Anda di halaman 1dari 6

1.

1 Studi Kasus Minit-Lube

Pertanyaan Diskusi

1. Apa yang menjadi misi dari Minit-Lube?


2. Bagaimana cara strategi operasi Minit-Lube memberikan memberikan keungulan
kompetitif (Petunjuk: Evaluasi bagaimana competitor tradisional Minit-lube
melaksanakan 10 keputusan manajemen operasi dengan bagaimana Minit-Lube melakukan
hal yang sama).
3. Apakah Minit-Lube meningkatkan produktivitasnya dibandingkan dengan kompetitif
tradisionalnya? kenapa? Bagaimana cara mengukur produktifitas dalam industri ini?

Jawaban:
1. Misinya yaitu memberikan pelayanan seperti lubrikasi, penggantian oli, dan
pembersihan interior terhadap konsumen dengan cepat dengan target waktu 10 menit
dan juga memberikan pelayanan terbaik daripada bengkel otomotif lainnya.

2. Strategi Minit-Lube untuk bisa memberikan keunggulan kompetitif dengan


memperhatikan dan melaksanakan 10 keputusan manajemen operasi:
a. Rancangan Produk/jasa: Minit-Lube merupakan perusahaan dibidang jasa yang
bergerak dalam bidang otomotif khususnya lubrikasi dan pembersihan interior
sehingga minit-lube bisa lebih efektif dan efisien daripada kompetitor lainnya yang
bergerak pada bidang yang relatif sama.
b. Pengelolaan Kualitas: Semua karyawan adalah lulusan dari minit-lube sendiri
sehingga mereka dapat memenuhi standar kualifikasi yang telah ditetapkan oleh
minit-lube, sekolah minit-lube tidak seperti humburger milik mc. Donald.
c. Desain Proses dan Kapasitas: Desain proses dari minit lube sendiri di disain dengan
memperhatikan waktu serta kualitas, sehingga hasil yang di berikan oleh minit-lube

1
memuaskan bagi para customer. Dengan membagi kelompok kerjadengan jobdesc
yang jelas bagi para karyawan karyawannya membuat misi minit-lube dalam
menjalankan dan menghasilkan proses yang berorientasikan waktu dan kualitas
dapat dipenuhi dengan mudah.
d. Strategi Lokasi: Dalam penempatan lokasi, Minit-Lube ditempatkan dilokasi yang
strategis, seperti di jalur lalu lintas yang ramai, di pusat pusat kota yang bisa dan
mudah di jangkau oleh khalayak umum. Dengan lokasi yang strategis akan
berbanding lurus dengan customer yang akan datang tentunya.
e. Strategi Tata ruang: Dalam penentuan tata ruang menjadi sangat penting karena
mempengaruhi jalannya sistem operasional dalam suatu perusahaan yang berbeda
dan berdekatan serta penentuan urutan proses kerja antara penerimaan orderan,
pengecekan tingkat cairan ada dimesin, lainnya ditugasi untuk pembersihan interior
yang akan mengurangi pergerakan pekerja. Karena itu proses penyelesaian kerja
bisa menjadi lebih cepat dan efisien.
f. Manajemen rantai pasokan: Pengintegrasian rantai pasokan kedalam strategi
perusahaan termasuk keputusan mengenai apa yang akan dibeli, dari siapa dan
dengan syarat apa pada minit-lube, pembelian sebaiknya dilakukan melalui
negosiasi pembelian yang besar/banyak untuk bisa mendapatkan harga dan
perlakuan transaksi khusus. Juga kemasan produk yang dibeli mempertimbangkan
ruang yang akan dipakai untuk penempatan nya.
g. Strategi sumberdaya manusia dan desain pekerjaan: Penentuan cara merekrut,
memotivasi dan mempertahankan personel bertalenta dan mempunyai kemampuan
yang dibutuhkan. Minit-Lube juga dapat memfokuskan pada perekrutan pekerja
dalam jumlah yang sedikit, melatihnya untuk tugas yang akan dijalankan serta
melakukan supervise pendekatan selama proses pelatihan strateginya.
h. Manajemen persediaan: pertimbangan keputusan pemesanan dan penyimpanan
persediaan. Investasi untuk persediaan pada minit-lube harusnya relative rendah
dengan tingkat perputaran yang tinggi.
i. Penentuan Jadwal: Menentukan dan menerapkan jadwal jangka waktu menengah
dan pendek melalui pemberdayaan personel dan penggunaan fasilitas untuk
memenuhi permintaan customer. Dengan strategi penentuan jadwal, fluktuasi
jumlah permintaan perbaikan oleh nasabah dapat dikelola dengan baik. Dalam cara
ini tetap terjaga hubungan baik dengan customer.

2
j. Pemeliharaan: tindakan untuk menjaga agar proses berjalan stabil dan dapat
diandalkan Bisnis minit-lube melibatkan sedikit peralatn. Karena itu tindakan
maintenance bisa relative lebih mudah. Disamping itu penerapan sistem tiga
anggota tim bisa tetap menjaga proses berjalan saat terjadi kendala pada satu bagian
tugas.

3. Proses operasi pada Minit-lube memungkinkannya menjadi lebih produktif


dibandingkan dengan pesaingnya. Ini karena: Misi perusahaan memungkinkan untuk
lebih focus dan memberikan layanan berkualitas yang lebih murah disbanding dengan
pesaingnya. Spesialisasi pekerja dan fasilitas kerja menjadikannya lebih efisien.
Untuk mengukur produktivitas dalam industry itu sendiri dapat di ukur dengan
menggunakan rasio dengan: seberapa banyak pekerjaan yang bisa di selesaikan seorang
pekerja dalam satuan jam kerja.

3
2.1 Studi Kasus Hard Rock Cafe

Pertanyaan Diskusi:

1. Identifikasi perubahan strategi Yang terjadi di Hard Rock Café sejak berdirinya pada
1971
2. Ketika Hard Rock Café mengubah strateginya, bagaimana responsnya terhadap berberapa
dari 10 keputusan dari OM yang berubah?
3. Berada di mana Hard Rock dalam empat strategi operasi Internasional yang dijelaskan
pada gambar 2.9? Jelaskan jawaban anda!
Jawaban:
1. Strategi yang dilakukan oleh Hard Rock Cafe sejak di dirikannya menggunakan konsep
Ekonomi pengalaman ke dalam operasi kafenya. Konsep pengalamannya tidaklah hanya
dengan menyediakan makanan berdasarkan pesanan seperti dalam menu, melainkan juga
sebuah acara bersantap yang memasukkan unsur visual yang unik dan pengalaman suara
yang tidak dapat ditiru ditempat manapun di seluruh dunia.

Strategi yang terjadi di hard rock cafe sejak berdirinya pada 1971:
a. Permasalahan terhadap norma sosial dan diferensiasi culture, dipecahkan dengan
menggunakan penyesuaian sesuai selera pasar dengan cara mengubah menu yang
disajikan sesuai dengan tempat dan lokasi yang di ekspansi.
b. Ancaman suatu usaha yang maju dan berkembang adalah banyaknya usaha yang akan
meniru dan menggunakan teknik, strategi, tata letak, model, dan sebagainya, sehingga
dapat mengancam orisinalitas usaha. Jadi dengan memberikan hak waralaba pada
setengah dari jumlah unit cafe yang mereka miliki mampu mengurangi ancaman
tersebut.
c. Hard Rock Cafe pada awalnya memusatkan bisnis pada kota tujuan wisata sehingga
dengan berkembangnya pariwisata dunia menyebabkan usaha ini terkena imbas
fluktuasi ekonomi di bidang pariwisata, solusinya adalah dengan mengembangka unit
cafe pada lokasi nonwisata dengan presentase pelanggan yang sama dengan lokasi
wisata agar menjadi second support pada income cafe.

2. 10 Keputusan OM antara lain:

1. Perancangan Produk dan Jasa


a. Menyesuaikan menu dengan selera local dengam memperhatikan norma social dan
diferensiasi menu di tiap lokasi.
b. Suasana cafe dengan fasilitas dengan fasilitas dan kegiatan yang membuat
pengunjung dan pelanggan merasa nyaman dan betah, membuat pelanggan
mempunyai kecendrungan menjadi loyal consumen.
c. Strategi music rock yang di sajikan café ini menjadikannya di kenal bukan karena
music rock berkembang di inggris tapi Hord Rock Café berkembang bersama
dengan music rock yang menjadikan café ini sebagai icon dan tempat para
penggemar music rock berkumpul.

4
2. Lokasi
a. Ekspansi ke berbagai daerah tujuan wisata sebagai prioritas utama dan menjadikan
daerah “bukan tujuan wisata” sebagai best strategic dalam menghadapi fluktuasi
ekonomi di sector turis/pariwisata.
b. Dalam merespon pasar yang 70% consumennya adalah wisatawan maka
menempatkan cafe dilokasi wisata memang tepat, ini disebut sebagai “menjemput
bola” yaitu menyediakan apa yang dibutuhkan pasar.

3. Penjadwalan
Memberikan hak waralaba pada setengah cafenya yang tersebar di seluruh dunia.

4. Manajemen rantau pasokan (supplay-chair)


Mempertimbangkan rantau pasokan untuk restoran dan toko eceran pendampingnya.

5. Pengelolaan Kualitas
a. Menjaga dan meningkatkan mutu serta kualitas menu yang di sajikan.
b. Menciptakan suasana nyaman dan event yang menarik, unik sehingga pelanggan
tidak bosan dan merasa penasaran dan tertarik untuk terus berkunjung.

6. Desain tata letak


Keputusan yang berkaitan dengan tata letak dimana berhubungan dengan keputusan
kapasitas, proses, bahkan baku, serta persediaan dan pembelian.

7. Sumber Daya Manusia (SDM)


a. Manusia dan system kerja maksudnya yaitu berhubungan dengan keputusan
kehidupan mutu kerja, keahlian, biaya dan juga bakat.
b. Waktu pekerjaan yang diberikan ditentukan secara jelas dan tepat.

8. Pemeliharaan
Keputusan yang berhubungan dengan tingkat pemeliharaan ataupun perawatan yang
di inginkan, seperti renacana impelementasi serta juga system pemeliharaan.

9. Desain Proses dan Kapasitas


a. Keputusan yang berkaitan dengan proses terkait terhadap teknologi, pemanfaatan
SDM, mutu, serta pemeliharaan.
b. Setiap proses yang dijalankan harus berlangsung dengan baik. Oleh karena itu
diperlukan desain atau rancangan proses yang baik pula.

10. Persediaan
a. Keputusan yang berkaitan dengan keputusan dari pelanggan, jadwal, pemasok, dan
juga perencanaan sumber daya manusia (SDM).
b. Hal yang berkaitan dengan tingkat perawatan yang diinginkan, serta sistem
pemeliharaan yg baik.

3. Empat strategi operasi Internasional:

1. Strategi Internasional
Internasional (international strategy) menggunakan ekspor dan lisensi untuk
memasuki pasar global. Strategi internasional adalah strategi yang paling tidak
menguntungkan karena tingkat respons lokalnya rendah dan pengangguran biayanya

5
sedikit. Respon lokal hanya sedikit karena kita mengekspor atau melisensikan barang
dari negara asal. Keuntungan dari segi biayanya mungkin sangat sedikit karena kita
memanfaatkan proses produksi yang ada dan jaraknya cukup jauh dari pasar yang
baru. Walaupun demikian, strategi internasional merupakan strategi termudah karena
proses ekspor hanya membutuhkan sedikit perubahan pada operasi yang ada, dan
perjanjian lisensi lebih banyak membebankan risiko pada pihak pemegang lisensi.

2. Strategi Multi Domestik


Strategi multidomestik (multidomestic strategy) membagikan kewenangannya
(desentralisasi) dengan memberikan otonomi yang cukup berarti pada setiap bisnis.
Secara organisasi, hal ini adalah anak perusahaan, waralaba, atau usaha patungan
yang mandiri. Keuntungan strategi ini adalah memaksimalkan respons pasar lokal.
Walaupun demikian, strategi ini hanya mempunyai sedikit keuntungan dari segi biaya
atau bahkan tidak ada. Banyak produsen makanan seperti Heinz menggunakan
strategi multidomestik ini untuk memenuhi selera lokal, sementara proses
produksinya sama. Konsepnya adalah “Kita telah berhasil di negara sendiri, mari kita
ekspor potensi dan proses manajemennya. Untuk memenuhi kebutuhan pasar lain,
tidak.

3. Strategi Global
Strategi global (global strategy) memiliki tingkat sentralisasi yang tinggi,
dimana kantor pusat mengoordinasikan organisasi untuk mengupayakan standarisasi
dan pembelajaran antarpabrik sehingga dapat menghasilkan skala ekonomis. Strategi
ini tepat saat perusahaan ingin berfokus pada pengurangan biaya, tetapi tidak
disarankan saat permintaan respons lokalnya tinggi. Strategi global ini membuat
Texas Instruments dapat membangun pabrik dengan ukuran optimal, dengan prose-
proses yang serupa, dan kemudian memaksimalkan proses pembelajaran dengan
komunikasi yang terus-menerus di antara pabrik-pabriknya. Hasilnya adalah
penghematan biaya yang efektif bagi Texas Instruments.

4. Strategi Transnasional
Strategi transnasional (transnational strategy) memanfaatkan skala ekonomi
dan pengetahuan, juga penekanan pada respon dengan menyadari kemampuan dasar
tidak hanya terdapat di negara asal, tetapi juga mungkin berada dimana saja.
Transnasional menjelaskan suatu kondisi dimana bahan baku, orang,dan pemikiran
melampaui atau keluar dari batas-batas negara. Perusahaan-perusahaan ini
mempunyai kemampuan untuk melaksanakan ketiga strategi operasi
(diferensiasi,biaya-rendah,dan respons yang cepat). Beberapa perusahaan dianggap
sebagai perusahaan global, dimana identitas negara asal tidaklah sepenting jaringan
yang saling terkait dalam operasi global mereka. Aktivitas utama perusahaan-
perusahaan transnasional tidak terpusat pada perusahaan induknya sehingga setiap
cabang dapat melaksanakan tugasnya sendiri-sendiri.

Anda mungkin juga menyukai