Anda di halaman 1dari 4

Miliki 5 Kontrak Ini Jika Ingin Bisnis Anda Terlindungi oleh Hukum

Banyak pemilik bisnis, khususnya bisnis startup dan UMKM terjerat kasus hukum karena kurangnya
pemahaman mengenai praktik hukum. Menjalankan bisnis berarti Anda juga harus memahami hukum
yang berlaku didalamnya, termasuk jenis-jenis dokumen yang perlu Anda perhatikan agar bisnis
terlindungi dari risiko perselisihan yang dapat timbul di kemudian hari. Hukum dalam bisnis berfungsi
untuk membantu bisnis Anda agar berjalan dengan lancar, tertib, dan aman. Jadi, memahami dan
menjalankan bisnis sesuai hukum yang berlaku menjadi hal wajib yang harus Anda lakukan ketika ingin
memulai bisnis. Dengan begitu, Anda dapat menjalankan bisnis dengan lebih aman dan meminimalisir
risiko kerugian. Salah satu proses hukum yang harus Anda lakukan dalam menjalankan bisnis adalah
membuat kontrak bisnis.

Pada dasarnya, kontrak bisnis merupakan suatu kontrak atau perjanjian yang dibuat dalam bentuk
tertulis untuk keperluan bisnis. Kenapa kontrak sebaiknya dibuat secara tertulis? Hal ini penting
dilakukan untuk menghindari masalah hukum yang mungkin terjadi di kemudian hari. Kontrak bisnis
inilah yang dapat menjadi satu alat bukti yang sah di mata hukum dan pengadilan Indonesia. Lalu kontrak
bisnis apa saja yang harus dibuat dan bagaimana kontrak membuat bisnis terlindungi? Di bawah ini,
Libera.id akan menjabarkan beberapa kontrak yang harus Anda buat untuk melindungi bisnis Anda.

Founders Agreement

Pada umumnya, Founders Agreement merupakan sebuah perjanjian antara dua atau lebih pendiri
perusahaan untuk membangun bisnis bersama. Founders Agreement berisi banyak hal, mulai dari peran
masing-masing pendiri, hubungan pendiri, dan pernyataan bahwa seluruh hasil pekerjaan yang dilakukan
oleh para pendiri merupakan milik perusahaan di masa depan. Jika nantinya startup Anda akan didirikan
dalam bentuk perseroan terbatas (PT), biasanya isi dari Founders Agreement dituangkan ke dalam
Shareholders Agreement.

Shareholders Agreement
Shareholders Agreement umumnya dibuat sebelum Anda mendirikan perusahaan (dalam hal ini adalah
PT), yang dibuat oleh Anda dan para pemodal yang nantinya menjadi pemegang saham. Kontrak ini
dibuat untuk mengatur tentang hak dan kewajiban pemegang saham, pembagian dividen, hak suara,
pengalihan saham, dan hal-hal lainnya yang mengatur hubungan para pemegang saham. Dalam
Shareholders Agreement, Anda harus menjabarkan secara detail mengenai hak-hak pemegang saham
dan menentukan kapan pemilik saham dapat menggunakan hak-hak tersebut. Shareholders Agreement
dibuat untuk memastikan bahwa seluruh pemegang saham diberlakukan secara adil dan untuk
melindungi hak-hak mereka. Sebagai pemilik bisnis, Anda juga perlu mengetahui bahwa Shareholders
Agreement berbeda dengan anggaran dasar suatu perusahaan. Meskipun dalam anggaran dasar
terdapat ketentuan mengenai rapat umum pemegang saham, namun ketentuan lebih rinci yang
mengatur hal-hal khusus antara pemegang saham tercantum dalam perjanjian Shareholders Agreement.

Confidentiality Agreement

Ketika menjalankan bisnis, Anda pasti ingin melakukan kerja sama dengan pihak lain, atau mungkin ingin
mendapatkan investor baru. Disinilah Anda perlu mengungkapkan informasi detail mengenai perusahaan
seperti laporan keuangan, model bisnis, atau data lainnya yang bersifat rahasia dan berharga. Apabila
disalahgunakan, tidak menutup kemungkinan adanya kerugian yang akan dialami perusahaan Anda.
Confidentiality Agreement atau biasa disebut Non-Disclosure Agreements (NDA) merupakan kontrak
berisi mengenai perjanjian yang menyatakan bahwa penerima informasi akan menjaga rahasia yang ia
terima dan menggunakan informasi tersebut hanya sebatas untuk keperluan yang ditentukan.

Perjanjian ini penting dibuat untuk mencegah penerima informasi atau pihak lain mencuri atau
menggunakan ide-ide bisnis Anda. Jika ingin membuat Confidentiality Agreement, Anda harus
menjabarkan dengan detail mengenai hak dan kewajiban penerima informasi rahasia, pengecualian dari
kerahasiaan (seperti informasi yang sudah diketahui publik), berapa lama perjanjian ini berlaku,
pembatasan penggunaan informasi, kondisi tertentu yang dapat menyebabkan informasi rahasia
diungkapkan ke pihak ketiga, serta bagaimana konsekuensinya apabila informasi rahasia tersebut
diungkapkan ke pihak lain.

Dan perlu diketahui, perjanjian ini tidak hanya bisa Anda berikan ke calon investor ataupun calon partner
bisnis. Namun, Anda juga perlu memberikan Confidentiality Agreement ke karyawan yang ingin
bergabung dalam perusahaan Anda. Hal ini dilakukan karena karyawan memiliki akses yang besar
terhadap informasi perusahaan. Sehingga perlu diatur bahwa setelah karyawan tidak bekerja di
perusahaan Anda, karyawan tidak diizinkan mengungkapkan informasi maupun dokumen yang ia terima
selama bekerja di perusahaan Anda kepada pihak lainnya.

Employment Agreement

Karyawan merupakan orang terdekat sekaligus aset perusahaan. Tanpa adanya karyawan, perusahaan
tidak dapat berjalan dan tidak dapat berkembang untuk mencapai tujuan perusahaan. Untuk itu penting
bagi Anda untuk membuat Employment Agreement sebagai dasar yang mengatur secara detail mengenai
hak serta kewajiban perusahaan dan karyawan, juga sebagai alat bukti apabila terjadi perselisihan di
kemudian hari. Jadi, ketika Anda ingin melakukan rekrutmen karyawan baru, penting bagi Anda untuk
menyiapkan perjanjian kerja yang biasanya didahului dengan surat penawaran kerja atau offering letter
perusahaan dan karyawan. Hal ini dilakukan untuk membuktikan sebuah hubungan kerja antar kedua
belah pihak.

Employment Agreement biasanya mencakup nama dan informasi pribadi kedua belah pihak, tawaran
pekerjaan tertentu, tanggung jawab pekerjaan, gaji dan benefits lainnya, pernyataan yang menyatakan
bahwa karyawan dapat berhenti kapan saja dan perusahaan dapat memutuskan hubungan kerja jika
didapatkan karyawan yang melanggar peraturan atau perjanjian, menandatangani Confidentialy
Agreement, kebijakan perusahaan, dan lain sebagainya.

Terms of Use Agreement

Di era digital seperti saat ini, banyak bisnis dan perusahaan yang membuat transaksi maupun pemasaran
melalui Internet. Di mana, banyak calon konsumen yang akan mencari informasi penting mengenai
produk (barang atau jasa) melalui Internet. Karena itulah, sebuah bisnis yang mulai berkembang
membutuhkan website. Untuk melindungi website Anda dari kecurangan pengguna dan pembeli atau
konsumen, penting bagi Anda untuk memiliki Terms of Use Agreement.

Terms of Use Agreement atau yang sering disamakan dengan Terms and Conditions merupakan
perjanjian antara perusahaan sebagai pengelola website atau aplikasi dengan orang yang menggunakan
atau mengakses website atau aplikasi tersebut, yang umumnya mengatur tentang tata cara dan batasan
penggunaan website atau aplikasi tersebut. Kontrak ini umumnya berisi mengenai batasan tentang
bagaimana situs dapat digunakan, perlindungan hak cipta, penyangkalan (disclaimer), dan batasan
tanggung jawab perusahaan.

Privacy Policy

Selain Terms of Use Agreement, terdapat satu perjanjian yang perlu Anda buat dalam website atau
aplikasi perusahaan, yaitu Privacy Policy atau dikenal dengan Kebijakan Privasi. Privacy Policy merupakan
perjanjian yang mengatur tentang bagaimana perlakuan data pengguna atau data orang-orang yang
mengakses website atau aplikasi perusahaan. Umumnya dalam suatu website atau aplikasi, pengguna
akan diminta untuk memberikan data pribadi mereka untuk dapat mengakses website atau aplikasi
dengan maksimal. Disinilah, terdapat data pribadi pengguna yang masuk ke dalam database perusahaan.
Dalam rangka melindungi data pengguna, pemerintah telah mengatur hal tersebut melalui Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika No. 20/2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem
Elektronik. Pada dasarnya, peraturan tersebut mengatur mengenai 5 hal pokok, yakni:

Perolehan dan pengumpulan data pribadi

Pengolahan dan penganalisisan data pribadi

Penyimpanan data pribadi

Penyebarluasan data pribadi

Pemusnahan data pribadi

Itulah beberapa kontrak hukum yang harus dimiliki startup jika berharap bisnis Anda terlindungi. Dengan
memiliki kelima kontrak di atas, Anda dapat menjalankan dan mengembangkan bisnis lebih mudah dan
aman, serta terhindar dari risiko permasalahan bisnis. Untuk membuat kelima kontrak di atas, Anda
harus memahami betul mengenai perusahaan Anda. Dan memperkirakan apa saja yang akan terjadi di
masa depan. Untuk itu, Anda tidak boleh membuat kontrak dengan asal.

Anda mungkin juga menyukai