Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PERJANJIAN KONTRAK BISNIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Hukum Bisnis

Dosen Pengampu: Riri Tri Mayasari,S.H.

Disusun Oleh: Yoga Saputra

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Ta.2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah ini guna untuk memenuhi tugas mata
kuliah Hukum Bisnis dengan judul “Perjanjian Kontrak Bisnis “ dengan lancar.
Saya menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang tulus mambantu memberikan do’a, saran dan kritik sehingga Makalah
ini dapat terselesaikan
Saya juga menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dikarnakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak agar Makalah ini dapat lebih baik lagi. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua terutama didunia pendidikan.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

A. Latar Belakang..........................................................................................

B. Rumusan Masalah.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................

A. Pengertian Perjanjian..........................................................................

B. Asas Asas Dalam Perjanjian...............................................................

C. Sumber Hukum Perjanjian.................................................................

D. Macam-Macam Perjanjian..................................................................

BAB III PENUTUP...............................................................................................

A. Kesimpulan.................................................................................................

DAFTAR PUSAKA..............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di dalam menjalankan bisnis, seringkali orang melupakan betapa pentingnya kontrak yang
harus dibuat sebelum bisnis itu sendiri berjalan di kemudin hari. Baik di Indonesia maupun di
dunia internasional, kerja sama bisnis di antara para pihak dirasaka lebih mempunyai
kepastian hukum bisa dengan suatu kontrak secara tertulis. Sebelum kontrak dibuat, biasanya
akan didahului dengan pembicaraan pendahuluan seterusnya pembicaraan berikutnya
(negosiai/komunikasi) untuk mematangkan kemungkinan yang terjadi, sehinngga kontrak
yang akan ditandatangani telah betul-betul matang (lengkap dan jelas). Sekalipun demikian
selengkap-lengkapnya suatu kontrak (perjanjian), selalu saja ada kekurangan-kekurangan di
sana-sini. Demikian Pula halnya dengan si pembuat kontrak, selalu ada pihak-pihak yang
beritikad tidak baik, yang mengakibatkan terjadinya sengketa para pihak 
yang membuat kontrak.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian dari Perjanjian?


2. Apa Saja Asas Dalam Perjanjian?
3. Apa yang dimaksud dengan sumber hukum perjanjian?
4. Apa saja macam-macam perjanjian?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perjanjian (Kontrak)


Kontrak atau contracts (dalam bahasa Inggris) menurut Subekti, menyatakan sebagai suatu
perjanjian yang tertulis. Menurut Abdul R. Saliman, kontrak adalah peristiwa di mana dua
orang tau lebih saling berjanji untuk melakukan atau tidak melakukan suatu perbuatan
tertentu, biasanya secara tertulis. Para pihak yang bersepakat mengenai hal-hal yang
diperjanjikan, berkewajiban untuk menaati dan melaksanakannya, sehingga perjanjian
tersebut menimbulkan hubungan hukum yang disebut perikatan (verbintenis). Maka, kontrak
dapat menimbulkan hak dan kewajiban bagi para pihak yang membuatnya dan kontrak
tersebut mengikat secara sah dan dapat dijadikan sebagai sumber hukum formal bagi para
pihak yang membuatnya.

Kontak bisnis merupakan perjanjian tertulis yang mengikat secara hukum antara dua pihak
atau lebih pebisnis itu sendiri.Sesungguhnya kontrak bisnis memiliki definisi yang sangat
luas, lantaran ada perjanjian hukum yang terdapat di dalamnya. Apabila
dalam berbisnis kamu tidak mempunyai perjanjian tertulis, nantinya berisiko akan mengalami
masalah hukum. 

B. Asas Asas Dalam Perjanjian (kontrak)

Berbagai asas dalam berkontrak adalah sebagai berikut:

a. Asas kebebasan berkontrak (open system)

Asas kebebasan berkontrak adalah setiap orang boleh mengadakan perjanjian apa saja dan
dengan siapa saja. Isi dari perjanjian juga terserah para pihak yang akan melakukan perjanjian
(kontrak).

b. Asas konsensual atau asas kekuasaan bersepakat

Asas konsensual adalah perjanjian itu ada sejak tercapai kata sepakat antara pihak yang
mengadakan perjanjian.

c. Asas facta sun servanda

Perjanjian (kontrak) itu merupakan undang-undang bagi para pihak yang membuatnya
(mengikat para pihak). 
Di samping itu, beberapa asas lain dalam standar kontrak:

 Asas kepercayaan
 Asas persamaan hak
 Asas keseimbangan
 Asas moral
 Asas kepatutan
 Asas kebiasaan
 Asas kepastian hukum 

C. Pengertian Sumber Hukum Perjanjian

Perjanjian adalah suatu perbuatan hukum dimana seorang berjanji kepada seorang lain
atau dimana kedua orang itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal (Menurut pasal
1313 KUH Perdata). Pengertian perjanjian ini hanya terletak dalam lapangan harta
kekayaan,artinya sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.

Perjanjian merupakan salah satu sumber perikatan,diatur dalam buku III KUH Perdata
yang berjudul “tentang perikatan” (Van verbintenis). perjanjian merupakan terjemahan dari
bahasa Belanda yaitu Oveerencomsten, dan kadang kala diterjemahkan sebagai persetujuan.
sedangkan Perikatan berasal dari bahasa Belanda yaitu Verbintenis yang kadang kala
diterjemahkan dengan perutangan.Perikatan (verbintenis) adalah suatu perhubungan hukum
antara dua pihak dalam lapangan harta benda,dimana pihak yang satu berhak menuntut
sesuatu dari pihak yang lain,dan pihak yang lainnya berkewajiban untuk memenuhi apa yang
dituntut pihak lain.

Pada dasarnya menurut asasnya suatu perjanjian berlaku bagi pihak yang mengadakan
perjanjian itu.asas ini merupakan asas pribadi (Pasal 1315 jo 1340 KUH Perdata). para pihak
tidak dapat mengadakan perjanjian yang mengikat pihak ketiga. Apabila seseorang membuat
suatu perjanjian ,maka orang itu dianggap mengadakan perjanjian bagi ahli waris dan orang-
orang yang memperoleh hak daripadanya (Pasal 1315 jo 1340 KUH Perdata).

Adapun barang sesuatu yang dapat dituntut dinamakan “prestasi” yang menurut Undang-
undang (Pasal 1234 KUH Perdata) berupa:

1. Menyerahkan sesuatu (geven)


2. Melakukan sesuatu (doen)
3. Tidak melakukan sesuatu (niet doen).
D. Macam Macam Perjanjian

Perjanjian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu perjanjian obligatoir dan perjanjian


non obligatoir. Perjanjian Obligatoir adalah perjanjian yang mewajibkan seseorang
untuk menyerahkan atau membayar sesuatu,terdapat 4 macam perjanjian yaitu:

a. Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal balik

Perjanjian sepihak adalah perjanjian yang membebankan prestasi kepada satu


pihak. Sedangkan perjanjian timbal balik adalah perjanjian yang membebankan
prestasi antara kedua belah pihak.

b. Perjanjian Cuma Cuma dan perjanjian atas beban.

Perjanjian cuma-cuma adalah perjanjian di mana pihak yang satu memberikan


suatu keuntungan kepada pihak yang lain tanpa menerima suatu manfaat bagi dirinya.
Sementara perjanjian atas beban adalah perjanjian yang mewajibkan masing-masing
pihak memberikan prestasi.

c. Perjanjian konsensuil,perjanjian riil dan perjanjian formil.

Perjanjian konsensuil, yaitu perjanjian yang mengikat sejak detik tercapainya kata
sepakat dari kedua belah pihak. Sedangkan perjanjian riil adalah perjanjian yang tidak
hanya mensyaratkan kesepakatan, namun juga mensyaratkan penyerahan objek
perjanjian atau bendanya. Adapun perjanjian formil adalah perjanjian yang terikat
dengan formalitas tertentu, dalam hal ini sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.

d. Perjanjian bernama, perjanjian tak bernama, dan perjanjian campuran

Perjanjian bernama adalah perjanjian yang secara khusus diatur di dalam undang-
undang. Perjanjian tak bernama adalah perjanjian yang tidak diatur secara khusus di
dalam undang-undang. Sedangkan perjanjian campuran adalah perjanjian yang
merupakan kombinasi dari dua atau lebih perjanjian bernama.
Sedangkan perjanjian non obligatoir merupakan perjanjian yang tidak mewajibkan
seseorang untuk menyerahkan atau membayar sesuatu,terbagi menjadi 4 bagian yaitu:

1. Zakelijk overeenkomst, yaitu perjanjian yang menetapkan dipidindahkannya suatu hak


dari seseorang kepada orang lain.
2. Bevifs overeenkomst, yaitu perjanjian untuk membuktikan sesuatu.
3. Liberatoir overeenkomst, yaitu perjanjian ketika seseorang membebaskan pihak lain dari
suatu kewajiban.
4. Vaststelling overenkomst, yaitu perjanjian untuk mengakhiri perselisihan yang ada di
muka pengadilan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kontrak adalah peristiwa di mana dua orang atau lebih saling berjanji untuk melakukan
atau tidak melakukan suatu perbuatan tertentu, biasanya secara tertulis. Suatu perjanjian
adalah suatu peristiwa di mana seorang berjanji kepada seorang lain atau di mana dua orang
itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu hal.

Perjanjian diatur dalam pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata),
yaitu “suatu perbuatan yang mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu
orang lain atau lebih”. Berbeda dengan perikatan yang merupakan suatu hubungan hukum,
perjanjian merupakan suatu perbuatan hukum. Perbuatan hukum itulah yang menimbulkan
adanya hubungan hukum perikatan, sehingga dapat dikatakan bahwa perjanjian merupakan
sumber perikatan.

Perjanjian (Kontrak) baik di dunia bisnis maupun non bisnis ialah hal yang sangat penting
untuk diperhatikan karena menyangkut sebuah kepastian, kejujuran, konsisten terhadap apa
yang telah di sepakati dan hasil apa yang telah disepakati berhubungan dengan rekan/pihak
yang berkontrak dengan kita, baik maupun buruk hasil kontrak terebut.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.hukumonline.com/klinik/a/macam-macam-perjanjian-dan-syarat-sahnya-
lt4c3d1e98bb1bc/

https://legistra.id/berita/pentingnya-kontrak-bisnis

https://makalah-xyz.blogspot.com/2017/11/perjanjian-kontrak-dalam-bisnis.html

Anda mungkin juga menyukai