Anda di halaman 1dari 9

Tabel

Kurs Nilai tukar USD terhadap rupiah (IDR)


Dari tanggal: 2 November 2020 sampai 15 Desember 2020

Tanggal Nilai Tukar Pergerakan


Rp / US$
02 Nov 2020 Rp 14.625,0 0,03%
03 Nov 2020 Rp 14.570,0 -0,38%
04 Nov 2020 Rp 14.540,0 -0,21%
05 Nov 2020 Rp 14.370,0 -1,17%
06 Nov 2020 Rp 14.190,0 -1,25%
09 Nov 2020 Rp 14.050,0 -0,99%
10 Nov 2020 Rp 14.040,0 -0,07%
11 Nov 2020 Rp 14.070,0 0,21%
12 Nov 2020 Rp 14.140,0 0,50%
13 Nov 2020 Rp 14.150,0 0,07%
16 Nov 2020 Rp 14.100,0 -0,35%
17 Nov 2020 Rp 14.030,0 -0,50%
18 Nov 2020 Rp 14.050,0 0,14%
19 Nov 2020 Rp 14.140,0 0,64%
20 Nov 2020 Rp 14.150,0 0,07%
23 Nov 2020 Rp 14.130,0 -0,14%
24 Nov 2020 Rp 14.140,0 0,07%
25 Nov 2020 Rp 14.130,0 -0,07%
26 Nov 2020 Rp 14.090,0 -0,28%
27 Nov 2020 Rp 14.070,0 -0,14%
30 Nov 2020 Rp 14.130,0 0,14%
01 Des 2020 Rp 14.100,0 0,07%
02 Des 2020 Rp 14.090,0 -0,07%
03 Des 2020 Rp 14.100,0 0,07%
04 Des 2020 Rp 14.085,0 -011%
07 Des 2020 Rp 14.080,0 -0,04%
08 Des 2020 Rp 14.080,0 0,00%
10 Des 2020 Rp 14.090,0 0,07%
11 Des 2020 Rp 14.080,0 -0,07%
14 Des 2020 Rp 14.095,0 0,18%
15 Des 2020
Analisa Nilai tukar rupiah terhadap Dollar:

Nilai tukar rupiah diprediksi menguat pada perdagangan Senin 2/11/2020

seiring sentiment pemilu presiden Amerika serikat. Tetapi pergerakan rupiah memang

dipengaruhi oleh sentiment global dan masih menunggu hasil pemilu presiden AS.

Sehingga mata uang rupiah hari ini terpantau menurun 0,3% ke posisi Rp 14.625 per

dollar AS.

Penguatan dolar AS diperkirakan masih mempengaruhi pergerakan nilai tukar

rupiah pada perdagangan selasa 3/11/2020. Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,38%

ke level Rp 14.570,0 per dolar AS pada akhir perdagangan. Sementara itu index dolar

melemah 0,28% ke level 93,856.

Ditengah pemilihan presiden AS pasar mempertimbangkan yang

kemungkinan besar merupakan stimulus COVID-19 yang substansial yang

melemahkan dolar dan meningkatkan nilai emas sebagai tanggapan. Dibuka

fluktuatif. Sehingga pada perdagangan Rabu 4/11/2020 nilai tukar rupiah di pasar

terpantau berada di posisi Rp 14.540,0 per dolar AS, menguat -0,21% hingga akhir

sesi perdagangan.

Menjelang rilis data pertumbuhan ekonomi kuartal III/2020 serta ditengah

berlangsungnya proses pemilihan presiden AS Nilai tukar rupiah Kamis,5/11/2020 di

pasar ditutup di zona hijau dengan penguatan 1,17% ke level Rp 14.370,0 per dolar

AS.

Nilai tukar rupiah berpotensi melanjutkan tren penguatannya dan membuka

perdagangan Jumat 6/11/2020 kembali di zona hijau. Sehingga rupiah berpotensi


gerak dan menguat -1,25% menjadi Rp 14.190,0 per dolar AS. Sementara itu, indeks

dolar AS naik tipis 0,001% menuju 92,526.

Nilai tukar rupiah menguat seiring dengan euphoria kemenangan kandidat asal

partai Demokrat,Joe Biden di pemilu AS. Sehingga rupiah Senin 9/11/2020 naik

0,99% menuju Rp 14.050,0 per dolar AS. Indeks dolar AS koreksi 0,05% menuju

92,187.

Nilai tukar rupiah diprediksi melanjutkan penguatan terbatas ditengah

optmisme pasar tehadap progress vaksin covid-19. Pada Selasa 10/11/2020, nilai

tukar rupiah ditutup menguat 0,07% menjadi Rp14.040,0 per dolar AS. Sementara itu

indeks dolar AS turun tipis 0,004 poin ke level 92,721.

Nilai tukar rupiah beresiko melanjutkan pelemahan terbatas seiring dengan

aksi profit taking akibat rebound dolar AS. Pada perdagangan Rabu 11/11/2020

rupiah parkir di level Rp 14.070,0 per dolar AS, melemah 0,21%. Sementara itu

indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback di hadapan seekeranjang mata

uang utama bergerak menguat 0,19% ke posisi 92,925.

Pada perdagangan Kamis 12/11/2020 nilai tukar rupiah ditutup melemah

0,50% menjadi Rp 14.140,0 per dolar AS. Disaat indeks dolar AS naik 0,06% menuju

93,106.

Pergerakan nilai tukar rupiah masih akan dipengaruhi oleh indeks dolar AS

pada perdagangan Jumat 13/11/2020 , rupiah di pasar parkir di posisi Rp 14.150,0

per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,07% ke level

92,896.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diperkirakan bakal mengalami tekanan

pada pekan ini. Peningkatan kasus Covid-19 di berbagai Negara membuat investor

cenderung menghindari asset-aset beresiko seperti rupiah. Pada pekan lalu, kinerja

rupiah cukup moncer. Sempat di atas angin pada awal pekan rupiah melempem di

akhir pekan. Secara kumulatif, rupiah menguat. Posisi rupiah ditutup di level Rp

14.150,0 (13/11/2020).

Nilai tukar rupiah Senin 16/11/2020 di pasar ditutup -0,35% ke level Rp

14.100,0 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,22% ke

level 92,554.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melanjutkan penguatan pada

perdagangan selasa 17/11/2020, rupiah menguat -0,50% ke level Rp 14.030,0 per

dolar AS. Sehingga rupiah mampu mempertahankan tren postif sejak kemarin.

Apresiasi rupiah hari ini tercatat yang terkuat dibandingkan mata yang asia. Menyusul

rupiah adalah ringgit Malaysia yang menguat 0,20% Indeks dolar turun 0,09% ke

level 92.558.

Nilai tukar rupiah Rabu 18/11/2020 terhadap dolar AS melemah tipis 0,14%

ke level Rp 14.050,0. Rupiah bersama baht Tha iland melemah di saat mayoritas mata

uang Asia menguat. Indeks dolar di sisi lain turun 0,17% ke level 92.263.

Nilai tukar rupiah Kamis 19/11/2020 terhadap dolar AS rupiah ditutup

melemah 0,64% ke posisi Rp 14.140,0 per dolar AS. Rupiah melemah di saat Bank

Indonesia memangkas tingkat bunga acuan 25 basis poin ke level 3,75%. Indeks dolar

disisi lain naik 0,25% ke level 92,55.


Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah tipis pada penutupan

perdagangan Jumat 20/11/2020 ke posisi 0,07%. Menjadi Rp 14.150,0 per dolar AS.

Rupiah bersama yen Jepang dan dolar Taiwan menjadi anomaly karena mayoritas

mata uang Asia menguat pada perdagangan hari ini. Indeks dolar disisi lain menguat

0,02% ke level 92,313.

Nilai tukar rupiah di pasar ditutup menguat -0,14% ke level Rp 14.130,0 per

dolar AS pada perdagangan senin 23/11/2020. Sementara itu, indeks dolar AS

terpantau melemah 0,16% ke level 92,248.

Nilai tukar rupiah di pasar selasa 24/11/2020 ditutup melemah 0,07% ke level

Rp 14.140,0 per dolar AS. Sementara itu , indeks dolar AS terpantau melemah 0,08%

ke level 92,435.

Nilai tukar rupiah kembali menguat -0,07% ke level 14.130,0 per dolar AS

pada perdagangan hari Rabu 25/11/2020. Smentara itu, indeks dolar AS terpantau

melemah 0,154% ke level 92,072.

Rupiah diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif kamis 26/11/2020,

mengikuti pergerakan mata uang regional. Sehingga nilai tukar rupiah di pasar

terpantau menguat -0,28% ke level Rp 14.090,0 per dolar AS. Sementara itu, indeks

dolar AS terpantau melemah 0,15% ke level 91,8524.

Nilai tukar rupiah Jumat 27/11/2020 terhadap dolar AS ditutup menguat

-0,14% ke posisi Rp 14.070,0 . Kendati demikian dalam sepekan membuat laju rupiah

menguat. Rupiah menguat di tengah mata uang Asia yang bergerak variatif.

Penguatan rupiah bersamaan dengan apresiasi yen jepang, won korea, dolar singapura

dan bath Thailand. Indeks dolar terpantau turun 0,08% ke level 91,920.
Nilai tukar rupiah diprediksi dapat melanjutkan tren penguatannya pada senin

30/11/2020 seiring dengan tersebarnya beberapa sentiment positif dari factor

eksternal di pasar. Rupiah ditutup melemah 0,14% menjadi Rp 14.130,0 per dolar AS.

Indeksi dolar AS koreksi 0,09% ke level 91,71 Nilai tukar rupiah tak kuasa menahan

tekanan jual bersama sejumlah mata uang lainnya pada senin 30/11/2020, seiring

dengan profit taking asset beresiko dan tingginya kasus covid-19 mata uang rupiah

selasa 1/12/2020 ditutup melemah 0,07% menjadi Rp 14.100,0 per dolar AS. Dengan

indeks dolar AS koreksi 0,15% menuju 91,73.

Nilai tukar rupiah untuk perdagangan Rabu 2/12/2020 ditutup menguat tipis

sebesar -0,07% menjadi Rp 14.090,0 ditengah tren pelemahan dolar AS. Dengan

indeks dolar AS koreksi 0,12% menjadi 91,205.

Pada perdagangan Kamis 3/12/2020 , Mata uang rupiah ditutup melemah

0,07% setelah sepanjang perjalanan sempat fluktuatif. Rupiah ditutup di level Rp

14.100,0 per dolar AS di saat indeks mata uang paman sam turun 0,2% ke level

90,94.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak labil sebelum ditutup menguat

pada perdagangan hari Jumat 4/12/2020 ke posisi Rp 14.085,0. Rupiah mengikuti tren

penguatan mata uang asia seiring dengan pelemahan dolar AS . Indeks dolar AS disisi

lain terpantau turun 0,06% ke level 90,656.

Nilai tukar rupiah ditutup stagnan pada perdagangan Senin 7/12/2020 di level

Rp 14.080,0 per dolar AS, setelah bergerak di rentang Rp 14.101,0 – 14.110,0. Indeks

dollar AS naik 0,16% ke level 90,85.


Nilai tukar rupiah pada perdagangan Selasa 8/12/2020, rupiah ditutup

melemah 0,00% ke level Rp 14.080,0 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS

terpantau menguat 0,04% ke level 90,865.

Nilai tukar rupiah berpotensi menguat terbatas pada perdagangan kamis

10/11/2020 setelah libur pilkada serentak 2020 pada rabu 9/12/2020. Namun, investor

perlu mewaspadai rebound dolar AS. Sehingga nilai tukar rupiah naik 0,07% menjadi

Rp 14.080,0 per dolar AS. Sementara itu indeks dolar AS koreksi 0,02% menjadi 91,073.

Rupiah berpeluang menguat sekaligus meninggalkan level Rp 14.000 pada

perdagangan hari ini, Jumat 11/12/2020. Nilai tukar rupiah di pasar perdagangan ditutup

menguat -0,07% ke level Rp 14.080,0 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau

menguat 0,02% ke level 90,843.

Mata uang rupiah diprediksi terbatas pada perdagangan Seni 14/12/2020 ditengah

tren pelemahan dolar AS. Sebelumya rupiah berhasil menjaga tren penguatan pada

perdagangan Jumat 11/12/2020 dan menutup perdagangan pekan kedua Desember 2020

dengan positif. Rupiah koreksi 0,18% menjadi Rp 14.095,0 per dolar AS.

Kesimpulan Kondisi Ekonomi Indonesia

Dengan demikian sebagai sebagai Negara yang memiliki potensi yang tinggi,

potensi yang mulai diperhatikan dunia Internasional saat ini, Negara Indonesia harus

mampu memanfaatkan posisi tersebut walaupun saat ini Indonesia sedang berada

ditengah ancaman krisis ekonomi akibat virus corona dimana di saat ini, posisi

pertumbuhan ekonomi Indonesia sedang mengalami perlambatan serta berbagai

persoalan akibat wabah virus corona seperti halnya banyaknya pemutusan hubungan

kerja, serta perlambatan laju investasi.


Sebagai sebuah Negara yang memiliki karakteristik yang menempatkan

Negara ini dalam posisi yang bagus untuk mengalami perkembangan ekonomi yang

pesat di era ini, Indonesia harus mampu menjaga pertumbuhan ekonominya guna

dapat meningkatkan pembangunan Negara walaupun saat ini Indonesia berada

ditengah kondisi ketidakstabilan ekonomi akibat penyebaran virus corona. Indonesia

harus mampu menjalankan dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui

berbagai kebijakan yang dirasa efektif guna mencegah perlambatan pertumbuhan

ekonomi dan menjadi masalah di waktu yang akan datang. Sebagai bagian dari

masyarakat yang menjadi bonus demografi Indonesia, dalam menjalankan dan tetap

meningkatkan kondisi pertumbuhan ekonomi Indonesia para bagian dari masyarakat

yang menjadi bagian dari perekonomian Indonesia dapat melakukan berbagai inovasi

dan kegiatan yang dapat tetap meningkatkan produktifitas dan keuntungan melalui

media social dan dunia maya yang dimanfaatkan guna mendapatkan keuntungan

ditengah wabah covid-19 saat ini.

Saran Untuk perbaikan terhadap kondisi perekonomian Indonesia

Sebagai Negara yang memiliki potensi ekonomi yang tinggi saat ini,

Indonesia seharusnya mampu mengatasi masalah krisis ekonomi. Salah satu cara

dalam mengatasi masalah ini adalah dengan memanfaatkan masyarakat yang menjadi

bagian dari kondisi karakteristik ekonomi untuk ikut berkontribusi dalam mengatasi

masalah ini salah satunya dapat dilakukan melalui industry kreatif pembuatan masker

atau hand sanitaizer sebagai langkah dalam mengatasi tingkat pengangguran dan

kemiskinan serta sebagai langkah dalam meningkatkan posisi perbaikan kondisi

ekonomi guna mencegah terjadinya krisis ekonomi.


Selain itu melalui pemanfaatan kebijakan dengan baik juga harus dilakukan

agar dapat mengatasi masalah ini serta dengan memberikan kesempatan masyarakat

dalam bagian kondisi ekonomi untuk perbaikan usaha inovatif informal maka akan

ikut mendorong pertumbuhan ekonomi serta melalui pemberian bantuan langsung

tunai juga dapat meningkatkan kebutuhan masyarakat serta dapat menjadi sebuah

modal awalan dalam menciptakan usaha di kondisi ekonomi Indonesia saat ini.

Anda mungkin juga menyukai