Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MENGENAI HAL KEKAYAAN INTELEKTUAL


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Bisnis
Dosen Pengampu : TRI BENCI YANCE, SH. MH

KELOMPOK 4 :
1. AFRIANANDA
2. DEFITA MURNIATI
3. ELORA ARIANI GRACIA
4. MEILIANA LESTARI GUSLO BR HUTASOIT
5. RAHAYU AGUSTINI BR. SIHOMBING
6. WINATALIA BR NADAPDAP

PROGRAM STUDI DIII PERPAJAKAN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami
bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang “Hak Kekayaan Intelektual”.Tidak lupa juga kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi
dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat
dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
karya ilmiah ini.Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Z

PekanBaru, 19 September 2023

Penulis

DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Pengertian Hak Kekayaan Intelektual
Hak kekayaan intelektual adalah Hak kebendaan, hak atas sesuatu benda yang bersumber
dari hasil kerja otak, hasil kerja rasio. Hasil dari pekerjaan rasio manusia yang menalar. Hasil
kerjanya itu berupa benda immateril. Benda tidak berwujud, kita ambil misalnya karya cipta
lagu. Untuk menciptakan alunan nada (irama) diperlukan pekerjaan otak.
B. Ruang Lingkup Hak Kekayaan Intelektual
a. Hak Cipta
1.Pengertian Hak Cipta
Yang dimaksud dengan Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi pencipta untuk mengumumkan
atau memperbanyak ciptaannya dalam bidang ilmu pengetauan, seni dan sastra yang antara
lain dapat terdiri dari buku, program komputer, ceramah, kuliah, pidato dan ciptaan lain
sejenis itu, serta hak terkait dengan hak cipta. Rekaman suara atau gambar pertunjukan
seorang pelaku, misalnya seorang penyanyi atau penari di atas panggung, merupakan hak
terkait yang dilindungi
2. Fungsi dan Sifat Hak Cipta
Hak milik mempunyai fungsi sosial itu sebenarnya mendasarkan diri atas individu,
mempunyai dasar yang individualistis, kemudian ditempelkan kepadanya itu sifat yang sosial,
sedangkan kalau ber- dasarkan Pancasila hukum kita tidak berdasarkan atas individualistis,
tapi dwi tunggal itu.Sifat hak cipta tidak dapat dilakukan dengan penyerahan nyata karena, ia
mempunyai sifat yang manunggal dengan penciptanya dan bersifat tidak berwujud. Sifat
manunggal itu pula yang menyebabkan ak cipta tidak dapat digadaikan, karena jika ia
digadaikan itu berarti si pencipta harus pula ikut beralih ketangan kreditur.*
3. Pemegang Hak Cipta
Yang dimaksud dengan pemegang hak cipta adalah pencipta sebagai pemilik hak cipta, atau
pihak yang menerima hak tersebut dari pencipta atau pihak lain yang menerima lebih lanjut
hak dari pihak yang menerima ak tersebut.
Menurut Vollmar, setiap makhluk hidup mempunyai apa yang disebut wewenang berhak
yaitu wewenang untuk mempunyai hak-hak dan setiap hak tentu ada subjek haknya sebagai
pendukung hak tersebut.Setiap ada hak tentu ada kewajiban. Setiap pendukung hak
dankewajiban disebut subjek hukum yang terdiri atas manusia dan badan hukum.
b. Ciptaan yang Dilindungi
Pasal 12 ayat (1) UUHC secara rinci menyebutkan berbagai ciptaan yang dilindungi, yaitu
ciptaan dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan sastra yang mencakup
1. Buku, program komputer, pamflet, perwajahan (layout), karya tulis yang diterbitkan,
dan semua hasil karya tulis lainnya;
2. Ceramahh, kuliah, pidato dan ciptaan lain yang sejenisnya;
3. Alat peraga yang dibuat untuk kepentingan pendidikan dan ilmu pengetahuan;
4. Lagu atau musik dengan atau tanpa teks;
5. Drama atau drama musikal, tari, koreografi, pewayangan dan pantomim
6. Seni rupa dalam segala bentuk, seperti seni lukis, gambar seni ukir, seni kaligrafi, seni
pahat, seni patung, kolase (adalah kom- posisi artistik yang dibuat dari berbagai
bahan, misalnya kain, kertas, atau kayu yang ditempatkan pada permukaan gambar)
dan seni tterapan
7. Arsitektur,
8. Peta;
9. Seni batik; fotografi;
10. Sinematografi
11. Terjemahan, tafsir saduran, bunga rampai database, dan karya lain dari hasil
pengaliwujudan.
Sebuah ciptaan untuk dapat memperoleh perlindungan hukum dari negara harus
memenuhi dua syarat sebagai berikut.
1. Material form
Suatu ide atau pemikiran telah dituangkan dalam bentuk nyata. Jadi, yang dilindungi bukan
suatu ide atau pemikirannya
2. Originality
Suatu ciptaan itu benar-benar berasal dari orang yang mengaku sebagai penciptanya, bukan
berasal dari peniruan atau per- banyakan dari suatu ciptaan lain yang telah ada.”
C. Paten
a. Pengertian Paten
Paten adalahhak ekslusif yang diberikan oleh negara kepada inventor atas hasil invensinya di
bidang teknologi, yang untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri invensinya
tersebut atau mem- berikan persetujuannya kepada pihak lain untuk melaksanakannya.
Adapun invensi adalah idle inventor yang dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan
masalah yan spesifik di bidang teknologi, dapat berupa produk atau proses atau
penyempurnaan dan pengembangan produk atau melaksanakannya proses.
Berdasarkan pasal I ayat I uu no 14 tahun 2001 paten adalah hak exklusip yang diberikan
oleh negara pada investor atas hasil investasinya di bidang teknologi, yang selama waktu
tertentu melak- sanakan sendiri invensinya tersebut atau memberikan persetujuannya kepada
pihak lain untuk melak-sanakannya.
Laten adalah kata dalam bahasa latin yang berarti terselubung Sedangkan lawan dari kata
laten adalah paten yang berarti terbuka. Arti kata tersebut berhubungan ivensi yang
dimintakan paten.
b. Dasar Hukum
UU Paten diterbitkan dengan pertimbangan sebagai berikut.
1. Indonesia telah meratifikasi perjanjian-perjanjian intera-sional, perkembangan
teknologi, industri, dan perdagangan yang semakin pesat diperlukan adanya Undang-
Undang Paten yang dapat memberikan perlindungan yang wajar bagi investor.
2. UU Paten diperlukan dalam rangka menciptakan iklim persaingan usaha yang jujur
serta memperhatikan kepentingan masyarakat pada umumnya.”
c. Paten Sederhana
Paten sederhana hanya diberikan untuk invensi yang berupa alat atau produk yang bukan
sekadar berbeda ciri teknisnya, tetapi harus memiliki fungsi atau kegunaan yang lebi praktis
dibandingkan dengan invensi sebelumnya dan bersifat kasat mata atau berwujud (tangible).*
d. Jangka Waktu Paten
Paten diberikan untuk jangka waktu selama 20 (duapuluh) tahun terhitung sejak tanggal
penerimaan dan jangka waktu tersebut tidak dapat diperpanjang.
e. Objek Paten
Apabila kita berbicara tentang objek sesuatu, maka itu tidak dapat telepas dari pembicaraan
tentang benda. Jika hal ini kita kaitkan dengan paten, maka objek tersebut adalah suatu benda
tak berwujud, oleh karena paten itu adalah benda tak berwujud yang merupakan bagian dari
hak atas kekayaan perindustrian.”
f. Subjek Paten
Yang memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima lebih lanjut hak inventor yang
bersangkutan.
g. Hak Pemegang Paten
Hak pemegang paten mencakup hal-hal berikut.
1. Pemegang paten memiliki hak ekslusif untuk melaksanakan paten yang dimilikinya
dan melarang pihak lain yang tanpa persetujuan.
2. Dalam hal paten proses, larangan terhadap pihak lain yang tanpa persetujuannya
melakukan impor hanya berlaku ter. Hadap impor produk yang semata-mata
dihasilkan dari peng. Gunaan paten proses yang dimilikinya.
3. Dikecualikan dari hak sebagaimana dimaksud pada angka (1) dan (2) diatas, adalah
apabila pemakaian paten tersebut untuk kepentingan pendidikan, penelitian,
percobaan, atau analisis sepanjang tidak merugikan kepentingan yang wajar dari
pemegang paten.

D. Merek
Merek adalah sesuatu yang ditempelkan atau diletakkan pada suatu produk, tetapi ia
bukan produk itu sendiri. Seringkali setelah barang di beli, mereknya tak dapat dinikmati oleh
si pembeli.”
Hak atas merek adalah hak khusus yang diberikan pemerintah kepada pemilik merek,
untuk menggunakan merek tersebut atau mem- berikan izin untuk menggunakan kepada
orang lain(pasal 3). Merek juga berguna para konsumen.mereka membeli produk tertentu
(yang terlihat dari mereknya) karena menurut mereka merek tersebut ber- kualitas tinggi.
1. Dasar Hukum
UU nomor 15 Tahun 2001 tentang Merek merupakan dasar hukum yangterbaru tentang
perlindungan merek di Indonesia. Sampai dengan saat ini, tercatat pemerintah telah tiga
kali merevisi UU merek, yaitu terhadap UU Nomor 19 Tahun 1992 sebagai revisi
terhadap UU nomor 14 Tahun 1997, dan yang terbaru adalah UU Nomor 15 Tahun 2001
yang masih masih berlaku saat ini. Revisi UU Merek ter- sebut dilakukan untuk
memenuhi kewajiban Indonesia sebagai anggota WTO melalui kebijakan menyesuaikan
substansi undang-undang nasional dengan standar internasional perjanjian TRIPS
2. Pengertian
Pasal 1 angka 1UU Merek merumuskan bahwa merek adalah tanda yang berupa gambar,
nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari unsur-unsur
tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan barang
atau jasa.
Dalam perkembangan di beberapa negara, terutama negara- negara maju, mereka mulai
memperkenalkan unsur-unsur baru, di luar unsur-unsur tradisional yang telah dikenal selama
ini. Unsur-unsur tersebut meliputi:
1. Satu warna (single color)
2. Tanda-tanda tiga dimensi (three-dimensional signs)
a. Berbentuk sebuah produk (shape of products)atau
b. Kemasan (packaging)
3. Tanda-tanda yang dapat didengar (audible signs)
4. Tanda-tanda yang dapat dicium (olfactory signs)
5. Tanda-tanda bergerak (moving signs)

3. Jenis Merek
Merek sebagaimana yang diatur dalam undang-undang men- cakup merek dagang dan merek
jasa. Merek dagang adalah merek yang digunakan pada barang yang diperdagangkan oleh
seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan hukum untuk membedakan
dengan barang-barang sejenis lainnya. Merek jasa adalah merek yang digunakan pada jasa
yang diperdagangkan oleh seseorang atau beberapa orang secara bersama-sama atau badan
hukum untuk membedakan dengan jasa-jasa sejenis lainnya. Selain kedua jenis merek yang
telah disebutkan, dalam UU merek juga dikenal adanya merek kolektif, yaitu merek yang
digunakan pada barang dan jasa dengan karekteristik yang sama yang diperdagangkan oleh
bebe- rapa orang atau badan hukum secara bersama-sama untuk membedakan dengan barang
dan jasa sejenis lainnya. Hak atas merek adalah hak eksekutif yang diberikan oleh negara
kepada pemilik merek yang terdaftar dalam daftar umum merek untuk jangka waktu tertentu
dengan menggunakan sendiri merek tersebut atau memberikan izin kepada pihak lain untuk
menggunakannya.
4. Pendaftaran merek
Pemilik sebuah merek akan mendapatkan perlindungan hukum sebagai pemilik hak atas
merek apabila merek tersebut telah didaf- tarkan di direktorat jendral HKI, Departemen
hukum dan HAM RI Ketentuan-ketentuan di dalam pendaftaran merek mencakup hal-hal
berikut
1.Sebuah merek dapat didaftarkan apabila memenuhi syarat syarat berikut.
a. Adanya daya pembeda (substantial distinctiveness) is Merek yang akan
didaftarkan tersebut harus dapat dibedakan sedemikian rupa dengan merek
barang atau merek jasa lain yang sudah dimiliki oleh pihak lain.
b. Keaslian (originality)
Merek yang akan didaftarkan merupakan merek yang baru asli dari pihak yang
akan mendaftarkan, dalam arti belum men- jadi milik umum (public domain).
2.Sebuah merek tidak dapat didaftarkan apabila terjadi hal-hal berikut.
a. Permohonan diajukan oleh pemohon yang beriktikat tidak baik pemohon yang
beritikat baik adalah pemohon yang men- daftarkan mereknya secara layak dan jujur
tanpa ada niat apa pun untuk mebonceng, meniru, atau mencimplak ketenaran merek
orang lain.
b. Merek tersebut mengandung unsur di bawah ini
1) Bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yangberlaku,
moralitas agama, kesusilaan atau ketertiban umum. 2) Tidak
memiliki daya pembeda
2) Apabila tanda tersebut terlalu sederhana seperti satu tanda garis atau
satu tanda titik atau pun terlalu rumit sehingga tidak jelas.
3) Telah menjadi milik umum,Contoh nya adalah tanda tengkorak di
atas dua tulang yang bersilang yang secara umum telah diketahui
sebagai tanda bahasa.
4) Merupakan keterangan atau berkaitan dengan barang atau jasa yang
dimohonkan pendaftarannya. Contohnya merek kopi atau gambar
kopi untuk jenis barang kopi atau untuk produk kopi.
3.Sebuah merek harus ditolak permohonan pendaftarannya apabila merek tersebut.
a. Memiliki persamaan pada pokoknya yaitu adalah kemiripan yang
disebabkan oleh adanya unsur-unsur yang menonjol an- tara merek
yang satu dengan merek yang lain dapat menim- bulkan kesan
adanya persamaan.
b. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
merek yang sudah terkenal milik pihak lain untuk barang dan jasa
yang sejenis dilakukan dengan memperhatikan pengetahuan umum
mengenai merek tersebut dalam bidang usaha yang bersangkutan.
c. Mempunyai persamaan pada pokoknya atau keseluruhannya dengan
indikasi geografis yang sudah dikenal.
d. Merupakan atau menyerupai nama orang terkenal,foto,atau nama
badan hukum yang dimiliki orang lain,kecuali atas per- setujuan
tertulis dari yang berhak.
e. Merupakan tiruan atau mempunyai nama atau singkatan nama,
bendera, lambang atau simbol atau emblem negara atau lembaga
nasional maupun internasional, kecuali atas persetujuan tertulis dari
pihak yang berwenang.
f. Merupakan tiruan atau mempunyai tanda atau cap atau stem- pel
resmi yang digunakan oleh negara atau lembaga pemerintah, kecuali
atas persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang
E Indikasi Geografis
Indikasi geografis dilindungi sebagai suatu tanda yang me nunjukkan daerah asal suatu
barang, karena faktor lingkungan geog- rafis. Indikasi geografis adalah indikasi atau aktivitas
dari suatu barang yang berasal dari suatu tempat, daerah atau wilayah tertentu yang
menunjukkan adanya kualitas, reputasi dan karekteristik, termasuk faktor alam dan faktor
manusia yang di jadikan atribut dari barang tersebut.
Indikasi geografis mendapat perlindungan setelah terdaftar atas dasar permohonan yang
dilanjutkan oleh:
1. Lembaga yang mewakili masyarakat di daerah yang memproduksi barang yang
bersangkutan,yang terdiri atas:
a. Pihak yang mengusahakan barang yang merupakan hasil alam atau kekayaan alam.
b. Produsen barang hasil pertanian.
c. Pembuat barang-barang kerajinan tangan atau hasil industri. d. Pedagang yang menjual
barang tersebut.
2. Lembaga yang diberikan kewenangan untuk itu
3. Kelompok konsumen barang tersebut.

1. Jangka Waktu Perlindungan


Merek terdaftar mendapat perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal
penerimaan pendaftaran dan jangka waktu perlindungan itu dapat diperpanjang
2.Pengalihan hak atas merek terdaftar
Hak atas merek terdaftar dapat beralih atau dialihkan karena:
a. Pewarisan
b. Wasiat
c. Hibah
d. Perjanjian
e. Sebab-sebab lain yang dibenarkan oleh peraturan perundang-undangan.

3.Lisensi
Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan perjanjian
bahwa penerima lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagaian atau seluruh jenis
barang atau jasa. Dalam perjanjian lisensi, dapat ditentukan bahwa penerima lisensi dapat
memberikan lisensi lebih lanjut kepada pihak ketiga.
F. Rahasia Dagang
1. Dasar Hukum
Dasar hukumnya di Indonesia adalah Undang-undang nomor 30 tahun 2000 tentang Rahasia
Dagang. UU menerbitkan rahasia dagang sebagai berikut:
1. Memajukan industri yang mampu bersaing dalam lingkup perdagangan
nasional dan internasional.
2. Pembentukan organisasi perdagangan dunia yang mencangkup TRIPS
sehingga ketentuannya.
2.Pengertian
Rahasia dagang adalah informasi yang tidak diketahui oleh umum dalam bidang teknologi
atau bisnis, mempunyai nilai ekonomi karena berguna dalam kegiatan usaha, dan dijaga
kerahasiaan nya oleh pemilik rahasia dagang.
Hak rahasia dagang adalah hak atas rahasia dagang yang timbul berdasarkan undang-
undang ini Menurut pasal 1 ayat I uu no 30 tahun2000 rahasia dagang adalah informasi yang
tidak diketahui oleh umum di bidang teknolog dan atau bisni, mempunyai nilai ekonomi
karena berguna dalam kegiatan usaha dan dijaga kerahasiaan nya oleh pemilik rahasia dagang
3. Rahasia dagang yang mendapat perlindungan
Rahasia dagang dapat memperoleh perlindungan apabila informasi tersebut bersifat
rahasia, mempunyai nilai ekonomi, dan dijaga kerahasiaannya melalui upaya sebagaimana
mestinya.
4.Hak pemilik rahasia dagang
Pemilik rahasia dagang memiliki hak untuk:
a. Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimilikinya.
b. Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia dagang
atau mengungkapkan rahasia dagang tersebut kepada pihak ketiga untuk kepentingan yang
bersifat komersial.
5. Pengalihan hak rahasia dagang
Hak rahasia dagang dapat beralih atau dialihkan karena:
a. Pewarisan
b. Hibah
c. Wasiat
d. Perjanjian tertulis
e. Sebab-sebab lainnya.
Yang dimaksud dengan dokumen penghan hak adalah dokumen yang menunjukkan
terjadinya penghasilan hak rahasia dagang Yang wajib dicatatkan pada direktorat jendral
hanyalah mengenai data yang bersifat adminiftratif dari dokumen penghasilan hak dan tidak
mencangkup substansi rahasia dagang yang diperjanjikan."
6. Unsur-unsur pokok hukum rahasia dagang
a. Untuk memperoleh perlindungan hukum, informasi harus bersifat rahasia.
b. Tergugat memiliki kewajiban terhadap penggugat untuk menjaga kerahasiaan
c. Harus ada penggunaan informasi rahasia tampa izin oleh tergugat.
d. Penggunaan tanpa izin informasi harus mengakibatkan kerugian terhadap penggugat.
e. Pengungkapan informasi rahasia dapat dibenarkan demi kepentingan umum dalam keadaan
tertentu.
f. Berbagai upaya hukum dapat ditetapkan pengadilan.
g. kan dibahas secara berurutan.
7. Lisensi
a. Menggunakan sendiri rahasia dagang yang dimiliki nya.
b. Memberikan lisensi kepada atau melarang pihak lain untuk menggunakan rahasia
dagang atau mengungkapkan rahasia dagang itu kepada pihak ketiga untuk
kepentingan yang bersifat komersial.
G. Desain Industri
1.Pengertian Desain industri
Desain Industri adalah suatu kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis atau
warna, atau garis dan warna, atau gabu- ngan dari padanya yang berbentuk tiga dimensi atau
dua dimensi yang menberi kesan estetis dan dapat di wujudkan dalam pola tiga dimensi atau
dua dimensi serta dapat dipakai untuk menghasilkan suatu produk, barang, komoditas
industri, atau kerajinan tangan.
2.Ruang Lingkup Perlindungan
Tidak semua desain indurti dihasilkan oleh pendesain dapat dilin- dungi sebagai hak atas
desain industri. Hanya desain industri yang baru, yang oleh negara dapat diberikan kepada
pendesain
Desain industri dianggap baru apabila pada tanggal penerimaan, desain industri tersebut
tidak sama dngan pengungkapan desain industri yang sebelumnya.
3.Subjek Desain Industri
Sebagai sesuatu hak atas karya intelektual, maka ha katas desain industri suatu saat harus
menjadi milik public dan menjalankan fungsi sisialnya. Oleh karena tenggang waktu
perlindungan dibatasi.
Dalam UU Desain Industri Indonesia perlindungan terhadap hak atas desain industri hanya
diberikan selama kurun waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan pendaftaran yang
dimuat dalam daftar umum desan industri yang diumumkan dalam berita resmi desain
industri departemen kehakiman RI.
Mereka-mereka yang dapat diberi hak untuk memperoleh ha katas desain industri adalah:
a. Pendesain atau yang menerima hak tersebut dari pendesain.
b. Dalam hal pendesain terdiri atas beberapa orang secara bersama, hak industri
diberikan kepada mereka secara bersama, kecuali jika diperjanjikan.
c. Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan dinas dengan pihak lain dalam
lingkungan pekerjaannya, pemegang hak desain industri adalah pohak yang untuk dan
atau dalam dinasnya desain industri itu dikerjakan, kecuali ada perjanjian lain antara
kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pende- sain apabila penggunaan desain
industri itu diperluas sampai ke luar hubungan dinas.
d. Ketentuan sebagaimana dimasuk dalam butir 1 berlaku pula bagi desain industi yang
dibuat orang lain bedasarkan pesanan yang berlaku dalam hubungan dinas.
e. Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan kerja atau bedasarkan pesanan,
orang yang membuat desain industri itu dianggap sebagai desain dan pemegang hak
desain industri, kecuali jika di perjanjikan lain antara keduapihak.
4. Asas Hukum Perlindungan Desain Industri
Disamping berlakunya asas-asas hukum benda terhadap hak atas desain industri, atas
hukum yang mendasari hak ini adalah:
a. Asas publisitas
Asas publisitas bermakna bahwa adanya hak tersebut didasar kan pada pengumuman
atau publikasi di mana masyarakat umum dapat mengetahui keberadaaan tersebut.
b. Asas kemanunggualan (kesatuan).
Asas kemanunggualan ini bermakna bahwa atas desain industri tidak boleh dipisah-
pisahkan dalam satu kesatuan yang utuh
c. Asas kebaruan.
Asas kebaruan bermakna menjadi prinsip hukum yang juga perlu mendapatkan perhatian
dalam perlindungan hak atas desain Industri.

5.Lisensi Desain Industri


Pemegang hak desain industri berhak memberikan lisensi kepada pihak lain bedasarkan
perjanjian lisensi untuk melaksanakan semua hak pemegang hak desain industri kecuali jika
perjanjian lain. Dengan tidak mengurangi hak penerima lisnsi, hak desain industri tetap dapat
melaksanaan sendiri atau memberikan lisensi kepada pihak ketiga untuk melaksanakan
haknya kecuali jika diperjanjikan.
6.Ketuntuan pidanan Desain industri
Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan per- buatan yang melanggar hak
ekslusif pemegang hak desain industri dipidana dengan pidanan penjara paling lama 4
(empat) tahun atau denda paling banyak Rp300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah).
H. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu 1. Uraian Umum
Desain tata letak sirkuit terpadu (integrated circuit) adalah merupakan bagian dari temuan
yang didasarkan kreativitas intelektual manusisa yang menhasilkan fungsi elekrtonik.
Dalam termilogi normatif UU No. 32 tahun 2000 sirkuit terpadu adalah suatu produk
dalam betuk jadi atau setengah jadi, yang didalamnya terdapat berbagai elemen dan
sekurang-kurangnya satu dari elemen tersebut adalah elemen aktif, yang sebagian atau
seluruhnya saling berkaitan serta dibentuk secara terpadu didalam sebuah semi- kondukor
yang dimaksudkan untuk menghasilan fungsi elektronik.

Desain tata letak adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagi elemen,
sekurang-kurangnya satu dari elemen adalah elemen aktif sebagai atau semua interkoneksi
dalam suatu sirkuit terpadu dan peletakan tiga dimensi tersebut dimaksudkan untuk per-
siapan pemuatan sirkuit terpadu.

Perlindungan hukum desain tata letak sirkuit terpadu menganut asas orsinalitas. Suatu desain
tata letak sirkuit terpadu dapat dianggap orisinal apabila merupakan hasil upaya intelektual
pendesain dan tidak merupakan suatu hal yang sudah bersifat umum bagi para pendesain.
Selain itu, desain tata letak sikuit terpadu dalam bentuk setengah jadi juga merupakan objek
perlindungan dari undang-undang ini sebab sebuat sirkuit terpadu dalam bentuk setengah jadi
dapat berfungsi secara teknis.
2.Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu yang Mendapatkan Perlindungan
Desain tata letak sirkuit terpadu dapat memperoleh perlindungan hukum apabila memenuhi
dua syarat sebagai berikut:
a. Orisinal (originality)
Hak desain tata letak sirkuit terpadu diberikan untuk DTLST yang orisinal. DTLST
dinyatakan orisional apabila desain tersebut merupakan hasil karya mandiri pendesain itu
sendiri bukan merupakan tiruan dari hasil karya pendesain lain.
b.Baru (novelty) Pada saat DTLST tersebut dibuat, hal tersebut bukan merupa- kan sesuatu
yang umum bagi para pendesain.”
3.Subjek Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu
Dakam hal pendesain terdiri atas beberapa orang secara bersama, hak desain tata letak sirkuit
terpadu diberikan kepada mereka secara bersama,kecuali juka diperjanikan lain.
Jika suatu desain industri dibuat dalam hubungan dinnas dengan pihak lain dalam
lingkungan pekrjaannya pemengan hak adalah pihak yang untuk atau dalam dinas desain tata
letak sirkuit terpadu itu dikerjakan, kecuali ada perjanjian lain antara kedua belah pihak
dengan tidak mengurangi hak pendesain apabila penggunaan desain tata letak sirkuti terpadu
itu diperluas sampai keluar hubungan dinas. Yang dimaksud dengan hubungan dinas adalah
hubungan kepegawaian antara pegawai negri dan instansinya.
Ketentuan tersebut berlaku pula bagi desain tata letak sirkuit terpadu yang dibuat orang lain
berdasarkan pesanan yang dilakukan dalam hubungan dinas.
Ketentuan ini dimaksudkan untuk menegaskan prinsip bahwa hak desain tata letak sirkuit
terpadu yang dibuat oleh seseorang bedasarkan pesanan, misalnya dari instansi pemerintah,
tetap dipengan oleh instansi pemerintah tersebut selaku pesanan, kecuali diperjanjian lain.
Ketentuan ini tidak mengurangi hak pendesain untuk mengklaim haknya apabila desain tata
letak sirkuit terpadu digunakan untuk hal- hal diluar hubungan kedinasan tersebut.
4.Prinsip Utama dalam UU Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu UU DTLST yang terdiri atas
43 pasal tersebut memuat sambilan prinsip utama sebagai berikut.
a. Perlindungan hukum didasarkan pada pendaftaran.
b. Setiap permohonan pendaftaran hanya ditujukan untuk satu desain saja.
c. Orisinalitas desain merupakan syarat utama untuk mendapatkan perlindungan DTLST
d. Mengigat tekologi sirkuit terpadu bekembang sangat cepa jangka waktu perlindungan
hukum yang diberikan 10tahun dan tidak dapat diperpanjang.
e. Seperti halnya cabang-cabang HKI yang lainnya, UUDTLST juga mengatur desain
yang daftar, yaitu desain yang bertentangan dengan UU yang berlaku, ketertiban
umum, agama, dan kesusilaan
f. Pembatalan DTLST yang telah terdaftar dapat dilakukan atas dasar permintaan
pemegang hak ataupun pembatalan pendaf taran bedasarkan gugatan.
g. Pengadilan yang berwenang untuk menangani perkara perdata dalam bidang DTLST
adalah pengadilan Niaga.
h. Disamping itu, pembentuk UU juga memberikan kesempatan kepada para pemegang
hak untuk menyelesaikan permasalahan hukum dalam bidang DTLST di luar
pengadilan memalui lembaga arbitrase dan alternalternativelesaian sengketa.
i. Ketentuan pidana dalam UU DTST mengatur tentang delik aduan yang berarti bahwa
untuk pelanggaran hukum tertentu

I. Varietas Tanaman
1.Varietas Tanaman Sebagai HAKI
Perkembangan HKI yang berkaitan dengan perlindungan varietas tanaman baru dimulai
dari UU paten 1989, yang tidak mengizinkan perlindungan paten bagi makanan, minuman
dan varietas tanaman, pada tahun 1997, UU tersebut diamademen yang mencabut atau
menghapus hak tersebut artinya, dalam UU paten 1997, makanan, minuman dan varietas
tanaman baru dapat memperoleh perlindungan paten, dasar perubahan tersebut pada
prinsipnya merupakan implikasi dari ratifikasi TRIPS. Walaupu dalam UU tersebut
mengizinka perlin- dungan paten bagi tanaman, namun dalam UU tersebut tidak dapat
mengakomodasikan secara penuh “keperluan” mengenai varietas tanaman baru. Selanjutnya
pada UU paten yang baru (UU paten 14/2001) telah mengubah kembali hal yang berkaitan
tentang perlindungan tanaman (pasal 7(c), (d)), yang menyatakan, bahwa paten tidak di-
berikan untuk invensi tentang:
a. Semua makluk hudip kecuali jasad renik b. Proses biologis yang esensial untuk
memproduksi tanaman atau hewan, kecuali proses nonbiologis atau proses
mikrobiogis
Disamping peraturan yang berkaitan dengan HAKI, terdapat
Peraturan yang paling relawan dengan bidang pertanian, yakni UU 12/1992 tentang system
budidaya tanaman, pasal 55, yang meyatakan:
a. Kepada penemu teknologi tepat serta penemu teori ilmiah di bidang budidaya tanaman
dapat diberikan penghargaan oleh pemerintah.
b. Kepada penemu jenis baru atau varietas unggulan, dapat diberi penghargaan oleh
pemerintah serta mempunyai hak memberi nama pada temuanya.
c. Setiap orang atau badan hukum yang tanamannya memiliki keunggulan tertentu dapat
diberikan penghargaan oleh pemerintah.
2.Varietas Tanaman Dalam Undang-Undang Indonesia
Latarbelakang lahimya UU varietas tanaman di Indonesia, tidak terlepas dari tuntutan dan
sekalius sebagai konsekuensi Indonesia atas keikutsertaannya sebagai negara penanda tangan
kesepakatan GATT/ WTO 1994, yang salah satu dari rangkaian persetujuan itu memuat
tentang kesepakatan TRIPS. Persetujuan itu mengisyaratakan setelah ratifikasi, Indonesia
harus menyelaraskan peraturan perundang-undangan bidang HAKI-nya dengan persetujuan
TRIPS, yang salah satu dalam- nya termasuk perlindungan varietas tanaman baru 30
Lebih dari itu, Negara Republik Indonesia adalah negara agraris, maka pertanian yang
maju, efisien dan tangguh mempunyai peranan yang penting dalam rangka pencapaian tujuan
pembangunan nasional.Untuk membangun pertanian yang maju, efisien dan tangguh perlu
didukung dan ditunjang antara lain dengan varietas unggul. Sumber daya plasma nutfah yang
merupakan bahan utama pemuliaan tanaman, perlu dilestarikan dan dimanfaatkan sebaik-
baiknya dalam rangka me rakit dan mendapatkan varietas unggul tanaman tanpa merugikan
pihak menapun yang terkait guna mendorong pertumbuhan industri pembenihan.
3.Ruang Lingkup Pemberian Hak Atas PVT
Varictas dapat di beri VPT harus diberi penamaan yang selanjutnya menjadi nama varietas
yang bersangkutan, dengan ketentuan bahwa:
a. Nama varietas tersebut dapat digunakan meskipun masa perlindungan telah habis.
b. Pemberian nama tidak boleh menimbulkan kerancuan terhadap sifat-sifat varietas.
c. Penamaan varietas dilakukan oleh pemohon hak PVT dan didaftarkan pada kantor PVT.
d. Apabila panamaan tidak sesuai dangen ketentuan butir b, makan kantor PVT berhak
menolak penamaan tersebut dan meminta penamaan baru.
e. Apabila nama varietas tersebut talah dipergunakan untuk varietas lain, maka pemohon
wajib menganti nama varietas tersebut.
f. Nama varietas yang diajukan dapat juga diajukan sebagai merek dageng sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Varietas yang tidak dapat diberikan PVT adalah varietas yang penggunaanya bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, ketertiban umum, kesusilaan,norma-
norma agama, kesehatan dan kelastarian lingkungan hidup.
Pemegang hak PVT adalah pemulia atau orang badan hukum atau pihak lain yang
menerima lebih lanjut hak PVT dari pemegang sebelumnya.Jika suatu varietas dihasilkan
bedasarkan perjanjuan kerja, maka pihak yang memberi pekerjaan itu adalah pemegang hak
PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak mengurangi hak pemulia.
Jika suatu varietas dihasilkan bedasarkan pesanan, maka pihak yang memberi pesanan itu
menjadi pemegang hak PVT, kecuali diperjanjikan lain antara kedua pihak dengan tidak
mengurangi hak pemulia.
4.Sanksi pidana
Barangsiapa dengan sengaja melakukan salah satu kegiatan yang merupakan hak pemegang
PVT tanpa persetujuan pemegang hak PVT, dipidana dengan pidana penjara paling lama
tujuh tahun dan denda paling banyak Rp.2.500.000.000,00 (dua miliar lima ratus juta rupiah).

KESIMPULAN
HAKI adalah hak yang didapatkan dari hasil olah pikir manusia untuk dapat
menghasilkan suatu produk, jasa, atau proses yang berguna untuk masyarakat dan hak
untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual. Objek yang
diatur dalam kekayaan intelektual berupa karya yang dihasilkan oleh kemampuan
intelektual manusia
Selain itu HAKI juga instrumen yang kompleks dan penting dalam ekonomi
pengetahuan global. Ini memberikan inisiatif untuk inovasi, melindungi hak pencipta,
mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga memerlukan pertimbangan yang
cermat untuk memastikan keseimbangan yang tepat antara hak individu dan
kepentingan umum

Anda mungkin juga menyukai