Anda di halaman 1dari 13

HUKUM ASURANSI

Kelompok 9
Chyntia Wibowo (115020305111030)
Devi Probosari (105020300111063)
Eka Syifa Isani (115020300111034)
Fajrianli Listya Awal (105020300111069)
HUKUM ASURANSI
Pengertian
Unsur
Prinsip Dasar
Tujuan
Polis
Jenis
Batalnya
PENGERTIAN
Asuransi dalam Undang-Undang No.2 Tahun 1992:
"Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian
antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak
penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung karena kerugian,
kerusakan atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang
timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk
memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas
meninggal atau hidupnya seseorang yang
dipertanggungkan .
Asuransi dalam Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD):
"Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu
perjanjian dengan mana seorang
penanggung mengikatkan diri kepada
seorang tertanggung, dengan menerima
suatu premi, untuk memberikan penggantian
kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan
atau kehilangan keuntungan yang
diharapkan, yang mungkin akan dideritanya
karena suatu peristiwa yang tak tertentu.

CONTOH
Seorang pemilik rumah berkepentingan agar
rumahnya tidak terbakar, kepentingan itulah yang
mendorong pemilik rumah mengadakan perjanjian
asuransi.
Apabila terjadi kebakaran pemilik rumah akan
mendapat penggantian kerugian sehingga
timbulnya kebakaran tsb berarti kerugian bagi pihak
penanggung.
Sebaliknya apabila tidak pernah terjadi kebakaran
maka penanggung mendapat keuntungan berupa
uang premi yang telah dibayar oleh tertanggung.
UNSUR-UNSUR PADA ASURANSI
Subjek hukum (penanggung dan tertanggung);
Persetujuan bebas antara penanggung dan
tertanggung;
Benda asuransi dan kepentingan tertanggung;
Tujuan yang ingin dicapai;
Risiko dan premi;
Evenemen (peristiwa yang tidak pasti) dan ganti
kerugian;
Syarat-syarat yang berlaku;
Polis asuransi.

PRINSIP DASAR ASURANSI
Insurable Interest (Kepentingan Yang
Dipertanggungkan)
Utmost Good Faith (Kejujuran Sempurna)
Indemnity(Indemnitas)
Subrogation (Subrogasi)
Contribution (Kontribusi)
Proximate Cause (Kausa Proksimal)

TUJUAN ASURANSI
Pengalihan Risiko
Pembayaran Ganti
Kerugian
POLIS ASURANSI
Polis dalam asuransi adalah bukti tertulis atau
surat perjanjian antara pihak-pihak yang
mengadakan perjanjian, yaitu tertanggung
maupun penanggung.
Mengingat fungsinya sebagai alat bukti
tertulis maka para pihak (khususnya
Tertanggung) wajib memperhatikan kejelasan
isi polis dimana sebaiknya tidak mengandung
kata-kata atau kalimat yang memungkinkan
perbedaan interpretasi sehingga dapat
menimbulkan perselisihan (dispute).
JENIS ASURANSI
Asuransi Kerugian
Asuransi Jiwa
BATALNYA ASURANSI
KUHD mengatur tentang ancaman batal apabila
dalam perjanjian asuransi:
Memuat keterangan yang keliru atau tidak benar
atau bila tertanggung tidak memberitahukan hal-
hal yang diketahuinya sehingga apabila hal itu
disampaikan kepada penanggung akan berakibat
tidak ditutupnya perjanjian asuransi tersebut
(Pasal 251 KUHD);
Memuat suatu kerugian yang sudah ada sebelum
perjanjian asuransi ditandatangani (Pasal 269
KUHD);
memuat ketentuan bahwa tertanggung dengan
pemberitahuan melalui pengadilan
membebaskan si penanggung dari segala
kewajibannya yang akan datang (Pasal 272
KUHD);
Terdapat suatu akalan cerdik, penipuan, atau
kecurangan si tertanggung (Pasal 282 KUHD);
Apabila objek pertanggungan menurut peraturan
perundang-undangan tidak boleh
diperdagangkan dan atas sebuah kapal baik
kapal Indonesia atau kapal asing yang digunakan
untuk mengangkut objek pertanggungan menurut
peraturan perundang-undangan tidak boleh
diperdagangkan (Pasal 599 KUHD).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai