Anda di halaman 1dari 20

EKONOMI MANAJERIAL

“TEORI PERUSAHAAN, SIFAT DAN FUNGSI LABA”

DOSEN PEMBIMBING :

SYAMSUL KAMAL, SE., M.Si

OLEH :

NADIA ARIFAH 18 0401 0161

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PALOPO

2020
 Membuat rangkuman materi perkuliahan dengan topik bahasan ;

1. Teori Perusahaan

2. Sifat dan Fungsi Laba.

1. Teori Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi yang menggabungkan dan

mengorganisir sumber daya yang bertujuan untuk memproduksi pruduk untuk

dijual.

Bentuk perusahaan dapat berupa perseorangan, persekutuan, dan

korporasi. *0% dari semua barang dan jas diproduksi oelh perusahaan, sisanya

oleh pemerintah dan organisasi nirlaba.

 Alasan kehadiran Perusahaan

o Dapat menghasilkan jumlah unit produkk yang lebih besar ( Clarkson

& Miller, 1982)

o Para Wirausaha dapat mengorganisasikan sumber daya secara efisien

dan mengurangi biaya transaksi (Salvatore,2004)

o Kanteralis 2007

1. Mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen & menemukan

metode untuk memenuhi kebutuhan konsumen

2. Mampu  mengambil keputusan yang tepat dalam mengakses input.

3. Menyediakan insentif yang terbaik bagi para stakeholder.

4. Konsisten dan terencana dalam mengembangkan diri.


 Tujuan Perusahaan (berdasarkan teori modern )

o Maksimalisasi Laba

o Maksimalisasi Pertumbuhan (perkembangan perusahaan)

o Maksimalisasi Nilai Perusahaan (nilai jual atau nilai prospek

perusahaan, dapat dicerminkan melalui harga saham perusahaan)

o Maksimalisasi Penjualan (penguasaan market share)

o Motivasi Manajerial  (keberlangsungan usaha)

 Tujuan lainnya:

o Tujuan berbasis produksi

o Tujuan berbasis persediaan

o Tujuan penguasaan pangsa pasar

Teori perusahaan adalah konsep dasar yang digunakan dalam

kebanyakan studi ekonomi manajerial. Berikut beberapa butir penting yang

dikemukakan teori perusahaan perusahaan:

1. Perusahaan bisnis adalah kombinasi antara antara: orang, asset

fisik dan keuangan, serta system dan   informasi informasi.

2. Orang yang terlibat langsung langsung: shareholders, management,

employee,

supplier, customers mereka dipengaruhi secara langsung oleh operasional

perusahaan perusahaan.

3. Society (stakeholders) kegiatan firm yaitu:


a. Bisnis stakeholders dipengaruhi oleh karena gunakan sumberdaya

yang langka langka;

b. Bisnis membayar pajak pajak;

c. Bisnis menyediakan pekerjaan pekerjaan; dan

d. Bisnis memproduksi barang dan jasa untuk masyarakat masyarakat.

Oleh karena itu, perusahaan harus  beroperasi secara optimal optimal.

Teori Perusahaan mengakui maksimisasi laba sebagai sasaran utama

perusahaan perusahaan. Pertama Pertama-tama maksimisasi laba

jangka pendek pendek. Untuk jangka panjang, maksimisasi nilai yang

diharapkan (expected value value).

Teori perusahaan (firm) adalah suatu organisasi yang menggabungkan

dan mengorganisasikan berbagai sumber daya dengan tujuan untuk

memproduksi barang / jasa untuk dijual.

1. Teori neo-klasik perusahaan

 Perusahaan bertujuan memaksimumkan profit.

 Perusahaan memiliki informasi yang sempurna terkait kondisi pasar

serta permintaan dan penawaran yang terkait dengan produksinya.

 Harga (Price=P) yang ditetapkan untuk mencapai laba maksimal

adalah saat MR=MC.

2. Teori Manajerial Perusahaan

Pemaksimuman utilitas manajer menjadi titik awal beberapa bentuk

teori manajerial perusahaan, yang diantaranya yaitu :


 Teori maksimalisasi penjualan

 Teori maksimalisasi pertumbuhan

 Model discretion expenditure

3. Teori Perilaku Perusahaan

Teori ini didasarkan pada pengamatan aktual dari perilaku

perusahaan berdasarkan proses pengambilankeputusan disetiap perusahaan

yang bervariasi.

Tujuan perusahaan tidak dapat dirumuskan melalui formulasi

sederhana (seperti maksimalisasi profit).

Tujuan perusahaan dan perilaku perusahaan merupakan hasil tawar-

menawar dari pemangku kepentingan yang terkait dengan perusahaan.

4. Teori Keagenan dan Teori Governance Perusahaan

Teori keagenan menjelaskan interaksi pemilik perusahaan dan

stakeholders lain (manajer dan pekerja)

Teori Governance perusahaan menjelaskan tentang cara terbaik

terkait bagaimana perusahaan mengelola hubungan kontrak dengan rekan

bisnisnya.

5. Teori Evolusi Perusahaan

Perusahaan sebagai inisiator dan pencipta perubahan dalam

mencapai keunggulan kompetitif.

6. Teori Strategik Perusahaan

Daya saing perusahaan ditentukan oleh:

 Sumber daya yang dimiliki


 Batasan operasi perusahaan

 Kemampuan perusahaan bertindak secara tepat.

7. Teori Perusahaan Berbasis Pengetahuan

Pengetahuan sebagai aset strategis dan merupakan faktor paling

penting bagi sumber daya perusahaan.

Teori Perusahaan, mengaku memaksimisasi nilai yang diharapkan bukan

maksimisasi laba jangka pendek. Sasaran memaksimisasi nilai yang

diharapkan sekarang dipandang sebagai tujuan utama bisnis dalam model

ekonomi tentang perilaku perusahaan.

Maksimisasi nilai yang diharapkan, penekana para maksimisasi laba

yang mencakup ketidakpastian dan dimesni waktu.

 Mendefiniskan Nilai

Nilai Perusahaan

Nilai Perusahaan, sebagai nilai sekarang dari arus kas bersih

perusahaan yang diharapkan di masa mendatang. Rumus : (1)

π1 π2 πn
Nilai Perusahaan = + + …+
( 1+i )1 ( 1+i )2 ( 1+i )n
n
π1
=∑
( 1+i )1
1=1

Disini dan sebagainya mewakili laba yang diharapkan setiap tahun. t

dan i adalah suku bunga atau suku diskonto yang sesuai. Karena laba ( π)

sama dengan pendapatan total (TR) dikurangi biaya total (TC), persamaan

1 dapat ditulis ulang sebagai berikut : (2)


n
TRt −TC
Nilai = ∑
t

t
t =1 ( 1+i )

Konsep penting dalam ekonomi manajerial adalah bahwa keputusan

manajerial di keseluruhan perusahaan harus dianalisis dalam bentuk

pengaruh keputusan tersebut terhadap berbagai faktor penentu nilai yang

diekspresikan dalam persamaan 1 dan 2.

Perhitungan Present Value (PV) dan Future Value (FV)

Banyak keputusan terkait cash-flow melewati waktu sekarang. Pada

saat memilih keputusan di antara berbagai alternatif, sangat penting

membedakan penerimaan yang diterima saat ini atau di masa yang akan

datang. Rupiah yang diterima saat ini bernilai lebih tinggi dari nominal

rupiah yang sama yang  diterima di masa yang akan datang. Hal ini

disebabkan karena adanya tingkat bunga kalau uang itu didepositokan di

bank atau karena adanya penurunan nilai riil uang karena inflasi. Oleh

karena itu analisis present dan future value menjadi penting.

a) Pengertian Discount Rate

Dicount rate (tingkat diskonto) adalah interest rate (tingkat bunga)

yang digunakan untuk menghitung present value (nilai sekarang) dari

suatu nilai di masa yang akan datang, karena nilai sekarang berbeda

atau lebih kecil dari nilai di waktu yang akan datang (future value).

b) Pengertian Discount Factor

Discount factor (factor diskonto) merupakan hubungan kebalikan dari

tingkat bunga dengan jangka waktu. Rumus perhitungan :


Discount factor =
1
( 1+ r )n
Dimana :

r  = tingkat bunga atau tingkat diskonto; dan

n  = jangka waktu (biasanya tahun).

Contoh discount factor pada berbagai tingkat bunga dan jangka waktu

dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1. Contoh discount factor

Tahun ke 10% 20%


0 1,0000 1,0000
1 0,9091 0,8333
2 0,8264 0,6944
3 0,7513 0,5787
4 0,6830 0,4823
5 0,6209 0,4019

c) Pengertian Opportunity Discount Rate (ODR)

Opportunity Discount Rate (ODR) adalah tingkat bunga atau

pengembalian (return) yang dapat diperoleh oleh pengambil keputusan

dari penggunaan dana pada alternatif yang terbaik pada risiko yang

sama.

Contoh : Misalkan suatu perusahaan ingin menginvestasikan dana

sebesar Rp. 100 juta untuk perluasan fasilitas pabrik atau

menginvestasikan dalam bentuk surat berharga dengan risiko yang

sama. Apabila surat berharga memberikan bunga 10% setahunnya,

maka ODR yang dipergunakan untuk mengevaluasi penerimaan dari

proyek perluasan fasilitas pabrik adalah 10%.


d) Perhitungan Future Value (FV)

Rumus perhitungan :

FV = PV( 1 + r )n
Contoh : Kita meminjamkan uang sebesar Rp. 25 juta untuk jangka

waktu 5 tahun dengan tingkat bunga 8,5%, maka uang yang akan kita

terima lima tahun yang akan datang adalah :

FV = Rp. 25 juta ( 1 + 0,085 )5

FV = Rp. 25 juta ( 1,085 )5

FV = Rp. 25 juta ( 1,5037 )

FV = Rp. 37,5915 juta

e) Perhitungan Present Value (PV)

Rumus perhitungan :

FV
PV = atau
( 1+ r )n

PV = FV x Discount factor

Contoh : Berapakah nilai sekarang dari Rp. 37,5915 juta yang akan

diterima 5 tahun yang akan datang dengan tingkat diskonto 8,5%?

Rp . 37,5915 juta
PV =
( 1+0,085 )5

Rp . 37,5915 juta
PV =
1,5037

PV = Rp. 25 juta

f) Perhitungan Present Value (PV) Annuities


Prosedur perhitungan PV menjadi lebih mudah apabila cash flow atau

laba lebih mudah apabila laba atau cash flow jumlahnya sama pada

periode tertentu (annuities).

Rumus perhitungan :

n
FV i
NPV = ∑
i=1 ( 1+r )i

atau
n
1
NPV = FV i ∑
i=1 ( 1+r )i

NPV = FV (yang nilainya sama) x

Jumlah discount factor
Contoh : Sebuah perusahaan akan memperoleh laba Rp. 50 juta setiap

tahun selama 5 tahun sebagai hasil keputusan investasi yang

diambilnya. Berapa PV dari penerimaan tersebut apabila discount

factor 16%? Perhitungannya dapat dilihat pada Tabel 1.3, dimana PV

sebesar Rp. 163,720 juta merupakan hasil perkalian 50 dengan 3,2744

(jumlah dari discount factor).

Tabel 1.3 Perhitungan PV Annuities

Tahu
Revenue
n DF (16%) PV ( Rp. Juta)
(Rp. Juta)
Juta)
1 50 0,8621 43,105
2 50 0,7432 37,160
3 50 0,6407 32,035
4 50 0,5523 27,615
5 50 0,4761 23,805
Total 3,2744 163,720*)
 Batasan dan Teori Perusahaan

Tiga kategori batasan perusahaan adalah :

1. Batasan sumber daya, contoh :

 Tenaga Terlatih

 Bahan Mentah

 Mesin

 Ruang Gudang

2. Batasan jumlah atau mutu keluaran, contoh :

 Tingkat keluaran minimum ttt harus diproduksi untuk memenuhi

kebutuhan pengiriman

 Persyaratan gizi untuk untuk campuran makanan

 Persyaratan keandalan untuk produk

 Produk elektronik

 Persyaratan untuk tingkat pelayanan ttt

3. Batasan hukum, contoh :

 Upah minimum

 Standar kesehatan dan keamanan

 Standar emisi polusi

 Persyaratan efisiensi bahan bakar

 Praktek penetapan harga yang wajar


2. Sifat dan Fungsi Laba

A. Pengertian Laba

Laba atau keuntungan dapat didefinisikan dengan dua cara. yang

pertama Laba dalam ilmu ekonomi murni didefinisikan sebagai peningkatan

kekayaan seorang investor sebagai hasil penanam modalnya, setelah dikurangi

biaya-biaya yang berhubungan dengan penanaman modal tersebut (termasuk

di dalamnya, biaya kesempatan). Sementara itu, laba dalam akuntansi

didefiniskan sebagai selisih antara harga penjualan dengan biaya produksi.

Adapun beberapa definisi laba menurut beberapa ahli:

 Commite On Terminology (Sofyan Syafri H.,2004) dalam Aliyal Azmi

(2007:12) mendefinisikan laba sebagai jumlah yang berasal dari

pengurangan harga pokok produksi, biaya lain dan kerugian dari

penghasilan atau penghasilan operasi.

 Stice, Stice, Skousen (2009:240) laba adalah pengambilan atas investasi

kepada pemilik. Hal ini mengukur nilai yang dapat diberikan oleh entitas

kepada investor dan entitas masih memiliki kekayaan yang sama dengan

posisi awalnya.

  Suwardjono (2008 : 464) laba dimaknai sebagai imbalan atas upaya

perusahaan menghasilkan barang dan jasa. Ini berarti laba merupakan

kelebihan pendapatan diatas biaya (biaya total yang melekat dalam

kegiatan produksi dan penyerahan barang / jasa).  


 Soemarso SR (2004 : 227) angka terakhir dalam laporan laba rugi adalah

Laba Bersih (net income). Jumlah ini merupakan kenaikan bersih terhadap

modal. Sebaliknya, apabila perusahaan menderita rugi, angka terakhir

dalam laporan laba rugi adalah rugi bersih (net loss).

  IAI justru tidak menerjemahkan income dengan istilah laba, tetapi dengan

istilah penghasilan. Dalam Konsep Dasar Penyusunan dan Penyajian

Laporan Keuangan, (IAI,1994) mengartikan income (penghasilan) yakni

Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu

periode akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau

penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak

berasal dari konstribusi penanam modal. (paragrap. 70). Selanjutnya dalam

paragrap 74 disebutkan bahwa, definisi penghasilan baik

pendapatan (revenue) maupun keuntungan (gains).

B. Laba Bisnis dan Laba Ekonomi

Dalam menganalisa teori laba, harus dibedakan dahulu apa yang

dimaksud dengan laba Bisnis dan Laba Ekonomi.

Laba Bisnis (profit) adalah seluruh penerimaan suatu perusahaan setelah

dikurangi biaya biaya eksplisit. Atau laba yang biasa kita kenal dalam

perhitungan akuntansi, yakni pendapatan dari penjualan dikurangi Biaya

Eksplisit (Akuntansi). Biaya Eksplisit adalah biaya biaya yang dikeluarkan

dalam proses produksi seperti gaji, bahan baku, sewa, dll.

Laba Bisnis = Penerimanaan – (Upah, Bunga, Sewa, Bahan Baku)


Sedangkan yang dimaksud Laba Ekonomi adalah Total Revenue yang

diterima oleh suatu perusahaan setelah dikurangi biaya biaya eksplisit dan

implisit. Biaya implisit (biaya kesempatan) ialah nilai input yang dimiliki

perusahaan dan digunakan untuk proses produksi.

Laba Ekonomi = Penerimaan – ( Biaya eksplisit + Biaya implisit)

Laba bisnis berguna untuk tujuan akuntansi dan pajak, sedangkan laba

ekonomi berguna untuk mencapai keputusan investasi yang benar.

Sebagai contoh, misalkan suatu perusahaan melaporkan laba bisnis

sebesar $30.000 selama setahun, tetapi pengusaha dapat memperoleh $35.000

dengan mengelola perusahaan lain dan $10.000 dengan meminjakan modalnya

ke perusahaan lain dengan resiko yang sama. Untuk ekonom, pengusaha ini

sebenarnya mengalami kerugian ekonomi sebesar $15.000 karena dari laba

bisnis sebesar $30.000 dia harus mengurangi biaya implisit atau biaya

kesempatan $35.000 untuk upahnya dan $10.000 untuk modalnya. Jadi laba

bisnis sebesar $30.000 berhubungan dengan kerugian ekonomi sebesar

$15.000 setiap tahun.

C. Sifat dan Fungsi Laba

Laba sering diartikan sebagai total pendapatan dikurangi dengan

total biaya yang dikeluarkan. Biaya-biaya yang dikeluarkan dapat berupa

sejumlah pengeluaran kas yang digunakan untuk semua pembelian atau

semua pembayaran yang terkait dengan operasional perusahaan. Biaya

tersebut meliputi biaya upah dan gaji tenaga kerja, untuk memperoleh
material, bunga kapital, sewa tanah dan bangunan, membeli peralatan, dan

lain-lain. Jumlah biaya seperti itu disebut dengan biaya akuntansi

(accounting cost or explicit cost).  Laba yang dihitung berdasarkan

pengurangan antara total pendapatan dengan explicit cost disebut dengan

laba bisnis. Berbeda dengan laba ekonomi yang merupakan laba bisnis

dikurangi lagi dengan implicit cost.

Implicit cost ini meliputi nilai input yang dimiliki dan digunakan

oleh perusahan. Bentuk dari implicit cost  ini antara lain berupa biaya

opportunity. Yaitu suatu biaya yang timbul akibat hilangnya potensi laba

pada bisnis tertentu akibat melakukan bisnis yang lain.

Perlunya konsep laba bisnis dan laba ekonomi ini dibahas adalah

untuk mengukur tingkat pencapaian laba normal, melalui pembandingan

atas usaha sejenis. Dalam kondisi ekuilibirium, jika perusahaan beroperasi

dalam pasar persaingan sempurna, maka laba ekonomi akan nol. Laba

yang dilaporkan dalam pasar persaingan sempurna adalah perhitungan laba

bisnis, yang hanya mencerminkan tingkat pengembalian atas investasi

modal yang normal dan pembayaran untuk masukan lain sebagai

penunjang operasional perusahaan.

o Fungsi Laba Dalam Ekonomi

Laba yang tinggi adalah pertanda bahwa konsumen

menginginkan output yang lebihdari industri perusahaan. Sebaliknya

laba yang rendah atau rugi adalah pertandabahwa konsumen

menginginkan kurang dari produk atau komoditi yang ditanganidan


metode produksinya tidak efisien.Ditinjau dari konsep koperasi, fungsi

laba bagi koperasi tergantung pada besarkecilnya partisipasi ataupun

transaksi anggota dengan koperasinya. Semakin tinggipartisipasi

anggota, maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima oleh

anggota.

D. Teori Laba

Terdapat beberapa teori yang dapat digunakan untuk menjelaskan

perbedaan-perbedaan perolehan laba tersebut. Diantaranya adalah:

1. Teori pembuangan risiko. Teori ini mensyaratkan perolehan laba di

atas normal (laba ekonomi) akibat dari bisnis yang bersifat beresiko

cukup tinggi. Seperti, dalam perusahaan pertambangan.

2. Teori Friksi. Teori ini menyatakan bahwa pasar sering kali

bergejolak, tidak selalu pada kondisi ekulibirium, yang bisa

disebabkan oleh perubahan perilaku pembelian dari konsumen. Pada

kondisi ini laba dapat saja berada pada kondisi di atas normal, normal,

di bawah normal, atau bahkan kerugian.

3. Teori Monopoli. Teori ini menyatakan bahwa perusahaan yang berada

dalam kondisi monopoli akan sangat memungkinkan memperoleh laba

di atas normal. Monopoli dapat terjadi akibat adanya faktor-faktor

seperti skala ekonomi, persyaratan permodalan yang tinggi, adanya

hak parten, perlindungan impor, pengusaan sumber daya, perlindungan

pemerintah, dan lain-lain.


4. Teori Inovasi. Teori ini menyatakan bahwa inovasi sering

mengakibatkan suksesnya penjualan yang dapat berakibat pada

meningkatnya perolehan laba.

5. Teori efisiensi manajemen. Teori ini menyatakan bahwa rata-rata

perusahaan yang mampu memperoleh laba di atas normal adalah

perusahaan yang menjalankan manajerialnya dengan efisien dan

efektif.

6. Teori Kompensasi. Teori ini menyatakan bahwa tingkat laba di atas

normal dapat dicapai jika perusahaan mampu melayani kebutuhan

konsumennya dengan baik, mempertahankan operasinya dengan

efisien, dan sebagainya.

E. Konsep Laba

Adapun Konsep Laba, diantaranya :

1. Psychic income, yang menunjukkan konsumsi barang/jasa yang dapat

memenuhi kepuasan dan keinginan individu.

2. Real income, yang menunjukkan kenaikan dalam kemakmuran

ekonomi yang ditunjukkan oleh kenaikan cost of living.

3. Money income, yang menunjukkan kenaikan nilai moneter sumber-

sumber ekonomi yang digunakan untuk konsumsi sesuai dengan biaya

hidup cost of living.

Ketiga konsep tersebut semuanya penting, meskipun pengukuran

terhadap Psychic Income sulit untuk dilakukan. Hal ini dapat


disebabkan Psychic Income adalah konsep psikologi yang tidak dapat

diukur secara langsung, namun dapat ditaksir dengan menggunakan real

income. Keinginan manusia tersebut hanya dapat dipenuhi pada berbagai

tingkatan, sebagaimana seseorang memperoleh Real Income. Dipihak

lain, Money Income meskipun mudah diukur, tetapi tidak

mempertimbangkan perubahan nilai suatu unit moneter. Atas dasar alasan

ini, para ekonom memusatkan perhatiannya pada penentuan real income.

F. Peran Laba

Laba penting bagi perusahaan karena :

1. Laba sebagai sumber pembiayaan, seperti :

- Peningkatan kuliatas SDm

- Perluasan produk

- Perluasan pasar

- Pembiayaan lainnya

2. Laba sebagai ukuran pembayaran pajak

3. Laba sebagai ukuran untuk membagi hasil usaha (deviden)

4. Laba merupakan cerminana kesehatan operasional perusahaan

5. Laba sebagai sumber pembiayaan kesejahteraan

6. Laba sebagai sumber pembiayaan kepedulian perusahaan terhadap

masyarakat dan lingkungannya.


G. Keunggulan dan Kelemahan Laba Akuntansi

Keunggulan laba akuntasi dapat dirumuskan sebagai berikut (Belkaoui,

1993):

 Laba akuntansi teruji dalam sejarah dimana pemakai laporan keuangan

masih mempercayai bahwa laba akuntansi masih bermanfaat untuk

membantu pengambilan keputusan ekonomi.

 Laba akuntansi diukur dan dilaporkan secara obyektif dapat diuji

kebenarannya, karena didasarkan pada transaksi/fakta aktual, yang

didukung bukti obyektif.

 Atas dasar prinsip realisasi dalam mengakui pendapatan, laba

akuntansi memenuhi kriteria konservatisme. Artinya, akuntansi tidak

mengakui perubahan nilai tetapi hanya mengakui untung yang

direalisasi (realized gains).

 Laba akuntansi dipandang bermanfaat untuk tujuan pengendalian

terutama pertanggungjawaban manajemen.

Untuk kelemahan laba akuntansi dapat dirumuskan sebagai berikut

(Belkaoui, 1993):

 Laba akuntansi gagal mengakui kenaikan nilai aktiva yang belum

direalisasi dalam satu periode karena prinsip cost historis dan prinsip

realisasi.

 Laba akuntansi yang didasarkan pada cost historis mempersulit

perbandingan laporan keuangan karena dengan adanya perbedaan

metode perhitungan cost dan metode alokasi.


 Laba akuntansi yang didasarkan prinsip realisasi, cost historis dan

konservatisme dapat menghasilkan data yang menyesatkan dan tidak

relevan.

H. Tujuan Pelaporan Laba

Tujuan pelaporan laba adalah untuk menyediakan informasi yang

bermanfaat bagi pihak yang  berkepentingan dalam pelaporan keuangan.

Adapun informasi tentang laba perusahaan dapat digunakan:

 Sebagai indikator efisiensi penggunaan dana yang tertanam dalam

perusahaan yang diwujudkan dalam tingkat kembalian (rate of return

on invested capital)

 Sebagai pengukur prestasi manajemen

 Sebagai dasar penentuan besarnya pengenaan pajak

 Sebagai alat pengendalian alokasi sumber daya ekonomi suatu Negara

 Sebagai dasar kompensasi dan pembagian bonus

 Sebagai alat motivasi manajemen dalam pengendalian perusahaan

 Sebagai dasar untuk kenaikan kemakmuran

 Sebagai dasar pembagian deviden

Anda mungkin juga menyukai