Anda di halaman 1dari 2

1.

Bagaimana konsep dari nilai perusahaan yang telah anda pahami, berikan contoh dan cara
menghitungnya!

Tanggapan :

Tujuan utama perusahaan adalah maksimisasi nilai suatu perusahaan.  Nilai peusahaan
terbentuk dari proses yang panjang dan tidak singkat. Kepercayaan investor terhadap
pertumbuhan perusahaan adalah hasil dari kerja keras dari para pegawai perusahaan yang
terlibat. Kerja keras perusahaan ini sesuai dengan yang disebut agency theory. Agency
theory adalah sebuah perjanjian kerjasama, bahwa pihak manajemen akan bekerja secara
maksimal supaya perusahaan bisa menghasilkan keuntungan yang tinggi. Dengan begitu,
pemilik perusahaan dan pemilik modal juga akan mendapatkan keuntungan. Nilai
perusahaan yang baik ditandai dengan banyaknya permintaan saham yang terjadi di pasar
modal. Permintaan dan penawaran yang terjadi antara penjual dan investor saham akan
meningkatkan harga saham perusahaan.

Contoh : Jika suatu perusahaan menghasilkan NOPAT 10 sampai tak terhingga


waktunya. Discount rate NOPAT yang sesuai dengan resiko perusahaan adalah sebesar
10% . Maka berapa besar nilai perusahaan?

Jadi, nilai perusahan tersebut adalah sebesar 100

Secara matematis nilai perusahaa adalah V = E + D

V : nilai perusahaan

E : nilai perushaan (equity)

D : nilai hutang (debt)

Nilai perusahaan adalah nilai kapitalis dari NOPAT (net operating after tax), secara
matematis
2. Suatu keputusan manajerial harus diselesaikan oleh perusahaan berkaitan dengan prinsip
tata kelola  manajerial; mengenai Principal Agent. Jelaskan  Principal Agent
Problems terkait dengan moral hazard suatu perusahaan!

Mengacu pada Kasper (2002), moral hazard mempersentasikan suatu kondisi di mana
individu berupaya untuk melanggar nilai-nilai kejujuran dan kepercayaan untuk
keinginan pribadinya karena keadaan lingkungan di mana individu tersebut beraktivitas
memberikan kesempatan melakukan tindakan pelanggaran tersebut. Berbagai kasus
korupsi dalam lembaga bisnis terjadi karena permasalahan principal-agent dan praktik
moral hazard dari pegawainya. Jajaran manajemen maupun staf operasional memiliki
tugas yang kompleks disertai dengan banyak pertemuan, perjalanan dinas, berbagai
proyek kerja sama riset, serta pembagian dan koordinasi tugas yang berlapis dimana
pelaksaanya tidak secara detail termonitor oleh principal. Berbagai aktivitas tersebut
tampaknya dapat dipertanggungjawabkan dan perlu dibiayai. Meskipun demikian, dibalik
itu, seringkali terdapat sejumlah manipulasi anggaran dan praktik korupsi keuangan
perusahaan yang akhirnya berdapat negatif terhadap keunagan perusahaan dan pada titik
tertentu dapat berujung pada kebangkrutan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai