 Bulan, Account Officer Harus
Memberikan Surat Pemberitahuan Tunggakan. Apabila Dalam Jangka Waktu Tertentu
Mitra Tetap Tidak Menyelesaikannya, Maka Account Officer Dapat Mengalihkan Mitra
Tersebut Ke Urusan/Seksi Legal Dan Remedial.