Anda di halaman 1dari 30

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Home industri adalah industri rumah tangga yang dikelola sendiri oleh suatu keluarga.
Banyaknya home industri di kota Malang saat ini mulai dari home industri besar, menengah
sampai industri kecil. Dan salah satunya cv Bagus Agriseta Mandiri yang bergelut dalam
bidang makanan ringan. CV. Bagus Agriseta Mandiri menghasilkan produk seperti keripik
apel, dodol apel, jenang apel, wingko apel, sirup apel, selai apel, sari apel, dan brem apel
dan keripik nangka, salak, kesemek, jambu biji, dan kelengkeng, dan lain-lain. keripik Apel
merupakan salah satu komoditi unggulan dari CV. Bagus Agriseta Mandiri. Berbahan baku
dasar yaitu apel dari kawasan Batu. CV. Bagus Agriseta Mandiri menggunakan apel sebagai
bahan baku utama dari seluruh pengolahan produk. Bahan baku ini diperoleh dari daerah
kota Batu.

Apel merupakan salah satu komoditi utama dari kota Batu. Malang dikenal dengan wisata
alamnya yang indah dan asri. Kota berhawa sejuk ini juga terkenal dengan hasil alamnya,
salah satu yang paling dikenal adalah apel malang. Apel malang begitu terkenal karena
kandungan vitaminnya yang tinggi dan rasanya juga khas. Apel Malang memiliki 2 jenis,
yaitu apel Rome Beauty dan apel Manalagi. Apel Rome Beauty memiliki karakteristik kulit
yang berwarna hijau dengan semburat merah, rasanya agak manis, dan warna dagingnya
putih kehijauan. Sedangkan apel Manalagi memiliki karakteristik kulit yang berwarna
kuning kehijauan, rasa manis dan aroma kuat, serta warna daging putih kekuningan. Apel
Malang dikenal banyak mengandung Vitamin A, B, C dan zat mineral : Belerang, zat besi,
fosfor, kalsium, magnesium, natrium, potassium dan silikon. Bahan baku ini kemudian
diolah menjadi keripik apel, jenang apel dan sari apel yang terkenal di Malang.

Apel di Batu memiliki karakteristik tersendiri sehingga pemilik sangat tertarik untuk
mengolah apel dalam berbagai produk olahan. Apel di batu memiliki karakteristik yang
berbeda dengan apel lainnya. Ciri-cirinya adalah buah tidak terlalu besar dan warna apelnya

1
hijau. Penggunaan bahan baku apel ini juga memiliki kisah di baliknya. Pemilik mengatakan
bahwa pemilihan apel sebagai bahan baku utama adalah karena kematiannya industri
pengolahan buah apel di kota Batu. Banyak sekali pohon-pohon apel yang terbengkalai
akibat dari ketidakoptimalisasian pengolahan apel. Faktor lain juga ikut andil dalam
terbengkalainya apel-apel di Batu ini yaitu merambahnya produk buah impor yang
mayoritas telah mengambil hati konsumen nasional. Hal ini dikarenakan buah impor yang
murah serta penampilannya yang menarik mata konsumen. Oleh karena itu, pemilik melihat
kesempatan besar ini, bagaimana apel tersebut dapat di tangani sehingga tidak terbengkalai
dan bagaimana pengolahan terhadap apel tersebut agar mampu memiliki pangsa pasar
sendiri.

Keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produk-produk sangat tergantung pada


kiat-kiat dan strategi yang dilakukan, karena dengan penerapan strategi yang tepat,
perusahaan dapat menciptakan dan memelihara serta mengembangkan permintaan
konsumen secara menyakinkan dan berkesinambungan. Apabila omset penjualan mengalami
peningkatan yang lambat, maka harus dianalisis apakah hal tersebut disebabkan oleh kurang
efektifnya strategi yang dilakukan atau mungkin di pengaruhi oleh selera dan perilaku
konsumen yang sudah berubah. Strategi inipun juga digunakan untuk memperkirakan
peluang-peluang yang dapat meningkatkan keberhasilan dalam usaha

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada latar belakang maka rumusan masalahnya
yaitu, Bagaimana strategi pemasan yang digunakan CV Bagus Agreseta Mandiri ?
1.3 Tujuan Penulisan Kuliah Lapangan
Tujuan penulisan laporan kuliah lapangan ini untuk mengetahui secara nyata tentang
strategi pemasaran yang digunakan CV Bagus Agreseta Mandiri.
1.4 Manfaat Penulisan Kuliah Lapangan
Penulisan laporan kuliah lapangan ini diharapkan mampu memberikan manfaat ke
berbagai pihak antara lain :

1. Bagi Penulis

2
Dengan penulisan laporan kuliah lapangan ini diharapakan dapat menambah
pengetahuan dalam mempraktekkan teori teori yang diperoleh selama perkuliahan
khusunya tentang suatu strategi pemasaran perusahaan industri.

2. Bagi pembaca

Dengan penulisan laporan kuliah lapangan ini diharpakan dapat menambah


wawasan pengetahuan yang dapat dijadikan modal dan referensi dalam proses belajar
manajemen pemasaran.

3. Bagi perusahaan

Dengan penulisan laporan kuliah lapangan ini diharapkan dapat bertukar


informasi bagi perusahaan tentang pelaksanaan strategi pemasaran.

3
BAB II

PENDEKATAN MASALAH

2.1 Pengertian Analisis SWOT

SWOT merupakan sebuah singkatan dari Strenghtnes (S), Weakness (W),


Opportunities (O), dan Threats (T). Analisis SWOT dapat memisahkan masalah pokok dan
memudahkan pendekatan strategis dalam suatu organisasi. Mary dan Robbins Coulter dalam
Erwin Suryatama (2014:25) mendefinisikan analisis SWOT adalah suatu analisis organisasi
dengan menggunakan kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman dari lingkungan.
Sedangkan menurut Erwin Suryatama (2014) analisa SWOT merupakan sebuah metode yang
digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam suatu
proyek atau suatu spekulasi bisnis atau proyek yang mengindentifikasi faktor internal dan
eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

a. Kekuatan (Strenght) Strength atau kekuatan adalah situasi datau kondisi yang merupakan
kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini. Strength merupakan faktor internal
yang mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya seperti sumber daya, keahlian
atau kelebihan yang lain.
b. Kelemahan (Weakness) Weakness adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak
berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak
dimiliki oleh organisasi. Weakness merupakan faktor internal yang menghambat
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor penghambat dapat berupa fasilitas yang
tidak lengkap, kurang sumber daya keuangan, kemampuan mengelola keahlian
pemasaran, dan citra perusahaan.
c. Opportunity Opportunity atau keempatan adalah faktor positif yang muncul dari
lingkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi. Opportunity merupakanfaktor
eksternal yang mendukung perusahaaan dalam mencapai tujuan. Faktor eksternal yang
mendukung dalam pencapain tujuan dapat berupa peruabahan kebijakan, perubahan
linnsgkungan, perubahan teknologi, dan perkembangan supplier dan buyer.

4
d. Threat Threat atau ancaman adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan
hambatan bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi. Threat merupakan
faktor eksternal ynag menghambat perusahaan dala mencapai tujuannya. Faktor eksternal
ynag menghambat perusahaan dapat berupa masuknya pesaing baru, pertumbuhan pasar
yang lambat, maningkatnya bargaining power daripada supplier dan buyer utama,
perubahan teknologi serta kebijakan baru.

Tujuan dan Manfaat Analisis SWOT Erwin Suryatama (2014) mengemukakan tujuan
dari analisis SWOT adalah membantu mengembangkan kesadaran penuh dari semua faktor
yang dapat mempengaruhi perencanaan strategis dan pengambiilan keputusan, tujuan yang
dapat diterapkan pada hampir semua aspek industry. SWOT dimaksudkan terutama untuk
teknik penilaian. Sedangkan manfaat yang diperoleh dari analisis SWOT adalah sebagai
berikut:

a. Sebagai penduan bagi perusahaaan untuk menyusun berbagai kebijakan strategis


terkait rencana dan pelaaksanaan di masa yang akandating. Dengan adanya analisa
ini maka diharapkan perusahaan akan mampu memilih kebijakan dan rencana
terbaik untuk perkembangan bisnis di masa yang akan datang.
b. Menjadi bentuk bahan evaluasi kebijakan strategis dan sistem perencanaan sebuah
peruashaan. Analisa SWOT akan membantu perusahaan dalam memikirkan
berbagai upaya evaluasi kebijakan yang dirasa merugikan dan mana yang
menguntungkan.
c. Memberikan informasi mengenai kondisi perusahaan, selanjutnya melalui
informasi yang ada tersebut akan menjadi pedoman bagi pemilik perusahaan
maupun pernacang kebijakan untuk melakukan berbagai kebijakan baru sebagai
solusi atas hasil analisa yang ada.
d. Memberikan tantangan ide-ide baru bagi pihak manajemen peruahaan. Adanya
berbagai permasalahan seperti kelemahan, peluang serta kekuatan yang kecil
ataupun ancaman dari pihak luar yang mendorong bagian manajemen peruahaan
untuk menemukan berbagai ide kebijakan yang lebih baru.

5
A. Cara Membuat Analisis SWOT

Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh


kombinasi faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan
dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan
Weakness serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia
bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities)
dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan
(weaknesses).

Gambar 2.1 Diagram Analisis SWOT

Sumber : Freddy Rangkuti (2008)

a. Kuadran I :Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan.


Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam
kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif
(Growth oriented strategy).
b. Kuadran 2 :Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini
masih memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

6
diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan
peluang jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/jasa).
c. Kuadran 3 :Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar,
tetapi di lain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Kondisi bisnis pada kuadran 3 ini mirip dengan Question Mark
pada BCG matrik. Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan
masalah-masalah internal perusahaan
1) Mendukung Strategi Agresif
2) Mendukung Strategi diversifikasi
3) Mendukung Strategi Turn Arround
4) Mendukung Strategi Defensif sehingga dapat merebut peluang
pasar yang lebih. Misalnya, Apple menggunakan stratregi
peninjauan kembali teknologi yang dipergunakan dengan cara
menawarkan produk-produk baru dalam industri microcomputer
d. Kuadran 4 :Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan
internal.

Analisis Lingkungan Internal Menurut Fred (2012: 190) terdapat 6


kekuatan internal utama yang mempengaruhi suatu lingkungan internal
perusahaan yaitu:

a. Manajemen Fungsi manajemen (functions of management) terdiri dari


lima aktivitas pokok yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pemotivasian, penempatan staf, dan pengontrolan.
b. Pemasaran Pemasaran dapat dideskripsikan sebagai proses
pendefinisian, pengantisipasian, penciptaan, serta pemenuhan
kebutuhan dan keinginan konsumen akan produk dan jasa. Cakupan
kegiatan pemasaran ditentukan oleh konsep pemasaran yang disebut
bauran pemasaran. Menurut Yazid (2003:18) dalam pemasaran jasa
terdapat 7 elemen pemasaran yaitu:
1) Product

7
Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang
memberikan sejumlah nilai manfaat kepada konsumen. Yang perlu
diperhatikan dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli
fisik dari produk itu saja tetapi membeli benefit dan value dari
produk tersebut yang disebut the offer.
2) Price
Strategi penentuan harga sangat signifikan dalam pemberian value
kepada konsumen dan mempengaruhi image produk, serta kepuasan
konsumen untuk membeli.
3) Place
Place dalam service merupakan gabungan antara lokasi dan
keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan
bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana
lokasi yang strategis.
4) Promotion
Yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran
promosi. Promotion mix terdiri dari advertising, personal selling,
sales promotion, public relation, word of mouth, dam direct mail.
5) People
Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa, maka people yang
berfungsi sebagai service provider sangat mempengaruhi kualitas
jasa yang diberikan. Keputusan dalam people ini berarti
sehubungan dengan seleksi, trainning, motivasi, dan manajemen
sumber daya manusia.
6) Bukti Fisik (Physical Evidence)
Bukti fisik jasa mencakup semua hal yang tangible berkenaan
dengan suatu jasa seperti brosur, kartu bisnis, format laporan, dan
peralatan.
7) Process

8
Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari
prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin,
di mana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.
c. Keuangan/Akuntansi
Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan suatu organisasi sangat
penting untuk merumuskan strategi secara efektif. Faktor keuangan
sering mengubah strategi yang ada dan menggeser rencana penerapan.
d. Produksi/Operasi
Fungsi produksi/operasi suatu bisnis mencakup semua aktivitas yang
mengubah input menjadi barang atau jasa. Manajemen produksi/operasi
menangani input, transformasi, dan output yang beragam dari satu
industri dan pasar ke industri dan pasar yang lain.
e. Penelitian dan Pengembangan
Area operasi internal kelima yang harus dicermati kekuatan dan
kelemahannya adalah penelitian dan pengembangan - litbang (research
and development). Manajemen fungsi litbang yang efektif
membutuhkan kemitraan yang strategis dan operasional antara fungsi
litbang dengan fungsi-fungsi bisnis penting lainnya. Misi litbang secara
keseluruhan menjadi luas, termasuk mendukung bisnis yang sudah ada,
mambantu peluncuran bisnis baru, mengembangkan produk baru,
memperbaiki kualitas produk, meningkatkan efisiensi produksi, serta
memperdalam atau memperluas kapabilitas teknologis perusahaan.
Sistem Informasi Manajemen Informasi menghubungkan semua fungsi
bisnis dan menyediakan landasan bagi semua keputusan manajerial.
Tujuan sistem informasi manajemen adalah meningkatkan kinerja
sebuah bisnis dengan cara meningkatkan kualitas keputusan manajerial.
Sistem informasi manajemen mengumpulkan data mengenai
pemasaran, keuangan, produksi, dan hal-hal yang terkait dengan
personalia secara internal, juga faktor-faktor sosial, budaya,
demografis, lingkungan, ekonomi, politik, pemerintahan, hukum,
teknologi, dan kompetitif secara eksternal.

9
Analisis Lingkungan Eksternal Menurut Fred (2012: 120) terdapat 5 kekuatan
eksternal utama yang mempengaruhi suatu perusahaan yaitu sebagai berikut:
a. Kekuatan Ekonomi Faktor ekonomi memiliki dampak langsung terhadap daya
tarik potensial dari beragam strategi. Sebagai contoh, ketika tingkat suku
bunga naik, dana yang diperlukan untuk ekspansi modal menjadi lebih mahal
atau tidak tersedia. Selain itu, ketika pasar bertumbuh, kekayaan konsumen
dan bisnis meluas.
b. Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis dan Lingkungan Perubahan sosial,
budaya, demografis, dan lingkungan memiliki dampak yang besar atas hampir
semua produk, jasa, pasar dan konsumen. Organisasiorganisasi kecil, besar,
laba, dan nirlaba di semua industri dikejutkan dan ditantang oleh peluang dan
ancaman yang muncul dari perubahan dalam variabel sosial, budaya,
demografis, dan lingkungan.
c. Kekuatan Politik, Pemerintahan dan Hukum Pemerintah baik pusat maupun
daerah merupakan pembuat regulasi, deregulasi, penyubsidi, pemberi kerja,
dan konsumen utama organisasi. Faktor-faktor politik, pemerintahan, dan
hukum dapat merepresentasikan peluang dan ancaman utama baik bagi
organisasi kecil maupun besar. Untuk industri dan perusahaan yang sangat
bergantung pada kontrak atau subsidi pemerintah, ramalan politik bisa
menjadi bagian terpenting bagi suatu perusahaan.
d. Kekuatan Teknologi Kekuatan teknologi mempresentasikan peluang dan
ancaman besar yang harus dipertimbangkan dalam perumusan strategi.
Kemajuan teknologi bisa secara dramatis mempengaruhi produk, jasa, pasar,
pemasok, distributor, pesaing, konsumen, proses produksi, praktik pemasaran,
dan posisi kompetitif organisasi. Kemajuan teknologi dapat menciptakan
pasar baru, menghasilkan pengembangbiakan produk yang baru dan lebih
baik, mengubah posisi biaya kompetitif relatif dalam suatu industri, serta
mengakibatkan produk dan jasa yang ada saat ini usang. Kemajuan teknologi
bisa menciptakan keunggulan kompetitif baru yang lebih baik daripada
keunggulan kompetitif yang ada.

10
e. Kekuatan Kompetitif Mengumpulkan dan mengevaluasi informasi tentang
pesaing penting bagi perumusan strategi yang berhasil. Mengidentifikasi
pesaing tidak selalu mudah karena banyak perusahaan memiliki divisi-divisi
yang bersaing di industri yang berbeda. Banyak perusahaan multidivisional
umumnya tidak menyediakan informasi penjualan dan laba menurut divisi
karena alasan kompetitif.

B. External Factor Analysis Summary (EFAS)


Pada umumnya perusahaan harus memantau kekuatan lingkungan makro (demografi,
ekonomi, teknologi, politik, hukum, dan social budaya) dan pelaku lingkungan mikro
(konsumen, pesaing, saluran distribusi, pemasok) yang mempengaruhi kemampuan
memperoleh laba. Perusahaan harus memiliki kemampuan intelegen pemasaran untuk
mengikuti kecenderungan atau perkembgangan, manajemen perlu mengidentifikasi
peluang dan ancaman yang ditimbulkan. Menurut Freddy Rangkuti (2008) faktor-daktor
strategis Eksternal dapat dirumus kan dalam suatu table yaitu table External Factor
Analysis Summary atau EFAS. Tahap Penyusunannya adalah :
a. Susunlah dalam kolom 1 (5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman).
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktorfaktor tersebut
terhadap posisi strategis perusahaan (semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,00)
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor tersebut dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outsatanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian
nilai rating untuk faktor peluang bersifat (peluang yang semakin besar diberi rating
+4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman
adalah kebalikannya. Misalnya, jika ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1.
Sebaliknya, jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
d. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai dengan 1,0 (poor).

11
e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor-faktor
tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.
f. Jumlahkan skor pembobotannya (pada kolom 4), untuk memperoleh nilai total skor
pembobotanbagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan
bagaimana perusahaan tertentu bereaksi terhadap faktorfaktor strategis internalnya.
Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan
perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang sama.

C. Internal Factor Analysis Summary (IFAS)


Setelah faktor-faktor strategi internal perusahaan diidentifikasikan, suatu tabel IFAS
(Internal Faktors Analysis Summary)disusun untuk merumuskan faktor-faktor strategi
internal tersebut dalam kerangka Strenght and Weakness perusahaan. Tahapnya adalah :
a. Tentukan faktor-faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam
kolom 1.
b. Beri bobot masing-masing faktor tersebut dengan skala mulai dari 1,0 (paling
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting), berdasarkan pengaruh faktor-faktor
tersebut terhadap posisi strategis perusahaan. (Semua bobot tersebut jumlahnya
tidak boleh melebihi skor total 1,00). Faktor Faktor Strategi Eksternal BOBOT
RATING BOBOT X RATING KOMENTAR PELUANG: - Integrasi ekonomi
Eropa. - Perubahan struktur demografi. - Pembangunan ekonomi di Asia -
Terbukanya Eropa Timur - Kecendrungan Superstores ANCAMAN: -
Meningkatnya peraturan pemerintah - Meningkatnya persaingan - Whirlpool dan
Electrolux menjadi global - Munculnya teknologi baru - Perusahaan Jepang
c. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan memberikan
skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor), berdasarkan pengaruh
faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Variabel yang
bersifat positif (semua variabel yang masuk kategori kekuatan) diberi nilai +1
sampai dengan +4 (sangat baik) dengan membandingkan rata industri atau dengan
pesaing utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikanya. Contohnya
jika kelemahan besar sekali dibandingkan dengan rata-rata industri yang nilainya
adalah 1, sedangkan jika kelemahan dibawah rata-rata industri, nilainya adalah d.

12
Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memeperoleh
faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untutk
masing-masing faktor yangnilainya bervariasi mulai dari 4,0 (outsanding) sampai
0,0 (poor). e. Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan
mengapa faktor-faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotan dihitung.
d. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini dapat digunakan
untuk membandingkan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang sama.
e.
D. Matriks SWOT
Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis perusahaan adalah
matrik SWOT. Matriks ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan
alternative strategis.

Matrik SWOT

Ket :

13
1) EFAS = External Strategic Faktor Analysis
2) IFAS = Internal Strategic Faktor Analysis
3) Strategi SO Memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya
4) Strategi ST Menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman
5) Strategi WO Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
6) Strategi WT Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman

2.2 Gambaran Umum Perusahaan


a. Sejarah Perusahaan
CV Bagus Agriseta mandiri merupakan home industry yang berdiri pada tanggal 31
Maret 2001 yang berlokasi Jalan Kopral Kasdi 02 Bumiaji kota Batu. Usaha ini didirikan
oleh Bapak Samsul Huda, SP. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri makanan ringan
yang mengolah bahan baku berupa Apel yang cukup melimpah di kota Batu sebagai
makanan ringan yang lebih berdaya guna tinggi dan nilai ekonomis yang lebih
meningkat. Peningkatan nilai guna apel ini melalui pengolahan apel menjadi aneka produk
oleh-oleh antara lain sebagai sari apel, dodol apel, jenang apel maupun keripik apel dan hasil
pertanian lainnya. Awalnya CV Bagus Agriseta Mandiri ini didirikan oleh 2 orang saja
dengan modal 4-7 juta rupiah. Tetapi semakin meningkatnya produksi permintaan dari
konsumen akhirnya sukses dan sekarang menampung hingga 61 pekerja.
Selain untuk meningkatkan hasil olahan,juga untuk mengurangi tingkat pengangguran.
Produk yang pertama di produksi adalah jenang apel, yang mana bahan baku mudah di dapat
dan modal yang kecil, dan mana bahan baku sendiri mudah di dapat dan dua tahun
kedepan dikembangkan dengan memproduksi sari apel dan keripik apel dan sampai
sekarang berkembang dengan pesat dengan berbagai macam olahan yang salah satunya
keripik nanas,keripik wortel,keripik salak dan keripik nangka. Pengolahan aneka
buah-buahan tersebut diharapkan mampu memberikan nilai tambah dan
berkontribusi terhadap peningkatan pendapatan petani apel disekitar daerah Batu.

14
Proses produksi dilakukan disebuah gedung yang secara bertahap dibangun
untuk memenuhi kebutuhan tempat pada proses produksi, yang tepatnya berada di
belakang rumah pemilik home industri ini. Penambahan jenis produksi dilakukan untuk
bersaing dengan home industry lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Dimana
kapasitas produksi untuk setiap jenis produk disesuaikan dengan permintaan pasar.
Keunggulan dari tiap produk yang dibuat adalah produk produk yang berbahan dasar alami
yang diolah sedemikian rupa hingga tidak mengurangi nilai vitamin dan nilai gizi yang
dikandung oleh buah buah tersebut. Dan harga dari setiap produk bervariasi yang
disesuaikan dengan netto nya pengemasan. Pemasaran dari produk dititik beratkan pada
tempat tempat wisata yang ada di dalam kota Batu, yaitu sekitar 80%, sedangkan 20% di
pasarkan diluar kota Batu atau bahkan keluar pulau misalnya Sumatera, Bali, dan
Kalimantan.
Visi perusahaan CV Bagus Agriseta Mandiri adalah mewujudkan perusahaan pengolah
hasil pertanian terpadu yang efisen, tangguh, modern, inovatif, berkelanjutan dan berdimensi
kerakyatan. Dan misi dari perusahaan CV Bagus Agriseta Mandiri adalah Memperdayakan
segenap potensi sumber daya alam dan manusia untuk membangun pertanian Indonesia
Struktur Organisasi CV Bagus Agriseta Mandiri Pemegang kendali akan perusahaan ini
adalah direktur, kemudian direktur membawahi manager administrasi yang bertugas untuk
mengatur segala urusan dalam perusahaan, manager pemasaran yang bertugas untuk
mengatur penjualan produk, manager produksi yang bertugas untuk mengepalai
proses produksi dalam perusahaan, kemudian manager quality control bertugas untuk
mengeatur kualitas produk yang dihasilkan apakah sesuai atau belum, manager pengadaan
bahan bertugas untuk mengepalai tentang pengadaan pasokan bahan untuk produksi. Untuk
manager produksi dibagi lagi menjadi koordinator produk jenang dan dodol, koordinator
produk kripik buah, koordinator produk sari apel
b. Lokasi Pabrik
Lokasi dari CV Bagus Agriseta Mandiri terletak di Jl Kopral Kasdi 02 Bumiaji Kota Batu
- Jawa Timur.

15
c. Sistem Management di Pabrik
1. Cara perekrutan karyawan
Tenaga kerja dari home industri ini berasal dari masyarakat disekitar tempat
produksi. Saat ini CV Bagus Agriseta Mandiri memiliki 61 tenaga kerja yang berasal
dari masyarakat sekitar, sehingga dari Home Industry ini selain dapat bermanfaat
untuk memperkenalkan produk khas kota Batu juga bermanfaat mengurangi
banyaknya pengangguran dengan penyediaan tenaga kerja bagi masyarakat
khususnya masyarakat sekitar.
2. Sistem penggajian
Sistem penggajian dari CV Bagus Agriseta Mandiri adalah bulanan. Untuk
nominal, pihak CV Bagus Agriseta Mandiri tidak menyebutkannya
dikarenakan merupakan rahasia perusahaan.
3. Hak dan kewajiban karyawan
Karyawan wajib hadir tepat waktu dan mematuhi segala peraturan yang telah
ditentukan perusahaan. Hak karyawan adalah mendapatkan upah sesuai tingkat
pekerjaan yang dikerjakan serta mendapatkan hak cuti

d. Proses Pengolahan
1. Peralatan Yang Digunakan
a. Vacuum frying
Mekanisme kerja alat/mesin ini adalah memasukkan air kedalam bak, kemudian
mesin penyedot dihidupkan, setelah itu tempat produk diisi minyak goreng penuh,
kemudian air dalam produk. Menguap melalui pipa uap dan produk itu keluar dari
bak penampung, terjadi sirkulasi kecepatan tinggi sehingga tekanan turun, dan
suhu turun atau titik rendah.
b. Pisau
Mekanisme kerja alat/mesin ini adalah memotong bahan dengan ketajaman dari
stainless
c. Blender

16
Mekanisme kerja alat/mesin ini adalah bahan dimasukkan kedalam penampung
bahan kemudian dari bawah terdapat pisau-pisau disk yang akan menghancurkan
bahan menjadi hancur dan lembut.
d. Ayakan
Memasukkan produk sesuai dengan produk dan kehalusan yang diinginkan,
memasukkan produk ke dalam tempat yang disediakan kemudian
dimasukkan dengan saringan yang diinginkan. Mesin dihidupkan kemudian
diayak
e. Wajan
Untuk mekanisme kerja wajan yaitu bahan diletakkan diatas wajan kemudian api
sebagai sumber panas akan memanaskan wajan kemudian wajan akan
menghantarkan panas secara konveksi ke bahan, bahan lama kelamaan akan
matang.
f. Mesin pengaduk
Mekanisme kerja alat/mesin pengadukan adalah produk dimasukkan ke
dalam loyang, kemudian mixer dihidupkan dengan kecepatan terendah
kemudian dengan kecepatan tinggi sehingga produk dapat tercampur dan
mengembang. Setelah mengembang mesin dimatikan.
g. Mesin pengering (1200 watt)
Mekanisme kerja alat ini adalah produk diletakkan pada penangsang,
kompor listrik dinyalakan, panas dari kompor akan mengeringkan produk
secara radiasi, uap air dari produk akan terisap dari blower. Suhu pengering
dapat diukur dengan termometer. Ditunggu sampai kadar yang diinginkan,
jika sudah sesuai kompor dimatikan dan proses pengeringan berakhir.
2. Bahan yang digunakan
a. Bahan Baku yang dipergunakan
Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan produk oleh-oleh khas Malang ini
antara lain berasal dari beberapa kota di Jawa Timur, hal ini bergantung pada
kelimpahan dari bahan baku ini di masing-masing kota. Beberapa bahan baku
yang digunakan dan tepat perolehannya antara lain :
1) Apel : Batu

17
2) Nanas : Blitar
3) Salak : Magelang
4) Mangga : Pasuruan dan Probolinggo

Untuk bahan baku lainnya seperti sirsak dan rambutan dapat diperoleh
diberbagai tepat, hanya saja pengadaan untuk produksinya disesuaikan
dengan musim buahnya karena termasuk buah musiman.

b. Bahan Tambahan
Gula pasir, susu kental manis, garam, dn tidak memakai bahan aditif (penyedap,
pemanis, pewarna,pengawet dan lain-lain
3. Proses Pembuatan
Berikut adalah proses pengolahan produk yang berbahan baku buah apel menjadi
beberapa produk buah apel seperti keripik apel, dodol apel dan sari buah apel:
a. Proses pembuatan keripik apel
Keripik Apel merupakan salah satu komoditi unggulan dari CV. Bagus
Agriseta Mandiri. Berbahan baku dasar yaitu apel dari kawasan Batu. Proses
pertama yang harus dilakukan dalam pembuatan keripik apel adalah dengan
penyediaan bahan baku, yaitu buah apel. Buah apel tersebut disediakan kemudian
berlanjut dengan proses selanjutnya yaitu pengupasan kulit buah apel. Setelah
proses pengupasan selesai dilakukan, maka proses selanjutnya adalah pencucian
apel tersebut. Proses ini bertujuan untuk membersihkan apel, menghilangkan
kotoran-kotoran yang menempel sebelum dilakukan proses selanjutnya.
Proses berikutnya adalalah proses perajangan. Perajangan berarti
pemotongan produk olahan. Proses perajangan ini digunakan untuk mencapai
tujuan memperoleh bentuk keripik apel yang diinginkan serta penggunaan mesin
perajangan adalah untuk mendapatkan bentuk dan ketebalan yang sama di setiap
produk keripik apel. Keuntungan lain dengan adanya mesin perajangan ini adalah
terciptanya efisiensi waktu pengolahan serta efisiensi energi yang digunakan.
Memasuki tahap selanjutnya adalah tahap Grading. Yang dimaksud dengan tahap
grading adalah tahap pemilihan keripik apel yang layak untuk dikonsumsi yang
selanjutnya akan dikemas. Tidak semua apel yang telah mengalami proses

18
perajangan akan langsung dikemas, namun harus di grading terlebih dahulu.
Tujuan dari proses ini adalah mendapatkan apel dengan bentuk dan struktur yang
sama, sehingga diharapkan konsumen yakin produk ini merupakan produk dengan
kualitas baik. Tahap yang terpenting selanjutnya adalah tahap penggorengan.
Didalam CV. Bagus Agriseta Mandiri, penggorengan dilakukan dengan
mesin vacum frying. Mesin vacum frying adalah mesin yang digunakan untuk
mengeringkan buah dengan kadar air tingi dan beraroma yang khas.
Penggorengan dilakukan dengan suhu rendah (75 85 oC) dan tekanan minimum
(-60 70 cmHg) sehingga akan menghasilkan produk keripik dengan tekstur dan
warna yang lebih bagus, penyerapan minyak yang rendah, aroma dan kandungan
vitamin, lemak, protein tetap terjaga.
b. Proses pembuatan dodol apel
Selain keripik apel, CV. Bagus Agriseta Mandiri menawarkan produk
unggulan lain, yaitu dodol apel. Dodol apel malang memiliki cita rasa yang khas,
manis dan agak masam. Teksturnya lembut dan lebih liat dibandingkan dodol
pada umumnya. Aromanya manis dan gurih karena ada campuran santan dalam
adonan dodol. Dodol apel Malang ini cocok dijadikan oleh-oleh jika berkunjung
ke kota malang atau wisata kuliner. Dodol dan Jenang apel memiliki dua rasa
yaitu apel manalagi dan rome beauty. Dodolnya legit dan manis tanpa bahan
pengawet. Aneka keripik yang menjadi andalan juga tak kalah juara nikmatnya.
Keripiknya renyah dan vitamin yang terkandung di dalamnya tidak berkurang
karena diproses dengan menggunakan mesin vaccum.
Berikut ini proses pengolahan dari dodol apel di CV.Bagus Agriseta
Mandiri. Seperti pada pembuatan keripik apel, hal pertama yang harus dilakukan
adalah penyediaan bahan baku yaitu buah apel. Setelah tersedia, apel tersebut di
kupas terlebih dahulu. Setelah proses penguapasan selesai, dilanjutkan dengan
proses pencucian untuk menghilangkan kotoran kotoran awal sebelum proses
selanjutnya. Setelah pencucian, kemudian apel dirajang untuk memudahkan
proses pemblenderan. Masuklah pada proses pemblenderan. Maksud dari proses
ini adalah untuk merubah bentuk apel yang telah dirajang menjadi adonan apel
untuk pembuatan dodol apel. Setelah itu adonan di goreng dengan menambahkan

19
tepung, susu dan juga gula. Tepung disini bisa dengan menggunakan tepung beras
ataupun tepung ketan. Kemudian produk dikemas dengan menggunakan plastik.
c. Proses pembuatan sari buah apel
Produk olahan dari CV. Bagus Agriseta Mandiri yang tidak kalah
pentingnya adalah produk sari apelnya. Sari apel merupakan produk olahan yang
banyak diincar oleh konsumen karena karakteristiknya yang unik dan
menyegarkan. Aroma dari apel menambah kesegaran pula. Berikut ini pembuatan
sari apel dari UD. Bagus Agriseta Mandiri.
Proses pertama yang dilakukan sama dengan proses pertama pembuatan
dodol apel dan keripik apel. Proses tersebut sama hingga pada proses pencucian.
Pada pembuatan sari apel, setelah dicuci, produk di rebus dalam sebuah mesin
perebusan. Tidak hanya direbus, namun ada penambahan gula dan karamel untuk
menambah cita rasa dari produk olahan sari apel. Setelah proses perebusan selesai
dilakukan, maka proses selanjutnya adalah proses pasteurisasi.
Pasteurisasi adalah salah satu proses penting dalam penanganan dan
pengolahan sari buah salah satunya adalah buah apel. Pasteurisasi adalah sebuah
proses pemanasan makanan dengan tujuan membunuh organisme merugikan
seperti bakteri, virus, protozoa, kapang, dan khamir. Pasteurisasi bertujuan untuk
mencapai "pengurangan log" dalam jumlah organisme, mengurangi jumlah
mereka sehingga tidak lagi bisa menyebabkan penyakit (dengan syarat produk
yang telah dipasteurisasi didinginkan dan digunakan sebelum tanggal
kedaluwarsa). Teknik ini digunakan untuk mengawetkan bahan pangan yang tidak
tahan suhu tinggi, misalnya susu. Pasteurisasi tidak mematikan semua
mikroorganisme, tetapi hanya yang bersifat patogen dan tidak membentuk spora.
Oleh sebab itu, proses ini sering diikuti dengan teknik lain misalnya pendinginan
atau pemberian gula dengan konsentrasi tinggi. Produk hasil pasteurisasi bila
disimpan pada suhu kamar hanya bertahan 1 sampai 2 hari sedang jika disimpan
pada suhu rendah dapat tahan 1 minggu. Setelah proses pasteurisasi selesai,
selanjutnya produk sari apel dikemas dalam gelas plastik dan siap untuk
dipasarkan.

20
e. Pengendalian Mutu
1. Sanitasi PerusahaaN
Sanitasi merupakan pengendalian yang terencana terhadap lingkungan produksi,
bahan baku, peralatan, dan pekerja untuk mencegah pencemaran pada hasil olah,
kerusakan olah, kerusakan hasil olah dan mencegah terlanggarnya niali estetika
konsumen serta mengusahakan lingkungan kerja yang bersih, aman, dan nyaman juga
mencegah terjadinya rekontaminasi atau kontaminasi balik. Sanitasi dalam suatu
perusahaan dapat berfungsi sebagai pelindung atau menghindari bahan pangan
terhadap kebusukan, agar hasil yang dikehendaki tidak berubah, menghindari
penyakit dan menjaga nama baik perusahaan. Secara umum kondisi lingkungan di
CV. Bagus Agriseta Mandiri sudah cukup baik atau bersih dikarenakan setiap harinya
terdapat petugas sanitasi yang membersihkan ruang produksi dan sampah-sampah
produksi. Untuk sampah produksi biasanya berupa sampah hasil olahan produk dan
air pembuangan limbah.
2. Sanitasi Peralatan
Peralatan yang digunakan untuk memproduksi makanan hendaklah memiliki
rancang bangun dan konstruksi yang tepat, ukuran yang memadai serta ditempatkan
pada tempat yang tepat, sehingga mutu yang dirancang bagi tiap produk makanan
terjamin seragam serta untuk mempermudah pembersihan dan perawatannya. Untuk
bagian luar peralatan sanitasinya dilakukan setiap harinya dengan cara dibersihkan
dengan air dan dipel dengan kain yang bersih. Sedangkan untuk perlatan yang bagian
dalam juga di bersihkan dengan cara dilap atau dipel bagian dalamnya. Fryer perlu
mendapatkan perhatian khusus karena kotoran minyak, apabila tidak cepat
dibersihkan akan cepat menjadi tengik dan akan berpengaruh pada produk, sehingga
setiap minggu dilakukan sanitasi secara total terhadap mesin peralatan yang dimiliki.
Sanitasi ini dilakukan oleh bagian proses produksi dibantu bagian teknik dengan
pengawasan QC Field. Untuk menjaga kebersihan dan kerusakan mesin dan
peralatan, maka di CV. Bagus Agriseta Mandiri dilakukan juga pembersihan setiap
kali selesai proses peroduksi.

21
3. Sanitasi Pekerja
Pekerja harus mengikuti proses sanitasi yang memadai untuk mencegah
kontaminasi pada makanan yang ditanganinya. Karyawan yang melakukan kontak
langsung dengan makanan dapat menjadi sumber cemaran baik biologis, kimia,
maupun fisik. Di CV. Bagus Agriseta Mandiri terdapat peraturan-peraturan untuk
pekerja khususnya di bagian produksi. Diantara peraturan itu adalah sebagai berikut:
a. Pekerja diwajibkan membersihkan tangan dengan menggunakan air bersih yang
telah disediakan
b. Para pekerja ini diwajibkan memakai sarung tangan dari pelastik
c. Pekerja harus menggunakan baju seragam yang bersih.
d. Pada saat proses produksi berlangsung pekerja harus menggunakan celemek,
penutup rambut, masker dan sandal/ sepatu khusus ruang produksi.
CV.Bagus Agriseta Mandiri memberikan beberapa fasilitas kepada tenaga kerjanya
untuk menjamin kesehatan dan keselamatan kerja tenaga kerja.Fasilitas tersebut
antara lain berupa :
a. Sarung tangan kerja, bertujuan untuk menghindarkan dari kecelakaan seperti
menghindari dari bakteri kotoran di tanggan dan supaya tidak terkontaminasi dari
bakteri yang ada.Sebagaimana diketahui bersama bahwa industri pengolahan
keripik nanas biasanya licin karena banyaknya penggunaan air saat perendaman
dan pegupasan. Oleh karena itu penggunaan sapu tanggan kerja adalah hal yang
seharusnya dilakukan oleh industri pengolahan keripik nanas.
b. Masker, bertujuan untuk menjaga kesehatan pernafasan tenaga kerja dan juga
mencegah kualitas nanas dari kontaminasi tenaga kerja.
c. Baju kerja, bertujuan untuk melindungi badan dari tumpahan bahan olahan baik
yang berbahaya maupun yang hanya mengotori badan.
4. Pengendalian produk
Produk olahan apel dalam bentuk sari apel, dodol apel ataupun keripik apel
sangatlah menarik konsumen untuk mencoba varian baru dari pengolahan buah apel.
Oleh karena itu, pengendalian mutu merupakan proses yang memiliki andil penting
dalam pengenalan produk tersebut di masyarakat. Pengendalian produk diharapkan

22
mampu menjaga kualitas produk tersebut sehingga konsumen percaya dan tertarik
untuk mengkonsumsinya.
Berbagai cara telah dilakukan untuk mengendalikan produk serta upaya untuk
meningkatkan produk tersebut. Salah satunya adalah dengan menggunakan gula
murni/100% gula asli. Ini dilakukan untuk menjaga konsumen dari kontaminasi gula
buatan-buatan yang sering digunakan dalam berbagai proses pengolahan produk apel.
Selain itu rasa dari apel karya CV. Bagus Agriseta Mandiri adalah asli tanpa ada
pemanis apel buatan. Mereka menggunakan 100% alami apel untuk memberikan rasa
yang asli dari buah apel. Keaslian dari sari buah apel tersebut bertujuan pula untuk
menjaga nilai gizi ataupun nutrisi yang terkandung didalamnya. Hal terpenting lain
yang utama dalam pengolahan apel di perusahaan ini adalah mereka membuat
berbagai olahan tanpa menggunakan bahan pengawet, pemanis, pemutih, perenyah
ataupun perasa buatan. Sehingga sangat aman untuk dikonsumsi masyarakat banyak.
5. Pengemasan Produk
Pengemasan merupakan salah satu cara untuk melindungi pangan dan
menghindari kontaminasi atau mengawetkan produk pangan maupun non pangan.
Kemasan adalah suatu wadah atau tempat yang digunakan untuk mengemas suatu
produk pagan yang dilengkapi dengan label atau keterangan termasuk bebarapa
manfaat dari isi kemasan.
Peranan pengemasan mempunyai peranan dan fungsi penting dalam menunjang
distribusi produk terutama yang mudah mengalami kerusakan. Fungsi lain dari
pengemasan adalah sebagai alat persaingan dalam pengemasan. Beberapa syarat
kemasan adalah kemasan tidak bersifat toksik, yaitu kemasan tidak menggangu
kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung, kemasan harus
cocok dengan bahan yang dikemas, dapat mencegah pemalsuan, mudah dalam
membuka dan menutupnya, mudah dalam pembuangan kemasan bekas, serta biaya
rendah.
Kemasan yang di gunakan dalam produk Bagus Agriseta yang kebanyakan olahan
keripik adalah kemasan almunium foil, yang mana tahan lama dari bakteri dan
kebocoran. Produk dengan kemasan aluminium foil ini biasanya ditujukan untuk
dijual di masyarakat umum dan berguna untuk daya tahan makanan selama kurang

23
lebih 12 bulan tanpa bahan pengawet. Jenis olahan jenang dan dodol pengemasannya
di bungkus dengan plastik terlebih dahulu kemudian diletakkan dalam kotak kardus
kecil begitu juga dengan produk bakpia. Sedangkan olahan sari buah dikemas dalam
gelas plastik kecil dan botol plastik. Produk dengan berbagai kemasan bergambar
layaknya produk-produk makanan yang ada dipasaran guna untuk menarik para
konsumen.
E. Biaya Pengolahan Produk
Permodalan awal dari home Industri ini berasal dari modal pribadi sebesar 3-7
juta. Untuk pengadaan mesin-mesin produksi, pemilik perusahaan ini mendapatkan
dananya dari meminta pinjaman lunak pada pemerintah dan bank perkreditan daerah
untuk pengembangan UKM (Usaha Kecil Menengah), sedangkan dalam pengembangan
produknya, CV Bagus Agriseta Mandiri mendapat dana bantuan dari LIPI dan DIKTI.
Saat ini, biaya produksi dari CV ini sekitar 60 juta dengan omset perbulannya sekitar 70-
75 juta, dimana keuntungan yang diperoleh tiap bulannya dipergunakan untuk
pengembangan produk dan tempat usaha.

Adapun perhitungan Rugi Laba salah satu produk CV.Bagis Agriesta Mandiri yaitu
Keripik Apel :
Biaya Listrik,air dan Rp. 500.000,-
telepon
Biaya transportasi Rp.200.000,-
Biaya pemeliharaan Rp.200.000,-+
Total Rp.900.000,-

Pembelian
Apel Rp.3.200.000,-
Minyak Goreng Rp.1.800.000,-+
Total Rp.5.000.000,-+
Total Biaya-Biaya Rp.5.900.000,-

Penjualan

24
Ukuran Kecil 300 bungkus @ Rp.5.500,- =Rp.1.650.000,-
Ukuran Sedang 500 bungkus@ Rp.8.000,- =Rp.4.000.000,-
Ukuran Besar 150 bungkus@ Rp.15.600,- =Rp.2.340.000,- +
Total Penjulan =Rp.7.990.000,-

Total penjualan Rp.7.990.000


Biaya-biaya (Rp.5.900.000,-)
Total Rp.2.090.000,-
Beban Usaha (Rp.200.000,-)
Beban Gaji (Rp.800.000,-)
Beban Kerusakan (Rp.200.000,-)
Laba/Bulan Rp.890.000,-
Laba/Tahun Rp.890.000,- x 12= Rp.10.680.000,-

Mengenai arus kas dapat diperhitungkan sebagai berikut :


1. Keripik apel 10 bungkus @ Rp. 5.500,=Rp. 55.000,-
ukuran bungkus
kecil
2. Keripik apel 17 bungkus @ Rp. 8.000,=Rp.136.000,-
ukuran bungkus
sedang
3. Keripik apel 5 bungkus @ Rp. 15.600,=Rp. 78.000,-
ukuran bungkus
besar

F. Segmentasi, Targetting, dan Poisitioning Produk


1. Segmentasi: Perencanaan perusahaan untuk ke depannya ada dua tahapan, yaitu
dalam jangka pendek dan jangka panjang. Untuk segmentasi jangka pendek
perusahaan ialah menambah item produk yang akan diproduksi pada tahun 2018 yaitu

25
Teh celup apel dan dodol rumput laut kombinasi apel, sedangkan jangka panjangnya
yaitu difersivikasi usaha, seperti wisata lahan milik petani.
2. Targetting: Target perusahaan dapat menjadi lebih besar lagi dan bisa memperluas
pasar.
3. Positioning: Posisi perusahaan di pasaran sudah ternama, hal ini dikarenakan produk
perusahaan sudah dikenal di banyak kalangan masyaraka.
G. Pemasaran
Pemasaran dari produk dititik beratkan pada tempat-tempat wisata yang ada di
dalam kota Batu, yaitu sekitar 75%, sedangkan 25% di pasarkan diluar kota Batu atau
bahkan keluar pulau misalnya Bali dan Kalimantan. Pemasaran produk sari apel ini
maksimal dilakukan mulai satu minggu setelah produksi. Pada CV.Bagus Agriseta
Mandiri ini tidak hanya sari apel yang dijual, akan tetapi ada produk dodol/jenang apel,
keripik buah,dan bakpia apel. Untuk biaya pemasaran selama satu tahun adalah Rp
21.960.000/tahun untuk yang 200 ml. Sedangkanuntuk yang 120 ml sebesar Rp
17.568.000/tahun.

CV.Bagus Agriseta Mandiri dalam memasarkan produknya memperhatikan hal-


hal berikut antara lain bentuk pelayanan, promosi yang dilakukan, merencanakan bentuk
promosi, teknik menjual, kepuasan pelanggan, melakukan negosiasi, memperhatikan
saluran dan jaringan distribusi dan penetapan harga produk yang sesuai.
Dalam memasarkan produknya selalu dilakukan dengan swasembada dan
senantiasa dan disalurkan pada tempat toko modern atau supermarket dan melewati
media yaitu televisi, internet dengan berbagai iklan, media cetak maupun ke pasar-pasar
tradisional. Pemasaran juga dilakukan ke luar daerah tujuan dari pemasaran tersebut di
kota-kota besar seperti Bandung, Kalimantan dan 80% pemasaran di intern kota-kota
Malang. Prospek pasar untuk daerah wisata terutama Kota Batu sangat bagus sebab
ditunjang oleh minat konsumen akan produk yang berkualitas dan sebagai makanan khas
untuk dikonsumsi dan untuk oleh-oleh.

26
2.3 Pembahasan dan Diskripsi Data
Analisis SWOT yang dilakukan mendapatkan hasil sebagai berikut :
1. Kekuatan
a. Lokasi strategis,
b. Bahan baku mudah didapat
c. Tenaga kerja diperoleh dari sekitar
d. daya tahan makanan 1 tahun
e. alat yang digunakan sudah canggih
2. kelemahan
a. Modal pengembahangan yang tinggi
b. Kurangnya variasi produk
c. Harga yang relative mahal
d. bahan dasar yang mudah busuk
3. Peluang
a. terletak di Desa wisata Batu malang
b. Tenaga kerja yang berpengalaman
4. Ancaman
a. Pesaing baru
b. Kurangnya daya tarik pembeli

Hasil yang diperoleh berdasar matrik internal dan eksternal diatas maka dapat disusun rencana
sebagai berikut :

1. Strategi SO
a. Memanfaatkan lokasi Desa wisata untuk pemasaran produk, sehingga produk dapat
menjadi tujuan wisatawan sebagai pusat oleh-oleh.
b. Menggunakan tenaga kerja sekitar yang berpengalaman sehingga biaya yang
dikeluarkan untuk pembiayaan pekerja lebih rendah, sehinga dapat menekan harga
jual produk.
c. Menggunakan bahan baku dari petani sekitar Malang, sehingga kualitas produk dapat
terjaga dan terkontrol dengan baik

27
2. Strategi WO
a. Memproduksi olahan apel dengan berbagai varian , serta menambah bahan dasar
olahan lain yang dapat dengan mudah diperoleh dari sekitar.
b. Memanfaatkan hasil pertanian sekitar untuk menekan peningkatan harga jual di
pasaran.
c. Penyediaan tempat untuk menyimpan bahan dasar produk yang lebih memadai.
3. Strategi ST
a. Meningkatkan strategi pemasaran, sehingga produk dapat dikenal baik dari dalam
kota maupu luar kota
b. Meningkatkan kualitas bahan yang digunakan, sehingga produk yang dihasilkan
mempunyai kualitas yang dapat bersaing.
4. Strategi WT
a. Meningkatkan varian oalahn dengan berbagai rasa, berbagai produk menggunakan
bahan dasar yang lebih beraneka ragam
b. Meminta dukungan kepada pemeritah dalam penyediaan simpan pinjam modal
pengembangan usaha.

28
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Perkembangan agroindustri semakin banyak dengan skala usaha yang beragam. Salah
satu agroindustri jenis produk olahan yang ada di Kota Wisata Batu adalah agroindustri apel.
Kualitas dan kuantitas buah apel yang turun membuat harga jual dari apel tersebut menjadi
rendah. Untuk itu diperlukan suatu alternatif untuk mengolah apel guna memberikan nilai
ekonomi yang lebih tinggi. Apel dengan kualitas utama biasanya dijual dalam bentuk segar,
sedangkan apel yang under grade biasanya diolah menjadi kripik apel, jenang apel, dodol
apel, dan sari buah. Produk olahan apel dapat dijumpai dipasaran dengan berbagai pilihan
merk dan ukuran. Salah satu agroindustri apel di Kota Wisata Batu adalah agroindustri apel
UD. Bagus Agriseta Mandiri yang berlokasi di Desa Bumiaji. Agroindustri apel UD. Bagus
Agriseta Mandiri dalam mengembangkan usahanya tak lepas dari berbagai kendala, antara
lain terbatasnya modal, rendahnya sumber daya manusia, dan promosi yang belum efektif.
Adanya kendala tersebut maka diperlukan adanya penelitian mengenai perumusan strategi
yang tepat guna pengembangan agroindustri apel UD. Bagus Agriseta Mandiri dimasa
mendatang. Hal ini dapat dilakukan dengan menganalisis lingkungan internal dan eksternal
agroindustri apel UD. Bagus Agriseta Mandiri.
Lingkungan internal mencakup kekuatan dan kelemahan, sedangkan lingkungan
eksternal mencakup peluang dan ancaman. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman bagi pengembangan agroindustri pada UD. Bagus Agriseta Mandiri; (2)
Merumuskan strategi yang tepat bagi pengembangan agroindustri pada UD. Bagus Agriseta
Mandiri. Penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive) pada UD. Bagus
Agriseta Mandiri yang terletak di Desa Bumiaji.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari analisis lingkungan internal
dan eksternal, , analisis matriks SWOT. Berdasarkan analisis lingkungan internal diketahui
bahwa yang menjadi kekuatan dan kelemahan utama pada UD. Bagus Agriseta Mandiri
adalah pengalaman dari produsen dan modal. Sedangkan dari hasil analisis lingkungan
eksternal yang menjadi peluang dan ancaman adalah kontinuitas bahan baku dan masuknya

29
pesaing baru. Analisis selanjutnya yakni dengan menggunakan matiks Internal Eksternal
dapat diketahui bahwa strategi agroindustri apel UD. Bagus Agriseta Mandiri berada pada
kuadran V yaitu strategi menjaga dan mempertahankan. Untuk analisis matriks Grand
Strategy diketahui bahwa agroindustri apel UD. Bagus Agriseta Mandiri terletak dikuadran I
yakni Aggressive. Hasil analisis terakhir yakni diketahui bahwa strategi yang utama yang
sesuai untuk UD. Bagus Agriseta Mandiri adalah memperluas daerah pemasaran dengan
melakukan penetrasi pasar seperti meningkatkan promosi. Dan integrasi horizontal, hal ini
dapat dilakukan dengan membuka cabang outlet baru UD. Bagus Agriseta Mandiri.
B. Saran
Saran penulis kepada CV.Bagus Agriesta Mandiri yaitu agar CV.Bagus Agriesta
Mandiri terus meningkatkan dan mengembangkan produk baru dari dengan berbagai varian
rasa serta dadi berbagai macam bahan dasar, dapat mempertahankan produknya serta mampu
berinovasi lebih kreatif dalam memperkenalkan produk kepada konsumen , mampu
memperluas pemasaran produk hingga berbagai kota di Indonesia.

30

Anda mungkin juga menyukai