Anda di halaman 1dari 5

Cara Pembentukan

Perjanjian Asuransi
Ikrar Nusaputra
191000093
Pengertian Asuransi
• Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dimana seorang penanggung mengikatkan diri
kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin terjadi
karena atau peristiwa yang tidak tertentu.
• Asuransi juga adalah sebuah perjanjian antara perusahaan asuransi dan pemegang polis yang menjadi
dasar bagi penerimaan premi oleh perusahaan asuransi sebagai imbalan untuk :
a. memberikan penggantian kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian, kerusakan, biaya
yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin
diderita tertanggung atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti;atau
b. memberikan pembayaran yang didasarkan meninggal atau hidupnya tertanggung dengan manfaat yang
besarnya telah ditetapkan dan/atau didasarkan pada hasil pengelolaan dana.
FUNGSI
• Ada beberapa fungsi dari asuransi yang dipahami dan di paparkan, namun lebih singkatnya dijadikan 2
fungsi dalam asuransi ada fungsi primer dan sekunder.
1. Fungsi primer : Yang disebut fungsi yang paling utama adalah sebagai pengalihan risiko (risk transfer
mechanism). Fungsi ini sebagai sarana atau mekanisme pengalihan risiko dari tertanggung kepada penanggung
atas terjadinya kemungkinan rugi atau rusak yang dialami oleh tertanggung dengan membayar sejumlah premi.
Premi asuransi yang dibayarkan oleh tertanggung harus wajar dan seimbang dengan tingkat risiko yang akan
diterima oleh pihak asuransi (equitable premium). Dengan demikian, perusahaan asuransi memiliki dana yang
cukup sehingga dapat membayar kewajibannya kepada nasabah yang mengalami kerugian.
2. Fungsi Sekunder : Yang dimana dalam fungsi sekunder ini asuransi sebagai perangsang pertumbuhan
ekonomi dan usaha, yang mencegah kerugian, mengendalikan kerugian, memiliki manfaat sosial, dan sebagai
tabungan atau investasi.
PERJANJIAN
• Perjanjian yang dimana adalah suatu peristiwa dimana seseorang berjanji kepada orang lain atau dimana dua orang
itu saling berjanji untuk melaksanakan suatu perjanjian. Perjanjian yang dimana adalah suatu hubungan mengenai
harta benda antara dua pihak, dalam mana suatu pihak berjanji atau dianggap berjanji melakukan sesuatu hal.
• Namun jika dalam pasal 1313 KUH Perdata menyebutkan bahwa perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana
satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Dari definisi tersebut dapat terlihat
bahwa perjanjian dapat menimbulkan perikatan tapi perikatan tidak hanya ada karena perjanjian melainkan juga hal
lain, misalnya karena undang-undang.
• Dalam suatu perjanjian harus mengenai suatu hal tertentu atau ada objek yang diperjanjikan kedua belah pihak.
Menurut pasal 1332 KUH Perdata, hanya barang yang dapat diperdagangkan/barang tertentu yang dapat ditentukan
jenisnya yang dapat menjadi pokok perjanjian. Dalam perjanjian terdapat syarat sah dimana para pihak harus
sepakat terlebih dahulu untuk mengikatkan dirinya. Artinya, harus ada kemauan dan kehendak dari masing masing
pihak.
PEMBENTUKAN PERJANJIAN
ASURANSI
• Perjanjian asuransi memuat cara-cara khusus yang dirumuskan secara tegas dalam polis. Jenis atau kesepakatan itu
disebut klausula asuransi yang maksudnya untuk menentukan batas-batas hak dan kewajiban para pihak, tanggung
jawab penanggung dalam pembayaran ganti kerugian apabila terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian. Di
samping prinsipprinsip tentang asuransi, juga harus memuat prinsip-prinsip perjanjian karena kegiatan asuransi
berdasarkan dengan perjanjian. Perjanjian asuransi juga telah dijiwai oleh beberapa asas yang berlaku seperti.
• Perjanjian asuransi memiliki asas sepakat (konsensual), adalah suatu perjanjian asuransi akan berlaku dan mengikat
aetelah ada kata sepakat.
• Perjanjian asuransi asas bersyarat (conditiuonal) adalah perwujudan prestasi pihak penanggung digantungkan kepada
suatu peristiwa yang tidak pasti, yaitu apakah resiko yang dipertanggungkan akan terjadi atau tidak akan terjadi.
• Perjanjian asuransi memiliki asas kepercayaan (trust) adalah pengalihan resiko kepada pihak penanggung melalui
pembayaran premi, sehingga pihak tertanggung percaya bahwa apabila terjadi resiko, pihak penanggung akan
memberikan penggantian atas kerugian yang diderita oleh pihak tertanggung.

Anda mungkin juga menyukai