Npm : 2151040332
1. Sebutkan dan Jelaskan 3 (tiga) nama istilah lain dari Hukum Bisnis ?.
Jawaban :
a). hukum dagang ( trade law ), yakni hukum ekonomi yang cakupannya tradisional dan sempit
karena hanya meliputi persoalan dagang atau jual beli saja.
b). hukum perniagaan ( commercial law ), hukum yang di dalamnya mengatur segala macam
tata pelaksanaan kegiatan dagang, kegiatan industri dan atau keuangan yang berhubungan
dengan pertukaran barang atau produksi
c). hukum ekonomi ( economic law), hukum yang meliputi semua hal yang berkaitan dengan
ekonomi. Dengan demikian Hukum Ekonomi juga melingkupi Hukum Bisnis dan juga Hukum
Dagang.
2. Asas konsensualisme merupakan asas yang menyatakan bahwa perjanjian pada umumnya
tidak diadakan secara formal tetapi cukup dengan adanya kesepakatan kedua belah pihak.
3. Asas pacta sunt servanda atau disebut juga dengan asas kepastian hukum, merupakan asas
bahwa hakim atau pihak ketiga harus menghormati kontrak yang dibuat oleh para pihak,
sebagaimana layaknya undang-undang.
4. Asas iktikad baik, merupakan asas yang menyatakan para pihak yang membuat kontrak harus
melaksanakan substansi kontrak berdasarkan kepercayaan atau keyakinan yang teguh atau
kemauan yang baik dari para pihak.
5. Asas kepribadian, merupakan asas yang menentukan bahwa seseorang yang akan melakukan
dan atau membuat kontrak hanya untuk kepentingan perseorangan saja atau dirinya sendiri.
Artinya perjanjian berlaku hanya untuk para pihak pembuatnya saja.
7. Sebutkan 4 (empat) Persyaratan Yuridis dari suatu Kontrak dalam Hukum Bisnis ?
Jawaban :
a. Adanya kesepakatan para pihak atas hal-hal yang diperjanjikan
b. Pihak yang melakukan kontrak haruslah cakap (telah dewasa dan akal pikiran nya telah
matang)
c. Terdapat objek perjanjian
d. Sebab yang halal, yakni perjanjian tersebut dibuat berdasarkan tujuan yang tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku.
9. Jelaskan Pengertian Force Majeure dan Sebutkan 3 (tiga) Indikasi Force Majeure dalam Hukum
Bisnis ?
Jawaban :
a. Force Majeure adalah suatu keadaan memaksa (overmacht) dimana posisi salah satu pihak
gagal melakukan kewajiban akibat sesuatu yang terjadi diluar kuasa Pihak tersebut
b. Indikasi Force Majeure dalam Hukum Bisnis :
-Tidak dipenuhinya prestasi karena terjadi peristiwa yang membinasakan dan/atau
memusnahkan benda yang dijadikan objek perjanjian, kondisi ini selalu bersifat tetap.
-Tidak dipenuhinya prestasi karena peristiwa tidak terduga dan diluar kuasa salah satu pihak
untuk melaksanakan prestasinya. Baik itu bersifat tetap maupun sementara.
-Peristiwa tersebut tidak dapat diketahui dan/atau diprediksi kapan terjadinya dalam suatu
perjanjian. Jadi, adanya peristiwa ini bukan karena kesalahan salah pihak dalam perjanjian
ataupun pihak ketiga
10. Sebutkan dan Jelaskan 6 (enam) Klasifikasi Force Majeure dalam Hukum Bisnis ?
Jawaban :
Pasal 15 ayat (1)
yang dimaksud dengan keadaan kahar adalah suatu kejadian atau keadaan yang terjadi karena
hal-hal diluar kemampuan Para Pihak untuk mencegahnya yaitu yang disebabkan oleh
pelaksanaan undang-undang, peraturan-peraturan atau instruksi-instruksi yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Republik Indonesia, kebakaran, ledakan, banjir, gempa bumi, topan/badai, hujan
yang luar biasa, peperangan, huru-hara, keributan, blokade, perselisihan perburuhan,
pemogokan massal dan wabah penyakit, yang secara langsung ada hubungannya dengan
Perjanjian Kerjasama ini.
Salah satu pihak dalam Perjanjian Kerjasama ini tidak dapat menuntut Pihak lainnya untuk
melaksanakan atau memenuhi ketentuan-ketentuan Perjanjian Kerjasama ini atau menganggap
pihak lainnya telah melanggar Perjanjian ini apabila pihak lain tersebut tidak dapat
melaksanakan atau memenuhi ketentuan-ketentuan Perjanjian ini karena adanya keadaan
kahar.
Dalam hal timbulnya keadaan kahar, pihak yang mengalami keadaan kahar wajib
memberitahukan kepada Pihak lainnya secara tertulis dalam kurun waktu selambat-lambatnya 7
X 24 jam (tujuh kali dua puluh empat jam) setelah terjadinya keadaan kahar tersebut dengan
disertai bukti yang dapat diterima oleh pihak yang tidak mengalami keadaan kahar, dan
bilamana perlu harus menyertakan bukti-bukti yang sah dan asli dari instansi atau badan yang
berwenang untuk itu.
Atas pemberitahuan pihak yang mengalami keadaan kahar, maka pihak yang tidak mengalami
keadaan kahar dapat menyetujui atau menolak keadaan kahar tersebut secara tertulis dalam
kurun waktu selambat-lambatnya 7 X 24 jam (tujuh kali dua puluh empat jam) setelah
diterimanya pemberitahuan dari pihak yang mengalami keadaan kahar.
Apabila keadaan kahar ditolak oleh pihak yang tidak mengalami keadaan kahar, maka syarat-
syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kerjasama ini tetap berlaku dan mengikat
kedua belah Pihak.
Dalam hal terjadi keadaan kahar, kedua belah Pihak harus melakukan tindakan dan upaya yang
sebaik-baiknya untuk mengatasi serta menanggulangi kerugian atau mencegah kemungkinan
timbulnya kerugian yang lebih besar bagi kedua belah Pihak.
11. Jelaskan Pengertian Ganti Rugi dan Sebutkan 3 (tiga) Komponen Ganti Rugi ?.
Jawaban :
a. Ganti rugi adalah membayar segala kerugian dikarenakan wanprestasi akibat
dari suatu perjanjian atau dapat timbul dikarenakan oleh Perbuatan Melawan
Hukum.
b. Komponen ganti rugi :
- Biaya
- Rugi.
- Bunga
12. Sebutkan 5 (lima) Hal yang diminta oleh Pihak yang dirugikan dalam Praktek Ganti Rugi dalam
Hukum Bisnis ?.
Jawaban :
1. Meminta untuk memberikan sesuatu yang telah dijanjikan.
2. Meminta bayaran ganti rugi
3. Meminta pembatalan perjanjian
4. Menuntut pengembalian berupa materil dan immaterial
5. Meminta jangka waktu perhitungan ganti rugi yang dapat dituntut, serta jenis dan jumlah
ganti rugi yang dapat dituntut dalam wanprestas
13. Sebutkan 6 (enam) Model – Model Ganti Rugi akibat Wanprestasi dari suatu Kontrak secara Ilmu
Hukum ?
Jawaban :
a. Ganti rugi yang ditentukan dalam perjanjian.
b. Ganti rugi ekspektasi
c. Pergantian seluruh biaya yang telah dikeluarkan
d. Restitusi
e. Quantum meruit.
f. Ganti rugi dengan pelaksanaan perjanjian
14. Jelaskan Pengertian Jual Beli dan Sebutkan 7 (tujuh) Dasar Hukum Jual Beli ?
Jawaban :
a. jual beli adalah transaksi antara satu orang dengan orang yang lain yang berupa tukar-
menukar suatu barang dengan barang yang lain berdasarkan tata cara atau akad tertentu.
b. Dasar Hukum Jual Beli :
- Undang-undang perdagangan
- UU no 8 tahun 1999 tentang Perlindungan konsumen
- Undang2 informasi dan transaksi elektronik (UU ITE )
- Peraturan pemerintah ( PP ) nomor 80 tahun 2019
- Pasal 9 UU Perlindungan Konsumen
- Pasal 1457 KUHperdata tentang jual beli
- Pasal 4 UU Perlindungan Konsumen
16. Jelaskan Pengertian dan Proses Pendirian dari : Perseroan Terbatas – Firma ?.
Jawaban :
a. PT adalah suatu badan usaha yang berbentuk badan hukum yang didirikan berdasarkan
perjanjian dan melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham atau disebut juga dengan persekutuan modal.
- proses pendirian PT:
1. Pengajuan Nama Perseroan Terbatas
Pengajuan nama perusahaan ini didaftarkan oleh notaris melalui Sistem Administrasi Badan
Hukum (Sisminbakum) Kemenkumham.
2. Pembuatan Akta Pendirian PT
Pembuatan akta pendirian dilakukan oleh notaris yang berwenang diseluruh wilayah negara
Republik Indonesia untuk selanjutnya mendapatkan pesetujuan dari Menteri Kemenkumham.
3. Pembuatan SKDP
Permohonan SKDP (Surat Keterangan Domisili Perusahaan), yang mana sebagai bukti
keterangan/keberadaan alamat suatu perusahaan.
4. Pembuatan NPWP
Permohonan pendaftaran NPWP diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak sesuai dengan
keberadaan domisili PT.
5. Pembuatan Anggaran Dasar Perseroan
Permohonan ini diajukan kepada Menteri Kemenkumham untuk mendapatkan pengesahan
Anggaran Dasar Perseroan (akta pendirian) sebagai badan hukum PT sesuai dengan UUPT.
6. Mengajukan SIUP ( surat izin usaha perdagangan)
SIUP diajukan kepada Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan dan/atau Koperasi
Usaha Mikro Kecil Menengah dan Perdagangan kota atau kabupaten terkait sesuai dengan
domisili PT.
7. Mengajukan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
TDP diajukan sebagai bukti bahwa perusahaan/badan usaha telah melakukan wajib daftar
perusahaan sesuai dengan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia.
8. Berita Acara Negara Republik Indonesia (BNRI)
Jika perusahaan telah melakukan wajib daftar perusahaan dan telah mendapatkan pengesahan
dari Menteri Kemenkumham, maka harus di umumkan dalam BNRI dari perusahaan yang telah
diumumkan dalam BNRI, maka PT telah sempurna statusnya sebagai badan hukum.
- Pengertian firma
Firma adalah perusahaan yang didirikan atas dasar kesepakatan antara dua orang atau lebih
untuk melaksanakan suatu usaha dengan menggunakan nama bersama.
- Proses pendirian firma
1. Menentukan Nama Firma
Sebelum melakukan pemesanan nama firma, maka tentukan terlebih dahulu apakah nama
firma yang diambil telah digunakan atau belum oleh firma lain.
2. Pembuatan Akta pendirian perusahaan
3. Penandatanganan Akta Notaris
dalam penandatanganan, semua pihak harus hadir. Apabila dikuasakan, harus dilengkapi
dengan surat kuasa yang lengkap dengan materai.
4. Pendaftaran di Kemenkumham
Setelah itu, notaris akan memproses pengesahan pendaftaran firma dan mengajukan
SKT (Surat Keterangan Terdaftar) melalui sistem Administrasi Hukum Umum (AHU)
Kemenkumham untuk memperoleh keabsahan.
5. Pengajuan Pendaftaran NPWP Firma
6. Pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB)
Pembuatan NIB berguna sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), akses Kepabeanan dan
Angka Pengenal Impor (API).
7. Permohonan Izin Usaha
melakukan permohonan izin usaha yakni sebagai bukti resmi membuka usaha.
17. Jelaskan Pengertian dan Proses Pendirian dari : Commanditaire Vennootschap –Usaha Dagang ?
Jawaban :
a. Pengertian CV
CV adalah salah satu bentuk badan usaha yang dibentuk oleh dua orang atau lebih yang
dipercaya untuk memimpin perusahaan itu sendiri.
- Proses pendirian CV
1. Menentukan Pendiri dair Pendirian CV
Syarat pendirian CV adalah didirikan oleh minimal dua orang. Dua pendiri akan berperan
sebagai sekutu aktif dan pasif. Pembagian sekutu aktif dan pasif perlu untuk ditentukan
sejak awal. Hal ini karena setiap peran memiliki hak dan tanggung jawab berbeda.
Sekutu aktif memiliki kewajiban yang tidak terbatas. Sedangkan sekutu pasif memiliki
tanggung jawab terbatas sebagai investor.
2. Melengkapi data Pendirian CV
Seperti (KTP), Nama yang akan digunakan untuk perusahaan, Tujuan dan sasaran
pendirian, dll
3. Pengajuan Nama ke Kemenkumham
Pengajuan dilakukan melalui Sistem Administrasi Badan Usaha (SABU).
4. Pembuatan Akta Pendirian CV di Hadapan Notaris
5. Penandatanganan Akta oleh Para Pendiri CV
Setelah akta pendirian CV selesai dibuat oleh notaris, tahap selanjutnya adalah
melakukan penandatanganan. Semua pendiri CV, baik pemilik maupun pengelola,
menandatangani akta pendirian di hadapan notaris. Jika pemilik atau pengelola tidak
dapat hadir, maka dapat memberi kuasa.
6. Mengurus SKDP atau Surat Keterangan Domisili Perusahaan
7. Mengurus NPWP atau nomor pokok wajib pajak
dengan mengunjungi KPP (Kantor Pelayanan Pajak) tempat domisili perusahaan berada.
8. Pendaftaran Pendirian CV ke Pengadilan Negeri
Saat pendaftaran, pendaftar membawa kelengkapan dokumen berupa SKDP, NPWP, dan
nama CV. Proses ini akan memakan waktu hingga 2 bulan untuk menunggu persetujuan
dari Pengadilan Negeri.
9. Pengurusan NIB atau Nomor Induk Berusaha
NIB berlaku sebagai Tanda Daftar Perusahaan (TDP), Angka Pengenal Impor (API) jika
perusahaan bergerak di bidang impor, dan Akses Kepabeanan jika perusahaan
melakukan kegiatan usaha ekspor dan/ atau impor.
10. Pengumuman Ikhtisar Resmi
Setelah akta pendirian disetujui oleh Pengadilan Negeri, publikasi ringkasan resmi
dilakukan. Pendiri dari Persekutuan Komanditer wajib untuk mempublikasi rangkuman
resmi CV sebagai pelengkap Lembaran Negara Republik Indonesia.
18. Jelaskan Pengertian dari : Badan Usaha Milik Negara – Yayasan – Koperasi ?.
Jawaban :
- BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan
- Yayasan adalah sebuah badan hukum yang bergerak dalam bidang sosial, kemanusiaan dan
keagamaan Yang memiliki kekayaan tersendiri dari berbagai macam sumber.
- Koperasi adalah sebuah badan usaha yang beranggotakan sekumpulan orang yang
kegiatannya berlandaskan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi kerakyatan
yang berasas kekeluargaan.