MANAJEMEN KEPERAWATAN
Dosen Pembimbing: Ns. Yossi Fitrina,S.Kep,M.Kep
BUKITTINGGI
2020
KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami sampaikan kehadiran Allah SWT, karena berkat
kemurahan-Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
tugas makalah ini kami membahas “Pendelegasian, Konsep Kolaborasi Dan
Negosiasi Manajemen Keperawatan” Makalah ini dibuat tidak lain untuk memenuhi
tugas dosen pembimbing tetapi juga untuk memperdalam pemahaman kami dalam
pelajaran Manajemen keperawatan yang kami pelajari.
Makalah ini sangat diharapkan mendapatkan manfaat bagi kami yang menulis
dan bagi yang membacanya. Teknologi informasi yang kami gunakan buku dan
internet.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C.Tujuan Penulisan....................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian pendelegasian.......................................................... 3
B.Prinsip utama pendelegasian ..................................................... 4
C.Ketidakefektifan pendelegasian................................................. 5
D.Konsep pendelegasian............................................................... 5
E.Konsep Negosiasi....................................................................... 7
F.Langkah-langkah negosiasi........................................................ 7
G.Strategi negosiasi....................................................................... 8
H.Kunci sukses negosiasi.............................................................. 9
A. Latar Belakang
Pendelegasian merupakan elemen yang esensial pada fase pengarahan
dalam proses manajemen karena sebagian besar tugas yang diselesaikan oleh
manajer (tingkat bawah, menengah dan atas) bukan hanya hasil usaha mereka
sendiri, tetapi juga hasil usaha pegawai. Bagi manajer, pendelegasian bukan
merupakan pilihan tetapi suatu keharusan. Ada banyak tugas yang sering kali
harus diselesaikan oleh satu orang. Dalam situasi ini, pendelegasian sering
terkait erat dengan produktivitas.
Ada banyak alasan yang tepat untuk melakukan pendelegasian.
Kadang kala manajer harus mendelegasikan tugas rutin sehingga mereka dapat
menangani masalah yang lebih kompleks atau yang membutuhkan keahlian
dengan tingkat yang lebih tinggi. Manajer dapat mendelegasikan tugas jika
seseorang telah dipersiapkan dengan lebih baik atau memiliki keahlian yang
tinggi atau lebih cakap tentang cara menyelesaikan masalah. Pendelegasian juga
dapat digunakan sebagai sarana pembelajaran atau “pemberian” kesempatan
kepada pegawai. Pegawai yang tidak didelegasikan tanggung jawab yang sesuai
dapat menjadi bosan, tidak produktif, dan tidak efektif. (Marquis, Bessie L,
dkk.2010)
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja ketidakefektifan dalam pendelegasian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui ketidakefektifan dalam pendelegasian
A. Pengertian Pendelegasian
1. Pendelegasian
Menurut Marquis dan Huston (1998) dalam Nursalam (2002) bahwa
pendelegasian adalah penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain. Dapat
juga diartikan sebagai suatu pemberian suatu tugas kepada seseorang atau
kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi.
Pendelegasian adalah bagian dari manajemen yang memerlukan
latihan manajemen profesional yang dikembangkan untuk dapat menerima
pendelegasian tanggung jawab secara structural (Swanburg, RC., 2000).
Pendelegasian/pelimpahan asuhan keperawatan kepada pasien oleh
perawat tidak mudah dilakukan karena menyangkut pemberian suatu perintah
kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban. Para perawat
meyakini bahwa mereka dapat memberikan pendelegasian dengan baik
kepada staf dalam asuhan keperawatan, tetapi sering tidak dilaksanakan
dengan baik. Hal ini menyebabkan kurangnya rasa percaya kepada orang yang
menerima pendelegasian.
Alasan Pendelegasian
Adapun beberapa alasan mengapa pendelegasian diperlukan, beberapa
diantaranya adalah:
4. Konsep Pendelegasian
Delegasi yang baik tergantung pada keseimbangan antara
komponen tanggung jawab, kemampuan dan wewenang. Tanggung jawab
(responsibility) adalah suatu rsa tanggung jawab terhadap penerimaan suatu
tugas, kemampuan (accountability) adalah kemampuan seseorang dalam
melaksanakan tugas limpah. Wewenang (authorirty) adalah pemberian hak
dan kekuasaan penerima tugas limpah untuk mengambil suatu keputusan
terhadap tugas yang di limpah.
2. Konsep Negosiasi
1. Pengertian
Negosiasi pada umumnya sama dengan kolaborasi. Pada organisasi,
negosiasi juga diartikan sebagai suatu pendekatan yang kompetitif (Marquis
dan Huston, 1998). Negosiasi sering dirancang sebagai suatu strategi
menyelesaikan konflik dengan pendekatan kompromi. Selama negosiasi
berlangsung, berbagai pihak yang terlibat menyerah dan lebih menekankan
untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan antara keduanya.
Smeltzer (1991) dalam Nursalam (2012) mengidentifikasi dua tipe
dasar negosiasi, yakni kooperatif (setiap orang menang), dan kompetitif
(hanya satu orang yang menang). Satu hal yang penting dalam negosiasi
adalah apakah ada salah satu atau kedua pihak menghendaki adanya
perubahan hubungan yang berlangsung dengan meningkatkan hubungan
yang lebih baik. Jika kedua pihak menghendaki adanya perbaikan hubungan,
maka akan muncul tipe kooperatif. Namun, jika hanya salah satu pihak yang
menghendaki perbaikan hubungan, maka yang muncul adalah tipe
kompetitif. Meskipun dalam negosiasi ada pihak yang menang dan kalah,
sebagai negosiator penting untuk memaksimalkan kemenangan kedua pihak
untuk mencapai tujuan bersama, meminimalkan kekalahan dengan membuat
pihak yang kalah tetap dapat tujuan bersama, dan membuat kedua belah
pihak merasa puas terhadap hasilnegosiasi.
Terdapat tiga kriteria yang harus dipenuhi sebelum manajer setuju
untuk memulai proses negosiasi, yaitu: masalah harus dapat dinegosiasikan,
negosiator harus tertarik terhadap “take and give” selama proses negosiasi,
dan mereka harus saling percaya (Smeltzer, 1991 dalam Nursalam, 2012).
Langkah-langkah Sebelum Negoisasi
2. Strategi Negosiasi
Ada beberapa strategi dan cara yang perlu dilaksanakan dalam menciptakan
kondisi yang persuasif, asertif, dan komunikasi terbuka selama negosiasi
berjalan.
• Pilih fakta-fakta yang rasional dan berdasarkan hasil penelitian.
• Jujur.
• Bersabarlah (Smeltzer,1991).
Hindari
• Sikap yang tidak baik, seperti sinis, kasar, dan menyepelekan.
• Trik yang tidak baik, seperti manipulasi.
• Distorsi.
• Tergesa-gesa dalam prosesnegosiasi.
• Tidak berurutan.
• Membuat hanya satu pilihan.
• Memaksakan kehendak
• Berusaha menekankan pada satu pendapat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Delegasi merupakan salah satu alat kepemimpinan, kita memerlukan
kecakapan untuk dapat mempergunakanya mengetahui kegunaan dan cara
kerjanya sehinga kita dapat mengambil keputusan dalam memberi delegasi
seseorang yang tepat pada orang yang sesuai dengan bidang atau skilnya.
Sementara kekuasaan di pandang sebagai kerangka interaksi antara manusia
yakni diantaranya, identifikasi situasi posting. Mengusulkan tugas yang dipilih
orang, mengidentifikasi apa tujuan yang ingin Anda capai, Monitoring, atau
memberitahu karyawan untuk ketika pekerjaan akan diperiksa dan apa kriteria,
Menilai, atau memberikan umpan balik, baik positif ketika pekerjaan itu
dilakukan dengan sukses. Jika secara rasional dalam pendekatan persuasif
bahwa Jika saya cukup bekerja, saya berarti saya yang penting dan diperlukan
untuk organisasi.
B. Saran
Dalam pembahasan ini sangat penting dalam berorganisasi. Ketika kita
sebagai seorang pemimpin mendelegasikan pekerjaan wewenang yang akan
dapat memperlancar pekerjaan yang tertumpuk. Dan sebagai seorang pemimpin
memegang kekuasaan kenapa tidak kita gunakan delegasi kekuasan itu. Karena
delegasi kekuasaan adalah pelimpahan tanggung jawab yang dapat
mengendalikan organisasi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA