Anda di halaman 1dari 3

1.

Jelaskan tentang konsep Law of diminishing return yang ada kaitannya


dengan utility konsumen dan seperti apa contohnya!

Law of diminishing return merupakan sifat dari hukum kenaikan hasil yang
berkurang. Hukum ini menyatakan, jika jumlah penggunaan satu input variabel
meningkat, namun jumlah penggunaan faktor-faktor produksi lainnya sementara
tidak berubah, maka pada mulanya kenaikan penggunaan input tersebut akan
menyebabkan kenaikan output, namun kemudian tambahan output tersebut semakin
menurun (berkurang) atau bahkan negatif setelah melewati titik tertentu.
Marginal utility berhubungan dengan kebutuhan manusia. Namun kebutuhan
manusia tidak memiliki batas. Sehingga dalam pemenuhan kebutuhannya manusia
perlu membuat keputusan dalam menentukan pilihan mana yang akan dia ambil
agar tecapai kepuasan yang maksimal. Berdasarkan hukum Gossen atau yang
biasa dikenal dengan law of siminishing marginal utility berlaku bahwa semakin
banyak suatu barang yang dikonsumsi, maka tambahan nilai kepuasannya yang
diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun. Dan
konsumen akan selalu berusaha dalam mencapai kepuasan total yang maksimum.
Hukum marginal utility yang semakin menurun / Law of Diminishing Marginal Utility:
“apabila tambahan nilai guna yang akan diperoleh dari seseorang dari
mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit apabila orang tersebut
terus menerus menambah konsumsinya dan pada akhirnya tambahan nilai guna
tersebut akan menjadi negatif".
Contoh dari konsep law of diminishing return adalah sebagai berikut.
A makan tempe. A yang sedang lapar akan menghabiskan berapa buah tempe?
Tempe pertama memberikan kepuasan (utiliti) kepada A sebesar 7, lihat Gambar 1
menggambarkan fungsi utiliti A. Tempe kedua memberikan tambahan utiliti 2 kepada
A. Tempe ketiga memberikan utiliti 1 kepada A. Stop! A tidak mengambil tempe
keempat.

Gambar (1)

Mengapa A tidak mengambil tempe keempat? Pada gambar 1 menjelaskan fungsi


utiliti A. Tempe keempat akan memberikan tambahan kepuasan relatif amat kecil
dibanding tempe ke tiga, apalagi tempe pertama.
Misalkan, harga sebuah tempe adalah Rp1.000,00. A menilai pengeluaran
Rp1.000,00 pertama menyebabkan utiliti-nya turun 0,25 saja. Tentu saja A amat
senang menukar uang seribu pertamanya dengan tempe pertamanya yang memberi
tambahan utiliti 7. Kemudian, A menilai pengeluaran 1000 kedua menyebabkan
utiliti-nya turun 0,5. Tempe kedua memberikan tambahan utiliti 2. A dengan senang
menukar uang seribu keduanya dengan tempe kedua. Apabila untuk kehilangan
1.000 ketiganya, utiliti A turun 1, dan tempe ketiga memberikan kepada A tambahan
utiliti sebesar 1 juga. A indifferent (tidak berbeda) terhadap uang 1.000 ketiganya
dan tempe ketiganya.
Bagaimana dengan tempe keempat. Tempe keempat memberikan utiliti kepada A
sebesar 0,1. Untuk mendapatkan tempe keempat tersebut, A harus mengeluarkan
uang 1.000 keempatnya. Misalnya, utiliti A akan turun 2 apabila kehilangan seribu
keempatnya, A tidak bersedia menukar uang 1.000 keempatnya dengan tempe
keempat. Jadi, A membeli hingga tempe ke tiga. Dikatakan bahwa permintaan
individual A terhadap tempe pada harga 1000 adalah 3 buah.
Perhatikan bahwa penurunan marjinal utiliti setiap penurunan kekayaan sebesar
Rp1000,00 semakin membesar. Argumen ini adalah interpretasi lain dari law of
diminihing return dalam utiliti (hukum pertambahan yang berkurang). Awalnya A
tidak mempunyai uang. Seribu pertama akan memberikan utiliti 2. Seribu kedua
memberikan utiliti 1. Seribu ketiga memberikan utiliti 0,5. Marjinal utiliti seribu
keempat adalah 0,25.

2. Jelaskan perbedaan apa yang membedakan produk yang bersifat elastisitas


elastisitas dengan produk inelastisitas. Jika terdapat dua produk yang saling
bersubtitusi, kemudian bagaimana elastistas silangnya !
Dalam menentukan harga produknya, perusahaan memperhitungkan karakteristik
permintaan produknya di pasar. Perusahaan dapat menaikkan harga produknya
apabila kenaikan harga tidak mengurangi permintaan terlalu besar. Apabila kenaikan
harga diikuti oleh turunnya permintaan yang cukup besar maka akan mengurangi
keuntungan. Oleh karena itu, perusahaan perlu memahami karakteristik permintaan
produknya.
Karakteristik permintaan sebuah produk ditampilkan secara eksplisit dengan fungsi
permintaan (demand function). Fungsi permintaan adalah hubungan antara
permintaan produk dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya, yaitu harga barang
itu sendiri, harga barang lain, dan pendapatan konsumen. Parameter (karakteristik)
fungsi permintaan adalah sensitivitas penjualan karena perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan produk.
Elastisitas permintaan mengacu pada perubahan permintaan ketika ada perubahan
faktor lain seperti harga atau pendapatan. Jika permintaan barang atau jasa statis
bahkan ketika harga berubah, permintaan dikatakan inelastisitas.
Elastisitas dan inelastisitas permintaan mengacu sejauh mana permintaan
menanggapi perubahan faktor ekonomi lain. Elastisitas permintaan mengukur
bagaimana permintaan berubah ketika faktor ekonomi lainnya berubah. Ketika
perubahan permintaan tidak terkait dengan faktor ekonomi, bisa disebut inelastisitas.
Ada 3 jenis konsep elastisitas, yaitu:
- Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut elastisitas
harga.
- Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain disebut elastisitas silang.
- Elastisitas yang dikaitkan dengan pendapatan disebut elastisitas pendapatan.
Barang-barang untuk kebutuhan adalah barang-barang yang memiliki permintaan
tidak elastis, yaitu air, minyak, gula, bahan bakar kendaraan, dll., atau barang-
barang yang membuat orang kecanduan, seperti obat-obatan, minuman keras,
rokok, dll., ketika permintaan untuk produk yang diberikan tidak elastis maka
berapapun harganya, orang tidak akan berhenti membelinya.
Elastisitas silang adalah sensitivitas permintaan produk karena perubahan harga
produk lain. Contoh elastisitas silang adalah naiknya harga minyak tanah
mendorong naiknya permintaan LPG.

Anda mungkin juga menyukai