Anda di halaman 1dari 5

Selamat siang,

Salam hormat untuk tutor Bapak Jhons Alianson Purba, S.Kom., S.Mn., M.M serta
teman-teman diskusi.
Izin menanggapi diskusi sesi 2 tentang hal-hal yang dianggap merupakan kekuatan
dan kelemahan suatu organisasi/ perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

Definisi Lingkungan Organisasi/ Perusahaan


Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan internal (internal
environment) dan lingkungan eksternal (external environment).
Lingkungan internal adalah lingkungan yang meliputi keseluruhan substansi yang
terlibat dalam operasional organisasi dan sepenuhnya dikendalikan oleh organisasi.
Sedangkan lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada di eksternal
organisasi dan perlu dilakukan analisis secara empiris untuk menentukan
kesempatan dan risiko ancaman yang mungkin timbul.

Teori dan definisi lingkungan perusahaan menurut beberapa para ahli:


Peter et al., (1996:52)
Lingkungan internal perusahaan merupakan sumber daya perusahaan (the firm’s
resources) yang akan menentukan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sumber
daya perusahaan ini meliputi sumber daya manusia (human resources) seperti
pengalaman (experiences), kemampuan (capabilities), pengetahuan (knowledge),
keahlian (skill), dan pertimbangan (judgment) dari seluruh pegawai perusahaan,
sumber daya perusahaan (organizational resources) seperti proses dan sistem
perusahaan, termasuk strategi perusahaan, struktur, budaya, manajemen pembelian
material, produksi/operasi, keuangan, riset dan pengembangan, pemasaran, sistem
informasi, dan sistem pengendalian), dan sumber daya phisik seperti (pabrik dan
peralatan, lokasi geograpis, akses terhadap material, jaringan distribusi dan
teknologi.

Wahyudi (1996)
Lingkungan adalah salah satu faktor terpenting untuk menunjang keberhasilan
perusahaan dalam persaingan. Sejarah sudah banyak mencatat bagaimana
kegagalan bisa terjadi karena ketidakmampuan dalam membaca lingkungan. Oleh
sebab itu diperlukan suatu analisis yang sangat tajam terhadap lingkungan dimana
perusahaan berada.
Lingkungan secara garis besar dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Lingkungan Internal, merupakan hal-hal yang bisa dikendalikan perusahaan.
Lingkungan internal inilah perusahaan harus bisa membaca kekuatan dan
kelemahan, sehingga bisa digunakan sebagai daya saing dalam memasuki pasar.
Kemampuan perusahaan dalam membaca analisis terhadap lingkungan internal,
menjadi faktor determinan yang mampu menciptakan keunggulan dibandingkan para
kompetitornya. Hal-hal yang bisa dimasukkan dalam lingkungan internal ini meliputi
manajemen dan struktur organisasi, kebijakan organisasi, sumber daya keuangan,
sumber daya manusia, sikap dan perilaku karyawan.

b. Lingkungan Eksternal, adalah kekuatan di luar perusahaan yang dapat


mempengaruhi perusahaan tetapi perusahaan tidak mempunyai daya untuk
mengendalikannya.

(Wright et al.,1996: 4; Wheleen and Hunger, 2000:8 ; Hitt, 1995: 6).


Lingkungan internal terdiri dari struktur (structure), budaya (culture), sumber daya
(resources) (Wheelen & Hunger, 2000; 10).Lingkungan internal perlu dianalisis untuk
mengetahui kekuatan (strength) dan kelemahan (weaknesses) yang ada dalam
perusahaan.

Menurut pendapat saya, lingkungan internal perusahaan merupakan jenis


lingkungan yang harus menjadi fokus perhatian manajemen dari pada lingkungan
eksternal.
Dalam proses pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan, faktor
lingkungan internal memiliki porsi lebih dominan yang perlu dianalisis karena
perusahaan harus mengukur dan mencari tahu kekuatan dan kelemahan yang
dimilikinya.

Jika sudah mengetahui kekuatan yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan juga
harus memetakan kelemahan yang menjadi potensi celah penurunan kinerja
operasional perusahaan. Misalnya perusahaan memiliki aset dan modal yang besar
untuk menjalankan perusahaan namun performa SDM yang dimiliki masih di bawah
target, hal ini yang menjadi “PR” bagi perusahaan untuk mengatasi kelemahan dari
sisi SDM ini sehingga bagaimana caranya agar SDM yang dimiliki perusahaan ini
dapat lebih berkualitas dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Kelemahan harus
ditekan seminimalisir mungkin dan dipetakan dengan baik agar tidak menjadi
boomerang yang dapat menurunkan performa suatu perusahaan.

Untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan dapat dilakukan


teknik analisis SWOT.

SWOT merupakan singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),


Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman).

Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama suatu
perusahaan dalam daftar yang terorganisir dan disajikan dalam bilah kisi-kisi yang
sederhana. Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari
internal perusahaan. Hal-hal yang terdapat di dalam internal dapat dikontrol dan
diubah contohnya siapa yang akan masuk dalam tim, lokasi perusahaan, atau
penempatan jabatan dalam struktur organisasi.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang


mempengaruhi operasional perusahaan atau hal-hal yang terjadi di luar perusahaan.
Contohnya adalah pesaing, harga baku, dan tren belanja pelanggan.

Teknik ini dibuat oleh Albert Humphrey, yang memimpin proyek riset pada
Universitas Stanford pada dasawarsa 1960-an dan 1970-an dengan menggunakan
data dari perusahaan-perusahaan Fortune 500.

Contoh analisis SWOT:


Gudeg Arini, restoran makanan khas Indonesia di sekitaran jogjakarta. Mereka
menjual makanan khas indonesia dan juga gudeg kalengan, serta bermacam-
macam oleh-oleh khas jogja.
Restoran ini berencana untuk membuka cabang pertamanya di pusat kota solo dan
sangat fokus pada pengembangan model bisnis yang akan membuatnya mudah
berkembang dengan cepat dan membuka kemungkinan waralaba. Pada tabel
terlihat seperti apa analisis SWOT mereka.
Strengths Weaknesses Opportunities Threats
Lokasi: Pusat kota Kekurangan Pertumbuhan Kompetisi:
daerah: kota solo
tumbuh sebesar
modal: restoran serupa
8,5% setiap tahun,
yang sibuk Persetujuan memiliki
dan sebagai kota
pinjaman dari bank pelanggan setia
wisata sekaligus
kota pelajar
Keunikan:
Makanan Target
Masalah pada saat
tradisional pertumbuhan
Kurangnya pembukaan:
indonesia yang pasar: Pelajar,
reputasi: Bisnis pelanggan
sehat, dan oleh wisatawan, dan
belum stabil mungkin tidak
oleh untuk warga lokal yang
kembali lagi
wistawan lokal dan terus bertumbuh
asing
Kurangnya alat Masalah
Pengelolaan:
penunjang dalam pembuatan
Memiliki
bisnis: masih laporan keuangan:
keterampilan
menggunakan belum
manajemen yang
proses akuntansi menggunakan
sudah mumpuni
manual software akuntansi

Kesimpulan dan Pendapat

Kesimpulan yang dapat saya berikan dari uraian di atas mengenai hal-hal yang
dianggap kekuatan dan kelemahan suatu organisasi dalam menjalankan bisnisnya
adalah sebagai berikut.

1. Perusahaan mengetahui bagaimana kekuatan yang dimiliki mampu mengambil


keuntungan dari sebuah peluang yang ada;

2. Perusahaan mempunya cara mengatasi kelemahan yang mencegah keuntungan.

3. Perusahaan dapat mengukur kekuatan yang dimilikinya dapat mampu


menghadapi ancaman yang ada.
4. Perusahaan mengetahui cara mengatasi kelemahan yang mampu membuat
ancaman menjadi nyata dan menciptakan sebuah ancaman baru.

Demikian tanggapan dan pendapat saya mengenai diskusi manajemen strategis sesi
2. Mohon dapat dikoreksi jika terdapat kekeliruan.
Terima kasih.
 ------------------------------------------------------------------------------
Sumber Referensi:
1. Suwarsono. 2014. Manajemen Strategik; 1-9; EKMA4414/3sks; Edisi 2.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
2. Priharto, Sugi. (2019, Mei 19). Pengertian analisis SWOT. Diakses pada 29
Oktober 2021 melalui https://cpssoft.com/blog/bisnis/pengertian-analisis-swot/.
3. Yulianti, Devi. (2020, April). Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Dalam
Pencapaian Tujuan Perusahaan. Diakses pada 29 Oktober 2021 melalui
https://www.researchgate.net/publication/340384507_Analisis_Lingkungan_Internal_
dan_Eksternal_Dalam_Pencapaian_Tujuan_Perusahaan_Devi_YuliantI.

Anda mungkin juga menyukai