LANDASAN TEORI
8
8
Menurut Deitiana, (2011, P23), manajemen operasi adalah suatu ilmu yang
dapat diterapkan pada berbagai jenis bidang usaha seperti rumah sakit,perguruan
tinggi,pabrik garmen,dan lain-lain. Karena jenis usaha tersebut menghasilkan
produk yang bisa berupa barang dan jasa,yang mana untuk kegiatan proses
produksinya yang efektif dan efisien memerlukan berbagai konsep, peralatan
serta berbagai cara mengelola operasinya.
Sedangkan menurut Heizer dan Render (2009 , P4) manajemen operasi adalah
serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa
dengan mengubah input menjadi output
Jadi, dari kutipan – kutipan diatas dapat diberikan suatu pandangan,menejemen
operasi adalah suatu ilmu yang dapat diterapkan pada berbagai bidang usaha
yang dapat menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa atau mengubah
input menjadi output.
Capacity (Kapasitas)
Saat proses menjelakan bagaimana sistem menejemen operasional berkerja,
kapasitas mendeterminasikan seberapa besar sistem produksi. Untuk
kebanyakan orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang
diproduksi perusahaan, bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.
2.3.1 Distribusi
Tujuan utama strategi distribusi adalah menempatkan produk sedekat
mungkin dengan konsumen. Dengan demikian setiap kali konsumen membutuhkan
mereka dapat membelinya dengan mudah. Jenis saluran distribusi: perusahaan harus
mengindentifikasikan jenis anggota-anggota saluran yang ada yang akan melakukan
kegiatan penyaluran barang. Maka dari itu terdapat tiga saluran distribusi yaitu
( Kotler & Armstrong, 2004, p524)
12
2. Tingkat Standarisasi
Produk-produk yang terstandarisasi memiliki kemungkinan lebih besar untuk
melibatkan perantara. Ketika spesifikasi produk sedikit berbeda dari biasanya
untuk tiap pelanggan, produsen harus melakukan transaksi langsung dengan
pelanggan. Sebagai contoh perabotan kantor yang dibuat khusus untuk sebuah
perusahaan yang bervariasi modelnya sesuai dengan keinginan setiap
perusahaan. Produk-produk khusus tidak bisa distandarisasi dan dijual ditoko-
toko.
Jumlah perantara
Perusahaan harus menentukan jumlah perantara yang diperkerjakan disetiap
saluran, ada tiga strategi mengenai hal ini :
- Distribusi Intensif
Jika strategi distribusi intensif yang dipilih, maka akan menjual produk
melalui semua perdagangan besar atau perdagangan eceran yang
bertanggung jawab dan layak, yang akan menyimpan atau menjual produk
perusahannya.
- Distribusi Ekslusif
Jika strategi distribusi eksklusif yang dipilih, maka hanya akan menjual
produknya melalui satu buah perantara diwilayah geografis yang
ditentukan.
- Distribusi Selektif
Jika strategi seletif yang dipilih, maka akan menjual produknya hanya
melalui perantara yang akan memberikan perhatian atau minat khusus pada
produk tertentu.
- Pemilihan perantara-perantara.
- Pengembangan prosedur untuk berkerja dengan perantara tersebut.
- Penetapan kegiatan distribusi fisik untuk memasok barang dan jasa kepada
para perantara.
- Pengawasan dan pengevaluasian kinerja mereka.
Mengevaluasi Alternatif saluran distribusi yang utama
Setiap alternatif yang ada perlu dievaluasi sesuai dengan criteria ekonomi,
kriteria pengendalian, criteria adaptif. Dalam kriteria ekonomis, masalah
pertama yang harus dievalusi adalah cara manakah yang akan menghasilkan
penjualan yang lebih banyak diantara alternatif- alternatif tersebut.
Saluran distribusi produk juga telah menjadi pertimbangan perusahaan untuk
dapat memasok produknya ke pelanggan tanpa biaya yang mahal. Dengan
adanya saluran distribusi ini pelanggan dapat dengan mudah untuk
mendapatkan produk itu tanpa memakan waktu yang lama. Dalam meilih
saluran distribusi ada beberapa hal yang perlu ditinjau, yakni
2.4 Produk
Definisi produk menurut Ferrinadewi dan Darmawan (2004, P24)
adalah sesuatu yang memiliki nilai dan ditawarkan kepasar untuk memenuhi
kebutuhan. Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa produk adalah
barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Beberapa atribut produk yaitu :
1. Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan kemampuan produk untuk menjalankan fungsinya,
termasuk juga mencakup daya tahan, kehandalan, ketepatan, kemudahan
penggunaan, perbaikan, serta artibut bernilai lainnya.
2. Fitur Produk
Fitur mengarah kepada alat-alat yang dapat digunakan untuk membedakan
produk perusahaan dengan lainnya.
3. Desain Produk
Desain produk berbeda dengan gaya, desain produk bukan tentang penampilan
saja tetapi lebih mengarah kepada peningkatan kinerja produk.
Menurut Kotler & Amstrong ( 2003, p342-343) produk merupakan segala
sesuatu yang ditawarkan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan
memuaskan kenginan konsumen. Klasifikasi produk berdasarkan konsumen
yang menggunakan, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori :
18
3. Produk Khusus
Produk khusus adalah produk dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik
dan indentifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup
signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus.
Contoh produk khusus jam Rolex dan mobil Jaguar, konsumen menjadi selera
pribadi sebagai dasar dari keputusan membeli, bukannya perbandingan harga.
Bahan dan suku cadang : meliputi bahan baku, bahan manufaktur,dan suku
cadang yang dijual langsung kepada pemakai industry (contohnya : gandum,
kapas, ternak, buah-buahan dan sayuran). Barang modal : adalah produk
industri yang membantu produksi atau operasi, termasuk pemasangan
(contohnya : bangunan pabrik dan kantor) dan peralatan tambahan
( contohnya : peralatan pabrik).
Perlengkapan dan jasa : meliputi perlengkapan operasi (minyak bumi, batu
19
2.5 Transportasi
Salah satu metode optimasi untuk mencari jalur distribusi serta biaya
adalah metode transportasi, dikatakan demikian berdasarkan teori-teori.
Menurut Agustini dan Rahmadi (2004, P100-133). Pada
masalah tranportasi, biasanya jumlah barang yang disalurkan dari setiap lokasi
permintaan bervariasi. Atas dasar kenyataan bahwa rute pengiriman yang berbeda
akan menghasilkan biaya kirim yang berbeda, maka tujuan pemecahan kasus ini
adalah menentukan berapa unit barang yang arus dikirim dari setiap sumber ke
setiap tujuan sehingga permintaan dari setiap tujuan terpenuhi dan total biaya kirim
minimum.
Menurut Siswanto (2006, P265) ”Transportasi berkaitan dengan
masalah pendistribusian barang-barang dari pusat-pusat pengiriman atau sumber ke
pusat- pusat penerimaan atau tujuaan.”
Menurut Mulyono, Sri (2007, P111) ”Transportasi diartikan sebagai
distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber, dengan penawaran terbatas,
menuju beberapa tujuaan, dengan permintaan tertentu, pada biaya transpor
minimum.
Karena hanya ada satu macam barang, suatu tempat tujuaan dapat
memenuhi permintaannya dari satu atau lebih sumber". Dari pengertian di atas,
dapat disimpulkan bahwa transportasi adalah kegiatan memindahkan sesuatu dari
suatu tempat ke tempat yang lain.
Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005, P631), permodelan
transportasi adalah suatu prosedur berulang untuk memecahkan masalah serta
meminimalisasi biaya pengiriman produk dari beberapa sumber ke beberapa tujuan.
Jadi pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan jasa dari beberapa
sumber ke beberapa tempat tujuan dengan memecahkan permasalahan biaya
transportasi agar biaya tersebut minimum.
Model transportasi berkaitan dengan suatu situasi dimana suatu
komoditas akan dikirim dari sejumlah sources (sumber) menuju ke sejumlah
20
Berdasarkan Antonie (2008, P21), Decision Tree adalah sebuah struktur pohon,
dimana setiap noda pohon merepresentasikan atribut yang telah diuji, setiap
cabang merupakan suatu pembagian hasil uji, dan noda daun (leaf)
merepresentasikan kelompok kelas tertentu. Level noda teratas dari sebuah Decision
Tree adalah noda akar (root) yang biasanya berupa atribut yang paling memiliki
pengaruh terbesar pada suatu kelas tertentu. Pada umumnya Decision Tree
melakukan strategi pencarian secara top-down untuk solusinya.
Pada proses mengklarifikasi data yang tidak diketahui, nilai atribut
akan diuji dengan cara melacak jalur dari node akar (root) sampai node akhir (daun)
dan kemudian akan diprediksi kelas yang dimiliki oleh suatu data baru tertentu.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pohon keputusan (decision tree) adalah salah satu
alat yang digunakan dalam pengambilan keputusan dari berbagai alternatif yang ada,
yang mana dilakukan secara terstruktur, bertahap, dan rasional.
Di mana:
NHi = Nilai harapan cabang keputusan ke-i. pj= Probabilitas kemunculan keadaan
ke-j.
hij = Nilai hasil keputusan jika alternatif keputusan ke-i diambil dan keadaan ke-
j terjadi
26