Anda di halaman 1dari 2

TAUFIK RAMDHANI 043913827

Semester 4
Manajemen S1

1. Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan contoh dan
cara menghitungnya!
2. Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan dengan
prinsip tata kelola manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan Principal Agent
Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan!

Jawaban

No.1

Dalam literatur ekonomi dan bisnis, nilai mempunyai bermacam macam pengertian,
contoh nilai Buku, nilai pasar, nilai likuidasi. Nilai perusahaan kita didefinisikan sebagai nilai
sekarang (Present Value) dari aliran kas suatu perusahaan yang diharapkan akan diterima pada
masa yang akan datang. Aliran aliran kas tersebut untuk saat ini bisa disamakan dengan laba.
Oleh karena itu nilai suatu perusahaan sekarang ini atau nilai sekarangnya adalah nilai dari laba
yang diharapkan akan diperoleh pada masa yang akan datang yang dihitung pada masa
sekarang dengan cara mendiskontokannya pada suatu tingkat bungatertentu..

Tingkat Bunga tersebut sering juga disebut dengan tingkat diskonto yang terbaik (Opportunity
discount rate) Esensi model tersebut ditunjukan seperti ini :

Nilai Perusahaan = PV dari laba yang diharapkan pada masa depan


𝜋1 2 𝜋 𝜋
𝑛
= (1+𝑖)1 + = (1+𝑖)2 + ⋯ + (1+𝑖)𝑛

𝑛
𝜋1
=∑
(1 + 𝑖)1
𝑡=1

PV merupakan singkatan dari Present value; 𝜋1 , 𝜋2 , dan seterusnya menunjukan laba yang
diharapkan setiap tahun dan i adalah tingkat bunga (diskonto) yang terbaik oleh karena laba
sama dengan menerimaan total atau total revenue (TR) dikurangi dengan biaya total atau Cost
(TC) maka persamaan 1.1 bisa juga dituliskan dengan cara berikut :

Nilai Perusahaan
𝑛
𝑇𝑅1 − 𝑇𝐶1
=∑
(1 + 𝑖)1
𝑡=1
Pemasaraan dari suatu perusahaan bertanggung jawab besar dalam pengelolaan penjualan.
Bagian produksi bertanggung jawab dalam pengelolaan biaya produksi. Sedangkan bagian
keuangan bertanggung jawab dalam mencari dan mengelola modal untuk menunjang kegiatan
kegiatan perusahaan serta menetapkan tingkat diskonto yang terbaik.

No. 2
Dalam praktik dalam lembaga, baik Lembaga bisnis, Lembaga nonbisnis, atau
Lembaga pemerintah, hal umum dijumpai dengan adanya agen (agent) yang bekerja atas nama
pimpinan (principal). Dalam perusahaan pemilik perusahaan atau pemilik saham
mempekerjakan sejumlah pegawai (komisaris, jajaran manajemen, staf divisi, dan lain lain)
untuk mengelola operasional perusahaanya. Dalam kasus ini pemilik perusahaan berperan
sebagai principal dan pegawai berperan sebagai agent. Pegawai dihadapkan pada pilihan untuk
berprilaku sesuai keinginan principal atau berprilaku oportunis untuk menutamakan keinginan
pribadi (interst) dalam kegitatan operasional perusahaan, Hal ini dapat terjadi seiring dengan
kapasitas pegawai sebagai orang yang lebih mengetahui kondisi dan memiliki banyak
informasi terkait operasional perusahaan.
Sementara pemilik perusahaan tidak memiliki informasi yang lengkap dan cenderung
tidak peduli (rationally ignorant) tentang detai aktifitas agent. Akibat biaya monitoring pegawai
yang besar untuk mengetahui apa yang dilakukan agent dan inilah yang dimaksud dengan
permasalahan principical agent.
Contoh sebagai principal menginginkan manajer perusahaan berprilaku sebagai
wirausaha yang mau bekerja keras, mengambil resiko, menggali kreatifitasnya, dan melakukan
inovasi inovasi untuk kemajuan perusahan. Tetapi karena manajer perusahaan menginginkan
kehidupan yang jauh dari resiko, maka manajer tersebut memilih menjalankan tugas dengan
cara standar dan tidak bekerja keras yang diinginkan oleh principal minta. Ketika seorang agen
menoleransi perilaku oportunis dan merasa ada kesempatan untuk mengambil keuntungan dari
perilaku tersebut maka akan terjatuh dalam moral hazard.
Moral hazard suatu kondisi dimana individu berupaya untuk melanggar nilai nilai
kejujuran dan kepercayaan untuk keinginan pribadi dan melakukan Tindakan pelanggaran.
Dalam kasus ini banyak hal yang timbul didalam Lembaga bisnis yang terjadi karena
permasalahn principal agent dan praktik moral hazard dari pegawainya. Kasus princip agent
berdampak negatif pada suatu perusahaan, penyebab utamanya dapat diklasifikasikan menjadi
tiga kelopok yaitu karakter dan prilaku agen yang mengkedepankan kepentingannya,
terbatasnya kapasitas principal dalam memonitor perilaku agent,dan kurangnya kapasitas
efektivitas kelembagaan.

Sumber : EKMA4321/EkonomiManajerial

Anda mungkin juga menyukai