Ta.2023-2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata
kuliah Hukum Bisnis dengan judul “Perjanjian Kontrak Bisnis “ dengan lancar.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus mambantu memberikan do’a, saran dan kritik sehingga Makalah
ini dapat terselesaikan
Saya juga menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak agar Makalah ini dapat lebih baik lagi. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama didunia pendidikan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................
A. Latar Belakang..........................................................................................
B. Rumusan Masalah.....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
A. Pengertian Perjanjian..........................................................................
D. Macam-Macam Perjanjian..................................................................
A. Kesimpulan.................................................................................................
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam menjalankan bisnis, seringkali orang melupakan betapa pentingnya kontrak yang
harus dibuat sebelum bisnis itu sendiri berjalan di kemudin hari. Baik di Indonesia maupun di
dunia internasional, kerja sama bisnis di antara para pihak dirasaka lebih mempunyai
kepastian hukum bisa dengan suatu kontrak secara tertulis. Sebelum kontrak dibuat, biasanya
akan didahului dengan pembicaraan pendahuluan seterusnya pembicaraan berikutnya
(negosiai/komunikasi) untuk mematangkan kemungkinan yang terjadi, sehinngga kontrak
yang akan ditandatangani telah betul-betul matang (lengkap dan jelas). Sekalipun demikian
selengkap-lengkapnya suatu kontrak (perjanjian), selalu saja ada kekurangan-kekurangan di
sana-sini. Demikian Pula halnya dengan si pembuat kontrak, selalu ada pihak-pihak yang
beritikad tidak baik, yang mengakibatkan terjadinya sengketa para pihak
yang membuat kontrak.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
Kontak bisnis merupakan perjanjian tertulis yang mengikat secara hukum antara dua pihak
atau lebih pebisnis itu sendiri.Sesungguhnya kontrak bisnis memiliki definisi yang sangat
luas, lantaran ada perjanjian hukum yang terdapat di dalamnya. Apabila
dalam berbisnis kamu tidak mempunyai perjanjian tertulis, nantinya berisiko akan mengalami
masalah hukum.
Asas kebebasan berkontrak adalah setiap orang boleh mengadakan perjanjian apa saja dan
dengan siapa saja. Isi dari perjanjian juga terserah para pihak yang akan melakukan perjanjian
(kontrak).
Asas konsensual adalah perjanjian itu ada sejak tercapai kata sepakat antara pihak yang
mengadakan perjanjian.
Perjanjian (kontrak) itu merupakan undang-undang bagi para pihak yang membuatnya
(mengikat para pihak).
Di samping itu, beberapa asas lain dalam standar kontrak:
Asas kepercayaan
Asas persamaan hak
Asas keseimbangan
Asas moral
Asas kepatutan
Asas kebiasaan
Asas kepastian hukum
Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum dimana seorang berjanji kepada seorang lain
atau dimana kedua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal (Menurut pasal
1313 KUH Perdata). Pengertian perjanjian ini hanya terletak dalam lapangan harta
kekayaan,artinya sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
Perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan,diatur dalam buku III KUH Perdata
yang berjudul “tentang perikatan” (Van verbintenis). perjanjian merupakan terjemahan dari
bahasa Belanda yaitu Oveerencomsten, dan kadang kala diterjemahkan sebagai persetujuan.
sedangkan Perikatan berasal dari bahasa Belanda yaitu Verbintenis yang kadang kala
diterjemahkan dengan perutangan.Perikatan (verbintenis) adalah suatu perhubungan hukum
antara dua pihak dalam lapangan harta benda,dimana pihak yang satu berhak menuntut
sesuatu dari pihak yang lain,dan pihak yang lainnya berkewajiban untuk memenuhi apa yang
dituntut pihak lain.
Pada dasarnya menurut asasnya suatu perjanjian berlaku bagi pihak yang mengadakan
perjanjian itu.asas ini merupakan asas pribadi (Pasal 1315 jo 1340 KUH Perdata). para pihak
tidak dapat mengadakan perjanjian yang mengikat pihak ketiga. Apabila seseorang membuat
suatu perjanjian ,maka orang itu dianggap mengadakan perjanjian bagi ahli waris dan orang-
orang yang memperoleh hak daripadanya (Pasal 1315 jo 1340 KUH Perdata).
Adapun barang sesuatu yang dapat dituntut dinamakan “prestasi” yang menurut Undang-
undang (Pasal 1234 KUH Perdata) berupa:
Perjanjian konsensuil, yaitu perjanjian yang mengikat sejak detik tercapainya kata
sepakat dari kedua belah pihak. Sedangkan perjanjian riil adalah perjanjian yang tidak
hanya mensyaratkan kesepakatan, namun juga mensyaratkan penyerahan objek
perjanjian atau bendanya. Adapun perjanjian formil adalah perjanjian yang terikat
dengan formalitas tertentu, dalam hal ini sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
Perjanjian bernama adalah perjanjian yang secara khusus diatur di dalam undang-
undang. Perjanjian tak bernama adalah perjanjian yang tidak diatur secara khusus di
dalam undang-undang. Sedangkan perjanjian campuran adalah perjanjian yang
merupakan kombinasi dari dua atau lebih perjanjian bernama.
Sedangkan perjanjian non obligatoir merupakan perjanjian yang tidak mewajibkan
seseorang untuk menyerahkan atau membayar sesuatu,terbagi menjadi 4 bagian yaitu:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kontrak adalah peristiwa di mana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan
atau tidak melakukan suatu perbuatan tertentu, biasanya secara tertulis. Suatu perjanjian
adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada seorang lain atau di mana dua orang
itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.
Perjanjian diatur dalam pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata),
yaitu “suatu perbuatan yang mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih”. Berbeda dengan perikatan yang merupakan suatu hubungan hukum,
perjanjian merupakan suatu perbuatan hukum. Perbuatan hukum itulah yang menimbulkan
adanya hubungan hukum perikatan, sehingga dapat dikatakan bahwa perjanjian merupakan
sumber perikatan.
Perjanjian (Kontrak) baik di dunia bisnis maupun non bisnis ialah hal yang sangat penting
untuk diperhatikan karena menyangkut sebuah kepastian, kejujuran, konsisten terhadap apa
yang telah di sepakati dan hasil apa yang telah disepakati berhubungan dengan rekan/pihak
yang berkontrak dengan kita, baik maupun buruk hasil kontrak terebut.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.hukumonline.com/klinik/a/macam-macam-perjanjian-dan-syarat-sahnya-
lt4c3d1e98bb1bc/
https://legistra.id/berita/pentingnya-kontrak-bisnis
https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/11/perjanjian-kontrak-dalam-bisnis.html