Anda di halaman 1dari 4

 

Lakukan Riset Mengenai Rekan Bisnis


Sebelum menyepakati isi dari sebuah kontrak, Anda harus mengetahui terlebih dahulu dengan
siapa Anda melakukan kerja sama bisnis, apa yang dilakukan bisnis tersebut, bagaimana kinerja
mereka sebelumnya, seperti apa reputasi perusahaannya, dan masih banyak lagi. Untuk
mengetahui hal-hal tersebut, Anda dapat mencari tahu langsung melalui media Internet, melihat
media sosial perusahaan tersebut, atau menanyakan dengan rekan bisnis Anda lainnya yang
mungkin lebih mengenal perusahaan tersebut. Anda perlu memastikan bahwa calon rekan bisnis
Anda memang memiliki kemampuan untuk menjalankan kewajiban yang akan disepakati oleh
Anda dan rekan bisnis.

Pastikan Identitas Para Pihak


Setelah Anda memahami dengan baik mengenai perusahaan atau rekan bisnis Anda, hal
selanjutnya yang harus diperhatikan adalah identitas atau profil para pihak terkait penyusunan
kontrak. Pastikan identitas para pihak sudah tepat, seperti nomor induk para pihak, alamat para
pihak, domisili kantor, dan lain sebagainya. Apabila salah satu pihak adalah PT, maka yang perlu
diperhatikan adalah orang yang menandatangani perjanjian harus seorang direktur sebagai
perwakilan dari PT. Jika yang menandatangani bukan direktur, pastikan bahwa orang tersebut
memang diberikan kuasa oleh direktur untuk menandatangani perjanjian.

Hal ini dibutuhkan untuk memastikan bahwa subjek hukum dalam perjanjian atau kontrak bisnis
merupakan pihak yang sah dan memiliki wewenang dalam penandatanganan kontrak. Karena
jika orang yang menandatangani perjanjian tersebut bukan orang yang berwenang, maka
dampaknya adalah perjanjian tersebut tidak akan mengikat PT, melainkan hanya mengikat orang
tersebut secara pribadi. Hal ini tentunya dapat merugikan Anda jika nantinya terjadi pelanggaran
atas perjanjian, maka Anda hanya dapat meminta ganti rugi dari orang tersebut, bukan dari PT.

Cantumkan Prestasi dan Kontraprestasi


yang Jelas
Prestasi di dalam kontrak dimaksudkan sebagai suatu pelaksanaan hal-hal yang tertulis dalam
suatu kontrak oleh pihak yang telah mengikatkan diri untuk itu. Menurut Pasal 1234 KUH
Perdata, tiap perikatan adalah berupa memberikan sesuatu, berbuat sesuatu, atau tidak berbuat
sesuatu. Hal ini yang biasa disebut dengan prestasi, sedangkan kontraprestasi adalah timbal balik
dari salah satu pihak atas prestasi yang telah diberikan oleh pihak lainnya.
Prestasi dan kontraprestasi inilah yang menjadi kewajiban bagi para pihak untuk dipenuhi. Jadi,
pastikan bahwa ada hak dan kewajiban masing-masing pihak yang Anda tuangkan secara detail
dan jelas dalam perjanjian. Jika terdapat hak dan kewajiban yang menjelaskan prosedur
pekerjaan secara teknis, Anda dapat menuangkan dan menjelaskannya dalam lampiran
perjanjian.

Gunakan Bahasa Kontrak yang Jelas


Bahasa kontrak bisnis tentu sangat spesifik, jadi sebelum Anda membuat maupun menyepakati
kontrak tersebut, pastikan Anda telah memahami bahasa dan istilah yang digunakan. Cantumkan
klausul mengenai definisi atas istilah-istilah yang digunakan dalam  perjanjian. Misalnya definisi
mengenai informasi rahasia, agar jelas informasi apa saja yang termasuk kategori rahasia dan
tidak boleh disebarkan kepada pihak lain.

Selain itu, pastikan juga bahwa perjanjian yang Anda buat menggunakan kalimat yang jelas dan
tidak mengandung multi-tafsir. Karena hal ini tentu dapat membuat kesalahpahaman dan berisiko
menimbulkan sengketa di kemudian hari. Jika Anda merasa ragu, Anda dapat meminta pendapat
ahli atau melakukan konsultasi di Libera.id secara GRATIS.

Tuliskan Masa Berlaku & Ketentuan


Pengakhiran Kontrak
Dalam membuat kontrak bisnis, hal yang tidak boleh Anda lupakan adalah menuliskan masa
berlaku dan ketentuan berakhirnya kontrak. Umumnya, kontrak berlaku sejak kontrak tersebut
ditandatangani oleh para pihak hingga periode tertentu. Selain itu, perlu ditekankan bahwa
meskipun masa berlaku kontrak sudah berakhir, namun hal tersebut tidak menyebabkan para
pihak mangkir untuk melaksanakan kewajibannya apabila ada kewajiban yang masih belum
dilaksanakan. Jika kontrak ingin dilakukan dalam jangka waktu yang panjang dan akan berlaku
untuk periode selanjutnya, Anda dapat mencantumkan klausul perpanjangan otomatis.

Anda juga perlu mencantumkan prosedur pengakhiran perjanjian apabila ada salah satu pihak
ingin mengakhiri perjanjian sebelum jangka waktu yang disepakati berakhir. Selain itu, perlu
dicantumkan beberapa kondisi atau syarat yang menyebabkan salah satu pihak memiliki hak
untuk mengakhiri perjanjian sebelum masa berlaku berakhir. Misalnya jika salah satu pihak
melakukan pelanggaran atas perjanjian dan tidak ada iktikad baik untuk memperbaiki
kesalahannya, maka pihak yang dirugikan dapat mengakhiri perjanjian.

 
Hitung Kerugian dengan Jelas
Dalam sebuah kontrak bisnis, Anda juga harus memastikan jumlah kerugian yang mungkin akan
terjadi. Jadi sebelum menyusun kontrak, pastikan Anda telah melakukan perhitungan yang jelas,
meskipun tidak akan ditulis secara rinci nominalnya. Anda dapat mencantumkan ketentuan
bahwa Anda bersedia memberikan ganti rugi kepada pihak yang dirugikan namun sebatas
kondisi tertentu.

Tentukan Cara Penyelesaian Sengketa


Hal terakhir yang harus Anda perhatikan ketika menyusun kontrak adalah cara menyelesaikan
sengketa di kemudian hari. Biasanya klausul ini dapat Anda temukan pada bagian akhir dari
sebuah kontrak bisnis. Dalam hal ini, Anda harus memastikan pilihan penyelesaian sengketa
yang tepat. Misalnya melakukan tahap negosiasi terlebih dulu dengan pihak lainnya. Jika hal ini
sudah dilakukan dan sengketa tidak dapat diselesaikan, Anda dapat menyelesaikan sengketa
melalui jalur pengadilan atau arbitrase, tergantung kesepakatan para pihak.

Baca Juga: Cara Tepat Penyelesaian Sengketa Bisnis

Jangan Pernah Mulai Tanpa Kontrak


Banyak orang yang melupakan pentingnya kontrak ketika melakukan kerja sama bisnis, terutama
jika rekan bisnisnya adalah teman ataupun keluarga. Padahal, kontrak merupakan perlindungan
bisnis yang harus Anda miliki sebelum memulai kerja sama. Karena perjanjian inilah yang
berfungsi sebagai landasan bagi para pihak ketika menjalankan kerja sama bisnis. Jadi bisa
dibayangkan bukan, bagaimana kerja sama bisa berjalan sesuai keinginan jika tidak dimulai dari
kontrak? Pada umumnya, kontrak berisi tentang beberapa hal seperti:

1. Judul kontrak.
2. Komparisi yang berisi keterangan mengenai para pihak atau atas permintaan siapa
perjanjian itu dibuat.
3. Pendahuluan yang berisi uraian tentang maksud dari para pihak melakukan kerja sama.
4. Isi kontrak berupa syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dari perjanjian yang disetujui
oleh semua pihak.
5. Penutup.
Setelah Anda menyepakati isi kontrak dan melakukan tanda tangan, pastikan Anda menyimpan
salinan kontrak tersebut. Karena kontrak dapat dijadikan sebagai bukti bahwa pihak yang
menandatangani kontrak tersebut sudah sepakat tentang hal-hal yang diatur dalam kontrak dan
memiliki kekuatan hukum.

Itulah beberapa hal penting yang harus Anda perhatikan ketika menyusun kontrak bisnis. Jika
masih ragu dalam membuat kontrak, Anda dapat mempercayakan seluruh kontrak bisnis Anda di
Libera.id. Libera.id merupakan startup hukum yang dapat membantu Anda dalam membuat
kontrak bisnis kapan dan di mana saja secara aman. Selain itu, Libera.id juga dapat
menyesuaikan isi kontrak sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Dengan membuat kontrak di
Libera.id, Anda dapat menjalankan kegiatan bisnis dengan lebih aman. Jadi tunggu apalagi? Buat
kontrak bisnis Anda sekarang juga di Libera.id.

Anda mungkin juga menyukai