Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN 5

BUSINESS PLAN / PERENCANAAN USAHA

Tujuan
Topik ini diberikan kepada mahasiswa agar memahami konsep
business plan, peran SWOT dalam business plan, dan strategi
menyiapkan modal usaha.

Business Plan
Luaran: Setelah membaca modul ini mahasiswa mampu:
1.Menjelaskan konsep, fungsi, manfaat, dan aspek-aspek dalam business
plan;
2.Menjelaskan peran SWOT dalam membangun usaha; dan
3.Menjelaskan strategi menyiapkan modal usaha.

1
Esensi Business Plan dalam Membangun Usaha
Rancangan usaha merupakan salah satu langkah awal
yang wajib dilakukan oleh pemilik usaha. Rancangan
usaha (business plan) memuat seluruh aspek yang
berkaitan dengan aktivitas yang direncanakan dalam
merintis dan menjalankan suatu usaha. Hasil perencanaan
yang dimaksud membantu pelaku usaha untuk
mengambil keputusan yang tepat untuk melaksanakan
tahap selanjutnya dalam berwirausaha. Rusdiana (2014:
354-355) menjelaskan fungsi, manfaat dan sejumlah
komponen dalam business plan, seperti yang dijelaskan
berikut ini.
Fungsi dan Manfaat Business Plan
Business Plan berfungsi sebagai kompas untuk mengarahkan
pelaku usaha dalam menjalankan usahanya. Business Plan
dirancang untuk membantu pelaku usaha menghindari investasi
yang tidak menguntungkan.
Selain itu, ada empat manfaat dari business plan, yaitu:
1. Wadah untuk menampung segala bentuk rencana usaha;
2. Alat kontrol segala kegiatan yang akan dilaksanakan ketika
gagasan tersebut diimplementasikan dalam usaha nyata;
3. Meyakinkan kepada pihak mitra usaha terkait rancangan capaian
usaha. Pihak mitra akan berkolabrasi dalam berbagai bentuk
untuk mempercepat capaian target usaha yang diharapkan; dan
4. Menarik perhatian dan keterlibatan pihak mitra untuk
berinvestasi terutama dalam mewujudkannya menjadi
perusahaan yang besar.
Aspek-aspek dalam membuat business
plan
Rancangan usaha baru harus disusun
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan
manfaat, terutama dalam mewujudkan
gagasan untuk merintis berdirinya suatu
usaha baru. Aspek-aspek yang harus
dipahami oleh pelaku usaha dalam memulai
usaha adalah sebagai berikut:
Aspek pemasaran, yang mencakup:
1.Sasaran pemasaran, meliputi:
a)daerah pemasaran (lokasi tempat usaha/pasar, jenis, dan
jumlah pelanggan serta pesaing di lokasi/tempat usaha);
b)situasi pasar (segmen pasar, target pasar, dan posisi tempat
usaha dibandingkan dengan pesaing yang berada di sekitar
tempat usaha);
c)proyeksi permintaan (jumlah permintaan dalam setiap
periode/siklus untuk setiap jenis produk, dan proyeksi
peningkatannya dalam setiap periode/ siklus);
d)strategi dan taktik pemasaran (uraian masing-masing bauran
pemasaran berdasarkan spesifikasi usaha/produk dan
keunggulan serta kelemahannya dibandingkan dengan bauran
pemasaran dari pesaing usaha), seperti: (1) produk; (2) harga;
(3) distribusi; dan (4) promosi.
5
Estimasi biaya untuk operasional pemasaran dalam satu siklus
tertentu.
1.Aspek produksi, yang mencakup:
a) pengadaan bahan (jenis bahan, volume, harga, dan sumber
pasokan barang)
b) proses produksi (mesin, tenaga kerja yang dibutuhkan,
kualitas dan nilai pemanfaatan produk, dan jumlah
produksi produk)
3.Aspek Organisasi dan Manajemen, seperti :
a) identitas usaha (nama, alamat, dan logo usaha, visi dan misi
usaha, perizinan usaha, dan struktur organisasi usaha jika
diperlukan)
b) manajemen (uraian mengenai pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen planning, organizing, staffing, directing,
controlling untuk pelaksanaan setiap aspek usaha).
c) penganggaran organisasi dan manajemen
4.Aspek Pengendalian Dampak Lingkungan, seperti:
a)limbah dari tempat usaha (jika ada)
b)dampak sosial-budaya
c)anggaran dampak lingkungan (jika ada)
5.Aspek Keuangan/Modal Usaha, seperti:
a) kebutuhan modal awal (uraian kebutuhan modal
awal dan sumber-sumber perolehannya).
b)proyeksi neraca
c)proyeksi rugi-laba
d)proyeksi arus kas
e)analisis rasio keuangan
3. Penerapan SWOT dalam Wirausaha
Berbagai data dalam menjalankan suatu usaha baru
perlu dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT
yang bertujuan untuk mengungkapkan kekuatan
(strengths), kelemahan (weakness), peluang
(opportunities), dan ancaman (threat) dari jenis usaha
yang akan dijalankan, baik profil usaha, pemanfaatan,
kerugian , maupun dampaknya pada masyarakat sekitar.
Hasil analisis tersebut memengaruhi proses pengambilan
keputusan strategis terkait memulai suatu usaha. Analisis
SWOT yang dimaksud dapat dijelaskan melalui keempat
kuadran di bawah ini.
2 Kekuatan internal 1
Memiliki business Paradigma
masing-masing pelaku
plan yang matang kewirausahan dan
usaha
potensi lokal

Ancaman Peluang

3
4 Kelemahan internal business plan yang
Aksen modal usaha masing-masing pelaku matang,
dan etika berbisnis usaha pengelolaan
keuangan
Gambar 1. Diagram SWOT
Kuadran 1, merupakan situasi yang menguntungkan,
yaitu kekuatan dan peluang. Kendatipun memulai
suatu usaha sangat susah dijalankan karena banyaknya
pesaing, namun memiliki peluang dan kekuatan untuk
dimulai/dijalankan. Memiliki mindset enterprenership
dan semangat berwirausaha, mampu membaca
peluang pasar, memanfaatkan potensi lokal dengan
tetap menjaga sosio-kultural masyarakat sekitar
tempat usaha, merupakan kekuatan yang dapat
diterapkan dalam berusaha.
Kuadran 2, merupakan ancaman. Para
pelaku usaha memiliki kekuatan dari sisi
internalnya masing-masing. Strategi yang
harus diterapkan adalah menggunakan
kekuatan tersebut untuk memanfaatkan
peluang usaha dengan business plan yang
matang.
Kuadran 3, semua pelaku usaha memiliki peluang
yang sangat besar, akan tetapi di lain pihak
menghadapi beberapa kendala/kelemahan pada
internal masing-masing pelaku usaha, seperti jiwa
kewirausahaan yang lemah, inkonsistensi penerapan
business plan, akses modal usaha, literasi keuangan,
dan kemampuan proyeksi rugi-laba dari suatu usaha.
Kelemahan ini dapat diatasi dengan strategi yang tepat
dan benar sehingga dapat mengubah kelemahan
menjadi peluang.
Kuadran 4 merupakan situasi yang
sangat tidak menguntungkan, semua
pelaku usaha menghadapi berbagai
ancaman dan kelemahan masing-
masing jenis usaha.
Analisa SWOT di atas dapat menghasilkan 4 (empat)
kemungkinan strategi alternatif (Rangkuti, 2006) dalam
berwirausaha, yaitu :
1Strategi Strength-Opportunities (SO). Strategi ini dibuat
berdasarkan jalan pikiran dari sebuah usaha terkait, yaitu
dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan
memanfaatkan peluang pasar sebesar-besarnya.
2Strategi Weaknesses-Opportunities (WO), strategi ini
diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan
cara meminimalkan kelemahan yang ada.
3Strategi Strength-Threats (ST), ini adalah strategi dalam
menggunakan kekuatan yang dimiliki masing-masing pelaku
usaha untuk mengatasi ancaman.
4 Strategi Weaknesses-Threats (WT), strategi ini
didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan
berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.

Keempat strategi ini saling berinteraksi. Dalam


konteks menjalankan suatu usaha dapat diilustrasikan
pada Tabel matriks SWOT dibawah ini.
Weakneses (W)
Faktor internal Strength (S)

1.Mindset berwirausaha 1.SDM wirausahawan yang masih terbatas.


2.Potensi produk lokal 2.Fungsi koordinasi antarinstansi terkait belum
3.Pendekatan sosio-kultural optimal
4.Akses modal usaha 3.Belum maksimalnya pendampingan dari
Faktor eksternal 5.Business plan yang terukur lembaga terkait

Opportunities (O) Strategy (SO) Strategy (WO)


1.Dukungan pihak pemerintah 1.Mengoptimalkan koordinasi 1.Mengoptimalkan dukungan dari berbagai
dalam bentuk akses modal lintas sektoral oleh pelaku usaha pihak untuk meningkatkan jumlah pelaku
usaha(KUR; BRI, BNI, dan bank 2.Memastikan proses akses modal usaha demi mempercepat gerakan roda
lainnya) usaha ekonomi masyarakat
2.Perencanaan usaha 3.Mengoptimalkan dukungan 2.Mengoptimalkan fungsi
3.Tingginya permintaan pasar pemerintah untuk menghasilkan para koordinasi lintas sektoral dalam rangka akses
atas produk usaha pelaku usaha untuk menggerakan roda modalusaha dan pembinaan pengelolaan
4.Terbatasnya jumlah ekonomi bangsa keuangan para pelaku usaha
wirausahawan milenial 3.Membuat PERDA tentang keringanan
pembayaran pajak para pelaku usaha
Threats (T) Strategy (ST) Strategy
(WT)

1.Pemahaman masyarakat tentang 1.Peningkatan pemahamaan 1.Mengoptimalkan


wirausaha yang masih rendah masyarakat tentang esensi wirausaha pendekatan sosio-kultural oleh pelaku usaha
2.Pendampingan yang dilakukan oleh dinas terkait 2.Mengoptimalkan fungsi koordinasi lintas
pengelolaan keuangan yang 2.Mengoptimalkan fungsi sektoral
belum maksimal koordinasi lintas sektoral untuk untuk keringanan pajak
keringanan pajak
3. Strategi Menyiapkan Modal Usaha
Strategi menyiapkan modal usaha merupakan salah satu
variabel penting dalam merintis suatu usaha. Para pelaku
usaha dapat memperoleh modal usaha dengan melakukan
sejumlah strategi, seperti :
1.Memiliki business plan yang matang. Dengan perencanaan
yang matang, para investor tidak ragu untuk berinvestasi;
2.Akses modal usaha pada lembaga pemerintah dan non
pemerintah baik pada bank digital maupun non digital;
3.Kreatifitas yang dimiliki pelaku usaha;
4.Berkolaborasi/bermitra dengan berbagai pihak
5.Menggaransi aset yang dimiliki oleh pelaku usaha;
6.Asosiasi badan usaha; dan
7.Gotong royong dana keluarga
Daftar Rujukan

Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis.


Cetakan Keduabelas. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Rusdiana, H. A. (2014). Kewirausahaan: Teori dan Praktik. Bandung:
Cv Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai