Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM FISIKA

“GELOMBANG MEKANIK SEDERHANA PADA AIR”


Disusun oleh:

RAFA ZIKRA FATONAH

XI IPA 3

Guru Pembimbing:

Ibuk Silvia Mayasova

SMAN 4 KERINCI
1. Judul Pratikum
Gelombang mekanik pada air

2. Tujuan Pratikum
Untuk mengetahui bagaimana proses terjadinya gelombang mekanik di air dan menjadikan
pratikum tersebut sebagai media untuk mempelajari gelombang mekanik

3. Dasar Teori
Gelombang adalah getaran yang merambat. Gejala gelombang pada slinky maupun tali
merupakan gejala gelombang mekanik. Gelombang mekanik adalah gelombang yang
memerlukan media untuk merambat. Berdasarkan arah rambat dan getarnya, gelombang
dibedakan menjadi 2 yaitu gelombang longitudinal dan transversal.

1). Gelombang transversal


Gelombang transversal merupakan gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
dengan arah getarannya.
2). Gelombang longitudinal
Gelombang longitudinal merupakan gelombang yang searah dengan arah rambatannya.

PANJANG GELOMBANG

KARAKTERISTIK GELOMBANG MEKANIK


 Pemantulan ( Refleksi gelombang )
Gelombang akan dipantulkan jika mengenai medium pantul (penghalang). Arah
pantulan gelombang ditentukan oleh arah datangnya gelombang. Gelombang
mengalami pemantulan jika muka gelombang mengenai suatu penghalang yang rigid
(keras). Apabila penghalang berbahan lunak, gelombang tidak akan dipantulkan
melainkan akan diserap. Contoh bahan yang menyerap gelombang diantaranya
busa,kain, dan tisu.
 Pembiasan ( Refraksi Gelombang )
Peristiwa refraksi atau pembiasan gelombang mekanik relatif sulit diamati, akan
tetapi akan lebih diamati bila diamati gelombang elektromagnetik (cahaya). Refraksi
terjadi jika gelombang menjalar dari medium kesatu ke medium lain yang memiliki
kerapatan berbeda.

 Dibelokkan ( Difraksi Gelombang )


Difraksi atau dibelokkan gelombang terjadi apabila muka gelombang melewati
suatu celah sempit. Hal ini terjadi karena muka gelombang terpotong sehingga
terjadi belokkan. Contoh belokkan gelombang yaitu ketika gaelombang laut masuk di
antara dua karang.

 Dapat dipadukan ( Inteferensi Gelombang )


Jenis inteferensi ada dua macam yaitu inteferensi konstruktif dan inteferensi
dekstrutif. Inteferensi konstruktif terjadi ketika gelombangyang berinterenferensi
memiliki fase yang sama sehingga dapat saling menguatkan. Adapun inteferensi
deksrutif terjadi ketika gelombang yang berpaduan memiliki fase yang berbeda
sehingga dapat saling melemahkan.

4. Alat Dan Bahan

 Pensil
 Pewarna
 Karton yang sudah dipotong sama seperti difoto
 Air
 Wadah
 Pipet

5. Langkah Kerja

-Dapat dipantulkan (Refleksi) Percobaan pertama


Pertama ambil pipet tetes lalu isi sedikit dengan air sedikit untuk memberikan
tetesan/teteskan air padawadah yang berisi air yang tenang agar menimbulkan gelombang.

 Dapat dibelokkan (Difraksi) Percobaan Kedua


Sama seperti percobaan pertama akan tetapi percobaan yang kedua ini ini dibatasi air
dengan kardus yang telah dibentuk sesuai dengan wadahnya di tengah-tengah lalu teteskan
air yang ada dipipet.
 Dapat Dibiaskan (Refraksi) Percobaan Ketiga
Pada percobaan ketiga ini hanya meletakkan sebuah pensil atau benda apapun yang
sebagiannya diatas permukaan air dan sebagiannya lagi dibawah permukaan air.

1. Dapat Dipadukan (Interenferensi) Percobaan ke 4


Pertama tetesi dulu salah satu pipet yang telah diiisi air, lalu tetesi pipet satunya
6. Data Hasil Pengamatan
2. Percobaan pertama: Dapat dipantulkan (refleksi)
Gelombang dapat dipantulkan bila mengenai media pantul. Artinya gelombang akan
mengalami pemantulan apabila muka gelomabang mengenai penghalang yang keras dan
jika penghalangnya lunak maka geombang akan diserap.
3. Percobaan kedua: Dapat Dibelokkan (Difraksi)
Difraksi akan terjadi apabila muka gelombang melewati suatu celah sempit. Hal ini terjadi
karena muka gelombang yang terpotong sehingga mengalami pembelokkan.
4. Percobaan Ketiga: Dapat Dibiaskan (Refraksi)
Pembelokkan yang dialalui oleh dua medium yang berbeda, sehingga perambatan
gelombang membelok mendekati garis normal. Pembiasan ini akan mengakibatkan
perubahan cepat rambat gelombang,arah gelombang dan panjang gelombang.
5. Percobaan keempat: Dapat Dipadukan (Interenferensi)
a). Inteferensi destruktif (tak sefase)
Gelombang yang tidak sepase akan menghasailkan perpaduan karena muka gelombang
tidak bertemu.
b). Inteferensi Konstruktif (sefase)
Gelombang ini mengalami perpaduan karena muka gelombang bertemu pada fase yang
sama.

KESIMPULAN
 Kesimpulan pertama yang dapat diambil dari pratikum yang telah dilakukan yaitu kita dapat
mengetahui bahwa gelombang mekanik merupakan gelombang yang membutuhkan media
untuk merambat.
 Hal-hal gelombang mekanik dapat terjadi yaitu pemantulan (refleksi), pembiasan (refrkasi),
pelenturan (difraksi), dan pemaduan (interenferensi).

Anda mungkin juga menyukai