OLEH:
FITRAH SUKMA
1718144010015
1
1. Pemahaman tentang analisa SWOT
dan ancaman (threats), baik itu tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
membuat kerangka situasi dan kondisi dalam suatu perusahaan dari sudut
alternative strategi.
perudahaan yang bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5.
pada tiga tahun sebelum analisis, apa yang diinginkan pada tahun saat
2
dilakukan analisis dan kecendrungan perusahaan pada lima tahun
pasca analisis
dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan pada saat yang sama
Hasil akhir dari analisis ini adalah arahan atau rekomendasi untuk
peluang.
1) Faktor internal
3
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam suatu
Adapun beberapa hal yang merupakan bagian dari faktor iternal adalah:
Dan lain-lain
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah semua yang berasal dari luar perusahaan (ancaman
Tren bisnis
Budaya masyarakat
Perkembangan teknologi
Dan lain-lain
Pentingnya analisis SWOT dalam bisnis: analisis SWOT sangat penting unutk
dilakukan, yaitu sebagai kerangka untuk menganalisis apa yang dimiliki dan tidak
4
dimiliki perusahaan. Analisis ini bukan hanya penting untuk membangun sebuah
perusahaan yang paling dasar. Melalui analisis SWOT dapat menjadi bahan untuk
sistematis. Analisis yang diterapak dengan baik dan dijalankan dengan benar
perusahaan yang selama ini tidak terlihat. Tanpa meakukan analisis bisa jadi
analisis bisa jadi bisnis yang dibangun tidak berjalan secara efisien dan efektif.
2. Sebuah usaha, dan rancanglah anlisa SWOT dengan tepat sesuai dengan
(Usaha perikana)
Kekuatan (Strenght):
Modal banyak
Kelemahan (weakness):
5
Peluang (opportunity):
Prospek bagus
Ancaman (threats):
Banyak pesaing
1. Produk
Orang-orang cenderung tidak ingin hanya membeli barang, tetapi mereka ingin
barang yang dibeli bisa menyelesaikan masalah-masalah mereka. Jadi, tanyakan
pada diri sendiri terkait masalah apa yang bisa dipecahkan oleh produk kita bagi
pelanggan? Bagaimana produk tersebut akan membuat hidup pelanggan lebih
baik? Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini akan membantu menentukan pesan
yang tepat untuk kampanye pemasaran produk.
6
Nilai yang ditanamkan pada produk lebih penting daripada kemampuan produk itu
sendiri. Dengan kata lain, kita harus fokus terhadap benefit dari produk alih-alih
mengenai fitur-fiturnya. Nantinya, setiap fitur harus dikembangkan untuk suatu
tujuan yang akan memberikan manfaat/benefit bagi pelanggan. Kita harus
memiliki produk yang inovatif atau setidaknya satu produk yang bisa
memecahkan tantangan bisnis secara umum.
Contohnya: produk kue kering, produk alat-alat tulis untuk sekolah dan produk-
produk lainnya
2. Pelanggan
Sama seperti produk, juga perlu fokus kepada pelanggan atau calon pelanggan.
Untuk melakukan itu, harus benar-benar memahami mereka. Karakteristik, sifat,
perilaku, dan lainnya adalah kunci untuk memahami pelanggan.
Mulailah dengan melakukan riset dan mengumpulkan informasi apa pun tentang
target pelanggan yang dituju, seperti:
Usia
Jenis kelamin
Status pernikahan
Pendidikan
Profesi
Hobi
Lebih baik lagi, wawancarai pelanggan. Atur panggilan telepon atau pertemuan
dengan pelanggan dan tanyakan tentang preferensi mereka terhadap produk.
Dengarkan cara mereka berbicara dan bahasa yang mereka gunakan, ini dapat
membantu untuk membentuk narasi Strategi Pemasaran Produk kita
nantinya. Informasi apa pun yang berasal dari pelanggan dapat membantu dalam
mengungkap preferensi pelanggan dan cara terbaik untuk memasarkan produk kita
7
kepada mereka. Setelah semua informasi dikumpulkan, mulailah membangun
persona pembeli di produk yang akan dipasarkan.
3. Pesan
Kita tentu perlu berkomunikasi dengan pelanggan. Karena menurut beberapa hasil
riset terkait pemasaran produk, 57% konsumen merasa percaya ketika mereka
terhubung secara emosional dengan suatu brand. Dan tentunya koneksi emosional
tersebut dibangun melalui pesan yang disampaikan terkait produk yang kita
pasarkan.
Pesan produk harus dibuat secara naratif. Karena narasi adalah cara termudah
untuk membuat pelanggan terhubung dengan produk kita. Kita bisa menulis
artikel di blog dan memanfaatkan fitur Search Engine Optimization (SEO) agar
artikel-artikel inspiratif terkait produk bisnis bisa ditemukan secara mudah di
internet.
Untuk membuat cerita atau narasi yang efektif, kita perlu mengidentifikasi
proposisi penjualan yang unik dari produk yang dipasarkan. Pada dasarnya, Apa
nilai utama yang ingin disampaikan kepada pelanggan?
8
4. Tim Pemasaran
Dengan banyaknya pihak dalam satu tim yang mengerjakan satu proyek, mudah
terjadi miskomunikasi dan disorganisasi yang akan menggagalkan kemajuan
Strategi Pemasaran Produk. Buatlah perencanaan dan roadmap produk agar semua
pihak yang terlibat dalam tim bisa bekerja secara seirama dan bersinergi.
5. Promosi
Memiliki produk yang solid dan strategi yang matang bukanlah suatu akhir dari
pekerjaan. Kita tidak bisa mengharapkan pelanggan berbondong-bondong
membeli produk jika mereka tidak tahu apa-apa tentang produk yang akan
dipromosikan. Maka dari itu, perlu menyampaikan berita melalui promosi
strategis.
9
yang cocok untuk mulai mempromosikan produk bisnis. Intinya, kita perlu
memastikan bahwa kita memiliki kecocokan antara pasar dengan produk yang
kuat.
Contohnnya: misalnya di sosial media, kita bisa mengadakan give away, buy 2 get
1 free, atau bisa juga gratis ongkir
6. Analisis
Setelah menerapkan rencana promosi dan produk telah dipasarkan, perlu me-
review untuk mengetahui seberapa sukses strategi. Lihatlah baik-baik titik
kesalahan yang mungkin terjadi. Dan sesuaikan strategi ke depannya dari hasil
analisis yang telah dipelajari.
Contohnya: setelah roduk di pasarkan kita bisa melihat dengan mencari tahu
kekuatan, kelemahan, peluang, sehingga ancaman yang mungkin terjadi. Jadi kita
harus tanggap dalam menyikapi pasar dan kita bisa cepat tahu bahwa kelemahan
dan kekurangan produk kita apa dan bisa memperbaikinya secepat mungkin
PERENCANAAN USAHA:
10
tempe balado”. Alasan saya memproduksi camilan tersebut karena sekarang ini
banyak permintaan konsumen pasar yang menginginkan adanya inovasi terhadap
makanan camilan yang sudah ada sebelumnya. Untuk itu saya berinovasi dengan
menambahkan rasa pedas pada keripik tempe ini. Saya menamakan produk
tersebut dengan nama “keripik tempe balado” adalah karena inovasi baru berupa
rasa pedas serta agar para pelaggan lebih penasaran sehingga berminat untuk
membeli produk yang saya buat. Apalagi sekarang juga banyak bermunculan
berbagai macam aneka camilan yang menambahkan rasa pedas dalam
produksinya seperti contoh keripik singkong pedas, keripik kentang pedas, dsb
namun dalam pasar masih jarang saya temui inovasi rasa pedas dalam keripik
tempe. Karena alasan tersebut saya membuat keripik tempe iblis.
Dalam perencanaan usaha ini, rincian kegiatan-kegiatan yang saya lakukan
diantaranya adalah:
1. Pengamatan pasar
Pengamatan pasar ini menjadi salah satu aspek terpenting, bisa dibilang
paling utama sebelum kita melakukan perencanaan usaha. Pengamatan pasar
sejatinya berfungsi untuk mengetahui seperti apa keadaan pasar dan barang apa
yang sedang diminati serta yang paling banyak dicari oleh konsumen. Pengamatan
pasar harus dilakukan secara jeli agar tidak terjadi kesalahan persepsi.
Pengamatan pasar saya lakukan disekitar daerah Payakumbuh yaitu di pasar-pasar
tradisional. Dalam pengamatan pasar yang saya lakukan memperoleh hasil bahwa
para masyarakat/konsumen banyak yang menyukai makanan kecil berupa
camilan. Namun dalam kenyataannya mereka sedikit merasa bosan dengan
camilan yang hanya begitu-begitu saja. Mereka membutuhkan suatu makanan
camilan yang berinovasi baru.
2. Penentuan usaha
Setelah selesai melakukan pengamatan pasar, hal selanjutnya yang mesti
dilakukan adalah menentukan usaha. Dalam pengamatan pasar yang sebelumnya
sudah dilakukan pasti memperoleh hasil tentang apa yang sedang diminati dan
dibutuhkan oleh para konsumen. Sesuai dari pengamatan diatas maka saya
11
menentukan untuk membuat sebuah usaha makanan camilan yang mempunyai
inovasi rasa baru yaitu rasa pedas. Inovasi tersebut saya aplikasikan pada keripik
tempe. Kenapa saya memilih keripik tempe karena menurut pengamatan pasar,
banyak konsumen yang menyukai keripik tempe dan makanan camilan tersebut
dapat dijangkau serta disukai berbagai kalangan mulai dari anak-anak sampai
pada mereka yang sudah dewasa.
3. Mempersiapkan modal
Modal dalam usaha produksi camilan ini tidaklah terlalu besar. Dikatakan
demikian karena karena sebenarnya kegiatan produksi keripik tempe dapat
menggunakan peralatan dapur sederhana yang biasa dipekai oleh kebanyakan ibu
rumah tangga untuk memasak. Saya menententukan modal sebesar Rp.
6.120.000,- adapun rinciannya ada dalam penghitungan BEP (Break Event Point).
5. Kegiatan produksi
Kegiatan produksi ini dimulai dengan beberapa langkah, adapun tahapan
langkahnya adalah:
a. Membeli bahan baru berupa tempe, tepung terigu, bumbu dapur, bubuk cabe
serta minyak goreng
12
b. Menyiapkan peralatan seperti kompor, wajan, serok-solet, wadah besar, baskom
c. Setelah semua bahan baku terkumpul barulah membuat bumbu dan mengiris
tempe secara tipis-tipis kemudian tempe tersebut di campur dengan bumbu setelah
itu digoreng sampai krispi.
d. Selesai digoreng, keripik tempe setengah jadi tersebut ditiriskan sabil diberi
bubuk cabe dan diaduk secara perlahan agar semua dapat tercampur.
e. Hal selanjutnya adalah finishing dengan pengepakan kedalam bungkus-bungkus
plastik.
f. Hal terakhir dalam proses produksi adalah pemasaran produk dan
pendistribusian produk kepada konsumen.
Kegiatan produksi saya lakukan setiap seminggu sekali jadi tidak setiap hari saya
melakukan kegiatan produksi. Hal tersebut saya lakukan karena mengingat waktu
saya yang sebagian besar masih untuk kulih dan produksi keripik tempe balado
masih dalam skala kecil.
6. Promosi
Setelah melakukan kegiatan produksi, hal yang saya lakukan adalah
kegiatan promosi. Promosi sangat dibutuhkan bagi keberlangsungan kegiatan
usaha apalagi sebuah usaha baru. Adapun cara promosi sederhana yang saya
lakukan adalah dengan membuat pamflet yang saya bagi-bagikan kepada
masyarakat dan saya tempel di tempat-tempat ramai. Pamflet yang saya buat
cukup menarik sehingga diharapkan setiap mereka yang membaca pamflet akan
tertarik untuk mencoba membeli produk keripik tempe balado ini. ada di. Selain
itu, saya juga menyediakan keripik tempe tester untuk dicoba oleh masyarakat
sehingga dengan mencoba produk saya mereka ingin membeli keripik tempe
balado. Kemudian apabila ada event seperti pameran produk makanan akan saya
ikitu sebagai rangkaian dari kegiatan promosi saya. Dalam setiap pameran
biasanya pengunjungnya cukup banyak sehingga sangat baik untuk mengenalkan
produk yang saya buat.
7. Pekerja
13
Dalam usaha produksi keripik tempe balado ini saya mengerjakan semua
rangkaian usahanya sendiri. Saya mengambil langkah tersebut karena
memproduksi keripim tempe balado cukup mudah dan tidak perlu banyak pekerja
selain itu saya baru memproduksi dalam partai kecil. Mungkin jika usaha produksi
keripik tempe balado ini sudah berkembang dan banyak permintaan saya akan
merekrut pekerja tambahan untuk membantu dalam rangka proses produksi.
8. Menentukan pemasaran/konsumen
Untuk pemasaran hasil produksi saya akan memasarkannya di warung-
warung terdekat dan saya pajang di etalase rumah saya yang dibuat seperti outlet.
Warung-warung terdekat saya pilih sebagai tempat pemasaran karena banyak
konsumen yang sering berbelanja ke warung. Diharapkan mereka yang berbelanja
di warung melihat produk keripik tempe balado milik saya mereka menjadi
tertarik dan membelinya. Diharapkan keripik tempe balado ini dapat disukai oleh
semua kalangan dari anak-anak sampai dewasa.
9. Proses distribusi
Proses pendistribusian saya lakukan dengan mengantarkan kepada
konsumen ataupun warung-warung untuk dititipkan serta memajangnya di etalase
rumah. Pendistribusian akan saya lakukan sendiri dengan mengggunakan alat
transportasi sepeda motor. Adapun saya melakukan pendistribusian produk
keripik tempe balado setiap seminggu sekali. Jadi apabila sudah mencapai
seminggu maka saya akan mendistribusikan produk yang baru.
14
Biaya variabel
Tempe Rp. 30.000,-
Tepung terigu Rp. 15.000,-
Gas Rp. 15.000,-
Bubuk cabe Rp. 20.000,-
Minyak goreng Rp. 20.000,-
Bumbu dapur(garam, merica,dsb) Rp. 10.000,-
Plastik pembungkus Rp. 10.000,-
______________ +
Rp. 120.000,-
BEP = 6.000.000
(4.500 x 100) – 120.000
= 6.000.000
450.000 – 120.000
= 18,18 unit
15