BAB I
Pendahuluan
angkutan lain yang masuk kedalam rutenya, akan segera babak belur dipukuli para
pengemudi ojek. Contoh yang paling dekat saja misalnya di pintu masuk jalan Tubagus
Ismail Bandung, ketika pukul 21.00 para pengemudi ojek mulai bekerja, tidak ada
satupun angkutan kota jurusan Caringin-Sadang Serang yang berani masuk ke jalan
Tubagus Ismail. Contoh lainnya adalah becak, walaupun hanya mengandalkan tenaga
manusia, becak ini menjadi primadona karena biayanya dapat dijangkau semua lapisan
masyarakat dan dapat masuk ke jalan-jalan yang ukurannya sempit..
Sebagaimana mana kita ketahui begitu pentingnya manajemen transportasi
terutama dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas transportasi, maka penulis
berlogika bila transportasi paratransit ini dimanajemen dengan baik mungkin akan
mendapatkan hasil yang lebih baik dari sekarang. Mungkin sistem paratransit menjadi
lebih berkembang atau lebih efektif dan efisien dari kinerjanya. Untuk mencapai tujuan
tersebut kita perlu mengetahui bagaimana proses manajemen transportasi paratransit ini
yaitu terdiri dari tahapan-tahapan berupa perencanaan, desain transportasi, implementasi,
operasi dan evaluasi.
Dalam studi ini tidak dilakukan survey primer namun hanya terbatas kepada
pemaparan berbagai literatur dan bahan-bahan yang dikumpulkan penulis dari berbagai
sumber.
BAB II
Paratransit: Pengertian, Klasifikasi, dan Pembentukan Sistem
Transportasi Paratransit.
terkoordinasi adalah pelayanan yang sifatnya centralisasi dalam arti permintaan pertama
kali masuk ke pusat komunikasi operator kemudian oleh pusat komunikasi secara random
permintaan-permintaan itu dipenuhi satu per satu dengan menyuruh angkutan
paratransitnya menuju tempat permintaan berada. Contoh paratransit yang pelayanannya
terkoordinasi seperti ini adalah taksi.
Sedangkan transportasi paratransit yang tidak terkoordinasi pelayanannya adalah
moda paratransit yang langsung berinteraksi dengan calon penumpang. Dimana bertemu
dengan calon penumpang yang membutuhkan maka disitulah terjadi interaksi jual beli
jasa transportasi. Sebagai contohnya adalah becak dan ojek..
BAB III
Pengelolaan Sistem Transportasi Paratransit.
f. Keuangan, dari sisi inilah seringkali para pengusaha Indonesia merasa kesulitan
untuk mengembangkan usahanya. Oleh karena itu kebanyakan pengusaha yang
bergerak dibidang paratransit di Indonesia, harus menyusun strategi agar dapat
mengembangkan usahanya tanpa terhambat atas faktor keuangan.
g. Kemungkinan perkembangan usaha, maksudnya adalah bagaimana kita dapat
memproyeksikan baik secara jangka pendek ataupun jangka panjang kemungkinan
perkembangan jasa usaha paratransit. Selain itu proyeksi keuangan dan proyeksi
kemungkinan perkembangan teknologi juga sangat penting.
BAB IV
Kesimpulan.
Sistem transportasi paratransit adalah sistem transportasi yang berbeda dengan
sistem transportasi yang konvensional namun karena perbedaannya itulah sistem
transportasi ini memiliki berbagai macam keuntungan seperti biaya transportasi per orang
yang lebih murah, memperkecil kemacetan, dan memperkecil kebutuhan akan tempat
parkir.
Kemungkinan untuk lebih mengembangkan transportasi paratransit ini terbuka
luas. Teknologi dari hari ke hari terus menunjukkan perkembangan, dan mungkin
perkembangan ini dapat pula di adopsi untuk kemajuan transportasi paratransit.
Komputerisasi adalah sudah diperlukan terutama untuk mengantisipasi perubahan jaman
dan efesiensi dan efektifitas kerja. Masalah keuangan mungkin masih sulit dimasa krisis
ini namun mungkin diperlukan proyeksi dan rencana-rencana kedepan terutama
berhubungan dengan masalah keuangan.
Dan akhirnya aktor-aktor yang terlibat dalam sistem transportasi paratransit ini
sangatlah memainkan peranan penting dalam perkembangan sistem transportasi
paratransit. Kecilnya peranan bukanlah indikator peduli atau tidaknya aktor-aktor tersebut
dalam perkembangan paratransit, namun bagaimana aktor-aktor tersebut dapat
memainkan peranan sesuai dengan fungsinya. Peranan yang kecil tapi terus menerus
mungkin membuahkan hasil tapi peranan yang besar tapi sesaat saja tidak ada artinya.