Anda di halaman 1dari 12

PERALATAN PENDUKUNG LAN

Pada bagian ini akan dibicarakan mengenai peralatan-peralatan, baik hardware


maupun software, yang pada dasarnya berfungsi mendukung LAN agar supaya dapat
digunakan dengan lebih baik.
1. Communications Server
Berfungsi untuk menghubungkan beberapa peralatan ke kabel LAN.
Fungsinya menyerupai suatu multiplexor tetapi mempunyai “ kecerdasan “ dalam arti
ia dapat mengatur peralatan yang terhubung tersebut agar dapat bekerja dan
memanfaatkan kabel LAN dengan baik dan efesien. Jadi Communications Server ini
mempunyai software yang melakukan pengaturan.
Beberapa jenis Communications Server :
1. Terminal Server
2. Print Server
1.1 Terminal Server
Fungsinya menghubungkan beberapa terminal ke kabel LAN sedemikian rupa
sehingga semua terminal tersebut seolah-olah dapat menggunakan kabel tersebut
secara bersamaan.
Dengan terminal server, maka setiap terminal dapat melakukan hubungan atau
komunikasi dengan system komputer apa saja yang terhubung pada kabel LAN
tersebut, jadi tidak tergantung pada system tertentu saja.

1.2 Print Server


Fungsinya agar beberapa printer dapat dihubungkan ke kabel LAN sedemikian
rupa sehingga printer-printer yang terhubung pada server tersebut dapat digunakan
oleh system apapun yang terhubung pada LAN tersebut. Hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut :

2. Repeater
Alat ini pada dasarnya berguna untuk “memperpanjang” pembatasan kabel,
misalnya kabel Ethernet coaxial cable batsnya 500 meter. Repeater akan memperkuat
semua sinyal yang diterimanya dan diteruskan ke kabel berikutnya dan untuk Ethernet
coaxial cable batasnya diperpanjang dengan 500 meter lagi. Penerusan sinyal tersebut
dilakukannya tanpa melakukan pengecekan apapun lagi, sehingga hampir tidak ada
penundaan (nilai) terhadap sinyal tersebut.
Repeater ini banyak digunakan untuk topologi bus, karena topologi ring
misalnya setiap system atau node sudah merupakan repeater dengan sendirinya,
sehingga setiap sinyal yang sampai ke suatu node akan diperkuat kembali sehingga
sama seperti aslinya . Keadaan ini tentunya tidak berlaku bagi topologi bus.
Contoh untuk Ethernet coaxial cable dapat digambarkan sebagai berikut :

Untuk Ethernet coaxial cable jarak antara kedua kabel tersebut tidak boleh
lebih dari 100 meter. DI samping itu 2 kabel maximum hanya dapat dipisahkan oleh 2
repeater (sinyal tidak dapat melalui lebih dari 2 repeater atau antara 2 node tidak
boleh terdapat lebih dari 2 repeater).
Jarak antara kabel dapat diperpanjang bila menggunakan repeater yang
menggunakan serat optik (fiber optics) dan umumnya sampai sekitar 1000 meter.
Keuntungan lain dari repeater yaitu ia “memisahkan” kabel yang satu terhadap
kabel yang lain bila salah satu mengalami gangguan sehingga tidak berfungsi. Ini
berarti kabel yang satu beserta segala peralatan yang terhubung tetap berfungsi, bila
kabel yang lain mengalami gangguan.
Bila dibandingkan dengan model OSI maka repeater hanyalah menyangkut
lapisan atau layer Physical saja, sehingga segala aturan yang menyangkut konfigurasi
(kecuali jarak kabel) berlaku seolah-olah kedua kabel yang dihubungkan tersebut
merupakan satu kesatuan kabel.
Ini juga berarti bahwa pada metode akses CSMA/CD, bila sistempada kabel
yang satu secara bersamaan hendak mengirim data dengan system yang berada pada
kabel lain yang terhubung dengan repeater tetap akan mengalami “tabrakan
(collision)”, meskipun berada pada kabel yang berbeda.
Jadi harus diperhatikan, bahwa repeater hanya dapat digunakan untuk dua
jaringan yang benar-benar sama termasuk protocol, metode akses, dan media
transmisi yang dipergunakannya.

3. Bridge
Berfungsi menghubungkan dua buah LAN yang sejenis, sehingga dapat
memiliki satu LAN yang jauh lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa
Bridge.
Bridge dapat menghubungkan dua LAN yang kedua-duanya menggunakan
metode transmisi baseband atau broadband ataupun LAN dengan baseband dan LAN
dengan broadband atau metode akses CSMA/CD dengan token passing dan
sebagainya bergantung pada jenis Bridge yang digunakan.
Bahkan ada jenis Bridge untuk microwave sehingga dapat menghubungkan 2
buah LAN yang berjarak sampai sekitar 6 kilometer.
Bridge tidak hanya “memperpanjang” kabel Ethernet, tetapi antara kedua
kabel tersebut tetap seolah-olah terpisah, sehingga misalnya system di LAN yang satu
dengan system di LAN yang lain yang terhubung oleh Bridge secara bersamaan dapat
mengirim data. Jadi peraturan konfigurasi berlaku untuk masing-masing LAN secara
terpisah.
Akibatnya gangguan pada LAN yang satu tidak akan mempengaruhi system
yang berada pada LAN yang lain.
Meskipun demikian secara jaringan kedua LAN yang terpisah oleh Bridge
tetap merupakan satu kesatuan sehingga system di LAN yang satu mengenal system
di LAN yang lain sehingga dapat dengan mudah berkomunikasi seolah-olah berada
pada LAN yang sama.
Pada dasarnya bila dibandingkan dengan model OSI maka Bridge menyangkut
tidak hanya lapisan atau layer physical saja, tetapi juga lapisan datalink. Hal ini
menyebabkan Bridge akan mempengaruhi unjuk kerja LAN, bila sering terjadi
komunikasi sitem yang berada di LAN yang berbeda terhubung oleh Bridge, karena
adanya proses yang harus dilakukan oleh Bridge untuk memenuhi layer datalink
tersebut.
Kita juga dapat mengkombinasikan penggunaan Bridge dan Repeater untuk
semakin memperbesar konfigurasi LAN. Demikian pula beberapa bridge dapat
digunakan untuk saling menghubungkan beberapa LAN, sehingga dapat menjadi
suatu LAN yang besar sekali. Namun harus diperhatikan, bahwa tetap terdapat
pembatasan mengenai banyaknya bridge yang dapat digunakan dan hal ini tergantung
baik dari bridge itu sendiri maupun LAN yang digunakan.

4. Router
Berfungsi agar data sampai ke tempat tujuan pada jaringan sesuai dengan apa
yang dikehendaki. Peralatan ini juga dapat memilih jalan alternatif terbaik, bila
memang ada beberapa jalan untuk mencapai tujuan atau bila salah jalan ke tempat
tujuan terputus karena sesuatu hal.
Bila dibandingkan dengan model OSI maka Router pada dasrnya menyangkut
lapisan atau layer physical, data link dan network.Karena itu router tidak dapat
digunakan sembarangan.
Router ini menjadi sangat penting bila jaringan sudah besar dan saling
berhubungan dengan jaringan LAN yang lain, bahkandengan WAN misalnya.
Bayangkan apa yang terjadi bila tidak memiliki router dan salh satu node tidak
berfungsi, maka seluruh komunikasi bisa terputus. Penggunaan router antara lain
dapat menghindarkan terjadinya keadaan sperti itu, karrena router dapat memilih jalan
alternatif.
5. Gateway
Berfungsi menghubungkan jaringan yang satu dengan yang lainyang tidak
sejenis. Misalnya menghubungkan jaringan LAN dengan WAN, suatu LAN dengan
PSDN (Public Switching Data Network), dan sebagainya. Jadi jaringan yang saling
dihubungkan dapat berbeda sama sekali dalam segala hal, bahkan arsitekturnya.
Pada dasarnya Gateway mengubah protocol yang digunakan oleh suatu jenis
jaringan ke protokol yang digunakan oleh jenis jaringan yang lain.
Bila dibandingkan dengan model OSI maka Gateway pada dasarnya berusaha
memenuhi semua layar dari OSI.
Perlu diperhatikan bahwa terdapat kemungkinan bahwa peralatan Router dan
Gateway menjadi satu untuk mencakup kedua fungsi masing-masing peralatan
tersebut.

6. Radio Frekuensi Modem


Peralatan ini diperlikan untuk LAN yang menggunakan metode transmisi
broadband, karena pengiriman data selalu dilakukan dalam bentuk analog, sehingga
sinyal digital harus diubah menjadi analog lebih dahulu melalui modem tersebut.

7. Network Managemen Software


Jika semua peralatan yang telah dijelaskan tadi adalah hardware, apa yang
dijelaskan sekarang terutama adalah software. Software ini berfungsi untuk mengelola
jaringan agar supayta berfungsi dengan baik.
Bila jaringan masih kecil dan semua system yang terhubung berada di tempat
berdekatan tentunya manfaat dari software ini tidak terlihat. Lain halnya bila jaringan
tersebut besar, rumit, dan system yang terhubung berada di tempat yang saling
berjauhan.
Bayangkan bila terjadi salah satu system yang terhubung tidak berfungsi
padahal lokasi dari system tersebut jauh dari si pengelola jaringan tersebut atau bila
hendak melakukan penambahan system ke jaringan dan lokasi system yang di
tambahkan jauh dari tempat si pengelola.
Fungsi Network Management Software antara lain :
a. Mengelola jaringan secara keseluruhan agar berfungsi dengan baik
b. Melakukan pemantauan atau monitoring jaringan dan memberitahukan
ke semua system yan terhubung yang berkepentingan bila terjadi
sesuatu hal yang tidak dikehendaki
c. Mengatur penambahan dan penguranfgan system yang terhubung pada
jaringan, agar supaya system tersebut dikenal system lain yang
berkepentimngan
d. Melakukan pengaturan untuk keamanan (security) pemakaian jaringan
tersebut
e. Mempermudah pengelola jaringan untuk berkomunikasi dengan semua
system yamng terhubung pada jaringa tersebut.
Network Management Software tersebut dapat diletakan pada system ytang
digunakan khusus untuk software ini ( dedicated ) dan terhubung ke jaringan
atau dapat juga diletakan pada salah satu system yang terhubung ke jaringan di
lokasi si pengelola yang memp[ergunakannya untuk digunakan bersamaan
dengan aplikasi lain.

Sebelum membicarakan mengenai jenis-jenis local area network atau LAN,


maka perlu terlebih dahulu kita mengetahui tentang jenis jaringan yang ada. Jenis
LAN tidak menyimpang dari jenis jaringan tersebut. Jenis LAN dapat dilihat dari
beberapa hal :
- Media Transmisi
- Metode Transmisi
- Topologi
- Metode Akses

2.1 Media Transmisi


Jenis media yang paling banyak digunakan untuk suatu local area network
adalah sebagai berikut :
1. Twisted Pair
2. Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
3. Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)

2.1.1 Twisted Pair


Media ini paling panyak dikenal yang merupakan kabel telepon yang sudah
banyak digunakan. Kabel ini mempunyai beberapa keuntungan yaitu mudah
digunakan dan relatif tidak mahal, tetapi kerugiannya hanya dapat digunakan untuk
jarak yang pendek, mudah terpengaruh oleh gangguan (noise) dan kecepatan data
yang dapat didukungnya terbatas.
Memang ada cara-cara untuk memungkinkan jarak capai data yang dikirimkan
lebih jauh,tetapi realibilitasnya diragukan, sehingga prktis jarang sekali digunakan,
apalagi bila data yang dikirim jumlahnya sangat banyakk. Meskipun demikian, bila
dibandingkan dengan masa lalu, dewasa ini terdapat teknologi yang memungkinkan
pemakaian kabel jenis ini untuk jarak yang cukup jauh seperti sampai satu atau dua
kilometre, tetapi untuk komunikasi data biasa dan bukannya dalam suatu jaringan.
Kabel ini terdiri dari dua jenis yaitu “shielded” (setiap pasang kabel diberi
perlindungan lagi) dan “unshielded”. Jenis shielded lebuh mahal, tetapi lebih tahan
terhadap gangguan dari luar misalnya medan magnet dan medan listrik. Perkiraan data
rate maksimum untuk jenis shielded 16 Mbps, sedang unshielded hanyalah 10 Mbps.
2.1.2 Kabel Koaksial (Coaxial Cable)
Media ini dewasa ini yang paling banyak digunakan untuk Local Area
Network. Kabel ini adalah kabel yang juga digunakan pada televisi, terutama industri
CATV (cable tv)
Data yang dikirimkan melalui media ini dapat mencapaijarak yang relatif jauh,
kecepatan pengiriman data dapat tinggi sekali (high bit rates), hampir tidak
terpengaruh oleh gangguan atau noise dan harga relatif tidak terlalu mahal (mskipun
lebih mahal dari twisted pair).
Kerugiannya adalah data yang dikirim melalui media ini relatif mudah diambil
atau dibajak (tapped), sehingga keamanan data tidak terjamin sepenuhnya.
Sebenarnya disamping kerugian hal ini merupakan suatu keuntungan, karena
kemudahan ini menyebabkan media ini mudah dihubungkan dengan system komputer
atau peripheral dan teknologi LAN yang popular (Ethernet) berdasarkan kemudahan
ini.
Pada Ethernet kabel koaksial dihubungkan dengan system komputer melalui
transceiver yang pada dasarnya berfungsi “mengambil” data yang sedang berjalan
Kerugian lain adalah ukuran fisik kabel ini seringkali tidak memungkinkannya
dipasang pada keadaan ruang tertentu. Perlu diketahui bahwa ukuran kabel ini jauh
lebih besar dari twisted pair. Salah satu cara untuk mengatasi hal ini adalah dengan
memperkecil kabel ini, tetapi akubatnya jarak capai dan kecepatan data juga menjadi
lebih rendah. Ukuran kabel yang lebih kecil ini antara lain digunakan untuk “thin-wire
Ethernet”. Data rate maksimum yang dapat diperkirakan dapat dicapai oleh jenis
kabel ini adalah 30 Mbps.
2.1.3 Kabel Serat Optik (Fiber Optic Cable)
Media ini dianggap media yang paling ideal, karena mempunyai keuntungan
seperti ukuran yang kecil, jarak capai data yang jauh sekali, kecepatan data juga bisa
sangat tinggi, dan tidak terpengaruh oleh gangguan atau noise.
Kerugiannya adalah harganya dewasa ini masih mahal dan teknologinya masih
dalam perkembangan, tetapi di masa yang akan dating media ini akan menggantikan
media yang sekarang ada. Pemasangan kabel ini juga lebih sukar , karena memerlukan
keahlian khusus.
Berbeda dengan media yang lain, media ini menggunakan teknologi cahaya,
karena itu ia juga tidak mengganggu dan terganggu keadaan sekelilingnya. Data rate
maksimum diperkirakan dapat dicapai dengan teknologi yang ada dewasa ini adalah
100 Mbps.

2.2 Metode Transmisi


Jenis jaringan juga dapat dibedakan berdasarkan
metode trnsmisi yang digunakan dalam pengiriman yakni
1. Baseband
2. Broadband

2.2.1 Baseband
Pada metode ini data yang berupa signal digital langsung dikirim pada media
yang digunakan tanpa mengalami perubahan apapun. Dengan cara ini maka jarak
capai data benar-benar bergantung pada kualitas media yang digunakan. Media
tersebut juga hanya dapat digunakan secara tunggal (single channel), jadi tidak dapat
dibagi-bagi.
Peralatan yang diperlukan untuk metode ini juga sederhana. Media yang dapat
digunakan untuk metode transmisi ini bermacam-macam sehingga tidak tergantung
pada jenis media tertentu. Pada metode ini hanya data yang dapat dikirimkan melalui
media ini.
2.2.2 Broadband
Pada metode ini data yang dikirimkan harus diubah lebih dulu menjadi signal
analog atau mengalami modulasi terlebih dahulu. Hal ini menyebabkan data dapat
dikirimkan pada jarak yang relatif lebih jauh dari baseband. Metode ini juga
menyebabkan media dapat digunakan secara berganda (multi channel), sehingga
pemakaian media lebih efisien. Tetapi metode ini juga memerlukan peralatan yang
lebih rumit, seperti misalnya memerlukan modem frekuensi radio (RF modem).
Pada dasarnya media yang paling banyak digunakan untuk metode transmisi
ini adalah coaxial cable. Kabel jenis ilain tidak dapat digunakan karena kualitasnya
buruk. Metode ini juga memungkinkan pengiriman data bersama dengan informasi
lain berupa suara (voice) dan gambar (video).

2.3 Topologi
Jenis jaringan juga dapat dibedakan atas bagaimana system atau node yang
satu dihubungkan dengan sitem atau node yang lain atau berdasarkan topolginya,
yakni :
1. Ponit to point
2. Star
3. Ring
4. Bus
5. Tree
2.3.1 Point to point
topologi yang paling sederhana yang dapat digambarkan sebagai berikut :

2.3.2 Star
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Kerugian topologi ini yaitu bila system atau node di pusat tidak bekerja, maka
seluruh jaringan/network juga tidak bekerja.
2.3.3 Ring
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Kerugian topologi ini yaitu salah satu saja dari system atau node berhenti
bekerja, maka hubungan yang harus melalui node tersebut juga terputus.
Karena itu perlu ada cara untuk mengatasi masalah tersebut.
2.3.4 Bus
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :

Topologi ini yang paling popular karena jaringan/network tidak bergantung pada
system atau node yang mana pun.
2.3.5 Tree
Topologi ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Pada topologi ini suatu node hanya dapat berhubungan secara langsung dengan node
yang langsung di atasnya atau dibawahnya. Antara dua node hanya mungkin terdapat
satu jalur. Topologi ini merupakan salah satu topologi yang jarang sekali digunakan
karena ketergantungsn antara node yang satu dengan yang lain.

2.4 Metode Akses


Yang dimaksud dengan metode akses atau metode pengambilan data oleh
system dari jaringan adalah bagaimana atau cara system menggunakan jaringan secara
bersama.
1. CSMA / CD
2. Token Passing
2.4.1 CSMA / CD
CSMA / CD adalah singkatan darri CarrierSense Multiple Access (CSMA)
with Collision Detection (CD). Pada cara ini setiap system pada suatu node sebelum
menggunakan jaringan akan memeriksa apakah jaringantersebut sedang dipakai atau
tidak (carrier sense), bila bebas ia akan segera mengirimkan data yang
dikehendakinya beserta “alamat” yang dituju. Data ini dikirimkan ke semua node atau
system (broadcast)dan node yang alamatnya sesuai akan mengambil data tersebut.
Bila secara bersamaan ada node lain yang akan mengirimkan data, maka akan
terjadi tabrakan dan dalam hal ini dapat dideteksi oleh node pengirim (collision
detection). Node tersebut akan menunggu berdasarkan waktu tertentu untuk kemudian
mengulang pengiriman dat dan dtidak akan bertabrakan dengan data dari node yang
lain.
Keuntungan cara ini adalah data yang dikirimkan prktis segera diterima oleh
node atau system yang dituju, karena hanya ada penundaan yang singkat (short delay),
yang pada dasarnya adalah waktu untuk menempuh jarak dari pengiriman ke
penerima. Keuntungan lain adalah cara ini sederhana pelaksanaannya dan dewasa ini
cara ini sudah “matang” (mature), karena sudah lama perkembangannya.
Kerugian cara ini yaitu sukar diramalkan bilamana dan karakteristik terjadinya
“tabrakan”(non deterministic), meskipun berdasarkan statistik dari pelaksaan jaringan
yang paling rumit dan menggunakan paling banyak node dewasa ini terjadinya
“tabrakan” tadi sangat kecil, di bawah 20% dari kapasitas maksimum pemakaian
jaringan.
Kerugian lain adalah jarak antara node yang satu dengan node yang paling
jauh hanya terbatas. Untuk memperpanjang jarak tersebut diperlukan peralatan
tambahan.

4.4.2 Token Passing


Untuk pengiriman digunakan suatu “tanda (token)” yang akan dikirimkan
secara “estafet” dari system atau node yang satu ke node yang lain. Sistem yang
menerima “token” inilah yang berhak mengirim data dan setelah data dikirimkan
maka “token” tersebut diteruskannya ke node yang lain.
Keuntungan cara ini adalah waktu pengiriman data dapat dihitung
(deterministic), sehingga mudah penanggulangan dan mencari usaha untuk mengatasi
masalah yang mungkin timbul.
Kerugian cara ini adalah adanya waktu tunda pengiriman data, karena suatu
siatem atau node baru dapat mengirim data bila ia telah menerima “token”. Perlu
diperhatikan bahwa lamanya waktu tunda ini dapat dihitung. Kerugian lain adalah
pelaksaan metode juga relatif lebih rumit dari CSMA/CD.
Salah satu kesulitan lain dari cara ini yaitu harus adanya suatu mekanisme
untuk memonitor “token” yang beredar. Mekanisme tersebut harus dapat mencegah
terjadinya kesalahan seperti misalnya karena suatu kesalahan “token” tersebut tidak
pernah mencapai system yang hendak mengirim data, Sehingga ia tidak perlu
menunggu dengan percuma.

Anda mungkin juga menyukai