Anda di halaman 1dari 10

Peluang Wirausaha Produk Makanan Khas Daerah

Peluang dalam bahasa Inggris adalah opportunity yang berarti kesempatan yang muncul dari
sebuah kejadian atau momen. Jadi, peluang berasal dari kesempatan yang muncul dan
menjadi ilham (ide) bagi seseorang. Pertumbuhan ekonomi Indonesia makin meningkat setiap
tahunnya. Dengan pertumbuhan dan pendapatan nasional yang makin meningkat dapat
menunjukkan perkembangan dan kemajuan Indonesia dibandingkan dengan negara lain.
Pertumbuhan ekonomi dapat ditunjukkan dari permintaan domestik, permintaan ekspor, dan
impor, serta investasi.

Kegiatan pengolahan produk makanan daerah saat ini merupakan salah satu usaha yang
sangat menjanjikan bagi masyarakat, dimana potensi sumber daya alam di Indonesia cukup
potensial untuk diolah menjadi makanan khas daerah, seperti di Provinsi Banten yang
memiliki potensi laut sangat besar. Hasil laut tersebut dimanfaatkan menjadi makanan khas
daerah, seperti sate bandeng sehingga meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Untuk
itu, kita harus selalu bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

a. Menciptakan Peluang Usaha Pengolahan Makanan Khas Daerah


1) Ide Usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha adalah faktor internal dan faktor eksternal.
a) Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjek, antara
lain :

 pengetahuan yang dimiliki;


 pengalaman dari individu itu sendiri;
 pengalaman saat ia melihat orang lainmenyelesaikan masalah;
 intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.

Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapinya
dengan kemampuan kreatifitasnya,

b) Faktor eksternal, ialah hal-hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek
untuk mendapatkan sebuah inspirasi bisnis. Faktor- faktor eksternal antara lain :

 masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan.


 kesulitan yang dihadapi sehari–hari.
 kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya maupun orang lain.
 pemikiran yang besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.

Untuk merintis suatu usaha apa pun bentuknya, tentunya kita harus melihat
bagaimana prospek usaha yang akan dilakukan. Demikian pula untuk memulai usaha
pengolahan makanan khas daerah, harus diketahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah
mengetahui prospek usaha, barulah mempersiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

2) Risiko Usaha
Tugas wirausaha di dalam pengambilan risiko adalah sebagai berikut.

 Menetapkan kebutuhan pada tingkat permintaan waktu sekarang.


 Membeli alat-alat produksi yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumen.
 Menyewakan alat-alat produksi untuk memenuhi permintaan konsumen.
 Mensubkontrolkan kepada pembuat produk yang lebih kecil.
 Mengumpulkan informasi usaha.
 Mengurangi risiko usaha.

Unsur-unsur dalam mengurangi risiko usaha antara lain seperti berikut.

 Adanya kesadaran dalam kemampuan mengelolah usaha, peluang, dan kekuatan


perusahaan.
 Adanya kerja prestatif, dorongan berinisiatif dan antusiasme untuk melaksanakan
strategi usaha.
 Adanya kemampuan merencanakan taktik dan strategi untuk mewujudkan perubahan
di dalam lingkungan usahanya.
 Adanya kreativitas dan inovatif dalam menerapkan cara mengolah keadaan usaha
demi keuntungan.

Dalam usaha pun, kita harus menganalisis risikoyang ada. Risiko usaha ialah kegagalan atau
ketidakberhasilan dalam menangkap peluangusaha. Risiko usaha dapat ditimbulkan karena
hal-hal berikut.

 Permintaan (perubahan mode, selera, dandaya beli)


 Perubahan konjungtur (perubahan kondisiperekonomian yang pasang surut)
 Persaingan
 Akibat lain, sepertit bencana alam, perubahan aturan, perubahan teknologi, dan lain-
lain

Dalam melakukan usaha, sebaiknya kitamemiliki etika bisnis yang sesuai dengan
aturanagama yang berdasarkan iman kepada Tuhan YME sebagai tanda syukur atas nikmat
yang diberikan. Selain itu, usaha tidak hanya mengejarkeuntungan saja, tetapi juga harus
memberikan dampak yang positif bagi lingkungan sekitar.

3) Keberhasilan dan Kegagalan dalam Berwirausaha Pengolahan Makanan


Khas Daerah
Keberhasilan seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya dapat diidentifikasikan sebagai
berikut.

 Keyakinan yang kuat dalam berusaha.


 Sikap mental yang positif dalam berusaha.
 Percaya diri dan keyakinan terhadap diri sendiri.
 Tingkah laku yang dapat dipertanggungjawabkan.
 Inovatif dan kreatif.
 Keunggulan dalam menjalankan usaha.
 Sasaran yang tepat dan menantang dalam berusaha.
 Pengelolaan waktu yang efektif dan efisien.
 Pengembangan diri.
 Selalu mengadakan evaluasi atas usaha yang dijalankan.

Dalam melakukan usaha, ada dua kemungkinan, yaitu kegagalan dan keberhasilan. Setiap
orang pada umumnya tidak mau menerima kegagalan. Hanya sedikit orang yang mau
memahami bahwa sesungguhnya kegagalan itu hanya sementara saja karena kegagalan
merupakan awal dari keberhasilan. Jika seseorang mempunyai mental dan pribadi wirausaha,
dia tidak akan putus asa jika mengalami kegagalan. Ia akan berusaha bangkit lagi sampai ia
berhasil memperoleh apa yang menjadi harapannya. Biasanya setelah mengalami kegagalan
sekali, ia gunakan pengalaman dan tidak akan mengulangi kegagalan serupa. Adapun hal-hal
yang dapat menyebabkan kegagalan usaha adalah sebagai berikut:

 Tidak ada tujuan tertentu dalam usaha


 Kurang berambisi
 Tidak disiplin
 Pendidikan yang tidak cukup
 Sikap selalu menunda-nunda
 Kesehatan terganggu
 Kurang tekun
 Kepribadian yang negatif
 Tidak jujur
 Tidak dapat bekerjasama dengan orang lain

Terdapat banyak faktor yang menyebabkan seorang wirausahawan itu dikatakan berhasil atau
gagal. Secara umum, ada 2 faktor penyebab keberhasilan/kegagalan tersebut, yaitu faktor
internal (diri sendiri) dan faktor eksternal (luar diri). Sebagai seorang wirausaha, keberhasilan
dan kegagalan merupakan dua sisi mata uang, ini berarti bahwa sewaktu-waktu ia dapat
mencapai hasil yang baik, tetapi di waktu lain ia kurang berhasil.

Untuk itu, perlu diidentifikasi faktor apa saja yang menyebabkan ia gagal atau
berhasil.Selanjutnya, faktor nonteknis yang menentukan keberhasilan atau kegagalan suatu
usaha makanan khas daerah di antaranya seperti berikut.

 Perencanaan : Usaha ma-kanan khas daerah harus dibuat dengan perencanaan yang
sangat matang.
 Menetapkan tujuan: Bersamaan dengan perencanaan adalah me-netapkan tujuan.
Tujuan
 pengolahan makanan khas daerah harus jelas, apakah makanan khas daerah yang
dilakukan hanya untuk hobi atau untuk mendapatkan profit (ke-untungan).
 Adaptasi: Setiap bisnis, apa pun jenisnya, menghadapi tantangan dan persaingan yang
tidak ada habisnya. Diperlukan kemampuan untuk beradaptasi dan mengatasi
tantangan-tantangan ini untuk menentukan apakah usaha bisa bertahan atau tidak.
 Inovasi merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlanjutan usaha makanan
khas daerah bahkan lebih penting daripada sekadar mampu beradaptasi dengan
perubahan kondisi pasar, pengusaha yang sukses akan terus-menerus fokus pada
upaya mereka untuk berinovasi dan peningkatan atau membuat mereka keluar dari
bisnis saat pelanggan mencari pesaing yang menawarkan sesuatu yang tidak kita
pikirkan.
 Memasarkan merupakan kunci keberhasilan suatu usaha tidak terkecuali usaha
makanan khas daerah. Seberapa besar produksi makanan khas daerah yang kita
hasilkan, tetapi pemasaran terhadap barang yang kita produksi buruk, usaha yang kita
jalani tidak akan berlanjut.
 Jangan mengeluh dan jangan menyerah merupakan kunci utama suatu usaha. Enam
elemen ini merupakan hal penting untuk kesuksesan bisnis. Ini akan membantu jika
kamu berpikir sebagai potongan puzzle yang harus diletakkan bersamaan untuk
mengubah ide kamu, kerja keras, uang, dan keterampilan menjadi usaha yang sukses.
4) Pemetaan Peluang Usaha
Pemetaan peluang usaha dilakukan untuk menemukan peluang usaha dan potensi yang bisa
dimanfaatkan, serta untuk mengetahui seberapa besar potensi usaha yang ada dan berapa
lama suatu usaha dapat bertahan. Ancaman dan peluang akan selalu ada dari suatu usaha,
oleh sebab itu penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan yang terjadi dan
kemampuan dalam beradaptasi dari suatu usaha agar bisa tumbuh dan bertahan dalam
ketatnya persaingan.

Pemetaan potensi usaha dapat didasarkan pada sektor unggulan dari setiap daerah. Pemetaan
potensi usaha daerah menjadi sangat penting demi mendorong pertumbuhan ekonomi daerah
dengan mengedepankan kewilayahan dan pemerataan. Terdapat beberapa cara atau metode
dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Berikut
beberapa metode untuk melakukan pemetaan usaha, di antaranya adalah analisa SWOT.

Analisis SWOT adalah suatu analisis terhadap lingkungan internal dan eksternal
wirausaha/perusahaan, dimana analisa internal lebih menitik-beratkan pada kekuatan
(Strenght) dan kelemahan (Weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan
mengidentifikasi semua gejala peluang (Opportunity) yang ada dan yang akan datang serta
ancaman (Threat) dari adanya/kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing.

Contoh analisis SWOT pada makanan khas daerah (Bakwan Malang)


a. Analisis Kekuatan (Strenght)

 Rasa bakwan malang enak, disukai dan punya


 Harga jual bersaing.
 Bakwan malang bebas bahan kimia dan pengawet.rasa khas.

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis:

 Terus mempertahankan kualitas rasa, jangan sampai berubah.


 Usahakan terus untuk mempertahankan harga bersaing.
 Makin menonjolkan keunggulan bakwan malang yang akan dipasarkan tidak
memakai bahan pengawet dan dijamin sehat.

b. Analisis Kelemahan (Weakness)

 Ukuran tidak terlalu besar karena memakai bahan yang asli.


 Tidak tahan lama karena tidak memakai pengawet.

Hal yang perlu dilakukan setelah analisis

 Tonjolkan pada bentuk bakwan yang indah


 Memperhitungkan jumlah produk yang dapat dan unik sehingga walaupun tak besar,
tapi memiliki keunikan tersendiri yang dapat menarik pembeli.dijual untuk satu hari
sehingga tidak bersisa dan tetap tidak menggunakan pengawet.

c. Analisis Kesempatan (Opportunity)

 Dapat melayani pesanan pesta atau katering.


 Dapat membuka toko bakwan malang yang mangkal.
Hal yang dapat dilakukan setelah analisis:

 Mempersiapkan dan mulai menawarkan


 Mulai membuat rencana untuk membuka bakwan malang pada katering yang
membutuhkan. usaha bakwan malang yang mangkal.

d. Analisis Ancaman (Threat)

 Makin banyak pesaing muncul jika bakwan laris.


 Kemungkinan dapat jatuh-jatuhan harga.

Hal yang dapat dilakukan setelah analisis :

 Mencari pelanggan sebanyak-banyaknya.


 Mempertahankan kualitas dan jangan sembarangan menaikkan harga
karena persaingan ketat.

5) Langkah-Langkah Berwirausaha
Memulai bisnis usahakan dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankannya.
Mempelajari dan memahami cara-cara khusus yang harus dilakukan untuk mencapai
keberhasilan memungkinkan kita untuk memulai berwirausaha produk makanan khas daerah
dengan cara yang benar. Di bawah ini merupakan langkah-langkah untuk memulai usaha.

 Buatlah rencana bisnis dan strategi pemasaran serta petakan sumber daya keuangan.
 Pilih struktur bisnis, urus izin usaha, dan daftarkan usaha kamu pada instansi terkait
yang tepat.
 Tentukan usaha barang atau jasa yang diminati konsumen.
 Buatlah jaringan kerja dengan produsen lain.
 Carilah pasar yang tepat.

Memulai bisnis usaha produk makanan khas daerah dapat memberikan keuntungan cukup
besar. Dengan mempelajari dan memahami cara-cara untuk mencapai keberhasilan,
memungkinkan kita untuk memulai mengolah produk makanan khas daerah dengan cara
yang benar. Keberhasilan wirausaha makanan khas daerah bergantung pada rencana bisnis
(bussinis plan) yang dibuat. Berikutini adalah hal yang perlu diperhatikan saat membuat
rencana bisnis pengolahan makanan khas daerah.

a. Pemilihan Jenis Usaha


Tentukan jenis usaha yang akan dilakukan, contohnya keripik sanjai.Keripik sanjai
merupakan salah satu produk makanan khas daerah Sumatra Barat yang banyak digemari
konsumen. Rasanya gurih, renyah, dan harga terjangkau menjadi alasan mengapa produk ini
digemari oleh banyak orang. Bahan baku singkong sangat mudah didapat, dan pengolahannya
pun tidak memerlukan banyak investasi peralatan. Pemilihan bahan baku dan bahan kemasan
yang baik, akan meningkatkan daya simpan (keawetan) dari produk ini.
b. Nama Perusahaan
Perusahaan ini diberi nama CV. Bercahaya, dengan pendiri perusahaan terdiri atas 3 orang
atau lebih.

c. Lokasi perusahaan
Lokasi usaha ditentukan di daerah yang dekat dengan bahan baku, tidak jauh dari lokasi
rumah pengelola, dan tidak terlalu jauh dari jangkauan pasar yang akan dituju. Tahap awal
bisa menggunakan salah satu ruangan di rumah atau menyewa rumah sekitar tempat tinggal.

d. Perizinan usaha
Izin usaha yang disiapkan, antara lain NPWP dari kantor pajak, akte notaris dari kantor
notaris, SIUP/TDP dari Dinas Perindustrian Kota/Kabupaten, dan izin PIRT dari Dinas
Kesehatan Kota/Kabupaten.

e. Sumber daya manusia


Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipersiapkan terdiri atas 3 orang pendiri, yang
mempunyai tugas masing-masing sebagai:

 penanggung jawab produksi


 penanggung jawab pemasaran
 penanggung jawab administrasi dan keuangan

f. Melakukan survei pasar


g. Memperhatikan aspek produksi
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek produksi ialah bahan baku dan bahan tambahan
yang digunakan.

 Peralatan yang digunakan


 Jumlah tenaga kerja yang diperlukan
 Hasil produksi

h. Aspek keuangan
Hal-hal yang harus diperhatikan pada aspek keuangan adalah seperti berikut.

 Biaya variabel, seperti: pembelian bahan baku, membayar gaji, dan lain-lain
 Biaya tetap,
 Total biaya
 Penerimaan kotor
 Pendapatan bersih

Sumber Daya yang Dibutuhkan Dalam Usaha Makanan Tradisional

Suatu Produksi tidak akan berjalan tanpa adanya factor-factor Produksi atau sumber daya
ekonomi.Faktor produksi adalah setiap benda atau jasa yang digunakan untuk menciptakan,
menghasilkan, atau meningkatkan nilai guna suatu barang atau jasa.Faktor-faktor produksi
merupakan sumber daya ekonomi yang diperlukan untuk menghasilkan barang atau jasa

Faktor produksi dibedakan menjadi empat macam yaitu:


1. Faktor produksi Alam
Segala sesuatu yang tersedia di alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk melaksanakan
produksi. Faktor produksi alam yang digunakan untuk usaha makanan tradisional adalah:
- Air
- Tanah
- Iklim dan Udara
- Tumbuh-tumbuhan dan hewan.
2. Faktor produksi tenaga kerja
Segala kemampuan yang dimiliki manusia. baik jasmani maupun rohani yang digunakan dalam
proses produksi. Faktor produksi tenaga kerja yang digunakan pada usaha makanan tradisional
adalah :
- Tenaga kerja jasmani meliputi tenaga kerja terdidik, tenaga kerja terlatih, tenaga kerja tidak
terdidik atau tidak terlatih
- Tenaga kerja Rohani
tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan intelektual
dalam melakukan aktivitasnya contohnya manager pemasaran.
3. Faktor produksi Modal
Setiap benda atau alat yang di gunakan untuk menghasilkan barang atau jasa ataupun dapat
digunakan dalam proses produksi. Faktor produksi modal yang digunakan dalam usaha makanan
daerah adalah sebagai berikut :
- Menurut wujudnya a) Modal barang b) Modal uang
- Menurut fungsinya a) Modal Perorangan b) Modal Masyarakat
- Menurut sifatnya a) Modal tetap b) Modal Lancar
- Menurut bentuknya a) Modal nyata b) Modal tidak nyata
- Menurut sumber modalnya a) Modal sendiri b) Modal pinjaman
4. Faktor produksi Kewirausahaan
- Faktor produksi yang perlu dimiliki oleh seorang wirausahawan dalam menentukan factor-factor
produksi. factor ini sangat diperlukan untuk mengendalikan dan mengelola usaha makanan
tradisional. Seorang wirausahawan harus memiliki keahlian sebagai berikut :
a) Keahlian memimpin (managerial skill)
b) Keahlian teknologi
c) Keahlian organisasi
Jiwa kewirausahaan bukan merupakan kemampuan yang sudah jadi, artinya seorang wirausahawan
membutuhkan proses dan waktu agar jiwa kewirausahaan sungguh-sungguh tertanam dalam
dirinya. hHal-hal yang perlu dilakukan untuk membina kewirausahaan adalah :
a) Membuat program kerja
b) Mengadakan pengorganisasian
c) Memberikan jaminan kesejahteraan yang memadai terhadap para karyawan agar mereka mampu
melaksanakan tugasnya dengan baik

Komponene perencanaan usaha

1. Ulasan Deskripsi Bisnis

Disini anda harus menjelaskan secara singkat apa bidang usaha yang akan dijalankan. Tuliskan
potensi produk anda saat ini dan kemungkinannya dimasa depan. Juga berikan informasi peluang
pasarnya serta perkembangan produk untuk bisa bertahan dan menyesuaikan dengan pasar yang
ada.

2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran yang akan dijalankan haruslah merupakan hasil analisa pasar yang telah
dilakukan dengan cermat. Analisa pasar adalah kekuatan yang harus anda gunakan untuk
menciptakan target pembeli, anda harus memahami seluruh aspek yang berkaitan dengan pasar
sehingga target penjualan dapat ditentukan (kemana produk anda akan dipasarkan).

3. Analisa Pesaing

Analisa Pesaing digunakan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan pesaing anda dalam satu
pasar yang sama. Setelah menemukan kekuatannya, kemudian mencari strategi untuk memasarkan
produk dengan cara yang berbeda dengan pesaing. Anda juga harus mencari strategi untuk
menghalangi pesaing masuk dan meniru strategi yang sama dengan anda.

Demikian juga dengan kelemahan yang ditemukan, dapat dieksploitasi dengan mengembangkan
produk yang lebih baik dari pesaing anda.

4. Rencana Desain dan Pengembangan

Rencana desain dan pengembangan dperlukan untuk menunjukkan tahap perencanaan produk,
grafik pengembangan dalam konteks produksi dan penjualan. Ini berguna untuk membuat rencana
anggaran biaya produksi yang sesuai dengan kebutuhan.

5. Rencana Operasional dan Manajemen

Rencana operasional dan manajemen dibuat untuk menjelaskan bagaimana usaha akan berjalan dan
berkelanjutan. Rencana operasional akan berfokus pada kebutuhan logistik perusahaan, misalnya
bermacam tugas dan tanggung jawab tim manajemen, bagaimana prosedur penugasan antar divisi
dalam perusahaan serta kebutuhan anggaran dan pengeluaran yang berkaitan dengan operasional
perusahaan.
6. Pembiayaan

Faktor pembiayaan menjadi unsur penting dalam sebuah rencana bisnis. Darimana sumber dana
berasal, bagaimana mengatur anggaran agar efisien namun tetap dapat mengoperasikan seluruh
divisi dalam perusahaan agar berjalan lancar.

7. Kesimpulan Usaha

Yang terakhir disusun adalah kesimpulan dari seluruh kerangka bisnis plan. Anda dapat menampilkan
jadwal waktu tiap komponen diatas akan dilakukan, perkiraan waktunya dan hal-hal penting lainnya
yang akan mendukung segala aktifitas dalam memulai usaha

Langkah-langkah Perencanaan Usaha


Hai Teman-teman. Terdapat 5 langkah dalam perencanaan usaha yakni analisis pasar, mencari
informasi harga sarana produksi, menghitung biaya produksi, menghidung pendapatan, dan
menghiung hasil usaha. Berikut ulasannya:

1. Analisis pasar

Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai
masalah pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan, dan menejemen sudah
siapkan , maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya
agar ketika produk peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen
yang dilakukan sudah benar maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang telah kita
buat.

Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di
terapkannya dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Dengan
melakukan analisis pasar maka dapat diketahui berapa kebutuhan telur, suplier telur pada saat ini,
harga telur maupun tata niaga telur. Besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya permintaan
dan penawaran terhadap barang atau jasa yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai
ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya pasar, misalnya luas pasar menurut geografis,
pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat umur para konsumen, dan lain
sebagainya. Dengan melakukan analisis pasar maka dapat diktahui.

2. Mencari informasi harga sarana produksi

Informasi harga yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas petelur
adalah harga : kandang, pakan, pullet, obat, vitamin, peralatan dll

3. Menghitung biaya produksi

Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya variabel atau
biaya tidak tetap
 Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek
dalam jumlah yang cukup besar. Biaya investasi atau biaya tetap (Fix cost) adalah biaya
untuk investasi yang tidak habis pakai. Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan
yang terdiri atas kandang, gudang pakan dan gudang peralatan serta peralatan (tempat
pakan doc, tempat pakan, tempat minum, pemanas, tabung, selang gas, drum plastik, hand
sprayer /semprotan gendong , ember plastik, timbangan salter, timbangan duduk, sekop,
kereta dorong , sumur air, pompa air, tower air, jaringan air dan jalan.
 Menghitung biaya variabel/ tidak tetap: Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost
merupakan biaya yang habis pakai dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam.
Komponen biaya tidak tetap terdiri dari pakan starter, pakan grower dan pakan layer, vaksin,
obat-obatan, vitamin, doc, desinfektan, sekam, gas LPG, listrik, tenaga kerja , air minum dan
pemasaran.

4.Menghitung pendapatan

Pendapatan dari usaha budidaya unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik unggas-unggas
yang tidak produktif dari hasil culling pada periode produksi maupun unggas culling karena masa
produksinya sudah berakhir serta kotoran (pupuk kandang). Jadi jumlah pendapatan adalah
pendapatan dari total dari jumlah telur yang diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas
afkir dan penjualan pupuk kandang.

5. Menghitung hasil usaha

Hasil usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya. Suatu usaha dikatakan
untung apabila pendapatan lebih besar daripada biaya produksi.

Anda mungkin juga menyukai