Fungsi Benteng Fort Roterdam Kompleks bangunan Benteng Fort Roterdam Asal Usul Nama Isi perjanjian Bongaya dan latar belakangnya Latar belakang perjanjian Isi perjanjian Bongaya Peninggalan sejarah yang terdapat di Museum LA GALIGO Patung arca batu Kerajaan Gowa-Tallo Kerajaan Bone Ruang tahanan pangeran Diponegoro Zaman budaya Islam Sepeda dan bendi Alat-alat tradisional perikanan dan kelautan Koleksi peralatan tenun tradisional Koleksi peralatan Menempa Besi dan Hasilnya Koleksi mata uang Koleksi keramik Kerajaan Luwu Pakaian Nusantara Lepa-lepa Bahan pembuatan perahu Dapur tradisional Sulawesi Selatan dan Peralatannya Alat musik tradisional Masa berburu dan mengumpulkan makanan Naskah Sidenreng dan orang orang Peralatan membajak Hari baik dan buruk untuk turun sawah dalam seminggu Kesimpulan Daftar pustaka Kesimpulan Fort Rotterdam atau Benteng Rotterdam Makassar (Jum Pandang) adalah sebuah benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke IX yang bernama I manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke XIV Sultan Alauddin konstruksi benteng ini diganti dengan sedimen endesit. Museum yang pertama berdiri di Sulawesi Selatan adalah Celebes Museum pada tahun1938, didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda di kota Makassar sebagai ibukotaGouvernement Celebes en Onderhoorigheden (Pemerintahan Sulawesi dan Daerah Taklukannya). Kepala Museum adalah Tuan Ness. Daftar pustaka Data makalah Judul: Benteng Fort Roterdam Penulis: Melinda Rahmitasari Natasya Aspika Azis Nur Dikta inayah Tempat penerbit: SMA Negeri 2 TAKALAR Hari/Tanggal penerbitanl: Jumat 07 Oktober 2022 Tahun penerbitan: 2022 Sumber : Hp dan buku dari Benteng Fort Roterdam
konsumen, dan.kemampuan TI untuk mendekatkan jarak dan waktu, sehingga semakin mendekatkan produk perusahaan pada konsumen, disamping itu TI juga digunakan dalam peningkatan kualitas produk dan manajemen perusahaan secara terus-menerus serta dalam proses re-deferensiasi produk untuk memenuhi kebutuhan segmen pasar tertentu bahkan individu tertentu, dan perusahaan yang tidak memanfaatkan TI hanya tinggal menunggu waktu untuk bangkrut.
Upaya yang harus dilakukan untuk setiap perusahaan di era informasi ini adalah mengarahkan pada peningkatan kualitas, pengurangan jenis produk atau penurunan siklus produksi, pemusatan pada upaya penciptaan nilai bagi pelanggan, globalisasi, atau mencari rekan baru untuk mengisi kekurangan dalam sumber daya teknologi atau manusia, karena ada dua faktor yang berpengaruh terhadap manajer saat ini, yaitu:
1. Kompleksitas bisnis yang semakin meningkat, yang disebabkan oleh:
– Pengaruh ekonomi internasional
– Kompetisi bisnis global
– Perkembangan dan pert